KULINER LAMPUNG: MENIKMATI SEAFOOD THE JACK, KRUI
KULINER LAMPUNG: MENIKMATI SEAFOOD THE JACK KRUI ~ Pagi hari di kota Bandar Lampung. Kami sekeluarga dah bangun dan bersiap untuk lanjut perjalanan. Habis subuh, ga ada yang boleh tidur lagi 🤣. Wajib langsung mandi.
Baca Cerita Sebelumnya: Makan Pempek123 di Lampung.
Baca Cerita Sebelulmnya: Melihat Siti Anisa, Bayi Gajah Lucu di Way Kambas
Berhubung kamar kami sudah include dengan sarapan, jadi langsung ke ruang makan setelah menyimpan tas ke dalam bagasi atap mobil.
Menu sarapan di Amaris bisa dibilang ga terlalu banyak, tapi justru bagus buat kami yang sedang terburu-buru. Biar ga confused mau pilih menu apa 🤣. Aku sendiri terbiasa IF, tapi tiap liburan pengecualian lah. Jadi nyempetin untuk makan buah-buahan dan bubur ketan hitam. Enaaak! Fylly si lidah bule, pastinya pilih cereal dan roti. Adiknya lebih memilih lauk dan bubur.
dekorasi lobby dan ruang makan di Amaris hotel Lampung
View jendela ruang makan di Amaris menghadap langsung ke lautan, dan sisi satunya ke arah gunung. Seandainya kami ga buru-buru, aku pasti betah makan berlama-lama sambil melihat 2 view ini ❤️❤️
view menghadap gunung
View menghadap laut
LANJUT PERJALANAN MENUJU BENGKULU
Selesai makan, buru-buru ke mobil, daaaan kami siap berangkat. Pagi itu sekitar jam 7, prediksiku akan sampai Bengkulu mungkin jam 10 malam. Dengan catatan, kalo lancaaaaaar ya beib 🤣🤣
Tapiiiii halangan pertama muncul mendadak.
Pak suami yang cinta mati dengan tempat kerjanya, tiba-tiba minta difoto persis depan bangunan CIMB Syariah Lampung. Ditambah ada mobil Octo besar terpampang nyata di depan.
Apalagiiiiii, istrinya inilah yang disuruh jadi fotografer 🤣. Belum puas foto, minta video, dia mau bikin reels katanya 😂.
Oke, 30 menit terbuang percuma demi kenarsisan suami.
JALAN BERKELOK-KELOK MENUJU BENGKULU
Bandarlampung menuju Bengkulu sebenarnya hanya 650km. Tapi butuh 13.5 jam menuju kesana. Belum termasuk waktu berhenti untuk sholat dan makan.
Awalnya sempat heran, jarak segitu sama aja dari Jakarta ke Pacitan. Tapi Jakarta-Pacitan bisa ditempuh hanya dalam waktu 9 jam.
Lalu kenapa Bandar Lampung ke Bengkulu yang jaraknya sama bisa mengambil masa selama itu?
Jawabannya ternyata kami rasakan sendiri. Jalanan sempit, hanya 2 lajur, satu untuk masing-masing arah! Tidak ada tol!
Dan BERKELOK-KELOK manja, sampai anakku muntah berkali-kali dalam perjalanan. Untung plastik muntah sudah sedia.
Trus lawan yang harus kami hadapi kebanyakan truk besar. Tahu sendiri kecepatan jalan mereka kayak apa 🤣. Anakku naik sepeda mungkin lebih cepat 😂. Terpaksa harus menyalip setiap ketemu truck, tapi bukan perkara gampang, karena dari lajur lawan juga banyak truck yang silih berganti lewat.
So, wajar saja perjalanan jadi 13.5 jam . Ditambah makan dan sholat, 15 jam in total. Beda dengan jalanan di Pulau Jawa yang hampir semuanya Tol, jalan mulus dan besar, juga lurus!!
