WISATA LAOS: LIBURAN KE LAOS YUK! ADA APA SIH DI SANA ~ Saat bilang mau ke Laos, banyak teman yang bertanya, ‘Emang ada apaan di sana?”
“Kotanya bagus ya? Bukannya bosenin?”
“Perasaan ga ada apa-apanya deh, Fan”
Dan berbagai macam kalimat underestimate lain. Sayangnya, mereka belum tahu, semakin sering aku mendengar kalimat negatif seperti itu, semakin tertantang aku untuk datang kesana, membuktikan sendiri bener atau gak nya 😀
Vientiane sebenarnya hanya tempat transit sebelum kami meneruskan perjalanan ke Vang Vieng. Aku sengaja menyisihkan waktu semalam untuk menginap di kota yang masih banyak ditempeli bendera Palu Arit ini di mana-mana. Bukti sah, partai komunis masih sangat kuat di sana.
Tempat Menginap di Vientiane – Hotel Xaysomboun
Sesampai di Vientiane, yang kami lakuin pertama langsung bernego harga dengan para supir tuktuk, untuk menuju hotel yang sudah dibooking dari salah satu OTA terpercaya.
Pastikan ya, kalau naik tuktuk di Laos, harga yang disebut sudah final. Karena seringnya harga yang terpasang di price list, masih harga PER ORANG :D, dan membuat banyak orang terkecoh. Kemarin sempet liat bule ribut ama supirnya gara-gara itu, wkwkwkwkwk.
Hotel tempat kita menginap di Vientiane
Hotel Xaysomboun di Vientiane ini lumayan strategis. Berbintang 4, dan untuk ukuran negara yang sedang membangun, termasuk mewah sih. Dengan tempat tidur besar elegan bertema klasik, dihiasi banyak ukiran-ukiran kayu menciptakan kesan etnik. Tapi yang paling seru, fasilitas jacuzzi yang ada di kamar mandi. Aku langsung mengutak-atik tombolnya, merasakan aneka semburan air berbeda untuk mandi berendam yang lebih nikmat.
Saat check in, staff resepsionis yang melayani, langsung memberikan peta sekitar dan menjelaskan beberapa tempat wisata terdekat Vientiane yang bisa didatangi dengan… BERJALAN KAKI!
Uwoow, aku dan suami langsung happylah. Itu berarti uang transport bisa ditekan ;p . Si mba frontliner juga memberitahu tempat makan dan kafe enak yang katanya wajib dicoba, tapi sayang kebanyakan tidak halal, dan terpaksa harus kami coret. Teteuup kok, aku hargai saran-sarannya yang buat kami sangat terbantu 😉
Tempat Wisata di Vientiane
Dari hotel tempat menginap, hanya tinggal berjalan kaki mendatangi tempat-tempat wisata seperti Monumen Patuxay, Talat Sao Shopping Mall, yang merupakan satu-satunya mall di Vientiane dan jangan lupa Pasar Malamnya yang selalu ramai. Mengunjungi 3 tempat ini saja, sudah menghabiskan waktu seharian. Sebenernya, ada satu objek lagi, Buddha Park yang juga pengin aku datangi. Sayang, karena keterbatasan waktu, dan jaraknya yang lumayan jauh, destinasi ini harus kita skip.
Patuxay Monument, Vientiane Laos
Bentuknya sekilas mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, juga monumen Simpang Lima Gumul di Kediri 😀 . Ntah apa keterkaitan antara ketiganya. Jarak monumen ini dari hotel hanya sekitar 3 KM, masih oke lah ya untuk ditempuh berjalan kaki.
Tertolong juga dengan cuaca yang saat itu rada sejuk dan ga bikin gerah. Di sekitaran monumen, banyak banget turis yang juga berfikir sama seperti kami, mau foto-foto ;D. Sehingga dibutuhkan usaha lebih untuk mencari spot ideal yang rada sepian ;p.
Bagian atas monumen Patuxay ternyata bisa dinaiki dengan membayar tiket yang ga terlalu mahal. Raka sempet naik ke atas, dan melihat pemandangan kota . Sayang dia ninggalin kamera saat naik, dan akupun telanjur malas kalo hanya naik sendiri. Di atas monumen juga banyak penjual souvenir, tapi dengan harga yang jauh lebih mahal. Maklum saja, ini tempat turis.
Talat Sao Shopping Mall, Vientiane Laos
Puas berfoto di monumen, langkah kaki mengarah menuju Talat Sao Shopping Mall. Mall yang penampakan antara luar dan dalamnya ternyata jauuuh jomplang. Terlihat besar, tinggi, dengan bendera Palu Arit terbentang nyata di dinding.
Saat masuk, toko-tokonya hanya seuprit, terisi hanya di lantai dasar dan satu, dan ga jelas jualan apa. Masih jauuuuh lebih bagus ITC-ITC di Jakarta hahahaha. Baru kali ini aku masuk Mall dan ga kepengin belanja apa-apa ;p.
Berfoto depan Talat sao shopping mall
Pasar Malam di Vientiane, Laos
Pasar malam di Vientiane selalu seru untuk didatangi. Menuju ke sini, kami banyak melewati bangunan-bangunan pemerintah. Bisa dibilang, ini jalan utamanya Vientiane sih, mungkin sama dengan kawasan Istana negara di Jakarta. Pantes aja jalanannya terlihat cantik, rapi dan lebih tertata daripada sisi lain Vientiane yang agak berdebu ;p.
Istana presiden di Vientiane
Pukul 6 sore, pasar malam sudah mulai rame. Datang deh menjelang sunset, untuk melihat alun-alun besarnya yang sering mengadakan senam sore, dengan musik jadul ala-ala senam SKJ Indonesia zaman dulu ;p. Yang jadi instruktur orang lokal, tapi yang ikutan senam malah kebanyakan bule ;p.
