WISATA LAMPUNG: MELIHAT BAYI GAJAH SITI ANISA DI WAY KAMBAS
I’m Baaaaaaack 😄😎. Balik dari road trip Sumatera kemarin, beuuugh, capeeeek ya beib 😂. Padahal yang bawa mobil bukan aku… Apa kabar pak suami yang sudah menjadi single driver dalam perjalanan kami keliling Sumatera, minus Aceh 😁
Beberapa teman sempet nanya nih, kenapa ga sampai Aceh, kan nanggung , dikiiit lagi 😆. Bukan ga mau cyiiiin, tapi kekangan waktu yang bikin ga mungkin untuk sampai Aceh.. Lagiaaaaaan, aku 18 tahun tinggal di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan 2 tahun di Banda Aceh... So, kali ini skip dululah, udah puas banget pas tinggal di sana dulu 😄
Awalnya, prediksiku kami akan menghabiskan 21 hari untuk road trip Sumatra ini. Kenyataannya hanya 17 hari. Kenapa lebih cepat?? Gara-gara pak suami tersayang ada janji dengan bos nya, yang bikin kami mesti cepet pulang 😞. Ga bisa liat staff nya cuti nih pak bos…
MENYEBRANG DARI PELABUHAN MERAK KE BAKAUHENI, LAMPUNG
Seperti yang kita tahu, antara Jakarta di Pulau Jawa, dan Lampung di ujung selatan Sumatera, terpisahkan oleh Selat Sunda. Jadi mau ga mau, kalau jalan darat, sudah pastilah harus nyebrang menggunakan Ferry.
menyebrang via selat sunda dari Banten Merak ke Lampung , Bakeuheni
Kami berangkat jam 6 pagi dari Jakarta. Jujur telaaat banget dari plan awal… Raka awalnya bilang, “kita berangkat jam 2 pagi yaaa, supaya sampai Merak subuh. Trus dari Lampung ke Bengkulu ga kemalaman” .
Itu kata beliauuuuu 😂.
Faktanya, aku dan anak-anak udah siap dengan dandanan cetar membahana walaupun masih jam 2 pagi, eeeeh, yang ngomong mau berangkat pukul 2 masih ngorok beib 😂.
Waktu dibangunin alasannya, “Hujan mam… aku tidur dulu aja, biar mataku seger pas driving”. Hmmmmm… cakeeep kau 😅
Jadilah kami baru jalan jam 6 pagi dari Jakarta ..
Si Hitam masih berkilat, hitam legam. 6 hari dijalan, kulitnya berubah coklat berdebu😂
Sampai pelabuhan Merak, Banten, tiket kapal beli online, yang regular aja.. Total biaya untuk kami ber4 + mobil, hanya Rp465,000
Perjalanan dari Merak ke pelabuhan Bakauheni kurang lebih 2.5 jam. Selama di kapal, aku memilih duduk di deck, menikmati angin dan pemandangan kapal lain yang lewat. Sementara Raka tidur di ruangan yang memang disediakan, gratis, tapi aku ga suka, karena terlalu ramai orang.
selama di kapal
cari sarapan di cafetaria kapal
kapal pengangkut batubara yang berpapasan dengan kapal ferry
kalau sudah melihat mahkota kuning Siger khas Lampung, berarti sudah dekaaaat ^o^
RENCANA BERUBAH, PLAN B DIPILIH
Gara-gara berangkat kesiangan, aku langsung itung-itungan waktu. Seharusnya kami sampai Bengkulu malam ini. Tapi si single driver sanggub ga, karena Lampung – Bengkulu waktu tempuhnya 15 jam , termasuk berhenti untuk makan dan sholat.
Sementara rutenya nanti akan melewati hutan kiri kanan, ditambah berita rampok yang masih banyak di jalanan Sumatra, kami ga berani kalau harus jalan malam.
Terpaksa saat itu juga keputusan dibuat. Mustahil sampai Bengkulu hari ini. Wajib nginap 1 malam di Lampung, baru besok pagi-pagi banget berangkat.
Maklumin aja, dalam road trip, apapun bisa terjadi say 😄
AJAK ANAK-ANAK MELIHAT GAJAH DI WAY KAMBAS
So, mau ngapain seharian di Lampung? Aku langsung minta Raka untuk main ke WAY KAMBAS, melihat gajah-gajah yang dilindungi di Taman Nasional 😍. Daaaaaaan, Way Kambas ini sedang hype bangetttttt , secara ada si super star Baby gajah, Siti Anisa 😍😍😍😍😍. Ya Allah cantik amat namanyaaaa 😄😂. Panggilannya Nisa ya geees… 😎
Jujur, aku jadi tergila-gila dengan gajah, sejak case anak gajah tertabrak di Malaysia, dan induknya seperti patah hati menunggui anak yang sudah meninggal 😭😭. Fotonya berseliweran di Feed Ig ku, yang bikin ga tega dan ikutan nangis..
Tapi anehnya, selain cerita sedih itu, lewat juga video-video bayi gajah yang ternyata lucuuuu ameeeet dan menggemaskan… Ntah kenapa algoritme feed IG-ku yang tadinya banyak tentang kucing, berubah diserbu aneka gajah , termasuk video kenakalan baby Nisa di Way Kambas 😄
TIKET MASUK TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG
Dari pelabuhan Bakauheni ke Way Kambas, masih harus menempuh 2 jam perjalanan. Akses jalan keciiil, tapi untungnya baguuuus. Sesampai di sana, beli tiket untuk 4 orang, total Rp55,000
Eh, ada ibu-ibu penjual buah, katanya beli buah buat dikasih ke gajah-gajah nanti. Seplastik gede, isi pisang dan jambu, hanya Rp30,000. Buseeet muraaah amaaaat 😍. Bisa-bisa bukan buat gajah, malah kami yang makan ntar 😂. Beli seplastik, buat baby Nisa😍
MAKAN SIANG DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG
Berhubung kami tiba saat waktu makan siang, perut udah ngelih alias lapeeer 😁. Untungnya di dalam Taman Nasional, warung-warung yang berjualan makanan adaaa, yang menjual pun ternyata orang Jawa, keturunan generasi ke4 dari para transmigran zaman pak Harto.
warung makan di way kambas
Cuma menu masakan ya bukan wow sangat. Sekedar mengganjal lapar lah… Kami pesan:
2 nasi goreng,
2 soto ayam,
2 kelapa muda, dan
1 es jeruk.
Kelapa muda-nya enaaak, daging kelapa beneran lembuuut, mudah dikerok pakai sendok. Sengaja pesen ga pake gula, Jadi beneran murni kelapa muda.
Makanan, semuanya standard-lah…. B aja. Ga ada yang spesial. Soto ayam awal-awal ngerasain enak, gurih, topping banyak, eh, giliran makan bihun, langsung ambyaaar. Rasa bihunnya kayak yang udah lamaa, apek..
menu yang kami pesan
Total harga makan semua, Rp 102,000. dan pembayaran bisa QRIS.
NAIK SHUTTLE KELILING WAY KAMBAS
Perut kenyang walau ga puas dengan rasa, tapi energi kami berasa di recharged 😁. Dari warung makan, jalan sedikit ke depan, untuk beli tiket shuttle…
Jadi, mengelilingi Way Kambas bisa dengan 3 cara:
1. Naik Shuttle. Harganya Rp20,000 per Orang.
2. Naik Jeep. Sewa 1 jeep Rp400,000. Kenapa lebih mahal, karena rute lebih panjang dan akan masuk ke hutan.
3. Jalan kaki beib 😄. Kalau stamina kalian kuat gagah perkasa, monggo saja kelilingin areanya pake kaki. Itung-itung sekalian olahraga, atau latihan untuk persiapan marathon 😄
shuttle untuk melihat gajah way kambas
Karena tujuan kami hanya mau lihat gajah, ya ga tertarik masuk hutan segala. Naik shuttle udah cukup.
Drivernya sempet nawarin, mau beli tebu ga ama dia, buat kasih ke gajah.. Awalnya ga pengen, kan udah beli buah seplastik gede…😁
Dalam 1 shuttle, kami join dengan pengunjung lain. Drivernya ramaaaah banget.. Dia cerita kalau Way Kambas akhir-akhir ini memang semakin ramai, apalagi ada Nisa yang bikin gemes, gemoy dan jadi tujuan utama orang-orang untuk melihat 😂.
