Kuliner terakhir yang kami datangi sebelum lanjut ke Solo, es krim OEN. Sebagai pecinta eskrim, baik yang homemade atau pabrikan, aku doyan nyobain semua rasa.  Sebagai salah satu es krim tua yang sudah lama berdiri, kayaknya pantes es krim OEN ini dikunjungi untuk dicoba 😉

Bangunan restoran eskrim OEN merupakan bangunan lama. Bagian dalam pun didekor dengan sentuhan oldies. Even trolley untuk membawa makanan para tamu memakai  model klasik yang masih digunakan ;).  Aku langsung merasa nyaman masuk ke restorannya. Serasa balik ke jaman dahulu kala.

Salah satu pegawai  datang dan mengedarkan buku menu. Masing-masing kami menuliskan pesanannya, Strawberry ice cream, Tutty Fruity, dan 3 lagi jenis eskrim dengan nama yang unik-unik.

Intinya itu gabungan dari es krim coklat, vanila dan mocha.  Sementara papa, hanya memesan Hot Coffee.

Pesanan kami lama datangnya. Lebih dari 20 menit. Udah mulai gelisah, tapi staff yang tadi melayani, saat ditanya hanya bilang ‘sebentar lagi’. Padahal tamu yang datang ga begitu rame saat itu.

Dan setelah datang,  1 scoop es cream berwarna pucat seperti peach diletakkan di meja. Perasaan ga ada yang memesan peach deh. Tapi ternyata, itu eskrim  STRAWBERRY! Hahahaha.

Jiiaahhhh, kenapa warnanya pucat gini? Aku sampe nyicipin, apa bener ini strawberry? Dari rasa sih emang strawberry, tapi tekstur eskrimnya ga lembut ya.. Mikirnya sih masih positif, mungkin karena homemade.. Tapi eskrim Ragusa yang juga homemade lembut-lembut aja tuh #tetepgamaukalah.

Es krim strawberry pucet!!

Eskrim-eskrim lain pun berdatangan. Tutty Fruity yang dipesan oleh asisten Mama mertua, ga kliatan Tutty Fruity samasekali. Lebih mirip ke kue bolu coklat dan vanilla. Ga ada  potongan-potongan buah yang biasanya ada di eskrim Tutty Fruity. Rasanya? Sorry to say ini mah bener-bener coklat dan vanilla. Plus ada sedikit kismis di antara eskrimnya. Tapi cuma seuprit!! Belum bisa ngalahin es krim tutty fruity di Restoran es krim TENTREM, Solo. Kalau yang itu, beuuugh wajiiib coba!! Itu baru tutty fruity ;).

Tutty fruity ato bolu ;p?

Eskrim pesananku? Disajikan dalam gelas tinggi, terdiri dari mocha, dan vanilla, lalu di bawahnya dikasih buah-buah kaleng yang rasanya super duper asam banget. Untuk hiasan, ditaruh cone yang diletakkan terbalik, dan sedikit whipped cream. Ga ada istimewanya dari segi rasa. Aku seperti makan es serut yang dikasih flavour ke atas eskrim.  Apalagi buah-buah kalengnya, ga kemakan ;p. Asem banget beib.

Punya mama dan Raka juga hanya so-so.. Karena intinya, di sini cuma nama eskrimnya aja yang beda-beda dan kliatan unik. Tapi es krimnya sendiri cuma basic es krim (strawberry, mocha, coklat dan vanilla) yang di tuker-tuker pasangannya, dan diganti toppingnya. That’s it. Jujur ga ada rasa spesial yang kami rasakan.

Ga ada yang istimewa dari es krim ini

Dan 1 yang bikin aku makin ilfil makan di sini, kopi panas pesanan papa, GA DIANTER-ANTER BAHKAN AMPE PESANAN YANG LAIN HABIS! Bisa bayangin ga sih? Cuma KOPI PANAS?! Seberapa susah bikinnya? Dan alasan si staff, jumlah personil  mereka sedang terbatas karena sholat Jumat. Laaaah, trus staff cewe  pada kemana?? Sebagai mantan frontliner di bidang jasa, aku ga pernah membiarkan anak buahku sampai kosong dalam melayani customers.

Sampai akhirnya papa langsung mencancel pesanannya.  Dan harga yang aku bayar hanya untuk nyicipin ES SERUT JADOEL plus service kacau  di sini,  Rp 166,000.

  Rasa minus banget, service apalagi, dan harganya segitu ;p.  Mau balik lagi? Tentu tidak… Aku masih lebih suka rasa es krim jadul di Tentrem, Ragusa atau Es Krim Brasil asli di Purwokerto. Jauuuh lebih enak.