KULINER LAMPUNG: MENIKMATI SEAFOOD THE JACK, KRUI
KULINER LAMPUNG: MENIKMATI SEAFOOD THE JACK KRUI ~ Pagi hari di kota Bandar Lampung. Kami sekeluarga dah bangun dan bersiap untuk lanjut perjalanan. Habis subuh, ga ada yang boleh tidur lagi 🤣. Wajib langsung mandi.
Baca Cerita Sebelumnya: Makan Pempek123 di Lampung.
Baca Cerita Sebelulmnya: Melihat Siti Anisa, Bayi Gajah Lucu di Way Kambas
Berhubung kamar kami sudah include dengan sarapan, jadi langsung ke ruang makan setelah menyimpan tas ke dalam bagasi atap mobil.
Menu sarapan di Amaris bisa dibilang ga terlalu banyak, tapi justru bagus buat kami yang sedang terburu-buru. Biar ga confused mau pilih menu apa 🤣. Aku sendiri terbiasa IF, tapi tiap liburan pengecualian lah. Jadi nyempetin untuk makan buah-buahan dan bubur ketan hitam. Enaaak! Fylly si lidah bule, pastinya pilih cereal dan roti. Adiknya lebih memilih lauk dan bubur.
dekorasi lobby dan ruang makan di Amaris hotel Lampung
View jendela ruang makan di Amaris menghadap langsung ke lautan, dan sisi satunya ke arah gunung. Seandainya kami ga buru-buru, aku pasti betah makan berlama-lama sambil melihat 2 view ini ❤️❤️
view menghadap gunung
View menghadap laut
LANJUT PERJALANAN MENUJU BENGKULU
Selesai makan, buru-buru ke mobil, daaaan kami siap berangkat. Pagi itu sekitar jam 7, prediksiku akan sampai Bengkulu mungkin jam 10 malam. Dengan catatan, kalo lancaaaaaar ya beib 🤣🤣
Tapiiiii halangan pertama muncul mendadak.
Pak suami yang cinta mati dengan tempat kerjanya, tiba-tiba minta difoto persis depan bangunan CIMB Syariah Lampung. Ditambah ada mobil Octo besar terpampang nyata di depan.
Apalagiiiiii, istrinya inilah yang disuruh jadi fotografer 🤣. Belum puas foto, minta video, dia mau bikin reels katanya 😂.
Oke, 30 menit terbuang percuma demi kenarsisan suami.
JALAN BERKELOK-KELOK MENUJU BENGKULU
Bandarlampung menuju Bengkulu sebenarnya hanya 650km. Tapi butuh 13.5 jam menuju kesana. Belum termasuk waktu berhenti untuk sholat dan makan.
Awalnya sempat heran, jarak segitu sama aja dari Jakarta ke Pacitan. Tapi Jakarta-Pacitan bisa ditempuh hanya dalam waktu 9 jam.
Lalu kenapa Bandar Lampung ke Bengkulu yang jaraknya sama bisa mengambil masa selama itu?
Jawabannya ternyata kami rasakan sendiri. Jalanan sempit, hanya 2 lajur, satu untuk masing-masing arah! Tidak ada tol!
Dan BERKELOK-KELOK manja, sampai anakku muntah berkali-kali dalam perjalanan. Untung plastik muntah sudah sedia.
Trus lawan yang harus kami hadapi kebanyakan truk besar. Tahu sendiri kecepatan jalan mereka kayak apa 🤣. Anakku naik sepeda mungkin lebih cepat 😂. Terpaksa harus menyalip setiap ketemu truck, tapi bukan perkara gampang, karena dari lajur lawan juga banyak truck yang silih berganti lewat.
So, wajar saja perjalanan jadi 13.5 jam . Ditambah makan dan sholat, 15 jam in total. Beda dengan jalanan di Pulau Jawa yang hampir semuanya Tol, jalan mulus dan besar, juga lurus!!
SAMPAI DI KRUI SAAT JAM MAKAN SIANG
Setelah melewati hutan belantara kiri dan kanan, akhirnya kami sampai di Kota Agung. Sudah tidak terlalu jauh dari Krui, kota yang rencananya mau kami singgahi buat lunch.
kota agung, lampung
Jam 1 siang, memasuki kota Krui, Lampung Pesisir Barat. Kota Krui terkenal dengan pantai berombak besar, yang menjadi idaman para surfer kelas dunia.
Pantes aja pas lewat jalannya yang mulai besar, kami banyak berpapasan dengan mat puteh alias bule-bule bertelanjang dada, membawa papan surfer 🤣.
Ga heran, sepanjang perjalanan, memang hanya pesisir cantik yang dilihat. Ini juga satu alasan kenapa kami lambat sampai, mata terbius dengan view cantik Pantai yang dilewati sepanjang perjalanan.
BROWSING KULINER ENAK DI KRUI
Pak suami segera kasih mandat supaya istrinya ini browsing tempat makan apa yang sedap dan wajib kami coba. Katanya Krui ini terkenal dengan sate ikan Blue Marlin ❤️❤️.
Restoran yang terkenal dengan Blue Marlin udah dapat sebenarnya, tapiiiii direject dong ama Raka, hanya karena tidak menghadap laut 🤣🤣. Dia kekeuh mau makan di restoran yang menghadap lautan lepas.
TERDAMPAR DI THE JACK , KRUI
Daripada ada yang ngambek, aku pun ngalah dan hunting lagi tempat makan yang menghadap lautan di Krui. Terpilihlah The Jack. Walaupun agak pesimis , karena rating di google hanya 4.2 🤣🤣. Sorry, standard ku lebih tinggi, harus 4.5 ke atas , baru tertarik.
makan di The Jack, Krui
masih masuuuk ke dalam
Berhubung ga nemu yang lain, ya sudahlah, ini saja. Perut juga udah mulai keroncongan 😂.
Ternyata, jalan masuk ke The Jack, Krui, masih harus melewati jalan kecil blusuuuuuk ke dalam. Trus setelah 100 meter, kami melihat rumah gubug dari kayu yang kliatan sepi.
awalnya mikir yang ini wkwkwkwkwk
Jujurnya, aku udah bersiap ngumpulin tenaga untuk ngamuk kalo sampai makannya di gubuk begitu 🤣. Awas aja si Raka 😂!
Thank God, ternyata bukan 🤣.
Sesuai ekspektasi, warung makan The Jack memang langsung menghadap laut. Di depan mata ombak besar kliatan menggoda untuk ditaklukkan oleh papan surfer.
Tempat makannya sederhana. Meja dialas tikar, untuk tamu duduk lesehan. Ada juga sih yang meja kursi.
makan ala lesehan
kalau mau duduk di kursi
PESAN DULU ANEKA IKAN DAN SEAFOOD
Setelah tag tempat, kami jalan kaki sedikit ke rumah gubug yang lebih kecil untuk memesan makanan. Sayangnya, sudah banyak yang habis.
pesan makannya di gubuk yang ini
Cumi dan udang sold out. Kepiting ada, tapi kami malas makan seafood yang repot harus dipreteli hanya untuk nyusahin hidup.
Lobster pula harus pesan 1 hari sebelumnya.
Tersisa ikan tenggiri dan ikan Simba 😂
Ntahlah ikan apa itu si Simba. Mungkin ada hubungan sodara dengan Simba lion king 😁.
Aku pilih ikan Simba 1 kg. Pilihan masak cuma ada 3, digoreng, dibakar dan dipindang.
Ga ada yaaa pilihan asam manis, saus Padang atau ikan masak 3 rasa. Cari restoran lain kalo mau yang begitu 🤣
Jadi 1 kg daging ikan Simba bisa saja kami bagi 3 pengolahannya. So aku minta sebagian di goreng tepung, sepertiga di pindang, dan sisanya dibakar.
MENIKMATI MAKANAN DAN DEBUR OMBAK LAUTAN KRUI
Sambil menunggu lumayan lama, hiburan kami hanya melihat ombak berkejaran depan mata. Ga ada yang berani berenang. Ini bukan pantai untuk berendam atau bermain air, apalagi bagi pemula.
Lautnya langsung menghadap samudera Hindia. Ga heran ombak tinggi, besar dengan arus yang kuat.
Hanya surfer pro yang bisa menganggap ombak di sana sebagai mainan mereka.
Akhirnyaaaaa makanan kami tiba.
Sukaaaa dengan plating yang mereka buat. Untuk ikan bakar dan goreng tepung, semuanya sudah difillet. Hanya tinggal makan.
Lengkap dengan lalapan dan sambal pula. 😍🤤
KAYAK APA RASA MAKANAN DI THE JACK KRUI?
