WISATA GEORGIA: MENYUSURI PERADABAN CAVE TOWN UPLISTHIKHE
WISATA GEORGIA: MENYUSURI PERADABAN CAVE TOWN UPLISTHIKHE ~ Puas menyusuri museum Stalin yang aku tulis di postingan Minggu lalu, destinasi kami selanjutnya, mengunjungi suatu Kota Goa alias Cave Town yang berlokasi di UPLISTSIKHE. Ya Allah, kenapalah nama tempat sini susah-susah beneeer ngucapinnya š¤£. Keseleo lidahku langsung š.Ā
CAVE TOWN UPLISTSIKHE
Kalau mau jujur, aku nyeseeeel datang ke cave town ini. Mana tiket masuk GEL20, trus dalamnya kurang menarik say š¤£š¤£. Mungkin jikaĀ ada guide yang menjelaskan , ini bakal worth it untuk divisit. Tapi samasekali ga ada guide, dan penjelasannya juga ga jelas. Kebanyakan dalam bahasa mereka, yang mana kami ga ngerti beib š .Ā
So, unless kalian penyuka arkeologi, mending skip aja tempat ini.Ā
In short, Cave Town UPLISTSIKHE , bercerita tentang pemukiman kaumĀ pagan dari abad 3rd millenium BC, yang berarti kisaran 3000 sebelum masehi sampai 2001 sebelum masehi. Tapi beberapa struktur bangunan dibangun kembali pada middle ages atau sekitar abad 9-11. Areanya ga terlalu luas, palingan cuma 8 hektar, kalah jauh ama peradabanĀ Qobustan yang ada di Azerbaijan.Ā
Baca: Wisata Azerbaijan, Visit Qobustan Petroglyphs Site
Mungkin ada yang bertanya, apa itu Pagan? Ini suatu kaum non Kristen, non yahudi, non muslim,Ā yang mempercayai banyak dewa Dewi, dan sangat menghormati alam. Kaum ini semakin berkurang saat ajaran kristen mulai menyebar.Ā
Di pemukiman UPLISTSIKHE, mereka membangun kehidupan hingga akhirnya menyerupai kota. Ada apotik, kuil pagan sebagai tempat penyembahan kepada Dewa , bahkan aula besar.Ā
MUSEUM UPLISTSIKHE
Sebelum melihat kota tuanya, pengunjung diarahkan untuk masuk ke dalam museum.
Keciiiil banget,Ā isinya barang-barang peninggalan dari penghuni cave town. Serem amat sampe ada kuku dipajang cyiiiinĀ š
Kuku nya panjang amat wkwkwkwk
Saat penggalian, ditemukan juga perhiasan wanita yang terbuat dari batu. Kami ga lama di museum, boseeeen. Mana seuprit pula. Akhirnya langsung keluar, dan menuju cave town yang sesungguhnya.
perhiasan wanita
MENDAKI MENUJU CAVE TOWN UPLISTSIKHE
TersediaĀ jalan setapak menuju cave town. Seneng banget jalan di sini, karena view-nya cantiiiiik, dilewati sungai Mtkvari pula. Asyik pasti duduk-duduk di pinggiran sungai sambil melihat arus air mengalir.
awalnya jalan begini menyusuri sungai
Namuuuuun ternyata, setelah jalan setapak, kami shock melihat ruteĀ selanjutnya harus naik tangga tinggi š¤£š¤£
OMG,Ā untung winter ya beib, ga kepanasan dan ngos-ngosan. Sehabis naik tangga yang lumayan curam, belum selesai cobaan hidup.
lemes bayangin harus naik ini hahahaha
Kali ini wajib menaikiĀ batu-batuĀ curam. Beneran sih,Ā kalo sampe salju dan es, aku nyerah ke atas,Ā daripada kepleset guling-guling š .Ā
Pada akhirnya kami bertiga, berhasil naik, walau pelan-pelan.Ā
habis tangga, terbitlah batu curam yang wajib didaki ;p
Di atas ada beberapa goa yang bisa dimasuki. Kami melihat lubang penampungan air hujan yang mirip dengan yang ada di Qobustan.Ā
Hanya saja di sini, lubang yang berada di atas, mengalirkan air hujan melewati alur tertentu, lalu masuk ke lubang penampungan di bawah yang terlindung atap. Sehingga airnya tetap bersih.Ā
Bukti kalau kaum dulu sama pandainya. Tentu dalam peradaban begini, sumber air adalah hal utama yang harus dipikirkan.
