KULINER BELARUS: CHIMNEY PASTRY DAN HUNTING KULINER DENGAN TEMAN BARU DI MINSK ~ Tulisan kali ini munduuuuur lagi ke trip Belarus 😂. Mon maaap yeeesh, ternyata masih ada tulisan-tulisan Belarus, bahkan juga Azerbaijan yang belum up. Udah main pindah aja ke Georgia 😅. Kek manalaah, mood nulis ku memang suka-suka… Kadang bisa aja mundur ke beberapa tahun belakang, yang mana draft tulisan terbengkalai masih banyak 😁
MENCICIPI CHIMNEY PASTRY DI TENGAH SUHU MINUS BELARUS
Jadiiii, pernah dengar kalian CHIMNEY PASTRY?
Sebenarnya aku ga tahu asal pastry ini dari mana.. Karena pas mba Fara ke Prague dan Budapest, pastry ini banyaaak dijual.. Eh ternyata dijual juga di Minsk, Belarus. Awalnya kami cuma jalan tanpa tujuan, memang pengen menyusuri jalan seharian, sambil lihat bangunan Minsk yang cakep-cakep parah.
awal pagi, foto-foto di tiap sudut bangunan Minsk ;p. Fotografer siapa lagi kalo bukan Fara ;p
Ga sengaja, malah ketemu stand jualan Chimney Pastry .. Trus yang beli juga rame. Kebanyakan foreigners. Eh, kenapa tahu foreigners? Kan mukanya bule-bule semua. Karenaaaaaa mereka samaa kayak kami beib, pas baca menu pake google translate 😂😂.
Varian menu yang dijual pakai bahasa dan aksara Rusia. Jadi suruh mbah gugel terjemahin dulu daripada nanti kami au au au di depan sellernya, gara-gara bingung mau pesen yang mana 😄.
pilihan rasa chimney pastry 😀
Akhirnya pilih yang rasa Cinnamon. Jadi kenapa disebut Chimney pastry, karena bentuknya yang tinggi dan berlubang di bagian tengah, mirip dengan cerobong asap alias chimney.
Bagian luar pastry, terasa renyah dan hangat bertabur gula. Lalu bagian tengahnya dioles coklat dan kacang yang dicacah kecil. Wangi cinnamon ga usah ditanya, haruuuuum bangetttt , dan roti ini sumpaaah enaaak!! Terasa crispy di kulit luar, dan surprisingly ga terlalu manis, padahal ada taburan gula dan olesan coklat. Agak nyesel beli 1 ;p, tapi ga apalah, karena kami toh masih mau icipin kuliner yang lain 😀 .
Oh ya, harga 1 chimney pastry ini hanya BYN9 (BYN1 = Rp4600 as per Januar 2024). Ga mahal sih, masih wajar menurutku.
*BYN = Rubel Belarus
Chimney pastry yang cukup banget buat kami icipin bertiga
MINUM COKLAT HANGAT BERSAMA TEMAN BARU, INNA
Selepas makan Chimney pastry, kami jalan lagi dan ketemu gereja orthodoks cantik dengan design bangunan klasik. Waktu itu ragu mau masuk, karena takutnya ga boleh. Tapi tiba-tiba, wanita lokal, bernama Inna , datang menghampiri, dan menawarkan kami untuk masuk. Gilaa ramah banget.
Inna cuma minta kami menutup kepala pakai hoodie jaket atau syal, sebagai syarat masuk ke rumah ibadah. Beberapa menit di dalam, mengagumi bagian gereja yang sangat terawat, hangat dan penuh tulisan sejarah yang sayangnya ga bisa kami baca, even si google ga sanggub menterjemahkan , kayaknya ini aksara lama deh :D.
bagian dalam gereja orthodoks yang kami masuki. memang bisa difoto dan dilihat oleh turis
Setelah itu kami kluar, dan ga menyangka ketemu Inna lagi yang baru selesai ibadah.Kali ini dia menyapa dan ngajakin ngobrol.. Bahasa Inggrisnya bagus dan jelas, karena selama ini belasan tahun tinggal di Jerman, sehingga terbiasa menggunakan 3 bahasa, Rusia, Inggris dan Jerman untuk sehari-hari.
Bisa dibilang Inna yang baanyaaaak banget cerita tentang keluarga dia ke kami.. Tapi bukan yang tipe ganggu, malah cerita dia tuh menarik banget didengar.
Sampai akhirnya, kami ngobrol sambil jalan, dan malah ketemu KFC Minsk yang legend dan paling unik sedunia, karena ada patung SOSIALIS di atasnya 😂. KFC yang melambangkan KAPITALISME, dipasangin mural besi bertema Sosialis yang sebenarnya sangat bertolak belakang ;p
berfoto dengan Inna depan KFC minsk yang unik
Puas foto-foto depan KFC Minsk, kami jalan lagi, dan akhirnya memutuskan pesan minuman hangat di salah satu kafe karena suhu mulai drop, bikin menggigil kedinginan.
Inna masih ikutan saat itu. Untung ada dia, bisa minta bantuan Inna untuk pesan HOT MILK CHOCO supaya ga salah order karena aksara di menu yang susah dipahami😁. Apalagi antrian pembeli panjaaaang, takut malah menghambat kalau kami kelamaan pilah-pilih.
Setelah bayar masing-masing, duduk di salah satu meja kosong, dan kembali chit chat kesana kemari. Di sini baru tahu, kalo teman baru kami ini amat sangat ramah dan memang sukaaaaa ceritaaa. Seriously dia ga habis-habis ngobrol , yang kebanyakan semua tentang keluarga dia.
Wow, aku sampai takjub, karena kayaknya kalo aku dikasih kesempatan untuk cerita tentang keluargaku, ga bakal bisa sepanjang itu😂😂. Either aku memang introvert dan tertutup kalo menyangkut masalah pribadi, atau memang ga banyak yang bisa diceritain wkwkwkwkw.
BTW, rasa hot milk choco yang kami pesan, beuuuugh manteeep cyiiiin 😍😍. Awalnya sih shock karena gelasnya keciiil, kayak gelas espresso. Trus coklatnya kental bangetttt. Ga kayak minuman coklat, lebih mirip coklat bar yang dicairkan. Tahukan kayak apa? Di atasnya ditaburin bubuk coklat. Aduk dulu sampai merata.
hot choco milk yang uenaaaak !
setelah diaduk merata
Rasanya sih walau kental, tapi enaaak. Coklat yang dipakai terasa sekali premium, ga terlalu manis, pas, dan gurih susu menambah nikmat minuman yang kami pesan. Jadi ngerti kenapa disajikan dalam gelas kecil, karena kalau dalam gelas biasa, bakal eneg dan mual sih, saking kentalnya 😂.
thick and creamy ^o^
Di kafe ini, kami duduk sampai 2 jam-an, hanya untuk dengerin cerita Inna yang udah makin hot 😁. Topiknya beralih, ga lagi keluarga, melainkan curhat pas dia masih tinggal di Jerman dan kena perlakuan rasis. Itu alasan kenapa Inna balik ke tanah kelahiran, Minsk .
Setelah minuman coklat kental akhirnya habis juga, kami ber-4 pindah tempat ghibah 😜. Tapi ga sengaja melihat toko souvenirs di sebrang, langsung lah masuk ke dalam buat beli oleh-oleh sebelum lupa. Inna masih ikutan join dengan kami saat itu. Dia bahkan bantu untuk memilihkan barang-barang apa yang cocok dijadikan souvenirs khas Belarus.
