WISATA KULINER MALAYSIA: CARI MAKAN DI KUALA LUMPUR ~ Kuliner Malaysia, merupakan 1 dari sekian banyak makanan mancanegara yang aku favoritin. Mungkin karena letak wilayah yang ga begitu jauh dari Indonesia, dan pernah menetap  4 tahun di Penang ;), lidahku jadi sangat terbiasa dengan makanan di sana. Apalagi, beberapa menunya ga  jauh beda  dengan masakan Indonesia , terutama soal ‘berani bumbu’ 😉

Beberapa kuliner yang biasa aku cicipin kalo sedang liburan ke Malaysia, biasanya sih Laksa, nasi lemak, dan nasi kandar. Tapi karena kemarin pengin nyicipin yang rada beda, aku dan suami  lebih memilih  jenis masakan lain selain 3 jenis di atas. Syukurnya juga,  ga ketemu restoran nasi kandar PELITA, langganan sejak kuliah dulu  ;p

1. INDIAN FOOD – QUIZINN by RASA @KLIA2

THIS! Makanan pertama yang aku coba begitu mendarat di KLIA2. Kami masih harus transit beberapa jam di sana sebelum melanjutkan ke Chiang Rai. Tempat berupa foodcourt di lantai 2M ini, punya banyak sekali pilihan vendor makanan. Mulai dari Chinese , Indian, Malay, sampe western food. Pilihanku masih yang standard  saat itu,  menu India dengan lauk nasi dan gulai ayam, sementara Winda, nasi dan gulai sotong (cumi-cumi besar).  Total pesanan  berdua MYR31. Agak mahal memang, tapi worth it ama rasanya ^o^. Gurih, sedikit pedas, dengan potongan ayam yang moist dan empuk serta sotong yang tebel dan mantep 😉

2. KEBAB KAKI LIMA DI JALAN ALOR

Kebanyakan orang udah pada tahu kalau Jalan Alor, Bukit Bintang,  merupakan pusat kuliner serba ada di KualaLumpur. Saking banyaknya pilihan, kalian bisa menghabiskan 1 jam sendiri hanya untuk memutuskan mau makan apa.. ;p  Malam pertama di sana, karena Fylly mendadak muntah-muntah, aku ga ikutan cari makan di luar bareng suami. Jadi semuanya aku serahin ke Raka, dan dia pulang sambil membawa…..KEBAB TURKI 😀

Sizenya lumayan gede dan panjang dengan harga  MYR10 only (Rate: MYR1 = Rp 3,300 as per December 2014). Gigitan pertama, langsung nagih ama rasanya ^o^ . Pedas!!  Potongan tomat, sayuran dan daging ayam melimpah plus mayo gurih yang nikmat, bikin ga bisa berhenti ngunyah.  Pastinya, berasa kenyang banget melahap 1 kebab ini doang 😉

Isian dalam kebab kalo gulungannya dibuka

Gerobak kecil penjual kebab di sebelah kanan

3. MAKAN SANDWICH DI JAPANESE STYLE VILLAGE – BERJAYA HILL

Karena besoknya kami bakal seharian menjelajah Batu caves dan Berjaya Hill, makan siang pun  dilakukan di sana. Pas lagi di Japanese Style village, aku langsung ngiler lihat penjual sandwich di kawasan Kampung Jepang. Dengan harga MYR 6.5, udah mendapat sandwich isi mayo, smoked beef, tomat dan sayuran yang dipotong 4. Rasanya sih enak-enak aja walau ga istimewa.. Tapi… ini cuma  penganjal laper sementara ya , karena kami udah niat mau lunch di French Style village yang berlokasi agak ke bawah  😉

4. ROASTED CHICKEN & AYAM PERCIK @FRENCH STYLE VILLAGE-BERJAYA HILL

Di Colmar tropicale, atau French style village yang pernah aku tulis ceritanya di sini, ada beberapa restoran yang terlihat lucu, menarik dan mengundang siapa pun ingin masuk dan makan di sana.  Kami masuk ke satu restoran yang terlihat ramai, dan aroma yang menguar dari dapur resto ke meja pengunjung, juga paling enak dibanding resto lainnya.

