Kalau diinget-inget, aku ga banyak mengalami kejadian-kejadian parah atau sial saat sedang traveling, tapi sepertinya pengalaman ke Phillipines pertamakali ini, bisa dibilang  terparah dari semua destinasi ;p

Bibit-bibit kesialan sebenarnya udah terlihat jauh-jauh hari dari saat masih booking tiket pesawat. Karena masih berpikir positif, sempet aku cuekin, cuma  ndilalah kok malah berlanjut ampe waktu pulang dari sana balik ke Jakarta ;p

Jadi gini awal mulanya…

Tiket promo Airasia yang bikin aku tertarik untuk ke Filipina.  Inget banget waktu itu Juni 2012 promonya keluar. Rute AirAsia Singapura – Clark berdua PP, cuma 1 jt an kalo di rupiahin. Ga pake pikir lama,  booked.

Tinggal cari tiket murah Jakarta-Singapura deh. Eh kok kebetulan Garuda lagi promo juga, dan harganya pun mengundang. Bangettt.

Bayangin, Jakarta – Singapura PP berdua, cuma Rp 1jt.  Ga banyak basa basi, pastinya booked lagi.

Setelahnya baru sadar,  kalau ternyata jarak landing antara  Garuda di Singapura, dan take off nya Air Asia ke Clark, hanya selisih 45 menit, which was impossible banget untuk mengejar connecting flight. Belum mikirin antrian, ambil bagasi, imigrasi, dll. Yang ada AirAsia udah terbang duluan kali.

Terpaksalah, mau ga mau aku harus batalin tiket itu dan mencari tiket baru. Untungnya ada tawaran Cebu Pacific direct Jakarta ke Manila. Bagus juga sih jadinya. Ga perlu repot-repot transit di Clark. Tapi intinya, aku udah rugi karena harus membooking tiket pesawat baru ke Manila. Ya sudahlah.. lupakan saja. Jadikan pelajaran untuk lebih berhati-hati mengecek tiket saat booking ;).

Sial yang kedua, datang pas aku mengirim email ke hotel di Manila yang sudah aku pesan  jauh-jauh hari melalui AGODA. Balasan dari mereka adalah, hotel mereka sedang renovasi, dan tidak beroperasi selama 1 tahun ke depan. Langsung bengong bacanya…Emang sih AGODA refund penuh, tapi itu butuh beberapa hari kerja. Dan gara-gara ini, aku jadi harus mencari hotel lain yang sama harga atau lebih murah dari yang dibatalkan tadi.

Sial ketiga,  sempet kecopetan di MRT Manila. Kapan sih MRT Manila pernah sepi ;p? Kami pun  udah fokus banget untuk selalu menjaga dompet dan barang berharga supaya ga berpindah tangan dan hak milik.

Apa daya, karena terlalu ngawasin barang yang lebih penting, barang yang kurang penting tapi sangat berguna malah menghilang. 1 payung dan minuman Minute Maid Pulpy Orange yang udah aku minum setengah, raib dari kantong kiri kanan ransel! Bener-bener ga habis pikir… Kayaknya itu maling desperate banget atau emang kehausan ;p.  Tapi ya gimana lagi.. Masih mending cuma payung dan minuman ;p

Sial keempat, adalah yang terparah dari semuanya. Tiba waktunya pulang, balik ke Jakarta, pagi-pagi buta sekitar jam 4.15 am, kami siap berangkat ke bandara DMIA, Clark. Karena pesawat Airasia menuju Singapura berangkat jam 6 pagi.

Sesampai di sana, dengan santai petugas Airasianya bilang kalau pesawat kami ditunda sampe hari Selasa. OMG !! Staffnya juga bilang Airasia ada kirim email notification ke aku, yang sumpah samasekali ga aku terima. Aku tipe orang yang aktif mengecek email beserta spam folder (in case ada email penting nyangkut di sana), dan aku yakin 100% ga nerima notification apa-apa dari mereka.

Solusi yang bisa AirAsia berikan adalah, Full refund atau aku menunggu sampai Selasa. Yang bener aja, dikiranya kami ga ada kerjaan senin besok. Lagian emang mereka mau menanggung hotel, makan dan segalanya kalo aku putusin untuk stay hingga Selasa?! Belum lagi tiket Garuda ke Singapura-Jakarta ku mau diapain?!

Kalang kabut, kami harus mencari tiket lain yang berangkat ke Singapura pagi-pagi ato langsung direct ke Jakarta. Untungnya ada Cebu Pacific yang masih ada kursi kosong dan harganya walopun bukan promo, tapi ga mahal-mahal amat. Hanya sajamaskapai ini  berangkat malam jam 9 dan dari Manila pula!!  Untung Airasia masih nunjukin niat baik membantu,  menyediakan kendaraan gratis ke Manila dari Clark.

Dan nasib tiket Garudaku? Ya say good bye deh seperti tiket yang pertama ;p.  Nassiib, ga bisa naik pesawat mahal yang promo ;p.

Gara-gara ini, aku jadi kapok memesan tiket Airasia kalo tujuannya  bukan favorit turis. Kemungkinan cancelnya gede beib. Bukan pertama kali maskapai ini mencancel penerbangan hanya gara-gara sepi penumpang. Bikin rugi aja jadinya. Mending sekalian pake maskapai yang bagus deh kalau ke negara-negara non touristy gini.

But anyway, sesial apapun yang aku alami, tetap saja, ga akan membuat passionku terhadap  dunia traveling jadi pudar. Selalu ada cerita manis di semua tempat yang kita datangi, sesial apapun itu 😉