MAKAN MALAM DENGAN MENU BELARUS
Puas beli oleh-oleh, kami mampir ke sebuah Mall kecil, dan masuk ke restoran, secara hari mulai gelap, jadi sekalian dinner ceritanya. Inna tadinya menolak untuk ikutan makan di tempat ini, dia kata, “the resto is quite pricey, and I don’t bring enough money”.
Denger alasannya, apalagiiii, pake cara paksa akhirnya 😁. Kami bilang mau traktir dia , karena udah baik bangetttt seharian nemenin dan menjelaskan banyak hal . Pas tahu mau ditraktir, Inna makin nolak, tapi bukan kami kalo ga berhasil membujuk orang 😄. Langsung rangkul dan ajak Inna pilih menu sekalian :D.
restaurant tempat kami dinner bersama Inna. Interiornya modern dan nyaman
Dan memang, ngajakin Inna makan di sini, sangat berguna, secara dia bisa bantu pilihin menu yang kami ga paham 😁😄.
MINERAL WATER STILL
Selama traveling, kami usahain banyaaak minum air putih yang tanpa soda. Suhu menggigit di Belarus bener-bener bikin kulit jadi super kering. Ga ngaruuuh beib skincare Korea yang selama ini aku pake, tetep aja kering nih kulit selama di Minsk hahahahaha.
Banyakin minum air mineral saat liburan ke negara yang sedang winter
GINGER TEA
Inna pesan ginger tea, yang dia langsung tawarin kami untuk coba. Ofkors aku menolak, lah wong cobain air jahe di restoran Vasilki malam sebelumnya, aku ga ketelen. Maaf Inna, saya ga suka jahe, kecuali bandrek 😂.
PASTA
Kalau mba Fara cendrung pilih menu aman ;p. Daripada rasanya aneh-aneh ga ketelen, dia prefer menu yang udah tahu bakalan kayak apa 😌.
GOULASH
Hidangn yang dipesan Kina, terdiri dari potongan daging, bawang, kentang, seledri, wortel, tomat, paprika, dimakan dengan roti dan sour cream yoghurt. Tapi sebenarnya goulash sendiri makanan khas Hungaria.
Rasa dari menu goulash agak manis. Sayang potongan daging sedikit. Rotinya enak dicocol ke dalam kuah Goulash. Cuma saus Youghurt yang ga bisa dihabiskan, hambar beib.
DRANIKI SET
Sementara aku dan Inna, pesan Draniki set. Yang disebut draniki yang warna golden brown itu. Terbuat dari kentang, tapi beda dengan pancake kentang yang kami coba di Vasilki yaa. Kalau Draniki ini masih ada tekstur kentang, jadi tidak halus banget kayak pancake. Lebih mirip ROSTI sih, makanan khas Swiss yang juga terbuat dari kentang iris dan digoreng pipih..
Draniki dimakan dengan potongan homemade sosis ayam bersize cukup besar dan berasa savoury. Lalu ada telur mata sapi sebagai pelengkap dan saus krim yang gurih dan milky disiram ke atas hidangan.. Enaak banget. Minus kuning telur, aku kasih ke Kina, secara ga doyan kuning telur masih encer begitu 😂
Total makanan semua yang kami bayar hanya habis BYN145. Muraaah dan ngenyangin.
Waktunya berpisah dengan Inna.. Saling memeluk, dan orang Belarus punya kebiasaan mencium pipi orang yang dipeluk. Pertemuan kami hanya beberapa jam, tapi sungguh sangat berkesan. Ini menambah kesan positifku terhadap orang-orang lokal Belarus yang ternyata amat sangat ramah 💖💖
teman baru kami yang sangat ramah, Inna.. ^o^
SUMMARY
Kami memang hanya beberapa hari di Minsk Belarus. Tapi waktu yang tidak lama itu malah mempertemukan dengan 2 orang teman baru Inna, dan Alex, yang sempat aku cerita di tulisan sebelumnya. Keduanya ramah, bahkan ga segan-segan mengantarkan kami keliling Minsk dan mencoba naik kereta bawah tanah Minsk yang mungkin ga bakal bisa dilakukan kalau tidak dibantu Alex.
Alex, teman baru yang bantu kami agar bisa mencoba naik subway Minsk
Kuliner Minsk juga enak, dan muraah! Ntah karena efek dari ideologi sosialis yang dianut, tapi kami ga banyak mengeluarkan biaya macam-macam selama di sini.
Jadi, untuk teman-teman yang masih ragu berlibur ke Belarus hanya karena ga banyak info tentang negara ini, please ga usah takut. Belarus free visa untuk Warga Negara Indonesia. Penginapan ga mahal, juga harga makanan yang sangat terjangkau. Alasan lain, keramahan dari orang-orang di sana, rasanya cukup membuat kami yakin untuk bisa balik lagi ke Belarus suatu hari nanti 😍.
Jalanan kota Minsk
Cerita Seru Lainnya di Belarus:
Ria
Aku paham sih mengapa Inna ceplas ceplos saja mengeluarkan uneg2 yang pasti udah lama dia simpan. Kalian orang asing, kesempatan ketemu lagi ya ada tapi gak dalam waktu dekat lah ya. Terus juga kalian tidak terlihat akan memanfaatkan ceritanya untuk hal yang gak baik. Positive thinkingnya, dia langsung merasa nyaman, makanya dia cerita banyak. Kadang lebih enak cerita langsung ke orang asing. Apalagi kalau ceritanya sambil makan yang enak2… (hahahaha, itu sih aku banget). BTW, naksir deh sama jaket merahnyaaaa
22 Oktober 2024 ● 15:58Fanny Fristhika Nila
bisa jadiii ya mba.. kadang memang kita lebih bagus numpahin uneg2 sekalian ama orang ga dikenal.. daripada ama temen deket tapi malah di salahgunain ;p
tapi aku memang susah sih kalo disuruh curhat begitu hahahahaha.
22 Oktober 2024 ● 16:05Ida Ishak
sonoknya fanny berwisata di Balarus sedapnya minum coklat pekat panas tika dingin cengkam
25 Oktober 2024 ● 17:25Fanny Fristhika Nila
dapat rezeki bisa kesana kak PI 😀
27 Oktober 2024 ● 09:50Hikmah Khaerunnisa
Wah Hot chocolate nya menggiurkan sekali mba fanny.. ah seseru itu ya kalau traveling ketemu teman baru..
23 September 2025 ● 07:38Fanny Fristhika Nila
bener mba… dengan catatan orangnya ramah dan bisa supel juga 😀
24 September 2025 ● 09:17Dhani
Baca ceritanya serasa ikut makandan minum. Apalagi saat cerita minum coklat yang kental, wihhh mantap. Tetiba pengen bikin sendiri soalnya kalau harus ke Belarus kelamaan haha …
30 Oktober 2024 ● 19:38Fanny Fristhika Nila
hahahahaha, bubuk coklatnya itu yg aku penasaran… krn ga pernah nemu yg rasanya begitu di sini 😀
01 November 2024 ● 13:21anies
manis goulash tu disebabkan ada madu atau gula atau benda lain?