Ya gimana ga, Nisa itu masih 1 tahun lebih usianya. Jadi tingkah masih kayak bocil bangett.. Gemeeesiiiin…
FITRIA, GAJAH JAHIL DI WAY KAMBAS
Gajah pertama yang kami lihat, namanya Fitria. Kalau kata driver, jangan dipegang sebisa mungkin, soalnya Fitria suka iseng, narik pengunjung 😂. Tapi masih boleh kalau mau kasih makan tebu. Nah, di sini aku berubah pikiran, jadi pengen beli tebu. Akhirnya beli dari driver, Rp10,000 dapet seiket gede.
Fitria gajah pertama yang kami lihat
akhirnya beli tebu ama si driver ;p
YULIA, SI BAIK HATI YANG SEDANG HAMIL
Gajah kedua namanya Yulia, dan dia sedang hamil. Asyiiik nanti Nisa jadi punya adik 😄. Yulia ini lucuuuu banget, pas kami datang, dia semangat lari menghampiri, kayaknya udah paham, kalau ada pengunjung, pasti mau dikasih makan 😁. Habiiis tebu ku dilahap.
Dan kami jadi tahu , saat mengambil makanan dari tangan pengunjung, belalai gajah ternyata kuaat bangetttt. Ga heran mereka bisa melakukan apapun dengan belalainya.
Yulia, bumil yang menanti bayiiii ^o^
SUPER STAR WAY KAMBAS, BABY SITI ANISA 💓
Selesai naik shuttle, oleh driver kami disuruh pergi ke spot satunya, untuk melihat Nisa. Di sini bayar lagi kalau mau foto-foto dan kasih makan gajah. Ga mahal kok, Rp20,000 Per Orang.
Areanya luaaaas banget. Anak-anak langsung lariiiii mendekat begitu tahu Nisa sedang in action di depan pengunjung lain 😂 . Ada 2 gajah selain Nisa, mama Pleno (ibu kandung Nisa), dan gajah dewasa lain yang aku lupa namanya.. Katanya sih, aunty nya Nisa 😄.
NISAAAAAAA!!!! ^O^
Daaaan apalagiiiii, ga cuma anak-anak, akupun langsung mendekat, pengen menyentuh si bayi raksasa yang imut menggemaskan , semlohai, tapi nakal ini😍😍.
Jangan sodorin tas atau plastik buah ke Nisa, karena pasti akan dia tarik. Untuk seekor gajah kecil, tenaga Nisa udah kuat banget loh 😂. Aku sempet tarik-tarikan tas, sebelum akhirnya pak mahoot datang, memarahi Nisa 😂
Foto dengan artisnya Way Kambas, Siti Anisa ^o^
ini aunty nya Nisa…^o^
GA BISA MELIHAT GAJAH ERIN DI WAY KAMBAS DAN SUMMARY
Ga puaaaaaas, pengen lebih lamaaa, pengen nginep, pengen main ama Nisa sambil meluk-meluk dia.. 😍😄
Seseru ituuuu melihat aneka gajah jinak di Way Kambas… Tempat terdekat dari Jakarta. Tiket masuk ga mahal, dan dijamin saat ketemu Nisa, ga mungkin ga ingin senyum dan ketawa melihat tingkah lucunya.. Pernah baca , bayi gajah memang seperti anak manusia, yang bisa tantrum, ngambek, suka main-main dan iseng. Karena itu tingkah mereka bisa sangat lucu.
nisa nenen ama mami pleno duyuuuu ^o^
Gajah-gajah di Way Kambas rata-rata jinak, exception gajah jantan yang tidak boleh didekati kecuali ada mahoot (pawang gajah) yang menjaga. Jadi kami hanya melihat dari jauh, karena yang jantan biasanya lebih agresif.
gajah jantan di kejauhan
yaelaaah papiiii, mau angkat beban sesering mungkin, juga ga bakal bisa angkat gajah wkwkwkwk
Sayangnya, ga bisa melihat Gajah Erin, karena saat itu bukan waktunya Erin tampil. Untuk informasi, Erin ini gajah yang belalainya putus setengah karena kekejian dari pemburu gajah 😭. Dia terkena perangkap saat masih kecil, dan gara-gara kondisinya yang dianggab tidak akan selamat, kumpulan gajah termasuk induk meninggalkan Erin saat itu..
Untung saja Erin yang sekarat ditemukan oleh pegawai kehutanan, yang langsung membawanya untuk diobati di Rumah Sakit Gajah, Way Kambas.. Thank God, Erin selamat setelah dirawat beberapa hari…
Hati siapa yang ga menangis , membayangkan Erin kecil disiksa, hingga terputus belalai 😭😭. Kenapa manusia sekajam itu 😢. Apalagi bagi gajah, belalai seperti tangan mereka. Apapun yang mereka lakukan, kebanyakan akan menggunakan belalainya..
Karena terpotong setengah, agak susah bagi Erin untuk memungut makanan yang jatuh di tanah.. Sehingga dia harus menunduk dan mengambil langsung dengan mulut 😭. Itu berefek ke punggungnya yang menjadi lebih turun.
Jika kalian ke Way Kambas, tolong mampir dan melihat gajah-gajah di sana… Sayangi mereka, jangan usir apalagi mengambil gadingnya dengan cara kejam . Kita semua makhluk Tuhan bukan?!.. Apalah fungsi Gading bagi manusia, selain untuk memenuhi gengsi dan ego.
Gajah termasuk binatang pandai dengan ingatan super bagus. Dia bisa mengingat jalan atau wajah seseorang dengan baik. Bagi manusia, gajah berguna untuk menjaga ekosistem lingkungan. Tolonglah jangan serakah.. Hutan itu rumah mereka, sebelum manusia datang dan menghancurkan alamnya.
wah…Kak Ngah ada kenalan dari Lampung…Kak Ngah x pernah sampai sana. Inshallah akan ke sana jua satu hari nanti…
nanti balik lagi kesini kak 😉
Ya Allah, keren banget itu Way Kambas Kak. Pernah dengar sih dulu, Alhamdulillah kembali teringat dari artikel Kakak.
Banyak juga gajah jinak di sana ya, terutama bintangnya tuh si Siti Annisa. Pesan Kakak menohok banget nih, soal menjaga alam dan ekosistemnya.
Semoga tidak ada lagi yang menjadi korban keserakahan manusia ya Kak. Semoga Teddy bisa berkesempatan kesana. Aaaamiiiin.
aaamiiin… aku pun masih pengen bangettt bisa balik ke sana lagi mas.. nunggu ada bayi yg baru ;p
Daku waktu ke Kampung belom sempat singgah ke Way Kambas. Padahal pengen banget. Cuma saat itu pas momen mau tahun batuan, jadinya nguber buru² balik ke Jakarta biar gak padat sama penumpang lainnya. Mana pas mau menepi itu kapal ferry ombaknya gede banget lagi, alhasil berada di kapal molor setengah jam yang bikin jantung deg²an gak karuan hehe
kalo saat peak season, aku ga kebayang antrian masuk kapal mbaaaa hahahahah… pernah baca panjaaaaaaaang… makanya aku pun menghindari itu
Aku pernah ke sini tapi udah lama banget, dulu belum ada jeep dan shuttle, pernah naik gajahnya, dulu sih bayar 150 ribu per orang, tapi duduk enggak pake kursi, punggung gajahnya di alasi dengan semacam bantal dan kain gitu, tapi lumayan capek karena gajahpan gede, duduk jadi ngankang😆
aku naik kuda aja ngeriii mba, takut jatuh krn tinggi hahahahahah… waktu itu kudanya tinggi soalnya.. apalagi gajah, takut melorot aku wkwkwkwk
wah jinak gajah seronok anak bermain-main cantik tempatnya
iyaaa, gajah2 di sanctuary ini memang banyak yg sudah jinak kak.. jd bisa diajak main
ni travel versi back to nature gitu! nice sgt!! yg penting wisata!
hahahah iya kak… mengenalkan anak2 dengan alam dan hewan
Wah, senangnya baca cerita ini
Ke Sumatera nggak lengkap klo nggak lihat gajah di Way Kambas ya mbak
Lucu sekali gajah gajah ini
Semoga mereka bisa tetap hidup bahagia di lingkungan yang aman..
amin… ada banyak penangkaran gajah di sumatera… mungkin krn hutan di sana masih luas, walau ada aja orang2 yg merasa itu tanah mereka lalu membangun pemukiman.. pdhl tanah negara
Ya Allah padahal udah seneng-seneng bacanya mbaaak. Eh makin keujung kok aku malah pengen nangiiiiisss.. heuheuheu. Sedih si, negeri ini tuh lagi ‘sakit’ banget dari atas. Banyak tanah-tanah yang harusnya dibiarkan hijau, malah satu persatu dibabat dan dijadikan perumahan dan berbagai lahan lainnya. Akhirnya ya hewan-hewan seperti gajah harimau kera dll inilah yang jadi korban.
