SERU-SERUAN CAVE TUBING DI GOA PINDUL
CAVE TUBING GOA PINDUL ~ Sebelumnya aku pernah mendengar kalau di Jogjakarta ada banyak wisata cave tubing. Dan makin tertarik nyobain waktu sepupu Raka yang baru balik dari Goa Pindul , nyaranin kesana.
Apa itu cave tubing? Jadi, semacam wisata menggunakan BAN DALAM untuk menyusuri sungai di dalam goa.
Dan di Jogja, ada banyak sekali goa-goa seperti itu. Goa Pindul yang terletak di daerah Gunung Kidul, dapat ditempuh dari Solo sekitar 2 jam-an. Kami melewati Wonosari, dan bukannya kota Jogja yang malah akan membuat jarak lebih jauh kalau harus lewat sana.
Agak sedikit bingung menemukan daerah ini. Sepupu Raka sendiri ga mmberikan info jelas mengenai lokasinya. Plang arah menuju goa Pindul juga ga banyak terlihat. Untungnya beberapa penduduk lokal bisa memberitahu. Walau pun tetep aja harus nanya berkali-kali.
Semakin mendekati lokasi, jalan yang kami tempuh semakin sempit. Jalanan sepi, sebelah kiri dan kanan hanya menampilkan pemandangan hutan dan sesekali rumah penduduk. Bingung. Kami salah jalan lagi ga ya?
Tapi akhirnya ada juga plang yang bertuliskan GOA PINDUL di satu sisi jalan. Hanya sajaa….. baru mengikuti jalan beberapa ratus meter, tiba-tiba ada 3 cowo yang melambai-lambaikan karton bertuliskan GOA PINDUL juga dengan arah panah belok kanan, masuk ke jalan setapak sempit yang bisa dibilang hancur.
Kami ragu, stop sebentar, tapi salah satu cowo yang melambai-lambaikan karton tadi, naik ke motor, dan memberi isyarat agar kami membuntuti dia. Serem banget ga sih??! Bisa aja kan rampok yang sengaja menjebak. Mana jalannya sepi dan rusak.
Tapi Raka, seperti kebiasaannya yang selalu berpikiran positif ke semua orang, “kayaknya dia orang baik-baik deh. Mukanya ga jahat. Lagian kita rame di mobil. Dia cuma sendiri.”
Duh…polosnya suamiku.. Pas kami mulai melewati rumah-rumah penduduk, langsung deh Raka berhenti sebentar untuk tanya apa bener jalan yang diambil ini arah ke Goa Pindul? Dan untungnya dibilang, iya ^o^ Berarti tuh orang bener-bener ngarahin kami. Pertanyaan selanjutnya, berapa biaya yang dia minta karena meng-guide sampe tujuan? Ga mungkin gratis kan 😀
Dan setengah jam kemudian, kami sampai di tempat wisata Goa Pindul ;). Mas yang tadi mengarahkan, langsung mengantar ke loket tiket. Dia sendiri hanya meminta bayaran seikhlasnya untuk jasa menunjukkan jalan . Rada nyesel juga udah berpikiran jelek ;p.
Biaya untuk cave tubing + rafting, per orangnya hanya Rp 75,000. Kalau hanya mau cave tubing tanpa rafting, hanya Rp 35,000. Terus pakai jasa fotographer, bisa motret sepuasnya + dikasih CD, biayanya Rp 180,000.
Kami memilih paket tubing+rafting+foto ;). Total berdua habis Rp 330,000. Mama, papa, Fylly dan babysitternya ga ikutan, memilih untuk duduk-duduk saja sambil makan di warung-warung yang banyak terdapat di sana.
Setelah memakai pelampung, peserta naik ke mobil bak untuk menuju goa. Mas Eko sebagai fotographer dan 1 bapak guide juga ikut dalam mobil. Sampai di lokasi, kami memilih ban yang mau dipakai, berjalan kaki sedikit sampai pintu masuk goa yang berair, dan langsung duduk santai di atas ban. Guide nantinya akan menarik tali di ban peserta supaya lebih cepat bergerak.
Di dalam goa Pindul , ada banyak stalaktit dan stalakmit yang masih aktif. Walau pun bentuk ga seindah seperti yang ada di goa Gong Pacitan, tapi lumayanlah. Panjang goa Pindul sekitar 300 meter (kalau aku ga salah inget).
Dibagi menjadi beberapa zona; terang, remang-remang, dan gelap abadi. Di bagian zona gelap abadi, terlihat banyak kelelawar masih menggantung di atas langit-langit. Bercak-bercak hitam dan coklat di atap goa dihasilkan oleh kencing kelelawar yang memang mengarah ke atas. Kedalaman sungai dalam goa sekitar 4 meter. Walau pun pakai pelampung, tapi aku tetep ogah untuk turun dari ban.
