D'Cat Queen

Because Travelling is not just a passion, it is a life need!

MENU

Sep 2013

22

BELAJAR HAPPY TENTANG IKAN DI SEA WORLD ANCOL

Seumur-umur sea world yang pernah aku datangin cuma yang di Berlin, tahun 2010 kemarin. Itupun kurang berkesan, yang bikin aku ga begitu tertarik untuk visit other sea worlds at other places, termasuk yang di Ancol. Dan pada dasarnya aku ga begitu doyan mengunjungi tempat wisata yang sedikit boring, ato yang cendrung disukai anak kecil. Lain ceritanya tempat wisata seperti themepark yang memiliki wahana-wahana menantang  sekaligus naikin adrenalin 😉 Whoohoo.kalo itu, ga pernah ada kata bosan (“,)
Bagian depan sea world Ancol

Tapi karena suami yang ngebujukin dengan alasan bawa baby jalan-jalan sambil ngeliatin ikan-ikan di balik aquarium raksasa, akupun akhirnya manut, itu juga setelah mikir, daripada bosen di rumah, mending keluar.

Tiket masuk sea world Ancol Rp 60,000 (weekday, Sen – Jum) dan Rp 70,000 (weekend, Sab-Ming/Hari libur) per orang. Anak-anak di bawah 2 tahun, masih free. Jam buka sea world dari pukul 9 pagi sampai 6 sore setiap harinya. Saat kita datang Sabtu sore kemarin, ga ada antrian samasekali di counter, sehingga semuanya berlangsung cepat, tanpa perlu menunggu. Pintu gerbang pertama yang kita lewati, langsung memperlihatkan aquarium besar yang berisi ikan-ikan kecil berwarna-warni. Fylly langsung senang melihat ikan-ikan berenang dan berusaha menggapai mereka dari balik kaca.

Next aquarium, bertuliskan AQUARAPAIMA, yang berisi ikan-ikan besar seperti ikan bawal air tawar, ikan roa, ikan patin albino dll. Yang aku suka dari sea world Ancol ini, di samping aquarium biasanya dipajang penjelasan mengenai ikan-ikan yang ada, lengkap dengan nama latin, dan di mana mereka biasanya hidup. Lumayan menarik, karena semua penjelasannya diberi gambar, ga bertele-tele dan jelas.

Lalu ada juga aquarium ikan DUGONG.  Selama ini aku pikir kata-kata DUGONG  itu hanya plesetan semata, ternyata itu beneran digunakan untuk nama seekor ikan, yang sepintas ekornya memang terlihat seperti ikan duyung, tapi dengan kepala yang besar dan sirip seperti anjing laut 😉
Ikan Dugong

Sekitar jam 16.30, diberitahukan kepada pengunjung bahwa akan ada pertunjukan memberi makan ikan dari balik kaca-kaca aquarium oleh para penyelam terlatih. Jadi   pengunjung akan duduk setengah lingkaran di depan aquarium raksasa yang memperlihatkan berbagai macam jenis ikan termasuk pari dan hiu. Aku yang tadinya  kepengen ikut nonton, langsung berubah pikiran saat jalan memasuki tempat yang dilapisi karpet, karena tercium aroma tajam menyengat seperti bau kaos kaki dan sepatu yang lembab. Itu aja udah bikin ilfil untuk lama-lama duduk menonton pertunjukannya. Alasan kedua, yakin seratus persen pertunjukannya bakal cendrung untuk anak-anak usia balita ke atas daripada orang-orang dewasa ;p Nontonin orang ngasih makan ikan, please deh..ga aku banget itu ;p
Tempat pertunjukan memberi makan ikan

Jadi biarlah suami dan si baby yang nyaksiin acaranya, while I was walking around to see other attractions.

