KULINER SOLO: TENGKLENG RICA, SUPER GA SEHAT, TAPI SUPER DUPER ENAK

KULINER SOLO: TENGKLENG RICA, SUPER GA SEHAT, TAPI SUPER DUPER ENAK ~ Solo itu selalu ngangenin. Kenapa? Karena wisata kulinernya yang seperti ga abis-abis. Selalu aja ada yang baru tiap kembali ke Solo. Salah satu yang aku temui, Tengkleng Rica 😉

Tengkleng bukan sesuatu yang asing untuk keluarga suamiku yang memang asli Solo. Menu khas daerah dengan lauk utama jeroan kambing! Pertama kali melihat  makanan ini, jujur rada kaget dan ga napsu. Bayangin aja, semangkuk kuah kecoklatan, dengan bagian kambing yang paling mengerikan seperti usus, tulang sumsum kecil-kecil yang diikat, otak, pipi, dan gigi!!! OMG 😀

Apa daya, tatapan ibu mertua yang menunggu reaksi positif dari menantu Bataknya ini, memaksaku untuk menyeruput kuah coklat dari seporsi Tengkleng. Berusaha menahan napas, dan bersiap untuk rasa yang unbearable….tapi ternyataaaa… Ouoowoohhh…rasanya tidak semengerikan penampilannya ^o^!

Kuah gurih ,sedikit pedes, dengan potongan daging iga ato jeroan yang lembut, dan sumsum yang bikin ketagihan saat dihisap. Berbeda dengan sumsum sapi yang tulangnya besar, tulang sumsum kambing jauh lebih kecil, kurus dan sepanjang jari orang dewasa, yang malah mempermudah  untuk menghisap keluar sumsumnya. Bagi penyuka sumsum, ini wajib dicoba ! 😉

Mama Mertua dan suami tersayang

Lain lagi dengan Tengkleng Rica. Jeroan yang dipake sih sama. Bedanya hanya kuah yang lebih kental dan rasa PUEDES MENYENGAT!  Penampakannya begini nih 😉

Berawal dari mama mertua yang punya hobi kulineran, beliau mengajak kami sekeluarga  makan di warung ini saat mudik ke Solo terakhir kali. Tempatnya bisa dibilang kecil dan sempit, tapi pembeli seakan tak berhenti.

Warung Pak Manto, namanya. Udah lumayan dikenal oleh masyarakat Solo, terlebih setelah diliput oleh salah satu TV swasta dalam acara kuliner, yang membuat pelanggannya semakin ramai.

Kami pun datang karena penasaran ingin nyicipin Tengkleng Rasa Rica. Kuah kental yang gurih banget dan pedes, jadi alasan ga bisa berhenti untuk terus nyendokin kuah ke nasi hangat. Aku ga begitu doyan tulang-tulang kambing seperti iga ato jeroan. Cukuplah sumsum dan kuah kentalnya ini. Dan jangan salah memesan, karena 1 porsi tengkleng Rica cukup dimakan untuk 3 orang saking banyaknya!! 😉 Sampe serem mau ngabisin sendiri, secara umur  udah kepala 3 ya bok ;p Inget kolesterol 😉

Tidak hanya tengkleng rica, warung kecil ini juga menjual sate kambing, dan sate buntel. Sate kambing mah udah pada taulah ya … Bumbu kacangnya gurih, potongan daging kambing empuk dan tidak hanyir, membuat acara makan siang kami sekeluarga semakin lahap.

Sate Kambing

Tapi rada takjub saat melihat bentuk dan ukuran Sate Buntel. Berbeda dengan sate buntel bu Bejo,  yang pernah kami coba sebelumnya, sate buntel pak Manto jauh lebih besar! Terbuat dari cacahan daging kambing cincang, yang dibalut dengan lemak, lalu dibakar.

My God, udah kebayang betapa ga sehatnya makanan ini :D??? Sumpah ih, aku ga berani icip-icip lebih dari 2 gigitan. Enak sih, tapi harus dimakan saat masih panas, karena begitu dingin, dagingnya jadi sedikit  keras, apalagi dibungkus lemak gitu.

Sate Buntel, daging kambing, dibungkus lemak ! 😀

Sate buntel sebelum dibakar

Pak Manto, pemilik sekaligus juru masak yang menyiapkan tengkleng rica dan sate pesanan kami, sangat  ramah. Salut plus iba melihat beliau memasak tengkleng ricanya persis di depan panggangan sate. Asepnya apa ga bikin sesak ya? Hati-hati sakit paru pak 🙁

So, yang ngerasa masih muda, masih berani mencicipi makanan dengan tingkat kolesterol super tinggi, super duper ga sehat, tapi dibarengi rasa yang mampu menggoyang lidah, bolehlah dicoba Tengkleng Ricanya. Tapi jangan keseringan ya, inget kesehatan 😉