Jadi inget ada video satu ibu2 yg ngasih penjelasan gitu. Gajah tu emang punya ingatan yang kuat, dia bisa inget area dan jalan-jalan mana yang udah dia lewatin. Tapi pas dia lewat.. lho, kok ujug-ujug udah ada rumah? nah itulah sebenarnya, kita yg datang belakangan malah jadi makhluk paling egois. Jahaat memang ya.
Btw sempet kepikiran mau kesini ngeteng mbak. Tapi kayaknya syulit deh. Soalnya dari pelabuhan ke way kambas dan masuk area hutannya, itu bener-bener susah transportasi banget. (aku tau dari vlognya nugroho febianto)
sekarang udh banyaaaaak open trip mas.. dan ga mahal kok… kalo ngeteng aku memang belum tahu… cuma kalo ada open trip mah, ambil itu aja.. ga mahal juga 😀
naaah itu…. manusia itu kok bisa serakahnya ga inget akhirat yaaak… dikira bakal abadi di dunia atau gimana sih… ga paham aku… sekalinya jahat., luar biasa jahatnya…
gatau kenapa tiap liat gajah itu pertama kali terlintas dipikiranku itu film anak gajah thailand, iyaaa nangis banget, sama kayak kemarin yang sempet viral anak gajah ketubruk ya nangis juga..
apalagi banyak cerita diambil gadingnya itu.. Ya Allah kenapa mereka tega banget yaa sama gajah.
btw aku sukaaa banget liat senyumnya si bumil yulia.. gemes pol Ya Allah.. jadi makin pengen kesana.. semoga suatu hari nanti aku juga bisa ajak anak anak main kesini
aaamiiiin….. semoga nanti bisa ajakin anak2 kesini mbaaa… beneran mereka pasti sukaaa. dengan tingkah lucu para gajah kecil ini.. yg bikin seru itu kalo ada gajah kecilnya sih… krn beneran kayak anak manusia yg masih bocil hahahah
Miris ya Mas Fajar, katanya manusia adalah makhluk yang berakal dan sempurna, sayangnya akal dan sempurna itu malah digunakan untuk kesenangan diri. Gak memikirkan bagaimana dengan makhluk hidup lainnya. Terlebih gajah kan kalo gak salah masuk salah satu hewan purba deh ya? Yang mana harusnya kita yang tahu diri ya sama yang lebih tua.
itulaah mba…. pemburu liar itu kok ya tegaa banget.. saat mereka ambil gadingnya terkadang gajah masih dlm keadaan sekarat… sampe nangis aku pas diceritain kejadiannya ama mahoot
Ya ampun aku paling ngeri kalau ada kejadian hewan disiksa. Perutku mulas Mbak. 🙁
Baca ceritamu ya, aku applause mbakkk eee.. Semoga bapak drivernya sehat-sehat ya mbak. Keren!
Bayangin di laut 2,5 jam itu jujur amaze banget. Aku sendiri nyebrang dari jawa ke bali satu jam, kadang overthingking ina inu, belum lagi mikir ombaknya. Hihihi..
Tapi seru juga jalan-jalan naik mobil pribadi keliling sumatera. Meski ya, perjalanan awalnya selalu di awali dengan “lima menit lagi ya. Masih ada waktu kok” dari paksu. 😀 😀
cerita yg erin ini sedih, tp pas aku dtg ke taman nasional kedua di riau, itu sampe nangis mba, diceritain saat kapten gajah di sana dibunuh.. ya allah , kok bisa manusia ga ada hati begitu.. apalagi semua hanya krn iming2 25 juta… ga berkah uang itu…
seruuuu kok road trip sumatera ini… dan aku jd tahu kalo jalur barat lebih cakep drpd jalur timur
Awalnya baca sambil ketawa-ketawa, ngebayangin rencana yang berangkat jam 2 pagi ternyata molor4 jam. Tapi endingnya mewek. Kasihan Erin, hiks. Jadi cacat gituu. Dan memang bagi sebagian kecil orang zaman dulu (satu geenrasi di atas kita) gading tuh jadi prestige dan dipajang di ruang tamu (termasuk macan yg diawetkan). Jangan ada lagi lah tren begini, kasihan hewannya.
Way Kambas seseru itu ya dan ternyata tiket juga gak mahal, apalagi ada kendaraan shuttle juga jadi gak capek jalan kaki.Gajah-gajah yg masih usia setahun bener-bener imuut. Aman juga karena ada mahoot-nya.
Oh ya Kak Fanny, habis baca ini jadi ingat bukunya bu NH Dini yang berjudul ‘Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang’ karena ada chapter bbu Dini dan rombongan menggiring ganesha (gajah Sumatra) ke tempat yg lebih aman, tahun 80-an.
sediiih banget memang mba… selama di sana denger cerita erin itu langsung kayak mo nangis.. apalagi pas aku ke tessonilo… pemburu liar ini kejam dan ganas saat membunuh gajah… ga tegaa banget… sampe heran kok bisa mereka melakukan itu 🙁
waah aku belum baca buku bu NH Dini yg itu…. nanti cari ah.. memang belum banyak buku NH Dini yg sudah aku baca
Logo DcatQueen blog yang ada di foto itu baru yaa, siapa yang bikin kah? Cakeep.
bukaaaan, itu masih belum fix hahahahahaha… masih blm sreg aku
Comel2 telatah gajah di Way Kambas tu ye. Saya dari dulu lagi nak bawa anak2 ke Pusat Konservasi Gajah di Kuala Gandah Pahang tapi belum ada kesempatan lagi.
ihhh bawalah mereka kesana …. dijamin anak2 suka pasti.. apalagi kalo sedang ada bayi gajahnya.. skr nih, saya jadi lebih suka gajah drpd kucing hahahahaha
Ya Alloh tega banget yaa yang bikin belalai Erin putus setengah. Sadis, jd geregetan deh sama orang² yg gak ada perasaannya sama binatang baik seperti gajah.. 😢
Nisa lucu n gemoy yaa. Sampe dikelilingin orang². Eh, aku penasaran mba, kenapa gajah di Way Kambas itu betina semuanya: Fitria, Nisa, Yulia, Erin.. Pada kemana jantannya?
ada kok mba yg jantan… aku tulis juga di atas :D.. yg jantan lagi ga bisa didekatin, krn sedang agresig… biasanya itu krn sedang birahi
Cara bedain satu gajah dengan yang lain gimana ya mba Fan? Aku pernah lihat video tentang Nisa itu, lucu banget manja ke pawangnya. Iya, kasihan banget sama Erin😭 gak habis pikir emang sama manusia egois yang ngambil gading hanya demi ego belaka. Kenapa gitu lho gak mikir tentang keseimbangan alam???
kalo aku juga ga bisa bedain mereka mbaa hahahahah.. tp mahootnya ya bisa… namanya juga mereka udh ngurus sejak lama, apalagi kalo dr kecil… pasti udh ada tanda2 khusus dari gajah jagaan mereka 😀
Setuju sih Fanny, bahwa hewan2 liar masuk ke pemukiman manusia karena kita2 ini yang masuk terlebih dahulu ke wilayah mereka. Mereka juga tidak akan mengganggu kalau tidak merasa terusik.
EH, itu biaya masuknya Rp 55.000 sudah total buat 4 orang? Waw, murah ya. Bagaimana caranya mereka dapat pemasukan buat memberi makan gajah2nya? Gajah2 kecil itu bikin gemesh banget sih…
muraaah bangettt mba.. makanya skr ada open trip kesana dan murah juga.. aku msh mau sih kesana lagi
amboi nama gajah taknak kalah, siti anisa ya! macam nama model muslimah gitu xD
comelnya anak gajahhh, saya suka sangat gajah sebab ia antara haiwan yg baik. sekali kita buat baik dgn gajah, dia akan ingat kita. sama juga kalau buat jahat.
saya teringat video viral yg pemburu di india ni bunuh anak gajah. lalu ibu gajah pijak pemburu tu sampai mati. hinggakan di hari funeral pun gajah tu datang lagi untuk balas dendam. scary!
saya terus google gajah erin tu. kasihannya sudah tiada belalai :'( susah nak makan dan minum. manusia memang sering membuat kerosakan sampaikan penduduk asal dari hutan pun dikacaunya
hahahahahah itulaah, macam nama model muslimah kaaan kwkwkwkw..
memang gemaaaaas sangaat dengan nisa nih… saya macam tak nak pulang saat di sana.
aiiiih, saya tak nak lihat video yg india itu kak… dah pasti tak sanggub sangat 🙁 ya allah apalah salah bayi gajah itu sampai dibunuh 🙁
Mbaaaa akutuh masa kecilnya kan di Banten yaaa. Jadi buat nyebrang ke Lampung tuh cukup sering. Cerita Mba Fanny tuh jadi ngebangunin ingatan masa lalu aku. Gimana serunya di kapal Fery (kalau yang kelasnya agak tinggi) seingatku ada spot karaoke, bisa pesan makanan seperti nasi goreng, duduk di sofa bentuknya agak melingkar. Beda cerita kalau naik yang kelas lebih sederhana, saya ingat pernah lesehan makan popmie di lorong kapal. Tentunya disertai uek uek karena genangan.
