D'Cat Queen

Because Travelling is not just a passion, it is a life need!

MENU

Agu 2020

24

WISATA KOREA UTARA: WARGA LOKAL KORUT, SEPERTI APA MEREKA?

warga lokal korea utara

WISATA KOREA UTARA: WARGA LOKAL KORUT, SEPERTI APA MEREKA? ~ Beberapa teman pernah bertanya,  warga lokal Korea Utara, seperti apa sih mereka ? Jujur deh, pasti pada mikir  mereka ini nyeremin, jarang senyum, boro-boro ramah, kejam dengan orang asing (secara image pemimpinnya udah kayak….. you know laaah gimana ;p ).  Yeeekaaaaan…

 

Karena itu juga kok,  yang aku bayangin sebelum  menginjakkan kaki kesana . Sempet kepikir apa   semenyeramkan seperti yang diceritakan media? Apa mereka bahagia tinggal  di negara yang mana pemimpinnya otoriter gitu?  Mirip ga sih dengan  saudaranya di  Selatan yang maju, modern dan high fashion?

 

Dan pertanyaan-pertanyaan tadi,  langsung membuka ide untuk  menulis tentang warga lokal yang aku temui selama trip Korut. Ini based on pengamatan pribadi loh yaaaaa, yang aku rasain  saat berinteraksi dan melihat  orang-orang itu.

 

Oh iyaaa, makasih untuk mas @arievrahman, @nonaaling, @hendrichartono, mas @hermanangran dan mba @farafaya untuk beberapa foto warga lokal yang sempet kalian ambil ;).

 

Aku lebih fokus ke foto landmark , dan kuliner soalnya selama di sana :D.

 

 

 

Kehidupan Harian Warga Lokal Korea Utara

Jujurnya ga terlalu tahu banyak. Local guide yang menemani kami, juga ga mau  cerita detil mengenai kehidupan warga lokal di sini. Dia hanya memberikan informasi bersifat ‘aman’ seperti orang-orang berangkat kerja pukul 7 pagi, dan pulang jam 6 sore. Biasanya kalo ga naik sepeda, ya menggunakan tram atau metro jika lokasinya jauh.

 

 

Dalam Tram , mau pergi kerja

warga lokal korut

Yang bepergian naik METRO

WARGA LOKAL KOREA UTARA

 

 

 

Jenis pekerjaannya  sama aja seperti kita, ada yang sebagai tur guide, tentara, supir, pengusaha dan spesialis yang menguasai pekerjaan tertentu.

 

Hanya saja, secara selintas dia bilang income mereka sama rata. Jadi yang berjualan makanan di pinggir jalan contohnya,  itu digaji oleh pemerintah. Dan pendapatan yang didapat dari hasil jualan menjadi milik negara. Kecuali TIPS yang diperoleh dari turis misalnya, itu baru boleh mereka ambil sebagai tambahan income.

 

Sebagai penganut paham sosialis komunisme, yang menyamaratakan semuanya tanpa ada golongan kelas sosial, okelaah aku bisa terima kenapa begitu.

 

 

Anak sekolah jajan di warung kaki lima

warga lokal korea utara

 

 

Saat di Pyongyang, ketika pagi-pagi kami bersiap kluar, banyak bertemu warga lokal yang bersiap pergi kerja dan sekolah. Pakaiannya rapi, walau pun terlihat oldies. Tapi ada satu yang menjadi pertanyaan, 5 hari di Korut, aku hanya SEKALI melihat wanita pakai celana panjang, itupun dalam seragam militer. Sementara yang lainnya, semua pakai rok! Waaaah, apakah pakaian  juga diatur dan ada SOP khusus di negara ini??? :O

 

 

Abaikan yang pake celana putih, itu rombongan kami :D, bukan warga lokal

warga lokal korea utara

 

 

Kami sempet diajak merasakan desak-desakan dalam METRO atau kereta bawah tanah, berbaur dengan warga lokal di sana. Rasanya sama saat menaiki subway di negara manapun ketika peak time ;p . Paling yang membedakan, kereta vintage yang digunakan. Serasa masuk mesin waktu dan terlempar ke era tahun 70an 😀

 

 

Yeesss, udah sah berbaur dengan warga lokal di dalam metro ;p

warga lokal korea utara

 

 

 

Sempet melihat  1 pemandangan yang membuat  kasian dan jujur terharu banget, dalam perjalanan ke Kaesong, 3 jam dari Pyongyang , dan ini kota terdekat menuju  Panmunjeom yang lebih populer dengan sebutan  DMZ Area, perbatasan Korut & Korsel .

 

Beberapa kali bis kami melewati orang-orang lokal yang mencoba cari tumpangan atau memang menunggu bus umum yang ntah kapan lewatnya. Di bawah terik matahari, jauh dari rumah . Bahkan terkadang membawa anaknya yang masih kecil.

 

Saat melewati mereka, aku bersyukur, tinggal di negara yang masih semangat membangun, setidaknya ada jaringan internet yang memadai, dan masih bisa memesan Taxi,  Gojek ato Grab kalo bingung nyari tumpangan 🙁

 

 

Foto yang paling bawah, seorang ibu dan anaknya menanti bus umum di tengah terik matahari 🙁

warga lokal korea utara

 

 

 

Ramah Ga Sih Mereka, Orang-Orang Korea Utara Ini?

Nah kalau ditanya ramah  tidaknya, sebenernya pasti sama dengan warga-warga negara lain. Yang ramah ada, yang judes apalagi. Ga mungkin kan suatu negara punya warga semuanya 100% friendly ;p. Indonesia yang terkenal hangat dan baik dengan semua orang aja, juga  banyak yang eror ;p.

 

Tapiiii, saat berinteraksi dengan beberapa warganya, ntah itu pekerja di restoran, beberapa staff  museum yang kami datangin, atau penjual barang kaki lima di tempat-tempat peristirahatan, mereka ramah banget.

 

Mau menyapa, senyum, dan meski terkendala bahasa, namun dari sikap dan body language yang ditunjukkan, kliatan kok mereka welcome terhadap turis . Memang sih saat tau kalo kami dari Indonesia, tanggapannya langsung lebih nice , mengingat persahabatan yang sudah lama antara Soekarno dan Kim Il Sung. Tapi setidaknya, sebelum mereka tahu kami dari Indonesiapun, sikapnya udah menyenangkan di awal. Itu yang bikin seneng jujurnya.

 

 

Nih, buktinya si pengantin ga nolak diajak foto bareng ama Aling 😀

warga lokal korea utara

 

 

 

 

Bisa Rekreasi  Warga Korea Utara di Sana?

Uuuupss, jangaaaan salaaah. Dilihat kaku begini, dan seolah terkungkung, tapi warga lokal juga boleeeh loh wisata santai atau sekedar Je Je Es-an ;p. Di sana juga tersedia fasilitas lapangan bola, dan basket.  Beberapa kali aku liat banyak anak mudanya yang ngabisin sore berolahraga.

 

Niiih, bukti lain para warga lokal bersenang-senang, di kala senja sore hari, di atas sungai Taedong, dengan menara Juche menjadi saksi, beberapa warga terlihat mendayung sampan , walau bukan perahu bebek seperti yang ada di danau Sunter ;p. Yang penting kan rekreasi geeees…

 

 

Sore-sore naik perahu yuuuk, sekalian olahraga ngencengin lengan

warga lokal korea utara

 

 

 

Belum lagi kalo sedang ada pertunjukan Mass Games  spektakuler, seperti yang kami tonton juga waktu itu, para warga bebas menonton dan bayarannya gratis untuk mereka. Yang harus bayar mahal sampe EUR100 buat kelas 3, itukan turis-turis seperti kami iniii hihihihi..

 

 

Warga lokal membawa semua keluarga untuk nonton MASS GAMES

warga lokal korea utara

 

 

Menurut local guide Gin A, di Pyongyang juga ada bioskop, walopun aku ga tau sih film seperti apa yang mereka tonton, karena kok ya ga yakin  blockbuster movie dari Hollywood bisa masuk ke sana :D.  Aku sendiri sempet nonton film mereka saat di hotel, daaaan masih hitam putih cuy yang ditayangin 😀 .

 

 

Pacaran boleh loooh, ga dilarang saling gandengan 😀

warga lokal korea utara

 

 

Bagi warga lansia, setiap sore banyaaak  yang duduk-duduk di taman begini, saling ngobrol ama temen-temennya, mungkin bercerita kapan kira-kira reunifikasi antara Korsel dan Korut bisa terjadi, sebelum umur mereka bertambah tua.

 

 

Sempet ga sih kita melihat reunifikasi genk?

warga lokal korea utara

 

 

 

Naah, kalo yang lansia duduk-duduk di taman, yang muda mudi naik perahu, yang cowo-cowo jomblo kemana dunk?? Aku ga bisa ngasih jawaban pasti, tapi menurut hasil jepretan trip buddy kami yang sigap, mas Arievrahman :D, banyak di antaranya terlihat kumpul-kumpul dan ntah menghibah apa seperti ini . Emangnya cuma  wanita yang boleh duduk bareng  dengan sesama 😀

 

 

 

Bang bang… ngegosip apa bang??

warga lokal korea utara warga lokal korea utara

 

 

 

Secakep Orang-Orang Korsel kah Mereka?

Kalian tahu kaaan, kalau cantik jelek itu sebenernya relatif? Even yang jelek buat mataku, bisa aja cantik di mata orang bule..

 

Jika ditanya pendapatku pribadi, orang-orang Korea Utara ini hanya kurang polesan. Negara mereka terkena embargo. Internet ga ada pula. Jangan harap orang-orang di luar Korut bisa menghubungi saudara/temen/relasi bisnis di sana. GA AKAN BISA.

 

Even mas Ariev aja ga bisa menghubungi  travel lokal yang dia pakai untuk membawa rombongan kami selama di sana. Itu ada jalur-jalurnya.

 

 

Pinjem sunglassesnya bentar ya bang, aye cakep ga nih pake kacamata item :D, “Gin A, our tour guide”

warga lokal korea utara

 

 

Jadiiii, ga heran kalo warganya tidak mendapat informasi update tentang fashion yang sedang beken, lagu-lagu yang sedang hype, hollywood movie yang masuk film terlaris, bahkaaan, saat local guide kami ditanya tentang zodiaknya apa, dia samasekali ga tau apa itu zodiak…

 

Sediih?? Banget. Mau kami jelasin , gimana caranya, lah HP tercanggih yang dibawa aja ga bisa nyala selama di Korea Utara ;p. Jaringannya metong semua.

 

So, wajarkan kalau tampilan mereka sangat polos, hanya ada sedikiit makeup yang menempel, baju sederhana yang terlihat vintage, tapi buatku kecantikan naturalnya malah  memancar.

 

Kulit yang wanita bening bersih glowing.  Temenku sampe nanya  apa rahasianya, dan dijawab sambil malu-malu, “Ah, wanita di sini hanya memakai BB Cream ginseng kok” . Dia kasih tau loooh, BB cream mana yang bagus.

 

 

Hasil dari BB Cream, ini masih mahasiswa, magang sebagai asisten guide kita

warga lokal korea utara

 

 

Whaaaat?? Hanya BB Cream ginseng?? Kalau aku denger jawaban itu di negara maju yang lain, Korsel mungkin, dalam hati aku bakal bilang, bullshit banget sih, bilang aja ga kepengen ketahuan rahasia cantiknyaa… hahahahahahaha…

 

 

Yang di tengah bukan warga lokal yeees ;p. kiri dan kanan, tur guide lokal yang nemenin kita

warga lokal korea utara

 

 

 

Tapiii ini Korea Utara cuy… dan setelah melihat kehidupan warganya yang ga mungkin foya-foya membeli skincare mahal yang ga penting, aku terpaksa percaya kalo pada dasarnya, kulit mereka memang sesehat itu ;D.

 

Bisa jadi, karena negaranya yang tidak berpolusi, secara mobil aja jarang lewat ;p,  itu pasti ikut berperan membuat kulit para warganya glowing berseri, yaa kaaan 😀

 

 

warga lokal korea utara warga lokal korea utara warga lokal korea utara

 

 

 

 

Gimana Wajah Typical Cowo Korea Utara?

Pas kesana, aku memang belum tau tentang drakor Crash Landing On You yang mana Capt Ri, si ganteng dari bagian Utara jadi idola para wanita. Jadi jujur aja ga kebersit niat untuk cari tentara ganteng di sana.

 

Lagian, sejauh lensa membidik, hanya ini tampilan cowo Korut yang berhasil difoto. Cendrung kurus, terlihat lebih tua dari umur, dan jauh dari kata modis seperti Oppa-Oppa Korsel.

 

 

Ntah mahasiswa , ntah masih pelajar 😀

warga lokal korea utara warga lokal korea utara

Rajin belajarnya dek, jangan bolos-bolos 😀

warga lokal korea utara warga lokal korea utara

 

 

 

Tapi meski begitu, aku percaya mereka ini  ulet dan kuat dengan latihan militer yang diwajibkan oleh negaranya.

 

Foto di bawah , sempet bikin aku mbrebes mili. Lokasi di Kaesong.. Seorang bapak , postur tubuhnya kurus, mendorong sepeda tua dengan seorang anak kecil, yang bisa jadi  anaknya, atau cucu?

 

Awalnya si bapak mendayung sepeda, dan si balita duduk di boncengan. Tapi kemudian ntah si anak yang sedang iseng pengen duduk di depan ato sekedar ngegodain bapaknya, membuat si bapak turun dari sepeda, sambil tertawa dan mendorong sepedanya dari samping, sementara si kecil duduk di sadel, yang kemudian turun lagi dan berlari-lari di samping bapaknya. Dari senyuman yang terpancar, kliataaan banget kasih sayangnya ke anak itu…

 

 

Foto favoritku, tentang warga lokal

warga lokal korea utara warga lokal korea utara

 

 

 

Terlepas mereka tinggal di negara yang sangat tertutup dan kata orang so depressing, tapi di penglihatanku, orang-orang ini happy. Mungkin tidak semodern kita yang tinggal di rumah bagus, bisa makan tanpa pusing mikirin besok, bisa menggunakan internet secara bebas dan kadang menyalahgunakan dengan menyebarkan hoax,  tapi toh kita ga merasakan hidup sebagai mereka.

 

Hanya menebak dari media yang  terkadang bahkan sudah tidak netral. Kalau mereka bahagia hidup seperti ini, siapalah kita yang berhak menjudge mereka tersiksa.   Mungkin peribahasa Don’t judge a book by its cover sangat berlaku dalam menilai warga lokal di Korea Utara ini :).

 

 

 

 

CERITA LAIN TENTANG KOREA UTARA, HOTEL, KULINER, MASKAPAI NEGARA MEREKA AIR KORYO, WISATA APA YANG MENARIK DI SANA, BISA KLIK DI SINI 😉

 

 

303 tanggapan untuk “WISATA KOREA UTARA: WARGA LOKAL KORUT, SEPERTI APA MEREKA?”

  1. Vicky Laurentina berkata:

    Aku baru nonton Crash Landing on You.
    Terus lihat foto penganten di artikelmu ini.

    Terus bayangin seandainya Ri Jeong Hyeok sampai jadi beneran nikah sama Seo Dan. Ya ampun ngenes banget kalo nikahnya kayak gitu.

    Itu foto mantennya nggak kelihatan happy kok..

    Nih kenapa warga cowok Korut kok rambutnya kayak militer semua? Ckckckck..

    Nice point of view, Fan..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah ini pengantinnya bukan nikah di situ ya Vic :p. Mereka hanya mau minta restu dari patung Supreme leadernya :p. Tp kalo nikahnya ttp di lanjutkan di rumah ato gedung. Dan kenapa terlihat ga happy, itu Krn berfoto di depan patung Supreme leader dilarang nunjukin gigi. Jd hrs senyum simpul :D.

      • Djangkaru Bumi berkata:

        Ternyata ada tata keramanya juga ya
        Dan memang seharusnya seperti itu, ada sebuah penghormatan terhadap pemimpinnya

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Beneeer aku setuju kalo soal begitu. Pemimpin itu harus kita hormati. Biar bagaimanapun, dia terpilih untuk memimpin bangsa. Miris Ama masyarkat di sini yg kdg ga punya sopan santu untuk menghina para pemimpinnya. Mereka lupa para pemimpin itu bisa jadi pemimpin atas kehendak yang maha Kuasa juga. Sama aja dengan mereka menolak takdir.

