EXPLORING OLD TOWN OF PENANG (PART1)
Exploring Old Town Of Penang ~ Perjalanan dari Singapura ke Penang makan waktu 9 jam. Tapi jalan yang kami lewatin bagus, mulus, ga macet, dan lancar banget. Ditambah Bus Konsortium yang nyaman, perjalanan kali ini bener-bener ga bikin capek.
BACA: Wisata Sehari Di Singapura
Berangkat pukul 21.30 waktu Singapura, kami tiba di Terminal Sungai Nibong Penang, jam 6.30 pagi. Masih gelap gulita, tapi kendaraan umum di sini sudah mulai jalan dari jam 6 am. Buat yang mau jalan-jalan ke Penang dan berniat ngabisin waktu menggunakan bus umum, nih, Link bagus dan komplit tentang objek-objek wisata di Penang plus rute-rute bus umum di sana. Dan banyak sekali tips-tips yang berguna. PENANG TRAVEL TRIPS
Ga usah takut bus mereka kayak di Indonesia. Jauh banget ;p Bus di Penang itu, ato biasa disebut RAPID PENANG BUS, nyaman, bersih dan murah ^o^. Daripada buang-buang uang naik taxi yg jelas jauh lebih mahal, mendingan nge-bus 😉
Tapiiiii… berhubung kami berlima udah pada gerah dan pengen banget sampai ke Hotel secepat mungkin, (mengingat waktu mandi terakhir udah lewat 24 jam yang lalu ;p) , udah deh, langsung aja milih taxi di terminal untuk nganterin ke TRADERS HOTEL tempat stayed selama di sana. Seperti biasa, website hotel booking favorit ku pastinya di AGODA
Traders Hotel yang berbintang 4 ini, didapet dengan harga sangat murah melalui Agoda, dari original price di angka Rp2,000,000 per malam, menjadi hanya Rp500,000 permalam ^o^.
Karena waktu check in masih jam 2 siang, staffnya mengizinkan kami buat numpang mandi di Gym, plus menitipkan koper. Selesai mandi cari sarapan di KOMTAR area
As info, Traders Hotel berlokasi di kawasan pusat kota dan sangat strategis. Dekat dengan Bus Station, tempat belanja, mall, tempat sarapan, dan semua itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Kami sarapan di KOPI TIAM TAWFID PAWANCHI. Menunya nasi lemak, bihun, dan mi goreng yang dibungkus dengan plastik dialasi koran, hanya seharga RM 1 per bungkus. Ada juga bermacam-macam kue dan jangan lupa teh tariknya yang menurutku enaaaakkk banget ^o^. Ga terlalu manis, pas 😉
Perut kenyang, kami kembali naik ke atas, KOMTAR SHOPPING CENTRE. Belum semua toko buka, tapi lumayanlah untuk sekedar cuci mata dan ngabisin waktu. Untungnya, toko buku POPULAR yang super gede udah buka. Tempat favoritku untuk belanja novel-novel berbahasa Inggris yang harganya jauh lebih murah daripada buku-buku import Gramedia.
Baru setelah itu, diputuskan untuk jalan-jalan keliling kota naik bus RAPID PENANG 301, sekaligus visit USM (University Sains Malaysia), tempat di mana adikku kuliah. Ini salah satu Universitas negeri terbaik di Malaysia. Sangat besar, luas, tertata rapi, dan semuanya ada dalam 1 komplek. Baik itu asrama, fakultas, laboratorium, lapangan olahraga, cafetaria, tempat ibadah, etc.
Puas keliling USM, perut kembali lapar, balik lagi ke KOMTAR untuk makan siang, keliling di PERANGIN MALL dan ngeborong VINCCI untuk oleh-oleh orang di rumah. Baru deh balik ke hotel untuk check-in dan istirahat sebentar. Oh iya, kalo nginep di TRADERS HOTEL , jangan lupa siapin RM 200 per malam untuk deposit fee ato uang jaminan. Semua itu bakal dibalikin pada saat check out. :).
Sore hari, kami menyebrang ke GAMA (semacam Hypermart) cuma untuk beli oleh-oleh coklat ;p. Kayaknya tiap travelling , aku jarang beli sesuatu untuk diri sendiri. Selalunya kebanyakan buat orang rumah dan teman-teman ;p.
Puas belanja, kembali mengelilingi pertokoan untuk mencari travel agent yang menyediakan tour harian keliling Penang. Supaya jadwal lebih terarah. Akhirnya deal dengan AG EXPRESS SERVICE, berlokasi di 33G – 09 , Jl DR Lim Chwee Leong.
Tour yang dipilih ini mendatangi beberapa tempat wisata di Penang selama 8 jam dan disediakan lunch juga. Biayanya hanya RM 80 per orang but exclude admission fee ke beberapa tempat wisata. Ga usah kuatir, fee di sana ga mahal-mahal banget lah, dan worth it ama yang didapat.
