NYAMANNYA SIAM REP – PHNOM PENH VIA BUS ;)
Pagi di Siam Rep, kami tidur terlalu nyenyak.. Mungkin terlalu kecapean akibat perjalanan panjang kemarin. Buru-buru mandi, lalu sarapan yang sudah disiapkan pihak hotel, sebelum berangkat ke terminal bus.
Kauk, yang jasanya dipakai lagi, sudah menunggu di halaman hotel. Setelah menyelesaikan semua administrasi, kami pun berangkat, tapi tidak langsung ke terminal bus SiamRep, melainkan menunggu di kantor Giant Ibis Bus and Limousine , yang terletak di tengah kota, dan dari sana menggunakan minivan mereka, langsung menuju terminal bus.
Waktunya berpisah dengan Kauk. Dan aku menyesal hanya punya waktu yang sangat singkat di Siam Rep. Perjalanan dari hotel ke kantor Giant Ibis, Kauk even tidak minta bayaran samasekali. Dia berkata, dia senang membawa kami keliling kota dan berharap kami akan menceritakan kepada teman-teman Indonesia untuk menggunakan jasa Kauk, jika mereka ke Siam Rep.
Bayanginkaan.. super duper baikkk banget orangnya. Kami tetap kasih dia uang, walaupun sempat jadi bingung mau kasih berapa, hahaha .
Minivan akhirnya datang. Belum begitu banyak penumpang di dalam, sehingga bisa memilih tempat duduk di depan. Supir minivan masih harus menjemput beberapa tamu di hotel mereka masing-masing, yang akan berangkat ke Phnom Penh seperti kami. Setelah semua penumpang dijemput, kami mengarah ke terminal bus Siam Rep.
Giant Ibis Bus, sepertinya perusahaan bus terbaik di Kamboja. Dan aku senang karena booking tiket bisa dilakukan online. Tapiiiiiiii, yang bikin sebel, saat booking online, ga bisa memilih tempat duduk. Nomor kursi otomatis ke print di dalam email konfirmasi pemesanan. Dan di tiketnya itu, nomor dudukku dan Raka terpisah. Dia dapat 4c, dan aku 1a.
Kenyataan di dalam bus, si Mba yang mengatur duduk penumpang, dengan beraninya menggabungkan nomor kursi kami berdua menjadi sebelahan, dan bilang kalau dia yang akan bertanggung jawab dan membujuk orang yang seharusnya duduk di samping Raka untuk pindah ke kursi lain. Oke, aku sih senang yaa, bisa sebangku dengan suami, tapi penasaran gimana cara dia membujuk penumpang yang lain itu ;p
Dan bener saja, sempet terjadi kehebohan. Untungnya yang seharusnya duduk di kursi Raka tidak keberatan samasekali pindah kursi ke depan. Namun ada 1 penumpang yang seharusnya duduk di belakang, tapi diberikan kursi di depan, dan kemudian karena si pemilik kursi depan tidak mau dipindahkan, si penumpang pertama langsung ngambek. Dia turun dari bis, dan memilih untuk tidak jadi naik bis daripada dia harus kembali duduk di tempat seharusnya di belakang. Lalu meminta uangnya direfund karena batal naik. Ntah itu bisa atau tidak ;p.
Sayang banget sebenernya. Padahal bus ini termasuk bus yang nyaman, bersih tapi sistem seat numbernya masih berantakan. Oh iya tiket Siam Rep – Phnom Penh by Giant Ibis bus, cuma USD 14 one way per orang.
Perjalanannya menyenangkan. Sepertinya aku berani jamin kalo tingkat kecelakaan di Kamboja ini rendah. Terlihat dari pengemudi-pengemudinya selalu berhati-hati membawa kendaraan mereka. Padahal jalanan di sini banyak sekali yang lurus, rata, dan sepi. Tidak sekalipun kendaraan yang aku lihat sengaja kebut-kebutan di jalanan lowong begitu.
Bus berhenti dua kali. Sekali untuk lunch, dan sekali lagi untuk ke toilet. Belajar dari pengalaman kemarin di perbatasan Siam Rep – Thailand, aku ga mau tertipu lagi dengan harga-harga restoran. Kami pastikan dulu, harga makanan di restoran masih masuk akal, baru aku ikut memesan makanan untuk berdua.
Perjalanan Siam Rep menuju Phnom Penh hanya 6 jam. Tiba menjelang siang di Phnom Penh. Seperti biasa, turun dari bis, semua penumpang langsung diserbu oleh supir tuktuk yang menawarkan jasa. Kali ini kami lagi-lagi beruntung mendapat supir yang ramah. Namanya Pheak, dan dia bersedia mengantarkan untuk keliling Phnom Penh sore ini dan besoknya.
|
Pheak , Supir Tuktuk Kita di Phnom Penh |
Setelah check in hotel yang sudah dipesan melalui Agoda, kami jalan lagi melihat-lihat kota ^o^ . Tujuan pertama, adalah CENTRAL MARKET ^O^. Ini pasar besar di Phnom Penh, yang menjual berbagai jenis barang, termasuk souvenirs.
