D'Cat Queen

Because Travelling is not just a passion, it is a life need!

MENU

Apr 2020

05

WISATA SETENGAH HARI DI YANGON, BISA KEMANA AJA??

Saat di Yangon, aku yang memang sedari mula udah males bikin itin, mutusin untuk pesen half day trip melalui beberapa OTA, salah satunya KLOOK. Ada 1 trip yang sepertinya menarik, karena bisa mengunjungi beberapa lokasi wisata sekaligus, menggunakan mobil dan guide. Harganya saat itu Rp650,000 PER ORANG. Awalnya sempet berfikir ini agak mahal, tapi begitu  tau pesertanya hanya 4 orang, dan kendaraan yang dipakai Alphard, aku langsung berubah pikiran dan menganggab ini worth to buy siiih hihihihi ;p

 

Seperti wisata snack sebelumnya yang meeting point ditentukan di area Mahabandula park, kali inipun kami janjian ketemu dengan guide di monumen perdamaian Mahabandula, pukul 2 siang. Itu panasnya ampuuuun dah. Sampe mikir,  aku kesambit apaan sih, bisa-bisanya milih   jam ngetrip di saat matahari sedang garang-garangnya, sementara aku bela-belain ke kantor jam 5 pagi demi ga kena panas ;p . Tapi ya ituuuu, pas tau mobilnya Alphard dan pendinginnya menyala sempurna, pikiran yang judeg langsung ikutan adeeeeem ;p

 

Trip yang ini, jangan ditanya nama guidenya siapa, karena aku jujurnya lupa, secara rada belibet diucapin ;p. Tapi yang pasti cara dia menjelaskan tempat-tempat wisata, gampang dimengerti karena didukung  bahasa Inggris yang fasih. Salutnya lagi, si mbak  cepet banget bisa menebak aku dan Raka saat bertemu di Monumen Perdamaian, hanya karena Raka yang saat itu memakai longyi , tapi juga menggunakan sneakers, yang mana kalo cowo lokal hampir tidak mungkin memakai sepatu begitu ;p. Biasanya nih, kalo orang lokal hanya memakai sendal ketika  mengenakan longyi hahahahaha. Tajem juga matanya…

 

Dan…. ini diaaaa, 3 lokasi yang sempet kami datangin selama setengah hari wisata.

 

 

 1. PAGODA CHAUKHTETKYI & PATUNG BUDHA BERBARING

Bukan kali pertama aku melihat Budha tidur ato berbaring . Sebelumnya pernah lihat yang di Bangkok Thailand. Aku bisa dibilang penyuka patung, terutama yang ukurannya besar / tinggi seperti ini. Kalo menurut si mbak guide, pose patung Budha yang sedang setengah berbaring ini disebut sedang relaxing, karena tangannya menopang kepala dan matanya terbuka. Ada lagi yang disebut Nirvana pose, jika matanya terpejam. Penjelasan dari guide sih lengkap banget waktu itu, akunya aja yang lupa saking kebanyakan foto ;p.

 

BUDHA TIDUR MYANMAR YANGON

 

Patung Budha berbaring , sebelum digantikan dengan yang sekarangy

Patung Budha di kuil ini ga termasuk yang paling besar,   tapi masuk dalam rekor nomor 5 TERPANJANG. Terbuat dari brick, tapi matanya dari kaca dan alisnya dibentuk dari bulu supata terlihat natural. Kuilnya sendiri ga terlalu besar, dan pengunjung saat itu ga rame. Jadi aku lumayan enak ambil beberapa foto tanpa bocor. Kebanyakan yang datang malah turis-turis asing yang juga didampingi guide.

 

PATUNG BUDHA BERBARING

PATUNG BUDHA TIDUR

 

Di kuil ini ada juga patung  seorang dermawan yang sangat dihormati karena banyak mendonasikan uangnya untuk pembangunan kuil. Namanya Sir Po Tha, gelar SIR diberikan  oleh British goverment pada tahun 1927.

 

Patung Sir Po Tha

 

Biasanya setelah berdoa di depan patung Budha berbaring, para peziarah juga berdoa di sudut lain dari kuil di mana terdapat 8 patung budha kecil , yang didampingi beberapa binatang berbeda. Jadi binatang-binatang ini melambangkan hari lahir mereka. Kenapa ada 8 patung dan bukannya 7 kalo melambangkan hari lahir? Karena di kepercayaan mereka, khusus untuk hari RABU dibagi menjadi 2, Rabu siang dan Rabu malam. Jangan tanya kenapa, embuuh aku ga ngerti ;p. Si guide juga ga menjelaskan kenapa, pokoknya udah begitu aja dari zaman dulu ;p.

 

Patung budha dengan binatang sesuai hari lahir

 

Yang lahir di hari Minggu, binatang yang menaungi, Burung Garuda

 

Hari lahirku yang jatuh di hari Minggu, dilambangkan dengan burung Garuda. Klop banget ama lambang negara sendiri 😀 . Untuk peziarah lokal yang sedang berdoa, mereka nantinya akan menyirami  si patung Budha beberapa kali,  sesuai dengan hari lahir masing-masing, dengan air yang sudah disediakan.

 

 

 

2. TAMAN KANDAWGYI

Selesai dari kuil, kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan untuk minum teh terlebih dahulu sambil ditemani sepiring Nan. Ini udah termasuk dalam budget yang kita bayar. Aku tuh lebih suka milk tea nya Myanmar , karena ga terlalu manis, ada sepet-sepetnya. Dua turis asal Jerman yang ikut bersama dalam rombongan juga bilang mereka suka dengan milk tea di Myanmar.

