Logo

Travel & Food

Travelling – It leaves you speechless, then turns you into a storyteller.

EUROPE TRIP (PART 1) BULGARIA

Gambar Post

Lokasi:

sofia bulgaria

EUROPE TRIP: BULGARIA ~ Ini kisah awal perjalanan aku jatuh cinta dengan traveling. Thanks to my husband as a first person that asked me to accompany him visiting Bulgaria in November 2010 (He was my boyfriend at that time, not a husband yet ;p).

 

Mulanya Raka cuma bilang gini, ‘kamu bisa ga ngumpulin 15 jt untuk tiket pesawat PP ke Bulgaria dan Jerman? Kita stay di apartemen ortuku. Pokoknya kamu nyediain tiketnya aja, sisanya aku’

 

Tahu apa yang aku pikir saat itu? Wuaahhhh.. ke Eropa? Trus semuanya ditanggung kecuali tiket pesawat PP doang. Cuma 15 juta pula ^o^. Masih ada waktu setahun untuk ngumpulin uangnya. Kalo tiap bulan aku sisihin Rp1.5 juta dari gaji, pasti November 2010 uangnya udah terkumpul.

 

Dan di situ, bibit-bibit cinta untuk traveling around the globe, mulai bersemi wkwkwkwkw  ;).

 

Sebagai anak seorang Diplomat, suamiku udah puas keliling Eropa dan Asia sejak umurnya 3 bulan. Dari koneksi Papanya yang punya banyak kenalan di KBRI tiap negara Eropa, kita jadi mudah untuk mengurus semua.

 

Persinggahan pertama, pastilah Bulgaria. Visa Bulgaria dngan mudah diurus Papa yang saat itu masih bekerja sebagai  Diplomat di Sofia, Bulgaria. Papa juga yang meminta temannya di KBRI Jerman agar mengeluarkan surat undangan buat  kita berdua , so pada saat apply Visa Schengen di kedutaan Jerman, Jakarta, syukurlah ga ada kesulitan samasekali. Alhamdulillah ya .. ga  nemuin yang namanya Visa ditolak, lama, atau pertanyaan jutek macem-macem dari petugas kedutaan Jerman ^0^.

 

Begitu tiba hari-H yang ditunggu-tunggu, ga sabar rasanya! Kami  planning cuti 3 minggu khusus liburan ke Eropa ini. Berangkat dengan pesawat Lufthansa tujuan Jakarta – Munchen – Frankfurt – Sofia. Lalu pas pulangnya nanti, Berlin – Frankfurt – Jakarta. Harga tiket yang aku dapet saat itu, USD 1200 PP.

 

I was so excited at that time. Ini bukan perjalanan pertamaku ke Luar negri. Tapi ini my first travelling to Europe ^o^. Jelas pasti beda dengan travelling ke negara-negara Asia sekitar Indonesia. And it was Winter time ^O^..Walopun sayangnya, due to global warming, aku ga ngerasain salju di sana, padahal sudah masuk November, tapi cuaca lumayan dingin terutama di Berlin.

 

Di Sofia, dijemput Papa Mama at  Sofia International Airport. Suasana kota tua Eropa nan klasik, dengan penduduknya yang dingin tapi cakep-cakep (khas Eropa Timur), langsung bikin betah dan berharap bisa tinggal di sini selamanya ^o^.

 

kota-kota di eropa timur

Jalanan di Sofia, Bulgaria menjelang winter

 

Bahasa di sana aneh dan samasekali ga bisa kupahami. Apalagi tulisannya yang berbeda jauh dengan abjad latin. Orang Bulgaria punya kebiasaan unik. Mereka ‘menggeleng’ kalo menyatakan IYA, dan ‘mengangguk’ saat bilang TIDAK. Aku sempet confused pada awalnya ;p.

 

Bulgaria tidak memiliki terlalu banyak tempat-tempat perbelanjaan dan rekreasi. Tapi di sana banyak tempat bersejarah dan bangunan-bangunan tua yang masih bagus. Sebagai pencinta historical places, kota seperti inilah yang selalu membuatku betah.