Antrian masuk ke Goa Pindul |
Bercak-bercak kencing kelelawar |
1mm dari stalaktit & stalakmit ini terbentuk selama 10 tahun. |
Ada 1 bagian dalam goa, yang batuan atasnya masih meneteskan air. Dipercaya kalo seorang perempuan melewati bagian bawahnya, menengadahkan muka, dan terkena percikan air di wajah, bakal awet muda ;). Sementara untuk yang laki-laki, ada batu berbentuk penis yang katanya sih bisa bikin ‘kuat perkasa ‘ kalo dipegang ;p hahaha…
Batu Penis ;p |
Tetesan yang bisa bikin awet muda ;p |
Keluar dari goa, semua orang bisa memilih naik ke atas melewati tangga, ato lewat tali sambil bergaya bak Spiderman ;p. Aku dan Raka, jelas memilih cara tali.
Naik keatas ala Spiderman |
So, selesai sudah cave tubingnya. Bagi yang ingin melanjutkan rafting, akan naik lagi ke mobil bak menuju sungai Oyo. Kali ini perjalanan agak jauh. Melewati jalan super duper jelek, persawahan, lalu masih harus berjalan kaki sambil membawa ban menyusuri jalan tanah dan bebatuan.
Agak sedikit curam dari yang pertama. Tapi begitu sampai, sungai berarus pelan terlihat di depan mata. Lagi-lagi ban kami ditarik oleh bapak guide. Menyusuri sungai sambil melihat pemandangan sekitar.
Jujur ya, agak sedikit membosankan sebenarnya. Beda dengan rafting yang pernah aku coba di Sukabumi (baca : DI SINI ). Tapi aku suka sungai Oyo, warnanya ga coklat seperti sungai kebanyakan, dan yang terpenting BERSIH!!
Jalan yang kita lewati menuju sungai Oyo |
Turun dari mobil, masih harus jalan kaki lumayan jauh 😉 |
Sungai Oyo 😉 |
Barulah mendekati ujung rute rafting, ada sebuah air terjun kecil yang banyak dituju peserta lain untuk membasahkan diri di bawah, termasuk kami berdua. Raka bahkan meloncat dari ketinggian 8 meter di tempat yang sudah disediakan.
Menyusuri sungai Oyo |
Air terjun kecil di ujung rute rafting |
Selesai rafting, kami berjalan sedikit menuju mobil bak yang tadi membawa peserta. Tapi sebuah tulisan langsung menarik perhatian.
*Pembayaran nanti di sekretariat ;p |
Hahahaha, ada aja ya cara menarik pengunjung ;p. Kami sempetkan makan minum juga di sana. Rasanya mah biasa banget. Tapi aku bener-bener heran dengan cara mereka menghitung makanan dan minuman. Hanya based on trust doang!! Apalagi yang bawa rombongan besar. Bisa aja kan ngaku makan 3, padahal sebenernya 10. Terserah si pemilik warung sih. Mungkin jualannya juga cuma iseng-iseng doang, bukan untuk nyari duit ;p.
Kembali ke tempat membeli tiket di awal, aku langsung mandi dan membersihkan diri di kamar mandi yang banyak tersedia. Cukup membayar Rp 2,000 saja, dapet toilet bersih, airnya juga jernih dan dingin.
Aaaahh…. jadi ketagihan abis nyobain cave tubing Goa Pindul. Berharap kalau pun merasakan lagi di tempat lain , moga-moga arusnya bisa lebih kuat dan menantang 😉
wah biasanya gua sepi.. tapi gua pindal sepertinya berbeda… Sepertinya menyenangkan.. tapi dengar-dengar pernah Overload ya..?
ga tau deh pernah overload ato ga…. tp memang kalo mw kesini, lebih bgs jgn weekend ato hari libur… weekday aja biar lbh sepi dan puas ^o^
Wah sayangnya saya gak mungkin kesini saat weekday XD
aahh, tp weekend ramenya itu msh normal kok… soalnya di sana ada banyak sekretariat utk mendaftar. aku yg dtg saat weekend aja ttp msh bisa nikmati walo rame
wah…best sangat libur-libur begitu
terutama berendam dalam air
Kalo lagi panas gini, adeeeem rasanya ya bang 😄
Seronok ya tubing di dalam gua. Kakak macam seram. kalau di luar ok sebab di dalam gua gelap kan?
Hahahahah tapi seruu kak. Lagian kan ada guide nya 😄. Dia tahu semua seluk beluk dalam gua itu. aman jadinya.