BELAJAR HAPPY TENTANG IKAN DI SEA WORLD ANCOL
Seumur-umur sea world yang pernah aku datangin sampai usia segini, cuma sea world yang di Berlin, tahun 2010 lalu. Itupun kurang berkesan, yang bikin aku ga begitu tertarik untuk visit other sea worlds at other places, termasuk yang di Ancol.
Dan pada dasarnya aku ga begitu doyan mengunjungi tempat wisata yang bagiku membosankan, atau cendrung disukai anak kecil. Lain ceritanya tempat wisata seperti themepark yang memiliki wahana-wahana menantang sekaligus naikin adrenalin ;). Whooooa kalau itu mah, ga diajak juga bakal pergi sendiri (“,).
Bagian depan sea world Ancol |
Raka yang akhirnya berhasil bujukin untuk main ke sea world Ancol, dengan alasan membawa bayi jalan-jalan sambil melihat ikan-ikan di balik aquarium raksasa. Aku pun akhirnya manut, itu juga setelah mikir daripada bosan di rumah, mending keluar.
Tiket masuk sea world Ancol Rp 60,000 (weekday, Sen – Jum) dan Rp 70,000 (weekend, Sab-Ming/Hari libur) per orang.
Anak-anak di bawah 2 tahun, masih free. Jam buka sea world dari pukul 9 pagi sampai 6 sore setiap hari.
Saat kami datang di Sabtu sore, ga ada antrian samasekali di counter, sehingga semua urusan berlangsung cepat, tanpa perlu menunggu. Pintu gerbang pertama yang kami lewati, langsung memperlihatkan aquarium besar berisi ikan-ikan kecil berwarna-warni. Fylly langsung senang melihat ikan-ikan berenang dan berusaha menggapai mereka dari balik kaca.
Next aquarium, bertuliskan AQUARAPAIMA, yang berisi ikan-ikan besar seperti ikan bawal air tawar, ikan roa, ikan patin albino dll. Yang aku suka dari sea world Ancol, di samping aquarium biasanya tertulis penjelasan mengenai ikan-ikan yang ada, lengkap dengan nama latin, dan di mana mereka biasa hidup. Lumayan menarik, karena semua penjelasannya diberi gambar, ga bertele-tele dan jelas.
Ada juga aquarium ikan DUGONG. Selama ini aku pikir kata-kata DUGONG hanya plesetan semata, ternyata beneran digunakan untuk nama seekor ikan, yang sepintas ekornya memang terlihat seperti ikan duyung, tapi dengan kepala yang besar dan sirip seperti anjing laut 😉
Ikan Dugong |
Sekitar jam 16.30, diberitahukan kepada pengunjung bahwa akan ada pertunjukan memberi makan ikan dari balik kaca aquarium oleh para penyelam terlatih. Jadi pengunjung akan duduk setengah lingkaran di depan aquarium raksasa yang memperlihatkan berbagai macam jenis ikan termasuk pari dan hiu.
Aku yang tadinya kepengen ikut nonton, langsung berubah pikiran saat jalan memasuki tempat yang dilapisi karpet, karena tercium aroma tajam menyengat seperti bau kaos kaki dan sepatu lembab. Itu aja udah bikin ilfil untuk lama-lama duduk menonton pertunjukannya.
Alasan kedua, yakin seratus persen pertunjukan ini bakal cendrung untuk anak-anak usia balita ke atas daripada orang-orang dewasa ;p. Nontonin orang ngasih makan ikan, please deh, ga aku banget itu.
Tempat pertunjukan memberi makan ikan |
Jadi biarlah suami dan si baby yang nyaksiin acaranya, while I was walking around to see other attractions.
Tertarik saat melewati sebuah mobil dan booth telephone umum, yang dimodifikasi menjadi aquarium, lucu dan unik. Seolah-olah manusia bisa bernafas di dalam air dan berada di suatu kota dasar laut.
|
Phone booth di AQUACITY |
Mobil yang dimodif menjadi aquarium |
Setelah puas foto-foto di sana, jalan lagi mengarah ke TOUCH POOL sea world Ancol, di mana orang-orang boleh memegang atau sekedar menyentuh ikan-ikan dan beberapa makhluk laut lain, seperti penyu, bayi ikan hiu, teripang, bintang laut dan ikan pari.