17 November 2024 ● 15:46Fanny Fristhika Nila
Bukan kak. Dia tuh manisnya alami. Saya rasa dari bahan2 yg digunakan. Krn mereka pakai wortel, bawang Holland yg mana ini manis rasanya kalo dah tercampur. Bukan manis gula yg pasti
18 November 2024 ● 08:07Budioso
Bersih ya di sana, enak dilihatnya
22 Oktober 2024 ● 18:57Fanny Fristhika Nila
kalo datang ke negara2 komunis sosialis, rata2 semuanya bersih bangetttt mas 😉
23 Oktober 2024 ● 12:01Heni
Dalam bayangan aku orang asing itu rada diem ato cuek ya kalo ketemu orang baru, kalo ramah barangkali emang ramah,tapi sampe bisa cerita banyak ttg keluarga dia, mungkin karena dia menganggap mbak Fanny cs udah kayak temen deket ya, jadi cas cis cus😁..aku mh bisa cas cis cus kalo udah Deket banget..kalo sama orang baru langsung kicep hehe…ngiler liat coklat kentelnya mbk..pasti enak banget secara coklatnya premium dan keliatan dari bentuknya udah menggugah selera
24 Oktober 2024 ● 16:40Fanny Fristhika Nila
orang2 eropa barat biasanya memang gitu.. ga terbuka dan dingin ama orang asing… orang amerika cendrung ramah.. nah orang2 eropa timur ini ntah kenapa malah ramah.. pas aku ke bulgaria, serbia dan skr belarus, justru mereka yg ramah banget ama orang asing
27 Oktober 2024 ● 11:17MZ
unik betul nama chimney pastry tu dan nampak sangat sedap! bestnya dapat jumpa teman2 baru time travel! gambar semua cantik2 belaka! niceeee
22 Oktober 2024 ● 19:04Fanny Fristhika Nila
namanya memang unik :D.. dan rasa pun sedaaap kak. kalo jalan dengan teman2 saya ini, ntah kenapa kami memang seriiiing dapat kenalan teman baru di jalan 😀 mungkin muka2 kami ini muka yg terlalu ramah hahahaha
23 Oktober 2024 ● 12:03Citu
Rica comida. Te mando un beso.
23 Oktober 2024 ● 06:01Fanny Fristhika Nila
thank you Citu
23 Oktober 2024 ● 12:03Afzan
rezeki Fanny secara tak sengaja boleh dapat tour guide free hehe
23 Oktober 2024 ● 09:07Fanny Fristhika Nila
yaaa betul kak :). tak disangka pula, krn belarus ini kami pikir orang2nya kaku, dingin tak ramah, tapi kenyataannya ternyata ramah sangat
23 Oktober 2024 ● 12:04Dian
Wah, menarik dan unik kuliner Belarus ini ya mbak
25 Oktober 2024 ● 07:22Nampak sangat menggugah selera
Hehe, mbak Fanny suka selera lokal ya klo untuk Jahe
Bandrek emang enak, apalagi di minum saat cuaca dingin
Fanny Fristhika Nila
sebenernya kalo rasanya ga nyegrak banget aku suka.. tp kalo jahe thok tanpa gula, ampuuuun mba, ga ketelen ;p
27 Oktober 2024 ● 11:04Dian
Enak enak ya mbak kuliner Belarus
23 September 2025 ● 08:37Pecinta pastry pasi puas jajan disini
Itu cokelatnya menggoda banget
Bikin mupeng, hehe aku penggemar cokelat
Fanny Fristhika Nila
enaaaak makanan di sana mbaa.. aku sukaaa sih :D.. dan muraaah juga
24 September 2025 ● 08:45Titik Asa
Fotonya cantik-cantik, baik foto suasana disana maupun foto-foto makannya. Kalau foto makanannya hmmm sangat mengundang selera…aih itu hot choco milk…nikmat banget kalau disruput.
Eh ternyata disana ada KFC juga ya…
Salam,
23 Oktober 2024 ● 09:54Fanny Fristhika Nila
makanan di belarus memang semuanya enak2 😀
hot choco milk nya pun walau di awal terasa aneh, tapi lama2 berasa enak di sruput pelan2.
adaaa, kfc rata2 memang ada di mana2 😀
23 Oktober 2024 ● 12:06Djangkaru Bumi
Wah aseknya punya teman baru, super ramah pula plus pandai ngobrol. Jadi seru ya
23 Oktober 2024 ● 10:51Itu gereja unik juga ya, kenapa tidak dibuatkan khusus artikelnya. Terkendala bahasa tulisannya kah, hehehe
Sumpah itu, menu bikin ngeces aja
dan itu air meneralnya botolnya kaca, tidak seperti di sini, serba plastik
Kapan bisa ke sana ya, ingin tahu keramahtamahan warganya
Fanny Fristhika Nila
iyaaaa, hahahahaha. krn keterbatasan informasi ttg gerejanya, jd aku ga bisa tulis di postingan terpisah.. digabungin aja sekalian 😀
botol minum yg plastik di sini juga ada mas.. tp biasanya di minimarket. kalo yg restoran begini rata2 botol kaca
23 Oktober 2024 ● 12:07Djangkaru Bumi
Soal draf, wah saya mungkin mendekati ratusan. Photo atau gambar sudah diupload.
26 Oktober 2024 ● 22:47tinngal merangkai kata, hehehe. Itu yang sulit.
karena saya menulis sesuai mood saja.
Fanny Fristhika Nila
samaaaa. makanya aku blm bisa selesaikan semua draft tulisan.. apalagi masih rutin traveling gini… draft blm selesai, eh udah nambah ama yg baru 😀
27 Oktober 2024 ● 09:41Djangkaru Bumi
Jadi binung mau cirita mana yang dulu ya, hehe
29 Oktober 2024 ● 14:17yang lama keburu lupa ceritanya.
Belum lagi jika dapat artikel sponsor jadi tambah lupa
Fanny Fristhika Nila
lupa sih gaa.. krn sbnrnya aku ada notes semuanya ;p.. tapi mood nulisnya iniiii, hahahah . sering mendem
29 Oktober 2024 ● 15:20Puan Hazel
Seronok dapat jumpa teman baru, esp locals.
23 Oktober 2024 ● 13:39Pastry tu nampak sedap & hot chocolate di musim dingin, perfect!
Fanny Fristhika Nila
iya kak… jumpa teman baru saat traveling itu bikin gembira sangat.. apalagi yg ramah seperti Inna dan alex ini.. walaupun sayangnya tak bisa berkomunikasi lagi, krn mereka pakai aplikasi lain untuk chat, bukan WA macam kita
pastrynya dan hot choco milk memang sedaap
23 Oktober 2024 ● 13:57ainun
aku kalau disuruh baca tulisan lokalnya juga ga bisa, google udah pasti andalannya
seneng pastinya bisa ketemu temen baru yang super baik kayak Inna dan Alex ini mbak, kesan yang menyenangkan pastinya setelah kita meninggalkan negara Belarus ini
penasaran sama ginger tea, kalau di Jawa ginger tea atau teh yang dikasih kayu manis aja, menurutku enak. Mungkin yang di Belarus ini kayak terlalu kuat banget gitu ya mbak.
Terus hot choconya yampunn beneran kentel banget itu, disajikan dalam ukuran cangkir segitu menurutku udah pas, memang bener ya kalau kebanyakan bisa tambah eneg
23 Oktober 2024 ● 15:42Fanny Fristhika Nila
bedaaaa mba ama ginger teah jawa… itu mah teh nya masih kuat.. ini beneran jahe dominan hahahahaha.. ga pake gula pula ;p.. mleyot aku minumnya
tapi kalo hot choco nya sukaaa. walaupun ini ga bisa diteguk langsung tapi rasa coklatnya smooth banget.
27 Oktober 2024 ● 11:09eryka
Pastry sama coklat nya begitu menggoda mbaaa…aku bayangin minum coklat pas udara lagi dingin2 nyaaa langsung angettt di badan pasti nyamann jadinya hehe…tp iyaa loo liat harganya murah2 yaa itungannya gak semahal yang di bayangkan..
23 Oktober 2024 ● 21:19Beruntung banget ya mbaa ketemu dengan orang lokal yang baik hati seperti dapet guide gratis yaa meskipun obrolan nya juga gak cuma tentang kota nya ..