Raka memesan Classic Roasted Chicken dengan pasta makaroni dan mashed potato, sementara aku memesan Ayam percik (ayam bakar khas Malaysia) dengan nasi dan baked beans. Plus kentang goreng untuk Fylly. Rasa ayamnya enak! ^o^  Yang punya Raka, bumbunya meresap, dan dagingnya empuk. Side dish berupa Pasta makaroni, berasa creamy dan ga hambar.

Ayam percik punyaku apalagi 😉 . Sedikit pedas , dan siapapun yang belum pernah nyicipin ayam Percik, wajib coba!! Bumbu percik berwarna kuning keemasan,  enak banget dicampurin ke nasi hangat ;). Total harga untuk 3 makanan dan minum ini hanya MYR 68.45

5. MAKANAN MELAYU DI JALAN ALOR-BUKIT BINTANG

Malam terakhir  di KL, suami pengin nyobain makan di kawasan Jalan Alor, dekat hotel tempat  menginap. Seperti yang aku tulis di atas, aneka makanan di Jalan Alor itu  luar biasa banyak, walau beberapa kebanyakan ga halal. Kalo mau capek dikit nyusurin jalan dari ujung ke ujung, ada kok beberapa  penjual Melayu yang menyediakan makanan non-porky ;). Aku ma Raka sepakat makan di tenda  ABANG LONG Corner D’ALOR. Meski pun menu di plangnya hanya tertulis menu-menu sederhana, tapi ternyata tempat ini menyediakan menu lain yang lebih mantap.

Ikan masak 3 rasa ini salah satunya. Walau ga begitu tahu jenis ikan apa yang dimasak, aku tau pasti rasa dagingnya tebal, manis, dan bumbu yang dituang  LUAR BIASA NAGIH!! ^o^. Serius,   ga bisa berenti ngegadoin kuahnya meski  ikan yang jadi tokoh utama udah tinggal tulang. Rasa asam manis dari potongan nenas, menambah  seger kuah ikan,  banget!

Sop ayam yang kami pesen untuk Fyllypun, enak!! Sayangnya Fylly ga suka karena buat lidah Solonya, ini pedas 😀 .. Huh..anakku itu perlu dicekokin cabe kapan-kapan -_-

Untuk sayurnya, tumis Kailan dan sambel terasi pantes jadi  juara! Pedas, dan nikmatnya tiada dua  saat dimakan dengan nasi panas ;).  Agghhh…  ga ngerasa rugi ngeluarin MYR 57 untuk makan malam serba enak ini 😉

6. NANDO’S FLAME-GRILLED CHICKEN

Oke, aku ngaku, 4 tahun tinggal di Penang, dan terhitung sering bolak balik Malaysia, tapi ga pernah sekalipun makan di restoran yang asalnya dari South Africa ini, Nando’s Peri-peri Chicken.

Menyajikan menu ala Portugis, restoran ini menjanjikan 5 level kepedasan dari saus ayamnya. Jelas lah aku memilih EXTRA HOT! Dan suami yang MILD. Untuk Fylly aku pesenin SWEET POTATO MASH. Sewaktu hidangan kami datang, jujur ya….aku SUPER KECEWA ama saus yang katanya bisa bikin ‘menitikkan airmata ini’. Boro-boro!!! Yang ada juga aku mejem-mejem karena tuh saus ASEM BANGET!  Sebel, pedes dari mana? ;p

Pada tau TABASCO kan? Yang bagi orang bule itu saus pedes, buatku asem banget. Sama nih ama saus PERI-PERI CHICKEN  Extra Hot.. No spicy, just sour -_-. Harga yang kami bayar  untuk 2 menu plus 1 side dish Fylly, sekitar  MYR  60 something. Nyesel tau, soalnya  ga cocok samasekali dengan selera kami berdua ;p.

Mungkin next kalo ke Malaysia lagi, nyobain menu kuliner lokalnya ajalah 😉 . Jauh lebih enak… ^o^