Pindang Ikan Simba, dari bentuk terlihat segar. Daging ikan jelas tebal, durinya ga nyusahin. Saat kuah dihirup, rasa gurih langsung dominan. Aku ga yakin apa pindang di Krui memang seperti ini?
Karena pernah mencoba pindang di Jawa, rasanya cendrung asam, pedas dan sedikit gurih.
pindang ikan simba di the jack krui
Bukannya ga enak ya, aku sih suka, apalagi ikannya beneran segar banget 👍👍😍. Dalam seporsi pindang, terlihat ada daun kemangi, rampai (sepupuan ma tomat cherry, tapi warnanya hijau) , cabe rawit, daaaan potongan nenas!! 😍
Ini baru terasa pedas, jika cabe rawitnya tergigit. 👍
Untuk ikan bakar, hanya pakai kecap. Bagian atas ditaburi semacam keripik 👍. Karena ikan segar, pakai kecap dan garam saja sudah terasa mantap.
Ikan fillet goreng tepung suara kriuknya bikin laper 👍. Crunchy sangat. Hanya saja sayang keasinan. Padahal lainnya udah pas .
ikan fillet bakar dan celup tepung
Yang paling best, sudah pasti aneka lalapan segar, ada petai segala 😍😍😍
Dan semua lauk ini, jadi sempurna ketika dimakan dengan sambal khas Lampung, pedasnya tidak over, ada rasa gurih, asam dan manis.
Jujurnya , sambal ini benar-benar jadi penolong untuk mengcover rasa ikan goreng yang keasinan .
Ditutup dengan es kelapa muda gula aren.
Segaaaar, nikmat, dingin. Minusnya, daging kelapa tidak lembut, termasuk kelapa yang tua . Tapi oleh si owner sudah dikerok, sehingga memudahkan tamu untuk mengambil daging kelapanya.
SUMMARY MAKAN DI THE JACK, KRUI
Perut kenyaaang, waktunya membayar. Kami ga bisa lama-lama karena mengejar waktu menuju Bengkulu. Ga pengen terlalu malam sampai di sana.
Total semua untuk ikan 1 kg, kelapa muda dan nasi, hanya habis Rp250,000. Amat sangat muraaah!!!!
Walaupun tempat makan The Jack ini menurutku masih ada minus poin.
Kelebihannya dulu deh. At least di sini,
•Pembayaran bisa pakai QRIS
•View langsung menghadap laut
•Harga murah
•Sambalnya enaaak.
•Sayur lalapan segaaar👍🤤
Sementara minus poin dari The Jack , Krui:
•Next nya minta seller pakai menyediakan lilin untuk mengusir lalat. Memang cuma 1, tapi ganggu.
•Rasa ikan bukan yang WOW banget, padahal termasuk segar. Ini selera sih . Tertolong banget karena lalapan dan sambalnya yang juarak!
Tapiiiii, mengingat ini tempat makan Seafood, harusnya aneka ikan dan lauk yang lebih menonjol kan 😁.
Yang pasti kami sangat menikmati aneka kuliner barusan. Balik ke mobil, dan bersiap menuju Bengkulu 😉
Bye Lampung, kami menuju Bengkulu 😉
Amaris Hotel Lampung tandain dulu di maps. View dari restonya mantap.
Makan seafood sambil lihat birunya laut meski tempatnya sederhana tetap punya kesan tersendiri ya. Itu pindangnya bikin penasaran. Beda sama pindang yang saya kenal.
Dulu di Bali dan di Batam senang sekali makan seafood di pinggir pantai begitu. Di Bandung jelas tidak ada hehehe.
Jadi tambah pengen ke Lampung 😁
kereeen hotelnya, krn view dia memang cakeeep mba… dan nyaman juga… banyak mobil plat B berhenti di parkiran, jd sepertinya ramai yg transit kayak kami 😀
iyaa pindangnya juga beda dari yg aku makan… enak juga sih, apalagi ada cabe rawit yg bisa digigit dalamnya, langsung pedes nampol ;p
Naik kapal dari Tanjung Priok sampai pelabuhan Lampung (lupa namanya) berapa lama ya mbak?
bukan dari tanjung priok mba.. ini berangkatnya dari merak, itu di banten… kalo tanjung priuk kayaknya bukan untuk penyebrangan deh
jadi merak – bakauheni itu 2.5 jam kalo pake kapal regular, 1.5 jam kalo pake kapal express
Ooo..Fanny selalu pilih yang rating 4.5 above ya..Hehe..
Cantiknya view. Seronok Makan Sambil tengok view yang menyenangkan.. Harga murahh, kira berbaloi lah kan..Walaupun ada sesikit masin pada menu..Huhu..
biasanya begitu kak… kalo di bawah itu agak gimnaaaaa gitu hahahaha.. tp kdg saya mau juga untuk tetep mencoba, apalagi jika tidak ada pilihan lain 😀
makan enak tepi pantai nyaman tu bahan laut segar semua
itulaaah, enaknya kalo makan tepi pantai begini, seafood mereka segaaaar sangat
Ini yang jadi perbedaan ya mbak
Kalau dekat pantai, pasti ikannya fresh from the sea
Pasti rasanya jadi lebih enak ya
nah iyaaa, seafood yg fresh itu, cuma dibakar pake garam aja udah enaak banget
Ikannya kurang fresh, kayak abis masuk freezer gitu ya mba?
huhuhu agak sedih yaa. padahal lokasinya mepettt bgt dgn laut. kan harusnya tinggal order ke nelayan lokal aja yhaaa 😆😂
Tapii suami mb Fanny hebring jugaa.
bisa notice tempat makan yg spotnya assoy (madep lauttt, duh keren banget iniii)
plus harganya juga OK bangettt
Wajib dicatat nih..mana tau bakal plesir ke Sumatra jugaakk
ikannya malah fresh bangettttt mba… cuma bumbu masaknya aja yg mungkin aku kurang pas…. pindangnya ga asam, tapi kalo ternyata pindang di sana memang jenis yg gurih, ya berarti lidahku belum bisa menyesuaikan aja kali… dan ikan goreng nya asin.. tapi rasa ikannya juarak bangetttt
udah pasti seger.
yg nemuin aku sih, tapi dia yg approve hahahahah.. soalnya fokus utama hrs pinggir pantai
Belakangan ini aku ngga terlalu “patuh” dgn bintang / rate ala Google Map.
karena kadang rangorang tuh punya selera yg bedaaaa ama aku.
pernah aku ke warung bakso yg ratingnya 4,6…ehh begitu aku datang ke sana, beughhh ngga wenak samsek.
pokoke ngga cocok. kuahnya sangat gajih bangettt, diihh😴😢😷 sekarang aku lebih andalkan rekomendasi bestie d dunia nyata aja
Tapiii klo plesir jauh kek gini, yhaa kudu andelin ulasan GMap juga sih 😂🙏
aku juga sih.. kdg ga mau liat google rate.. cuma kalo tempatnya terlalu vioral aku cek… kebanyakan tempat viral begini yg overclaim.. bukan jual rasa tapi jual estetika
Barusan kemarin aku share video kocak di IGS, tentang suami yang sedih melihat truk yang berhasil ia lewati dengan susah payah sambil pasang muka sedih karena istrinya kebelet ke toilet hwhw, jadi si suami ini akan berjuang lagi nyalip truk di jalanan sempit itu haha.
Nah begitulah dulu perjalanan dari Palembang ke Lampung, bisa makan waktu 12 jam. Makanya pas ada tol ini kebantu banget, bisa hemat waktu 1/3nya. Herannya dulu pembangunan tol itu adaaa aja yang nyinyir.
Untuk tempat makan, aku toleransinya agak tinggi, gakpapa skornya 4 koma mepet, tapi kl aku liat bangunan utama The Jack ini di google review, kayaknya gak akan pilih makan di situ haha, kok keliatan creepy. Tapi untungnya makanannya lumayan enak dan murah ya mbak. Saran untuk ditambahin lilin itu oke banget, dan semoga ownernya bisa menyediakan untuk ke depannya. Syukur-syukur juga mereka bisa sedia bahan lebih banyak termasuk lobster sebab kalo harus pesan H-1, yang mendadak visit pasti gak bisa ngerasain kecuali mereka sedia stoknya.
aku liat juga itu hahahahahahah… capeeek banget pasti… truk yg dilewatin dah rame, eh kebalap jugaaaa kwkwkwwkkwkw
kapan laaaah sumatera ditambahin lagi tolnya yaaa ;p. biar makin cepet dari kota ke kotanyaaa . ga kebayang aku mas sebelum ada tol ke palembang kayak apa jalannya… yang nyinyir anggota kelompok bajing loncat kali wkwkwkwkwk
itulaaah bangunannya itu ga meyakinkan banget hahahahah.. untung ternyata makan di pinggir lautnya.. mungkin itu tempat utk menyimpan stok ikan mereka aja kali mas.
tapi masiih sepiii,kayaknya memang ga banyak turis ke sana kecuali para bule2 surfer itu… makanya stok mereka ga banyak kali yaa .. disesuaikan ama ramenya tamu
Salah satu yang nyinyir malah sepupuku yang lawyer. Aku mau debat capek. Dia bilang, “nyusahin rakyat aja negara ini. Masa iya mau ke Lampung pake tol eh kudu bayar.” Padahal, pembangunan tol kan bukan berarti menghancurkan jalanan lama yang sudah ada. Kalau gak mau bayar ya udah silakan pake jalan lama kan, tinggal dia hitung-hitung aja bensin dan capeknya.