Fanny Fristhika Nila
itu enaknya kalo negara2 antimainstream gini mba… apalagi ideologinya sosialis atau komunis. muraaaaah… ga kayak negara2 kapitalisme macam US, dan sekutunya ;p.. kalo itu pasti mahaal.
dan bersyukur memang selama trip kami dpt temen baru yg baik begini.
27 Oktober 2024 ● 11:21~uncle gedek!
Hot Choc tu terlalu pekat kalau untuk uncle… Boleh pening kepala jadinya.
Sepatutnya semua negara buat free visa macam ni kan? Baru mesra pelancong
23 Oktober 2024 ● 22:25Fanny Fristhika Nila
hahahahahha memang pekat sangat uncle ;p.. tapi sedap.. asal jangan diminum sekaligus ;p
berharapnya juga begitu, jd tak payah apply visa… indonesia pula tak banyak negara free visa yg bisa didatangi ;p.. tak macam malaysia 🙂
27 Oktober 2024 ● 11:22Lala
Seneng banget deh baca kisah mba Fann berlibur ke minsk Belarus 😍. Lihat bangunan di sana kayak semua sudut beneran estetik serta cozy sangat.
Buat yang suka foto bakalan happy banget liburan ke negara yang satu ini. Takjubnya lagi penginapan dan makanan di sana murmer banget. Bikin betah liburan lamaaa.
Aku suka deh sama fasad bangunan yang jual pastry. Pastry nya pun sangat menggugah selera. Kebayang betapa lezat nya.
Minuman hot cokelatnya kental 😍 cocok nih buat cuaca dingin ya mba Fann, beneran ngangetin. Ginger tea nya tampilan cantikkk deh. Warna dan wadahnya pun bagus.
Nah, makanan khas Belarus terbuat dari kentang asliiii bikin aku ngilerr. Apalagi negara ini penghasil kentang terbaik, waahhhh pasti makanan khasnya pun lezatos.
Seneng pisan bisa ketemu sama Inna teman baru yang super duper baik. Bisa nemenin dan mempermudah proses jalan-jalan bahkan bisa naik kereta bawah tanah juga. Beneran berkesan deh liburannya mba Fann.
24 Oktober 2024 ● 06:20Fanny Fristhika Nila
untung aku ga suka difoto berbagai macam gaya dan sudut kota hahahahaha.. kebayang sih kalo ajak temenku yg suka foto, habis tiap meter posing ;p.. ga nyampe2 kalo jalan ;p
bagi yg suka kentang, di sini surganya, krn banyak olahan makanan berbahan kentang di sini mba. mana enak2 pulaaa 😀
27 Oktober 2024 ● 11:41Rawiwa
Hot choco milk tu memang nampak pekat/kental. Mujur tidak manis sangat dan portion kecil.
Bila travel di negara sejuk kena minum air mineral banyak ya untuk elak kulit kering. Tapi itu lah, bila cuaca sejuk kalau boleh nak kurangkan minum sebab nanti perlu mencari toilet pula.
24 Oktober 2024 ● 07:35Fanny Fristhika Nila
sebenernya saya juga gitu kak.. tp memang tak bisa… apalagi negara yg sampai minus suhunya… kulit jd crack saking kering kalo tak banyak minum… difoto pun jd terlihat keriput krn kering hahahahahaha
27 Oktober 2024 ● 11:42Hermansyah
Kok saya jadi laper lihat makanan di atas, apa karena mendekati jam makan siang.
Saya pikir semua orang eropa itu tertutup tidak mau menceritakan dirinya dan keluarga ke orang asing ternyata ada juga yang bisa ceplas ceplos kepada orang asing.
24 Oktober 2024 ● 11:22Fanny Fristhika Nila
beda2 mas.. eropa barat yg lebih maju memang begitu.. cendrung dingin.. tp eropa timur, ga… pas aku ke serbia, bulgaria, belarus ini juga,, orang2nya ramaaah… atau mungkin bekas negara sovyet memang begitu kali yaa :D.
27 Oktober 2024 ● 11:45Avi
Chimney pastry sekilas mirip kue cumcumm tapii beda jauh ya. Kebayang aroma cinnamon yang wangi, hmmm. Harga juga itungannya murahh. Emang bener ya Kakk, niat nabung buat traveling ke sana, tiket pesawatnya agak pricey tapi untuk penginapan dan makanan sangat terjangkau.
24 Oktober 2024 ● 16:25Fanny Fristhika Nila
cumcum aku tahu, tapi memang beda.. krn cuncum ga se crispy ini permukaan luarnya mba.. tp tetep enak.. itu jajanan ku dulu pas SD :D.. ada bakery yg jual enaak bangett .hahahahah jadi kangen
27 Oktober 2024 ● 11:46anies
penah rs chimney ni masa 1st rime Rollney buka branch di sunway pyramid. sy pun sibuk beratur semata2 nak makan chimney yang harga promo nya cuma RM10.
09 November 2024 ● 18:211 chimney tu pun dah cukup kenyang
Fanny Fristhika Nila
betuuuul kak.. apalagi kami bertiga nih memang tak terlalu suka dessert manis… jd yg begini cukup 1 lah sharing bersama… dah puas juga 😀
11 November 2024 ● 10:12Amie
Kak Amie renung banyuak kali gambar Chimney Pastry yang sangat unik itu!
24 Oktober 2024 ● 18:53Memang kelihatan kental banget minuman coklatnya. Barangkali kalau dibiarkan dalam suhu dingin terus jadi coklat makanan! Orang di sana barangkali gemar menikmati minuman sedikit-sedikit saja sambil santai-santai gitu ya.
Cantiknya Draniki!
Nampak simple tapi cukup menarik untuk dinikmati mata dan terus jatuh cinta untuk menikmatinya.
Fanny Fristhika Nila
hahahaha saya pun kepikiran, ini kalo saya letak luar gelasnya, langsung beku mungkin coklatnya ;p.
kalo bisa buat sendiri, nak juga buat sendiri chimney pastry itu kak.. apa daya, saya tak pandai kalo dah urusan baking hahahaha.. mubazir pula kebuang bahan2nya. ;p
27 Oktober 2024 ● 11:15Tukang Jalan Jajan
Chimney pastry-nya keliatan menggoda banget! Aku jadi ngiler. Pengen tahu resepnya sih, biar bisa bikin sendiri di rumah. Udah lama penasaran sama chimney pastry. Ngakak baca pengalaman hunting kuliner bareng teman baru di Minsk. Jadi pengen cobain langsung deh!
24 Oktober 2024 ● 22:29Fanny Fristhika Nila
temenku yg suka baking pernah bikin.. tp memang agak complicated buatnya ;p.
27 Oktober 2024 ● 11:13Miss Mirror
Hot coklatnya kalau di Malaysia dibilang “Milo Tabur”. Hihi. I rasa Fanny pun mesti pernah dengar. Tapi selalunya dengan ais, so bila terasa pekat kita boleh tunggu ais mencair.
Lagi membayangkan Inna yg bule pun terkena racist di Jerman. Gimana pula klu sy?.
Oh I pun pernah ketemu org yg baru first time kenal tp dia bisa curhat, mungkin wajah kita ada aura keibuan agaknya Fanny. Kekeke. Itu 1 penghargaan.