        • Sudibjo berkata:

          korut terlalu banyak mendapat propaganda dari barat jadi seolah olah tampak menyeramkan

          • Fanny Fristhika Nila berkata:

            Beneeer mas. Ga seimbang beritanya. Memang hrs melihat sendiri utk tau seperti apa korut.

  2. Pratiwi berkata:

    Oh good to know more tentang kehidupan di Korut dari org yg betul2 kesana langsung.

    Semoga ada kesempatan mereka melihat dunia lbh banyak ya, lewat teknologi informasi.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aamiiin, akupun berharap suatu saat Korut bisa terbuka. Ato reunifikasi yg didamba2 bisa terjadi nanti 🙂

  3. Ophi Ziadah berkata:

    Jadi inget sm temenku korut girl…
    Cantik, manis, lembuuut…
    Ga serem sama sekaliiii….
    Dan emang penampilan dia tuh vintage bgt mba. Bajunya tuh ga ada warna warni afau motif2 gt…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Memang mba, pakaian mereka di sana ga ada yg warnanya jreng gitu. Pasti semua lembut dan kebanyakan ga motif :D. Kayaknya sudah aturannya seperti itu 😀

  4. Lia The Dreamer berkata:

    Asli, kalau lihat Korut ini kayak lihat suatu negara di jaman dahulu ya. Bahkan metro-nya aja vintage banget, benar-benar seperti naik mesin waktu 😆

    Nah, kalau hidup di negara seperti korut ini sebenarnya adil juga ya, mau bekerja di pinggir jalan atau di gedung tinggi, pendapatannya sama. Adil sih tapi rasanya percuma sekolah tinggi-tinggi ya 😂

    Btw, Cewek-ceweknya juga cantik natural banget. Itu muka glowing cuma pakai bb cream ginseng aja? Aku mau beli deh bb creamnya 😝

    Terlepas dari Korut yang kelihatannya jadul, tapi kehidupan di sana normal-normal aja ya. Walaupun ilmu pengetahuannya kurang maju tapi hidupnya lumayan sejahtera kan 😁 tetap ada sisi positifnya hahaha.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Percumaaa Li, walo dibilang BB cream ginsengnya bagus, trus kalo ternyata cocok, dan kemudian abiiis piyeeee :p. Mnding kalo skincarenya kayak produk Korsel yg banyak dijual di indo :p. An ga mungkin juga tiap THN hrs ke Korut cuma beli skincare hahahahaha. Makanya aku ga beli waktu itu

  5. Astriatrianjani berkata:

    Mungkin mereka semua udah terbiasa hidup di negaranya mbak. Sama kayak kita yang terbiasa dengan internet, gojek, go food, kebebasan bermedia sosial. Mereka juga terbiasa patuh sama aturan negara. Dimana menurut kita patuh tersebut terdengar menyiksa.
    Akhirnya terjawab rasa penasaran saya tentang negara korea utara. Selama ini saya diam-diam juga penasaran😁. Disana masih banyak persawahan ya. Dan waeganya juga bener-bener nggak neko-neko.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Naaah bener mbaaa. Mereka terbiasa utk patuh. Jd ga susah juga utk pemerintahnya mengatur. Ga kebayang kalo indonesia dijadikan seperti itu :p. Lgs chaos kurasa :D.

      Pertanian mereka termasuk yg utama. Mereka mengandalkan padi dan juga kentang utk sumber karbohidrat. Jd banyak ditemuin persawahan di sana

  6. nasirullah sitam berkata:

    Lihat pakaiannya kok agak beda dengan korsel yang lebih bebas dan modis.

    Saya malah salut dengan transportasinya, meski terkesan kuno, tetap saja perawatannya baik dan berfungsi.

    Di sini enak bagi orang-orang yang berwisata serta suka motret human

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Naah iya mas, akupun salut Ama cara mereka merawat semua barang2 dan infrastrukturnya. Masih banyak jadul, tp terawat baik dan masih bisa berfungsi. Keren sih ..

  7. ririsnovie berkata:

    Klo mendengar kata korut atau membaca tulisan korut, otakku langsung tertuju pada kapten Ri yang ganteng rupawan itu:)

    klo dilihat dari foto2 di tulisan ini, memang mereka terlihat baik-baik aja. Jadi ingat klo lagi pulang kampung, internet gak bersahabat, gojek susah. Hidup dengan fasilitas seadanya tapi bahagia.

    Hidup memang bukan tentang apa yang menimpa kita, tapi bagaimana kita meresponnya. Bahagia mah pilihan, mau atau tidak. 🙂

    thank sharingnya mbak

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betuuuuuul bnaget mba Riris. Bahagia mah pilihan. Orang2 desa di Indonesia yg hidupnya msh terbatas dr akses informasi apapun, juga ga bisa dibilang menderita. Tiap aku pulang kampung, yg mana listrik aja masih byarpet, tp sodara2ku di sana kliatan happy :D. Malah mungkin keterbatasan itu semua bikin sedikit beban pikiran berkurang sih :p

  8. Suciarti Wahyuningtyas berkata:

    Ini kalau cari wajah-wajah modelan Kapten Ri dan Gu Seung Jung waktu Crash Landing On You nampaknya sulit ya mbak. Akhirnya ku bisa lihat warga lokal Korea Utara, karena kalau nonton CLOY inikan berasa orang Korut itu cakep-cakep juga.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ga bakal ketemuuu mbaaa hahahahah. Itu sutradara CLOY terlalu halu pas memilih hyunbin jadi capt RI :p. G Nemu aku cowo seganteng itu di sana wkwkwkwkw

  9. Khanif berkata:

    haha gw setuju banget, ramah atau enggak nya sepertinya tiap negara sama aja, bahkan indonesia sendiri yang terkenal dengan negara yang penduduknya ramah pasti ada yang gak bener juga

    btw korut ternyata negara yang tertutup ya, gw malahan baru tau, maklum :D.. internetpun gak ada, gw gak bisa membayangkan seperti apa kehidupanya, tapi pastinya semua balik ke kebiasaan sih kalo memang kebiasaanya seperti udah lama pasti penduduknya baik-baik aka 😀

  10. Khanif berkata:

    haha gw setuju banget, ramah atau enggaknnya sepertinya tiap negara sama aja, bahkan indonesia sendiri yang terkenal dengan negara yang ramah penduduknya pasti ada yang gak bener juga

    btw korut ternyata negara yang tertutup ya, gw malahan baru tau, maklum :D.. internetpun gak ada, gak bisa ngebayangin hidup disana seperti apa, tapi pastinya semua balik ke kebiasaan sih, kalo memang kebiasaanya seperti itu udah lama pasti penduduknya baik-baik aja 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Korut negara yg tertutup mas :p, tapi syukurnya msh terbuka untuk menerima turis. Mereka sadar jugalah itu sumber devisa bagi mereka.

      Aku jg yakin masyarakatnya pasti udh terbiasa Ama kehidupan mereka yg serba terbatas dr akses apapun. Malah dipikir mungkin enak, ga terlalu pusing Ama berita luar hahahaha. Eh tapi aku ga kebayang kalo kita hrs seperti itu dlm jk waktu lama :D. Kita udh telanjur tau ttg internet dan segala kemudahan sih

    • Himawan Sant berkata:

      Sependapat dengan komentarmu, mas Khanif.

      Warga Indonesia yang katanyaaa ramah-ramah .. ya ngga semuanya ramahlah.
      Ada juga yang ketus, sombong, deelel hahaha

  11. Satria Mwb berkata:

    Gilee bisa begitu yaa tuh negara??😲

    Serius banget gw baca.😊 Dulu zaman pak Harto saja indonesia nggak gitu2 juga yaa.😊

    Dan pendapat saya lainya tentang warga lokal Korut. Mungkin sebagian orang yang pernah kesana akan mengira kehidupan warganya polos, Jadul dan nggak gaul deh pokoknya.😊😊

    Tetapi bagi mereka sendiri itu sudah sesuatu hal yang biasa banget mungkin kali yaa…Termasuk dengan yang di desa. Dalam artian apapun itu. “Ini negara saya dan lingkungan saya, Dimana saya dibesarkan.😊

    Jadi wajar kali yaa jika cowok dikorut dandanannya berkesan jadul, Tetapi tidak dengan wanitanya karena jauh dari kata polusi kota. Kecantikan alami lebih dominan tercipta dengan sendirinya.

    Terkecuali kalau ada akses internet mungkin ceritanya lain lagi.😊 Sesuatu keunikan yang memang ada pada setiap negara kali yaa mbak Fans.😊

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Mereka udah terbiasa sih yaa hidup begini :D. Walo buat kita miris, tp mungkin bagi mereka happy2 aja. Ga terlalu mikirin hal2 yg terlalu banyak di luaran sana. Kalo kita aja, udh pusing sendiri Ama konten medsos, Ama berita yg ntah bener ntah ga :p.

      Cuma aku penasaran ini cowo2 nya peranakan dari mana yaa kok bisa beda banget gitu. Mukanya ga mirip asia timur :D. Mungkin Krn dr warna kulit juga coklat sih.

  12. CREAMENO berkata:

    Kalau di Korea Selatan, ada istilah, cewek cantik dari utara, cowok ganteng dari selatan, mba 😂 jadi yang cantik-cantik memang rata-rata dari utara, meski nggak bisa menampik yang dari selatan juga banyak bingits yang cantik, however cewek utara cantiknya real hehehehehehe.

    Cuma itu kelemahannya, cowoknya nggak ada yang seganteng HyunBin, that’s why waktu drama CLOY heboh, banyak orang utara yang kabur ke selatan bilang, “Semua cerita di CLOY benar adanya, cuma satu yang beda, nggak ada tentara seganteng HyunBin di sana.” hahahahaha 🤣

    Eniho, foto guide-nya mba Fanny cantik yaa 😍

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Huahhahahahaha sbnrnya aku memang ada dneger istilah itu mba Eno :p. Yg cantik2 dari Utara, yg ganteng dari selatan :p. Tp aku malah ga tau kalo istilah itu malah dari Korsel :D.

      Naaah iyaaa tuh, 5 HR di sana yg cewe2 jomblo hrs gigit jari Krn ga nemu cowo seganteng Hyun bin hahahahahah. Kalo yg cowo2 dari rombongan kita, malah happy, sejauh mata memandang cewe cantiknya banyaaak wkwkwkwkw . Ada yg sempet Deket Ama asisten local guide pula, walopun udh sadar sih ga bakal bisa diteruskan :p

  13. Sulis berkata:

    Klo dibayangin…kayaknya susah ya mba, jd warga korut. Lha antara rajin-males, nggak dihargai karena sosialis. Semua diatur negara. Jaringan internet nggak ada… Kayaknya mau maju aja susahhh…

    Tapi mungkin karena udah terbiasa..akhirnya mereka tetep bisa Nerima+terbiasa. Bisa jauh bngt gitu yaa kemajuannya..sama Korea Selatan

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Makanya aku ga kebayang kalo nanti mereka bersatu gimana ya mba. Terlalu jomplang. Kalo dulu Jerman barat dan Jerman timur kan, walo beda paham negara, tapi ga jomplang2 amat kondisinya.

      Kita melihatnya agak miris, tp mereka sendiri aku juga yakin udh terbiasa seperti itu 🙂

  14. Phebie berkata:

    Cantik-cantik ya ceweknya….Kalau yang cowok aku pikir seperti seleb Korsel yang sangat dandy..Ternyata normal-normal saja ((what do you mean normal)) hahaha…
    Btw hubungan Korut dan Indonesia dari dulu sangat mesra lho sampai anak-anak sekolah sana ada yang bisa nyanyi lagu nasional Indonesia.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahha normal untuk ukuran tahun 80 ya mba :p.

      Tapi memang bener, hubungan indo Korut itu memang mesra dari dulu, sejak zaman Soekarno :D. Makanya mereka betul2 menghormati dan sangat seneng kalo tau turis yg DTG dari Indonesia , pasti lgs cerita bunga anggrek yg dulu diksh Ama Soekarno 😀

  15. Ria berkata:

    aku salfok sama temennya yg foto bareng dgn pengantin lokal sana… hahahahah, wajah sepasang pengantinnya itu penuh 1000 makna yg bisa dibikin short fiction di twitter :)))
    Tapi sebenarnya kl dipikir2, pas dulu2 sblm ada internet, life di Jkt jg biasa2 aja… gak ribet ngurusin foto mesti gimana buat konten… cuma pusing mikirin telp umum maaaak, gak berfungsi alias rusak pdhal mau nanya pe-er :))))
    *eh, cewek2nya cakep2 semua ya… why cowoknya enggakkkk…*

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahhaha duluuuu masalah kita telp umum, Ama wartel yaaaak :p. Mau nelpon gebetan cari wartel supaya ga diganggu kalo dirumah :p.

      Yg pengantin baiiik deh itu, ramah Ama turis kayak kami yg heboh wkwkwkwk. Mereka itu tadinya mau minta izin ke patung Supreme leader Krn aku nikah. Kita beruntung sih datang kesana pas LG ada pengantin :p

      • Ria berkata:

        Eh, memang yang paling seru pas lagi jalan2 ada pengantin lg foto pre-wed sih. Temen2ku jg beberapa orang kejadian lg jalan2 ketemu pengantin di suatu negara trus minta foto bareng, tuker2an email akhirnya jadi temanan… Seru aja ya berinteraksi sama penduduk lokal ^_^

    • Bintang berkata:

      Pengin banget ke sana😍😍korea tetep jadi negara idaman sih kalo bagiku, hehe. Meski gak mungkn bakal ke sana

  16. Sandra Hamidah berkata:

    Mbaaaa makasih sharingnya yahh aku baca dari awal sampe akhir begitu renyah dan bergizi hehe

  17. Reyne Raea berkata:

    Kalau liat dan baca ini, jadi mikir, sebenarnya mengapa pemimpinnya menutup akses mereka dari dunia luar, mungkin karena pemimpinnya sadar, dia belum bisa bangun negaranya seperti dunia luar, dan tentunya kalau rakyatnya liat dunia luar, maka mereka auto nggak bahagia karena liat pembandingnya 😀

    Makanya diputus semua masukan dari luar, selain juga biar masyarakatnya nggak punya pikiran aneh-aneh.

    Tapi bener ya Mba, kayak lagi berada di masa muda bapak ibu kita wkwkwkwkw.
    Di mana pakaiannya simple, yang laki, bahkan anak SD terlihat kek anak kuliah 😀
    Tuwah-tuwah wajahnya.

    Kalau yang perempuan memang lumayan ada yang cantik-cantik, meski natural banget nggak aneh-aneh mekapnya 😀

    Oh iya, bener banget tuh Mba, seingat saya dulu orang Indonesia juga kulitnya bagus loh, asli warna kuning langsat gitu, mungkin karena polusi masih dikit ya.

    Sekarang kebanyakan bahkan anak-anak SMP udah kudu pakai ini itu saking memang udara nggak sehat, jadi lebih sensitif kulitnya.

    Trus saya liat keadaan desanya, orang nunggu angkutan, iyes banget ya.
    Persis kayak Indonesia zaman orba, di mana mau ke mana-mana rempong, kudu nunggu lama banget.
    Kadang juga kudu ditunda keesokan harinya, karena angkutannya penuh.

    Sungguh berubah banget ya sama zaman sekarang, bahkan Jakarta Surabaya lewat darat dengan cepat juga bisa 😀

    Dan di tahun ini malah Korut ini masih kayak puluhan tahun lalu hahaha.

    Oh iya, btw saya penasaran juga nih Mba, gimana ya kabar negara ini pas pandemi?

    • Reyne Raea berkata:

      Oh ya Mba, btw, perasaan nih, sejak kemaren-kemaren baca tulisan mengenai Korut ini, kok saya nggak pernah liat ada warga yang endut ya, biar kata mamak-mamak atau nenek-nenek 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kali gitu ya Rey, daripada warga jd ga puas Krn ngebandingin Ama dunia luar, tutup ajalah sekalian, ga pusing dah si pemimpin :p.