Jika mau beli oleh-oleh, di Pasar Malam ini tempatnya, karena barang yang dijual banyak macem, plus yang terpenting, MURAH-MURAH!! Kami beli kaos yang bahannya adem beeuddd, beli hiasan lonceng, snow ball, manisan mangga dan kiwi, magnet kulkas, sampe-sampe Raka beli kolor, wuahahahaha, saking murahnya cong ;p.
Aku sempet mikir, ini pasti jatah budget untuk oleh-oleh langsung abis membeli itu semua. Tapi ternyata masih ada sisa KIP 600,000 doooong , yang sayangnya ga bisa kami convert ke USD (kurleb sekitar USD 72), karena money changer baru buka jam 9 pagi keesokan hari, sementara kami harus ke bandara jam 6 pagi huehehehe ;p.. Ini artinya, memang harus balik sih ke Laos 😉
CUACA DI LAOS
Walau pun Laos tidak mengalami winter seperti negara 4 musim, tapi cuacanya menjelang November-January bisa dibilang sejuk. Suhu kadang drop sampai ke 18 derajat, yang enak banget untuk jalan-jalan tanpa tersengat matahari. Bagi yang ga suka panas, cocoknya datang di bulan-bulan segitu. Tapi kalau ga kuat dingin, mending datang menjelang Maret-Agustus, dan dijamin.. pulang-pulang kalian bisa tanned alami, atau sial-sialnya kena radang tenggorokan parah ;p . Pengalamanku pas ke Thailand bulan-bulan segitu ;p
WIFI DI LAOS
Ini juga yang aku cinta dari Laos. Di hotel sih WIFI nya kenceng byangeettt. Si Raka ngedonlot movie untuk ditonton di pesawat aja langsung wus wus wus… Dan asyiknya, tempat-tempat umum seperti kafe dan restaurant, WIFI di sana juga lancar jayaaaa ^o^.
OMG aku senang karena bisa update-an ;p . Sucks nya cuma wifi bandara, rada nyebelin. Kami harus register dulu, trus nonton iklan sponsornya sampe abis (ga bisa diskip), baru bisa internetan, itupun dibatasin waktunya. Untuk re-login, wajib menonton kembali iklan sponsor yang panjang dan bosenin itu, wkwkwkwkw ;p
Kesanku untuk Laos, terutama Vang Vieng dan Vientiane, ini negara yang bikin aku ga keberatan untuk balik lagi kesana :). Apalagi masih ada Luang Prabang yang belum didatangin. Nanti, pasti, aku bakal balik lagi, sekalian mengajak anak-anak untuk melihat alam Laos yang luar biasa indah :).
LINKS ABOUT LAOS:
Menikmati Vang Vieng dari Atas Balon Udara
Wisata seharian di Vang Vieng
Kuliner halal di Laos
Wisata ekstreme di Vang Vieng
Hotel Strategis di Vang Vieng
Rudi Chandra Sambas
Jadi pengen ke Laos. 😄
08 Februari 2018 ● 08:01Padahal banyak yang bilang negara ini kurang rekomendasi, tapi kayaknya menarik juga traveling ke sini.
Fanny Fristhika Nila
wiiiih, yg bilang ga bagus mah, perlu ditanya, dia beneran udh ke laos ato cuma “katanya-katanya” ;p. ato jangan2, dia sukanya kalo traveling itu melihat negara maju, dengan mall mewah.. ya jelas aja ga cocok kalo ke laos ;p..
16 Februari 2018 ● 11:58Lia Harahap
Kalau aku sih mau-mau aja ke Laos, cuma kadang suka bingung di sana transportasinya naik apa? Itu aja sih. Makanya aku baru mau jalan ke negara-negara Asean yang sistem transportasinya udah banyak kayak KL, SG, dan Bangkok.
08 Februari 2018 ● 12:53Fanny Fristhika Nila
hahahaha, kadang ya mba, itulah serunya kalo pergi ke negara2 yg belum maju ;p.. tapi buatku mba, kalo kita bisa survive di jakarta dengan segala transportasinya yg amburadul, yakinlah, kita bisa survive di negara2 lain ;p.. laos mah enak.. banyak tuktuk di sini.. malah gampang kemana2 😉
16 Februari 2018 ● 12:13Andika Machmud
Dari pertama juga mikir, kenapa milih Laos untuk berlibur? Nggak pilih yang lain aja, yang mungkin lebih maju, terus sudah rame gitu.
Tapi, tanpa disadari inilah sisi uniknya tulisan ini, baru pertama kali baca orang liburan ke Laos. Dan cara penyampaiannya saya suka banget. Kayak ngalir aja gitu.
Mungkin yang perlu di acungi jempol adalah wifi yang ada di Laos kayaknya, untuk ukuran download 1gb-an biasanya makan waktu berapa? Terus tatanan kota disana lebih teratur nggak?
08 Februari 2018 ● 16:22Fanny Fristhika Nila
sebagai pecinta traveling, aku suka datang ke semua tempat mas :).. yg modern, yg maju, yg masih terbelakang, yg baru selesai perang… aku suka semuanya.. buatku selalu ada yg menarik dari semua destinasi.. ga mungkin suatu negara itu jelek semua.. :).. yg penting pinter2nya kita aja menikmati . kayak waktu di manila, aku ga suka krn macet dan kulinernya ga enak buatku… tp ternyata sisi menariknya, 2 jam dari sana aku nemuin wisata waterfall restaurant yg menarik banget… kita makan di tengah2 aliran air terjun.. sepatu harus dibuka, airnya bersih dan sejuk… unik kan.. pasti ada kok wisata menarik di semua tempat kalo kita memang mau cari tau 🙂
16 Februari 2018 ● 12:11Gifta
Saya pertama kali dan sekali-kalinya ke Laos itu awal 2015. Cuaca panas dan kering. Menginap di guest house yang cukup bagus dan menghabiskan 7 hari dengan gak kemana-mana karena memang sedang dalam business trip dan tiap keluar diliatin banget karena kami berdua pake kerudung 😁
08 Februari 2018 ● 19:05Fanny Fristhika Nila
waaaah sayang banget ga sempet kemana2 ya mba … padahl kotanya menarik untuk dijelajahi :D.. apalagi yg daerah luang prabang dan vang vieng.. berarti msh harus kesana lagi mba 😉
16 Februari 2018 ● 12:28Glentina Pasaribu
Saya belum pernah ke Laos. Kalau denger Laos, cuma ingat pelajaran waktu sekolah dulu, kalau itu salah satu negara Asean hihihi..