 

Hari pertama kita ditemani Mba Mei, temennya Mama yang menikah dengan Bulgarian, mengelilingi kota Sofia. Melihat-lihat gedung parlemennya, berfoto di depan Lucky Egg, berharap bisa beruntung ;p, mengunjungi pasarnya yang rame tapi bersih, tempat-tempat penjual souvenirs di bawah tanah, duduk-duduk di taman, dan makan siang di salah satu mall. Bukan mall yang megah dan grande seperti di Jakarta, tapi lumayanlah untuk ukuran negara seperti mereka.

 

tempat-tempat wisata di eropa timur bulgaria

berfoto depan Lucky Egg, Sofia Bulgaria

tempat-tempat wisata di sofia bulgaria

Berfoto depan gedung parlemen Sofia Bulgaria

 

Bulgaria terkenal sebagai penghasil Mawar. Banyak banget produk-produk yang terbuat dari Mawar sebagai bahan bakunya. Mulai dari krim badan, wajah, parfum, pewangi ruangan, even dibuat Syrup ;). Belum lagi souvenirsnya yang lucu-lucu, unik dan murah meriah ^o^. Rugi banget kalo ga bawa banyak Euro kesini. Mata uang Bulgaria sendiri adalah Leva. Saat kita datang kemarin, 1Leva = RP 6 ,000

 

Bicara tentang makanan khas Bulgaria, ada beberapa yang cocok dengan lidahku, tapi ada juga yang aneh ;p. Salah satunya  yang lumayan enak dan cocok di lidah, SHOPSKA SALAD (ga tau de penulisannya gimana, tapi bacanya begitu ;p).  Ini semacam salad dengan bahan-bahan tomat, onion, kentang, parsley, selada dicampur menjadi satu, dituangi vinegar sedikit dan taburan keju khas Bulgaria yang banyak di atasnya ^o^ Yummmyyy..

 

kuliner khas sofia bulgaria yang enak dan wajib dicoba

Ini penampakan shopska salad, kuliner khas Bulgaria

 

Trus aku juga pernah ngerasain Ikan Salmon bakarnya yang sumpahh uennakkk bangett ^o^.. Dagingnya masih seger, lembut, terasa manis dan tidak ada amis samasekali. Sambil makan di depan perapian yang menyala, dengan suara derik-derik kayunya plus music country…hahaha.. I miss that moment so much.

 

objek wisata yang ada di sofia bulgaria

Di luar dingin, angetin badan depan perapian di sofia Bulgaria

 

Kita juga sempet hadir di acara yang diadakan oleh  KBRI Sofia. Ketemu dengan orang-orang Indonesia, ngerasain makanan khas Indonesia lagi, dan dikenalin ama Dubesnya saat itu, Bpk Ingkiriwang.

 

Dari sana juga kami jadi kenal  dengan Om Towo, yang udah tinggal dan berkeluarga di Sofia selama puluhan tahun. Om Towo ini yang ngajarin kita rute-rute bus di Sofia, ngajakin melihat-lihat Plovdiv (daerah pinggiran Bulgaria), trus  maen Bowling di Sport Centre. Umur sih boleh udah 70-an, tapi terbukti om Towo masih kuat gelindingin bola bowling 13 kg dan slalu menang, plus bawa mobil keluar kota ampe malam.. Salut Om ^o^

 

objek wisata di sofia bulgaria

kalo ke Bulgaria, sempetin untuk datang ke Plovdib. Tempatnya asyik banget!

 

Ada 1 tempat di Bulgaria yang sebenernya udah lama banget pengen aku datangin, Rila Monastery. Bagi yang pernah membaca novel THE HISTORIAN, karangan Elizabeth Kostova, pasti tau kisah Count Dracula yang kabarnya sempet melarikan diri dan bersembunyi di Rila Monastery. And there I went. Just to see the place description in my favorite novel ;). Masuk ke dalam gerejanya, melihat lukisan-lukisan yang banyak dipajang dan dengan bantuan om Towo yang mentranslate tulisan-tulisan dalam aksara Bulgaria, which told the stories about Rila. It was soooo interesting.