      Naaah kalo wajah memang sih merek terlihat LBH tua. Tp kalo yg cewe cantik2 aja, naah yg cowo msh susah utk bisa sekarisma capt RI wkwkwkwkkwwk. Tapi aku ga liat sedikitpun yg cowo ini mirip Ama Korsel sih, secara dari wrna kulit aja beda, mata juga beda bentuknya Ama Korsel. Nth Napa sepertinya mereka ada peranakan dari etnis lain kali yaaa.

      Yg nunggu bus umum di pinggir jalan, iya tuuuh, ngingetin Indonesia zaman orba hahahah. Aku memang blm prnh tinggal di tempat yg pedalaman banget. Even Aceh aja dulu kendaraan umum banyak, jd nunggu bis pinggir jalan juga ga lama. Tapi kalo yg Korut ini, bisanya aja dikiiiiiit DNA jarang kwt Rey. Kasian deh liat yg nunggu apalagi bawa anak dan panas 🙁

      Pas pandemi, Korut nutup semua pintu bahkan dari China sahabat baiknya. Makanya income dari pariwisata lgs ga ada. Turis dilarang DTG semuanya. Kasian jadinya. Travel mereka juga mati suri.

      Tp THN depan kalo menurut whatravel Korut udh dibuka LG. Mungkin Krn vaksin sudah akan beredar awal Januari kali ya. Whatravel udh buka trip utk Korut 2021 soalnya. Semoga sih Rey beneran dibuka.

  18. Faradila Putri berkata:

    Mbaak coba tolong merk BB ginseng apa yang dipakai hahaha siapa tau bener dan bikin glowing 😂 anw salam kenal mbak 🙂 seru baca ceritanya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Percuma far, yg jual cuma di samaaa wkwkwkkwkwk. Makanya aku ga beli. Lah aku takut kalo cocok piyeee. Yakalii aku hrs ke Korut tiap abis hahahaha.

  19. Rivai Hidayat berkata:

    beneran di skorut tidak ada internet mbak?
    begitu tiba di bagian cewe korut, cukup lama lihat foto-fotnya. Benar-benar cantik dan terlihat natural tanpa makeup berlebihan. hehehhe
    Ternyata aturan di korut sangat detail sekali, sampai urusan cara berpakaian juga diatur secara ketat.

    Banyak warga negara asing memandang warga korut itu sangat tertutup. Tapi nyatanya banyak warga yang sangat bangga dengan negara mereka yaa mbak?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tidak ada SAMASEKALI mas :p. Yg mereka punya hanya intranet. Itu hanya sebatas informasi dalam negeri dan itupun amat sangat minim isinya. Kita sempet liat dari hp nya local guide. Kita suruh dia cari tau ttg zodiak itu apa. Informasi yg kluar hanya: zodiak adalah rasi bintang kelahiran. itu Thok wkwkwkwkkw ga komplit blassss .

      Intinya no hp yg mereka punya itu cuma bisa utk nelpon ke sesamanya aja. G akan bisa nelpon keluar Korut 😀

  20. PIPIT berkata:

    Menarik sekali pas aku baca bagian income penduduk Korut sama, mungkin karena negara ini menganut ideologi komunis kali ya Mbak? Jadi semua hak warganya disamakan.
    Tapi di satu sisi aku masih penasaran, karena dari yang aku baca dan tonton, kalau mau wisata ke Korut ada SOP nya, mohon dibenarkan kalau salah. SOP yang aku maksud, turis hanya boleh mengunjungi tempat-tempat tertentu dan beberapa hal lain yang diatur, seperti memotret. Pernah nonton video yang menceritakan WN Amerika yang melanggar peraturan kunjungan ke Korut dan harus dihukum sesuai dengan peraturan yang ada di Korut.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iya mba, Krn Korut itu menganut paham komunis sosialis, jadinya ga ada yg namanya kelas sosial di sana. Semua samarata. Ga ada kepemilikan badan usaha oleh pribadi.

      Klo ttg aturan traveling, selama di sana turis ga bisa jalan sendiri. Harus dikawal Ama local guide. Ga bisa open trip kesini, wajib pakai travel yg udh licensed.

      Dan tempat2 yg didatangin juga udh ditentukan. Tapi bukan berarti kita ga bisa ke tempat2 masyarakat lokal, bisa kok. Hanya saja harus dikawal yaa. Dan selama dlm wisata itu kita diajak bukan hanya ke kota Pyongyang, tp juga bagian Desa kok. Dan semuanya itu rapi, bersiiiih byabgetttt ga ada sampah. Itu yg aku salut.

      Utk berfoto memang ada aturan, tp bukan yg mengekang. Kita hanya ga bisa ambil foto tentara, orang lokal yg sdg kerja, dan bangunan yg msh dlm konstruksi. Itu aja. Intinya patuhi aturan mereka. Toh kalo ke rumah orang, kita jg hrs patuh Ama aturan di rumah itu kan 🙂

      Ttg WN amerika yg ditangkap memang bener. Kesalahannya dia, mencuri poster propaganda yg ada di hotel. Itu hukumannya kerjapaksa. Mungkin hukuman Korut lebay, tp itukan hak mereka. Aku sih tetep nyalahin turisnya, yg berani melanggar aturan di negara yg jelas2 dia hanya tamu, padahal udh diwanti2 apa aja aturan yg harus dipatuhi selama kesana. 🙁

  21. Agung Pushandaka berkata:

    Saya sebenarnya salut dengan pemerintah Korut. Sekian lama diembargo oleh negara lain, tapi tidak membuat mereka gentar dan lemah. Mereka jadi benar-benar memanfaatkan potensi di dalam negerinya. Tidak terlalu bergantung dari negara lain.

    Saya kadang berpikir Indonesia mengembargo dirinya sendiri, pasti yang kelabakan adalah negara lain. Negara investor kebingungan mencari sumber daya alam yang bisa diolah. Negara produsen kebingungan mencari pasar, walaupun masih ada negara pasar yang potensial lainnya. Dan kita juga bisa memaksa diri sendiri untuk mengembangkan potensi dalam negeri.

    Btw, Gin A cantik ya.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tapi aku ga berani bayangin Indonesia di embargo mas :p. Chaos mungkin yg ada.. walopun mungkin dr segi SDA kita ada dan mampu, tp dr segi SDM ntahlah.

      Gin A dan asistennya memang cuantiiik :p. Sampe ada yg PDKT dari rombongan kami wktu itu hahahaha. Sayangny ga bisa lanjut :p.

      • Agung Pushandaka berkata:

        Iya sih mbak, baru dibayangkan saja sudah berat rasanya kalau kita diembargo. Tapi beberapa kali negara kita memang mengalami dilema saat harus memenuhi komitmen kita di pergaulan internasional, makanya sering kali kita bermasalah di WTO atau kebijakan dalam negeri kita dipertanyakan negara lain di forum-forum internasional lainnya. Kalau sering seperti itu, bisa-bisa negara kita dijauhi dari pergaulan internasional. Amit-amit. Hehe.

    • Ana berkata:

      Daaan SDM kita juga banyaaak yang berkarya di luaaarrr krna lebih dihargai di luar sanaa….

  22. Ghina berkata:

    ya ampun ini infonya detail banget Mbak Fan.

    Haha, itu kebanyakan yang nanya soal cantik dan ganteng yaa. Jadi penasaran emang sama model make up ngetrend di sana, kalo nggak ada internet terus tipinya apa masih hitam putih atau gmna mbak atau tipi tabung gitu?

    Era 80-an itu di kita blm ada listrik, internet, dan orang-orangnya masih rendah banget literasinya. Internet memang sebuah kebutuhan yaa, tapi kayaknya nggak membuat kepintaran orang-orang korea utara berkurang kan ya? fasilitas perpustakaan di sana gimana mbak?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tv nya udh kayak kita mba, tp channel yg diputer jgn ditanya apa hahahahha. Cuma ada berita dan kalopun ada berita luar, kbnyakan dr China dan Rusia. Trus film yg diputer cuma film lokal yg mana Hitam putih. Itu yg aku tonton sih :p.

      Kalo soal pendidikan Korut ga main2. Mereka boleh tertutup, tp pemerintahnya fokus Ama pendidikan anak2 di sana. Sangat fokus malah fasilitasnya komplit dikasih. Bahkan kegiatan ekskul utk anak2 ada lengkap.

      Cuma kalo perpustakaan aku ga dtgin. Jd ga bisa bilang. Tapi Kalo melihat fasilitas utk pendidikan aja sampe ada gedung khusus ekskul, aku yakin perpustakaan mah harusnya komplit.

  23. Jane Reggievia berkata:

    Wah ternyata kehidupan mereka biasa-biasa aja ya, Mba. Tapi aku baru tau juga untuk beberapa pekerjaan gitu hasil penjualan sepenuhnya untuk negara.

    Dan lihat foto-foto di atas, memang vibe-nya nggak kayak tahun 2000an ya, kayak masih di tahun 80an, oldies banget, bahkan potongan rambut prianya hampir sama semua 😅

    Soal karakter masyarakat, jujur aku juga penasaran. Di bayanganku mereka pasti kaku-kaku dan pelit senyum 😆 tapi liat mbak tur guide kalian yang pake BB cream aja cantik banget jadi luluh hatiku wkwkwk

    Seruu ihh belajar banyak hal baru tentang negara lain kayak gini. Thank youu untuk sharing-nya, Mba Fanny!

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahaha pokoknya kalo ksana, bagaikan terlempar ke tahun sebelum ada internet dan gadget mba :p. Tapi seruuuu dan sbnrnya aku kangen suasana itu :p. Di mana kita bisa ngobrol Ama temen tanpa sedikit2 liat hp :p.

      Krn paham sosialis komunis td, makanya ga ada yg namanya kepemilikan usaha atas nama pribadi, jd semua digaji negara :).

      Kalo rambut yg cowo, memang rata2 begitu, kayaknya ad aturan deh potongan rambut hrs kayak apa ;p.

      Cantik2 yaaa yg cewe. Aku juga seneng liatnya. Sempet heran juga kenapa jomplang banget Ama cowonya 😀

  24. Khata S. Fluorida berkata:

    Wah ngga semengerikan itu kayanya ya tinggal di Korut. Aku kirain warganya tersiksa banget, apalagi kan kalau di youtube, banyakan ceritanya tentang warga korut yang melarikan diri, abis itu di crash landing on you juga tuh ceritanya yaa tentang korut yang strict gitu. Tapi aku percaya sih, kadang-kadang framing media itu sengaja diheboh-heboh dan disedih-sedihin, karena bad news is good news. Makanya yg biasa aja juga bisa jadi gimanaa banget kalau udah di rekam itu. Jadi pengen deh kapan-kapan main ke Korea Utara. haha..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betul mba, media itu terkadang kejam dan berpihak :p. Jd harus hati2 menyaring berita yg masuk. Toh setelah melihat dengan kepala sendiri, Korut bener2 negara yg asyik utk didatangin. Seandainya ada rezeki, aku mau banget balik lagi kesana, Ama suami 🙂

  25. Ami berkata:

    Aduuuh salfok sama mba2 penjual kopi sachet-an, canrik beuuut
    Di negara kita kanyanya bakal bnyak yg antri beli kopi disitu wkwk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kalo di negara kita lgs viral mbaa wkwkwkwkwk…udh kebayang headline ya: “Penjual kopi sachetan di depan mall manggadua ini, cantik luar biasa”, “kopi viral, penjualnya cantik di atas rata-rata”

      Dan headline heboh lainnya hahahahaha

  26. Boku no Blog berkata:

    Wihh keren ya, pengen banget bisa Traveling kemana-mana kayak mbak Fanny. Tentunya harus ngumpulin kocek banyak ya Mbak. Hehehhee..

  27. Justin Larissa berkata:

    Itu cowok-cowok pake kemeja putih itu anak sekolah? Kuliah kali mba, atau pekerja kali wkwkw. Tapi memang ya, bukan cuman di Korea, di negara lain yang sering kita asumsikan A, ya belum tentu bener juga karena kita gak tinggal di sana dan hanya melihat dari sudut pandang turis dan bacaan di internet.

    Soal nungguin bus, emang bus desa desa itu jarang ya mba? Angkot atau becak tuktuk itu gak ada?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Gaaa mba justin, itu anak sekolah wkwkkwkwkwk. Diksh tau Ama local guide :p. Sepertinya suami2 kita kalo ksana bisa menyamar jd anak sekolahan hahahahahaha.

      Lamaaaaa kalo bus umum, apalagi dikawasan desa :(. Makanya sedih deh liatnya. Apalagi yg nungguin bawa anak dan sedang panas.

  28. Farah Salsabila berkata:

    Sukaaa 😭😭😭
    Beneran suka bacanya 😭😭😭
    Jadi kak kalau lagi korut gabisa apdet story ya? 🤣

    Suka banget sama postingan kali iniii. Memang penasaran jujur kak 🤣

    yang cewe banyak yang cantik ya kak, cuma yg cowo belum kelihatan yg ehem nya hihihi

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ga bisaaaa far hahahahha. 5 hari di sana kami seperti dalam bubble di mana tertutup dari semua akses informasi. Setelah landing di Beijing pas pulang, lgs lah semua hp bunyi tang tung tang tung berisi semua WA dan messaga apapun.pas landing kita baru dpt kabar kalo pak Habibie meninggal. Segitu ketinggalannya

  29. Bayu Kurniawan berkata:

    Huuaaa,, entah kenapa kok saya terharu yah bacanya, ngeliat foto-fotonya apalagi foto anak sama bapak itu..

    Soalnya pemberitaan di media yang sering saya dapat agak berlebihan yang nggak tau kebenarannya. Bner kata Mba, rasanya nggk netral kalau nerima info media bulat-bulat. Toh mereka juga pasti punya alasan sndiri kenapa menutup diri.

    Di indo juga ada kan Kehidupan suku-suku yang masih nutup diri dengan perkembangan zaman. Dan bukan berarti jadi alasan buat kita asingkan. Karena kita sama-sama manusia.
    jadi, yang penting saling menghargai dan menghormati saja. Prinsip saya, prinsip mereka, prinsip dia kan nggak harus sama..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Setuju mas Bayu. Sejak pulang dari Korut, aku jadi ga mau telan begitu aja informasi dr media manapun. Udh susah skr nyari media yg bener2 netral.

      Semua informasi yg dibaca skr harus disaring banget, supaya bisa tau apa itu hoax ato bukan. Kalo memang ga yakin, ya mending stop sampai di kita, ga usahlah disebarkan kemana2 lagi.

  30. Vita berkata:

    Kalau menurut aku, mereka ini lebih alami dibanding saudara mereka di Korea Selatan. Jadi kalau pengen lihat muka asli orang Korea, silahkan ke Korut. IMHO.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahaha beneer mba vita. Ada yg bilang gitu juga k aku, kalo mau liat wajah asli Korea, lihatlah patokannya di Korut 😀

  31. Mei Daema berkata:

    mba, gara-gara saya baca tulisan mba, merubah sudah opini saya tentang korsel, karena memang belom pernah kesana ya, jadi saya bayangkan karena mereka negara terkenal dengan image kim jong-un nya, saya pikir disana kehidupannya sangat buruk dan tertinggal, ternyata tidak sama sekali ya bahkan mungkin tata kota lebih baik dari negara kita, kehidupan mereka normal seperti kita hanya saja dibatasi beberapa hal, mungkin seperti itu ya, jadi penasaran pengen traveling ke sana menyaksikan kehidupan mereka secara real

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tentang Korut maksudnya kali mba :p.

      Mereka memang sangat dibatasi, tp utk hal tertentu, mereka luarbiasa bagus. Aku udh terpesona dengan negara ini sejak melihat pertunjukan masa games mereka yg amaat sangat spektakuler 😮

      Itu susah diungkapkan Ama kata2. Sampe merinding liatnya. Memang hrs diliat secara lgs utk tau seperti apa korut itu 🙂

  32. Fitri berkata:

    Waaahhh seru banget bisa lihat-lihat keadaan di Korea Utara.