Sejujurnya aku kurang setuju kalo ikan-ikan itu dipegang sembarangan oleh banyak orang, terutama anak kecil yang kadang ga tahu atau belum paham dan suka asal mengangkat si anak penyu atau meremas teripang yang mereka kira hanya bulu-bulu lembut biasa.
Teripang |
Pari dan baby hiu yang bisa disentuh |
Aquarium selanjutnya adalah HIU 🙂 Lumayan besar dan banyak sekali jenis hiu berenang di dalam. Di dekat aquarium ada papan besar berisi penjelasan singkat tentang jenis-jenis hiu yang ada di dunia.
Hiu Banteng, Hiu Bambu Abu-Abu, hiu Sirip Hitam, hiu Kembang, hiu Karang Abu-Abu, hiu Sirip Putih, hiu Buto, hiu Tokek dan hiu Bambu.
Lengkap dengan nama latin mereka, dan penjelasan mengenai tempat hidup, makanan dan cara mereka mencari mangsa. Menarik 😉
Lalu aku berjalan ke pojokan sedikit gelap, dengan beberapa aquarium tidak terlalu besar dan sepintas terlihat kosong, tapi ternyataaa… Itu aquarium GURITA RAKSASA.
Karena penerangan yang cukup remang, dan kabarnya si gurita pintar menyamarkan diri, aku sedikit susah mencari di antara koral dan karang serta tumbuhan laut, tempat si gurita bersembunyi.
Tapi setelah diperhatikan baik-baik, ya ampunn…. ternyata karang besar yang ada di depan kaca aquarium adalah si giant octopus yang menyamar ;p. Itupun baru tahu setelah dia berenang ke sisi aquarium lain dan nemplok di situ ;p.
Cuma sebenernya badan gurita ini ga gede-gede banget. Karena ditulis ‘giant’ , aku mikirnya bakal segede badan orang dewasa gitu, tapi ternyata sebesar badan anak kecil. Iya sih tetep lebih besar dari ukuran gurita biasa.
Giant octopus (yang dilingkari merah) |
Papan info tentang si gurita |
Aquarium kecil dan gelap selanjutnya, berisi KERONDONG MORRAY EEL. Agak sedikit parno melihat ikan 1 ini. Karena bentuk badan yang seperti ular, dan aku benci ular. Badannya terlihat kokoh, padat dan berotot.. Memangsa makanan menggunakan gigi yang berukuran besar plus tambahan gigi di langit-langit mulut. Mmmm… langsung inget ikan Piranha.
Morray eel |
Bentuk asli Kerondong Morray Eel |
Ga mau terlalu lama melihat ikan berbadan ular, aku jalan lagi ke arah aquarium KEPITING LABA-LABA RAKSASA . Whooohoooo.. pas membaca si pemilik nama, badannya memang besar dengan kaki-kaki yang panjang seperti kaki laba-laba.
Sedikit seram pas baca papan info di samping aquarium, yang menulis kalo kepiting raksasa ini pemakan segala, dan menurut legenda pernah memakan tubuh pelaut yang tenggelam.
Kabarnya lagi, daging kepiting yang besar banyak menjadi incaran nelayan karena mahal. Yaelaahh, kepiting imut-imut aja bisa mahal gilak di restoran, apalagi kepiting segede gaban begini ;p.
Oh iya, para pengunjung bisa tahu sedingin apa air laut tempat makhluk laut ini hidup, dengan hanya menyentuh besi panjang yang terhubung ke aqaurium, dari sana bisa merasakan temperatur airnya.
Dan air tempat si kepiting raksasa tinggal amat sangat dingiiinnnn ^o^. Ga heran sih, karena dia hidup di perairan Selatan Jepang, yang suhu air lautnya lebih dingin daripada laut biasa di Indonesia.