08 Februari 2018 ● 20:59Semoga next ada kesempatan bisa berkunjung ke sana (“,)
Fanny Fristhika Nila
betah deh mba kalo ke laos… ini tempatnya nenangin banget, ga ada macet, semua serba murah 🙂
16 Februari 2018 ● 12:06Vika
Keren banget sii mba fanni ku satu ini. Hobinya traveling terus ya mba.. kalau aku kapan ya hehe btw itu hotelnya keren ya.. nuansanya berbeda dari hotel hotel d Indonesia. Dan pengen banget kapan2 mengunjungi kesana, biar bs beli oleh2 yang murah meriah dan jalan2 terus xixix thanks for share ya mba fanny
09 Februari 2018 ● 01:47Fanny Fristhika Nila
itulah yg aku suka kalo ke negara2 yg ga terlalu turis.. krn semua masih serba murah :D.. jd jalan2 juga lebih hemat mba vika ;D
16 Februari 2018 ● 12:26Vanisa Desfriani
jadi pengen ke laos gegara liat postingan mbak yg vang vieng itu, sama pengeen, naik balon udara!
09 Februari 2018 ● 08:44Fanny Fristhika Nila
hahahaha iyaaa, kalo balon udaranya mah wajib lah mba dicoba… bguuuus banget kok liat sunset dr ketinggian 🙂
16 Februari 2018 ● 12:02Vanisa Desfriani
semoga kesampean. aamiin
10 April 2018 ● 09:22Fanny Fristhika Nila
aaamiiin… aku ikutin doa yg kenceng 🙂
16 April 2018 ● 23:35Handy
pakai bahasa apa mbak disana? memang vang vieng banyak hiburan kalo saya baca cerita mbak, tapi ibukotanya ini juga wajib gk dikunjungi?
09 Februari 2018 ● 16:07Fanny Fristhika Nila
ibukotanya sebenrnya ga jelek kok.. tempat wisatanya ada beberapa.. kotanya sendiri rapi mas.. jd bolehlah didatangin walo menurtku ga ush lama2… ttp lebih menarik vang vieng dan luang prabang :).. bahasanya kmrn aku pake inggris trus.. dan mereka ngerti
16 Februari 2018 ● 12:01Dian Restu Agustina
Catet, tuktuk itu harga per orang…
09 Februari 2018 ● 17:02Hotelnya keren, khawatir kelamaan berendam enggak jadi jalan kwkwkw
Itu mirip memang sama yang di Paris dan Kediri..suka banget orang bikin arc d triomphe yaaak!
Baiklah Laos keren! Dan dari cerita Mbak Fanny, Laos masuk bucket list saya…yeaaay!
Fanny Fristhika Nila
eh tapi ini tuktuk yg di laos ya mba, harga per orang… kalo tuktuk di thailand seingetku itu udh harga total 😀
laos keren kok… kalo mau wisata murah, ke vang vieng … kalo mau wisata alam, ke luang prabang.. kalo wisata city tour, ya baru ke vientiane 😉
16 Februari 2018 ● 11:43Kang Nata
Keluar negeri nich mbak…..asyekkkkk…. disana murah2 ngk oleh2nya mbak.:)
09 Februari 2018 ● 20:25Fanny Fristhika Nila
murah mas.. uangku sampe sisa banyak pas shopping ;p
16 Februari 2018 ● 11:54Nita Lana Faera
Saya kalau nggak tau tentang tempat wisata di suatu daerah ya mending nanya, ketimbang nyinyir gitu, haha… Rasanya tiap daerah ya ada aja lah tempat yang bisa dikunjungi. Tuktuk nya rempong juga ya kudu jelas2 nanya harga, haha… Untunglah tempat wisatanya cuma jalan kaki ya, mba, jadi hemat duit juga. Wifi nya dipaksa nonton iklan dulu ngeselin juga emang dah, haha…
09 Februari 2018 ● 22:47Fanny Fristhika Nila
naaah iya mba.. aku sebel kalo ada orang yg suka underestimate duluan, tp ga ada niat samasekali utk melihat apa yg dia bilang itu bener ato ga.. dulu prnh ada temen yg bilang Turki jelek.. yaelaaaah, belum prnh ksana aja udh bilang jelek.. ternyata dia bilang jelek, krn abang iparnya ditugasin ke ankara, trs cuma melihat seputara hotel dan tempat kerja.. ya pantes lah jelek… blm prnh ke istanbul, pamukkale, cappadocia yang indahnya kebangetan ..
makanya kalo belum pernah kesana, setidaknya at least baca dulu kek yaa.. biar ga kliatan amat bodohnya ;p
16 Februari 2018 ● 11:54indra saputra
Keren.. Mungkin Nanti bakalan cari tahu lebih dalam tentang Vientiane. Jujur, saya aja baru dengar deh nama itu.. Hehe
10 Februari 2018 ● 09:23Fanny Fristhika Nila
ini memang bukan tempat wisata yg mainstream ;p.. tp seru kok kesana… apalagi kalo tujuannya mau nenangin pikiran
16 Februari 2018 ● 12:25meel
Waaa, dari jaman kuliah aku kepingin banget travelling ke negara-negara Indocina, kayak vietnam, kamboja, laos, tapi kok yaa bertahun-tahun nggak kekumpul2 duitnya. Abisnya nabungnya nggak bisa fokus suka kegoda ajakan traveling yang lain-lain. wkwkw… mbak fanny suka gitu juga nggak sih?