    Jadi kayaknya yg dibilang orang-orang kalau Korea Utara itu negara yg mungkin tertinggal hampir 30 tahun mungkin benar adanya yaa…
    Dengan kondisi masyarakatnya yg masih old school begitu.. 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tertinggal sih iya. Tp dlm beberapa hal seperti nuklirnya, mereka jelas ga tertinggal :p.

      Trus utk sekolah dan urusan belajar utk anak2, negaranya sangat mengutamakan itu mba :). Jd mungkin mereka fokus hanya ke hal2 tertntu sih

  33. Relinda Puspita berkata:

    Sepedanya juga sepeda ontel ya, Mbak. Gak lihat ada yang goes sepeda lipat. 😀

  34. Evi berkata:

    Seru banget cerita tentang orang lokal Korut Mbak. Bikin aku berniat juga suatu saat ikut Mas Arieve ke sini. Ngomong-ngomong walau cowok-cowoknya kurang ganteng di banding Oppa Korsel, boleh ya ngambil foto di tempat umum? Kalau lihat foto-foto di sini, mestinya boleh ya. Aku pikir tadinya Korut seperti Ho Chi Minh masih berkuasa, gak boleh motret sembangarangan.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      THN depan trip ke Korut akan dibuka lagi mba. Ntr ikut deh ma whatravel, dijamin ga nyesel kok. Assiiiik bangettt mereka.

      Semua foto sudah diizinkan utk diambil kok :). Local guide kita sudah ksh tau di awal aturan dlm mengambil foto. Yg ga bisa difoto itu hanya: tentara, orang yg sdg bekerja ato bangunan yg msh dalam konstruksi. Sisanya diizinkan mba 🙂

  35. Vidyagatari berkata:

    tulisanny sll baguss kak 🌟 terima kasih bnyak sdh menulis ini. btw, sy pnasaran, kl di sana, ambil foto orang bisa bebas saja atau harus izin dan ada privasi seperti di Jepang kak? terima kasih bnyk 🍀😻

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Di awal landing dan ketemu Ama local guide, dia sudah ksh tau apa2 aja yg bisa kita foto, dan tidak boleh difoto mba :).

      Yg haram hukumny utk di foto: tentara , orang yg sedang bekerja dan bangunan yg msh dalam konstruksi. Selain itu, sbnrnya g ada larangan.

      Kecuali memang dilarang oleh orang di sana. Cth nya pas ke mall di kwangbok, itu memang ada larangan tidak bisa berfoto dalam mall. Makanya mau ga mau kita ga berani juga ngebantah.

      Trus walopun tentara dilarang, tp pas ke museum perang, yg menjadi local guide itu tentara. Dan disitu diizinkan untuk berfoto dengan tentara yg jadi local guidenya.
      .jadi bisa dipastikan semua foto yg aku pajang, sudah mendapat izin untuk diambil 🙂

  36. Agus warteg berkata:

    Betul sekali mbak, setelah membacanya aku merasa mereka tetap hidup bahagia kok. Biarpun jarang yang punya mobil tapikan bagus karena polusi udara berkurang. Tak ada internet tapi mereka happy saja tidak main sosmed. Yang penting harga makanan murah meriah ya.

    Yah, mungkin sama dengan negara Indonesia pada tahun 1980an dimana mobil juga masih jarang. Di desaku tahu 80an hanya beberapa orang saja yang punya motor, kebanyakan punya sepeda onthel saja. Yang punya mobil kata bapakku ngga ada.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ada plus dan minus sih ya mas :). Hidup begini toh prnh kita rasain di era 80-90an. Ga ada internet, ga ada gadget :p. Toh kita happy kan waktu itu :D.

      Di sana sama aja, mereka mungkin malah udah terbiasa seperti itu. Jadi aku yakin pasti sudah merasa nyaman. Toh yg terpenting sbnrnya, urusan perut tidak kekurangan.

      Tapi aku berharap suatu hari nanti, mereka bisa bersatu Ama Korsel dan menjadi 1 Korea 😀

      • Agus warteg berkata:

        Iya happy saja soalnya waktu itu kerjanya cuma main main saja, ngga seperti sekarang yang pusing mikirin cicilan tiap bulan.😂

        Eh tapi itu kenapa jualan hasilnya diambil pemerintah ya, jadinya kurang semangat buat jualan dong, soalnya dapat banyak juga buat negara bukan buat sendiri. Tapi enak yang dagangnya sepi tetap digaji.😁

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Kan sosialis komunis pahamnyaa :D. Sama rata, sama rasa.. ga ada kapitalis , ga ada penguasaan asset oleh pribadi, semua milik negara :D.

  37. Ayu Wardani berkata:

    Wah… bagus bgt informasinya Mbk.. selama ini aku sll nganggap, hdup dsana emg so depressing, tp bnr jg kt Mbk, kalo mereka bisa ngerasain bahagia dgn bgt knp ga? Makasih bgt ya Mbk infonya, suatu waktu, aku juga pgn ke sana ☺

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aaamiiin, semoga nanti bisa nginjakin kaki ksana juga mba ;).

      Percaya deh, Korut ga semenyeramkan itu. Ini negara yg aku malah ngerasa amaaan banget pas ksana. G ada copet pastinya, ga ada scam, bahkan semua pasport kami dititipin ke local guide.

  38. Ayu Wardani berkata:

    Oia, aku izin share tulisan Mbk ya.. 😊

  39. NONAMEAA35 berkata:

    SERUUUUUUU BANGEEET
    paling suka deh, kalo ada posting ttg korut 😀

  40. Rifan berkata:

    Hello Mbak Fanny! Salam kenal. Sudah lama mampir ke blog ini tapi baru komentar haha.

    pengalaman dan ulasan yang menarik, mbak. Dari beberapa film dokumenter yang saya nonton soal korut, kebanyakan yang saya lihat sisi dramatis dan ekslusifnya saja mbak. Kayak kemiskinan dsb. Tapi setelah membaca postingan ini, ternyata ada banyak kesan “light” nya juga. Betapa normal kehidupan mereka. Suka dengan penutupnya, kita enggak pernah ngarasain hidup sebagai warga lokal dan kita juga enggak bisa memukul rata standar kebahagiaan.

    Jadi foto-foto disana boleh-boleh saja ya? Saya termasuk orang yang termakan media berarti, yang katanya ada larangan foto. haha.

    Cerita si bapak dan si anak itu sweet banget.

    Saya ngikutin blognya mas Ariev juga dan IG nya.
    terima kasih mbak ceritanya. 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Haaai mas Rifan 🙂

      Banyaaaak sbnrnya hal2 yg menarik di sana, di luar dari kemiskinan dan lainnya yaaa. Aku memang cuma sempet ke Kaesong dan Pyongyang Thok. Tapi melihat orang2nya, kehidupan mereka wajar sih. Walopun mungkin untuk beberapa hal kita bakal menganggab itu menyedihkan, Krn kita ga ngerasain seperti itu kan :).

      Kalo masalah foto, dari awal si local guide udh kasih tau apa yg boleh, dan apa yg tidak boleh kita foto. Yg tidak boleh difoto itu para tentara, orang yang sedang bekerja, dan bangunan yang masih dalam konstruksi. 3 hal tadi haram hukumnya. 😀

      Sementara yg lain, bebas2 aja. Kecuali saat itu memang dilarang. Seperti waktu kami ke mall lokal nya, disana si local guide ngingetin lagi, khusus di tempat itu ga bisa foto2. Makanya aku pinjem foto2 kondisi dalam mall dari travel Young Pioneer yg memang sudah mendapat license untuk membuka tur ke Korut.

      Intinya sih, tiap kali kami mau motret, kebanyakan kami pasti minta izin dr local guide. Krn jujurnya mas, seandainya kami ambil diem2 dan ternyata ada random checking pas di bandara nanti, yg akan disalahin lebih dulu itu local guide. Ga tau deh hukuman apa yg bakal dia trima. Tapi yg pasti kami ga mau orang lain hrs menderita Krn kesalahan yg kami bikin. Kasian soalnya :(. Aku sempet ambil foto tentara yg menjadi local guide waktu ke museum perang, tapi itu sepenuhnya sudah dpt izin dari mereka :). Makanya fotonya juga prnh aku pajang 🙂

      Intinya mas, ikutin aja apa yg dibolehin dan tidak bisa dilakuin :).

  41. Eryvia maronie berkata:

    Beneran berkaca2 nih mata lihat keceriaan dan iktan kasoh sayang antara bapak dan anak bersepeda itu.

    Yang cowok emang kliatan lebih tua yaa wajahnya. Beda banget sama yang cewek, cuantik alamiii.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iya mba, yg cowo pdhl usianya jauuuh di bawah ku. Tapi kliatan sangat dewasa di atas umur yaaa :D. Beda bangettt Ama cewenya. Aku bingung jg kenapa bisa jomplang gini postur dan rupa antara cewe dan cowo di sana

  42. Just Awl berkata:

    Waah, baca ini bener-bener membuka mata aku lebih lebar tentang Korea Utara mba💕. Selama ini belum pernah denger cerita2 yg bener2 langsung dari sana, apalagi di blog. Soalnya kalau baca dari media2 yg ada, seringkali terlalu bias dan menggambarkan yg sedih2nya aja. Padahal kita kan gatau apa yg sebenernya dirasakan orang Korea Utara disana.

    Jadi mau cerita juga nih mba Fanny😂, aku setiap kali nonton film perang saudara antara Korsel sama Korut pasti selalu penasaran gimana kehidupan Korut setelah itu, karena jelas gak ada film yg menceritakan tentang Korut secara detail, bahkan mungkin film buatan Korut sendiri jg gak ada kayaknya ya(?), huhu. Di satu sisi, melihat ini jd kasian jg hidup mereka benar2 dibatasi dan ibaratnya melambat dari kata modern. Tapi di sisi lain, kayaknya tenteram bangeeet hidupnya ga perlu ngeliat berita2 hoax bertebaran apalagi orang2 ribut di internet.😂

    Well, pasti setiap kondisi ada untung dan kurangnya ya mba🤔. Semoga suatu saat negara ini bisa bersatu dengan saudaranya, karena gemes aja ngeliatnya, pasti bakal sedih dan haru banget kalau bisa menyaksikan momentum yg bersejarah kayak gitu😭😍.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Akupun berharap 2 negara ini bisa bersatu LG mba. Apalagi kalo ngeliat monumen yang udah dibangun oleh Korut untuk memperingati reunifikasi kalo itu terjadi, merinding dan sedih :(.

      Ntahlah kapan itu bisa terwujud. Agak sulit pastinya..

      Aku sempet juga berfikir gitu, warga Korut ini di satu sisi sangat tertutup dr dunia luar, dan bahkan mereka banyak tertinggal Krn akses informasi sangat dibatasi. Tp ada enaknya juga kali yaaa :p. Krn aku ngerasain 5 hari tanpa akses internet dan ga bisa berkomunikasi samasekali, itu ternyata asik2 aja. Aku dan temen2 bisa lebih akrab, kami ga tiap saat liatin gadget, kami bisa full ketawa2 dan fokus Ama lawan bicara. Itu ternyata malah nenangin pikiran :D. Ga pusing Ama berita2 yg ga jelas mana hoax mana beneran :p.

  43. Rosanna Simanjuntak berkata:

    Bagian ini jelas favoritku!

    “… siapalah kita yang berhak menjudge mereka tersiksa. Mungkin peribahasa “dont judge a book by its cover” sangat berlaku dalam menilai warga lokal di Korea Utara ini”

    Iya, siapalah kita?

    Baidewei subway,
    Aku berharap semoga bisa berkunjung ke Korut dan merasakan sendiri sensasi negara sensasional ini!

    Aamiin…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aaamiiin, semoga bisa kesana juga mba, bareng suami. Negara ini banget menariiik kok dikunjungi. Dan aman, percaya deh :). Asalkan kita ikutin semua yg dibolehin dan dilarng :).

  44. Dedew berkata:

    Iya, hidupnya lebih sederhana ya dibandingkan negara tetangga nampak terkungkung tapi kelihatan bahagia, kita yang kadang mudah berprasangka pada orang lain..dan ceweknya meuni geulis pisaaan

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Beneeer, selama ini kita terlalu bandinginnya Ama Korsel yg jelas2 negaranya aja beda paham , dan jauh LBH maju juga. Ga bisa dicompare sih sbnrnya :).

      Tapi kalo soal ceweny, beneran geuliiis kebanyakan 😀

  45. Ika Puspita berkata:

    Hu um si mbaa, mereka ga keliatan depresi ato apa gitu ya tinggal di negara yang mungkin hidupnya kayak “flat” gitu. Kayaknya aku udah terdistraksi bahwa orang2 Korut tuh ga bahagia secara pemimpinnya aja kek gitu. Tapi lewat cerita mb Fanny, akhirnya jadi tahu bahwa mereka ternyata hepi2 aja tinggal di Korut ya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Std bahagia mereka mungkin beda dengan kita mba :). Itu yg sering bikin manusia lupa, kalo masing2 orang bisa bahagia dengan caranya sendiri 🙂

  46. lendyagasshi berkata:

    Sebenarnya manusia ini makhluk yang paling pintar dalam beradaptasi yaa…
    Aku yakin orang-orang Korut ini bahagia dengan cara dan aturannya sendiri yang berlaku di negara mereka.
    Hidup sehat dan tersenyum bahagia.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betul mba. Di saat seperti apapun, manusia slalu bisa beradaptasi dengan kondisi yg ada. Buktinya aja, rombongan kami pas kesana. Terputus dari dunia luar, ga ada internet, tp toh kami survive aja, dan malah jujurnya happyyyy hahahahha . Ga usah capek Ama berita2 di luar apalagi triakan bos di kantor :p

  47. nyi Penengah Dewanti berkata:

    Senangnya bisa sampai sana dan berkenalan dengan warga lokal ya Kak
    pengalaman yang luar biasa dan ceritanya bikin saya pengen main ke sana juga
    pas di dalam kereta kalian seru banget hahaha

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Menarik banget negara ini mba :). Dan jujur aku ga bosen pas di sana walo ga ada internet dan terputus dr dunia luar. Tapi ternyata itu malah bikin nyaman. Ga pusing Ama berita hahahaha.

      Yg di kereta bawah tanah itu, memang pengalaman ga terlupakan sih :p

  48. Diani Sekaring Sejati berkata:

    Kok aku lihat di Korut, warganya kayak ‘serba teratur’ gitu ya Mba? Potongan rambutnya dan bajunya juga sama semua.. hahaha. Banyak yang bilang katanya cewek disana cantik-cantik, tapi cowoknya (maaf) kurang ganteng. Salut banget deh sama kamu yang udah sampe ke Korut buat traveling Mba 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Serba teratur mungkin Krn negaranya sendiri sangat ketat dan banyak aturan mba :D. Jd warganya juga terbiasa diatur begitu :D. Menurutku sih yaaa.

      Kalo soal cewe dan cowonya yg sangat berbeda, iya sih, aku akuin banget. Kalo menurut mas ariev trip buddy kami saat kesana, Women are from north, men are from south hahahahah..

  49. Rahman berkata:

    dari tulisan ini aku jadi tau banyak tentang kondisi warga lokal korea utara. Beda jauh sih ama tetangganya Korsel, tapi jadi ciri khas dan malah menurutku jadi poin lebih tersendiri buat mereka. And so far mereka cukup enjoy dan fun dengan keadaan mereka.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku ngeliat warga Korut ini wajahnya sedikit beda memang dgn sodara mereka, trutama yg cowo yaa.. ga terlalu putih warna kulitnya , nth Krn mereka terbiasa kerja keras di luar, ato mungkin peranakan dari etnis lain. Trutama mata aja beda. Tapi itu sih yg menariknya. Bisa liat perbedaan2 gini, trutama ketika dibandingkan dengan saudara serumpunnya 🙂

  50. morishige berkata:

    Akses dengan internasional yang dibatasi mungkin berpengaruh sama “standar kepuasan” masyarakat Korut, ya, Mbak? Kita di sini dari kecil terbiasa melihat hal-hal baru dari luar, sementara mereka mau tak mau mesti bersyukur dengan apa yang ada di hadapan.