Sampai di sana, iseng nanya-nanya harga dulu untuk tahu kisarannya berapa. Di toko kawasan depan, harga 1 magnet kulkas sekitar USD 1.5. Mahalllll… Jalan lagi ke toko-toko bagian belakang yang lebih sempit dan panas. Feelingku benar, harga-harganya jauh lebih miring dari pada yang di depan ;). Harga magnet kulkas hanya USD 1 dan itu dapet 2 ^o^…
Depan Central Market |
Panas, Gerah, tapi Shopping Teteeeuuppp ;p |
Penjualnya ramah banget, dan karena kami memborong banyak barang, dia ga keberatan kasih spesial diskon lagi ;). Hasil perburuan hari itu, kami membeli banyak magnet kulkas, tas, kaos-kaos yang berciri khas Kamboja, tempat tissue, syal, gelang, taplak meja dan tas kecil untuk menyimpan passport 😉 … Puaaasss banget belanja di sini..
Tempat Kita Memborong Souvenir |
Bagian Dalam Central Market |
Selesai belanja, perut mulai memberontak untuk diisi. Baru ingat terakhir makan pas di pemberhentian bus menuju Phnom Penh. Raka meminta Pheak untuk mengantarkan ke restoran halal yang mungkin ada di sini. Dan Pheak mengantar kami ke….. Malaysia Restaurant ;p Wkwkwkwkw ada juga ternyata.
Pemiliknya orang Malaysia yang merantau ke Phnom Penh dan membuka restoran sebagai usaha. Dia lumayan berhasil. Makanannya enak, walopun sudah sedikit dimodifikasi sesuai lidah orang Kamboja, sedikit manis kalau menurutku ;p. Kami memesan 3 bungkus nasi dan lauk gulai ayam plus capcay (1 bungkusnya untuk Pheak) dan tidak lupa spring roll Kamboja yang enakkk seharga cuma USD 1 dapet 8 biji ^o^. Total harga semuanya hanya USD 10.. Muraahhhhhh kannn….
Malaysia Resto |
Kauk tau ttg arti sebuah pertemanan dan promosi. Dia berharap banyak tamu yg puas dan akan merekomendasikan diri nya.
Salut buat kauk, ttg memeng begitu yang benar. Promosi gratisssss
Ketemu orang yang begini, kayaknya sayaaanggg bgt kalo sampe putus komunikasi ya mas 😉
Yap … cantumkan dong no HP nya, biar daku save di hp ku hahaha. Buat kenalan doang 🙂
Kan udah aku tulis di cerita sebelumnya 😉 hayooo..lengkap ama email 😉
mbaaa ya ampyuunn mungkin karena kamu baiikkk ga ada obat, jadinya dapat sopir tuk tuk atau guide lokal yg buaaeekkk bangettt yha. semacam hukum.tabur tuai. Aku blum pernah ke sinii. kayaknya penasaran, mau coba bus yg nmr duduknya acak ituuu hhahaha. ajaib juga yhaa negara berkembang tapjli sopirnya nyetir dgn hati hati dan sopan
Bersyukur memang mba dpt driver yg baik selama di sana 🤣😄.
Naah itu, aku salut loh Ama cara mereka bawa kendaraan di sana. Patuh aturan BANGETTTT. Padahal sama2 negara berkembang kayak Indonesia. Aku percaya mereka bisa tumbuh hebat, Krn basic manusianya udah taat aturan gini
kacaw banget seating bus-nya ya. kan tidak semua orang mau tempat duduknya main diganti2 seenaknya dengan penumpang lain.
Tertarik sama belanja souvenir nih di Central Market. Kayaknya memang tipikal2nya mirip ya? Kalau di bagian depan harga2 lebih mahal, sementara kl kita mau agak capek sedikit ke area belakang, baru deh dapat yg lebih murah.
BTW, ini penampakan foto2nya kok kecil2 banget?
Bangeeet hahahahha moga2 skr udah ga gitu yaa. Parah sih kalo masih ngasal seenaknya diganti2 🤣.
Iya sih mba. Kalo main ke pasar begini, mending cari yg tempatnya belakang2, Krn harusnya LBH murah 😄
Mba, mau tanya saya mau ke kamboja. Oleh2 disana brp ya? Kaos sm tas2 gitu? Terimakasih 🙂
murah kok mba… kalo kaos2 d central market gitu sktr usd5-6 . kalo tas2 gitu sktr 3-5 dolaran.. tergantung model nya.. tp mkin bnyk kita beli, bisa mkin murah kok 🙂 Disana USD ya makenya..jrg bgt mereka pake currencynya sendiri
Wahh ini udah cukup lama kan Kak, travelingnya. Kira-kira Kauk masih eksis gak ya? semoga yaa..