Eh pas tol di buka, malah sering dia ajak keluarganya ke Lampung. Emang ngeselin sih orang-orang kayak dia ini. Bacot aja :p
hahahahah emaaaang mas.. biasanya yg begini ntr paling semangat nyobaiin pas udah jadi …. lah dikira bikin tol bakal menghancurkan jalan yg lama apa… itu truk2 kan biasanya ga mau lewat tol apalagi kalo mahal… tol sih buat yg pengen cepet sampai kan. aku mah kalo memang ada tol utk rute barat, pasti masuk tol juga… udah tua begini, kalo ada jalan yg enak, ya ambil itulah 😀
Ya gimana ya di mana-mana jalan tol ya bayar hehe mungkin kurang jauh pikniknya ya di Nusantara ini… dimudahkan banget sekarang ada jalan tol..
bener mbaaa… tanpa tol itu capeeeeek, dan ga efisien…
Aduh, cinta mati si Raka dengan CIMB ya 🤣 sedangkan suami saya mau muntah tengok bangunan ofisnya kerana setiap hari bekerja, kadang-kadang sabtu dan ahad pun kerja jugak 😅.
Jack Krui dari luar nampak macam pondok usang ya nasib baik makanannya enak dan ikannya segar. Jadi apa rasa isi ikan Simba tu? Saya Google fotonya jujur kalau ke pasar ikan tak akan pilih ikan tu sebab nampak asing sangat 🤭
yg pondok itu bukan tempat makan, saya rasa hanya untuk memesan saja dan tempat penyimpanan ikan mereka… makannya tetap di luar menghadap laut 😀
ikan simba itu sedaaap karni… tebaal daging ikannya, duri tak banyak.. mungkin ada nama lain… saya sendiri pernah lihat bentuk ikan yg begitu tapi tak tahu nama hahahahaah
Hahaha aku ngikik baca bagian pas mbak Fanny siap ngamuk. Tapi akhirnya, meskipun tempatnya di gubug yang dari depan tampak tidak meyakinkan, menu pada sold out, rasa dan harganya jadi reward atas kesabaran lah ya. Kenapa lah bapak-bapak ini sering nggak peka nyari tempat makan (ngomong sama diri sendiri)
Aku sudah jadi saksi juga gaharnya medan perjalanan darat dari Sumsel ke Bengkulu. Mama mertuaku mabok sepanjang jalan. Memang sangat jauh kalau dibandingkan jalan di Jawa. Kondisi medan ini juga membuat perjalanan darat di Sumsel, apalagi dengan kendaraan roda 4, jadi makin unpredictable dan molor dari estimasi.
Aaaakkkk sama, akupun kalo ada waktu ingin berlama-lama di Amaris. Hotelnya basic, tapi view-nya asik. Selalu suka kota yang lanskapnya kaya seperti Bandar Lampung. Laut, pulau, gunung, ada semua.
Ditunggu lanjutan ceritanya.
soalnya kalo makan di dalam gubug begitu, ya mending restoran seafood yg aku saranin di awal, tempatnya cakep ;p. kayaknya gubuk yg pertama itu utk tempat pentimpanan ikan mereka mungkin… semua yg makan di outdoor menghadap laut
aku selama ini ngerasain jalanan sumatera yg daerah utara… dari tarutung ke sibolga itu nonstop 2 jam kelokannya , ga berhenti… jumlahnya aja 1200 kelokan hahahahahha. yg di lampung-bengkulu jujur ga ada apa2nya… krn ga terlalu tajam kelokannya… cuma si bungsu perutnya memang belum kuat ;p
iyaaa, ga nyangka amaris lampung kemarin cakeeep.. ac dingin dan view baguuuus begitu :D.. nyesel cuma bentar
Kalau yang daerah utara, baru pernah yang dari Parapat (Danau Toba) ke Medan. Bentar sih, masih satu provinsi, tapi aku ngerasain sopir travelnya berantem sama orang di tengah jalan hahaha. Sadis banget kehidupan di Sumatera buat mas-mas Jawa lemah lembut sepertiku.
Cek cek harga pesawat ke Lampung aaahhh. Ara ngide naik kereta dari Lampung ke Prabumulih alih-alih dari Palembang.
Hahahaahahahahha, mas, aku aja yg orang batak, tapi gede di aceh, suka shock ama kelakuan mereka ;p… sampe aku peranh dibentak juga gara2 dianggab bicaraku terlalu halus krn pakai AKU-KAMU.. sementara menurut dia, pakai nya AKU-KAU . wkwkwkwkwkkw luar biasa memang mereka.. masalah panggilan aja di protes ;p
Cantik la makan dengan view laut. Sesekali angin laut datang menyejukkan keadaan yang mungkin cuaca yang panas. Bila dah kenyang barulah tak cranky hehe…boleh teruskan perjalanan semula.
memang kak…. tak terasa panasnya krn banyak pohon rindang juga di sana… jadi bisa enjot menikmati seafood ;p . setelah kenyang baru lanjut jalan lagi
Fanny, makan lauk saja. Ada lauk pindang dan sambal tu, kalau ada nasi panas, lagi ngam. 😀
ada nasi nya kak ;p.. tak saya foto, sebab sama saja bnetuk nasi hahahahahah… lagian suami tak mungkin makan tak pakai nasi
Mujur baru beberapa hari lepas masak bubur pulut hitam, puas makan. Kalau tidak terliur tengok bubur kentan hitam tu. Jalan bersimpang siur ni memang kadang jadi pusing. Anak fanny siap pakej muntah berkali-kali tu dasyat juga.
Wow, permandangan laut tu memang best. Makanan pun sedap, kira puas hati lah menjamu selera di sini. Tak rugi singgah. Bagus juga ikan dah difillet kan bagi senang makan. Paling best tu dapat bersimpuh atas tikar, ditiup angin sepoi-sepoi bahasa. Bab lalat tu memang tak bestlah, kurang selesa dan terganggu nak makan.
saya sekali bikin sendiri bubur ketan hitam, dan failed hahahahahhaa… memang better beli lah ;p.
itulaaah dan daerah sumatera rata2 jalannya seperti itu kan.. berkelok2 semua, sebab kadang membelah gunung atau memutari gunung.. makanya banyak yg berkelok2
memang agak mengurangi mood, seenak apapun masakan tapi ada lalat di sekitaran
maaf mbak fan, baru tau saya daerah namanya krui
saya awalnya baca skrull kayak karakter marvell aja
hehe
pertama kali liat foto restorannya sepertinya kureng ya
cuman makanannya seperti masih oke juga
tidak begitu zonk hehe
salut sih sekarang mulai banyak restoran menyediakan pembayaran lewat qris
kirain kalau di tempat seperti itu mintanya cash hehe
Adaaa ;p… tapi kayaknya yg kenal tempat itu kebanyakan bule yg memmang suka surfing mas… aku tahu krui krn temen ada yg orang sana.. tapi aku baru tahu juga kalo pantainya bagus2 dan sering dipake event surfing
dibilang restoran ga tepat sih… krn memmang ini terbuka tempat makannya, hanya di bawah pohon menghadap laut. kalonrestoran kan ada bangunan nya..
Kalau libur dietnya libur juga ya Kak Fanny😁 puas-puasin wisata kuliner. Mumpung ada di tempat aslinya.
Noted, kalau nginap di hotel Amaris kudu pesan kamar yg include breakfast. Bubur ketan hitam kelihatan kental dan enak. Nahh Saladin persis banget dengan Fylly, lebih milih sereal dan roti daripada nasi.
The Jack ini kelebihannya jual view ya padahal tempatnya cukup sederhana. Penasaran dengan ikan Simba, lalu pindang khas Sumatra kelihatan enak. Lebih segar ya kalau dimasak pakai tomat hijau dan nenas.