    Tapi, dari sudut pandang manusia yang tinggal di tempat lebih bebas, keadaan di Korea Utara absurd sekali. Masyarakatnya terputus dari dunia, sebagaian besar hanya mengonsumsi berita yang sudah dibingkai oleh pemerintahnya. Mungkin nggak sedikit juga yang menganggap negara mereka pusat dunia….

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Pastilah mas :D. Bagi kita kehidupan seperti itu ga mungkin menyenangkan, apalagi udh terbiasa dengan kehidupan bebas dan ga terkungkung :D.

      Aku ngerasain 5 hari hidup dlm bubble yg putus akses internet dan komunikasi darimanapun , itu seneng sih sbnrnya. Krn ga dipusingin Ama berita macem2 dan ga ada wa dari bos besar hahahahah. Tp kalo selamanya begitu ya emoh :D.

      Itu aja pas landing di Beijing trus semua gadget pada bunyi, dan berita yg pertama kita baca, pak Habibie meninggal. Lgs shock. 5 hari ga bisa dpt informasi, berasa kayak 5 THN hahahahah

  51. Himawan Sant berkata:

    Faktor pengaruh dari apa ya kok genetika orang Korut dan Korsel bisa beda tampilan paras wajah ?.
    Apa mungkin warga Korsel sudah ada gen blasteran atau juga berkat oplas ya ?.

    Aku kok ikutan kerasa ngenes baca warga pp 3 jam tiap harinya dan ditambah nunggu waktu lama transportasi umum lewat.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku ngeliat cowo Korut ini, LBH mirip ke warga Mongolia daripada Korsel :D. Dari kulit aja beda warna soalnya. Kalo yg cewe masih miriplaaah, cuma mereka cendrung polos kalo yg Korut :D.

      Jd LBH bersyukur ya mas , akupun sedih liat warga lokal yg harus panas2an nunggu bus umum begini, apalagi kalo sdg panas.

  52. Thessa berkata:

    Berasa naik mesin waktu ke masa lalu ga sih jadinya? Pakaiannya jadul, tv hitam putih, ga ada intrnet, ga ada transportasi online 😆

    Btw, ceweknya cantik2 ya Mba 😍

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Banegeet mba thes. Aku kayak ga sedang di tahun 2019 waktu itu :p. Saking vintagenya semua yg ada :D.

      Tapi tetep aja Korut bangettt menariknya.. cwe2 nya bener deh, cuantik2 😀

  53. Ranny berkata:

    Jadi inget CLOY, mereka beli skinker Korsel tapi diem-diem wkwkwk kali aja gitu ya. Selain emang kulit meraka udah oke keceh gitu.
    Btw, Fan mereka gpp ya difoto?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahaha beli skincare ilegal selundupan yaaa :p. Aku ga nemu sih skincare Korsel di sana. Kayaknya memang dijual di pasar gelap doang :p.

      Kalo yg masyarakat lokal ini gpp kok. Udh dpt izin dr local guide RAN 🙂

  54. Sri widiyastuti berkata:

    Keren mbak sudah sampai di Korut.ternyata kehidupan di sana biasa aja ya tapi terkesan peradabannya old yaa dan kaku.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Biasa aja memang kehidupannya :). Walopun yaaa, banyak yg vintage dan jadul ;). Tp itu sbnrnya sisi menarik mereka mba 🙂

  55. renov berkata:

    liat ini berasa travelling virtually.
    Banyak informasi yang didapat disini kaya pedagang kaki lima yang kerja buat negara. Jadi berkesan kaya SPG toko gitu ya.

    Soal internet, gimana waktu di hotel? ngga ada internet juga kah? Ngga kebayang kalau hotel disana ngga punya reservation system yang terkoneksi dengan internet. Nungguin walk in guest berarti.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ga adaaaaa mbaaaaa hahahahha. Internet itu HARAAAAM hukumnya di Korut :p. Kita ditawarin awalnya bisa beli paket data 512 MB, harganya USD 220 . Kitakan cengooook yaaaaa, hrg semehong itu cm dpt 512 MB?????!!!! Helloooow buka FB Ama IG aja lgs mati mudian wkwkwkkwkwk. Yg beli cm trib buddy kita, Krn dia mau komunikasi ke kantor whatravel di JKT kan.

      Ternyataaaa pas udh dibeli, ga iduuuuup dooong. Hiiih mau maraaaah :p. Untung aku ga belii :p. Pokoknya kalo udh kesana, ga akan mungkin bisa komunikasi keluar :p

  56. Nurul Sufitri berkata:

    Rasanya kok ga tega dengernya pas ituuuuu pendapatan yang diperoleh dari jualan ujung2nya buat negara. Kalau iya dapet tips dari pembeli atau penerima jasa, kalau ga? OMG segitunya ya demi sama ratanya hihihihi 🙂 Wah, iya tuh keretanya jadoel ala tahun 70 an ya, kayu2 gitu kayaknya. trus itu ciwi2nya rata2 pakai rok. Laki2nya kayak hem2 rata2 ya mbak..berasa jadi anak sekolahan. Yang penting mereka ramah sama turis2 kita hehehe.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Namanya negara komunis mba :p. Semuanya hrs sama rata sama rasa :p. Haram kalo dgr kata2 kapitalis 😀

      Iyaaa, yg perempuan kbnyakan rok, yg laki2 ya begitu :D. Biar anak sekolah tp wajahnya terlihat jauh LBH tua yaa. Aku aja ga percaya pas dibilang anak sekolah Ama si guide. Kayaknya mudaan aku wkwkwkwkwk

  57. Gustyanita Pratiwi berkata:

    Mba fann…..ini korut life n all bout citizennyabdirumpiin di sindang aman kaaaan, hihi

    Ya amplop,…..cewe ceweknya cantik cantik banget, neycurel, minim polesan dan hanya pakai bb cream gingseng….ealah kayak mana pulak tuh bb cream gingseng, mostly pakai rok dan baju vintage, kebanyang kayak di film film

    Dan yang foto si bapak terakhir sama euy, aku langsung keinget bapakku, hiks, mbrebes mili

    Yang adegan ibu dan anak nunggu bis di bawah terik mentari itu juga artsy banget, itu beneran jalanannya bgitu mba, tapi kok pemandangannya indah ya

    Tapi beneran ya, ternyata sosilis komunis tuh diatur semua muanya, dari ga ada kelas sosial, alias gaji rata di semua profesi jadi ga ada yang namanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin

    Internet ga nyandak, provider dibatasi dan hp pada metong huhu…..beneran strict aturan aturannya ya mba fan…

    Tapi itulah indahnya menilih budaya dan habit negara lain ya, jadi tambah wawasan

    Trus, kesehariannya juga menarik banget buat dijadiin novel huhu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aaamaaaan nit hahahahah.. semua foto2 yg di sini udh minta izin ke local guide kok, jd insya allah ga terlarang :p.

      Cantik2 kaaaaan yg cewe?? Akupun sukaaa liat mereka. Dandanan tipis tp malah cocok di merekanya. Dan ttp terlihat cantik. EMG dasarnya udh cantik sih .

      Kalo yg sdg nunggu bus itu, Krn memang daerah desa, makanya jalanan msh tanah, tp bagus Krn hijau2 banget. Cm ya itu bus umum aja lamaaa dtgnya

      Unik lah negara si KJU ini :D. Semoga aja suatu saat mereka bisa reunifikasi dengan sodaranya di selatan yaa

  58. Kal El berkata:

    Kalau lihat foto-fotonya kehidupan di Korut itu seperti seperti kehidupan jaman dahulu yang sangat tertinggal, model pakaiannya sangat sederhana tanpa motif.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Semuanya serba jadul di sana :). Bisa dimaklumi Krn mereka masih terkena embargo sampai skr mas. Jadi pasti sangat terbatas banget hub ekonomi nya dengan negara lain. Tp orang2nya ramah, dan negaranya sangaaaaaaat bersiiih

  59. Dodo Nugraha berkata:

    Kereen. Lengkap banget ini kak, aku jd bisa tahu gimana Korea Utara. Dari reviewnya, aku bisa merasakan sedikit aura yg agak serem yaa 😅

    Btw ini pertama kali aku berkunjung ke sini. Salam kenal 🙂

  60. Anton berkata:

    Salfok lagih saya.. tadinya niat baca dulu, tapi pas lihat wajah bening guide dan pramugarinya… salfok…

    Buat saya ini cerita yang bagus sekali Fan. Biasanya kita selalu disuguhi berita tentang betapa kejamnya dan sengsaranya si Korut (karena pemimpinnya). Cuma kalau melihat yang seperti ini, saya cuma bisa berkata, they are just human. Sama seperti kita dengan segala lika iku kehidupannya…

    Fotografernya yahud dah…

    Cuma boleh saya protes sedikit.. Banyak malah.. #kenapa nggak dibanyakin foto si guide dan si pramugarinyaaaa…………#protes keras pake banget..

    Bikin cerah ceria….wakakakakakak

    #kaburah

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Itu bukan pramugariiii mas hahahahha. Itu mahasiswi magang yg bantuin si guide:D. Eh tapi kalo yg pramugari maskapai mereka beneran adaaa aku foto, walo diem2 hahahahah. Yg itu sbnrnya dilarang banget utk difoto, tp kan Krn seragamnya unik dan beda, jd pgn fotoin hihihiiii…. 😛

      Iyaaa, selama ini kita ga tau sbnrnya gimana. Dan ternyata setelah liat lgs, ohh ga semenyeramkan yg ditulis media :D. Kotanya sendiri teratur, bersih walopun jadul :D.

      • Anton berkata:

        Ohh mahasiswi yah… eh nggak ngaruh ternyata gelar sama kecantikan yah.. Jadi nggak papa mahasiswi juga Fan.. hahahaha

        Nggak boleh motret pramugari berarti benar benar ketat yah.. Nah bakat kamu sepertinya jadi reporter.. Agak nekat dan berani (cuma kalau ga gitu gimana hidup bisa seru yah?)

        Memang sering karena kita terus diindoktrinasi dengan berita dari satu arah, maka bayangan kita terhadap sesuatu ga pas juga. Jadi condong ke arah yang dikehendaki si pembuat berita.

        Makanya senang baca blog itu karena bisa lihat sudut pandang berbeda dan bisa memberikan gambaran lain untuk melengkapi

        Terakhir.. kalau berkelana lagi, inget yah..#buat foto yang bening2 sebanyak mungkin.. Mau mahasiswi, guide, atau apapun, ga masalah.. itu tip promosi blog kalau pangsa pasarnya cowok.. wkwkwkwkwkwkw #kabur ah sebelum digetok

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Temenku yg mau bikin vlog pas naik ke pesawat airkoryo itu, lgs dicegat pramugari suruh matiin mas :p. Makanya kita ngeri2 sedap mau ambil fotonya. Beneran sembunyi2 :D. Abis gimana, susah mau ceritanya kalo g ga bukti otentik kan. Apalagi waktu itu kita udh BacA berita kalo pramugari air Koryo seragamnya sexi. Eh beneran dong hhhaha. Lgs niat foto makin kuat :D.

          Tenaaaaang, traveling selanjutnya aku usahain cari yg bening2 😀

  61. arenapublik.com berkata:

    terlihat tenang di foto. tidak seseram diberitakan media ya mba hehe

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahah sebenernya memang tenang mas. Media aja nih yg terlalu lebay dan berpihak ceritainnya 😀

  62. Justcherry berkata:

    Cewek cewek Korut memang cantik-cantik kalau yang cowok apalagi yang pakai baju sekolahan SMA terkesan maaf agak tua-an ya dari umurnya? Beda banget dengan cowok Korsel. Perafuran di sana nggak boleh ada internet?
    betah dan udah biasa ya mereka nggak ada polesan dan pengaruh luar sama sekali. Kasihan gambar ibu-ibu yang nungguin bus umum lama panas-panasan bareng anaknya yang maaih kecil.
    Tampilan mereka pplos-polos nggak ada yang fashionable tapi mungkin mereka sudah bahagia dengan kehidupannya.
    Makasih mba sudah berbagi cerita tentang kehidupan di negara Korut. Bersyukur kita tinggal di Indonesia tercinta.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Bener mba, akupun jadi bersyukur tinggal di negara demokratis, bukan komunis sosialis seperti di sana. Tp mungkin Krn warganya udh biasa, dan lagian mereka juga ga bisa ngebandingin hidup mereka Ama dunia luar Krn keterbatasan informasi ya kan. Makanya cendrung patuh kali yaa

  63. Roem Widianto berkata:

    Ternyata warganya gak sengeri pemimpinnya ya, Mbak. Tapi mungkin yang ngeri cuma pemimpinnya doang sih, warganya ya biasa aja. Hehehe😂.

    Tapi kalau bicara tentang warganya bahagia atau nggak, tentu jawabannya ya bahagia-bahagia aja. Toh mereka gak bisa membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan warga di negara lain karena negaranya sendiri menutup segala informasi yang masuk dari negara lain. Mungkin apa yang dirasakan mereka sama dengan yang warga kita rasakan saat orde baru kali ya, Mbak.🤭

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Beneeer mba. Inget zaman orba, yg mana belum ada internet , dan sebenernya informasi yg kita dapet juga sesuai Ama keinginan si presiden kan :p. Yg ngomong aneh dikit, sikat :D. Gitu juga kali yaaa di Korut ini. Di satu sisi sedih, tapi bisa apa kita … Semoga lah warganya bener keurus 🙂

  64. rieagustina berkata:

    Waah Saya seperti menjelajah masa lalu. Ternyata kehidupan warga Korea Utara seperti itu,ya dari dekat.
    bahkan dari foto bisa melihat karakter mereka yang terlihat santun. nggak seperti di media.

    Tapi kadang ngerasa nggak enaak juga kalau sampai pakaian aja diatur seragam gitu. ada aenaknya juga sih, nggak terjadi ketimpangan sosial (yang kaya terlihat kaya, yang biasa terlihat biasa)

    hehehe.. makasih Mba udah berbagi cerita dari perspektif lain..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Nah iyaa, mungkin Krn semuanya diatur, jd ga kliatan ketimpangan sosialnya ya mba. Walopun ga kebayang aja kalo kita sampe begitu, segala2nya diatur. Sedih sih. Tapi ya itu, mungkin warga Korut ini udh biasa.

      Kalo soal santun, mereka baik dan sopan banget. Aku jujur ga nyangka malah ketemu dengan orang2 ramah kayak mereka 🙂

  65. Nining berkata:

    seperti biasa, yang nongkrong di sini mesti rame. Apalagi bahasannya soal Korut hihihi. Dan seperti yang sudah-sudah, penampakan sudut-sudut kotanya jadul banget ya mbak. Aku masih belum kebayang gimana perasaan sebenar-benarnya penduduk sana. Karena local guide-nya pun enggak boleh share info macam-macam ya.

    Dan sepanjang baca local guide, kukira cowok loh hahaha eh ternyata cewek-cewek cantik

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hihi 2 cewe cantik yg jadi local guide kita 😀 lucuuuuk deh mereka, tegas tp polos jugaa. Sampe kaget terharu gitu pas kami kasih souvenir waktu hari trakhir. Aahh aku kangen Ama mereka 🙁

  66. A Dreamer berkata:

    Mba Fannyyyy… fotonya detail banget mbaa, saya berasa diajak kesana iih. Dari foto-fotonya fashionnya emang gaya lama banget ya mba. Trus saya sempat baca katanya gaya rambut para perempuan di sana diatur, apakah itu bwnar mba?

    Dari foto-fotonya di sana rada sepi ya mba? Nggak sesak kayak di Ibukota ya, hehe.

    Dulu saya sempat mikir juga mba kalau warga North Korea tertekan di bawah kepemimpinan oppa Jong Un, hehe. Tapu setelah baca ini, seloah disadarkan juga, emang kita siapa? Nggak usah sok tahu perasaan mereka deh.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Rasa2nya memang semua diatur mbaaa 😂. Aku ga tau hrs kagum ato kasian kalo sampe pakaian dan rambut pun diatur.