Servis perusahaan busnya juga baguss deh jadi Kak Fanny bisa sebelahan ama Pak Raka.
BTW dibawa ke resto Malaysia mungkin karena udah pasti halal ya?
Iyaaa dia tahu itu halal, makanya dibawa kesana 🤣.
Aku pun berharap driver2 yg aku pake selama di sana, masih ada dan sehat mba. Pengen juga bisa ketemu lagi
Selama jalan2 di Kamboja, sama sekali gak dapat ada yang ngebut, Mbak Fan? Amazing ya. Kalau di sini …..waah banyak yang gatal pengen ngebut atau menyalip
Ga ada mba. Mereka kayaknya patuh bgt Ama aturan lalu lintas 😄
AKu juga nyampe siem reap waktu itu subuh subuh, begitu nyampe langsung disuguhi dengan aliran sungai yang mirip banget dengan di Kalimantan Barat, begitu pula perahu2nya. Kususuri sedikit sembari minum teh angit dan makan cakwe, jadi berbeda banget suasananya. Tapi menurutku pola hidupnya kurang lebih dan aku penasaran ama rumput sungai kering yang katanya mirip rumput laut
Oh yaaa? Aku malah ga tau rumput sungai keringnya mas. Enaak juga kalo mirip rumaput laut yaaa.
Siam rep aku msh mau datangin sih. Kotanya tenang soalnya. Sukaaa. Cocok buat slow travel
Pengen bisa main ke Kamboja, eksotis banget ya negaranya. Peninggalan zaman dulu seperti candi dan gedung terawat jadi menyenangkan untuk dikunjungi
Tapi jgn dpt pas musim panas mba. Gilaaa panasnya nyengat dan berdebu. Mending Dec Januari. Biar sejuk
6 jam naik bus yang nyaman, sungguh menarik perjalannya mba. Udah gitu bersyukur ya Siam Rep ketemu sama Kauk yang super baik pake banget. Udah gitu pad di Phnom Phen pakai supir TukTuk yang sangat baik seperti Pheak. Ternyata di Kamboja ada juga orang Malaysia yang buka restoran, sukses juga disana..menarik nih.
Momen belanja oleh-oleh nya pun bikin happy, lengkap banget dan terjangkau harga-harga nya yah.
Next ada rencana jalan-jalan ke Kamboja lagi ga mba?
Pengeen balik mbak soalnya anakku PGN liat museum s21 dan killing field 🤣. Mereka memang turunan gen ku banget. Suka liat yg serem 😄
Wah, jalan-jalan ke Central Market bikin lapar mata ya mbak
Meski panas, tetap semangat belanja ya
Selalunya jalan ke tempat shopping pasti bikin laper mata mba 😄
senengnya kalau pas kita traveling dan ketemu orang asing tapi super baik, kayak Pheak ini, nungguin kita belanja belinji, nganterin ke resto juga dan bantu rekomenin resto halal disana
kalau ada petugas yang punya power buat ngatur ulang seat penumpang ada enaknya juga, tapi kasian juga ya kalau ada penumpang yang nggak rela tempat duduknya dipindah ke posisi lain. Agak susah juga kalau ga bisa pilih kursi waktu pemesanan online, kudu nrimo pokoknya
Dia harus nunggu persetujuan orang yang akan duduk, baru bisa pindahin. Lah ini seenaknya dipindah2 🤣
pernah ngalamin juga kayak begini mba Fan pesen bus tapi ga bisa pesen kursi ayak otomatis gitu seat numbernya, terus pas hari h ada yang ga mau sesuai jatah kursinya, alhasil keberangkatan jadi mundur, salahs atu pengalaman seru dan unpredictable banget sih kayak begini, tapi jadi kenangan tersendiri, kangen balik Vietnan lagi
Ini di Kamboja mba, bukan Vietnam 😄
Aku tuh masih ragu sebenerny kalo naik bus. Takut jorok, makanya aku milih bgt kalo naik bus. Mending pilih yg premium , gapapa mahal tp busnya harus bersih , biar aku ga jijik
Bus-nya gak ke foto, ka Fann?
Perjalanan kalo barengan tapi duduknya pisah ini memang gak nyaman banget yaah.. Tapi alhamdulillah, ka Fann uda jagoan, hihihi.. berani kasih alasan yang bisa dipahami sama orang Kamboja.
Aku lupa juga fotonya ada atau ga 🤣. Saking udah lamanya dan dulu pake kamera pocket
Menarik juga ya di kamboja ada restoran malaysia yang pastinya menjadi salah satu highlight dari perjalanan ini bisa mencicipi makanan yang malaysia yang lebih familiar dengan harga yang cukup murah
Kuliner Malaysia di sana lebih banyak memang drpd Indonesia. Lumayan lah, walopun rasanya udh disesuaikan Ama lidah sana mas. Ga pedes jadinya 😄