 

 

Selepas minum teh, baru menuju objek sight seeing selanjutnya, Taman Kandawgyi. Jujur sih ga banyak yang bisa dilihat di taman ini. Sebenernya taman biasa doang, tapi lumayan gede, dengan jalur jogging di sepanjang taman, beberapa alat gym dipasang, tempat main anak-anak, dan ada danau buatan yang lumayan besar. Itu doang …

 

 

Tapiiii, pemandangannya lumayan bagus, apalagi di sebrang danau ada kuil keemasan yang lumayan cakep untuk jadi background foto :D. Kami ga lama di sini, palingan hanya sekitar 40 menit ato kurang , lalu  kembali ke mobil dan menuju Pagoda terbesar di Myanmar, Shwedagon.

 

 

 

3. PAGODA  SHWEDAGON

Pagoda terbesar di Myanmar, dan bisa kliatan dari banyak tempat di Yangon. Kalo malam pagoda ini seperti bersinar karena kilauan emas yang menutupi seluruh stupanya. Para pemeluk agama Budha pasti akan menyempatkan datang kemari untuk berdoa dan ziarah, layaknya muslim datang ke Mekkah dan Madinah.

 

 

Saat datang, sepatu wajib dilepas dan disimpan di loker yang disediakan. Semua pengunjung dapat sebotol air mineral dan masker. Karena waktu  kami  datang di akhir February , Corona sudah mulai menyebar, suhu tubuh semua orang diukur sebelum diizinkan masuk ke dalam.

 

Pagoda ini setinggi 98 meter, dan yang bikin takjub, di puncaknya digantungi lebih dari 8000 berlian, topaz, rubi, emas dan banyaaaak perhiasan berharga. Orang-orang yang sedang melihat-lihat di bawah, pasti akan mendengar denting merdu karena gesekan perhiasan dan batu-batu mahal di atas. Di waktu-waktu tertentu, para biksu terpilih akan berjalan di area stupa yang terlarang untuk pengunjung, seraya memeriksa apakah ada perhiasan atau batu berharga yang jatuh ke bawah karena angin ato hal lainnya.

 

Di puncaknya, banyak digantungi periasan lebih dari 8000 buah!

 

Foto jarak dekat perhiasan yang dipasang di atas stupa

 

Selain pagoda bersepuh emas, ada banyak patung Budha raksasa yang bisa dilihat. Satu yang menarik perhatianku, patung  Budha besar dengan kipas raksasa yang sesekali diayun oleh para peziarah, untuk mengipasi sang Budha.

 

Rumbai di atas kepala Budha, dihubungkan oleh tali yang bisa ditarik oleh peziarah, untuk mengipasi Budha

 

Menjelang matahari terbenam, Shwedagon lebih cantik lagi untuk dilihat. Ga heran, semakin sore, tempat ini semakin rame.

 

Menghabiskan waktu sekitar 1.5 – 2 jam di pagoda ini, cukup bangetlah untuk melihat seluruh bangunannya. Setelah puas mengambil banyak foto dan diceritakan sejarah detil dari pagoda oleh guide, kami semua  diantar kembali ke Monumen Perdamaian. Saling mengucapkan salam perpisahan dengan guide dan 2 teman baru dari Jerman yang ikut trip ini, lalu memberikan tips untuk si mbak dan supir,  karena aku puas sih dengan service yang diberikan :D. Sebanding dengan harga yang harus dibayar. Mungkin next time kalo bisa kembali mengunjungi kota-kota lain di Myanmar, aku bakal booking trip begini lagi melalui OTA. Enak, ga capek, tinggal ikut kemana si guide membawa ;p.

 

Para relawan yang membantu membersihkan pagoda setiap sore

 

 

 

Cerita lain dari Yangon, Myanmar:

Tujuh Hari Tanpa Pindah Di 15th Street Downtown Yangon

 

Wisata Snack Kaki Lima di Yangon

115 tanggapan untuk “WISATA SETENGAH HARI DI YANGON, BISA KEMANA AJA??”

  1. CREAMENO berkata:

    Thank you mba Fani tulisannyaaa 😀

    Jadi tau kalau ternyata ada patung buddha rebahan di Myanmar, hehehe soalnya saya nggak pernah cari tau soal patung-patungan dan lately jadi interest mau lihat patung buddha setelah baca tulisan perjalanan salah satu teman blogger yang habis lihat patung buddha rebahan di Thailand :)) dan saya jadi tau juga kalau di pucuk Shwedagon Pagoda ada banyak batu berharga :O soalnya saya pun belum pernah masuk area Shwedagon Pagoda karena waktu itu panas jadi malas.

    By the way, harga 650k/orang worth banget kalau naik Alphard mba, sudah begitu nggak perlu umpel-umpelan dengan banyak turis lainnya ehehe. Jadi nggak sabar tunggu cerita berikutnya 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Patung Budha rebahan ini kayaknya memang banyak yaa trutama di negara yg mayoritas Budha. Walopun ada yg matanya terpejam Ada yg terbuka :).

      Nth Napa ngeliat patung2 raksasa gini aku slalu suka mba. Kyk berasa megah aja. Akupun jd tau Krn diinfoin Ama guidenya kalo dipuncak kuil ada banyak perhiasan. Salut pas masangnya :p.

