SIOMAY PINK…THINK TWICE TO COME AGAIN

Siomay Pink ini memang bukan jenis siomay baru di Jakarta. Udah mulai ada sejak beberapa tahun yang lalu (walau belum terlalu lama juga). Aku saja yang baru kesampaian mencicipi siomay yang identik dengan warna pink di segala hal, mulai dari dekorasi, furniture, piring, sepeda untuk menjajakan siomay, seragam penjual sampai ke warna siomaynya sendiri juga ada yang pink.

Bagian Dalam Restorannya

Kebetulan karena dapet voucher murah dari disdus, jadi deh bisa juga nyobain siomay ini dengan datang langsung ke outlet originalnya, di daerah Arteri, Permata Hijau.

Sempet kelabakan pas awal-awal cari lokasi. Secara Jakarta Selatan bukan daerah jajahanku yeees ;p.  Jadi ga begitu inget jalan-jalan di sana. Sampai 4x kami bolak balik muterin sepanjang jalan Arteri Permata Hijau, sebelum akhirnya menemukan lokasi rumah makan nyentrik ini, pun  setelah nanya supir taxi yang kebetulan lagi nunggu penumpang ;p

Tempat ga begitu besar, tapi juga ga bisa dibilang kecil. Tamu-tamu yang datang bisa memilih mau lesehan atau duduk di kursi yang dibuat mengelilingi dinding.Yang memilih lesehan bisa duduk di tengah-tengah ruangan.

Namun 1 yang aku ga suka saat masuk, bau amis ikan langsung nyegrak  banget. Lama-lama baunya memang hilang karena hidung mulai terbiasa, tapi tetep saja kesan pertama udah ga enak.

Yang Mau Duduk Di Kursi

Aku dan Raka  memesan masing-masing seporsi siomay plus kerupuk. Untuk minum hanya teh tawar anget 😉

Begitu pesanan datang, seporsinya lumayan banyak. Tapi cuma ada siomay dan tahu. Ga pake kol, telur, pare dan kentang samasekali 🙁 . Okelah, mungkin ciri khas siomay pink memang seperti ini.

Begitu dicoba, mmmmm….. siomaynya sendiri biasa aja ya. Raka bilang sih agak asin. Menurutku juga begitu, tapi masih dalam batas tolerable. Kuah kacangnya juga ga istimewa. Tapi tahunya lembut dan enak. Potongannya juga besar. Kerupuk yang dimakan bersama siomay lebih mengecewakan. Aku expected itu kerupuk ikan  seperti kerupuk Palembang. Ternyata hanya kerupuk putih yang banyak dijual di warteg-warteg.

Seporsi Siomay plus Tahu ONLY

1 Porsi Ini + Kerupuk+Teh Tawar Hangat, Rp 30,000. Overpriced!!

Jadi kesimpulannya, siomay ini ga ada beda dengan  siomay abang-abang jalanan. Jadi lumayan kaget kenapa harga seporsinya bisa Rp 30,000. Overpriced. Untuk siomay yang HANYA seperti itu, rada amis, ga pake telur, pare, kol dan kentang, plus kerupuk putih warteg lagi..Huufftt..

Bakal mau datang lagi kesini? Kayaknya engga sih ;p

Alamat Siomay Pink:

Jl Tentara Pelajar no 48. Arteri Permata Hijau.