KULINER MEDAN: NYERUPUT SUMSUM DI SOP TULANG SUMSUM
KULINER MEDAN: NYERUPUT SUMSUM DI SOP TULANG SUMSUM ~ Bagi yang pernah melakukan traveling via darat dari Aceh ke Medan, atau sebaliknya, pasti ga asing dengan restoran Sop Tulang Sumsum di pinggiran jalan Medan-Banda Aceh. Berlokasi di Langsa, Aceh Timur, tempatnya kecil, lebih mirip ke warung, tapi yang makan selalu ramai dan banyak dipajang foto-foto artis ibukota yang pernah mampir ke warung mereka.
Karena dulu aku sempet lama tinggal di Aceh, jadi pastilah tempat ini lumayan sering banget didatangin dan jadi favorit rest area kami sekeluarga tiap jalan darat ke Medan.
Sayangnya sejak GAM merajalela beberapa tahun lalu, bisa dibilang kami ga berani lagi naik mobil melintasi Aceh-Medan. Dan aku sempet vakum bertahun-tahun, ga bisa mencicipi sop tulang melegenda ini.
Tapi untungnya, terdengar kabar kalau si pemilik warung membuka cabang di Medan, yang artinya ga perlu lagi dag dig dug untuk ke Langsa karena kuatir diculik OTK atau lebih parah dibunuh, seperti banyak korban sebelumnya. So, saat ke Medan Maret kemarin, niat untuk mendatangi sop tulang Langsa cabang Medan harus, wajib, kudu aku cobain 😉
Tempatnya jelas lebih besar daripada pusatnya di Langsa sana. Wangi sop yang menggoda indera pencium sudah terhirup dari saat kami masuk.
Orderanku? Udah jelaslah Sop Tulang Sumsum + Daging seharga Rp 43,000 seporsi, dengan nasi putih Rp 5,000. Untuk pembuka, kami ditawari sepiring Otak-Otak yang diletakkan atas piring kecil. Rasanya not bad. Lumayan untuk appetizer .
Saat sop tulang pesanan datang, whoooaaaa, tulangnya masih sebesar yang aku inget, dengan sisa-sisa daging masih menempel di tulang. Jadi bagi yang memesan sop Tulang Sumsum only (Rp 34,000), sebenernya masih bisa menikmati daging-dagingnya tanpa harus memesan tambahan daging seperti punyaku.
Agar memudahkan pelanggan memotong daging-daging yang masih menempel di tulang, kami semua dikasih pisau tajam untuk memotong. Perlahan saat menyeruput kuah sop, rasanya tetep super delicious seperti dulu ^o^!! Sop panas, seger dan gurih bangettt. Sambel untuk sop terbilang pedes. Potongan tambahan daging yang aku pesen lumayan banyak dikasih. Dan pastinya, sumsum yang siap disedot menggunakan sedotan atau dikerok dengan sendok kecil panjang. Nikmatnya sampai ke ubun-ubun ^o^!!!
Di Bogor aku pernah mencoba sop sumsum di RUMAH SUMSUM, yang pernah aku review sebelumnya (Baca di: Kulineran Bogor). Tapi rasa jauh berbeda. Yang di Bogor, harga memang lebih murah, tapi rasa kuahnya sedikit hambar. Jadi untuk rasa, aku jelas menyukai sop tulang Langsa ini dibanding Rumah Sumsum.
Minuman yang saat itu dipesen, ga pernah lain pasti juice Martabe (Markisa, terong Belanda), yang selalu aku puas-puasin tiap kali ke Medan.
Bagi yang ga suka sop sumsum, pilihan lain seperti sop daging, atau buntut juga tersedia. Sop buntut yang kebetulan dipesen adekku, juga yummy to the max. Daging buntutnya banyak dan sudah dipisah-pisah dari tulang.
Ah, Medan ini memang surganya makanan 😉
Alamat sop sumsum Langsa:
Jl Kol Yos Sudarso no 73, Medan Glugur.
Biking ngiler… kalau saya mending ditambahin daging… 😀 eh btw ada peristiwa apa di aceh -,-
Kalo ga mau susah2 motongin daging ditulang, emg mending yg sop daging aja :p
Kamu masih kecil ya pas peristiwa GAM 😀 hihihihi…. dulu itu ada kelompok separatis di Aceh Fi. Suka bntrok antara TNI ama GAM. sering deh kita dgr tembak2an, trs bnyk org diculik…. salah1 temenku yg org Jawa juga jd korban penculikan… dan ga tau apa msh hidup ato ga ampe skr.. kalo kita jln darat dr aceh ke medan, mobil2 di stop ama org2 g dikenal, trs mobil diambil., Tapi kalo ketahuan yg bawa org non aceh, diculik sekalian de 🙁