24 Oktober 2024 ● 22:32Fanny Fristhika Nila
hahahaha saya yahuuu.. atau sering juga namanya milo dinosaur. naaah iya kak.. biasa pakai ice.. jd tak lah rasanya pekat sangat :p.
tp yg ini juga sedap… cuma memang tak boleh diminum langsung… harus pelan2.
itulaah yg saya bingung.. tp memang rasis nya mereka parah… dengar cerita inna, sedih pula… dia aja yg mukanya bule kena, apalagi muka kita yg asia ini, berhijab pula hahahahahaha
hahahahaha, mungkin dilihatnya kami ini good listeners.. jd langsung cerita banyak
27 Oktober 2024 ● 10:06Nur Asiyah
Kayaknya jalan-jalan menikmati suasana dan pemandangan aja udah bikin hati ademm. Ditambah makan beberapa camilan, hot cokelat mini tapi enak, udah pasti tambah berkesan liburannya. Ahhhh jadi pengen liburan juga akuuu.
25 Oktober 2024 ● 06:41Fanny Fristhika Nila
yuuuk cuuus liburan dulu mbaa… ga usah yg jauh2, yg deket pun seru 😉
27 Oktober 2024 ● 11:03Dedew
Itu pastry dan minuman cokelatnya asli bikin ngiler, aku suka banget cokelat panas soalnyaa…beruntung banget ketemu Inna ya jadi banyak tahu tentang Minsk dan bisa dibantu pilih menu hihi
25 Oktober 2024 ● 07:25Fanny Fristhika Nila
itulaah, pas di belarus ini kami memang beruntung bisa ketemu 2 orang lokal. yg bantuin banget selama di sana
27 Oktober 2024 ● 11:08Lendyagassi
Kalau melihat Chimney pastry, di Indonesia persis kue cumcum yaa, ka Fann..
Ituloo..kue kaya dari contong es krim, isiannya fla.
Hehee…
Senengnya perjalanan tuh karena ada kesan positif.
25 Oktober 2024 ● 07:25Pengalamam dapet temen dan mencoba banyak hal baru.
Fanny Fristhika Nila
hahahahaha aku baru tahu kalo kue kerucut itu namanya cumcum… dulu sering beli mbaa. sukaaa banget aku.. mirip itu, tp kalo chimney ini lebih kokoh kulit luarnya 😀
27 Oktober 2024 ● 11:07anies
Draniki tu macam hashbrown tapi versi bulat ya?
17 November 2024 ● 15:33Fanny Fristhika Nila
Iyeeees betuuuul. Tp draniki haluuus sikit kentangnya. Cuma tak halus sangat . Tekstur masih ada
18 November 2024 ● 08:06Lifestyle Blogger
malah tertarik dengan pembahasan Inna yang soal kena rasis di Jerman dan ternyata Mba Fan ketemunya sampai dua kali ya sampai mengobrol banyak soal dirinya, kirain tadinya Inna ini orang Indonesia yang traveling bareng atau ketemu di sana, ternyata warga lokal. Kadang memang kalau traveling itu suka ada kejadian yang unpredictable ketemu stranger yang justru malah jadi akrab, atau kejadian lainnya, ngomongin soal coklatnya menggoda sekali meskipun kental banget
25 Oktober 2024 ● 08:42Fanny Fristhika Nila
sereeem ceritanya… apalagi berkaitan ttg sekolah anaknya juga… murid2 di tempat anak inna sekolah bener2 dibedain perlakuannya antara yg jerman dan non jerman.. tapi memang masalah begini mah adaaa aja ya mba..
naah iyaaa, yg aku suka dari traveling krn kita bisa ngalamin banyak kejadian unik, lucu, seru selama perjalanan. apalagi kalo bisa ketemu orang yg bener2 baik
27 Oktober 2024 ● 11:06lendyagassi
Katanyaa.. curhat memang lebih baik ke stranger yaah..
Karena mereka juga mau cerita lagi, gak kenal juga ama circle temen baru..
Bisa langsung akrab dan hangat ini karena ka Fann dan ka Fara memang se-hangaatt ittuu…
MashaAlla yaa..
Aku juga betah kalo dengerin orang cerita dengan hangat sambil menikmati cokelat premium hangaatt.. uwaahh!
23 September 2025 ● 07:48Berkaahh luar biasaa…
Fanny Fristhika Nila
hahahahaha betuuuul sih…. kita ga usah takut di judge macem2 yaaaa. dan ga bakal kemana2 ceritanya ;p. cuma buatku yg sangat melindungi hal2 pribadi, agak susah juga terbuka begitu ke stranger hahahaha
24 September 2025 ● 09:18Ujie Othman
Beruntung sungguh ni, dapat teman baru yang peramah dan baik hati meneman ke mana-mana.
Melihat air mineral di sana dengan botol cantik begitu, sudah terbayang mahal harganya 😄
25 Oktober 2024 ● 12:37Fanny Fristhika Nila
tapi ga loh kak.. makanan minuman sini tuh msh termasuk murah.. apalagi kalo dibandingin ama eropa barat yaa… ga jauh beda lah ama jakarta… itu yg saya suka kalo ke negara2 sosialis begini..
27 Oktober 2024 ● 10:04Jalan2Liburan
Inna berasa satu frekuensi sama kalian, sama2 traveler juga yg mengingatkan dia bitter sweet pengalaman dia di GER
Makanan apapun kl winter tuh kyk double extra enaknya hihi berasa polar bear emang kl winter, bawaannya mau makan molo 🙁
25 Oktober 2024 ● 16:52Fanny Fristhika Nila
bisa jd ya mba ;p.. krn merasa bisa curhat, dilepasin semua pas ketemu kami hahahahaha.
naaah ituuuu.. kalo winter memang bawaan lapeeer.. mungkin krn kebanykan jalan kali yaa, ga berasa capek krn dingin… tp energi kebakar banyak sebenernya
27 Oktober 2024 ● 09:59Mulan
Chimney pastry kami pernah makan di Prague. Namanya di sana Trdelnik. Memang sedap especially yang ada filling chocolate. Pernah cuba buat sama anak2. Jadi juga tapi complicated sebab peralatan tidak cukup.
Seronok ya Fanny dapat kawan local baru yang sangat friendly. Senang boleh bantu kalau susah berkomunikasi di sana.
Cantik deco restaurant nya. Makanan juga nampak sedap. Goulash dan Draniki. Hot chocolate juga aduh thick and creamy pastinya sedap.
Thanks for sharing semua nya. Seronok baca trip Fanny.
25 Oktober 2024 ● 21:45Fanny Fristhika Nila
naaah iya nama pastry ini beda2 di setiap tempat ya kak :D.. di belarus ini pun namanya lain, tp krn susah dieja, saya pakai nama amerikanya hahahaha.
aiiish, terbayang sedaap lah kalo dibuat ama kakak 😀
27 Oktober 2024 ● 09:49fajarwalker
Seru juga yaaa ternyata warga-warga Belarus, seramah itu. Padahal kalo liat di inet, seringkali ada info orang sana tuh pada jutek gitu terus gaboleh asal senyum ke orang random, bener ga ya?
Liatin makanannya, asli aku ngilerrr mbak. Cuma satu aja yang aku bingungin : Nasi ga ada apaaa? Wkwkwkwk. Kalo orang luar sana, hari-hari emang ga pernah nemu nasi apa gimana buat karbo nya? Aku kayaknya culture shock nya itu deh kalo jalan-jalan ke eropa.
Btw penasaran juga sama gereja orthodoks mbak. Soalnya kan, mirip ama islam ya. Ceweknya berhijab, terus cara ibadahnya juga mirip. Malahan agamanya lebih tua dari islam.