Fitria, Yulia, Nisa terlihat cukup berisi ya Mba. Dulu yang kuingat gajah Way Kambas langsing-langsing, heuheu. Berarti sudah banyak perbaikan, Alhamdulillah
kemarin untung kapal yg regular cakepan mba…. dan sebenrnya aku nyesel naik yg ekspress pas pulang… krn malah lebih lamaaaa dari regular. bukan krn dia ga cepet… tapi pintu masuknya cuma 1… jd nunggunya lamaaaaaa. tahu gitu aku naik regular aja…
ohhh dulu agak kurus yaaa…. yg kemarin aku liat udh sehat dan berisi mbaaa..
Seronok dapat berjalan-jalan melihat tempat orang. Jauh perjalanan luas pemandangan.
betuuuul… itulah kenapa saya sukaaa jalan2 begini , dan selalu spare waktu untuk bisa traveling
Seru banget main ke Way Kambas lihat gajah-gajah lucu. Apalagi harga tiketnya tergolong murah. Kupikir bakal ratusan ribu, ternyata cukup puluhan ribu aja ya 😊
Memang suka kasihan kalau ingat perburuan gajah dan perusahan hutan ya. Semoga manusia lebih bisa menjaga alam dengan baik.
kalo tempat begini masih murah2 mbaaaa.. apalagi ini sumatera… dan pengunjungnya kebanyakan warlok… makanya ga mungkin mahal . di tambah punya pemerintah juga
Cakeep Kau….
Wkwkwkkw kalimat itu bikin aku ngakak, kebayang beth dirimu yang sudah siap eh paksu malah masih butuh rehat.
Aku belum ke Way Kambas nih, jadi pengen kesana pas dirimu cerita tentang si Nisa. Apalagi soal Erin, hik orang kok gitu banget ya. Manusia tuh ampun deh kalau sudah lupa diri. Semoga kita dan makin banyak orang sayang pada isi dunia termasuk binatang.
Anw, aku gagal fokus nih, baru lihat logo pohonnya. Cakeps deh.
kalo tahu bakal berangkat jam 6 pagi, ngapain kaaan aku dandan dari tengah malam wkwkwkwkwkw.
kesini deh mba…. seruuuu memang… bisa nginep juga sebenernya… kalo udh main ama nisa, pasti males pulang hahahahaha. aku mau sih kalo kesana lagi
itu logonya belum final.. masih coba2 hahahahaha . msh belum sreg
Ahaaa aku malah liat logonya udah cakep, jadi pengen tahu yang finalnya, pasti lebih kece.
Aku tuh beneran jadi kepikiran random jelajah Lampung. Gara-gara baca tulisanmu dan pak Bambang.
Naik kereta ke Merak, terus nyebrang. Walau udah pernah kesana, tetapi rasanya kota itu pasti banyak perubahan, tetep tujuan utamanya main ke Way Kambas, bertemu si Nisa.
Baca lagi tulisanmu ini, aku kok pengen banget explore tempat itu. Pengen seharian berkencan dengan gajak yang hampir semua jinak itu.
Atau kita iseng aja yuk buat trip blogger hihi. Yang bisa dan mau aja wkwwkwk
aku sih mauuuuu mba… atau tunggu pas gajah yulia melahirkan… bakal ada bayi gajah lucu lainnya ntr 😀 . anak2 gajah ini yg bikin suasana makin menarik sih
Salam singgah..menarik banget travel kalian ada gajah jadi kawan,,nampak kereta besar juga si Dughul namanya kan..bestnya
krn gajah2 di sini sudah jinak bang :D.. krn itu baik2 semua
Bestnya dapat up close and personal dengan gajah. Gaya Nisa masih anak2 jadi masih nakal. Berlari sana sini bagai anak kecil. Kakak suka kalau ke sini apatah lagi Dania pasti suka sebab Dania suka haiwan. Manusia demi wang sanggup bersihkan hutan untuk membina kawasan perumahan. Kesian haiwan2 liar di dalam hutan. Rumah mereka dah makin mengecil. Kesian kakak dengar pasal belalai terputus itu. Bagaimana la Erin mahu mengangkat beban mahupun makanan?.
saya yakiiiin dania tak nak pulang kalo dah kesini hahahahaha.. memang comeeel dan lucuuuu sangat gajah2 nya trutama yg masih keciiil… saya saja betaaah kak bermain dengan mereka
itulaaah.. erin jadi susah nak ambil makanan di tanah… kadang dia mesti disuapin, atau menunduk ambil lgs dengan mulut
cantik tgk shuttle tu..sronok fanny jalan2..kalo gajah yg agresif risua juga
tapi gajah di sana yg agresif memang tidak didekati ke pengunjung, jadi aman 😀
Ahahaa.. Lucu-lucu ya Mbak nama gajah-gajahnya 😂 dan superstar-nya adalah Siti Anisa 😅 siapa sih yang kasih nama? Trus aku gak tau cara bedain gajah satu dengan yang lainnya. Gimana caranya? Haha.
Setuju banget kita harus menyayangi gajah-gajah itu. Gak habis pikir sama orang-orang yang pengen banget memanfaatkan gajah untuk kepentingan pribadi, demi ego dan kepuasan semata 🙁
sebenernya aku pun susah bedain…. paling mudah ya Nisa, krn masih kecil hahahahaha… tp namanya mahoot, mereka udh urus gajahnya sejak kecil mba… lama2 pasti udh tahu ciri khas dari gajah asuhan mereka 😀
Wah perjalanan bisa molor jauh amat dari yang direncanakan hehehe
Tiket masuknya serba murah ya
Gajah mau punya adik, wah cakep
murah meriah ke way kambas ini… apalagi udh banyak open tur nya
Pengen banget ke Lampung
punya saudara di sana
Ayolah kesini mas… lampung itu seruuuu ternyata. dan ada banyaaak tempat wisata
Saat memutuskan road trip gini emang harus ada plan B dan plan lainnya ya mba Fann. Selalu ada kemungkinan di luar kendali, termasuk jam keberangkatan yang telat dari plan awal.
Nah, dari pada ambil resiko buat jalan tengah malam dan masih rawan kejahatan emang better banget nginap dulu di Lampung. Syukurlah, ikut happy karena akhirnya mba Fann dan keluarga bisa ke Way Kambas 😍😍😍
Ketemu baby Nisa dan beberapa gajah lucu lainnya. Pastilah happy ngeliat mereka dari dekat bahkan bisa foto bareng. Biaya masuknya termasuk Murmer ya mba, untuk bisa jelajah way kambas dan shuttle bis nya juga masih masuk akal harganya secara banyak spot yang bisa dikunjungi.
Takjub pas tau kalau ada warung bertahan sampe 4 generasi gitu Masha Allah keren beneran bertahan. Kelapa muda aikhhh bikin ngilerrrr.