So, setelah acara besok terjamin full, acara selanjutnya, dinner dan keliling Penang di waktu malam dengan sahabat kuliahku dulu, Afifah. Sambil membawa supir kantornya, Afifah mengajak kami makan di daerah PADANG KOTA, dekat sekali dengan laut. Tempat makannya berlokasi outdoor dengan berbagai macam makanan yang dijual. Ini dia review dari makanan-makanan yang kami pilih:
a. PASEMBUR.
Gado-gadonya khas Malaysia. Bedanya dengan gado-gado Indonesia yang kebanyakan sayur, Pasembur bisa dipilih sendiri isiannya. Ada kentang, tauge, bengkoang, cumi-cumi, tahu, bakwan, dan masih ada lagi yang aku lupa namanya. Lalu semua itu dipotong-potong dan disiram dengan kuah kacang kental dan gurih ^o^.
b. MIE UDANG.
Mie rebus biasa dengan 3 udang besar di atasnya. Harga RM8, tapi kuahnya kental dan pedas, membuat mie rebus ini menjadi lebih dari sekedar biasa ^o^ . Segeerr banget waktu nyeruput kuahnya dan menggigit daging udangn yang empuk.
c. CHAR KWEE TIAW
Jangan salah ngebedain ‘Char Kwee Tiaw’ dengan ‘Kwee Tiaw’. Char itu artinya ‘basah’. Jadi Char Kwee Tiaw berarti mienya dimasak basah. Ada kuah sedikit. Di atas mie tiaw juga dikasih udang 2 potong besar yang sama gurih dan empuknya. Bumbu terasa pedas apalagi dimakan saat masih panas 😉
d. NASI GORENG KAMPUNG
Makanan favoritku saat kuliah. Nasi gorengnya putih, ada`taburan ikan teri di dalam, plus potongan cabe rawit (chili padi kalo orang Malaysia menyebutnya). Bener-bener ngobatin kangen masa-masa kuliah dulu.
e. NASI GORENG AYAM
Cuma ini nih yang rasanya biasa. Nothing’s special. Kayak nasi goreng ayam yang banyak dijual di Jakarta.
f. KERANG BAKAR & SOTONG BAKAR
Ini untuk dimakan rame-rame. Untung aja, karena ternyata porsinya guueeedeee ;p. Seporsi kerang bakar lumayan mahal, sekitar RM 20. Rasanya sih sama dengan kerang rebus. Tapi menurutku sausnya ga begitu enak. Terlalu manis.
Nah kalo sotongnya, awal sempet ngebayangin, sotong gede utuh yang dibakar gitu. Tapi ternyata, sotong yang udah diiris tipiiiisssss banget, trus dibakar. Rasanyaaa…….. amis :(. Ga cocok ama lidahku.
g. ABC (Ais Kacang)
Ueennaaakkkk..^o^. Kesukaan dari zaman kuliah. Campuran es serut , susu, sirup cincau, kacang mede dan kacang merah, bikin rasanya bener-bener seger..
Keluar dari Padang Kota, kami keliling Gurney Drive dengan mobil. Penang di malam hari memang cantik. Kota ini menjadi lebih hidup dan indah saat matahari sudah tenggelam dan lampu-lampu kota berwarna-warni dinyalakan.
Sesaat sebelum matahari terbenam, mobil melaju ke arah FORT CORNWALLIS, benteng terbesar di Malaysia yang dibangun oleh Sir Captain Francis Light. Patung sang Kapten pun dibangun tepat didepan fort entrance, menyambut para visitors.
Lalu kami melewati Gedung Parlemen Penang yang berwarna putih, besar dan megah. Di sekitar daerah ini banyak sekali restoran-restoran seafood pinggir jalan. Lokasinya benar-benar pas karena dekat sekali dengan pantai. Malah kami sempet melewati 1 restoran seafood bernama Bali Restaurant , yang identik sekali dengan suasana Bali yang kental.
Lalu, sampailah di daerah elite Penang. Mungkin sama dengan daerah Menteng Jakarta. Rumah-rumah bagus dengan pekarangan luas. Ternyata tanah di Penang ini dibagi 2. Milik sendiri (private) dan milik pemerintah yang boleh disewa penduduknya selama 99 tahun saja. Setelah itu penyewa harus keluar.
Dari penjelasan driver, jadi tahu juga, kalo kendaraan (motor/mobil) yang ditempeli stiker ‘P’ besar di belakang, menandakan pengemudinya baru lulus mendapat SIM. Stiker itu akan terus ditempel selama 2 tahun. Jadi kalo dalam jangka waktu tersebut, pengemudi mengalami accident, semuanya akan ditanggung asuransi. Tapi kalo stiker ‘P’ tidak terpasang, maka semua kerusakan yang terjadi akibat kecelakaan, akan ditanggung sendiri dan SIM nya otomatis langsung dicabut.