  2. Mugniar berkata:

    Hm … kalau yang seperti ini mungkin istilahnya “wisata religi”, ya, Mbak? Kecuali bagian tamannya ya.
    Jadi ingat di Makassar anak-anak komunitas sejarah bikin acara jalan-jalan ke bangunan-bangunan tua sembari menceritakan sejarahnya. Beberapa di antaranya adalah bangunan milik orang China, seperti klenteng dan rumah abu.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahaha beneer mba. Wisata religi tp eksplor kuil Budha ;). Lumayan jd tau banyak jg ttg sejarah dll nya.

  3. Ria berkata:

    Nama2 tempatnya bikin lidah keseleo ya, pantes aja jd rada2 susah inget wajah tour guide-nya. Kl lewat klook gitu, apa bisa pesan agar dpt tour guide tertentu? Kyknya yg kamu ceritain oke bgt tuh service-nya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Sayangnya ga bisa mba. Soalnya klook jg nerusin ke provider lokal. Naaah dr provider lokal itu baru kontak kita 1 hari sebelum hari H. Malah ada yg loakl provider ga inform samasekali. Jd bnr2 ga bisa minta mau Ama yg mana. Kecualiiii ada kontak lgs ksana sih

  4. Nasirullah Sitam berkata:

    Kalau dilihat sekilas, mungkin yang taman itu hanya sebagai tambahan mbak.
    Tapi menarik sih ketika pemandangannya ada kuil yang bisa diabadikan. Jadi duduk santai sambil motret kuil, apalagi kalau ada momentum yang naik sampan di sana.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ternyata kata mas teguh yg prnh ksana, itu restoran mas, bukan kuil hahahahah. Aku kirain kuil.

      Tamanny hanya sekedar utk nunggu waktu supaya di kuil shwagedonnya ga kelamaan nunggu sunset :p

  5. Jalan-Jalan KeNai berkata:

    Sebetulnya saya lumayan takut sih kalau lihat patung gede-gede begitu. Tetapi, kayaknya kalau ke Yangon, sayang juga ya kalau gak mampir lihat pagoda 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kebalikan kita mba :p. Aku malah seneeeng liat patung2 ukuran raksasa gini. Berasa hidup hahahah.

  6. Dira Indira berkata:

    Kak Faaaanny…kalian udah kayak orang Myanmar dech Kaak.

    Bagus-bagus yaaa tempat ibadahnya, wisatawan boleh masuk yaa Kak. Next mau baca wisata kulinernya aaaah.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Boleeeh. Tp palingan ada bbrp area yg memang terlarang utk turis mba ;). Diksh tanda kok mana yg bisa kita masukin, mana yg ga

  7. Hastira berkata:

    keren2 arsitektur bangunannya , megah dan mewah

  8. Gustyanita Pratiwi berkata:

    Mba faaaan, lanjut egein tentang myanmarnya aseeeg aseggg

    Aku kalau ingat mahabandula ingat blog mba creameno hihihi

    Ngakak aku mb fan pas baca begitu tau naiknya alphard seketika 600 rebuh kali 2 dijabanin walau kumpul di mahabandulanya pas panas-panas matahari di atas kepala, wakakka, padahal klo ngantor dibela belain ga kena matahari, ini kok aku banget ya, aku juga takut item ahhahahha

    Oiya bener sih kalau turis biasanya fesyennya bakal beda dengan yang local, jadi karena pakai sneakers kelihatan deh pak suami dikau ya mb fan jadi ga cari carian ama guidenya. Ngomong2 berarti klo lewat ota gitu booking online terus ntar kita ga tau dia akan mandu berapa orang gitu ya, kalau privacy tanpa ada rombongan lain bisa ga, aduh kok aku kadang pengen ya jalan bedua doang ma pak su, hahahhahahahah, kangen jalan beduaaa

    Eh aku juga suka kalau lihat tempat wisata yang ada bangunan tinggi dan besarnya, berasanya kayak takjub gitu

    Btw aku salfoks sama bagian mata patungnya, ternyata terbuat dari kaca ya. Indah banget pengambilan fotonya mb faaaan, serasa kayak aku diajak tur juga

    Klo yang rabunya dibagi jadi 2, aku malah jadi penasaran filosifi apa yang ada di baliknya

    Yang hari lahir ada simbolnya, kalau aku kan selasa tuh simbol binatangnya kira2 apa ya?

    Sama itu tuh, yang bagian puncak stupa ada berliannya oh em G…itu kok bagus amat ya, tapi ga boleh dimasukin kan ini ya…

    Tinggal nungguin kuliner di hari selanjutnya nih, stay tune deh aku hihihi

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Niiit, aku lupa binatang yg melingkupi HR Selasa hahahaha. Aku cuma inget yg sesuai hari lahirku :p.

      Perasaan sih yg di klook ada deh disediain mau yg private ato join Ama org lain. Tp ya itu, jd jauuuh LBH mahal hahahah. Makanya aku g ambil .mnding yg join Ama turis lain. Berdoa aja yg ikut ga banyak, jd berasa private not :p

      Kalo yg ttg Rabu kenapa dibagi 2, itu msh misteri sampe skr :D.

      Ga kebayang yaa kalo bangunan di indo ada yg digantungi perhiasan mahal sebanyak itu. Mungkin lgs raib pelan#. Secara netizen +62 banyak yg jago manjat. Manjat pinang dilumuri minyak aja bisaa ;p

  9. Rudi Chandra berkata:

    Kalo di Sumatera Utara ada replika dari Pagoda Shwedagon ini, tepatnya di Taman Alam Lumbini, Berastagi dan aku udah pernah ngunjunginya.