Nah, terkait pemburu liar aku heran banget kenapa sejahat itu. Bayangin gajah sedari kecil harus terpotong belalainya duhhh. Secara belalai itu aset banget buat dia, bisa jadi tangan untuk ambil makanan juga huhuhuhu. So sad dengan fakta banyak orang serakah dan jahat sama hewan, padahal mereka ada buat keseimbangan ekosistem juga dan mereka pun makhluk tuhan yang berhak hidup sehat, bahagia serta aman. Semoga saja gajah-gajah ini semakin terlindungi ya dan manusia jahat tersadarkan akan kelakuan buruknya.
aku memang terbiasa bikin plan B saat traveling mba… mau road trip ataupun bukan. krn sewaktu2 ada ajaaa yg diluar prediksi ;p
muraaah ternyata ke way kambas ini… tiket masuk dan lainnya juga masih masuk akal… pantesan skr banyak yg buka open trip juga mba.. aku mau sih susatu saat kesana lagi pakai open trip.
eh maksudnya 4 generasi itu mereka sudah tinggal di lampungnya hahahahaha…. kalo jualan aku ga tahu apa udh selama itu atau belum… jd dulu mereka pindah ke lampung dari jaman kakeknya 😀
sediiiih banget kalo denger cerita bagaimana pemburu liar ini membunuh para gajah… kejam bangettt mba.. aku sampe nangis pas diceritain ttg gajah rahman dari tessonilo… ga kebayang sakitnya, dan pasti mahoot yg menjaga sedih luar biasa.. secara udh kayak anak sendiri
Mantap memang betul, harus bikin plan B untuk segala sesuatu soalnya namanya hidup ada aja kadang kidding di luar dugaan ya.
Nice banget bisa buat pembelajaran, soalnya aku sering nih bikin keberangkatan dadakan jadi kadang suka berasa nggak maksimal. Harusnya ada planning jelas dan punya plan B, C lainnya.
Wow menarik sih kalau ada open tripnya juga. Pasti bakalan semakin seru kalau pilih open trip yang oke banget dan sesuai sama gaya Travelling kita ya.
Oalah hehehe maafkeun ku kira mereka jualan sampe udah 4 generasi rupanya tinggal di sana sudah sampe 4 generasi artinya sudah warlok banget dan betah yaaa si empunya warung itu.
Nggak ada yang nggak nangis rasanya kalau dengar aksi pemburu liar yang sangat menyakiti gajah. Beneran mereka itu harus di hukum hingga jera karena sangat membuat trauma gajah yang menyaksikannya. Kemudian pemburu liar mesti dibuat sejera mungkin agar nggak berjatuhan korban, manusia itu mesti di pangkas keserakahannya ya.
bener mba lala…. hanya demi gading sampai menyiksa makhluk lain, ga masuk akal cara berpikir mereka ini… dianggab hewan itu makhluk yg tak bernyawa atau ga berharga :(.. pdhl mereka bisa merasakan skit juga…
aku kepengen ikutan yg open trip gajah ini nanti… mungkin pas gajah yulia sudah melahirkan, seru tuh kayaknya liat baby gajah yg lain hahahahah
Kesiannya sama si Erin…Huu..manusia kadang kadang kejam ya…
Beat lah dapat tengok Banyak gajah .Kalau kat sini, ada zoo je tapi Takleh dekat sangat.. Nak pergi tempat ada gajah Banyak Banyak camni 😍😍 Hi Yulia! Baby Siti Anisa Dan lain lainnya! Hehee..
tapi ada tempat penangkaran gajah juga di sana kan, kalo tak salah di pahang…. saya teringin juga bisa sampai ke sana kak..
Waduh seronoknya road trip! Sementelah negara kamu sangat luas dan cantik, surely you had a wonderful and unforgettable experience kan Fanny.
I wish i could follow your step one day 🙂
sebeenrnya, malaysia lebih mudah untuk dikelilingi kak.. sebab jarak dari 1 kota ke kota lain tidak terlalu jauh, dan ada tol. lebih cepat.. target saya, nak klilng semenanjung malaysia suatu saat nanti :D. cuma butuh durasi panjang juga.. dan saya harus berfikir kendaraannya, nak naik bus atau sewa mobil
hahahah kalau cakap nak bertolak 2 pagi tp keluar 6 pagi, orang sini cakap… janji melayu tu hehehehe
itulaaaah… sebel saya ;p… kalo tahu nak jalan jam 6, ngapain saya susah2 dandan dari tengah malam wkwkwkw
cafeteria kapal tu dah macam kedai biasa yang berada di atas darat…bukan di atas kapal… menarik!
yaaa, lumayan bgs kafe nya.. sayang saat kami naik, banyak menu tak ada.. kosong stok… jadi cuma bisa pesen instan noodle cup ;p
Nama gajahnya bagus bagus ya kaa Fanny ada Siti Anisa, Fitria hehe..cantik2 . Melihat gajah bisa dari dekat gini seru amat yaaa, biasanya saya melihat dibatasin pagar kalau di kebun binatang biasa sih. Ini bisa langsung pegang-pegang, peluk-peluuk aiiih menyenangkan sekali….bisa selfie sama gajah jugaa….ini mah seharian di Way kamsa gak akan kerasa , tiba-tiba sore aja yaaa.
beda memang dengan kebun bintang mba.. kalo yg disini krn semua gajah terlatih.. makanya bisa di dekatin, apalagi mahoot nya ada di sana juga 🙂
amboiiii nama tak nak kalah yaaa… so dah nama siti anisa tu kiranya gajah betina laa kan… patut laa ramai peminat 😉
hahahahaha sudah pastiiiii…. tak mungkin lah gajah jantan dikasih nama siti anisa wkwkwkwkw
Pertama, angkat topi bangeettt buat suami mba Fanny, yg setrooongg dan warbiyasaak jadi driver untuk road-trip yg ambis-ambis inii 🙂 Gokiill gokiill, dan memang salute buat keluarga mba Fanny yg kompak beuds untuk traveling bareng dengan metode apapun. Roadtrip ni ga mudahh, butuh kesabaran, ketabahan, kekompakan.. pokoke kalian keren!
Dan begitu lihat pics Nisa, ya ampuuuun , lucuuuuu mentok. Gumushh ya, gendut, montok, tapi masih pendek.
Isshh lucu bangett ini gajah,
jadi keinget lagunya TULUS, yg judulnya Gajah bener2 menggambarkan segimana cerdasnyaaa hewan ini ya.
Semogaaaaa semua manusia di muka bumi diberi hidayah untuk jadi insan yg lebih baik lagi.
Ga menyakiti sesama makhluk hidup, ngga merusak planet tercinta ini.
memang capeeeeek road trip ini mba… aku masih mau, tp ga dalam waktu dekat lah hahahah.. apalagi kliling sumatera.. masalahnya ada di akses jalan yg sempiiiiiit, cuma 2 jalur, dan itu saling berlawanan.. trus lawan di jalan kebanyakan truk besar.. bayangin susah nyalip nya. jalur barat walau cantik, tapi kelokan semua . jd tetep ga bisa terlalu kencang. itu yg bikin capek.. sempet kami heran, krn jarak dari 1 kota ke kota lain ga jauh2 amat.. msh lebih jauh jkt-solo dalam hal km… tp kenapa ambil waktu lebih lama, ternyata krn jalannya kelokan semua dan sempit..
agak luas juga ya kawasan way kambas ni…
memang khusus untuk gajah sahaja ya?
Waaah hutannya ini mencapai 125rb hektar kak :D. memang khusus gajah.. tp namanya hutan, di sana pun ada hewan2 lain seperti macan, beruang madu dll.
kesiannya gajah erin… memang jahat laa orang yang memperlakukan haiwan sampai mcm tu. apa laa dosa haiwan tu pada dia…
ga paham kak…. kadang heran, ini manusia kah, atau iblis menyamar.. luar biasa kejamnya.. dan cara mereka membunuh gajah itu, luar biasa brutal.. saya sampai nangis saat diceritakan
Wahhh 17 hari ya Fanny. Pastinya seronok penuh memori. Salute sama Fanny dah suami, memandu sejauh itu. Makanan semua nampak sedap.
Seronok kan bawa anak2 main dengan gajah. Di Pahang juga ada santuari Gajah. Pernah ke sana bawa anak2 ketika sekolah rendah, boleh mandi bersama Gajah.
Sebenernya yg ini pun bisa kalo ingin memandikan gajah… tapi paketnya bedalagi.. dan krn kita harus pergi pagi2 esoknya, jadi tak sempat memang …. next kalau kesana lagi, ingin ambil paket menginap langsung
Perjalanan jauh memang meletihkan…
tapi seronok dapat pelbagai pengalaman dan pemandangan menarik..
iya betuuul bang… kalo road trip ini enaknya bisa singgah mana2, tak terikat waktu.
Sejak dari story Instagram menunggu tulisannya
Ternyata memang semenarik itu berada di Lampung apalagi bisa ke wisata gajah
Kalau di sini mah wisatanya juga gajah yang tinggal yang benar benar sehat aja
Lainnya dikurung di kandang saja
Aku ngeri membayangkan gimana gajah itu dibunuh
Mereka lupa bahwa perbuatannya kelak akan diperlihatkan di akhirat sana
agak ga tega kalo melihat gajah yg di kurung kandang begitu :(. apalagi yg dipakai untuk pertunjukan.. selalu berharap mereka dapat pelatih yg benar2 baik
Jadi ini berangkatnya nelat tapi pulang lebih cepat ya mbak, judulnya? hehe
Wah bisa dibilang mbak Fanny besar di Aceh kah? Tinggal sekitar 20 tahunan di sana?