Setujuu pas bagian ikan segar dibumbui simple ya pasti enak. Nahh ayahnya Saladin suka mancing dan ikan segar dikasih bumbu marinasi garlic+salt aja udah enak.
Semoga ada perbaikan di the Jack.
iya dooong, dietnya stop hahahahahaha.. soalnya aku ga bisa kalo ga kulineran makanan khas di tempat yg aku visit mba.. kayak rugi aja ;p
terlepas dari rasa yg so so, tapi aku sukaaaaa ke krui ini.. kotanya bagus, pantainya cantiiiik. dan seafood segar begini juga nikmat kalo dimasak sesimple mungkin… next pengen sih nginep di krui agak lebih lama
Makanannya enak enak. Yang ambil foto pandai banget ambil angel nya
Btw saya tuh suka banget naik kendaraan darat di Sumatra. Menikmati suasana gitu
Beberapa kali naik gunung Kerinci selalu bekpekeran
Hanya suka takut kalau perjalanan malam karena punya pengalaman dibegal tuh di daerah Sumatra Selatan. Belum kena palak preman di Lampung
Rencana saya mau ke Solok Padang dan sekitarnya pas bulan Syaban nanti. Bekpekeran lagi sekalian jemput anak
Semoga pengalaman yg dialami yang menyenangkan ya…
aiiiiih seriuuuuus mba? kena begal di sumsel???? kayak mana ceritanyaaa :O. itu sereeem sih… dan kami juga kuatir itu selama road trip ini.. makanya sepanjang perjalanan kadang ga lepas lah dari zikir.. sepi soalnya beberapa jalanan
aaamiiin…. seruuu itu perjalanan di sumbar… apalagi viewnya bagus2 mbaaaa. semoga lancar nanti.. dan jauh2 dari palak atau begal … seharusnya kalo sumbar aman sih
Wah amazing view la from the hotel tu…
Syukur makanannya agak enak dan view lautnya cantik ya makan siang itu
Gurih itu maksudnya apa ya Fanny? Biasa dengar tapi ngak tau maksudnya 😂
memang best view hotel amaris ini.. sayang sangat kami ga bisa lama2… kalo tak bisa menikmati fasilitas hotel
gurih itu savoury yaa kak, atau umami… dan saya memang lebih suka makanan yg gurih daripada manis
langsung aja akak google apa itu ikan simba…ternyata nama tempat itu ada reasonnya kerana ikan simba itu (spesies ikan laut besar dalam keluarga jack Carangidae). nahhhh sesuai banget sama nama tempat itu.
rasa asin di filet goreng tu pasti sebab diguna serbuk ready made (kalau di malaysia kita punya tepung bestari)…sedikit asin tapi sedap aja dimakan sama nasi
uwaaaah thank youuu kak ammi, sampai di cari tahu segitunya…. 😉 jd dia ikan laut besar lah yaaa… saya saja belum tahu bentuk asli dari ikan ini sebelum dipotong2 ;p.. nanti nak google lah.
bisa jadiiii, mereka pakai tepung serbaguna yg dah jadi.. makanya asin yaaa.. untungnya memang balance saat dimakan dengan nasi
Aku tuh menempatkan diri jadi Raka yang nyetir, setelah berjuang dengan jalanan yang aduhai itu, serta bergelut dengan truk-truk lelet (jadi inget masa sekolah dulu naik motor ngebut lewatin truk karena leletnya)
Karena sudah bertugas nyetir dengan medan demikian, aku sih toss sama suamimu Fan. Kudu makan ditepi laut wkwkwk. Soal rasa mungkin ya udahlah ya. Kadang rasa itu bisa berkompromi kalau yang dipandang bisa memuaskan mata.
Tapi tentu saja ya, kalau seafood di area deket laut gitu, rasanya biasanya seger karena lebih fresh.
Duh aku jadi ngeces dan membayangkan semua kenikmatan makan ikan di tepi laut. Dan buat plus minusnya seafood the jack krui menurut sangat bisa diterima. Yang penting ikannya manissss.
Aku larut banget dengan perjalananmu roadtrip Sumaterai ini Fan, karena belum pernah dan pengen banget. Ditunggu cerita selanjutnya ya.
aku pun krn mikirnya dia udah capek nyetir mba, makanya aku ngalah hahahahahah.. biarkan dia bisa makan di tempat yg dia pengen, yg penting view menghadap laut wkwkwkwkwkw
naah itu enaknya kalo makan tepi pantai, ikan segar, jadi sebenrnya di masak simple saja dah cukup… sebab dagingnya maniiis. malah nyesel kalo dimasak goreng tepung, jadi ketutup rasa dagingnya yg segar
nihlah dah mulai menulis yg bengkulu hahahaha
View hotelnya cakep banget 🤩 komplit, satu sisi view gunung dan sisi lainnya menghadap ke laut.
Perjalanan yang panjang, sepanjang jalan menantang. Pastinya butuh fokus banget ini sih. Apalagi harus papasan sama truk, bikin deg-degan disertai jalan berkelok pulak. Tapiii di sini letak seruuu road tripnya.
The Jack, namanya unik juga ya mba. Sayang aneka seafood kureng lengkap. Meski begitu ikan Simba dengan bisa dimasak tiga jenis, dilengkapi sama sambel enak, lalapan segar aduhai. Aku ngiler sama tampilan ikan bakar dan ikan pindangnya mbaaa.
Pas tau harganya, yaampun Murmer banget 🤩🤩🤩 dengan makanan selengkap itu udah termasuk minum es kelapa pula. Di Jabodetabek agak susah cari makanan sebanyak itu, dengan harga super terjangkau.
Penasaran pengen baca cerita berikutnya setelah perjalanan dan momen makan siang ini deh.
nah iyaaa mba… ga nyangka amaris di sana viewnya cakeeeeep.. duuuh nyesel sih cuma nginep sebentar ;p
memang harus fokus jalan di sumatera, krn jalannya kebanyakan kota ya beginiiii, kelok2 panjaaaaang pula… jalanan sempit, belum lagi kalo ada truk.. malah paling serem aku pernah nglamin jalannya setengah ditutup krn longsor mba.. kiri kanan itu masih banyak hutan soalnya.. itu daerah tarutung – sibolga waktu itu yg kami ngalamin jalan tersendat krn longsor
enaknya kalo makan di tempat seafood yg langsung deket laut, udah pasti murah, krn dari tangan pertama nelayan kali yaaa 😀
Iya nih Amaris yang satu ini mesti di tandain biar kalau liburan ke daerah sana book nya Amaris aja 🤩
Duh ngeri banget bayangin rute jalanan sempit banyak kelokan di tutup sebelah. Beneran mesti fokus maksimal nih yang bawa mobil, mba Fann selaku partner suami yang lagi nyetir gimana cara dampinginya? Apakah ngobrol seru atau gimana biar nggak ngantuk dkk. Soalnya daku kalau perjalanan jauh suka milih duduk di belakang biar bisa merem. Agak pelor nih nggak boleh duduk samping yang ngendarain mobil bahaya.
Bener sih, kalau makan seafood di dekat pantainya harga lebih bersahabat karena beneran dari tangan pertama. Kayak kalau ke Kepulauan Seribu, aku pun suka makan di warung sekitar yang emang terkenal enak serta terjangkau. Bahkan di dermaga suka ada yang jualan ikan segar, tapi nggak berani beli karena perjalanan ku ke Bogor pake KRL takut orang-orang kebauan sama amisnya ikan. Lah malah curcol yak.
Intinya sih aku selalu sukaaa baca cerita trip mba Fann dan keluarga. Pasti jadi kenalan sama daerah yang jarang di sounding sama orang lalu Nemu hidden gem kulineran dan banyak poin menarik lainnya. Beneran keluarga traveller sejati ini sih.
aku tipe yg susah tidur mbaaa ;p… jd memang kalo dalam perjalanan di kendaraan, ga bakal tidur … ntah kenapa kuatir juga, apalagi jalan sempit dan banyak truk… jd mata auto melek… biasa ngobrol ama suami jadinya atau sekedar dengerin musik.
iya sih, aku juga mikir2 kalo mau bawa ikan gitu, takut amis dan kecium di krl yaaa.. malah ganggu orang2 :D.. ga enak juga…
thank youuuuuu mba lalaaaaa… traveling itu selalu bisa bikin healing kan… makanya susah mau lepas dari passion ini
Ituu si bapak perginya emang pakai sarung? Jadi nyetir sambil pakai sarung mbak? ahahaha.