 

objek wisata di sofia bulgaria

Rila Monastery yang pernah muncul di novel THE HISTORIAN, tentang Count Dracula

objek wisata di sofia bulgaria

Masih di bagian Rila Monastery.

 

Kami juga masuk ke dalam musiumnya, yang memajang pakaian-pakaian dan senjata tentara Ottoman ketika menyerang Bulgaria. Sayangnya kamera dilarang keras di sini :(. But anyway , I always think that Museum is the best and most convenient way to learn history :).  Seolah bisa melihat langsung kejadian-kejadian di masa lalu lewat barang-barang peninggalan mereka.

 

Hari terakhir di Bulgaria, temen Mama Papa, keluarga Anna Stamatova, mengundang  dinner di suatu  traditional Bulgarian restaurant. Tempatnya sangat berkesan ethnik, penuh dengan pernak pernik khas Bulgaria. Keluarga Anna bener-bener baik. Mereka tidak begitu lancar berbahasa Inggris, tapi gesture dan keramahan yang mereka tunjukkan membuat aku merasa sudah mengenal mereka bertahun -tahun.

 

Dinner diawali dengan appetizer, main course dan dessert yang porsinya ampun-ampunan ;p. Selera makan orang Bulgaria ini bener-bener gede. Tapi anehnya,  jarang banget aku melihat orang gendut di negara ini :).  Kelihatannya, walau selera makan besar, tapi sistem metabolisme mereka termasuk cepat ;p.

 

Anna Family kept asking us to order and eat more. Hahahaha.. sampai akhirnya aku gave up dan bilang kalau porsi makan orang Indonesia tidak sebesar mereka.

 

objek wisata di Sofia Bulgaria

Foto terakhir di Sofia Bulgaria bersama keluar Anna Stamatova

objek wisata di Sofia bulgaria

Salah satu makanan khas bulgaria, yang jujur ga tahu namanya ;p. Kan ceritanya ditraktir cuy 😀

objek wisata di sofia bulgaria

Salah satu kuliner khas bulgaria, semacam kebab.

 

Hal unik dan berkesan tentang restoran ini, ada sekelompok penari dan penyanyi yang membawakan lagu juga tarian tradisional Bulgaria, dengan penuh semangat, terus menerus, dan sangat energetic. Membuat pengunjung yang mendengar jadi  ingin ikut menari.

 

Para penari itu berkeliling ke arah meja-meja tamu dan menawarkan untuk menari bersama, and I was in ^o^.

 

kuliner khas bulgaria, makan apa di bulgaria

Para penari di restoran tradisional Bulgaria, mengajak tamu untuk menari bersama

 

Malam itu bener-bener istimewa . It was very hard to leave Bulgaria , especially leaving amazing new friends like them ;).

 

 

34 Tanggapan

Tinggalkan Balasan ke Fanny Fristhika Nila Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Foto Penulis

Fanny Fristhika Nila

Penulis Blog

Lihat profil selengkapnya

Instagram

@fanny_dcatqueen

Artikel Terakhir

RECAP SEPTEMBER 2025

Tidak ada lokasi

KULINER PADANG: SATE MANANGKABAU DAN SHOLAT DI MESJID RAYA SUMATERA BARAT

Padang, Sumatera Barat

KULINER PAINAN: RUMAH MAKAN PAK DESA DI PANTAI SALIDO DAN PUNCAK MANDEH

Painan, Sumatera Barat

IN MEMORIAM, KALISTHA LESTARI, BAYI GAJAH KECIL TESSO NILO

Pelalawan, Riau

WISATA PAINAN: JEMBATAN AKAR BAYANG DAN BELI OLEH-OLEH RENDANG LOKAN

Tidak ada lokasi

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.