Asyek banget bisa ke Way Kambas. Emang kyknya belum ke Lampung kalau belum liat gajah ya.
Suka salut sama pawang, es, sebutannya mahoot ya? Bisa hafal nama2 gajah baik yang masih pelatihan, bahkan kadang yang udah dilepasliarkan. Saking udah terikatnya kali ya.
Baby Nisa salah satu yang beruntung ya, bisa tinggal di sana bareng sama emaknya. Semoga tumbuh sehat dan gak ada yang jahatin.
Beda nasib dengan Erin, saat baby udah dijebak dan dijahati manusia. Padahal belalai itu organ paling krusial buat gajah. Semoga Erin juga bisa menikmati sisa hidupnya dengan baik, disayang banyak org, dan jauh dari manusia2 jahat.
aaamiiiin… semoga hutan nasional way kambas ini bisa jd tempat terbaik untuk mereka…. ga pernah tega mba, dengar berita gajah dibunuh , apalagi dengan cara kejaam banget :(. sangat menyiksa dia … ga paham lah kenapa ada orang yg setega itu kadang
Ya Allaah, kaa Faan.. aku jadi nangiiss baca kisah Gajah Eriin..
Tapi Allaah sayang sama Gajah Erin, sehingga bisa tetap bertahan hidup dan banyak yang sayang hingga saat ini.
Suka sebel sama spesiesku sendiri.
Mereka yang ganas, mereka yang serakah, alam yang menanggung akibatnya.
((EMOSII))
Gajah-gajah di Way Kambas mashaAllaa..
Semua tumbuh bahagiaa..
Dan kalau lihat video gajah, mereka itu seperti manusia yaa.. memiliki “rasa” yang peka, terutama terhadap sang buah hati.
Btw, gajah itu pasangannya setia kah?
Kaya burung merpati?
Hehee.. pertanyaan iseng karena si bapack gajah teh meuni galack pissaan… sieeun jadinya yaa..
hahahahha yg aku denger dari pak mahoot, gajah ini pemiliiiiih banget… jd ga mau sembarangan kawin dengan gajah yg asal… walau betina atau jantan sekalipun… jd memang hrs dari mereka sendiri… kayak di tesso nilo, ada gajah mama ria, itu hanya mau kawin dengan gajah liar yg suka mampir tesso nilo… hhahahahaha…. pernah didekatin ama gajah yg dirawat di tessonilo juga, tapi mama ria nya ga mau wkwkwkwkwk
mereka itu perasaannya memang kayak manusia banget mba
Memang benar Mbak. Dalam sebuah trip, tidak semua rencana berjalan lancar. Pasti ada ada perubahan juga. Namun justru disitu kita dapat sesuatu yang berbeda. Contohnya ini Mbak Fanny telat berangkat sehingga jadwal ke Bengkulu jadi tertunda. namun akhirnya bisa ke way kambas. Hanya saya ya. Dari rencana 21 hari jadi 17 hari. Lumayan beda 4 hari masih bisa ke mana aja hehe
Ini seru sekali bisa ke Way Kambas dan lansung lihat tingkah para polah gajah ya Mbak. Dengan bintangnya baby Nisa. Tapi saya malah fokus pada gajah Erin. Miris sekali nasibnya dan kejam sekali manusia yang menyiksanya. Semoga Erin terus kuat.
tapi sebenernya memamng suami minta ada waktu dia istirahat total sebelum masuk kantor mas.. untuk ngilangin jetlag :D.. aku aja pegelnya lamaa ilang, apalagi diaaa hahahaha
Aku dulu ke Way Kambas ini tahun 2017, udah lupa nama-nama gajahnya, yang jelas dulu ya ketemu juga sama gajah yang diselamatkan pasca disiksa 🙁 sedih banget. Tapi sekaligus lega karena gajah-gajahnya udah berada di tangah yang tepat.
Trus keinget juga dulu kan ke sini karena undangan pemerintahan kabupaten di Lampung. Saat kumpul di satu area gitu (yang ada kolam apa danaunya), aku bilang ke temen mau ke toilet bentar. Bentar banget cuma pipis doang, trus keluar dari toilet mereka udah gak ada. Ternyata naik jeep trus ngelihat gajah. Akunya ditinggal :p
Pas pulang, temen lain bilang, “kok Yayan gak ikutan tadi?”
“Aku ke toilet sebentar aja, udah bilang sama si A.”
“Loh si A-nya gak bilang kl Yayan ke toilet, tahu gitu kan kami tunggu.”
Si A-nya tampak menyesal haha. Aku pingin balik lagi ke sini, ngajakin ponakan biar bisa ketemu Nisa dan kawan-kawan.
waaah baru tahu ada gajah yang habis disiksa dirawat oleh mereka :(.. iya mas, aku kalo udh denger cerita2 ini, jd bersyukur aja gajah2 ini di tangan yg tepat.. even daerah hutan negara begini saja masih ada yg mau nyakitin mereka 😀
aduuuuh sayang banget mas yayan ga naik jeep nya.. tega amat si teman ninggalin gitu
Tidak sanggup baca kisah Erin. 😢
Kemarin gajah yang ketabrak di Malaysia itu pun I skip buat2 tak nampak. Takut nangiss.
BTW, love to see U jln2. Bila sebut Bangkulu, sama ke dgn Bangkahulu?. Teringat our Miss Malaysia, Erra Fazira selalu bilang their family dari sana dan pandai berbahasa Bangkahulu dan tiap lebaran bikin tart Bangkahulu.
samaaaa kak… saya skip, tak nak lihat.. cukup sekali, lgs terbayang dan sedihnya lamaaaaa :(.. saya tahu mungkin drivernya tak melihat atau mengantuk, tapi ya allah, saya tak bisa bayangkan yg dirasakan induk gajah itu 🙁
ohhh erra fazira dari bengkulu?? iya kak, bangkahulu itu nama lain dari bengkulu
nama-nama gajahnya itu lho, siti anisa kayak nama ponakan gw mbak, siti sama anisa, dua orang, kok ya di borong sama satu gajahnya 😀
mbak fanny juga pecinta gajah, bisa-bisa nanti blognya ini ganti nama jadi dcatelephant 😀
tetep kucing yg utama hahaha… gajah ga mungkin dipelihara juga ;p. kalo yg way kambas ini nama2 gajahnya lucu2… mirip nama manusia memang…
Asyik sekali Mbak bisa sedekat itu dengan gajah, Bisa pagang dan elus-elus…
Lucu juga nama-nama gajah itu, yang kecil namanya pake Siti juga, Siti Anisa…
Ah ada-ada saja nih yang kasih nama.
Salam,
kalo di penangkaran ini, memang bisa melihat langsung dari dekat gajah2nya mas.. apalagi yg sudah jinak yaa. kalo kayak jantan yg sedang masa birahi, memang dijauhin dulu ama mahoot nya
Ih, lucunya si Siti Anisa, jadi gemes pengen ikutan ngelus2 juga, jangan cepat besar ya Sit, biar tetep lucu, wkwkwk
ntr ada gajah baru lagi mas, tapi belum lahir ;p… aku nungguin gajah barunya 😀
cute nya anak gajah.
akak suka kelapa yang isinya lembut gitu fanny
yaa , itu barulah kelapa muda kan … kalo dapat yg keras memang tak suka
hahaha plan berangkat jam 2 itu seringnya emang cuma angan-angan, taunya berangkat jam 6. Persis kayak kejadian kami kalau mau mudik ke Sumsel jalur darat. Cita-cita biar bisa sunrise-an di atas kapal, masih adem, taunya pas di kapal udah terik hampir gosong haha. Kenapa para suami bisa samaan ya dalam hal ini :))
Eh tiket nyebrangnya kok murah Fan? Aku terakhir nyebrang pas lebaran kena 600an. Apa karena bukan pas musim libur lebaran ya. Aku suka kapal sekarang bagus-bagus. Ada kafe, musola, dan ruang istirahat yang nyaman. Berpuluh tahun lalu kalau nyebrang kayak masuk kapal penderitaan haha
Baca semua cerita tentang gajah di Way Kambas ini, otomatis membongkar memoriku saat pernah ke sana. Kukira baru 2x ke sana, pas aku liat2 lagi foto lama, ternyata udah 3x. Dari cerita dan foto-foto yang Fanny tampilkan di sini, tampak masih banyak yang sama seperti dulu. Warung, area lapang tempat gajah bisa ditemui, dan suasananya. Aku lupa dulu shuttle itu udah ada apa belum. Antara udah dan belum, tapi aku ga ada fotonya.