lubang di bawah adalah tempat menampung air, yg tercurah dari atas melalui alur tertentu
Di bagian lain, ada semacam hall batu,Ā di mana ratu mereka mengadakan acara. Tapi ya itu ga dijelaskan detil acara seperti apa.Ā
tertulis queen Tamar’s hall. tapi ga ada penjelasan untuk apa hall ini
bagian dalamnya begini
NYARIS JATUH KE DALAM LUBANG AIR
Sempet ada kejadian serem pas kami melihat-lihat ruangan demi ruangan goa. Sebuah lubang airĀ yang mana awalnya dikira pakai penutup, trus iseng aku injak, lalu terdengar suara KREK….Ternyata itu bukan penutup lubang, melainkan es tipis yang membeku. Langsung retak cuy š¤£š¤£. Untung baru 1 kaki,Ā ga kejeblos. š
es nya retak setelah aku injek.. awalnya mengira itu penutup lubang ;p
Sama kayak Qobustan, di Cave TownĀ UPLISTSIKHEĀ juga ditemukan ukiranĀ tulisanĀ di tembok. Tapi tanpa penjelasan apapun. Beneran rugiiiii sihĀ masuk kesini š
tulisan di tembok batu
Satu-satunya hiburan kami, saat melihat view dari atas. Cantiiik banget.Ā
Sebenernya masih ada gereja di puncak bukit. Tapi mon maaap lah, eyke dah ga sanggub naik ke atas š¤£š¤£. Kami foto dari jauh pake zoom aja.Ā
Sampe level ini doang, yang penting gerejanya kliatan š
gereja di puncak bukit
tapi ga sanggub naik, foto dari sini aja ;p
Setelah itu kami putuskan turun.Ā Mau melihat sungai Mtkvari dari dekat. Padahal sebenernya tiket GEL20 per orang itu bisa ditukar dengan dengan 4 gelas wine , seandainyaĀ mau naik sampai gereja di puncak.Ā
Bodoamat, siapa juga yang minum wine, cuma Kina doang š¤£š¤£.Ā
Trus kami foto-foto di pinggir sungai, sambil ngebayangin cantiknya tempat ini di saat spring atau summer.Ā
Di sana sempat terbaca tentang koin-koin yang dipakai zaman itu. Satu lagi kekurangan cave town UPLISTSIKHE , selain ga ada guide, penjelasan dalam bahasa inggris ga di semua bagian. Kebanyakan informasinya ditulis dengan bahasa mereka sendiri. Ga paham yang ada.Ā
Mau pakai google translate, apa daya, sinyal kacrut puooool di sana.Ā
koin asing dan lokal yang ditemukan
KESIMPULAN MENGUNJUNGI UPLISTSIKHE, GORI GEORGIA
Jujur ga puas samasekali. Gini yaaa, intinya kalau ke Georgia, mungkin bagi yang suka arkeologi, cave town UPLISTSIKHEĀ ini worth to visit. Tapi bagi yang ga suka, mending skip lah.Ā
Buang-buang duit GEL20 š¤£. Soalnya ga ada guide yang bisa menjelaskan . Dengan tiket seharga itu, jadi ga sebanding rasanya.Ā
beberapa ruangan di cave town, tapi ga berani masuk ;p
Lalu, tangga kesini curam juga tinggi. Butuh stamina pastinya.Ā
Dan menurutku, lebih serem turunnya daripada naik. Apalagi pas nurunin bebatuan. Takut liciiin.Ā
Sekian cerita tentang cave town UPLISTSIKHE yang ga terlalu jelas, karena aku pun bingung disuruh baca sejarahnya sendiri š¤£š¤£š¤£
Pas kluar dari cave town, ketemu anjing gedeee banget, udah mirip beruangš¤£š¤£.Ā Lihat ke sebelahnya, tergeletak batu besar, tapi aku merasa ada sesuatu di atas batu. Makluuum cuy, mataku minus š , jadi susah melihat jelas. Jangan tanya kacamata . Memang malas pakai š¤£. Alasan kenapa aku ga pernah traveling sendiri š
anjing segede singa ;p… ini aslinya gede banget
hewan yang aku pikir iguana
Kami dekati, dan melihat seekorĀ hewan mirip iguana š. Uniknya lagi, sempat mengira hewan itu hidup,Ā ternyata ini tuh Work of Art ššš. Miriiiip banget dengan hewan betulan.Ā
Dari informasi yang terpampang, hewan ini merupakan Caucasian Djojo, yang dulunya banyak hidup di cave town UPLISTSIKHE.