    Tapi abis baca kisah ini, jadj pengen liat Pagoda Shwedagon yang asli di Yangon sana.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Naaah iyaaaa yg di Berastagi itu kembarannya mas. Aku prnh ksana tp LG tutup Krn gunung Merapi ya wkt itu sedang erupsi. Jd kuilnya di tutup. Aku cuma foto dr luar

      • anies berkata:

        antara tempat yg sy dah buat iti untuk pergi. siap dengan budget naik public transport selepas kami balik dari cambodia. tapi tak jadi pergi. then datang covid. musnah harapan saya nal complete melawat semua negara ASEAN sblm 2023

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Fanny bersyukur sangat sempet pergi lagi Feb 2020. Sebulan kemudian COVID masuk Indonesia 😅.

          Untungnya semua negara Asean Fanny sudah, cuma tinggal Timor Leste dan Papua Nugini 🤣🤣. Tapi dia kan bukan negara Asean. Cuma masuk Asia tenggara.

          Menyesaaaal sangat, waktu timor Leste masih bagian dari indonesia tak ada niat kesana. Sekarang dah lepas, jadi mahal tiketnya 🤣

          Papua Nugini juga. Apalagi masuk kesana tak gampang. Walopun berbatasan dengan Papua Indonesia, tapi Krn masih ada konflik jadi kita tak bisa masuk dari situ. Hrs dari Australia 🤣🤣🤣

  10. Titik Asa berkata:

    Mbak fotonya keren-keren, jadi bikin saya merasa ada disana nih.
    Patung Budha berbaring besar banget ya Mbak. Pantas juga banyak turis yang terpesona melihat patung tersebut.
    Dan Pagoda itu…indah banget ya Mbak.Warna kuning keemasannya benar-benar memesona.

    Salam,

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyaa patung2 Budha di sana itu ukurannya raksasa semua. Aku suka sih ngeliat patung2 besar gini. Ngebayangin pas dibikinnya.. kalo pagoda nya juga bgs2. Org Myanmar ga ragu ngeluarin banyak uang utk membuat kuil begini

  11. Rivai Hidayat berkata:

    Ikut tour kata kayak gini memang menyenangkan karena kita bisa mendengarkan cerita langsung dari orang lokal. Pasti ceritanya lebih lengkap dan unik. Mungkin ga bisa ditemukan di artikel online.

    kalau lahir hari senin digambarkan dengan hewan apa mbak? aku lahir di hari senin 😀
    foto senjanya bagus mbak. Bisa dikasih judul menikmati senja di Pagoda Shwedagon

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Jujurnya lupa mas :p. Aku cuma inget yg hari lahirku ajaaa hahahah. Aku tergantung mood memang kalo nyusun itin ini. Biasanya sih aku slalu rajin bikin itin sendiri. Tp adakalanya males, dan LBH milih pake open trip aja .malah biasa jauh LBH murah gini drpd pergi sendiri.

  12. Blogger Medan - Ririn Wandes berkata:

    Menarik banget yah mbak jalan-jalan keliling kota naik Alphard. Kirain sebelumnya naik model tuktuk gitu,kalo naik mobil mevvah gini mah udah worth it lah yah. Sangat ingin sih aku pergi ke Yangon tapi kemaren sempet dibilang kalo sendirian rada susah juga. Btw, misalnya kita mau ikut menyirami juga boleh kan mbak bukan harus yang warga lokal aja gitu.Hmm,lumayan banyak juga nih tempat yang bisa dikunjungi yah,next time aku mau berkunjung kesana tapi pengennya ada yang menemani a.k.a punya suami,wkwkwwkkw

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      aku rasa traveling solo ke sana ga sulit mba.. krn walopun negaranya begitu, tp transportasi gampang, apalagi utk luar kota… bus nya bagus… walopun aku blm prnh coba.. tp itu menurut temen yg udh keluar kota sellain yangon… kamu pasti bisa laaah.

      boleeeh, mau ikut nyiramin patungnya ga dilarang :D.

  13. arenapublik berkata:

    ahh tempat ini… pngen bsa ke thailand dan ke sini hehe. keren banget mba

  14. inia berkata:

    pertama kirain cat warna emas, tapi setelah baca paragraf selanjutnya berlian, waduh! gak kebayang berapa banyak dana yang dikeluarkan untuk pembangunan ini hihi

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      mungkin karena mayoritas di sana Budha kali yaaa. jadi buat mereka membangun tempat ibdah seperti itu, masih wajar2 aja 🙂

  15. Agus Warteg berkata:

    Emang lebih enak datang ke pagoda Shwedagon pada sore hari ya mbak, soalnya selain adem juga pemandangan nya indah seperti di foto.

    Wah kesananya bulan Februari 2020, pasti agak repot ya karena virus Corona saat itu sudah mulai ramai biarpun belum separah sekarang.