      Emang sepiiii byangetttt jalanan. Apalagi di Pyongyang ibukota. Jalanan luebaaaar banget padahaaaal, tp yg dipake cm sejalur itupun sepi. Kurasa main in line skate di sana pasti mantep 😁

  67. ainun berkata:

    mbak fan, aku ngebayangin ibu dan anak yang nunggu bis lewat itu.. padahal belum tentu bis lewat 30menit sekali, plus nunggu dibawah terik matahari, omaigod
    kalau baca baca cerita mba fany, kayaknya kehidupan warga korut sana, lempeng lurus aja ya, ga neko neko juga
    aku percaya kalau seandainya memang dasarnya orang korut yang konsumsi makanan sehat sehingga kulitnya udah glowing dari lahir tanpa pake produk skincare-ran,berarti di korut ga ada innisfree, natural republic hehehe
    wajah guide lokalnya kinyis kinyis gitu yak

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ga neko2 sih memang. Bisa jd Krn takut Ama penguasanya . Tp aku jg ga melihat mereka terpaksa melukakan itu. Ntahlah mba, toh kita ga tau hati mereka.

      Ga bakal Nemu skincare Korsel, kecuali diselundupkan dan dijual di pasar gelapnya hahahha

  68. Djangkaru Bumi berkata:

    Ternyata tidak seserem yang diberitakannya ya
    Mereka juta tampak bahagia dengan kehidupannya
    Cantik sekali itu ceweknya, bagaimana dan saratnya apa agar bisa menjadi suaminya? kok tak tanya sekalian ya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah eh tapiiii pernah loh ditanya Ama salah satu dr kami, mereka niat menikah ga. Dan jawabannya, yaaaa 🤣. Krn menurut mereka ada, cowo Korut ga ada yg cakep 😄. Serius itu jawabannya

  69. Rahul Syarif berkata:

    Apakah Korut termasuk negara yang memperbolehkan orang mengambil gambar wajah penduduk? Soalnya saya pernah dengar, ada beberapa negara yang keras terhadap ini. Sampai ada hukum segala. Sebagai negara otoriter, saya lumayan penasaran soal ini

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      kita tuh selalu minta izin ama local guide tiap ambil foto mas… kita tanya dulu, bisa ga ambil foto orang2nya… yg dilarang itu kalo ambil foto Tentara, ambil foto setengah badan si patung pemimpin, ambil foto bangunan yg belum jadi, ato ambil foto orang yg sedang kerja… itu ga bisa samasekali.. lain dari itu bisa 🙂

  70. Matius Teguh Nugroho berkata:

    Ha? Jadi naik metro sama tram itu harus reservasi h-7?

    Soal keramahan, dari dulu aku nggak pernah menggeneralisasi keramahan untuk satu bangsa. Singaporeans misalnya. Banyak yang bilang mereka judes, ketus, dsb. Tapi aku tetap bertemu orang-orang ramah dan helpful di sana.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Yg reservasi itu hanya untuk turis mas. Kalo org lokal mah naik ajaa :p. Kan acara untuk turis itu memang udh harus diatur dan dapet approval dulu. Makanya kalo mau dimasukin acara naik trem, itu hrs jauh2 hari di ajukan :p.

  71. Hicha Aquino berkata:

    Di image saya malah kayaknya orang Korut itu kayak yang tampak tertekan gitu, mba. Tapi kayaknya kenyataannya ngga juga, ya… 🙂

    Meskipun begitu oldies style-nya sesuai bayangan banget… :))

    Dan bisa cantik mulus gitu juga selain karena minim polusi, juga karena emang udah genetiknya sih itu mba… wkwkwk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iya siih, memang pada dasarnya udah cantik jugaaa hhahaha. Ditambah less pollution, makanan mereka cendrung sehat, gimana ga itu kulit naturally glowing :D.

  72. Zizy berkata:

    Eh apa itu merk BB Cream Ginsengnya? Haha…
    Baca ini langsung terbayang kalau negara ini memang benar2 sengaja dibuat berbeda dengan negara kebanyakan, semacam keluarga yang tidak suka bersosialisasi sama tetangga.

    Hmmm muka cowok Korea keknya ya gitu2 aja bukan ya. Sama aja gitu. LOL.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahah aku lupaaa merk nya. Soalnya aku ga beli mba. Takut cocok, ntr malah pusiiiing mau beli LG kemanaaa hahahahah .

      Iyaaa muka cowonya setipe yaaa :D.

  73. Dinilint berkata:

    Artikel ini sedikit mengobati rasa penasaranku akan warga Korut. Pertanyaan seperti apa rasanya tinggal di negara yang tertutup dan nggak tahu dunia luar. Aku menyimpulkan, sejauh mereka menerima keadaan mereka dengan bersyukur, ya nggak ada alasan untuk susah kan. Kelihatan di foto terakhir itu.
    Well, nice post kak.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betul mba. Krn sebenernya bahagia itu tergantung dari mindset kita. Kalo bisa selalu bersyukur dengan apa yg kita punya, pasti hati jadi bahagia :). Mau seperti apapun beratnya hidup

  74. herva yulyanti berkata:

    salfok sama tukang jualan digaji pemerintah jadi pendapatannya sama rata kalau kayak gitu jualan malas2an ga masalah ya mba Fan wkwkwk btw iya awalnya kufikir di sana persis kek pemimpinya ternyata ga juga yah..

    dan salfok sama yang pake rok semuanya apalah aku pake rok naek motor roknya suka belibet makanya jadi pake celana wkwk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Wkwkwkwk aku ga pernah liat juga cewe di sana pake motor. Kalo sepeda banyak. Nth jangan2 motor terbatas jugaaa hahahah. Ajaiblah memang Korut. Segala sesuatunya bikin turis pada takjub :D. Ga kebayang hidup sebagai mereka soalnya

  75. Riza Alhusna berkata:

    Itu mbak-mbak mahasiswi yang yang magang kok mukanya kinyis-kinyis yah?

    Wkwkwkwk

  76. Akbar S. Yoga berkata:

    Di setiap tempat saya pikir memang jenis karakter manusianya berbeda-beda. Meski begitu, lingkungan di mana dia tinggal sedikit-banyak akan berpengaruh. Ajaran orang tua juga berefek. Memang, ada beberapa yang memberontak hingga menemukan dirinya sendiri. Tapi pasti ada sifat-sifat yang melekat karena tertanam sejak kecil.

    Jangankan jauh-jauh ke Korea Utara yang wilayahnya termasuk terisolasi. Terus kita berpikir mereka kasihan hidupnya enggak bebas. Saat lihat daerah pedalaman Indonesia yang masih banyak ketinggalan informasi dan teknologi pun pasti berpikiran sama. Padahal, siapa yang tahu bahwa mereka lebih tenang dalam menjalani hidup.

    Saya justru mulai menyimpulkan, semakin banyak melahap informasi di internet, kebahagiaan saya kian terkikis. Soalnya pernah menjalani puasa medsos, jeda melihat berbagai hal, dan alhamdulillah hidup saya lebih tenang.

    Bicara soal kenapa wajah cewek-ceweknya bisa mulus dan bening, padahal cuma pakai BB Cream Ginseng, saya jadi ingat pertanyaan salah satu teman cowok empat tahunan silam. Dia tanya, wajah saya termasuk bersih pakai pembersih muka merek apa? Saya jawab, enggak pakai apa-apa. Justru pernah pakai Ponds malah jerawatan. Setelahnya berhenti pakai.

    Dia enggak percaya. Hahaha.

    Lalu setahun belakangan ini, khususnya efek stres sejak pandemi dan kadang muncul 1-3 jerawat, saya sesekali maskeran timun, kulit pisang, atau lidah buaya. Enggak tau kenapa lebih nyaman yang alami ketimbamg beli produk.

    Bisa jadi teman saya iri karena jenis kulit dan hormon yang berbeda kan. Soalnya ada teman yang makan cokelat langsung jerawatan, saya alhamdulillah baik-baik aja.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kalo kulitmu ga bandel, udah jangan dikasih aneh2 Yog, ntr malah manja dan jadi gampang breakout :p. Malah enakan begitu, bisa hemaaaat beli skin care.

      Trus kalo ga cocok, hrs cari yg lain pula, kulit udh telanjur rusak skin barrier nya.

      Eh tapi bener loh, medsos itu sbnrnya bikin stress.kita jd terpengaruh Ama segala iklan yg lewat, level bersaing juga makin ketat, jd ga tenang ya hidup. Aku ngerasain nyamannya 5 hari tanpa tercemari Ama berita apapun pas di Korut :D. Kangen sih pgn rasain lagi 🙂

  77. Nurul Sufitri berkata:

    Warga Korea yang lagi Je Je Es mungkin bahagia di hatinya ya tapi kayaknya kurang ekspresi hehehe Apakah wajah mereka yang mirip2 tuh memang datar aja? Lihat alat transportasinya seperti jadoel tahun 70 an seru ya mbak Fanny? Ah, senangnyaaaa… Semoga aku bisa main2 ke luar negeri kayak mbak aamiin 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kalo ekspresi mereka sepertinya memang datar sih mba. Mungkin Krn pengaruh dari si leader kali yaaa. Jd ga terbiasa mengungkapkan apa yg dirasain. Semua dipendam. Mungkin loooh 🙂

  78. Ning! berkata:

    Kalau baca info di internet soal korut itu banyak negatifnya ya daripada positifnya. Tapi setelah baca dari orang yang benar-benar mengamati mereka secara langsung jadi mikir. Sebenernya nggak seburuk yang selama ini kita kira 🙂

    Bener sih, don’t judge a book by its cover.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ya mba, makanya aku ga mau expect apa2 kalo belum melihat sendiri suatu destinasi. Setelah liat , baru deh aku bisa menilai seperti apa

  79. Salman berkata:

    Komentar saya mungkin bakalan sama kyk mayoritas orang yang gak pernah ke sana. Tapi kalau dilihat dari dekat y kyknya gak jauh beda sama di sini y, cuma ekspresinya aja datar-datar, kekeke

    Tapi tetep aja klo ngebayangin masih banyak yang berupaya membelot dan banyak yang curhat kehidupan asli di sana, kayaknya pandangan negatif mengenai Korut bakal tetap ada. Siapa tahu yang mau ditampilkan sama wisata Korut cuma buat kedok aja. But hey, who am i to judge?

    Btw tour guidenya manis yah. Gimana kalau sudah perawatan? Mungkin benar juga karena gak banyak polusinya. Hmm, kayaknya saya kudu balik kampung nih biar kulitnya bisa glowing gak kena banyak polusi, xixixixi.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Lingkungan bersih dan less pollution memang ngaruh sih utk kesehatan kulit :D. Wajar kalo mereka kulitnya sehat2 . Blm lagi makanannya juga ga yg lemak2 tinggi :D.

      Iya mas, ekspresi mereka agak datar, mungkin terbiasa utk ga mengutarakan apa yg dirasa, jd datar semua :D.

  80. Yustrini berkata:

    Waktu baca info Korut itu masih seperti Indonesia jaman dulu, kaget ga percaya. Ga ada internet dan film masih hitam putih? Kok bisa ada negara menutup diri seperti itu? Namun melihat warganya sepertinya bahagia 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ntahlaaah mba, sejak kena embargo mereka lgs menutup diri dr mana2. Ato mungkin itu efek dr embargonya? Siapa tau.. tp seingetku negara2 yg kena embargo lain, ga segininya juga. Unik sih negara ini memang 🙂

  81. Sabda Awal berkata:

    timpang banget ya antara looks cowo dan cewe, bukan maksud apa2 ya, tapi dari foto2 diatas, yang cewenya cantik kayak pakai skincare paket komplit, tapi yang cowo yaa,, gitulah, kecuali cowo yang jadi pengantin, lumayan dari penampilan.

    BTW, saya baru ngeh, komunis-sosialis, sampe warung di pinggir jalan pun di gaji sama pemerintah. mereka punya gaji yang sama apapun pekerjaannya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahha mas, bukan cuma kamu yg berpikir gitu :p. Even cewe Korut nya juga bilang yg sama :p. Makanya local guide ku pernah bilang, dia males nikah Ama cowo lokal hahahahaha

  82. Aqmarina berkata:

    Waa~ sudah sampai ke Korea Utara, dari ceritanya seru banget. Dan bener banget mereka lebih old school dibandingkan sama tetangganya Korea selatan, nonton tv aja masih hitam putih hehe.. hmm mereka juga ada drakor cheesy oppa ngga ya hahaa
    Ah tapi keren sih, bisa masuk Korea Utara.

    Terima kasih sudah berbagi pengalamannya 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku g ada liat sih mba Drakor msk kesana :D. Seruuu kok Korut ini. Serius ga nyeseeel bisa kesana. Semuanya unik tapi menarik. Makanan enak2. Kalkbada kesempatan kesana lagi, aku mau banget 🙂

  83. Daeng Ipul berkata:

    Standar bahagia tiap orang2 memang beda ya.
    Kita yang terbiasa dengan standar moderen akan melihat orang dengan standar vintage sebagai “orang yang tidak bahagia”, padalah bisa jadi mereka bahagia dengan kesederhanaan yang justru sangat natural itu.

    Di sisi lain, mereka juga bisa merasa kita ini tidak bahagia karena merasa kita terlalu dikejar-kejar kesenangan duniawi. Begitulah, kehidupan memang sangat membutuhkan beragam sudut pandang agar tidak terkungkung di satu sudut yang menganggap sudut lain itu jelek.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aaahh… Setujuuuu banget mas :). Semuanya harus diliat dari sisi2 berbeda. Jgn menyamaratakan semuanya sesuai dengan standard kita. Krn orang lain belum tentu seperti itu :).

  84. Ike Lawbers berkata:

    Wah, cewek2 org korut cantik alami. Berbanding terbalik dengan cowoknya.
    Mereka keliatan gak bermake-up. Jalan keluar rumah pun tanpa polesan apa2.

    Kasihan ya, ketinggalan style fashion, alias hidupnya polos2 bangetttt…

    Duh, masih mending hidup di negaraku tercinta… aku bebas berekspresi 🤗

    Internetan kapanpun. Jaringan internet dimanapun ada…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyeees, akupun bersyukur dari sisi itu mba. Bersyukur kita ga terlalu dikekang, ga dibatasi internetnya, walopun kadang itu bikin stress juga jd lebih mengejar hal2 bersifat trend dan yg begitu2 :p.

  85. rezkypratama berkata:

    mantep ya sudah pernah trip ke korut

  86. Wian berkata:

    itu tuhh muka asli semua mb. Termasuk yang cowo-cowo. Belum kena oplas. Hahahahaha…. Klo di oplas juga ganteng tuh keknya.
    Jadi, BB cream apa yang bagus menurut mereka? pengen juga kan muka mulus gitu.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Wkwkwkwkk kalo yg cowonya terbiasa kerja di bawah terik matahari kayaknya, LBH gelap dr Korsel :D.

      Ada sih kemarin itu si guide nyebutin , tapi aku ga beli mba. Soalnya mikir juga kalo sampe cocok trus piyeeee. Kan ga bisa sering2 ksananyaaa wkwkwkkw

  87. Rudi Chandra berkata:

    Mungkin standar hidup nyaman bagi kita dan bagi mereka itu berbeda, karena beda budaya dan kebiasaan juga sih.

    Btw, yang cewek-ceweknya cakep juga. 😆

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Beneeer mas. Makanya selama kita ga ngerasain hidup sebagai mereka, ya ga bisa juga sih bilang mereka tersiksa. Kali aja mereka seneng begitu, segalany serba diatur 🙂

  88. iidYanie berkata:

    Omo, jadi selama di korut jaringan internet mati semua mba, yang hobi update status langsung mati gaya wkwk, tapi emang lihat cewe2 korut lebih cantik ya berbanding terbalik sama cowo2 korut mukanya gak ada yg santai wkwk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Matiiiii semuaaa, jgn harap bisa update status hahahaha. Eh tapi aku seneng loh mba 5 HR terputus dr dunia luar. Gilaaa pikiran adem ga ad baca wa si bos, ga mikir kerjaan, pokoknya semua masalah di Jakarta seperti menguap wkwkwkwkwk

  89. bundadzakiyyah berkata:

    loh sama kayak di CLOY ya mbak, korut ternyata emang enggak ada internetnya, Nice posting mbak, aku bisa puas baca sampai akhir

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tak akan ada internet di sana mba :p. Mau pake hp secanggih apapun, akan mati pas landing di Korut wkwkwkwkwk

  90. Intan Rastini berkata:

    Memang warga yang perempuan pakai rok hanya untuk sekolah dan kerja ya? Itu di foto saya juga melihat ada perempuan berambut merah sedang memakai celana, tapi kayaknya sih lagi jalan-jalan.
    Warga laki-laku Korut kok rata-rata di foto terlihat lebih tua daripada umurnya, ya… apa mereka pada punya beban pikiran yang sama? Timpang dengan warga perempuannya yang berseri dan terpancar aura cantiknya. Kalau mereka komunis harusnya makanan udah pasti terjamin untuk semua rakyatnya, kan? Jadi nggak perlu stress mikirin besok makan apa, tapi warga yang laki-laki cenderung kurus-kurus.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Mbaaa yg rambut merah itu kayaknya rombongan kami deh, turis jugaaaa atuh hahahahahha. Kalo warganya ga pake :p. Kecuali yg di pedesaan, aku sempet liat ada yg pake celana perempuannya .