Hmmm, tempatnya unik banget yaa di pinggir laut begini. Jadi nikmat banget makannya sambil menikmati pemandangan. Tapi bener sih, berhubung tempat makan sea food, jadi emang harapannya menu bakal lebih beragam dan banyak. Cuma Alhamdulillahnya harganya murmeerr.
iyaaaa, dia mah memang suka pakai sarung mbaaaa hahahahahah… jangannkan road trip ini, pas di US waktu itu, bisa2nya dia kluar pakai sarung lagi winter kkwkwkwkwkw
plus minus sih yaaa.. walau rasa cendrung so so, tapi kami bisa menikmati dan yg penting murah bangettt
Nice view! saya suka seafood!!!
saya pun sukaaa, apalagi kalo makan langsung tepi laut begini 😉
Salam singah ya, wah kali ini nampak suami, pasti suri hati dia bernama F N sangat sayang dia..
iakn masak sup..kegemaran Etuza juga ya..wow!! amazing..begitu hebat persembahan di blog.
Saya mahu linkkna https blog ni tapi tak dapat..kenapa ya…maafi bertanya
kalo cara link kan blog saya tak paham juga bang ;p.. saya sendiri masih manual , save link blog teman2 di grub WA, jadi tiap hari saya BW dari link tersebut 😀
InshaAllah akan cuba bloglistkan ya..ya klik http url sudah tapi tidak juga nampak dalam bloglist saya..ok akan cuba lagi, kena usaha
thank you abaaaang…
kalau di Malaysia, mungkin dipanggil warung @ kedai makan tepi pantai, tapi tengok pada makanan nya memang nampak sedap…
yang penitng, pemandangan nya memang menawan
di sinipun kalo tempat begitu di sebut kedai atau warung juga kak.. cuma kadang nama tetep bombastis hahahahaha
saya baru tahu di sana jugak ada bank CIMB. haha kalau saya, tak ingin bergambar dengan apa2 yg bekaitan dgn tempat kerja. ternyata suami kak fanny pekerja cemerlang ya xD
sayangnya banyak makanan yang dah habis. kalau tak, boleh merasa sotong atau udang. mujur saja sambal tu sedap, boleh cover rasa ikan yg terlebih masin tu
isshhhh cimb sampai ada di papua kaaaak hahahahahah. suami saya dan pindah2 banyak bank asing, dari hsbc, anz, sampai cimb ini.. dan memang cimb lah yg paling best benefitnya.. makanya dia sukaaa dan cinta kerja di sini hahahah
The Jack Krui wahhh betul2 tepi laut. Pindang itu rasanya seakan singgang di tempat kami. Air kelapa gula aren, wahh sedap minum ketika panas. Suami Fanny pernah dengan CIMB ya. Di sini juga, kalau jalannya satu lane saja, walaupun tak jauh tapi perjalanan agak lama. Dengan lori dan kenderaan berat, lambat pemanduannya. Kesian ya anak2 kalau jalan bengkang bengkok, boleh muntah, tapi bukan saja anak2, yang tua juga boleh pening dan muntah.
sampai sekarang pun masih di CIMB kak 😀 makanya dia nak foto di depan hahahaha
tuhlaah, kalo jalanan 1 line, susah memang nak ngebut.. apalagi jika banyak truk kan.. nak dilawan kadang mikir juga takut kenapa2, apalagi bawa anak
Truk di sana jalannya pada lambat karena mengangkut banyak bawaan ya Kak, apalagi kalo semisal isinya adalah sayuran atau bahan pangan, jadinya ya pengendara di belakang truk kesabarannya kudu ekstra, gak setipis tisu hehe.
Alhamdulillah-nya bisa sampai dengan bahagia buat hunting kulineran di Jack Krui.
Sesuatu yang menantang dalam perjalanan di lintas Sumatera, tapi terjawab dengan tempat makan yang bikin hati adem gak berdebar 🤩
iyaa, bawaan mereka berat.. yg paling ga suka kalo ketemu bis. itu gila2an mereka bawanya… ga liat apa jalanan sempit.. tapi syukurnyaaaa selama lampung bengkulu aku ga ketemu bis loh. hanya truk. kayaknya bus ga boleh lewat sana, mungkin ada rute lain mereka
memang perjalan darat pake mobil menyusahkan ya mbak, perjuanganya terasa banget, di jalan itu memang banyak hal yang gak tak terduga, meski gw gak pernah trip jauh tapi bisa kebayang gimana rasanya 😀
tapi seruuu.. dan aku sukaaa. banyak yg bisa ditemuin dengan road trip begini… ditambah keluargaku memang traveler semua nif ;p.. kami justru enjoy yg begini , bisa menikmati hal2 baru
Jujur aku pas lihat tempatnya bakal mundurin mobil mbak. Hehhee.. But ya as people dont judge something from the cover. Pas lihat menunya tuh termasuk enak².. apalagi ya tuh ikan simba yang kayak ikan tongkol besar kalau di asam².. hahaha.. pedes gurih asam.
Salut banget lho sama kalian ini. Termasuk tipe traveler spontan yang kalau jalan gas aja. Sampe sekarang aku belum bisa se-spontan itu mbak Fannn.. Apa² kudu jelas mau kemana sampe ke tempat makannya pun aku kudu planning. 😂
kalo ke LN yg negaranya aku blm pernah datangin, aku ga bakal bisa spontan.. wajib detil dan jelas mba.. tp berhubung ini negara sendiri, jadi lebih confident lah ;p. nyasar sekalipun ga akan susah2 banget hahahahaha.
tapi terkadang cara jalan yg begitu asyik siiih.. kita bisa nemuin hal2 yg ga terduga.. yg sebelumnya ga ada di plan.
Nah itu dia mbak, kalian ini asik lho, bisa spontan dan eksplore hal tak terduga. Kalau saya begitu udah pasti OVT level dewa.. Hahaha.. #lebay
Eh, mbak itu jauh pula ya bandar lampung ke bengkulu. Kukira tuh nggak terlalu jauh lho, karena kan ya lewat darat. Wkwkwkw… Syukurnya tuh bawa mobil sendiri, jadi bisa belok kanan kiri, melipir cari camilan berat. 😀
jauuuuuh mbaaa… aku aja ga nyangka sejauh ituuuu hahahahaha… pantes aja dulu sampe 5 hari kalo naik bus dari jkt-medan.. padahal bus udah pake 2 driver… ini pula kami 1 driver ;p
Awalnya saya kaget. Wow.. jalan jam 7 pagi sampai perkiraan jam 10 malam. Bisa 15 dan itu seharian lebih ya Mbak. Dan baru semalam saya chat dengan teman tinggal di Lampung. Itu jalanan banyak rusak dan warga lokal ga mau diperbaiki. Mereka malah sedia kotak kayu sumbangan.
Dan ini sesuatu banget ya makan di depan laut dengan ombak yang tinggi . Dari fotonya Memnag keren Mbak. Tapi ga bisa lama-lama karena harus lanjut perjalanan
speechless aku mas… warlok nya ga mau diperbaiki, tapi memilih untuk ngemis yaa ;p… kelakuan kelakuaaaan…. pantes susah maju kita kalo sdm banyak yg begini
pengen sih bisa ke krui lagi, tapi nanti menginap lebih lama 😀 .. baguuus kotanya
Wiihh Amaris-nya bisa dapat pemandangan gunung/ laut ya di sana? bukan jalan raya (ini mah di Jkt wkwk) 😀
Wah lama juga ya perjalanan Bandar lampung-Bengkulu, ternyata aksesnya masih kurang ya mbak di sana? Mungkin kalau jalan dilebarin lagi atau ada keajaiban bikin jalan tol bisa lebih cepet lagi tuh jarak tempuhnya kali ya.
Baru tahu mbak pantai Krui idaman para surfer. Ombaknya lebih tinggi2 tapi bersahabat sama surfer di sana ya.
Bisa banget nih nemu rumah makan The Jack. Ini jangan2 pemiliknya namanya Pak Jack hehe.
Ternyata mau masuk aja kudu main teka-teki dulu ya 😀
Walau mungkin rasa makanan di sana kurang sesuai ekspektasi tapi mayan ya mbak ikannya seger, lalapannya juga seger dan melimpah, walau ikannya asin ketolong sambel juga, mayan lha buat ganjel perut hehe. Dapat view laut juga seperti keinginan semula dari suami 😀
makanya, ga nyangkaaaa amris di sana view nya cakeeep … kamar juga nyaman ac dingin… jd kami puas sih… sayang aja harus buru2, kalo ga aku bakal icipin lebih banyak menu sarapannya :D.
aku tahu krui, tapi juga baru tahu kalo tempat ini dijadikan lokasi surfing krn memang baguuus pantainya. penyuka surfing pasti suka menaklukkan ombak di sini
ntahlaah pejabat negara di sana ada niat untuk buat jalan tol lain atau tidak ;p… pasti memudahkan banget untuk para drivers yg mau mudik ke sumatera kaaan.. so far baru ada lampung – palembang . belum banyak mba tol di sana.