25 Oktober 2024 ● 21:50Kepo, pengen liat aja gitu ehehehe
Fanny Fristhika Nila
mereka kan dari orok juga udh biasa kentang, roti mas ;p.. kita aja yg biasa nasi dari kecil.. tapi memang itu juga alasan kenapa aku ga biasain anakku nasi.. yg bungsu memang suka nasi atau makanan lokal.. tp yg sulung lebih suka roti dan kentang.. selera dia western banget… dan aku malah suka, krn menu western jauh lebih simple drpd menu indonesia yg ribet ;p… aku yg ga suka masak sangat terbantu sih kalo diminta masak menu western 😀
iyaaaa ajaran orthodoks justru lebih tua drpd islam.. dan mereka pakai penutup kepala, walaupun pengikutnya banyak yg ga juga..
justru yaa negara2 yg dianggab komunis, sosialis, aku rasain lebih ramah drpd negara2 barat macam US, jerman, etc.. sama kayak di Korut, orang2nya ramaaaah banget dibanding korsel..
27 Oktober 2024 ● 09:48Nia K. Haryanto
Aduh Kak Fanny, aku penasaran dengan rotinya. Enak banget kayaknya ya buat sarapan, atau buat ngopi sore-sore. Gak coba kopinya, Kak? Hehehe, aku soalnya fans kopi daripada cokelat. Dan iya banget deh, kalo ke negara asing yang dikunjungi, sebisa mungkin makan makanan khasnya ya. Euh… ngiler, penasaran dengan rasanya. Aamiin semoga kesampaian main ke Belarus kayak Kak Fanny. Dan asyiknya ya pengalaman Kak Fanny ini, bisa ketemu temen baru yang baik dan ramah gitu. 🙂
26 Oktober 2024 ● 00:10Fanny Fristhika Nila
aku pun lbh suka kopi mba.. tp krn hari sebelumnya udh cobain cappucino di kafe lain , kali ini oengen coklat :D. soalnya jujur kopi indonesai msh lbh enak lagi 😀
aaamiiin, aku doain juga banyak temen2ku yg nantinya bisa ke belarus yaa
27 Oktober 2024 ● 09:45Alienda
Samaaa nih Teh Niaaa aku juga ngiler berat liat tulisan Mba Fanny
Penasaran sama kopi tapi ngiler liat coklatnya duhhhhh
Awalnya pas baca nama Chimney ntah kenapa yang dipikir tuh bakal ada cerobon cerobong besarnya di dalam heheh
23 September 2025 ● 08:37Fanny Fristhika Nila
memang agak mirip cerobong sih yaaa ;p
24 September 2025 ● 08:46Akarui Cha
Iu daun apa sih Mba yang ada di menu Draniki?
Aku auto ngeuh kenapa kuning telurnya nggak Mba Fanny makan. Beneran kayak masak telur ceplok minum dibalik di wajannya dan ofkors aku pun punya kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama.
Lewat baca cerita panjang dari Mba Fanny, aku makin ngerasa kalau warlok Belarus karena nggak banyak kedatangan wisatawabn (cmiiw ya Mba) makanya seramah dan semenyenangkan itu sama turis yang datang ke negeri mereka. Atau memang karena kebiasaan dan budaya sosialnya ya.
Ya ampun, ikut sedih sama cerita Inna yang bilang kalau dirinya kena rasis sepanjang menetap di Jerman. Pandangan rasis nih memang dimana-mana ada ya, Mba.
27 Oktober 2024 ● 16:45Fanny Fristhika Nila
aku juga lupa itu daun apa mba hahahaha.. tapi rasanya enak sih…
naah itu, aku bener2 ga suka ama kuning telur yg masih encer.. jd memang ga bakal aku makan. kalo ada suami, pasti aku ksh dia..
dari pengalamanku ke negara2 sosialis begini, warganya itu lebih ramah mba … kita udah keburu pasang mindset kalo negara komunis sosialis pasti serem, jutek, tapi faktanya ga… justru pas aku ke jerman orang2nya lebih cuek…
waktu di korut, orang2nya ramah bangetttt. sementara orang korsel, aku tanya ke bagian information aja dia marah2 pas aku nanya rute bus ;p
tapi kalo orang rasis, memamng di mana2 ada aja sih.. ga harus di jerman..
29 Oktober 2024 ● 13:06Fairus
Seronok dapat pergi melihat negara orang.
27 Oktober 2024 ● 21:53Fanny Fristhika Nila
alhamdulillah, ada rezekinya bang 😀
29 Oktober 2024 ● 13:06mrhanafi
Pertama kali temgok air cokelat yang pekat begitu…rasa nak cuba pun ada..
28 Oktober 2024 ● 08:05Fanny Fristhika Nila
sedap memang… walaupun pekat… tp dia ini bukan tipe yg bisa diminum langsung.. jadi harus sikit2 ;D
29 Oktober 2024 ● 13:07Rani R Tyas
Baru juga mau tanya soal kuning telur yang masih encer, ternyata dikasihkan ke Mbak Kina.. wkwkkk
29 Oktober 2024 ● 07:33wooh free visa untuk orang Indonesia? Mantap nih.. tapi di sana tidak seram banyak copet kayak di Prancis, kah, Kak? Kan kali aja waktu ketemu Alex dan Inna adalah rejeki emak solekhah, sementara mungkin beda nasib kalau orang lain yang pergi//
Fanny Fristhika Nila
amaaaaan mba.. dari sekian banyak negara2 sosialis komunis atau negara eks sovyet yg aku pernah datangin, itu aman2 mbaa. di korut, belarus,azerbaijan dan georgia juga pecahan sovyet, serbia, itu amaaaan.
prancis yg negara demokrasi, indonesia etc, malah rame copetnya ;p . ntahlah kenapa yaaa. mungkin krn hukumannya yg terlalu ringan :D?
29 Oktober 2024 ● 13:24Tuxlin
Paling tertarik sama cokelat panasnya yang kental itu… Sepertinya lezat sekali 😍
29 Oktober 2024 ● 12:02Wah jadi penasaran sama cerita Inna yang dapat perlakuan rasis. Apa warga Jerman banyak yang rasis? 🫣
Fanny Fristhika Nila
ya ga semua juga mas.. dulu suamiku sekolah di jerman 4 tahun.. ga ngalamin sih yg rasis2.. memang inna lagi sial aja tinggal di lingkungan yg begitu 😀
29 Oktober 2024 ● 13:13Tuxlin
Iya sih mbak. Pikirku sesama kulit putih nggak rasis… Walau sebenarnya rasnya beda hehehe
25 November 2024 ● 16:20Fanny Fristhika Nila
hahahaha, sama ajaaa. dari dulu yg mindset nya picik begini memang ada di setiap negara kayaknya ;p
26 November 2024 ● 09:55Mazni
betul-betul pekat air coklatnya. kalau dipping dengan marshmallow atau biscuit pun sedap juga.
03 November 2024 ● 17:38saya tertarik tengok draniki set tu, nampak sedap sangatt. saya suka kuning telur yang cair macam tu,hehe
Fanny Fristhika Nila
hahahahaha tak bisa saya sampai skr makan kuning telur yg cair.. pasti saya akan bagi ke suami atau teman yg suka 😀
03 November 2024 ● 22:41Ezna
Tiba2 pula terjumpa dengan Inna. Bagus juga boleh bantu pasal makanan. Bersyukur juga jumpa orang baik ya Fanny. Cantik bandarnya dan sebenarnya kakak pun jarang dengar tentang Belarus.