Kepiting laba-laba raksasa..Langsung ngiler bayangin dagingnya ;p |
Puas melihat ikan-ikan dan biota laut, aku berjalan ke arah BIOTA OCEANIC MORTEM (BOM). Sebuah ruangan luas, di mana pengunjung bisa melihat kumpulan hewan-hewan laut yang sudah mati dan diawetkan.
Mulai dari yang kecil sampai yang ukuran raksasa. Paling curious pas melihat ikan-ikan laut dalam yang ada dalam koleksi BOM. Bentuk ikan-ikan yang hidup di perairan laut dalam ternyata lebih seram daripada ikan-ikan lain. Tampang mereka terlihat buas, dengan gigi tajam dan badan lebih besar.
Ikan-ikan yang diawetkan |
Ikan-ikan laut dalam yang diawetkan |
Juga ada ikan Pari Raksasa yang diawetkan, dulunya pernah menjadi bagian dari Sea World Ancol. Semua tertulis di papan penjelasan. Badannya memang bener-bener besar. Sangat lebar dan juga panjang.
Pari raksasa yang diawetkan |
Info tentang Pari Raksasa |
Bisa membaca riwayat ikan-ikan ini saat hidup, tentang asal dan lokasi pengambilan serta dalamnya laut untuk bisa mendapatkan mereka, lumayan menarik buatku.
Terkadang terlintas pengin bisa diving. Bukan untuk ikut-ikutan mengambil dan mengawetkan mereka, tapi sekedar melihat dari deket ikan-ikan ini berenang. Sayang sampai sekarang, belum berani juga ikutan belajar diving untuk bisa dapat license.
Keluar dari BOM, aku melewati suatu ruangan, Oranye Gonjreng dan bersinar, yang ternyata GLOW THEATRE. Sayangnya pas datang, pertunjukan sudah selesai. Jadi ga tau deh apa isi dari film yang ditampilkan di teater ini.
|
Glow Theater |
Terakhir kami masuk ke lorong panjang melengkung yang bagian atasnya transparan, sehingga bisa melihat banyak sekali ikan dari macam-macam jenis, juga ada penyu dan sesekali muncul penyelam-penyelam yang sedang berenang memberi makan ikan.
Di beberapa tempat, terpajang bagian-bagian kapal karam, yang sengaja diletakkan dalam air. Memberi kesan keadaan dasar laut sesungguhnya, di mana banyak terdapat kapal-kapal karam. Agak merinding kalau membayangkan itu.
Dibuat seperti keadaan karam |
Keluar dari lorong panjang, kami kembali ke aquacity tempat phone booth dan mobil disulap menjadi aquarium.
Aku tarik perkataan awal yang menganggab SEA WORLD ANCOL ini membosankan, karena ternyta lumayan puas menonton atraksi-atraksi menarik di sini!
Cukup terhibur dengan jenis-jenis ikan dan makhluk laut lain. Buatku, sea world Ancol justru lebih bagus dan lengkap dibanding sea world yang aku liat di Berlin (kecil, begitu doang dan membosankan).
Sea world Indonesia bisa bangga dengan koleksi ikan-ikannya yang ga kalah lengkap dan dikemas menarik untuk semua usia. Bahkan saat datang kemarin, beberapa turis asing banyak terlihat mengunjungi sea world Ancol. Next, aku jadi tertarik visit Sea Aquarium yang ada di Singapura, katanya terbesar di dunia. Beneran ga sih?
Ikan Mas ini buta ga ya? |
Naik ke tingkat atas, bisa melihat kolamnya |
Info tentang koral dan karang |
Dah lebih dari 10 th tinggal di jakarta, tapi baru sekali masuk sea world dan itupun udah 10 th an juga yg lalu hahaha. Tapi aku malah masuk bolak balik yg di siam paragon sama aquarium nya KL hehehe. Jadi malu sebagai warga indonesia 🙂
gpp mas ;p…aku jg baru masuk krmn stlh 7 thn di JKT ;p Not bad lah…
Aku lah dua kali kesana terakhir tgl. 9 nop memang tidak biaya sendiri
anak2 yg pasti seneng kalo ksana 😀