Tertarik saat melewati sebuah mobil dan booth telephone umum, yang dimodifikasi menjadi aquarium, lucu dan unik. Seolah-olah kita bisa bernafas di dalam air dan berada di suatu kota dasar laut.
Phone booth di AQUACITY
Mobil yang dimodif menjadi aquarium

Setelah puas foto-foto di sana, jalan lagi mengarah ke TOUCH POOL nya sea world, di mana orang-orang boleh memegang ato sekedar menyentuh ikan-ikan dan beberapa makhluk laut lainnya, seperti penyu, bayi ikan hiu, teripang, bintang laut dan ikan pari. Walo sejujurnya aku kurang setuju kalo ikan-ikan itu dipegang sembarangan oleh banyak orang, terutama anak kecil yang kadang ga tau ato belum ngerti  serta asal aja mengangkat si anak penyu  ato meremas teripang yang mereka kira hanya bulu-bulu lembut biasa.
Teripang
Pari dan baby hiu yang bisa disentuh

Aquarium selanjutnya adalah HIU 🙂 Lumayan besar dan banyak sekali jenis hiu yang berenang di dalamnya. Di dekat aquariumnya ada papan besar berisi penjelasan singkat tentang jenis-jenis hiu yang ada di dunia. Hiu Banteng, Hiu Bambu Abu-Abu, hiu Sirip Hitam, hiu Kembang, hiu Karang Abu-Abu, hiu Sirip Putih, hiu Buto, hiu Tokek dan hiu Bambu. Lengkap dengan nama latin mereka, dan penjelasan mengenai tempat hidup, makanan dan cara mereka mencari mangsa. Menarik 😉

Lalu aku berjalan ke arah pojokan yang sedikit gelap. Ada beberapa aquarium yang ga terlalu besar dan sepintas terlihat kosong. Tapi ternyataaa… Itu aquarium GURITA RAKSASA. Karena penerangan yang remang-remang, dan kabarnya si gurita ini pintar menyamarkan diri, aku sedikit susah mencari di antara koral dan karang serta tumbuhan laut, tempat si gurita ini menyamarkan diri. Tapi setelah diperhatikan baik-baik, ya ampunn…. ternyata karang besar yang ada di depan kaca aquarium adalah si giant octopus yang menyamar ;p. Itupun baru tau setelah dia berenang ke sisi aquarium lainnya dan nemplok di situ ;p. Tapi sebenernya badan si gurita ini ga gede-gede banget  sih. Karena ditulis ‘giant’ , aku udah mikirnya bakal segede badan orang dewasa gitu, tapi ternyata sebesar badan anak kecil aja. Iya sih tetep lebih gede dari ukuran gurita biasanya.
Giant octopus (yang dilingkari merah)
Papan info tentang si gurita

Aquarium kecil dan gelap selanjutnya, berisi KERONDONG MORRAY EEL. Agak sedikit parno ngeliat ikan 1 ini. Karena bentuk badannya seperti ular., dan aku benci ular. Badannya terlihat kokoh, padat dan berotot.. Memangsa makanannya menggunakan gigi yang berukuran besar plus tambahan gigi di langit-langit  mulutnya. Mmmm… langsung inget ama ikan Piranha.
Morray eel
Bentuk asli Kerondong Morray Eel

Ga mau terlalu lama melihat ikan berbadan ular itu, akupun jalan lagi ke arah aquarium KEPITING LABA-LABA RAKSASA . Whooohoooo.. pas ngeliat si pemilik nama, badannya memang besar dengan kaki-kaki yang panjang seperti kaki laba-laba. Sedikit seram pas baca papan info di samping aquarium, yang menulis kalo kepiting raksasa ini pemakan segala, dan menurut legenda pernah memakan tubuh pelaut yang tenggelam. Tapi kabarnya lagi, dagingnya yang besar dan banyak menjadi incaran nelayan karena mahal. Yaelaahh, kepiting imut-imut aja bisa mahal gilak di restoran, apalagi kepiting segede gaban begini ;p. Oh iya, kita juga bisa tau sedingin apa air laut tempat beberapa makhluk laut ini hidup. Tinggal sentuh besi panjang yang terhubung ke aqaurium dan dari situ bisa merasakan temperatur airnya. Dan air tempat si kepiting raksasa ini tinggal ternyata dingiiinnnn ^o^. Ga heran sih, karena dia hidup di perairan Selatan Jepang, yang suhu air lautnya lebih dingin daripada laut biasa di Indonesia.
Kepiting laba-laba raksasa..Langsung ngiler bayangin dagingnya ;p