    Ngomong ngomong disana banyak yang pakai masker ngga? Kalo lihat fotonya sih sepertinya tidak ya.😊

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      corona wkt itu udh mulai ada. tp memang di myanmar msh nol yg terdeteksi.. makanya aku ga cancel planning kesana… dan bener mas, msh dikiiit bangte org yg pake masker

  16. Agus Warteg berkata:

    Oh ya, enak juga ya mbak Fanny trip nya pakai Alphard, apalagi harganya cuma 650 ribu per orang dan semobil cuma 4 orang. Sudah ada supir dan guide nya pula, boleh tuh Alphard nya disewa ke Jakarta. 😁

  17. Riza Alhusna berkata:

    Gw dulu ke Myanmar malah belum pernah masuk sini, wkwkwk

    Jaman dulu gw ke sono Myanmar masih jadul banget mbak. Tiket berapa sih ke sono?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      aku lg beruntung pas airasia promo gede… PP berdua cuma 1.2 jt wkwkwkwkwkw. langsung bungkuuuuuus ;p

  18. Nurul Sufitri berkata:

    Mantap bener jalan2 setengah hari di Yangon, Mbak Fanny. Worth to buy lah 650K cuma 4 orang dan pakai Alpard 🙂 Itu patung Budha gede banget ya lagi bersantai, ada telapak kakinya juga. Btw lucu juga ya ada pembagian 2 hari di Rabu, siang dan malam. Bisa pas gitu deh hari kelahiran mbak di Minggu trus lambangnya garusa. Padahal lanjutin aja jadi seharian ya ya enak serasa privat gitu hihihihi.

  19. thya berkata:

    wah, exclusive dong mba cuma 4 orang. naik alphard pula. hihihi.. btw, mbaa.. aku malah takut liat patung besar2.. hihi #cupu..

    ohya, mba fanny berarti gak travelling2 dulu dong sementara ini karena ada wabah ya.. huhu..

    semoga masih banyak stok cerita traveling nya mbaa, biar aku bisa puas baca.. hehehe

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyaaaa aku stop dulu jalanm banyak trip yg terpaksa aku cancel. Skr ini ada 1 trip ke Iran bulan sept dan staycation di salah satu hotel JKT bulan sept akhir. Moga2 ga cancel. Udh sakaw banget pgn kluar mba 🙁

      • Reyne Raea berkata:

        Waahh September, masih lama sih Mba, semoga bisa ya, optimis vaksinnya segera ditemukan atau virusnya bisa menghilang segera.

        Banyak banget tuh yang terpaksa cancel tiketnya.
        Kalau dikembalikan dananya nggak terlalu ngenes ya, kalau hangus tuh nggak asyik banget 😀

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Hahahaha berdoa aja nih aku. Tp dr pihak travelnya udh janji bakal refund sih, at least ganti Ama voucher senilai itu, yg bisa dipake utk book trip saat kondisi udh aman. Aku sih ga masalah, yg ptg ada gantinya aja 😀

  20. Himawan Sant berkata:

    Ekspresi patung Budha tidurnya manis ya, kak 🙂
    Senyumnya terlihat sumringah.

    Rada kaget lihat si patung dermawan mister Po Tha …,soalnya mirip banget kayak orang asli.
    Dalam hati sempat mikir ‘Loh, orang kok ditaruh dikaca gitu sih ?’ ,wkkkk .. ngacolah ternyata mata saiaaa 😅🤭

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah kita samaaa kok masm aku jg kaget pas liat pertama. Kukirain org beneran :p

    • Reyne Raea berkata:

      Kalau nggak salah ekspresinya patung Budha itu rata-rata manis ya, memang dibuat gitu atau melambangkan gitu kali ya 😀

      Kan konon memang melambangkan kedamaian ya 🙂

      • Fanny Fristhika Nila berkata:

        Serem juga kalo pasang muka jutek Rey :p. Kan menggambarkan kedamaian dan welas asih :D. Makanya pasti digambarkan manis dan lembut 😀

        • Reyne Raea berkata:

          wakakakakakaka, tapi saya penasaran loh Mba, kali aja kayak patung-patung China, ada panglima dengan wajah sangar gitu 😀

          • Fanny Fristhika Nila berkata:

            Hihihi.. ga laaah, kalo utk rumah ibadah pasti yg muka baik dan mendamaikan semua :p. Takuuut mau ibadah kalo serem2

  21. Maria G berkata:

    Ya ampun cantik banget, kakakku pernah jadi guide tapi saya ngga tertrik
    Sesudah baca tulisan ini jadi mupeng
    Nabung ah, semoga bisa kesana
    Thanks reportasenya ya

  22. Reyne Raea berkata:

    Mba, ini mirip banget dengan postingannya Mba Ainun, tapi dia di Thailand qiqiqiqi, emang mirip ya kuilnya?

    Kalau menurut saya ini mah worth it banget, 650ribu, naiknya Alpard, di tengah matahari terik yang saya baca aja udah mau migren rasanya hahaha.

    lagian banyak banget lokasinya, dan puas banget datang ke sebuah tempat dan tahu langsung ceritanya dari guide nya.

    Btw kenapa nggak pakai sandal sekalian tuh? qiqiqiq, biar persis kayak orang lokal beneran.
    Etapi, pakai sarung gitu, apa nggak terbang-terbang Mba pas jalan-jalan ke tempat wisata gini? 😀

    Oh ya btw di Mojokerto ada patung Budha tiduran juga loh, tapi kayaknya nggak segede itu, dan kurang terawat dengan baik kayaknya deh 😀

    Di sana soalnya banyakan pemeluk agama dari patung tersebut ya, jadinya lebih terawat, apalagi memang jadi tempat wisata yang terkenal.

    tapi serius loh, kok mirip Thailand ya? terutama dengan gold di mana-mana itu 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kalo mirip mungkin Krn sama2 Budha sih Rey. Jd kuil dan patung2nya mirip. Walopun kalo aku bilang LBH suka Ama kuil2 Thailand sih Krn LBH berseni :D.