10 Februari 2018 ● 15:28Fanny Fristhika Nila
sini aku kasih tau resepnya… yg paling penting itu, kita nya sendiri harus bener2 tergila2 ama traveling ;p.. krn buatku traveling itu wajib, kudu, harus setiap tahun mba.. makanya niatku utk nabung kuat banget.. malah begitu gajian, 60% gaji lgs aku pindahin ke tabungan khusus traveling yg ga bisa diutak atik kecuali pas udh saatnya hrs diambil. krn memang traveling yg paling utama buatku, jd ga terlalu tergoda ama lain2nya… 🙂
16 Februari 2018 ● 11:51evrinasp
Jarang orang yang ke sana soalnya mbak jadi underestimated duluan, belum ngehits banget kaya negara lainnya, tapi saya juga termasuk penasaran sama negara2 yang tidak ramai dikunjungi orang
10 Februari 2018 ● 16:55Fanny Fristhika Nila
bener… makanya kalo dibilang jelek ato bosenin, aku malah makin pgn datangin ;p.. dan terbukti kan ternyata laos ga bosenin samasekali 😉
16 Februari 2018 ● 11:46Nurul Sufitri
Wiih ke Talat Sao Shopping Mall hihii masa sih bagusan ITC di Jakarta? Padahal kelihatan bangunannya tinggi dna besar gitu ya. Hihihihi jadinya mb Fanny ga berselera belanja. Ada lambang palu airtnya hehe.. Mendingan makan2 aja dengan berjalan kaki..tapi sayang ga halal ya yang deket hotel 🙂
10 Februari 2018 ● 20:09Fanny Fristhika Nila
bangunannya doang yg gede mba ;p.. dalamnya sumpah kecil banget hahahahha … tapi beneran enak jalan kaki di vientiane ini.. soalnya trotoar lebar, mobil ga banyak, jd asik jalannya .. mana cuaca lg sejuk pula
16 Februari 2018 ● 11:44Adi Pradana
Asik banget. Btw, itu konsep pasar malemnya beda g sama yg ada di indonesia. Ada wahana2 gitu.
11 Februari 2018 ● 13:19Fanny Fristhika Nila
kemarin aku puterin dr ujung ke ujung ga ada nemu mas ;p.. kyknya ga pake wahana deh
16 Februari 2018 ● 11:33dewinielsen.com
Keren ya mbak….saya juga pelisiran ke tempat2 yang unik dan yang nggak touristy ….btw, suka outfitmu mbak 😉 cakeep
11 Februari 2018 ● 17:16Fanny Fristhika Nila
iya mba.. kdg aku malah ga tertarik k tempat yg terlalu touristy, kecualiiiii di sana ada wisata ekstremnya… kayak jepang, krn banyak rollercoaster ekstreme aku ga prnh bosan balik ke sana.. tapi kalo tempat yg terlalu turis, dan ga ada wisata ekstreme, cukup sekali aja aku dtgin ;p.
16 Februari 2018 ● 11:33Dita Indrihapsari
Hotelnya cakeeeps Mba Fanny.. Ya ampun itu di mol pun masih dipasangin bendera palu arit.. Kalo di sini udah dibayar pastinya yaa.. 😀 Tapi ciyusan itu mol-nya cuma ada satu mbaaa? Kok aku jadi sedih.. hihi
12 Februari 2018 ● 06:17Fanny Fristhika Nila
semua bangunan ditempelin palu arit wkwkwkwkwk … kapan lg aku bisa foto ama begini kalo bukan di laos hahaha..
ciyuus mba, cuma 1.. ;p.. dan untung 1, aku jd ga tergoda belanja ;p
16 Februari 2018 ● 11:31LunarV2
Kayaknya daerah disana kental banget sama Komunisnya ya, kira2 waktu yang pas buat kesana bulan apa ya ?
12 Februari 2018 ● 09:33Fanny Fristhika Nila
mba nya suka dingin ato panas? kalo pgn cuaca yg agak sejuk, mending akhir thn… kalo suka panas, ya juni-agustus mereka lg hot hotnya.. tp karena laos berdebu parah, resiko dtg pas musim panas gampang kena radang tenggorokan
16 Februari 2018 ● 11:22LunarV2
saya laki lah -_- , suka dingin sih cuacanya, tapi jangan ujan juga…
18 Februari 2018 ● 22:15Fanny Fristhika Nila
Uwaaahhh maaaap :D. Ternyata mas 🙂
23 Februari 2018 ● 20:05inna riana
wah baru tahu Laos seperti itu. Asyik juga ternyata ya 🙂
12 Februari 2018 ● 10:12Fanny Fristhika Nila
asik kok mba, kalo mau cari wisata yg tenang, murah, ga macet pas jalan, ya laos ini sih… cocok nenangin pikiran 🙂
16 Februari 2018 ● 11:28Matius Teguh Nugroho
Aaaahhh Laooossss, udah lama negara ini jadi inceran. Justru karena katanya nggak ada apa-apa itu sih, aku jadi tertarik. Bukan karena tertantang, tapi berarti kotanya tenang dan damai. Mungkin kayak Bandar Seri Begawan.
Menarik ya negara komunis kayak Laos ini. Baru kali ini aku liat foto-foto bendera palu arit hahaha.