Puas melihat ikan-ikan dan biota laut yang hidup, aku berjalan ke arah BIOTA OCEANIC MORTEM (BOM). Sebuah ruangan luas, di mana kita bisa melihat kumpulan hewan-hewan laut yang sudah mati dan diawetkan. Mulai dari yang kecil sampai yang ukuran raksasa. Paling curious pas ngeliat ikan-ikan laut dalam  yang ada dalam koleksi BOM. Bentuk ikan-ikan yang hidup di perairan laut dalam ternyata lebih seram daripada ikan-ikan lainnya. Tampang mereka terlihat buas, dengan gigi tajam dan badan lebih besar.
Ikan-ikan yang diawetkan
Ikan-ikan laut dalam yang diawetkan

Juga ada ikan Pari Raksasa yang diawetkan, yang dulunya pernah menjadi bagian dari Sea World Ancol ini. Tertulis di papan penjelasannya. Dan badannya memang bener-bener besar. Sangat lebar dan juga panjang.
Pari raksasa yang diawetkan
Info tentang Pari Raksasa

Bisa membaca riwayat ikan-ikan ini saat hidup, tentang asal dan lokasi pengambilan serta dalamnya laut untuk bisa mendapatkan ikan-ikan ini, lumayan menarik buatku. Jadi kepengen banget bisa diving. Bukan untuk ikut-ikutan mengambil dan mengawetkan mereka, tapi sekedar melihat dari deket ikan-ikan ini berenang. Sayang sampe sekarang, belum berani-berani juga ikutan belajar diving untuk bisa ngedapetin licensenya.

Keluar dari BOM, aku mgelewatin suatu ruangan, Oranye Gonjreng dan bersinar, yang ternyata GLOW THEATRE. Sayangnya pas aku datang, pertunjukannya sudah selesai. Jadi ga tau deh apa aja isi dari film yang ditampilkan di teater ini.
Glow Theater

Terakhir kita masuk ke lorong panjang melengkung yang bagian atasnya transparan, sehingga bisa melihat banyak sekali ikan, berbagai macam jenis, juga ada penyu dan sesekali muncul  penyelam-penyelam yang sedang berenang memberi makan ikan-ikan.

Di beberapa tempatnya, dipajang bagian-bagian kapal karam, yang sengaja diletakkan di dalam air. Memberi kesan keadaan dasar laut sesungguhnya, di mana banyak terdapat kapal-kapal karam. Agak merinding kalo ngebayangin itu.
Dibuat seperti keadaan karam

Keluar dari lorong panjang ini, kita kembali di aquacity tempat phone booth dan mobil disulap menjadi aquarium.

Lumayan puas sih ngeliat atraksi-atraksi menarik di sini. Cukup terhibur dengan jenis-jenis ikan dan makhluk laut lainnya. Buatku, sea world Ancol ini justru lebih bagus dan lengkap dibandingin sea world yang aku liat di Berlin (kecil, begitu doang dan ngebosenin). Sea world Indonesia  bisa bangga dengan koleksi ikan-ikannya yang ga kalah lengkap dan dikemas menarik untuk semua usia. Bahkan saat datang kemarin, beberapa turis asing banyak terlihat mengunjungi sea world Ancol ini. Next time aku jadi tertarik pengen visit Sea Aquarium yang ada di Singapura, yang katanya terbesar di dunia. Beneran ga sih?
Ikan Mas ini buta ga ya?
Naik ke tingkat atas, bisa melihat kolamnya
Info tentang koral dan karang

4 tanggapan untuk “BELAJAR HAPPY TENTANG IKAN DI SEA WORLD ANCOL”

  1. cumilebay.com berkata:

    Dah lebih dari 10 th tinggal di jakarta, tapi baru sekali masuk sea world dan itupun udah 10 th an juga yg lalu hahaha. Tapi aku malah masuk bolak balik yg di siam paragon sama aquarium nya KL hehehe. Jadi malu sebagai warga indonesia 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

«

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.