art of work, caucasian djojo
Astagfirullah tangganya, Mbak, kalau saya yg ke sana langsung balik badan hahaha, rugi duit, biarlah saya nyerah saja daripada ngos-ngosan apalagi ada jebakan tambahan, batu-batu curam itu.
Pernah beberapa kali nonton ekspedisi ke tempat-tempat bersejarah dan pencinta arkeolog di YouTube kayak asyik gitu sekaligus menantang, mungkin seperti itulah yg Mbak Fanny rasakan yah?
Sepertinya ini tidak cocok bawa anak yg suka main coba sana -sini, lah, mbak Fanny saja hampir jatuh gara-gara main injak-injak es tipis hahaha
wkwkwkwkwkwkw, temenku yg namanya fara tadinya juga mau nyerah mba.. tp pelan2 dia naik, dan akhirnya bisa.. cuma memang ngos2an sih, curam banget hahahahha
iyaaa, kalo bawa anak jgn sampe lari2 sendiri, takut kejeblos di lubang2 air begini
Aku tuh ngakak pas dikau nulis, Bodo amat siapa juga mau minum wine wkwkwwkwk.
Fan aku mendapat satu pemikiran unik tentang tulisanmu ini. Biasanya orang menulis tuh kebanyakan yang disuka tapi ini dirimu jelas banget ga puas, dari awal tulisan udah terlihat, tapi tetap mau menulisnya. Terima kasih ya.
Kalau aku dikasi kesempatan ke negara itu mungkin akan mampir karena suka dengan hal-hal kono dan viewnya juga bagus banget dari atas. Hanya apabila waktu tersisa. Kalau ada yang lebih bagus ya mohon maaf bye. Wkw wkwkwk
hahahahahah iyaaa kan… trus ngapain coba aku capek2 ke atas cuma utk wine ;p.. si kina aja udh males nanjak lagi, dan mengikhlaksna aja itu wine ;p
aku tetep tulis krn siapa tahu kan ada yg suka dengan arkeologi, dan semangat kesini. ;p.. lagian terlepas dari tempatnya yg kurang menarik, tapi view yg bisa dilihat memang cantik kok mba.. itu yg bikin aku tetep suka sih..
haaa? itu gmn ndaki bebatuannya mbak Faan? sempit banget. kayaknya kalo mau ke sini harus bener2 prepare ya sepatunya. kalo nggak bakal kepleset nggak sih
aku pikir itu lubangnya emang ada tutupnya wkwk. ternyata es ya. kudu hati2 ya kalo ke sini berarti. apalagi kalo bawa anak kecil yang pecicilan
viewnya cakep bangeet mbak faaan. kombinasi warna langit sama bebatuannya š kayaknya kalo aku ke sini bakalan lebih lama ngabisin waktu buat liat view dari atas sih wkwk lha gmn kalo nggak ada guide dan penjelasan dalam bahasa inggris wkwk
memang sempiiiiit dan curaaam hahahahahha. makanya aku mikir lama dulu sebelum manjat ke atas.. mana aku kuatir ada ular.. kan biasa mereka suka banget di tempat begini ;p.. alhmadulillah ga nemu sih.
krn aku pikir semua lubang air pada kosong, jd ga mungkin ada airnya… eh ternyata yg satu itu malah berubah jd es hahahahhaha.. kalo temenku ga langsung narik, udh kejeblos beneran ;p