12 Februari 2018 ● 17:53Fanny Fristhika Nila
tadinya aku malah mau beli kaos gbr begitu, tp dipikir2 drpd tercyduck , ga jadi aja hahahaha ;p
nah kita sama mas.. kalo denger negara yg ga terkenal, malah aku makin tertarik utk datangin. krn penasaran, ada apa di sana..
16 Februari 2018 ● 11:25ayunovanti
Aku mungkin salah satu yang bertanya “di Laos ada apa?” hehe, tapi ada rasa penasaran juga pastinya karena kan kita sama-sama negara Asia Tenggara. Penasarannya lebih ke budayanya, seperti kebiasaan dan tradisi masyarakat dalam hidup sehari-hari. Gimana mbak rasanya naik tuktuk?? aku jadi keingetan naik jeepney 😀
14 Februari 2018 ● 15:55Fanny Fristhika Nila
jeepney di manila kan 1 mobil rame2… kalo tuktuk, 1 tuktuk utk sendiri ato segrup.. kec kalo memang ada yg tujuan sama, dan mau sharing cost 😀
16 Februari 2018 ● 11:17Jalan-Jalan KeNai
Kalau lihat foto-fotonya kayaknya suasana di Laos jadi berasa ditarik ke jaman 80-an hihihi. Ternyata di Laos lumayan dingin, ya? Kirain saya panas kayak di Jakarta gitu 🙂
14 Februari 2018 ● 18:21Fanny Fristhika Nila
beneeeeer.. kayak zaman dulu deh mba berasa ;p.. laos dingin menjelang nov-feb gitu… kalo udh masuk ke musim panasnya, denger2 lbh panas dr jkt ;p
16 Februari 2018 ● 11:16Edwina
Iya nih, mbak kepikiran aja trip ke Laos. Tetapi, menarik juga menelusuri tujuan wisata yang underrated. Ngasih pengalaman yang berbeda.
15 Februari 2018 ● 11:00Fanny Fristhika Nila
beneeer.. aku suka dtg ke negara2 yg kurang terkenal justru . krn penasaran ada apa di sana … kalo udh terlalu banyak orang, malah ga begitu menarik, kecuali di sana ada wisata esktremnya ;p
16 Februari 2018 ● 11:15lianny hendrawati
haha jadi inget senam SKJ zaman sekolah dulu 😀
15 Februari 2018 ● 14:38Banyak barang-barang murmer di pasar malam ya, irit dompet 😀
Ada mainan2 nya juga nggak seperti pasar malam di indo?
Fanny Fristhika Nila
hahahaha iyaa. aku lgs inget beneran ama SKJ mba ;p.. mainan yg kayak odong2, ato komidi puter gitu yaa? ga ada kalo itu.. yg ada paling mainan anak2 kyk boneka, lego dan sejenisnya itu lah 😀
16 Februari 2018 ● 11:13Helmy Satria
Kulihat2 kaya bandung ya mbak
15 Februari 2018 ● 23:14Fanny Fristhika Nila
cuma yg ini ga macet blass mas 😀
16 Februari 2018 ● 11:12Anis Hidayah
Hahaha, itu nggak jelas dalam pasar jualan apa, mungkin mbak Fanny gak tahu bahasa laos, jadi ya gitu. Eh tapi malah ada efek sampingnya lho mbak kalau mbak Fanny nggak kepingin belanja dalam mall itu, duitnya teteup utuh,,,, 🙂
16 Februari 2018 ● 06:12Fanny Fristhika Nila
bukan masalah aku ga ngerti.. slama ini kalo belanja di negara2 yg bahasanya bukan inggris, aku jg ga ngerti.. tp niat belanja ttp gede.. lah kalo di mall laos ini, barangnya beneran ga menarik.. baju, tapi modelnya oldies banget ;p.. males lah.. mending aku belanja di mall jakarta 😀
16 Februari 2018 ● 11:12Anis Hidayah
Ow gitu,,, tak kira, hahaha
18 Februari 2018 ● 06:05Nurul Sufitri
Hotel Xaysomboun ini klasik ya…anteng deh mandi di jacuzzi nya hihiii 😀 Anakku aja kalo kita nginep di hotel pasti demen mandi lama2 hehe. Patuxay Monument ternyata ga jauh dari hotel ya hanya sekitar 3 km aja dan bisa naik ke atas juga. Eh tapi sayang kamera mb Fanny ga dibawa 🙁 Iya nih kayak Simpang Lima Kediri..
19 Februari 2018 ● 12:42Fanny Fristhika Nila
Hahahahah ga ush jau2 ke parislah kalo mau foto ama monumen gini hihihi
23 Februari 2018 ● 15:26Albert Ghana (albertna.com)
Ahh senang sekali baca ceritanya.. Sangat ingin ke Laos, dan baca cerita ini jadi makin pingin hehe…
20 Februari 2018 ● 18:01Fanny Fristhika Nila
Laos itu nyenengin pokoknya :D. Harus kesana sih mas 🙂
23 Februari 2018 ● 15:23Mugniar
Mbak Fanny, kemampuannya mendokumentasikan perjalanan dalam bentuk cerita keren, deh … selalu komplit. Jalan-jalan serunya jadi terasa sama pembaca. Keep writing 🙂
20 Februari 2018 ● 19:30Fanny Fristhika Nila
Aku dipuji ama blogger yg tulisannya sendiri udh merambah ke media2, kayak dpt durian runtuh sih :D. Tengkiuuuu mba niar.. Makin semangat nulis pastinya 🙂
23 Februari 2018 ● 15:22Rosanna Simanjuntak
Setuju!
21 Februari 2018 ● 07:50Memang tempat wisata itu selalu ada plus minus.
Tinggal gimana kita menikmatinya.