SAMPAI DI KRUI SAAT JAM MAKAN SIANG
Setelah melewati hutan belantara kiri dan kanan, akhirnya kami sampai di Kota Agung. Sudah tidak terlalu jauh dari Krui, kota yang rencananya mau kami singgahi buat lunch.
kota agung, lampung
Jam 1 siang, memasuki kota Krui, Lampung Pesisir Barat. Kota Krui terkenal dengan pantai berombak besar, yang menjadi idaman para surfer kelas dunia.
Pantes aja pas lewat jalannya yang mulai besar, kami banyak berpapasan dengan mat puteh alias bule-bule bertelanjang dada, membawa papan surfer 🤣.
Ga heran, sepanjang perjalanan, memang hanya pesisir cantik yang dilihat. Ini juga satu alasan kenapa kami lambat sampai, mata terbius dengan view cantik Pantai yang dilewati sepanjang perjalanan.
BROWSING KULINER ENAK DI KRUI
Pak suami segera kasih mandat supaya istrinya ini browsing tempat makan apa yang sedap dan wajib kami coba. Katanya Krui ini terkenal dengan sate ikan Blue Marlin ❤️❤️.
Restoran yang terkenal dengan Blue Marlin udah dapat sebenarnya, tapiiiii direject dong ama Raka, hanya karena tidak menghadap laut 🤣🤣. Dia kekeuh mau makan di restoran yang menghadap lautan lepas.
TERDAMPAR DI THE JACK , KRUI
Daripada ada yang ngambek, aku pun ngalah dan hunting lagi tempat makan yang menghadap lautan di Krui. Terpilihlah The Jack. Walaupun agak pesimis , karena rating di google hanya 4.2 🤣🤣. Sorry, standard ku lebih tinggi, harus 4.5 ke atas , baru tertarik.
makan di The Jack, Krui
masih masuuuk ke dalam
Berhubung ga nemu yang lain, ya sudahlah, ini saja. Perut juga udah mulai keroncongan 😂.
Ternyata, jalan masuk ke The Jack, Krui, masih harus melewati jalan kecil blusuuuuuk ke dalam. Trus setelah 100 meter, kami melihat rumah gubug dari kayu yang kliatan sepi.
awalnya mikir yang ini wkwkwkwkwk
Jujurnya, aku udah bersiap ngumpulin tenaga untuk ngamuk kalo sampai makannya di gubuk begitu 🤣. Awas aja si Raka 😂!
Thank God, ternyata bukan 🤣.
Sesuai ekspektasi, warung makan The Jack memang langsung menghadap laut. Di depan mata ombak besar kliatan menggoda untuk ditaklukkan oleh papan surfer.
Tempat makannya sederhana. Meja dialas tikar, untuk tamu duduk lesehan. Ada juga sih yang meja kursi.
makan ala lesehan
kalau mau duduk di kursi
PESAN DULU ANEKA IKAN DAN SEAFOOD
Setelah tag tempat, kami jalan kaki sedikit ke rumah gubug yang lebih kecil untuk memesan makanan. Sayangnya, sudah banyak yang habis.
pesan makannya di gubuk yang ini
Cumi dan udang sold out. Kepiting ada, tapi kami malas makan seafood yang repot harus dipreteli hanya untuk nyusahin hidup.
Lobster pula harus pesan 1 hari sebelumnya.
Tersisa ikan tenggiri dan ikan Simba 😂
Ntahlah ikan apa itu si Simba. Mungkin ada hubungan sodara dengan Simba lion king 😁.
Aku pilih ikan Simba 1 kg. Pilihan masak cuma ada 3, digoreng, dibakar dan dipindang.
Ga ada yaaa pilihan asam manis, saus Padang atau ikan masak 3 rasa. Cari restoran lain kalo mau yang begitu 🤣
Jadi 1 kg daging ikan Simba bisa saja kami bagi 3 pengolahannya. So aku minta sebagian di goreng tepung, sepertiga di pindang, dan sisanya dibakar.