Nah itulah mbak, minimal banget kalau gak mau bikin tol dibikinin jalur kereta #duh rakyat banyak mau eaaa :p
Btw ngobrolin ikan bakar, setuju mbak, kalau ikannya segar, gak perlu terlalu banyak topping sambel2an, cukup kecap aja udah enak banget. Kalau buat yang diet gak usah makan nasi, ikan segede gitu dimakan sendiri cukup haha.
Es kelapa gula arennya cucok banget buat dinikmati di pinggiran pantai gitu ya mbak. Mana itu porsi full, kenyang2 deh 😀
kelapa mudah ga pernah failed kan kalo dimakan tepi pantai…. apa krn dia tumbuh di pesisir jadi selalu cocok yaa ;D
iyaaaa, ini yg lagi diet mah , cukup makan ikan bakarnya aja, udah kenyang loh… lah tebel banget gitu… kami aja ga abis mba udah makan ber4. sisanya kasih kucing… soalnya ga mungkin di bawa juga
Yang pastinya ikan simba bukan saudara simba the lion king ya😅Sayang rasanya tidak begitu enak ya. Yang mahalnya lunch with a view begitu yar. Perjalanan 15 jam lumayan jauh begitu. Kalau saya harus pengsan😅 Seronok sekali spending time with the family♥️
yg goreng itu saj yg kurang ssesuai lah, sebab asiiin… tapi ikannya sendiri sedaaap memang.. daging tebal dan duri tidak mengganggu
hahahhahha itulaaah sumatera memang besaaaaar sangaaat.. jadi dari 1 propinsi ke propinsi yang lain butuh waktu lamaa
Raka jalan-jalan pakai kain..? Wow! Drive pun dengan kain?
Uncle memang suka seafood… tapi sayang uncle tak makan petai…
Alah Fann.. cuma 1 lalat… biar saja… mungkin itu wak lat? hahaha
iyooooo uncle hahahahaha… dia bilang biar adem ;p.
aiiiih petai dan jengkol itu makanan nikmat lah uncle wkwkwkwkw
hahahahaahahha, jauuuh kali wak lat terbang sampai krui yaaa ;p
pas bagian dimintai buat take foto bahkan sampe video di depan kantor cabang suaminya Mbak Fanny, aku ngakak. Ada aja gebrakan suami mbak fanny kalau lagi nge-trip begini ya 😀
ngebayangin perjalanan lebih dari 10 jam dan nggak bisa ngebut lumayan pegel juga ya, duduk berjam-jam di kendaraan.
Aku dulu denger dari cerita bapakku yang road trip ke Sumatra, di tahun 90an, pastinya lebih serem lagi katanya jalanannya, dikit-dikit ketemu hutan.
Tapi seru juga road trip seperti ini.
Menu pindang ikan simba mirip seperti menu garang asam kalau di jawa, tapi ikannya bukan ikan simba yang dipake
Makanya ga kebayang jalanan ke sumatera di zaman dulu itu mba…. memang seram dan bahaya, blm lagi begal nya kan… kami aja masih kuatir bakal ketemu begal… temen udah bilang, pokoknya saat menuju bengkulu, sebelum magrib hasrus udah lewat hutan negara. kalo magrib blm lewat sana, wajib stop. jangan terusin perjalanan krn di situ banyak begal.
itulaah aku pikir rasanya mirip garang asam jawa, ternyata ga ada samnya 😀 enaaak, cuma belum biasa aja.
aku aja pegeeel mba duduk lama gini, apalagi raka yg bawa terus mobil hahahahaha
Daku lewat jalur lintas Sumatera pas waktu SD huhu. Udah banyak banget dah perubahannya, jadi belum ke situ lagi.
Melihat kulinerannya yang serba seafood jadi pengen. Cuma buat yang alergi seafood, kudu bijak ya memilih makanannya, jangan sampai kalap hehe
iya sih, semua makanan di sini seafood semua soalnya ;p
berarti sampe sekarang bisa dibilang masih kurang aman ya untuk perjalanan darat yang menuju ke Bengkulu ini. Mending ngikutin saran temen atau info dari orang setempat, kalau melewati daerah tertentu yang rawan begal begini, mending kita istirahat di kota atau tempat sebelumnya. Apalagi kalau misal cewek-cewek roadtrip terus nekat melalui hutan yang rawan, mending milih pagi-paginya buat berkendara.
masih mba… jangan sampai terlalu malam deh kalo lewat hutan di sana.. mending stop… kecuali yg dilalui bukan hutan yaa
Wah, kebayang segarnya ikan yang disajikan di sini ya mbak
Makan seafood sambil melihat laut, nikmat tiada tara pastinya. Road trip bagian paling serunya ya kulineran seperti ini ya mbak
ikan segar begini memang seharusnya jangan dibuat macam2, cukup bakar saja, dah enak banget :D.. cuma kdg aku pengen cobain menu2nya kan ;p… eh ternyata beneran yg bakar paling enak
Nice view!.
Jalannya berkelok2 sampai bisa muntah?. Mesti macam di Balik Pulau, Pulau Penang ni? Atau macam di Cameron Highland. Teringat my friend kalau ke tempat yg begitu makan pil mabuk, alhamdulillah tak muntah.
saya belum pernah ke balik pulau atau CH kak.. yg pasti memang jalanan di Indonesia, terutama sumatera yaaa, itu banyaaaaaak banget yg kelokan nya tajam, dan bisa sampai 2 jam full nonstop. karena kebanyakan jalanan di sana memutari gunung. makanya kelokan banyak , ditambah jalanan sempit. anak saya pun dah minum pil anti muntah, tak mempan hahahahaha
Kalau hidup di pesisir pantai, ikan dan seafood lainnya segar ya jadi terbiasa menyantap seafood yang segar dan enak..pemandangannya mahal banget nih The Jack.
Betuuul mba…. jadi kangen ama kampungku di sibolga, yg juga kota pesisir. jd di sana seafood itu muraaaah termasuk udang, dan seger2 bangetttt. terkadang mau viewnya cantik yg penting rasa seafood harus segar 😀
Ini Memnag kelebihan tempat makan di pinggir laut. Jadi ikannya dijamin seger.karena kadang baru ditangkap. Dagingnya seger dan rasanya mnais. Ditambah pemandangan laut, bikin semngat menyantap makanannya ya Mbak hehehe
betuuuul.. kalo seandainy ada udang, saya pasti akan pilih itu mas
Nama tempat makannya keren yaah.. The Jack.
Kalau dari segi rasa mungkin preferensi, tapi kalau dilihat dari bahannya, ikannya seger atau engga, ka Fan??
Aku baru tau juga niih..sama ikan simba.
Hihii… kalau googling, kok hidupnya di pulau-pulau lepas pantai seperti kepulauan Karibia di Atlantik, Hawaii dan Polinesia Perancis di Pasifik serta Seychelles dan Maladewa di Samudera Hindia.
Wow yaa..
Ada di perairan Indo.
kalo ikannya ga usah ditanya mba, segeeer banget.. jd sebenernya kalo ke warung seafood yg segar begini, ga usah dimacem2in masakannya.. cukup bakar hahahahaha. itu aja udh enak. kami nyesel juga pake pindang dan goreng segala. krn ketutup ama rasa bumbu jadinya . trutama yg digoreng, mana asin lagi adonan kriuk nya.
itulah, aku belum sempet loh lihat bentuk asli dari ikannya ini.. ternyata memang hidup di perairan laut besar. wajar aja, krui ini menghadap samudera hindia langsung sih.
Ikan Simba kalau lihat penampakannya setebal ikan tuna ya
Lekukan dagingnya mirip juga sama Salmon
Rasanya terbayang gurih karena kalau di kampung saya namanya Bale Nase (apa pun jenis ikannya) tapi keluar dari kampung orang sebutnya Pindang
Suasananya juga cukup adem buat makan ditemani sejuknya angin sepoi sepoi ya Mbak
Intinya saya bakalan lahap dan betah kalau diajak ke sana, hehe
stelah lihat foto aslinya kayak apa, ikan ini memang enak dan tebal dagingnya mba… hidup di lautan besar tapi area permukaan saja. Rasanya memang mantep, apalagi kalo cuma dibakar.. berasaaa juicy dagingnya.
sulawesi kaya akan seafood, di sana pun aku suka tuh krn ikan bakarnya hanya pakai bumbu simple, tapi sedeeep bangettttt
Pindang ikan simba, sambal, kelapa muda,,,duh menggoda pisaaaan…..hehehe…jadi pengen ikut makan deeh kak Fany
yg bikin aku mau juga balik lagi ke lampung nanti , trutama krui 😉
Fuh! Perlu waktu 15 jam perjalanan dengan laluan tanpa tol. Memang melelahkan, tapi seronok dapat melihat tempat orang, singgah makan sana sini mengenali budaya tempatan.