Seperti kata pepatah,
“Happines is a way of travel, not a destination”
Fanny Fristhika Nila
Beneeeeer. Makanya buatku sbnrnya semua tempat itu bisa jd wisata yg asyik kok. Tinggal dr kitanya aja mau menikmati dengan cara apa 🙂
23 Februari 2018 ● 15:19Wian
Tempat tidurnya lucuuuu. Kaya tempat tidur raja2 di dongeng. Hahaha..
23 Februari 2018 ● 23:35Waduh, harga tuktuk yang tertera biasanya utk 1 orang? Yaiyalaahh pasti bakal ribut pas turun klo gak deal dari awal.
Klo kata aku, dari tampak depan, mallnya gak kaya mall mba.
Fanny Fristhika Nila
Hahahaha ga kliatan mall yaaa :p. Aku tau mall krn udh dikasih tau sih :p. Tp pas msk ke dalam, ituuu baru ga kliatan mall :p. Di ilang pasar lbh cocok 😀
07 Maret 2018 ● 19:57Cindyartha Aprilia
Waah selama ini ga pernah kepikiran untuk liburan ke Laos. Tapi ternyata seru juga yaa <3
25 Februari 2018 ● 11:28Thank you for sharing mbaa hihihi.
Fanny Fristhika Nila
Seruuu mba. Cobain deh ke laos. Mana murah2 pula disana
07 Maret 2018 ● 19:59indah nuria
I love Lao PDR! Another interesting country to visit!
25 Februari 2018 ● 22:20Fanny Fristhika Nila
Nyesel baru tau skr aku :p. Kalo tau kotanya asyik, udh dr dulu2 berangkat :p
07 Maret 2018 ● 20:02Nathalia DP
Ga ikut senam skj? Hihi…
25 Februari 2018 ● 23:07Fanny Fristhika Nila
Wkwkwkwk udh kaku ini bdn mba :p
07 Maret 2018 ● 20:02Yasinta Astuti
Laos indah dan menarik ya mbak. Jarang ada yang traveling ke Laos ( Apa aku jarang baca tentang destinasi negara ini aja kali ya ) padahal banyak hal yang menariknya juga ya.
05 Maret 2018 ● 21:24Fanny Fristhika Nila
Banyaaak mba :). Asia tenggara sebenernya indah2 sih negaranya. Yg asyiknya, makanan mereka ga jauh amat ama kita. Jd bisa ketelan :D.
07 Maret 2018 ● 19:38rahmah
laos aman ga sih mba klo traveling bareng anak?bagus juga yak klo diliat2 🙂
09 Maret 2018 ● 17:54Fanny Fristhika Nila
Amaaaan mba. Kmrn itu beneran aku ga ngerasa takut apapun walo mereka komunis. Ga nemu scam juga kyk di vietnam. Asik banget lah kotanya
15 Maret 2018 ● 09:41Amanda ratih
Dari dulu Laos emang terkenal minim pariwisata *katanya* tapi ternyata banyak juga ya mba destinasi pariwisatanya, termasuk yang dirimu tracking ekstrim kemaren tu di Laos juga bukannya ya? kayaknya bukan minim pariwisata, tapi minim blogger yang ngulas ini di blog wkwkwk…
14 Maret 2018 ● 07:21Fanny Fristhika Nila
Yessss.. Yg benernya kurang banyak yg ngulas. Krn wisata mereka banyaaaaak bngt ternyata. Ini aja aku blm sampe luang prabang. Iyaaa yg zipline itu juga di laos Nda 🙂
15 Maret 2018 ● 06:32Herva Yulyanti
salfok sama talat sao shopping mallnya mba Fan padahal dari luar tampak megah dan wah yak ealah pas masuk zonk ga jadi belenjong malah belenjong di pasar malam y mba Fan..btw sumvah sampe beli kolor mba?mursida tapi kualitasnya gmn mba? wkwkwk
15 Maret 2018 ● 16:14Fanny Fristhika Nila
wkwkwkwkw beneran mbaaa… kalo kata pak suami, enak2 aja dipake hahaha. dia mah yg ptg gitu… nyaman dan murah ;p..
21 Maret 2018 ● 23:27Idris Hasibuan
Laos memang bukan menjadi destinasi yang populer bagi pelancong Indonesia, tapi menarik juga ya destinasinya mba
15 Maret 2018 ● 19:22Fanny Fristhika Nila
setujuuuu. destinasinya beneran menarik kok 😉
21 Maret 2018 ● 23:29Erik
Mb, saya pengen ke Laos sdh lm cuma sy tdk bisa bahasa inggris nich,
30 Maret 2018 ● 19:48Fanny Fristhika Nila
pake bhs isyarat aja mas :)..
31 Maret 2018 ● 23:28Hendi Setiyanto
patuxay ini mungkin wajar ya berada di sini, karena kalau ga salah laos juga menjadi jajahan perancis, eh iya atau ga sih? oh ya…pas ke sini apakah masih terlihat bangunan2 kolonial yang tersisa? kayaknya cantik2 banget deh kalau ada (maklum pecinta bangunan tua)
23 Maret 2018 ● 19:50Fanny Fristhika Nila
naaah itu, aku jg ga tau deh mereka bekas jajahan siapa.. tp jd pgn cari tahu mas… kalo bangunan tua ga banyak.. jalan yg aku lewatin sih ga kliatan yaaa..
31 Maret 2018 ● 23:48wallacetror
wah liburan ke Laos pasti seru banget tuh mbak
26 Maret 2018 ● 22:34Fanny Fristhika Nila
bangettttt
01 April 2018 ● 00:04Tuxlin
Laos kalah populer ya dibandingkan dengan negara lain di asia tenggara. Tapi bagus juga tempatnya, memiliki ciri khas tersendiri… Semoga nanti bisa ke sana juga 😀
29 Maret 2018 ● 12:04Fanny Fristhika Nila
iyesss… kalah populer.. padahal kalo kesana itu paling asyik krn semua masih serba murah!! 😀
31 Maret 2018 ● 23:29Anisa AE
Dari dulu penasaran sama negara ini. Karena gak ada lautnya sih katanya, jadi penasaran gitu, hehe.