      Kita baru tau org lokal ga prnh pake sepatu pas pake longyi Krn diksh tau itu :p. Tp lagian si Raka jg ga bawa sendal :p.

      Ih sayang banget kalo patung yg di Mojokerto itu ga terawat. Tp memang sih pas aku cek dr google kyk kusam yaaa :(. Padahal kan itu bisa menarik turis

      • Reyne Raea berkata:

        hehehe iya ya.
        Bahkan jadinya kan membandingkan dengan yang terkenal di sini atau Thailand, lalu patung di Mojokerto itu kayak versi upik abunya hahaha.

        Sayang aja sih ya, setidaknya dirawat biar makin cantik, toh juga bisa menarik wisatawan, meski nggak sebesar di sini sih ya 🙂

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Aku hrs datangin tuh patung yg di Mojokerto kalo ntr road trip Jawa lagi.

          Masa patung Budha tidur di Thailand dan Myanmar udh, tapi di negara sendiri malah belum 😀

          • Reyne Raea berkata:

            Lah serius Mbaaa? saya udah pernah sih tapi duluuuu banget waktu masih single.

            Semoga nantinya setelah pandemi ini wisata di negara kita semakin berbenah lagi ya, sedih sih kayaknya wisata lumpuh total nih, kasian juga para rental mobil, guide dan semacamnya.

            saya jadi memikirkan, sepertinya roda yang bakal berputar kencang duluan saat pandemi ini berakhir ya sektor pariwisata 🙂

          • Fanny Fristhika Nila berkata:

            Tapi kemarin aku baca , masa ya virus ini bakal dalam monitor diperkirakan sampai 5 THN ke depan :(. Sedih sih itu bacanya Rey. Aku jd ga yakin traveling bakal bisa normal kayak dulu dlm waktu Deket. Apalagi Indonesia termasuk yg penanganan untuk wabah ini ga terlalu strick. Negara lain mungkin takut untuk mau menerima turis dari Indonesia. Kurasa bakal dipersulit segala macam syarat untuk bisa masuk, bukan cm masalah visa, tp lain2nya 🙁

  23. Kresnoadi DH berkata:

    Gila dong 8000 batu-batuan mahal digantung gitu ajaaa. pas awal aku nggak kebayang segede apa si patung budha tiduran ini. Soalnya pernah ke pagoda yang di Semarang buatku udah gede banget itu patung. Ternyata pas ada fotonya dan cuma keliatan semuka aja langsung “Waduh. ternyata emang panjang.” Hehehe.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahaha akupun kdg ngebayangin kalo itu perhiasan dipajang di bangunan di Indonesia, mungkin bisa hilnag. Secara yaaa banyak ahli panjat pinang di +62 ini :p

  24. Mei Wulandari berkata:

    Itu guidenya jeli amat sampai bisa ngenalin Mas Raka hanya gara2 pakai sneakers hahahahaa. Aku juga mau sih kalau naik ALphard ya mba, apalagi adem jadi meski terik matahari mayanlah bisa mendinginkan kepala.
    Jujur aku kalau lihat patung Buddha segede itu pasti langsung melongo ya ampun takh=jub gitu loh.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyaaa matanya tajem juga :p.

      Aku pun ga prnh ga takjub kalo melihat patung2 raksasa gini Mei. Kebayang aja pas bikinnya gmn 😀

  25. Adie Riyanto berkata:

    Walah, maharani banget ini mbak 650 rebana. Hehehe. Sebenernya Oktober 2018 aku mau ke sini. Udah booking tiket jauh2 hari, lalu dicancel karena ada diklat dari kantor yang jadwalnya pas banget aku harusnya ke sini.

    Mungkin nanti kalau heboh2 corona ini udah berakhir, aku akan mengkhatamkan Asia Tenggara dengan mengunjungi Myanmar. Kurang ini doang nih. Dan pastinya Swedagon ini masuk bucket list banget.

    Btw, reclining Budha ada banyak sih. Salah satunya ya di Wat Pho, Bangkok, yang terkenal itu. Di Mojokerto juga ada hehehe 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      hahahaha lumayan yaaa. tp pas di yangon sumpah aku males banget arrange itinnya mas.. mungkin krn suasana hanimun hahahahhaa. makanya cari gampang ajalah… open trip ;p

      naaah, yg di mojokerto aku udh lama pengen liat. belum kesampaian…

  26. Matius Teguh Nugroho berkata:

    Yang di Kandawgyi Park itu bukan kuil, mbak. Tapi restoran mevvah 😀
    Kuil Buddha berbaring itu populer ditulis Chauk Htat Gyi di Google. Di deketnya ada lagi, Nga Htat Gyi Pagoda. Gak diajak ke sana ya?

    Samaaaaaa aku juga suka banget Burmese Tea! Menurutku kayak teh tarik, ada pait-paitnya.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Itu nama kuil yg ada Budha berbaring susah amat ya .. mana beda2 lagi sebutannya. Hahahaha. Aku Krn nulis dari itin yg diksh Ama guide, penulisannya begitum

      Ya ampuuuun itu restoran hahahahaha… Aku kirain kuil juga :p. Tx infonya mas.

  27. Akbar S. Yoga berkata:

    Lambangnya ada 8, padahal hari cuma 7. Sungguh membingungkan. Mana enggak dijelaskan pula sama pemandu turnya. Kocak. Saya jadi penasaran dan pengin mencari tahunya di internet.