Santai sekali dapat makan dengan view lautan.
Sambal khas Lampung nampak menggoda.
itulaah kak, sumatera ini capeeeeek kalo road trip, sebab tol baru sedikit di sana… mau ga mau lewat jalan lama… apalagi di sana itu banyak hutan, jd untuk membangun tol memang ga sedikit biayanya.. itu sebab tol nya belum bisa panjang
Padahal dari penampakannya sepertinya tidak meyakinkan yamba the jack krui ini tapi ternyata makanannya segar2 dan lumyanlah ya buat rasanya…Itu lalapannya juga seger banget mana lengkap sama pete goreng favorit suamiku sie ini kalo sie pete..
Brarti banyak banget ya mba 1 kg bisa buat 3 jenis masakan komplit jadi bisa merasakan semuanya..meskipun ad kurangnya tapi tertolong sama sambelnya…
Memang sie paling enak menikmati seafood segar itu sambil melihat deboran ombak di pantai ini yang paling tak ternilai harganya hehe
iyaaa ga nyangka kalo 1 kg bisa untuk 3 masakan mba hahahaha.. tp kami cuma ber4 sih. dan makannya memang ga banyak… makanya bisa aja di bagi 3. itu juga nyisaaaaa.. dan akhirnya aku kasih kucing ;p
Aku juga suka sama Seafood jika dinikmati dengan penampakan berbeda, bukan di rumah saja
Makanya pas lihat menunya aku pikir bakalan seberapa mahal
Eh lumayan lah ya…
Trus banyak menu juga dengan nominal berat sekian… Worth it lah ya
biasanya memang kalo di kota pesisir gini, ga mungkin mahal… sama kayak kampungku di sibolga, udang yg segede2 tangan dewasa aja murah mbaaaa
wow!15 jam..hebat kamuuu…tapi berbaloi dengan keseronokkan melihat keindahan tempat orang , makanan yang sedap-sedap..
hahahahahaha suami yg hebat, kuat dia drive.. saya tak bisa drive, jadi tak bisa bantu dia… ;p.. jadi navigator sajalah kak
Ngakak banget baca tulisan mba Fanny kalau makan seafood yang harus dipreteli itu nyusahin hidup xD semoga mba Fanny dan keluarga sehat selalu dan lancar rezekinya ya biar bisa tetep traveling ke mana-mana dan share pengalamannya di blog. SERU!
aaamiiin mba…. semoga bisa ke tempat2 antimainstream lagi 😀
Nahh salah satu yg bikin suka baca blognya Kak Fanny adalah tulisan traveling ke tempat anti mainstream seperti ke Korut beberapa waktu lalu.
Dan di sini Kak Fanny nulis tentang warung makan di daerah bernama Krui, kalau gak diceritain pasti ku tak tahu kalau letaknya di Sumatra.
Kirain kalau di Sumatra sana ikan bakarnya juga berempah. Ternyata malah pakai bumbu simple tapi enak karena pakai ikan segar yaaa.
krui ini aku juga baru tahu kotas pesisir pas kesana mba.. krn sebelumnya cuma sebatas tahu ini kota di lampung . ternyata baguuuus…. ada yg berempah ikan bakarnya, di bengkulu dan sumatera utara… itu baru pakai rempah
enak-enak semua menu yang ada
kira puas hati boleh makan bersama keluarga
betul bang, yg penting bersama keluarga
hahahah, aku ngakak yg biasanya ini suami Instagram, sekarang terbalik malah jadi istri Instagram. SAmpai 30 menit pula shooting-nya… Lumaayan niat juga itu :)))
Kayaknya memang no such things as a perfect place. MEmang sih makan sambil melihat deburan ombak, tapi agak2 kurang memuaskan ya, walau lebih banyak segi positifnya. Tapi beneran penasaran deh, ikan simba itu, kok mirip2 kakap ya? Eh, iya apa iya?
Eh, tapi itu makan di luar, gak kepanasan kah? Apalagi di pantai, dekat sama laut gitu.
aku tuh jujur ga tau jenis2 ikan mba, kecuali ikan hiu dan ikan pari yg memang bentuknya beda dan banyak dimakan orang batak hahahahaha.. sisanya, meraba laah ;p.
memang kami ini bertolak belakang sangat ;p… dia suka foto, aku sebisa mungkin ga usah kliatan muka hihihihi.
untungnya ga panas mba.. angin sepoi2 dan banyak pohon kan… kalo ga, aku udah cranky sih ;p
Teringat dulu travel dari Padang – Jambi – Palembang- Jakarta, jauhnya perjalanan. Sampai sakit- sakit badan terlambung-lambung dalam van.
Makanannya nampak enak-enak semua. Saya belum sampai ke Lampung. Moga satu hari nanti dapat travel ke sana. Teringin menikmati makanan di Lambung.
memang kak amie, letiiiih sangat.. apalagi sumatera ini belum banyak tol nya… baru ada tol Lampung – palembang. sisanya harus jalan lama yg mana kelokannya banyak sangat.. belum lagi truk dan bus jadi lawan kan..
nantilah kak ammie singgah juga ke lampung, bisa lihat siti anisa, bayi gajah di way kambas 😀
Singgah lagi, melihat apa entry ..semuanya menarik..banyak makanan dihidang ..
nanti setiap selasa saya update bang ;).. btw abang kalo bw pake hp yaa? bukan laptop?
Sana ada CIMB rupanya. Haha.
Wah cantik persembahan makannya di Jack, Krui.
cimb itu bank besar di sini kak… sampai papua pun ada cabagnya 😀
WAduh sampai 15jam penatnya camne lah tu ya. kami kalau sampai belas-belas jam itu kalau balik raya je. Biasanya paling jauh pun dalam 7-8 jam perjalanan. Patutlah kalau yang mudik ke kampung memang mereka akan ambil cuti lama. Mujurla dapat makan jugak di kedai tu kan, dah jalan jauh-jauh kan kalau tutup memang frustla, Nampak sedap ikan tu yang dh siap di masak dan di goreng.
15 jam ini ga pake macet ya kak ;p.. kalo pake macet tak tahu bilang lah hahahahah… krn memang sumatera itu luaaaas sangaaaat. jd tak mungkin sebentar dari 1 propinsi ke propinsi yg lain
Lumayanlah ya masih banyak plusnya makan seafood di The Jack Krui. STok ikannya kurang banyak ya, jadi pelanggan tidak kecewa. Setidaknya lumayan ya rasa sambal Lampung yang jadi pelengkap bisa menutupi rasa asin, tapi bagaimana jika seperti aku yang kurang suka dengan sambal wkwkwk, bakalan keasinan dong ya
yg bakar aja mba, yg bakar pas… yg keasinan cuma yg goreng tepung ;p
Bentar, hampir netes ini liur liat foto-foto makanan The Jack yang menggoda banget
Aku sempet ikut degdegan deh Mbaaa, khawatir banget kena prank kalau tempat makannya gubug bin horror gitu. Tapi ternyata dapetnya site VIP langsung lihat samudra begini, beuuuhh pasti stres bete yang dibawa dari ibu kota langsung ikut hanyut kebawa ombak ga sihhh,,
Dari semua godaan visual, pemenangnya jatuh pada pindang simba yang banget banget bikin kepo!
Soon banget kudu ke Krui buat mampir ke The Jack, Aaamiin duluuu
hahahahahhha, aku juga penasaran itu gubug untuk apa sebenernya.. apa mungkin utk duduk di kalah hujan yaaa. atau utk simpan stok ikan ;p
Wak pilih pindang ikan simba tu
Nampak sedap sekali
Kalau dapat kepalanya laggi best
betuuuul wak….. apalagi duri tak banyak.. sedaap makannya . saya tak minta kepala, krn tak dibuat gulai hahahahah
Mbaaa ngiler dengan ikan pindangnya, berkuah gitu ya. Tapi sayang banget rasa ikannya nggak terlalu enak ya, padahal kalau makan di tepi pantai itu, harusnya ditunjang sama rasa ikan yang segar.
Btw view di Amarisnya cakep banget, betah banget tuh bisa breakfast sambil menikmati view yang cantik dan segar. Sayangnya terburu-buru ya.