Diliat dari fotonya, Nisa memang masih kecil ya. Lucu dan gemesin, sering liat di IG btn Way Kambas. Seneng bisa liat langsung. Dulu pas ke sana aku cuma 1x ketemu bayi gajah. Sisanya yang udah gede2 semua. Abis baca tulisan Fanny ini, langsung pengen bikin rencana ke sana dalam tahun ini. Semoga tercapai.
ntahlaah, para bapak2 ini, kalo memang dr awal mau berangkat abis subuh, mbok ya ga usah bilang jam 2 gitu ;p . mungkin mba ambil yg express kali… yg regular murah, yg expres kisaran itu. aku pulangnya pake express… pas pergi cobain yg regular.
iyaaa siti anisa itu lucuuuu bangettt… masih bocil , masih pendek jadinya hahahahha… aku ga sabar nungguin gajah julia melahirkan mba…. mungkin ntr kalo gajah barunya sudah lahir, mau banget sih balik lagi kesana
Maap aku salfok ke watermark barunyaaa, ahaha. Cakeep mbak, tapi jadi kayak logo beberapa sekolahan di Depok euy. Tapi beneran baguuss siihh.
Anw, jadi dari jam 2 sampai jam 6 itu, dirimu tidur lagi juga kah mbak? Jadi bangun-bangun udah tinggal berangkat aja.
Jujur mbak, waktu ke Lampung beberapa tahun lalu aku juga pengen banget main ke Way Kambas ini, tapi sayang waktu itu lagi ditutup, kayanya lagi perbaikan gitu deh. Padahal pengen banget liat gajah-gajah lucuu, huhu. Ya belum ada si Nisa siih.
Berarti emang takdir nih, biar kami bisa ke Lampung lagi dan ngeliat si Nisa ini.
Terus aku kasian sama Erin, huhuhuhuhu…
Anw, selama di Sumatera puas banget banget doonkk liat gajaaahh, ahaha. Setelah ini ke Tesso Nilo kaann soalnyaa
itu belum fix mba… dan kayaknya males aku pake hahahahaha… masih ga sreg. iya, aku tidur lagi sambil nunggu jam berangkat, walau jd ga nyenyak, kebangun bangun… nanti mba kesana pas gajah julia udah lahiran… aku juga nungguin itu, gemes bangett pasti anaknyaaa hahahaha… gajah kecil memang lcuuu sih
Ka Fannyyy thayaang…
Akutu lagi cari komen aku sebelumnya, kok ga nemu yaa…??
Apa belum di accept??
Jadi kemarin tuh mau memuji logo wm blognya ka Fann yang baruu…
Karena aku jadi inget kalau logonya mirip buku Fitrah Based Education-nya Ustadz Harry Santosa rahimahullah.
Yang filosofinya mirip ka Fann yaa.. mengayomi.
Btw, gajah-gajah yang malang ini kalau diajakin ngobrol, mereka mungkin paham yaa…
Melohat beberapa gajah karakternya mirip manusia.
Ada yang manja, ada yang kang bully ((liat di sosmed)).
Mungkin ini bagian dari nature.
MashaAllaa~
Emm, gajah kalau hamil itu melahirkan anaknya hanya satu kaya manusia kah?
Hehehe.. ngebayangin Nisa punya adek ini lucuu..
Padahal kayanya Gajah Yulia juga belum begitu dewasa yaa.. ((ngliat dari tingginya))
Apa terjadi pernikahan dini di siniii??
Huhuhu..
baru aku approve semua hari ini ;p.
gajah ini bintanag pinter sih mba… jd mungkin mereka paham… apalagi mereka juga sekolah di sini.. di ajarkan segala sesuatu yg bisa membantu tugas para mahoot di hutan. atau cara mengatasi gajah liar juga.
iyaaa rata2 gajah hanya 1 anaknya, kecuaki ada yg kembar,, pernah kejadian.. julia udh gedeeee, mungkin angle kamera aja ;p.. krn kami di dalam shuttle pas motret dia 😀
Ceria cafetaria dalam kapal.
Comel sungguh baby gajah. Macam safari pula, haiwan bebas berkeliaran dan dekat dengan pengunjung, tidak macam di zoo.
krn ini tempat penangkaran kak..jd memang gajah2 nya tidak dikurung, dibiarkan bebas dalam hutan.. cuma ada gajah2 y bisa dilihat lansung oleh manusia jua 😉
Foto-foto Mbak Fanny jelas sekali dan terang. Jadi guratan di belalai gajah itu jelas sekali terlihat. Pastinya jadi pengalaman seru dan menyenangkan isa bercengkrama langsung dengan gajah di Way Kambas. Kalau saya sih, lihat gajah baru di Ragunan. Itu juga jauh di luar kandang hehehe. Ini saya lagi ikut audisi cerita anak Lampung. Kalau lolos, bisa ke lampung dan main ke Way Kambas. Aamin. Nanti bisa bertemu si Nisa hehehe.
aaamiiiin. aku doain mas bambang menaaaang yaaa.. pasti banyaaak nanti ceritanya kalo menang dan bisa ke way kambas juga ^o^
aku baca part terakhir-terakhirnya, nggak terasa mataku berkaca-kaca, sedihhh
apalagi pas belalai erin putus setengah. Huuuuu sejahat itu mereka memburu gading gajah, sampe bahkan melukai gajah gajah disana
udah lama sekali aku ga ke taman nasional, tapi kalau melihat ke taman nasional Way Kambas secara langsung gini, seru banget. Lebih banyak mengenal gajah-gajah dengan beragam karakternya
aku juga liat story temen aku yang sebelumhya ke Way Kambas dan ketemu sama Erin.
aku kira Lampung – Bengkulu kayak deket gitu mbak, ternyata lumayan juga ya jarak tempuhnya
terus ngebayangin bihunnya yang apek, bisa-bisanya penjualnya nggak ngecek dulu kualitas bahan baku masakannya sebelum dijual ke umum. Kayaknya mereka ga mau rugi gitu, jadi meskipun bahan udah lama, tetep dimasak aja
jauuuuuuh banget mbaaaa… ga enaknya sumatra itu, jarak ke kota jauh, trus jalanan masih sempiiiit.. mana lawannya truk.. makanya kita ga bisa ngebut ;p… walau jarak jkt-solo lebih jauh, tapi jalannya luruuuuuus dan tol ;p.. makanya lebih cepet
aku ga mau denger sebenernya pas mahoot cerita cara mereka membununh gajah rahman yg di tesso nilo . kemarin malah ada foto2nya.. lgs aku skip mba, ga kuat ;( .. dan si pemburu cuma dipenjara 3 thn… biar Tuhan aja yg balas lah.. 🙁
Di Malaysisa pun ada santuari gajah… Tapi rasnya di sana nampak lebih besar… Tapi tu pun berpandu pada foto saja… uncle pun tak pernah pergi… hehehehe
yg way kambas ini besaaar memang. 125rb hektar luasnya.. memang hutan negara uncle
alahai comelnyaaa! nak je zaty letak riben pink dekat tiny elephant tu hihi
hahahahahha pernah kalo tak salah nisa dikasih pita , ada lihat videonya.. tp dia tak suka ;p
Harap2 suatu hari nanti ada jambatan menghubung Banten ke Lampung
aaamiiin wak… jadi lebih mudah memang untuk menyebrang ke sumatra
Lindo elefante. te mando un beso.
Yaaa, gajah di sini memang bersih dan terawat 🙂
Alahai, nama bukan main lagi si baby gajah ni… siti anisa… hihihi… seronok ya road trip… lama tu 17 hari… yg penting kenangan anak² kan fanny
kalau yg di Way Kambas ini, gajah2nya dikasih nama macam manusa kak hahahahaha… Kartija, Yulia, Fitria , Siti anisa pula . wkwkwkwkwk
Nak bercuti bila bangun lewat ni agak kucar kacir sikit jadual tu kan. Kena bijak fikir plan lain. Lama juga tu perjalanan sampai 15 jam, sampai malam. Ya, kisah gajah tu sangat menyedihkan. Tapi ada juga kes di Indo kalau tak silap yang letopkan mercun dekat gajah-gajah dalam hutan tu. Kesian.