    Lah, iya. Taman biasa banget itu. Menariknya cuma karena terbantu dengan latarnya yang terdapat kuil keemasan. Menurut saya lebih asyik taman-taman di Bandung.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kalo yg taman itu kayaknya cuma sekedar kami bisa duduk dulu supaya pas di swagedon temple bisa deketan Ama sunset :p. Jd ga kelamaan gitu Yog.

      Kalo yg hari Rabu bisa dibagi siang dan malam, itu sampe skr memang jd misteri juga buatku :p

  28. Siti Nurjanah berkata:

    Kuil disana bernuansa ke emasan
    Perjalanan setengah harinya tetap berasa menyenangkan ya..dan terlihat kondisi tempat tak terlalu ramai jadi bisa eksplore lebih leluasa

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      iyaaa, rata2 kuil di sana pasti dilapisi emas mba.. jd kalo malam cantiiik banget. warnanya kontras ama gelap

  29. Herva Yulyanti berkata:

    Mbaa Fan ngakak ee pas baca biaya 650k kemahalan tapi pake Alphard wes lgsg berubah fikiran hahahha…
    btw emang kalau di sana aturannya pria pake longyi pastinya pake sendal jepit ya mb? hebat yah jeli tour guidenya bisa membedakan 😀
    Dan pas baca pagodanya ditaburi 8000 perhiasan mahal auto ngiler kalau di Indo ga tau deh nasib perhiasannya wkwkwk…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      itulaah aku salut.. mata dia jeli juga ;p.. rata2 kalo aku perhatiin memang pake sandal… itu baru ngeh setelah si guide ngasih tau mba :D.

      kalo di indo ga jamin… secara banyak yg jago panjat pinang.. bisa2 raib semua 😀

  30. Bara Anggara berkata:

    wah aku juga mau mbak bayar segitu kalau naiknya alphard, seumur2 blm pernah naik alphard wkwkwk..

    oke baik, berarti kalau aku mau nyamar jadi orang myanmar, selain pake longyi, alas kakinya pake sandal 😀

    di mana-mana warnanya terlihat emas gitu yaaa,, berasa di rumah paman gober 😀

    -Traveler Paruh Waktu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah iyaa kalo kamu kesana pake longyi jgn prnh pake sepatu. Lgs ketahuan turis yg sdg nyamar :p.

  31. sarahjalan_ berkata:

    Sepertinya tempat wajib dikunjungi kalo ke myanmar ini pagoda swhedagon ya mbak, sebab kalo saya liat semua postingan orang ke myanmar pasti mampir kesini, Btw trip pake alphard dinegara orang ? wah kayakna sesekali boleh lah dicoba ya, pasti lebih enak dari pada berjubel pake bis , heheh

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahaha iyaa kuil ini termasuk wisata mainstream ya :p. Berasa ga ke Yangon kalo ga kesini mba :p. Lumayanlaaah kendaraannya Alphard. Kirain bakal minivan hahahah

  32. Diani Sekaring Sejati berkata:

    Halo Mba Fanny, senang sekali yaa bisa berwisata ke Yangon. Aku sendiri belum pernah ke sini, ingin sekali traveling ke objek-objek wisatanya yang eksotis. Karena aku malas repot, kayaknya nanti bakal pakai guide juga 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      biasanya aku memang selalu arrange sendiri mba.. tp nth napa ke yangon kemarin lg males hahahaha. jd lbh suka booking open trip sampe di sana 😀

  33. yossie berkata:

    Bagus ya pagodanya. Sekilas inget grand palace di Bangkok. Terus ada patung budha tidur juga kayak di wat pho

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      iya mba, kalo dari kuil2nya, myanmar ga beda jauh ama thailand.. walopun aku lebih suka ngeliat kuil2 di thailand sih 😀

  34. Ami berkata:

    Patunh sir to pha keren ya, kaya asli

  35. Nita mbul berkata:

    Waktu itu aku pernah komen tp kok ga ada ya mb fan, apa masuk ke spam kah?

  36. Himawan Sant berkata:

    Whattt pagoda Shwedagon dihiasi batu-batu berharga 😱 ?.
    Ckckkk …, Mewah betul ya!.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Sadiiiiiis itu pagoda :p. Beneran ngabisin banyak uang sih pas pembangunannya 😀

  37. Ella Fitria berkata:

    650 kl naiknya alpard sih nggak masalah ya mbak. Apalagi guidenya juga fasih menjelaskan pke bahasa inggris. Megah bgt pagodanya uy, apalagi setupanya itu. Untg bulan feb masih bisa bepergian ya mbak. Meski tetep sering di cek suhu badan ketika masuk ke tempat2 tertentu. Stay safe selalu yaa

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iya mba, untung masih bisa itu. Aku balik dr sana, baru kluar larangan utk traveling dr Malaysia. Nyaris…

  38. adit berkata:

    Patungnya asli keren. Gak keliatan kalo patung

  39. Rosanna Simanjuntak berkata:

    Di kota kelahiranku Pematangsiantar ada juga patung besar, dewi Kwan Im.

    Waktu aku kecil dan terakhir meninggalkanya tamat SMA (1986) patung itu belum ada.

    Pas aku mudik beberapa tahun kemudian, lupa tepatnya, sungguh aku kaget melihat patung itu.