Trus ada lagi stiker ‘L’, yang berarti learner. Artinya si driver baru lulus belajar mengemudi, tapi belum lagi mendapatkan SIM. Seandainya saja sistem ini diterapkan di Indonesia ya. Kenyataan yang ada, SIM bisa didapat hanya dengan membayar polisi dan boro-boro orang kita mau memasang stiker P ato L dikendaraannnya. Gengsi dan malu konon 🙁
So, berakhirlah 1 hari perjalanan kami di Penang. Back to hotel for having a very tight sleep ;). Besok jadwal kita masih padaaattt 😉
Yang saya suka kalau berkunjung ke blog Mbak Fanny, tulisannya selalu lengkap. Serasa ikut jalan-jalan ke Penang. Terutama kalau mengulas makanan, bikin saya kangen banget ke kota ini. Nah kalau jalan naik bus malam ke sana, gak menikmati jembatan penang yang terkenal itu ya Mbak?
Tapi aku udh pernah lewatin jembatan itu mba, Jadi pas kesana malam2 pake bus, udh ga penasaran 😄
Berburu kuline di satu kota sangat menggairahkan dan itu salah satu wajib dilakukan saat traveling, thanks yaa sudah menulis ini, suatu saat bisa jadi refrensi.
Sama2 mbaaa… Kalo ke Penang, memang paling asyik wiskul, selain wisata budaya juga.
Entah kenapa, saking senangnya aku dengan Penang di tahun 2017 aku pernah 8 kali dalam setahun pergi kesana dengan durasi paling sebentar 2 minggu. Beneran eksplore berbagai macam sudut kota dan berulangkali ke tempat yang sama karena suka
Ya Allah saluuuuuuut mas 🤣. Aku aja ga pernah segitunya. Padahal kangen berat juga Ama Penang. Tapi memang Penang itu beda auranya Ama KL. Betah sih pas aku msh di sana.
Fokus ama kulinernya sii Pasembur itu ko bisa pucet yak enakan gado gado kita dong penuh warna yakan?! hehe
Akupun bakal bilang gitu. Enakan gado2 kita hahahahaha
Wah penasaran rasanya pasembur. Klo nasi lemak, nasi goreng kampung udh sering nyoba waktu ke KL. Thx sharing crita panjangnya di Penang yaa. Menantikan sambungannya
Unik sih rasanya. Kayak gado2 tapi beda. Pasembur LBH manis 😄. Dan LBH kental kuahnya
wahhh paling seru nie jalan2 begini… dapet healingnya , dapet wawasannya dan dapet kulinernyaa .. mantapoo
Lepas kangen Ama kota di mana aku kuliah juga mba , 😄
Seru juga ya wisata Penang, makanannya unik dan aku tertarik dengan toko buku gedenya bisa wisata buku ini hihi..bisa lewat darat ya via Singapura..
Yg aku suka tobuk di sana murah2, apalagi yg BHS Inggris mba. Beda Ama Indonesia buku impor mahal. Di sana murah2
Jelajah Penang ini seru yaa, kak Fan.
Semua aman, semua senang.
Termasuk Penang yang terkenal dengan Wisata Kesehatannya. Ini-bener menyenangkan dan menjadi dorongan yang kuat bagi pasien untuk sehat.
Btw, Kuliner Penang ini cenderung ke Melayu yaa..kak Fan.
Yummmii sekali melihat sotong.
Hehhee~
Iya mba Len. Makanya aku cocok 4 THN di sini. Makanannya enak, cuaca ga jauh beda Ama Medan, orang2nya jg ramah. Kangen bgt ih ke Penang. Udah kayak second home
menarik sekali Penang ini, akan jadi list selanjutnya kalau travelling ke Malaysia nanti
Beda Ama KL mba. Mungkin Krn kotanya lebih tenang, dan teratur. JD kalo kesini bawaannya santai banget 😄
Kakak nak lihat gambar Fanny kuliah di USM tapi kecil sangat gambarnya….
Soalnya dulu tulisan ini di tulis di blogspot. Lalu saya pindahkan ke WP. Ntah kenapa foto jadi keciiiik 🤣🤣. Tak bisa dibesarkan lagi hahahah
pada tahun 2012 suami Fanny cukup hensem…sekarang Fanny tetap evergreen cantik
untuk Fanny dapat jalan-jalan ke Penang…saya sekadar singgah di airport jer dulu
Hahahaha tulisan lama sangaat iniii 🤣.
Makasiiih loh bang pujiannya 😄.
Saya malah belum pernah ke Malaysia yg Sabah Serawak. Next harus kesana. Udh masuk dlm list saya ☺️😍
Masa ni umur berapa ni? Macam baru di sekolah menengah (kalau di malaysia) atau SMA di indonesia…..Mudanya…..
Ya Allah, itu saya sedang hamil anak pertama kak 🤣🤣. Dah 31 usia. 😂. Hamil 6 bulan, tp tetep nak ke Malaysia 😅