03 November 2024 ● 21:39Fanny Fristhika Nila
di belarus memang yg kami ga nyangka bisa ketemu dengan 2 orang baik.. krn awalnya udh terpikir negara ini dingin dan tak ramah.. ternyata sangat bertolak belakang dari yg dikira
03 November 2024 ● 22:37anies
hot choco tu macam dahbtuang coklat 1 tin tapi letak.air sikit je. pekat. melikat!👍😁
09 November 2024 ● 20:07Fanny Fristhika Nila
itulaaah, tak bisa minum sekali teguk… betul2 harus pelan pelan hahahaha ini saja saya lamaaa nak habiskan
11 November 2024 ● 10:23Nasirullah Sitam
Lihat kota-kota di eropa kok kayaknya asyik ya. Kalaupun ramai kadang gak terlalu ramai, jalan luas dan lengang, bersih, dan lanskapnya indah. hahahahha
06 November 2024 ● 07:14Fanny Fristhika Nila
tergantung kotanya mas ;p… kalo eropa timur ini memang cendrung sepi.. beda ama eropa barat yg lebih maju dan ramai 😀
06 November 2024 ● 15:52DailyRella
What a lucky ketemu sama warlok yang ramah dan jadi berasa teman perjalanan yaa.
Aku baru tau kalau orang-orang Eropa Timur jg dirasisin di Jerman, not to mention orang Asia kayak aku gini sih yaa…beberapa kali stres diikutin orang pas di Jerman, ngeri dah pokoknya.
But, yang menarik dari Eropa Timur tuh klasiknya itu sih emang… meski terlihat suram dan dingin, tapi menyimpan lokasi-lokasi indah. Buktinya banyak banget cerita mbak Fanny selama di Minsk, seseru itu berarti meski hanya beberapa hari pelesir.
07 November 2024 ● 16:14Fanny Fristhika Nila
aku pas ke jerman alhamdulillah ga pernah kena dirasisin.. suami juga 4 tahun tinggal di Bonn, jerman aman aja… tapi memang orang yg suka rasis ini mah pasti adaa ya mba… kalo sedang sial ya nemu aja orang2 picik begini 🙁
jujur aku lebih suka eropa timur drpd barat.. krn lebih cantik. dan selama ini, orang2nya juga lebih ramah 😀
09 November 2024 ● 13:54anies
INNA penyanyi famous tu ke?
09 November 2024 ● 19:06🤣🤣
Fanny Fristhika Nila
eh saya malah tak tahu penyanyi famous nama Inna :D. ada ke?
11 November 2024 ● 10:13anies
judul lagunya UP.. nanti dengar kat Youtube
👍👍👍
17 November 2024 ● 15:22Fanny Fristhika Nila
Hahahahah ok ok nanti saya cari 🤭
18 November 2024 ● 08:04mbul kecil
Chymney pastrynya kelihatan enak…kayaknya bergula ya mba fann? Tapi itu gede banget segenggaman tangan masih nongol hoho…aku kalau maem segede itu bakal lama karena mulutku kecil wkwkwk
oiya minuman cokelatnya ya Alloh pengen banget…so kentaaaallll…kebayang kayak ngunyah cokelat leleh aja bukannya minum wkkwkw
aku suka banget suasana di sana…kelihatan berangin tapi kok ya nyenengin.
tapi mineral waternya kayak botol wiski ya hahahha
10 November 2024 ● 07:33Fanny Fristhika Nila
iya ada gulanya.. tapi memang keseluruahn rasa ga terlalu manis sampe giung gitu… sbnenrnya pas sih, cuma aku dan temen2 bukan penyuka manis.. makan begini mah sharing aja :D.. apalagi besar
botol mineral yg plastik ada juga nit.. tp krn ini restoran semi fine dining, jd botolnya juga kaca :D.
11 November 2024 ● 10:21anies
gereja orthodoks tu mmg npak lain drpd gereja2 lain yg penah sy tgk..
10 November 2024 ● 09:55Fanny Fristhika Nila
memang kak… cirikhas nya kliatan… dan krn kina kristen protestan, saya jd belajar juga perbedaan masing2 gereja ini
11 November 2024 ● 10:18anies
nasib baiklah Inna tu perempuan. kalau lelaki habislah cemburu Raka nanti🤣🤣🤣
10 November 2024 ● 10:06Fanny Fristhika Nila
raka memang tak mudah cemburu.. kalopun saya ketemu teman laki2, tp bukan cuma berdua, ada teman lain, dia tak masalah 😀
11 November 2024 ● 10:18Ruli retno
Mba kenapa aku liat goulash itu kaya sarden, wkwkwk. Padahal citarasanya pasti beda banget. Btw, meski mba merasa introvert, tapi aku tetap suka loh menyimak apapun yg mbak ceritakan, tentang apapun. Karena cara mba cerita juga asik2 aja
11 November 2024 ● 09:00Fanny Fristhika Nila
hahahahah jauuuh beda mba.. rasa goulas lebih mirip semur 😀 .. krn memang aku lbh bisa menceritakan segala sesuatu dalam bntuk tulisan drpd ngobrol langsung 😀
11 November 2024 ● 10:16Tukang Jalan Jajan
Aku jadi ngiler lihat chimney pastry-nya. Pengalaman hunting kuliner bareng teman baru di Minsk pasti seru banget.Belajar banyak tentang kuliner Belarus dari artikel ini. Chimney pastry jadi salah satu makanan yang wajib dicoba kalau ke sana. Selain itu, aku juga tertarik sama makanan khas Belarus lainnya.
11 November 2024 ● 19:42Fanny Fristhika Nila
walaupun chimney bukan asli belarus., tapi kalo mas dodon kesana, dan ketemu yg jual, mesti cobain sih :D.. krn memang aneka pastry di minsk ini enak2 mas
11 November 2024 ● 20:42Rahmah
Kapan-kapan kalau ke Belarus lagi, mau jastip fridge magnet hehe
11 November 2024 ● 21:44Siapa tahu ada yang modelnya makanan juga
Seperti Chimney pastry yang menggemaskan di atas
Itu secangkir cokelat yang kental banget sepertinya bakalan bikin aku bahagia terus selama di Belarus
Fanny Fristhika Nila
biasanya aku memang buka jastip kecil2an mba :D.. atau aku jadiin GA di IG.. ntr yaa kalo ke sana lagi atau traveling tempat unik lainnya 😉
11 November 2024 ● 23:05Reyne+Raea
Akoh ikut Mba Ammah, wkwkwkwkwkw
23 Desember 2024 ● 16:18Farhana Jafri
Nampak sedap Draniki tu, kalau panas-panas mesti sedap bangetttttt! Mineral water dia premium betul bila packaging dalam botol kaca. Hot chocolate dia padu! Seronoknya dapat cuba semua menu Belarus ni
12 November 2024 ● 16:43Fanny Fristhika Nila
saya bersyukur makanan belarus ini sesuai dengan cita rasa kami bertiga :D.. tak lah hambar rasanya.. ada beberapa negara yg makanannya memang tak sesuai.. tapi untunglah belarus kuliner dia sedaap 😀
12 November 2024 ● 20:14Maria Tanjung sari
Saya paling suka dengan segala jenis menu pastry. Kayak ga ngebosenin gitu ya mbak. Kalau dari gambarnya, chimney pastry pasti enak nih soalnya ada taburan kacang ya mba ? Apalagi suasana dingin di Belarus cocok nih ngemil pastry
30 November 2024 ● 13:59Fanny Fristhika Nila
aku krn memang suka nya roti mba :D.. jd kalo dah nemu aneka pastry, selalu tertarik nyobain 😀
03 Desember 2024 ● 06:58Reyne+Raea
Mbaaaaa, dari semua cerita perjalanan di Belarus dan kawan-kawannya ini, cerita ini yang paling bikin saya senyum-senyum sendiri, karena cerita si Inna ini.
Kebayang banget asyiknya Mbaaaa.