      Itu jg jadi pertanyaan kami semua, kenapa yg laki2 tua begini :p. Apa berat banget beban hidup yaa.

      Masalahnya yg aku dgr, walopun bbrp kebutuhan ditanggung, tapi itu sangat dibatasi mba. Jd kita ga tau apa itu sbnrnya cukup? Trus yg laki kurus mungkin jg Krn ada latihan wajib militernya yaaa. Berat sih itu 😀

      • Intan Rastini berkata:

        Nah itu bisa jadi beban wajib militer dengan berat hati harus dilaksanakan, meninggalkan keluarga dan juga kenyamanan lingkungan yang dikenal sebelumnya yang bikin menua sebelum masanya, ya mbak.

        Walah itu bagian dari rombongan mbak, toh! hihihi.
        Btw, makasih ya sudah menyempatkan berkunjung ke blog saya juga. I really love your visit!

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Bisa jadiiiii :D. Korut pasti ada juga wajib militernya kayak Korsel. Tp mungkin LBH ketat kali yaaa, makanya mereka bawaan stress gini , jd kliatan tua. Kasian sih, semoga lah mereka ini bisa bersatu LG Ama Korsel suatu saat nanti.

          Aku jg makasih mba mau mampir, baca dan komen :).

  91. Sains Box berkata:

    Yg aku rasakan ‘nano-nano’ baca postingan ini, setidaknya jd tau seperti itulah kehidupan org2 disana.. sebenarnya sih mungkin gak jauh beda kali ya…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Dari segi teknologi sbnrnya jauh banget :p. Tapi aku melihat mereka ga ngerasa tersiksa ato gimana sih, mungkin Krn udah biasa juga 😀

  92. Irfan berkata:

    Seandainya ga ada kesan kaku atau labil, mungkin KORUT bisa saya masukkan dalam bucket list buat dikunjungi.. hehe..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Mereka kaku, tapi setelah melihat dgn mata kepala sendiri, aku suka negara ini :). Unik, dan bikin tercengang utk beberapa hal. Contohnya pertunjukan mass games . Itu keren spektakuler sih mas.

  93. Wisnu Tri berkata:

    Waaaah, terima kasih sudah berbagi cerita tentang orang-orang Korea Utara mbak. Pas baca judulnya sempet kaget, lah, memang bisa ya, wisata ke Korea Utara? Secara kan, kalau pas baca berita, negara ini katanya memang tertutup.

    Bener juga ya, dilihat dari foto-foto yang ada di blog, gaya berpakaian mereka memang biasa (dan terkesan jadul), jika dibanding sama Korea Selatan. Sempet berkunjung ke fashion outlet gitu nggak mbak? Penasaran, apakah model bajunya juga rata-rata kayak gitu semua? Hehehe

    Berarti pas travelling ke Korut kemarin, kudu rela nggak bisa mainan sosmed mbak? Hp cuma bisa buat foto-foto saja-kah?

    Mbak guidenya cakep XD

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Fashion store ya jaduuuuuul :p. Kami semua sempet belanja di mall mereka juga soalnya, ada aku tulis terpisah ;). Dan beneran ga tertarik beli kecuali kaos2 dan jaket yg ada tulisan SEE YOU IN PYONGYANG. Krn itu yg paling terkenal bukti prnh ksana hahahahahha.

      Bisa kok mas, asal kesananya hrs Ama travel yg udh licensed. Jd ga bisa pergi sendiri.

      Harus rela :p. Tapi setelah dirasain, gilaaa itu enaaak bgt bisa terputus dari dunia luar 5 hari. Ga pusing Ama wa si bos yg ga abis2, ga pusing Ama kantor hahahahah beneran tenang hidupku

  94. Bang Ancis berkata:

    Baca info ini saya agak sedih. Hanya karena pilihan politik atau apalah dari pemerintahannya, mereka jadinya tertutup… Sedih..

  95. Zam berkata:

    di Berlin ada kereta U-bahn seri lama yang interiornya tua seperti metro itu. dengan dinding kayu coklat yang khas.

  96. Hilda Ikka berkata:

    Waduh, mixed feeling banget aku baca dan liat foto-fotonya :’)
    Iya bener suasananya mengingatkanku pada kehidupan Indonesia di tahun 90-an, jadul vibe.
    Gak kebayang sih jadi WN Korut, hidup terisolasi gak pernah ke luar negeri. Mereka ada yang berusaha kabur ke negeri sebelah gak ya? 🙁

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Eh tp merek bisa kok ke LN. Cumaaaa prosedurnya puanjaaaaaang hahahahahha. Guide kami ini pernah ke LN, ke Vietnam dan China. Tapi ya itu, hrs ada urusan kerjaan memang :p

  97. Jalan-Jalan KeNai berkata:

    Mungkin kita yang orang luar melihatnya seperti tertekan kalau hidup di Korut. Padahal buat mereka ya biasa aja karena sudah terbiasa. Kalau saya melihat cerita perjalanan ke Korut semacam jalan-jalan ala time traveler, ya. Berangkatnya memang naik pesawat. Tetapi, begitu mendarat udah kayak kita terlempar ke tahun 70 atau 80an hehehe

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah bener sih mba, tapi kan pesawatnya juga udah tua sbnrnya. Alhamdulillah msh bagus semua mesin , bisa mendarat dengan selamat :p. Itu loh yg kami takutin pas naik

  98. Agustina Purwantini berkata:

    Semua isi tulisan menarik. Namun, satu poin yang bikin aku terharu: EFEK SOEKARNO.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betuuuuul. Pak Soekarno bener2 bisa memikat hati rakyat Korut :). Apalagi pas kami liat museum harta Karun mereka mba. Wiiiih, seruangan gede hadiah dari Indonesia buat korut

  99. ursula meta rosarini berkata:

    Gimana ya rasanya hidup tanpa internet mbak, bener2 kaya hidup di penjara, hiburannya monoton banget dong, e tapi disana g ada kasus pandemi ini ya mbak, bersih.

    Btw beneran semua perempuan hrs pake rok? apa maksud & tujuannya ya? hahaha

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Adaaaa kasusnya mba, tp setahuku ditembak mati , Krn waktu itu pasiennya kabur :p. Sadis juga sih, tapi ya sudahlaaah, udah aturannya begitu.

  100. evrinasp berkata:

    ngeliat fotonya aja berasa ikut lagi tour ke korut mbak, jadi kangen kapten Ri, hehe, wanita korut cantik-cantik, kalau prianya engga seperti oppa korea sih

  101. Ainhy Edelweiss berkata:

    Sampai skrg Negera Korut masih tertutup yah mba, aku penasaran kenapa diembargo, efek jarang nton berita ini huhu.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aktifitas nuklir mereka mba. Korut ga mau tunduk dengan aturan kepemilikan nuklir. Seperti yg kita tau, nuklir senjata pemusnah yg ga main2 efeknya. Sementara Korut kerap kali selalu ngelakuin uji coba dengan nuklir2 nya

  102. Haloreka berkata:

    Halo kak ini menarik banget apalagi bisa berani wisata kesana! Ngeliat kulit perempuan disana bikin iri. Bener ya ternyata mungkin kulit sebagua itu jug karena polusinya yg minim, main gadget juga enggak, dari makanan juga pasti lebih sehat ya? Aku jadi terbawa suasana dengan film-film lawas korea yg nyeritain di masa-masa perang vibesnya Northkorea vintage sekali 😁

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Bener mba, Krn polusi minim, makanan sehat, ga terlalu banyak godaan, jd kulit bisa cling di sana hahhahah. Beda Ama yg di negara2 besar dan maju, udh wajib pake skincare :p

  103. Haryadi Yansyah | Omnduut berkata:

    Hwaa aku suka banget liat foto-fotonya. Serasa bisa berbaur di tengah mereka. Yang desak-desakan di metro itu warbiyasak ya mbak hwhw.

    Btw, kalau dilarang foto kadang pengen punya kamera yang bekerja di retina mata, kayak filmnya Mission Impossible gitu haha. Sekali kedip, langsung terkirim ke server. Bakalan dapet lebih banyak foto keseharian mereka hwhw.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyaaaaa, aku ma temen2 sempet kepikir, coba yaa kalo punya kamera model begitu. Kan enak, bisa motret tanpa ketahuan. Tapi kmudian kami jiper, seandainya ttp diam2 ambil, trus posting di blog, apa ga bahaya juga ntr hahahaha. Apalagi embassy Korut ada di Jakarta hahahahaha. Dikirim mata2 ntr utk nyulik akuuh :p.

  104. Andrie Kristianto berkata:

    Wahhh akk cuma bisa liat orang orang disana dari TV, dan tv dengan yang sebenarnya ternyata berbeda sangat jauh sekali.. Lebih adem yang asli langsung merasakan sih, kalau di tv blink blink semua hha

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Mas, itu serius yg diliat Korea Utara?? Jgn2 Korea Selatan lagi kalo blink2. Korut mah ga pernah blink2 di tv ato asli 😀

  105. Eya berkata:

    Baru sekali ini baca cerita orang yang travelling ke Korut.. Bener yaa dengan travelling itu mata jadi lebih terbuka. Selama ini menilai Korut dari yang terlihat di media aja, jarang banget disorot kehidupan warganya seperti apa. Dan baca tulisan Mba Fanny ini aku setuju sama kalimat terakhir soal mereka terlihat happy dengan kehidupan mereka di sana.

    Mungkin karena emang mereka terbiasa ga ada internet, ga modis, ga ikutin trend, jadi yaa mereka ga ada masalah dengan semua itu. Mereka happy dengan apa adanya yang mereka punya dan rasakan yaa?

    Aku suka banget lihat foto-fotonya, ekspresi orang-orang di foto, dan kegiatan mereka pun sebenernya ga berbeda jauh dengan yang dilakukan di negara lain yaa?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Beneer mba eya. Kehidupan mereka sbnrnya biasa aja. Ttp melakukan aktifitas bekerja, sekolah, tp mungkin aturannya LBH ketat. Tp toh mereka udh terbiasa kan. Mungkin buat kita yg sering dibiarin bablas, itu jd tertekan. Tp kurasa buat mereka udh hal lumrah 🙂

      Akupun merasa aman banget pas kesana. Lah pasport kami semua aja dipegang Ama si guide loh. Kita ga diizinin utk pegang pasport di sana. Udah aturannya begitu. Intinya selama mengikuti aturan mereka, dipastikan kita pasti aman 😉

  106. Andy Eko berkata:

    Salam kenal mbak..
    Saya Andy.
    Hebat ya..tapi emang korea sangat di kenal dengan negara otoriter.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Semuanya pasti mengira begitu. Ya memang bener. Tp ternyata pas datangin sendiri, aku ngerasa ga seram2 amat :D. Nth yaa kalo sampe kita ngelakuin kesalahan, pulang tinggal nyawa sepertinya 😀

  107. Devina Genesia berkata:

    Gara-gara nonton CLOY jadi penasaran kehidupan di Korea Utara. Trus jsdmai inget Mba Fanny pernah komen di blog aku dan bilang abis dari Korea Utara.

    Ternyata meskipun terkesan blom semodern kita atau Korea Selatan, tapi tidak sekaku yg aku kira. Buktinya mereka bisa terima turis dan kata Mba Fanny mereka juga tetap welcome kan.

    Apakah Mba berniat untuk balik lagi kesana? 😊

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ihhh mauuu bangetttt :). Suamiku walo prnh tinggal di Korut 4 THN, tp kan wktu itu Krn tugas papa mertua yg diplomat di sana, dan pak suami msh bayiiiik. Jd dia udh ga inget Korut seperti apa. Makanya ntr aku mau ksana lagi ajakin suami 😀

  108. Syarifani Mulyana berkata:

    Ngeliat orang-orang Korut ini seperti kembali ke zaman Orba bener sih.
    Tapi disana lebih terkekang lagi deh kayanya, soalnya media informasi bener-bener dibatasi. Warganya ngga boleh banyak tahu tentang dunia luar.

    Berarti orang-orang Korut masih demen baca buku, koran, majalah ya mba?

    Orang jualan koran sama majalah masih pada laku dong ya disana.

    Pernah denger info juga, media masa di Korut isinya propaganda gitu ya mba?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Mereka jauh LBH terkekang sih. Krn informasi bnr2 dibatasin bangetttt. Iyaa mba msh banyak yg baca koran dan buku. Tp Krn aku ga ngerti isi korannya, secara tulisan abjadnya udh beda, jd aku ga ngerti isinya :p

      Cuma yg pasti turis dan pendatang luar haram yaaa hukumnya bawa buku ksnaa. Apapun jenisnya. Orang2 Korut ini ga boleh terkontaminasi Ama berita luar. Trib buddyku bukunya disita pas ketahuan di bandara.

  109. adynura berkata:

    Ya mungkin efek dari tertutupnya korea utara dari dunia, jadi ya secara perkembangan zaman, ya bakal beda dan cenderung ga sepesat negara lainnya di dunia yg terbuka.
    Tapi itu semua ga lantas jadi alasan menjustifikasi kalo warga disana ga bahagia, ga modern bukan berarti ga bahagia kan..
    bisa jadi apa yg mereka rasakan hari ini adalah yg kira rasakan di tahun 80an misalnya, kita dulu juga happy aja kan ya, malah lebih happy drpd sekarang dgn era sosmed yg serba cepat.
    kadang, slow living justru lebih bermakna,, yg mana semoga itulah yg mereka rasakan di negaranya sendiri. bahagia dengan cara korea utara.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Setujuuuu mas Ady ;). Makanya aku ga mau judge orang2 yg hidup di sana tersiksa ato ga bahagia . Hanya Krn pemimpinnya unik begitu, bukan berarti mereka tersiksa. Toh, tiap kali ketemu , apalagi melihat lgs pertunjukan mass games mereka yg prnh aku tulis sblmnya, itu luar biasa apik dan mereka sangaaat kliatan bangga dengan negaranya. Cinta tanah airnya kliatan bgt di pertunjukan itu. Aku salut.

      Makanya walo mungkin bagi kita rasanya ga mungkin bisa hidup begitu, ya kali aja buat mereka malah biasa. Dipikir hidup tanpa jaringan internet, enak juga kali yaa. Ga pusing hahahahaha

  110. Anggraeni Septi berkata:

    Asiknya PKL disana digaji pemerintah juga ya 😀 hehe. Btw, iya juga sih kalo udaranya bagus ngefeknya juga di kulit jadi ikut sehat, cerah, kenyal, eh apalagi, meski cuma pakai BB cream ginseng, pantesan aku item dan kucel, soalnya Surabaya panas Wkwk. Aku jadi pengen naik Metro juga nih Kak, kok kayaknya seru. Bisa mengamati orang Korut dari dekat hehe 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahaha di Indonesia mah udh susah mau jadiin kulit kayak orang Korut tanpa bantuan skinker mba :p.ga bakal tercipta wkwkwkwkwk. Udara kita begini amat :p

  111. Frisca berkata:

    Wah unik banget nihh jalan-jalannya ke Korea Utara! Itu kaga ada internet, wajib banget ya pakai tur. Kalau engga bisa tersesat dan salah-salah malah diciduk keamaann lagi 😅😅😅

    Makasih kak sudah cerita tentang warga lokal Korea. Asli dah itu cewe Korut cantik bangettt! Padahal ga pakai skincare dan make up yang mahal ya. Benar-benar alami dari lahir begitu
    eh tapi kok cowonya kaga ganteng ya 😅 Eh tapi kan definisi ganteng tiap orang lain ya hehe Malah sebacanya aku, definisi gantengnya Korut tuh bukan kaya Kapten Ri Jeong Hyuk! Tapi kaya pemimpinnya. Berbadan gempal, makin gempal makin bagus karena tanda makmur. Jadi kalau berbadan gemuk di Korut tuh kaya dihargai gitu karena dianggap makmur…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah aku denger juga tuh mba, mereka bilang cowo ganteng itu seperti sang pemimpin hihihi… Pantes aja yaa tur guide lokal ku bilang gini, ‘saya ga akan mau menikah dengan laki2 Korea utara’ hahahahah

      Aku rasa dia juga sadar seperti apa cowo2 nya :D. Sayang, padahl yg cewe luar biasa cantik2.