MENIKMATI MAKANAN DAN DEBUR OMBAK LAUTAN KRUI
Sambil menunggu lumayan lama, hiburan kami hanya melihat ombak berkejaran depan mata. Ga ada yang berani berenang. Ini bukan pantai untuk berendam atau bermain air, apalagi bagi pemula.
Lautnya langsung menghadap samudera Hindia. Ga heran ombak tinggi, besar dengan arus yang kuat.
Hanya surfer pro yang bisa menganggap ombak di sana sebagai mainan mereka.
Akhirnyaaaaa makanan kami tiba.
Sukaaaa dengan plating yang mereka buat. Untuk ikan bakar dan goreng tepung, semuanya sudah difillet. Hanya tinggal makan.
Lengkap dengan lalapan dan sambal pula. 😍🤤
KAYAK APA RASA MAKANAN DI THE JACK KRUI?
Pindang Ikan Simba, dari bentuk terlihat segar. Daging ikan jelas tebal, durinya ga nyusahin. Saat kuah dihirup, rasa gurih langsung dominan. Aku ga yakin apa pindang di Krui memang seperti ini?
Karena pernah mencoba pindang di Jawa, rasanya cendrung asam, pedas dan sedikit gurih.
pindang ikan simba di the jack krui
Bukannya ga enak ya, aku sih suka, apalagi ikannya beneran segar banget 👍👍😍. Dalam seporsi pindang, terlihat ada daun kemangi, rampai (sepupuan ma tomat cherry, tapi warnanya hijau) , cabe rawit, daaaan potongan nenas!! 😍
Ini baru terasa pedas, jika cabe rawitnya tergigit. 👍
Untuk ikan bakar, hanya pakai kecap. Bagian atas ditaburi semacam keripik 👍. Karena ikan segar, pakai kecap dan garam saja sudah terasa mantap.
Ikan fillet goreng tepung suara kriuknya bikin laper 👍. Crunchy sangat. Hanya saja sayang keasinan. Padahal lainnya udah pas .
ikan fillet bakar dan celup tepung
Yang paling best, sudah pasti aneka lalapan segar, ada petai segala 😍😍😍
Dan semua lauk ini, jadi sempurna ketika dimakan dengan sambal khas Lampung, pedasnya tidak over, ada rasa gurih, asam dan manis.
Jujurnya , sambal ini benar-benar jadi penolong untuk mengcover rasa ikan goreng yang keasinan .
Ditutup dengan es kelapa muda gula aren.
Segaaaar, nikmat, dingin. Minusnya, daging kelapa tidak lembut, termasuk kelapa yang tua . Tapi oleh si owner sudah dikerok, sehingga memudahkan tamu untuk mengambil daging kelapanya.
SUMMARY MAKAN DI THE JACK, KRUI
Perut kenyaaang, waktunya membayar. Kami ga bisa lama-lama karena mengejar waktu menuju Bengkulu. Ga pengen terlalu malam sampai di sana.
Total semua untuk ikan 1 kg, kelapa muda dan nasi, hanya habis Rp250,000. Amat sangat muraaah!!!!
Walaupun tempat makan The Jack ini menurutku masih ada minus poin.
Kelebihannya dulu deh. At least di sini,
•Pembayaran bisa pakai QRIS
•View langsung menghadap laut
•Harga murah
•Sambalnya enaaak.
•Sayur lalapan segaaar👍🤤
Sementara minus poin dari The Jack , Krui:
•Next nya minta seller pakai menyediakan lilin untuk mengusir lalat. Memang cuma 1, tapi ganggu.
•Rasa ikan bukan yang WOW banget, padahal termasuk segar. Ini selera sih . Tertolong banget karena lalapan dan sambalnya yang juarak!
Tapiiiii, mengingat ini tempat makan Seafood, harusnya aneka ikan dan lauk yang lebih menonjol kan 😁.
Yang pasti kami sangat menikmati aneka kuliner barusan. Balik ke mobil, dan bersiap menuju Bengkulu 😉
Bye Lampung, kami menuju Bengkulu 😉
Tinggalkan Balasan