Akhirnya,  menemukan restoran enak yang menjual makanan khas Medan dengan rasa hampir mirip seperti di daerah asalnya sana ^o^. Thank to Deva yang ngasih tau tempat ini, karena aku bener-bener suka dengan aneka  makanannya. 😉

KEDAI BANG WIN, terletak di Rest Area KM72, tol Jakarta-Bandung. Kami berempat (aku, Raka, Deva dan Anto) lagi dalam perjalanan ke CURUG MALELA saat itu. Karena semuanya memang belum sarapan, Deva yang menyarankan untuk makan di rest area km72 ini. Katanya ada restoran yang menjual kopi enak dan lontong Medan.

Ga berharap  terlalu banyak saat itu. Yang sudah-sudah beberapa resto atau warung yang menjual lontong Medan dan kari-karian di Jakarta, rasanya biasa bahkan jauh banget dari rasa asli masakannya.

Kari/gulai di Jakarta ini aja beda rasa dengan yang dijual di Medan atau Aceh sana. Belum ada yang bisa mengalahkan rasa rempah dan bumbu khas kari Sumatra, sampe kemarin saat aku makan di Kedai Bang Win 😉

Kami sampai jam 8 pagi, dan kedai ini udah ramai dengan orang-orang yang singgah sebelum melanjutkan perjalanan. Melirik ke meja sebelah, kedai ini juga menjual Roti Jala Kari Ayam ternyata ^o^!! Makanan langka yang susah aku temui, kecuali di restoran-restoran Aceh. Kalau pun ada yang menjual, seperti yang aku bilang di atas, rasanya beda!

Jadi, aku memesan seporsi roti jala kari ayam, sementara Raka dan Deva memesan  lontong sayur Medan plus balado telur dan singkong goreng dengan minuman Kopi tarik 😉 Terus Anto? Sorry, dia lagi diet OCD ketat yang mengharamkan makan sebelum jam 12 siang ;p hihihihi..

Begitu pesanan datang, sepiring lontong sayur ala Medan langsung tersaji. Keliatan enaaakkk ^o^ !!! Telur baladonya bulat utuh, kuah lontongnya gurih dan pedas, juga serundeng kelapa yang ditaburkan di atas kuah, khasnya lontong sayur yang dijual di Medan dan Aceh.

Aghhh persis seperti Lontong sayur yang sering aku beli pas masih tinggal di Aceh dulu :”). Ada juga suwiran ayam dan kerupuk sebagai pelengkap menu lontong. Harganya memang agak mahal, tapi sesuailah dengan rasa yang kami coba,  Rp 32,000. Daripada jauh-jauh ke Medan atau Aceh sono ;p

Terus roti jala kari ayam, disajikan rapi dengan menggulung roti jala seperti risol, lebih tebel, dan jadi lebih mantep!! Kari ayamnya? Juaaraaa!!! Pedes, dengan rasa kari yang kaya bumbu dan rempah layaknya kari Sumatra. Seporsi ini hanya Rp 27,000.

Roti jala dan kari ayam.

Sayangnya aku ga nyobain rasa kopi tarik Deva. Tapi yang jelas, menurut dia rasa kopinya beda. Ga ninggalin rasa asam di mulut, pahitnya pas, ga sampai bikin eneg dan pusing, juga wangiiii pastinya. Bisa jadi kopi yang mereka pakai kopi khas Aceh sana yang memang terkenal enak ;).

Singkong goreng hanya Rp 15,000. Walau hanya singkong, tapi digoreng memakai mentega, dengan bagian luar crispy tapi lembut banget dalamnya. Aagghhhh pengen lagiiiii….!!

Sayang saja  tempat rada jauh. Masa aku bela-belain ke rest area cuma untuk makan ini lalu balik Jakarta lagi sih ;p