Lagi liburan di negara orang, yang mana bahasa dan tulisannya agak rempong dipahami, terus ketemu orang lokal yang ramah dan super humble, rasanya kek ketemu sesuatu yang berharga dan melengkapi liburan ya.
Jadi lebih asyik aja jalannya, kalau ada yang bisa jadi penerjemah, yang nunjukin ini itu, apalagi kalau obrolannya nyambung dan rame.
Jadi kepo, si Inna ngomongin keluarganya gimana, wakakakaak *dasar si Rey gabisa diam kalau ada gibahan, wakakakakakak.
Terus kalau liat mukanya, keknya nggak beda sama Jerman ya, kenapa bisa dirasisin di sana?. Jadi ingat penilaian kebanyakan orang-orang. Katanya orang Jerman itu memang kebanyakan punya style muka jutek, biar kata mereka ga jutek, trus cenderung menutup diri dengan stranger. Terus ketemu si Inna yang super ramah gitu, ngomongnya banyak, mungkin juga bikin ga nyambung dengan kebiasaan orang Jerman (lanjoootttttt aja terooosss bahas gibahannya si Rey ini wakakakakakak).
Tapi beneran loh, saya merasakan banget hangatnya kebersamaan 3 orang dewasa perempuan, lalu ketemu 1 perempuan dewasa yang ramah, lalu nyambung banget.
Pengalaman yang berarti banget.
Dan salut juga, Mba Fanny masih ingat jelas momen ini, wakakakakakak.
Oh ya, menarik banget ini ya Mba, ternyata traveling ke negara anti maainstream kayak gini nggak melulu lebih mahal ya, tapi herannya jarang dilakukan orang-orang, kebanyakan mereka pilih tempat yang terlihat keren, tapi mainstream. Tengkiu dah Mba Fanny udah milih tempat yang ga biasa, jadi saya bisa tahu tempat-tempat lain di belahan bumi lainnya yang jarang dibahas orang-orang.
Itu chimney pastry keliatannya aja udah enak ya, cokelat dan cacahan kacangnya menggoda, pas banget itu sama tekstur pastry yang renyah, apalagi kalau enggak terlalu manis.
Btw itu beli 1 dimakan bertiga ya? asyik juga nih, jadi bisa nyicipin kuliner lain tanpa khawatir perut penuh.
Diriku malah ngiler sama hot milk choco nya Mbaaa, biar kata kental begitu, yang penting jangan terlalu manis, bikin eneg tuh. Tapi emang sih nggak semua bisa kuat minum cokelat kental, kalau cangkirnya gede, beneran eneg jadinya.
Membayangkan mencicipi cokelat kental begitu sambil ngobrol sampai 2 jam, di tengah udara dingin, keknya asyik banget itu Mbaaaa!
Terus sikap si Inna yang menolak ditraktir, keren amat sih. Beruntung banget bisa bertemu teman sebaik itu di sana.
23 Desember 2024 ● 17:06Ini mah kulinerannya lebih berasa karena suasana dan obrolannya, mana nggak perlu bingung lagi milih menu yang pakai tulisan sana 😀
Fanny Fristhika Nila
Ketemu dengan orang lokal saat traveling memang paliiing asyik Rey. Walopun pada awalnya aku suka curiga sih bawaan. Kalo aku sendiri mungkin ga mau terlalu akrab. Tp Krn bertiga, jadi berusaha ramah juga 😄
Ga semua Jerman rasis memang. Dulu suamiku pas masih disana ga pernah ngalamin perlakuan rasis. Tp yg namanya tipe orang begini, memang banyak sih yaaa. Di manapun ada. Inna lagi sial aja ketemu ana yg ga bagusnya 😁.
Kami tuh kalo jalan bareng memang LBH suka sharing Rey. Jadi bisa cobain banyak macam dan lebih murah jatuh nya. Toh makan begini juga cepet bikin kenyang
28 Desember 2024 ● 06:42Nurul Uga
Aku paling salut kalo ada orang yang berkenan kenalan dengan orang asing ketika datang ke suatu tempat. Untuk hal kayak gitu, aku paling gak bisa. Malu! Tapi kalo ada teman lain yang memulai duluan, aku bisa nimbrung tuh ehhee.
Oia aku beneran coba scan menunya Chimney, pas lihat penampakannya jadi penasaran buat coba. Enak banget buat teman ngopi hangat di pagi hari sebelum mulai aktivitas.
Seru banget mba cerita2nya!
02 Januari 2025 ● 21:40Fanny Fristhika Nila
aku juga kalo mulai duluan ga bisa mba ;p… tp kalo ada yg start, dan memang ramah juga asyik diajakin ngobrol, baru deh bisa nyambung ;p
08 Januari 2025 ● 20:28azirahman
Enak-enak tu makanannya. Paling suka hot chocolate tu. Puashati bila dapat cuba pelbagai pastri dan minuman.
13 Maret 2025 ● 12:27Fanny Fristhika Nila
Makanya Belarus sedaaap 👍👍. Kami banyak coba dan memang mostly sesuai dengan citarasa kami 👍☺️
13 Maret 2025 ● 12:32Heni Hikmayani Fauzia
Ya Allah itu coklatnya kental bangeet kebayang enak minumannnya😍😍, ini saya lagu flu eh pas lihat foto coklat nya kak Fanny disini haduuh jadi pengen nyerupuuut hehe.
22 September 2025 ● 07:15Saya juga punya pengalaman sama kaak waktu beli makanan di Costelek, saya pake google translate haha…abisannya gak ngerti bahasa ceko..pw jualnya juga gak bisa bahasa Inggris..jadi ake translate² dl deh…😂
Fanny Fristhika Nila
memang sangaaaat bermanfaat alat translate ini ya mba.. kita bisa komunikasi dengan siapapun tanpa susah hahahahahah
22 September 2025 ● 10:29Lala
Sukaaa banget sama tampilan rotinya, cakeppp dan unik bentuknya 🤩
Wow ternyata coklat panasnya aduhai, menggugah selera ikut membayangkan betapa enaknya seruput saat udara dingin.
Ternyata kuliner di Minsk Belarus sangat oke ya. Dari sisi harga, rasa makanan bahkan plating nya juga menarik.
Orang baik pasti diketemukan sama orang baik lagi, Inna seperti cerminan mba Fanny yang selalu baik dan ramah sama setiap orang. Seneng pisan membaca kisah bisa dapat teman baru yang juga warlok. Pastinya perjalanan jadi lebih berarti karena ada banyak cerita relate dengan lokasi yang dikunjungi.
Syukurlah mba Fann dan teman bisa memastikan Inna buat makan bareng 🤩🫰 hangat dan makin akrab. Rasanya mba Fann next mesti mampirin lagi kesana nggak sih?
22 September 2025 ● 18:08Fanny Fristhika Nila
pengeeeen banget kesana lagi tapi dengan raka dan anak2 ;p.. biar mereka liat suasana winter yg bener2 minusnya parah hahahah . anak2 yg blm pernah ngerasain
24 September 2025 ● 09:11Mila
Menarik bgt mba, view gedung dan aneka kulinernya. Seneng deh klo ketemu warga lokal yg bisa jadi guide gratis selama travelling. Ternyata memang seramah itu ya orang Belarus.
Oh jd chimney pastry tuh krn bentuknya kek cerobong ya. Kirain bikin rotinya di cerobong hehe. Oya itu hot Choco kentel banget mbaa. Kynya bisa jd selai olesan roti gak sih?
22 September 2025 ● 21:21Fanny Fristhika Nila
itulaaah kami ga sangka kalau belarus ppl ini ramah2 mbaaaa. kirain kayak rusia yg jutek hahahahha
24 September 2025 ● 09:14