31 Maret 2018 ● 10:00Fanny Fristhika Nila
iya mba, ga ada laut di sana… mungkin itu jg yang bikin aku seneng, krn jd ga panas2 amat hahahah
31 Maret 2018 ● 23:24Anisa AE
Seru banget yaa, jadi pingin liburan ke Laos juga nih.
31 Maret 2018 ● 10:14Fanny Fristhika Nila
hayuuuk mba, ke laos ;).. di sana murah2 dan asyik tempatnya
01 April 2018 ● 00:04Tika
Swru banget kalau bisa jalan-jalan ke sini, tapi kapan yaa.
31 Maret 2018 ● 10:19Fanny Fristhika Nila
bisaaaa, pasti bisa ;).. niat nabungnya harus kuat pokoknya 🙂
31 Maret 2018 ● 23:23Rizal Hidayat
eh….negara ini punya laut ga sih?????
01 April 2018 ● 02:13Fanny Fristhika Nila
Ga ada mas
09 April 2018 ● 14:26vika
Kapan yaa akuke laos mbak Fanny, ngiler nginep d hotelnya ciamik banget, ditambah pasa malamnya keren yaa.. jadi pengen hiks
02 April 2018 ● 11:36Fanny Fristhika Nila
Akupun pgn ksana lg. Duit laos KiP kemarin msh sisa banyak :p. Sayang kalo ga dipake. Di money changer ga bs dituker sih
09 April 2018 ● 14:15Anindita Ayu
Lalu tertarik untuk mengunjungi Laos. Ah kalo aku sih ke mana aja oke hehe
12 April 2018 ● 09:21Fanny Fristhika Nila
hahahaha, semua destinasi itu pasi ada sisi menariknya 😉
16 April 2018 ● 23:24Misu Pinku
Suatu hari nanti harus bisa ke sini nih.
12 April 2018 ● 09:23Fanny Fristhika Nila
harusss :D. laos itu asyik banget negaranya… di sana itu seolah2 semua berjalan santai 🙂
16 April 2018 ● 23:21Amallia Sarah
Berendam di jacuzzi emang bikin rileks ya mbak, apalagi sambil menghirup aromatherapy.. Bikin nyaman dan fresh lagi pasti. Eh ngmg2 aku Jadi pgn ke Vietnam nih mbak, belum kesampaian dari dulu.
15 April 2018 ● 17:14Fanny Fristhika Nila
vietnam aku blm kesampaian yg hanoi, sapa dan halong bay.. harus sih kesana lagi :).. trakhir cm HCMC nya aja
16 April 2018 ● 23:04ikrom
wah ada bendera palu arit di mana-mana
20 April 2018 ● 06:37aku suka
eh hehehehehe
yang penting internet mayan kenceng ya mbak
Fanny Fristhika Nila
Beneeeer mas. Biar komunis gitu, internet di sana kenceng :). Dan ada banyak di tempat umum
24 April 2018 ● 11:22Ary
Keren bgt mb jd pengen kesana, minta info nya mb. He. He. He
27 April 2018 ● 17:23Fanny Fristhika Nila
Info di blog nya dibaca dulu mas :). kalo ada yang kurang, bisa email
29 April 2018 ● 20:29Sandra Hamidah
Bersih ya mba, prinsipku sih kemanapun sama bebep pasti asik aja hhahaha
03 Mei 2018 ● 10:38Fanny Fristhika Nila
Bener sih mba, yg ptg berdua ama suami :p.
06 Mei 2018 ● 17:00Bara Anggara
Kotanya kaya klasik gitu yaa.. Kaya Indonesia tahun berapaaa gitu hihiihi..
-Traveler Paruh Waktu
03 Mei 2018 ● 23:17Fanny Fristhika Nila
Naah iyaaa :p. Msih blm bgitu maju, tp suasananya jd adeem, nyaman dan ga bising mas 🙂
06 Mei 2018 ● 16:44Hilda Ikka
Aku sama sekali nggak pernah kepikiran ke Laos lho Mbak. Anti-mainstream banget nih destinasinya. Itu hotelnya kece berat, aku kok tertarik buat staycation begitu, buat honeymoon ekekekek
11 Mei 2018 ● 19:45Fanny Fristhika Nila
karena buatku, negara2 asean yg blm aku dtgin itu cuma laos, myanmar dan timor leste :D.. makanya kemarin harus bisa tuh ke laos :D..
19 Mei 2018 ● 22:24Yudi
Kayaknya aman gak ada scam kayak di vietnam
16 Desember 2019 ● 15:16Fanny Fristhika Nila
Pas ke Laos kmrn ga nemu sih scan :D.
28 Desember 2019 ● 18:26Fika
Wah,,,jadi semangat ke Laos nih Mba, terima kasih ya Mba..
12 Mei 2018 ● 13:49rencana saya mau kesana bulan Agustus ini…
hehehehe…
bisa tanya2 kah Mba?