  112. rezkypratama berkata:

    kalau orang jepang gimana ya?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Gimana apa nya mas :)? Sejauh apa yg aku liat , Krn aku bbrp kali ke Jepang, mereka ramah, sangat membantu tiap ada turis yg bertanya wali mungkin ga bisa ngerti Inggris. Tp usahanya utK membantu luar biasa. Itu alasan kenapa aku srg balik liburan ke Jepang 🙂

  113. kuanyu berkata:

    blognya keren banget kakak, baru kali ini saya ke sini, luar biasa ini pasti blogger profesional, salam kenal kak

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah baru kali ini aku dibilang profesional :p. Ga lah mas. Lah wong sampe skr blog cuma sarana nulis cerita perjalananku aja :p. Bukan utk cari duit 🙂 . Blm kepengin kesana

  114. Anissa Auliasari berkata:

    Halaman yang menarik dan unik, berisikan informasi tentang sebuah negara yang begitu tertutupnya di dunia…

    Halaman ini menarik.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Makasiiih mba. Saya memang tertarik Ama Korut dr dulu :). Makanya pas ada kesempatan bisa kesana, lgs saya ambil 🙂

  115. Kartika berkata:

    Menarik ya mbak. Ternyata bahagia memang gak bergantung dari barang atau hal2 yg kita miliki. Yang penting bisa bareng sama orang tersayang, udh bikim bahagia banget. Menarik sekali ☺

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betul mba, bahagia itu sbnrnya simple kok. Dan g mungkin sama dengan org yg lain. Jd ga mungkin kita menjudge suatu org ga bahagia hanya Krn kita lihat hidupnya ga sama dengan kita 🙂

  116. thya berkata:

    ternyata warga nya gak semengerikan yang diceritakan di drakor-drakor ya.. hehe..
    oh ya, cerita di drakor2 itu berarti benar-benar mencerminkan korut ya, gak ada internet dll. ku pikir itu korut di tempo dulu gitu.. ternyata bener adanya.. yaampunn baru tau..

    tapi justru dengan kesederhanaan itu, hidup jadi lebih bahagia dan apa adanya ya mba.. gak foya-foya, gak terpengaruh dunia luar, perkembangan teknologi dll. kecantikan warga korut juga natural tanpa skincare yang mihil-mihil..

    Apalah kita kalo gak pake skincare ya mba? butek banget kali ini muka.. wekekek

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Wkwkwkwkwkk jgn dicobaaaaa mba. Ga mungkin di indo kita tanpa skincare. butek blangblentong yg adaaa jadinyaa hahahahahaha. Secara polusinya aja paraaah, makanan blm bisa yg sehat :p. Apalah dayaaa, ttp hrs pake skinker :p

  117. inia berkata:

    jadi kepo kalau misal disekolah pelajaran olahraga ceweknya pakek rok atau celana yak

  118. Mugniar berkata:

    Perempuannya yang manis-manis natural ya …
    Lihat cara mereka berpakaian seperti Indonesia di awal 8O-an hehe.

  119. Helena berkata:

    aku tuh perhatikan cara orang Korut berpakaian. Sopan, tertutup, dan motifnya sederhana malah banyakan yang polos
    btw, apakah fashion di sana juga diatur? adakah fashion designer? kreativitas mereka apa diberi panggung? hihi …makin penasaran.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Katanya sih baju yg dipakai juga diatur antara cowo dan cewe mba. Juga potongan rambut. Itu yg aku denger sih. Ga nanya lgs Ama si guide. THN depan semoga trip Korut whatravel udh buka, jd aku bisa nitip pertanyaan itu ke lokal guide hahahahah.

  120. Nita Lana Faera berkata:

    Hemm… mungkin segala sesuatunya karena udah terbiasa ya. Kalau kita mikirnya, kok bisa sih hidup tanpa internet, haha… Ini karena kita memang terbiasa dg ini. Kalau mereka ya happy2 aja ya, haha… BTW kakak Gin A cantik banget yak, walau dia tidak memakai ponds, ehhh… krim bb gingseng nya emang manjur dah.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Beneeeer mba. Semuanya hanya Krn biasa ato ga biasa :p. Bertahun2 mereka hidup begitu, ga pasti udh wajar aja rasanya. Sama kayak kita zaman 90an dulu kali yaaaa hahahaha .

  121. Imawati Annisa berkata:

    Seruu banget baca ceritanyaa. Yaampun kemana aja aku baru nemu blog mba ini? 😂 ternyata udah travelling ke macem2 negara.

    Sebagai travel blogger pemula, banyak belajar bgt dr cara Mba menceritakan pengalaman sewaktu jalan2. Salim dulu..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Waduuuuh aku belum seexpert itu mbaaa ;). Sama2 masih belajar dan jumlah negaranya masih kalah kalo dibandingin ma Trinity naked traveler hahahaha.

      Ntr aku mampir ke blog mba juga yaaa, sesama traveler kita hrs saling support 😉

  122. Andina berkata:

    wah mba menarik banget ini artikelnya. kapan kah ini tripnya? sepertinya sebelum corona ya? aku juga dengar penduduknya juga ga gitu2 amat ya, maksudnya kaya penduduk biasa aja. Cuma ngga gitu update aja. ternyata benar ya mba mereka memang begitu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Sept 2019 mbaaa, sebelum korona :D. Pas udh pandemi, Korut lgs tiup pintu buat turis Ampe skr :D. Warga Korut memang LBH sederhana Krn negara nya tertutup rapat utk arus informasi apapun. Makanya bagai katak dlm tempurung. Tapiiii negaranya cantiiiik, bersih bangetttt dan orgnya ramah 😉

  123. XCMG berkata:

    Perjalanan yang luar biasa dan wah cakep banget wanitanya juga hahah ketika melihat ada wanita , saya auto berkomentar haha !

  124. Yoexplore berkata:

    Wow sebuah kesempatan emas bisa mengunjungi Korea Utara, terima kasih banyak juga foto-fotonya cukup menggambarkan keadaan di sana, terutama opa-opanya hahaha. Btw kak, jika berminat untuk membagikan tulisan di website lain silahkan kunjungi web kami ya.

    kami sangat senang bisa menerima artikel dari kakak tentunya…. kami tunggu kabar baiknya ya!

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Makasih sudah mampir. Tapi utk skr ini saya msh LBH suka nulis di blog pribadi dulu mas ;).

      • Siska Dwyta berkata:

        Wah Mbak selama ini saya kurang tahu tentang negara Korut, baca postingan Mbak dari atas sampai bawah baru ada gambaran ternyata negaranya emang tertutup banget ya. Sampai jaringan internet aja gak ada.

        Kehidupan yang cukup menarik ya di sana. Warganya juga kelihatan damai hidupnya dan benar nih kata Mbak meski orang luar menganggap mereka hidup tersiksa karena jauh dari teknologi tapi ya belum tentu juga.

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Traveling kesana bwner2 membuka pikiran sih mba. Aku JD tahu dan ga mau sembarangan lagi percaya gitu aja Ama berita beredar. Apalagi selama ini aku tahu ttg Korut dari media2 yg pro barat. Udh pasti mereka ngejelekin korutnya. Padahal ternyata ga sejelek itu juga

  125. ariefpokto berkata:

    membaca artikel ini beneran membuka wawasan deh, serasa terbawa ke Korea Utara, melihat rakyatnya yang seperti hidup di era yang berbeda dengan dunia. Dan memang perempuan Korea Utara cantik alami karena mungkin belum seperti saudaranya di Korea Selatan yang sudah maju soal kosmetikanya

  126. tukang jalan jajan berkata:

    beneran seperti ikutan liburan ke Korea Utara deh diriku jadinya. aku scroll nungguin foto makanannya dari atas sampe kebawah dan membaca nya. menunggu part kuliner… ternyata huhuhuhuhu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku kan bikin postingan makanan terpisah koh. Jgn digabung semua. Bisa ga dibaca ntr 🙂 kepanjangan. Ada kok tulisan yg ttg kuliner mereka

  127. Aprillia berkata:

    Ikut terharu juga baca endingya walau bagian tengah rada shock liat penual kopi sekece ituh kalau disini pasti dah viral 🙂

  128. Dedew berkata:

    Di segala keterbatasan, mereka bisa hidup bahagia ya namanya saja sudah terbiasa dengan situasi yang ada jadi bisa hidup terasa nyaman dan senang

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Bener mba. Mungkin Krn terbiasa JD merasa ini hal biasa2 aja. Tapi kalo mereka melihat lgs tetangganya yg lebih maju, ntahlah gimana tanggapannya

  129. Nur Asiyah berkata:

    Foto terakhir memang bikin terharu kak. Jadi kangen bapak aku. Wah, ini termasuk informasi tentang korut yang benar-benar aku pahami lo. Sebelumnya kalau dengar Korut ya sebatas tahu pemimpinnya aja.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Akupun jadi terbuka pikiran setelah DTG kesana mba. Krn selama ini cuma dpt info ttg Korut dr media2 pro barat. JD ga imbang beritanya

  130. Nia Haryanto berkata:

    Wow amaze, ternyata ada ya traveling ke Korut. Aku Kira gak boleh malah turis masuk ke sana. Salut deh sama orang sana, kayaknya sabar dan ulet banget. Jadi heran, apa mereka gak kepengen kayak Korsel? Atau karena sudah biasa, jadi gak mau ya?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Leadernya yg harus ditanya mba :D. Mau ga ganti prinsip untuk mengganti prinsip negaranya dari komunis menjadi demokratis :D. Kalo warganya sih bakal nurut aja itu hihihi

  131. Dawiah berkata:

    BB Cream Ginseng ada gak dijual di Indonesia, jadi pingin beli. Siapa tahu kulitku bisa seglowing gadis di Korut, hahaha.
    Saya setuju dengan pendapat mba. Kita tidak bisa menghakimi bahagia atau tidaknya seseorang hanya dari informasi sepihak.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ga ada mbaaa hahahah aku udh cari. Tp ga tau ya kalo Korsel ngeluarin produk yg sama :D. Yg jelas kalo asli dr Korut ga beredar di mana2 wkwkwkwk

  132. nyi Penengah Dewanti berkata:

    Mba Fann, gemes banget ih bisa jalan-jalan ke sana dirimu
    Seru bareng travel blogger lain ya. berapa negara sih yang udah mok datengin Mba?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Masih kalah Ama suamiku yg udh kepala 4 jumlah negaranya mba. Krn dia anak diplomat sih. Kalo aku msh kepala 2 jumlah negara yg udh didatangin :D. Msh panjaaaaaang oerjalanan utk kliling dunia :p

  133. lendyagasshi berkata:

    Aku jadi inget salah satu kelas psikologi pagi ini mengatakan bahwa seseorang bahagia kalau dan bahagia meskipun…
    Pasti beda hasilnya.
    Dan inilah yang dialami Orang Korut yaa…bahwa mereka bahagia meskipun keadaan sangat berbeda dari dunia tempat warga dunia lain tinggal.
    Tapi aku salut, dengan pemimpinnya yang sangat teguh mempertahankan dan rakyatnya yang masih mau dipimpin pemimpin saat ini.

    Kompak.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyeees mba lendy..yg pake akhiran meskipun , kliatannya lebih bisa diterima ya. Ga memihak. Ga memaksakan. Beda meaning Ama yg ‘kalau’. Kesannya kita maksain kebahagian org lain hrs sama Ama kebahagiaan kita.

  134. Pak Eko berkata:

    Wow, kisah menarik tentang Korea Utara. saya belum pernah ke sana. Beda banget dengan Korea Selatan ya. Mungkin perbedaan latar belakang budaya dan politik membuat semuanya jadi berbeda 3600 derajat. Salam Sehat.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Totally bedaaa:p. Udah kayak bukan sodara lah mereka, padahal masih serumpun. Tapi menarik melihat perbedaan2nya mas. Apalagi selama ini kita taunya Korut itu negara sangat tertutup . Memang bener, tp orang2nya sangat ramah, beda Ama Korsel yg cendrung judes

  135. Wina berkata:

    memang paling bener itu kalau mau tau sesuatu langsung datangi tempatnya, bukan dari media yang kebanyakan copy paste ya xD

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Betuuuuuul :D. Krn terkadang media aja sangat ga fair dan banyak yg udah ga netral nulis opini. Makanya aku ga mau langsung percaya kalo membaca sesuatu 🙂

  136. Elnie berkata:

    mungkin dengan hidup yang tidak modern ini membuat mereka bahagia Karena nggak banyak overthinking gitu. Jadi nggak banyak maunya juga dan lebih nikmatin idup nggak sih? Dan nggak berlomba lomba harus gimana gimana

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Beneeeer. Krn semua dibatasi, kayak zaman pak Harto ga sih 🤣. Coba, dulu kan kita mana ada kepikiran macem2. Lah akses kesana juga belum ada. Jadi semuanya santai, ga dijadiin beban pikiran. Kalo skr, dikit2 insecure.. 😄

      Ga enaknya mereka jadi ketinggalan sih. Cuma enaknya, pikiran ga capek Ama hal ga penting 😅

  137. mrhanafi berkata:

    Orang Korea utara seperti orang susah dan belum maju…

    tiada fesyen dalam berpakaian

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tapiii mereka ramaaaah dan baiik banget. Jauuuh lebih ramah drpd Korsel. Kalk Korsel Rata2 sangat individualis, dan kurang peduli. Orang Korut tidak. Selama di sana kami sering ketemu dengan orang lokal yang murah senyum, dan senang diajak ngobrol.

      Mereka terlihat Oldies fashionnya, yaaa. Krn mereka tertutup dr dunia luar.

  138. Lala berkata:

    Wah, asli cantik banget kulit perempuan Korea Utara. Polosan tapi sangat bersih dan kencang. Pola hidup sehat dan mereka enjoy menjalani kehidupan serta BB cream Gingseng yang berkhasiat. Salut sih, bisa ke Korea Utara dan menyaksikan langsung bagaimana keseharian disana.
    Rupanya tidak seseram yang diberitakan.

    Selama ini aku mikirnya kalau ke sana bakalan serem banget. Ini berbeda ya pas kenyataan, naik kendaraan umum berbaur. Sore-sore pada ngaso di taman dan sekitarnya.

    Meski terbatas sama Internet namun raut wajah mereka terlihat happy, enjoy. Apalagi si bapak yang lagi dorong sepeda sama anak kecil, aku gemesh liat anak nya yang pas lari. Bapak nya terlihat sangat baik banget. Tangkapan yang menghangatkan hati 🥰.

    Intinya memang harus menyaksikan secara langsung barulah tau gimana realitanya. Nice banget, sangat membuka wawasan dan mengubah paradigma.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      isssh bangetttttt mba… muluuuuus, krn memang udara mereka bersih, ga terkonstaminasi ama banyak skincare macem2 yg kdg ga cocok ama kulit..

      keren sih mereka…

      dan ga nyangka kalo cantik2 alami bgttt.

      itulaah, sejak ke korut dan melihat langsung kondisi di sana, aku tuh jd ga mau lagi percaya gitu aja ama media, apalagi kalo medianya udh pro barat ;p.. menggiring opini semua ;p

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

«

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.