Saya dong baru ke blog ini lagi, ternyata ketinggalan banyak cerita kuliner dan traveling asyik 😀
sebenernya rasa ikannya enak kok rey.. seger bangetttt malah… tp cara mereka masak aja yg ga sesuai lidahku… pindangnya ga ada rasa asam sedikitpun… ikan goreng tepungnya asiin… cuma ikan bakar yg enak.. itu aja… jd mungkin reviewku ga objektif yaaa, krn terkait rasa
wahhh di sana pun ada masakan pindang ya, akak pun baru schedule esok resipi pindang yang dimasak 2 bulan sudah..
adaaaa…. pindang di sini tapi beda2 rasanya… ada yg asam gurih, ada yg cendrung gurih saja.. ada yg gurih pedas
Hasilnya foto narsisnya so perfect, two thumbs up buat fotografer…
Masakannya terlihat enak, apalagi ada sambel khas daerahnya, plus angin laut. Ntar, barangkali perlu bawa candle sendiri kalau mau travel, siap-siap buat pengusir lalat nakal
wkwkwwkkw iya yaa… bawa lilin sendiri, supaya kalo nemu resto yg begini bisa handle sendiri ;p
di sini pun ada masakan pindang juga tau fanny. tak jauh beza dengan menu kalian di sana juga rupanya.
tentang makanan yang murah dan enak memang seronok sangat kan? a;hamdulillah rezeki
Iyaaa kak… pindang di sini beda2 tiap daerah… ada yg asam pedas, ada yg gurih, ada yg gurih pedas… memang rezeki kalo bisa ketemu tempat makan yg sedap dan murah juga 😀
wkwk ya Allah paksunya Fanny, sungguh rajin dokumentasiin apa-apa yang menurut dia mungki “ini seru” “ini bisa buat Reel” “ini bisa buat tunjukin ke kantor”. Maka itu beliau foto depan CIMB dan mobil Octo dong hahaha. Fanny dan suami kebalikannya aku dan suamiku. Kalo kami, aku yang selalu minta suamiku fotoin aku di sana sini haha kocak.
Cerita perjalanan ke Bengkulu itu, yang banyak truk dan kudu salip2an biar bisa di depan, persis kayak zaman aku mudik ke Palembang era belum ada tol. Dulu dari Lampung ke Sumsel itu bisa 9 jam lebih, sekarang sejak ada tol 3 jam sampe tanpa singgah2. Aku belum pernah ke Bengkulu jalan darat. Baca cerita Fanny ini jadi pengen cobain kapan-kapan.
Ikan Simba itu nama lainnya ika kuwe gerong. Dinamakan simba karena besar. Aku dulu taunya pas lagi liburan ke Kiluan Lampung, mampir di rumah makan pindang, nah pindangnya itu namanya Pindang Simba. Kuahnya kayak kuah patin, tapi ikannya Simba.
Ga nyangka penampakan kedainya biasa tapi liat foto hidangannya luar biasa. Krui kayaknya memang gitu. Dan sebenarnya di beberapa tempat lain (dulu ya) waktu nginep di Krui, dari makan di sekitaran (kayak alun-alun kota),warungnya sederhana, tapi masakannya enak-enak dan lengkap. Dibilang biasa aja enggak, meski bukan istimewa banget. Yang aku suka seafoodnya mereka segar-segar, persis kayak yang Fanny liat sendiri.
Krui ini banyak didatangi turis mancanegara, makanya di sana udah mulai banyak hotel dan resort bagus. Sayangnya, pengelolaan kawasan wisatanya terutama sekitaran pantai belum begitu baik, dalam artian belum begitu menjual (pendapat pribadiku). Jadi kalau ke sana itu kayak masih ada aja yang kurang. Dulu ada bandara kecil yang pesawatnya seminggu sekali atau berapa hari lupa. Entah masih beroperasi apa gak. Temenku punya tanah luas di sana, nganggur doang. Malah mau dijual. Padahal potensial kalau bikin homestay atau rumah makan.
Btw, foto-fotonya bagus semua.
memang dia super narsis laaaah kalo dah menyangkut foto hahahahaha.. kalo lihat foto dia zaman belum nikah, beuuuugh beralbum album mbaaaa kwkwkwkwk
jalannya memang bikin capek, tapi dengan view yg kami lewatin, aku ga nolak sih kalo hrs mengulang road tripnya… asal lewat jalur barat yaaa. kalo jalur timur, jujur ga sukaaaa…. krn ga ada view.
naaah betuuul mba… kayak belum terawat banget yaaa. masih seadanya.. sayang sih… padahal turis mancanegara bela2in dtg ke sini,,, seharusnya tempatnya udah proper juga.. jangan cuma seadanya
ohhh ikan kuwe?? kalo itu aku tahu mba… enak sih dagingnya…. kalo udh tempat pesisir gini, biasa memang jelek tempatnya, tapi rasa ikan ga usah ditanya.. sama kayak sibolga… kota pesisir, jd seafoodnya segar dan murah.
Waktu itu lihat foto2 mba fanny family trip lintas Sumatera. Sekarang udah bertaburan ceritanya. Ikan kalo langsung di area pantai gini, memang segar banget, gak amis gitu. Btw serem juga ya kalo ketemu view laut yg bukan pantai, biasanya ombaknya besar. Kami karena bawa ponakan, jadi ke pantai pun yg ada pasirnya, biar aman 😀
iyaaaa. itu yg aku suka kalo ke kota pesisir, krn pasti seafoodnya segaaar ^o^ .. trus murah2 bangettt kan mbaaa.. sama kayak sibolga tuh
Wooooowww, 1 kg ikan 250K ajah, udah super bahagia ya makan di The Jack Krui hehehe 🙂 Ikan tenggiri dan ikan simba yang ada wkwkwkw iya lucu amat namanya simba 😀 Tempatnya cocok buat yang beneran lapar, walau ikan krispinya keasinan. Ikan kabarnya menolong banget ya. Seafood memang nyegerin sebagai menu utama saat bepergian jauh kayak gini. Ibaratnya nambah kekuatan nyupir halah hahahaha 😀 Oh gitu ya ya jalan rayanya hanya 2 lajur apalagi ada truk yang lelet bisa emosi jiwa kalau ngintilin dia terus hihihi 😀
beneeer mba… dan pas pulang kami lewat jalur timur, itu paraaaaaah.. truk dan bus lebih banuyaaak, jalan sama sempit, tp ga ada view cantik kayak jalur barat.. makin capek pas pulang
Fylly ni lahir di london ya? amboiiii sarapan cereal dan roti gituuu hahaha gurau aje…
memang beda sendiri nih anak ;p… makananpun lebih suka yg western… kalo dah disuruh makan nasi, susaaaah sangat ;p
amboiii mentang-mentang laa dah lalu tepi laut, makan puun nak tepi pantai / laut juga yaaa… nasib baik pilihannya tepat… hahaha
tuhlaah, macam tak pernah makan tepi laut ;p. harus kali cari warung tepi pantai ;p
kuah pindangnya sekali pandang macam sup…
ya tebal betul isi ikannya. puas makan macam ni…
tuhlaah, jadi macam sup memang… tidak seperti pindang yg biasa saya makan .. tp memang isi tebaaal dan sedap
raka makan petai dengan ikan fillet bakar ke tu? wow weeee
dia suka2 saja.. tapi saya yg paliiiing suka petai 😀
ooo ada gula aren rupanya…
tertanya juga kenapa air kelapa warna tu hehehhe
iyaaa, yg ini pakai gula aren kak… biar manis sikit ;p
wah mantap sekali
perjalanan yang menyenangkan, bisa kulineran
mernngkap jadi tukang video juga ya hehehe
Jangan lupa vide panjang terus di unggah di youtube
Kampung saya jika lewat selatan, bisa lebih lama lagi. Ya karena belum ada jalan tol dan hanya dua lajur, itu pun sempit
aku ga suka YT mas.. nontonnya aja males, apalagi sumbit video situ hahahahaha.. bukan passionku itu ;p
Ui..jarak 600+km tapi ambil masa 13+jam untuk sampai, kalau saya pun maybe akan muntah juga. Terasa macam jauh benar, padahal taklah jauh sangat kan. Mungkin kalau diperbesarkan jalan boleh jimat banyak masa.
itulaaah.. sumatera ini ntah kenapa lah jalannya dari dulu ga banyak yg diperbesar.. bingung saya ama pemerintah daerahnya.. kebanyakan korupsi kayaknya kak -__-
cantik tmptnya makan ngadap laut..nasibaik bkn tmpt yg gmbr awal tu..seram juga hehe
hahahahaha habiiis lah pak suami kalau ternyata tempatnya yg itu ;p