Fanny Fristhika Nila
silahkan mbaaa.. kalo mau cepet tapi ke email aja 🙂
19 Mei 2018 ● 22:22ainun
wish list ke luang prabang nih mbak, someday i will ehehe
12 Juni 2018 ● 21:36Fanny Fristhika Nila
LP aku jg pgnnnn.. apalagi krn uang KIP ku msh sisa banyak hahaha
24 Juni 2018 ● 15:36Latifika Sumanti
Kayanya aku baru baca tulisan The real travel blogger deh… Hihi. Setuju mba, kalo emang passion nya di travelling mah negara apapum dikunjungi, krn pasti ada yang bisa dinikmati. Mungkin harus ditambah info perbandingan harga2 disana mba, mau tau aja klo dibandingkan sama Indo gimana, secara sama2 masih berkembang
26 Juni 2018 ● 10:55Fanny Fristhika Nila
Ok siip, next mungkin aku bakal tulis perbandingan harga yaaa. Tp yg laos ini lumayan murah2 banget, walo msh kalah murah dibanding vietnam :). Aku senengnya kalo traveling ke negara2 baru berkembang, asia pula, harganya pasti murah2 banget
30 Juni 2018 ● 18:58Dinni Nps R
Sebenerny beneran tertarik dari thun 2016 bakalan ke laos karena unik aja gitu.
07 Januari 2019 ● 00:40Tapi gimana ya kalo pake jalur darat ? Soalny punya niat mau keliling asean pake bus gitu.
Fanny Fristhika Nila
monggo mbaaa, kalo cutinya banyak :D… aku sih ga bisa, krn terbatas ;p. asiiik kok kalo kliling naik bus gitu
19 Januari 2019 ● 19:12Mue
Standarnya harga tuktuk dari airport ke daerah hotel kakak tinggal berapa kip ya kak ?
01 Februari 2019 ● 15:04Fanny Fristhika Nila
mas, maaf yaaa udh lupa :p. udh 2013 mas ;p.
17 Februari 2019 ● 16:16Rizwan Ali zaenal
Wah kebetulan istri saya org Laos, ketemu waktu kerja di Jepang.. Dan saya skrg menetap di kota vientiane.
10 Desember 2019 ● 18:24Fanny Fristhika Nila
waaaah, jd kerja di sana skr mas? aku masih pengeeen bangte nih balik ke laos. apalagi uang KIP ku msh nyisa banyaak hahahaha. sayang sbenernya
14 Desember 2019 ● 22:43Yudi
Kayaknya di laos aman gak ada scam kayak vietnam
16 Desember 2019 ● 15:17Fanny Fristhika Nila
Iyaa, aku sih ga nemu yaa scam di sana
28 Desember 2019 ● 18:27Reyne Raea
Mbaaaa, saya kepo, untuk negara di Asia, kurang negara mana saja nih yang belum dikunjungi?
Perasaan kok hampir semua negara si Asia didatangi, bahkan negara yang terkesan nggak ada apa-apanya didatangin hahaha.
Jujur kalau lihat fotonya memang kayak biasa saja, selain banyaknya bendera palu arit itu.
Kamar hotelnya tuh yang bagus, kayak kamar ala -ala kerajaan gitu ya hahahah.
Saya entah kapan bisa keliling Asia, terlalu datar saya mah untuk traveling ke negara yang bahasanya bukan Inggris, soalnya bingung, bahasa Inggris saya aja kacau, eh ketambahan kagak ngerti bahasa lainnya (saya memang kebanyakan alasan, bilang aja takut bepergian hahahaah)
07 Januari 2020 ● 23:52Fanny Fristhika Nila
feb 27 besok, aku ke Myanmar rey :D. berarti bakal lengkap semua negara ASEAN ;p.. tp kalo asia tenggara hitungannya, masih kurang lagi timor leste ;p.
Jangan takuuuut. percaya deh, aku sering ke negara2 yg mana orang2nya aja ga bisa bhs inggris. lah, kalopun aku bisa bhs inggis, tp kalo lawan bicaranya ga bisa, sama aja toh ;p. jd itu jgn dianggab penghalang utk pergi :). apalagi kamu mah pinter aku yakin. pasti bisaaaa komunikasi dgn cara apapun 😀
12 Januari 2020 ● 16:42farah salsabila
patuxay monumentnya cantik bangeettt
14 September 2020 ● 19:21ngomong – ngomong memang aku juga jarang lihat laos jadi rekomendasi wisata, walaupun aku juga ga pernah ke mana mana sih kak hahaha (dasar)
intinya setiap negara pasti punya keunikan dan ceritanya sendiri kan kak
Fanny Fristhika Nila
Padahal Laos itu cakeeep, dan murah :). Mata uangnya juga msh rendah, jd serasa orang kaya kalo ksana hahahaha
15 September 2020 ● 14:16anies
antara negara yang belum berkesempatan untuk dijejaki. sebelum ni ada direct flight KL-Luang Prabang. lepas covid… entah ke mana hilangnya flight tu hahahaha…
Laos dgn Myanmar. insya allah in the future…
18 Desember 2023 ● 11:19Fanny Fristhika Nila
2-2 nya hrs DTG. Menarik. Tapi kalo boleh pilih saya LBH suka Laos.
19 Desember 2023 ● 18:40ainun
baru kemarin bahas Laos sama temenku, dari dulu utak atik rute ke Laos, apalagi pas setelah pandemi, astagah yang bikin meringis, tiketnya kagak turun turun hahaha
22 April 2025 ● 06:00tapi memang seru buat diexplore ya mbak, semakin orang bilang kalau di negara tujuan gak ada apa-apanya, tapi justru itu yang bikin penasaran
kayak dulu waktu aku mutuskan ke vietnam, malah dibilang ada apa disana, itu waktu Vietnam belum seterkenal sekarang kayaknya, padahal dateng sekali ke Vietnam kurang
Fanny Fristhika Nila
naaaah, aku tuh ga akan mau dengerin orang yg belum pernah kesana, tapi udh bilang ga bagus, ga ada apa2nya aja… liat juga ga ;p. ngapain di dengerin kan … mending kita liat sendiri , baru deh bisa mutusin bakal suka utk balik lagi atau cukup sekali 😉
22 April 2025 ● 06:12