Pernah pegang sekali gajah ni, berbulu kasar. Risau nak pegang banyak kali. Jenis jinak ni kira berani jugalah nak dekat-dekat. Aktiviti yang seronok. Tak menyesal datang. Makanan di tempat begini biasanya standard je. Janji perut kenyang gitu.
ya saya baca juga case yg pakai mercuun itu.. jd warga di sana ingin mengusir gajah2 yg masuk ke pemukiman mereka.. padahal mereka yv merampas hutan para gajah ini… saya tak sanggub baca beritanya kak… memang biadab orang2 macam mereka.
kasar dan keras kan badan mereka… tapi sejatinya mereka lembuuuut sangat…
Kak Linda,kalau suami yang drive, memang ikot time dia bila keluar .kak Linda suka berjalan awal pagi, biar tidak ketemu macet..ngaku suka kalau macet..hihi.
Kalau Paksu nya kak Linda bernikah sama orang Acheh, tapi tidak pernah tanya spesifiknya di mana..tapi, sekarang ini, udah lulus kewarganegaraan Malaysia.. Alhamdulillah.
kalau macet memang tak sukaaaa… buat perjalanan jadi lebih lambat 🙁
Kuat stamina suami Fanny seorang yang memandu kemudian pergi ke Way Kampus yang pastinya bermacam-macam aktiviti.
dia kalo driving memang kuat laah 😀
Seru banget Mbak Fan pengalamannya di Way Kambas. Aku pernah ke sana tapi kayaknya pas masih SD dan samsek nggak ingat. Wkwk. Cuma diceritain ibuku aja dulu pernah ke lampung, main-main mandi sama gajah di Way Kambas..
Fasilitasnya udah cukup lengkap ya, bayar-bayar makan pun bisa pakai QRIS.
Yang aku kaget, ternyata dari Lampung ke Bengkulu sejauh itu? 😱 Ngeri juga kalau harus jalan malam emang di sana tuh. Banyak cerita-cerita tentang bajing terbang/lompat gitu dan beneran sih emang kata temenku yg orang sana.
jarak dari 1 propinsi ke propinsi lain di sumatera itu jauuuuuuuuh memang mba… belasan jam semua. kec yg sudah tersambung tol yaaa. ditambah jalanan sempit, makanya makan waktu banget… jd memang harus cuti panjaaaang sih ;p
17 hari road trip.. jauh tu…. itupun tak dapat cover semua ya sebab pulau Sumatera besar sangat.
Cantik betul nama Siti Anisa.
Sedih pula baca tentang Gajah Erin…. jadi cacat kekal. Mesti susah nak ambil makanan sebab perlu tunduk dahulu, dahlah badan besar dan berat.
betuuul kak… susah nak dapat semua kotanya, terllau besaar sangat sumatera itu ;p
tuhlaaah, kasian kalao melihat erin.. tp saya lihat dari IG mahoot dia, cara erin makan pandai juga… dia masih bisa pakai belalai untuk ambil makanan yg tidak terlalu kecil.. caranya disedot pakai belali dia, jd semacam vacum. baru dimasukkan ke mulutnya
Seronoknya berjalan-jalan cari makan selama 17 hari di sana sini bersama keluarga. Pasti banyak gambar kenangan yang dirakam. Begitu mungil dan comel anak-anak gajahnya. Nama-nama gajahnya pun manis. Bila agaknya saya ada rezeki hendak berjalan-jalan ya
banyaak nih kak.. ntahlah sampai kapan selesai ditulis hahahahaha… sementara trip saya sebelum ini aja blm start ditulis pula ;p
semoga nanti ada rezeki juga untuk kakak jalan2 , kliling malaysia tuh seruuu… saya teringin loh kliling malaysia
wah 15jam perjalanan, lama juga. Comels gajah-gajahnya
lamaaaa kak ;p.. sakit badan memang pas sampai hahahah
Baru permulaan perjalanan sudah menarik sekali aktiviti dan ceritanya. Jawapan suami tu automatis apabila hari hujan, sedap tidur lagi. Comel-comel gajahnya, cuma tertanya juga bagaimana Nisa minum susu tu, dengan belalai kah atau dengan mulutnya haha. Rasanya pasti dengan belalaikan, lebih mudah menjangkau.
dengan mulutnya baaang, krn badan nisa udah sampai ke susu ibunya… paling belalai hanya bantu utk mencapai di awal.
memang lucuuuuu sangat siti anisa ini…. hahahahha kalau lihat IG dia, macam nak di pelihara ;p
Aduh!! Comel sangat baby Nisa ini.. Sha pun suka bawa anak-anak melihat gajah.. Aktiviti yang bagus kan..
sangaaaaat comel diaaaa ^o^… kalau dah lihat IG dia kak, langsung rasa nak gendong lah hahahahah
Kebetulan aku di Lampung, kota asliku sih di Batam. Cuma menikah dengan orang sini 😁
Road trip emang asyiik. Terakhir road trip sama keluarga itu dua tahun lalu sebelum adikku nikahan wkwk. Dari Surabaya ke Cilacap, lalu baliknya mampir Yogya. Capek-capek ngangenin. Aku suka banget gajah, jadi menarik juga nih Way Kambas
kalo jawa aku udah pernah dan lumayan sering road trip… trakhir keliling jawa pas 2013, butuh 2 minggu, ga bisa semua kota, tapi at least ibukota propinsi masuk semua :D. asyiik memang mba… aku udah kepengin road trip kalimantan dan sulawesi malah
Yulia ama Fitria banget gak tuh, wkwkwkw… baby Siti Anisa cute pun, kalau digendong tetep berat kayaknya ya. Heheh.
Ih Mbak Fan, kukira Way Kambas ini hanya tinggal cerita, ternyata masih hidup dan aktif sebagai destinasi wisata ya. Seru banget niat road trip nyebrang pulau, aakk… anda suamiku mudah diajak-ajak dini gass lah.
hahahahahah ga main2 mereka bikin nama gajahnya :D.. mungkin pake acara akikah juga hahahahah
masih ada mbaaa… malah makin banyak gajah di sana
wahhh comel betul nama gajah-gajah tu..
ya kaaaan… siap bagi nama cantik cantik hahahahaha
Ya Allah seru banget bisa traveling sekeluarga menjelajah pulau Sumatera. Asli ini keluarga kompak dah. Mudah-mudahan suatu saat bisa mengikuti jejak keluarga Mbak Fann untuk melihat bayi gajah Siti Anisa di Way Kambas Lampung. Bagus ini idenya, sekalian buat edukasi ke anak-anak, ya, tentang menjaga dan mengasihi sesama makhluk Tuhan
aaamiiin…. semoga nanti bisa kliling sumatera juga mas, at least way kambas… seriuuus gajah2nya lucuuuu dan jinaaak… apalagi kalo masih bayi kayak siti anisa hahahaha
Kasihan gajah Erin.
Wah, anak-anak pada senang main sama gajah, paksu juga, saking asiknya, hasrat kuat buat angkat gajah…
anak2 memang suka binatang mba.. makanya tiap diajak ke tempat yg ada hewan begini mereka seneng
Ya ampun jahatnya pemburu gajah, kasihan gajah Erin ya samoai kehilangan separuh belalainya
Untung dia segera ditemukan sehingga bisa diselamatkan.
Aktivitasnya jadi terbatas karena kehilangan separuh belalainya.
Belum pernah diriku sedekat itu dengan gajah, hanya lihat dari kejauhan saja. Ternyata di WayKambas bisa meluk gajah juga, btw itu ga bayar kan ya, kalau di kebun binatang di sini kan harus bayar
itu cuma bayar 20k mba.. sepuasnya bisa peluk dan main dengan mereka .
Wah, bisa ketemu Siti Anisa di Way Kambas! Juga gajah2 lucu lainnya yang gemesin 🙂 Iya ya suka sedih banget kok manusia sekejam itu sama gajah, sampai belalainya dicopot, terus gajahnya mati dll 🙁 Murah ya naik shutlle 20K per orang. Kalau ounya banyak waktu bisa naik Jeep menjelajah hutannya hehehe. Salut sama mas Raka single driver nih, semoga sehat2 ya walau pasti banyak pegel2 juga. Mbak Fanny suka gajah, kalau aku zaman kecil dulu kepengen punya kuda poni hahaha 😀
kuda poni juga lucuuuuu.. aku lebih berani naik itu drpd kuda yg besar hahahahah
iyaaa way kambas ini muraaaah mba… memang bisalah untuk wisata keluarga, apalagi ga jauh dari jakarta kan.