HOLYGYU…[KO]BE INDULGED ALA CHEF AFIT..
Satu lagi kreasi terbaru dari Chef Afit yang baru dibuka tanggal 16 Oktober kemarin di Jalan Panglima Polim nomor 21, dengan nama HOLYGYU. Lokasinya tepat banget berdampingan dengan Loobie Lobster cabang kedua mereka yang juga sama-sama baru dibuka.
Peta menuju HOLYGYU |
Kali ini, Holygyu mengangkat tema KOBE BEEF, yang bisa dinikmati dengan harga terjangkau. Kalau tadinya restoran-restoran fine dining menyajikan menu daging kelas atas ini, membandrol harga Rp 1-2 juta seporsi, kali ini Holygyu hanya menawarkan Rp 520,000 untuk 200 gr , dan Rp 310,000 untuk yang 100 gr. Masih mahal? Mungkin untuk sebagian orang, tapi engga samasekali bagi orang-orang yang tahu membedakan kualitas dan rasa daging Kobe yang juicy, empuk dan seakan lumer di mulut.
Menu yang ditawarkan |
Seperti biasa, aku dan Raka selalu memesan 2 menu yang berbeda, jadi bisa saling mencoba.
Wagyu Shortrib Boneless 200 gr (Rp 142,000) untukku, dan Wagyu Petite Tender 200 gr (Rp 98,000) untuk Raka. Sayangnya nih…. KOBE BEEF sedang kosong saat itu. Padahal ya, kami sengaja datang jam 5 sore, saat mereka baru buka, demi bisa merasakan menu daging Kobe.
Belajar dari pengalaman Holycow dan Loobie Lobster yang selalu ramai pengunjung dan antrian luar biasa dari awal buka sampai tutup, kami pun datang lebih cepat supaya ga keabisan. Tetep aja, stok kobe beef kosong saat kesana.
Yang bikin surprised, Holygyu SAMASEKALI GA RAMAI minggu kemarin. Begitu masuk, hanya ada satu rombongan tamu yang duduk di meja depan, dan kami rombongan kedua. Hmm… apa karena harga yang cendrung masih mahal ya? Makanya orang-orang masih sedikit kesini? Loobie Lobster yang di sebelah aja, seperti biasa membludak dengan pengunjung.
Satu porsi wagyu yang dipesan, terdiri dari Sauteed Veggies (Tauge, kacang panjang, dan wortel), wagyu yang diiris-iris sesuai berat yang dipilih, Onigiri ato nasi kepal (bisa diganti dengan nasi putih biasa), 2 macam saus (Tsuke dare sauce, Goma sauce) dan aku juga meminta semangkuk kecil wasabi. Untuk minumnya, Raka hanya memesan es teh manis refill, dan aku Matcha milk (Rp 23,000).
Dan begitu pesanannya datang, langsung terpana melihat tampilannya.. 😀
|
Wagyu Shortrib Boneless 200 gram? |
Ini yang Wagyu Petite Tender. Agak lebih tebel, tapi ga seenak Wagyu Short rib |
Itu serius, wagyu 200 gram, HANYA SEUPRIT BEGITU?! Mana irisannya tipis. Sumpah ya, itu daging kalo aku susun lagi, gede dan tebelnya ga bakal sama ama wagyu steak di Holycow. Dengan berat dan harga sama pula.
Yakin banget, kalau aku memesan 200 gr wagyu steak di Holycow, itu potongannya JAUH LEBIH GEDE dan TEBEL dari ini. Nasi kepalnya ada 2, dan sausnya samasekali ga menarik apalagi menggugah selera. Saat aku icip, rasanya juga so-so banget, sausnya itu.
Wakame Soup |
Oke, tapi balik lagi ke rasa daging steak, aku akuin, enak. Terlepas dari irisan daging yang pelit banget porsinya, rasa daging juicy dengan bumbu yang meresap.
Aku mencicipi tiap potongan dengan tiga saus berbeda, dan memutuskan rasanya lebih enak saat dimakan dengan wasabi.
Nasi kepalnya gurih, dengan potongan acar timun di dalam. Sauteed Veggies juga lumayan. At least, aku yang benci wortel, samasekali ga terganggu dengan rasa si carrot. Sedangkan untuk soup Wakame, biasa aja sih, seger, gurih, tapi ga terlalu spesial buatku.
Terakhir Matcha Milk. Agak aneh nih, sowryyyy :D. Susunya kerasa banget, yang bikin aku eneg. Rasa green tea hanya samar-samar, ketutup dengan serbuk cinnamon yang lebih kuat. Tapi pada dasarnya, aku ga suka susu sih. Awalnya tertarik pesen ini cuma karena dibilang ada green teanya aja ;p
|
Matcha Milk |
Sisi positif, terbaik dan paling aku suka dari restoran HOLYGYU, para staffnya cepat dan sigap. Begitu teh refill hampir abis, mereka langsung menawarkan dengan ramah untuk mengisi ulang. Seorang wanita Jepang yang mungkin partner Chef Afit di resto ini, juga ikut melayani tamu. Pokoknya dari segi servis udah oke banget lah :).
Jadi kesimpulannya? Aku pribadi, rasanya ga akan mau datang lagi , kecuali ditraktir ;p. Porsi daging yang kecil banget itu jadi alasan utama ga mau balik kesini.
Guys, dengan harga wagyu yang sama, gram yang sama, aku bisa dapetin steak dengan rasa yang jauh lebih enak, penampakan porsi yang lebih besar dan sensasi makan yang lebih puas dan kenyang di Holycow. Itu baru steak, dan ini yang aku ga rasain di Holygyu.
And this is, 1 of photos that I copied from its twitter, penyajian si daging KOBE BEEF yang MUUAAHHHAALLL itu.
|
Seporsi KOBE BEEF |
Hmmmm… porsi segitu harganya Rp 520,000? Mending aku makan All You Can Eat resto Asia di Hotel Ritz Carlton ;p. Harganya ga jauh beda. So, bagi yang emang penasaran ama rasa daging Kobe sih, monggo untuk datang. Tapi kalau porsi makanmu gede, dan yang dicari beneran steak ala western, bukan Japanese Steak, mending ga usah kesini, karena bakal kecewa dengan porsi penyajian ;p.
Ah kakak udah kesana duluan, aku blm nyobain nich. Kayak nya segera merapat dech 🙂
cobain aja mas 😉 …kalo blm nampol, disebelahnya ada loobie lobster tuh.