    Coba deh mba google pakai kata kunci patung dewi Kwan Im di Pematangsiantar.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Uwaaahhhhh Siantar padahal slalu aku lewatin mba tiap mudik ke Sibolga. Apalagi sodaramu banyak di Siantar. Ntr yaa kapan2 kalo ke Sibolga LG, pasti mampir ke Siantar aku cari tau deh 😉

  40. febridwicahya berkata:

    ya ampon, bagus-bagus bet itu bangunannya.

    Daku ingin bisa motret di sana :’

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kamu yg motret pasti bagus feb :D. Beda Ama aku yg cuma ngasal hahahaha.

    • Eryvia maronie berkata:

      PAGODA SHWEDAGON itu cantik banget yaa. Mewah keliatan dengan warna emasnya. Apalagi yang foto tampak sunset itu, wuih… Keren.

      • Fanny Fristhika Nila berkata:

        Iya kalo pas sunset pagoda ini jauh LBH cantik mba. sayang kemampuan motretku std banget :p. Jd hasilnya ga kayak yg udh pro

  41. Rizka Edmanda berkata:

    Duhh ini salah satu negara impianku.tapi suami gak mau traveling mau negara no yslim kecuali korea, jepang, US, eropa gitu. Aku ajak ke thailand juga ogah ogahan dia. Padahal bagus banget yaaaa di Myanmar juga ada tuh yang balon udara lagi hits aku lupa namanya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Preference orang beda2 sih ya mba… Papaku jg tipe yg begitu. Mau jalan hanya kenegara2 muslim .

      Tp kalo aku dan suami memang pada dasarnya hobi traveling. Makanya kami slalu suka DTG ke negara2 yg malah ga biasa :). Sekalian nambah chop pasport ;p

      Yg balon udara itu di Bagan. Aku ga kesana Krn udh pernah naik balon udara pas di Laos :p. Makanya. Udh ga kepengin

  42. Roosvansia berkata:

    Ahhhh kapan aku bs kesana. Bagusssss bgt. Panjangnya patung Budha, kebayang gmn besarnya tempat itu.

    Btw Sir Po Tha sederhana bgt ya mba. N dermawan. So sweet.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyaaa, biasanya memang orang yg bener2 kaya dan dermawan, tampilannya suka sederhana gini ya mba. Beda Ama OKB hahahaha

  43. Gilang berkata:

    Mbaaak ku selalu suka baca review mbaknya soal berwisata sampe abis. Jadi ngiler sama milk tea nya deh. Itu patung budha berbaringnya gede banget dan keren ish, pagodanya mengingatkanku pada scene film Friendzone Thailand yang di Yangon ehehe.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Makasiiih mbaaaa Gilang ;). Seneng deh kalo temen suka dengan apa yg aku tulis.

      Waaah aku blm nonton film itu. Di Yangon ini shooting nya yaaa. Coba ah mau liat filmnya ntr 🙂

  44. lendyagasshi berkata:

    Uniknya..
    Bener yaah…bermacam-macam gaya Buddha dalam patung di berbagai belahan dunia. Apa ini ada semacam aturannya?
    Aku jadi ingat GWK yang megah.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Tp memang dr yg pernah aku baca, posisi Budha itu ada banyak. Dan masing2 gesture memiliki arti. Jd ga sembarangan di buat seperti itu 🙂

  45. ainun berkata:

    aku baru ngeh, berarti bisa jadi pose semua patung budha seperti ini posisi tangannya beda beda ya. aku nggak perhatian waktu yg di thailand.
    suka liat pagoda shwedagon yang dominan gold gitu, difoto bagus

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Akupun baru sadar as dijelasin Ama guidenya mba. Itu sih enaknya kalo pake guide. Kita dpt penjelasan ttg sejarah dan semuanya yaaa 😉

  46. Shovya berkata:

    Wahh.. asli, eksklusif banget mah kendaraannya, Alphard 😍
    Gold everywhere ya mbak,pemandangan nya juga bagus. Patung Budha nya pas di liat dari dekat indah banget, dan pagoda nya juga ga sekedar berwarna emas, tapi juga bertahtakan ribuan berlian 😭
    Aku kalau baca tulisan mbak Fanny, berasa ikut nge-trip juga bayanginnya ❤️

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Mereka ini membangun pagodanya ga setengah2 yaaa… Mungkin karena rumah ibadat juga, jadi ga tanggung2 pembangunannya, sampe pake ribuan berlian :D. Salut sih

  47. Sissy berkata:

    Ternyata patung Budha berbaring banyak ya. Saya kira cuma 1 aja yang emas semua itu. Menarik juga ya wisata ke Yangon

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ada banyaak mba :). Even di Mojokerto juga ada. Walopun ga terlalu terurus :). Rata2 tempat yg banyak penganut Budha ya pasti ada patung Budha berbaring

  48. Anton berkata:

    Patung Budha Tidurnya keren juga tuh.. Mirip sama yang di Bogor juga. Sempat mikir kenapa patung Budhanya digambarkan seperti orang sedang santai seperti itu yah. Baru tahu setelah mendalami ternyata itu adalah salah satu posisi dimana dia mendapatkan pencerahan.

    Foto-fotonya apik banget mbak… Keren…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Makasih mas Anton :).

      Iyaaa, ternyata ada makna dari setiap pose sang Budha. Akupun jadi tau setelah dijelaskan oleh guidenya. Selama ini kupikir pose2 Budha ini hanya sekedar kraleatifitas dari si pembuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

«

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.