D'Cat Queen

Because Travelling is not just a passion, it is a life need!

MENU

Mar 2014

14

BERCERITA MELALUI FOTO 2 : WELCOME TO KINAHREJO

BERCERITA MELALUI FOTO 2: WELCOME TO KINAHREJO ~ Familiar dengan nama desa ini? Kinahrejo 😉 . Ngerasa pernah dengar, atau mungkin lihat beritanya, karena 2010 yang lalu nama desa ini menjadi hits di berita-berita manapun juga ;), baik dalam atau mancanegara. Hayoooo, inget ga??

 

Kalau tetep ga inget , coba aku kasih clue lain. Pernah denger nama Mbah Maridjan? Nah, tau dooong kalo yang ini 😉 .

 

Yup, Kinahrejo dan Mbah Maridjan , 2 benang merah yang saling terikat.  Mengingatkan  kita dengan  bencana letusan gunung Merapi, Oktober 2010 lalu, yang meluluhlantakkan desa Kinahrejo, termasuk sang juru kunci, Mbah Maridjan.

 

Perjalanan menuju desa ini yang bisa kuingat, mobil kami nanjak lumayan tinggi, dengan jalan berkelok-kelok, dan yang paling membekas di memory, rumah-rumah warga yang masih diselimuti debu tebal  akibat letusan gunung Merapi Oktober itu! Padahal saat aku datang  sudah memasuki akhir Agustus, dan debunya masih setebal ini??!

 

 

Semakin keatas, jangan tanya debu yang ada. Jauuhhh lebih tebal daripada yang mengotori rumah-rumah warga di bawah. Di suatu lapangan terbuka, mobil kami sudah harus parkir, karena perjalanan selanjutnya wajib menggunakan  ojek atau jalan kaki ;p.

 

Secara ya kami sudah lemes karena puasa, trus abis panas-panasan pula di BOROBUDUR, langsung aja milih naik ojek lah ;p Si tukang ojek nantinya bakal nganterin  untuk melihat rumah mbah Maridjan yang hancur, juga tempat di mana Mbah meninggal dalam posisi sujud saat wedus gembel datang menerjang.

 

Jalan yang harus dilewati ojek, lumayan jelek dan terjal turun ke bawah. Penuh bebatuan. Aku sampe ngeri, kalo ni ban motor selip di antara batu, alamat terjun bebas deh…

 

 

Sampai di bawah, rumah kecil yang aku pikir pondok biasa, ternyata rumah Mbah Maridjan di mana dia diketemukan meninggal.  Tapi yang paling ngenes saat ngeliat 1 mobil APV dan 2 motor yang hangus, sampe hanya tersisa rangkanya aja!! Dan itupun penyok-penyok…

 

Ga bisa kebayang panasnya wedus gembel bisa bikin besi dan baja  seperti ini.. Yang jelas sih, dari cerita supir ojek yang kami sewa, supir APV dan motor yang menjadi korban berusaha menyelamatkan penduduk, tapi naasnya, mereka terjebak dalam awan wedus gembel dan berakhir seperti  ini.

 

 

Dengan kecepatan 200km per jam dan panas mencapai  600 derajat celcius,  awan panas yang menyerupai bulu domba ini datang menerjang kampung KinahRejo. 

 

Bisa bayangkan sepanas apa itu? 6X lebih panas dari air mendidih! Di siram air mendidih sedikit aja udah jejeritan ga karuan, ini lagi diselimuti awan panas yang jauh lebih panas dari boiling water.

 

Ga heran kalo semuanya langsung gosong, mati dan hancur…

 

Satu lagi yang bikin miris dan gemetar, waktu aku melihat   poster besar yang dipajang, hewan-hewan seperti sapi dan kambing, yang mati di tempat karena ga bisa melarikan diri dari awan panas. Kondisinya kering kerontang guys.. 🙁 Gimana manusianya coba…

Setahun berlalu, bekasnya masih terlihat jelas…

 

Huuftt.. Ga pengen terlalu lama ada di tempat ini sebenernya.. Terlalu sedih kalau makin diingat dan dibayang-bayangin.

 

Dekat lokasi rumah Mba Maridjan, ada beberapa warung menjual aneka souvenirs, kaos, topi dan banyak lagi yang menggambarkan keperkasaan si Gunung Api. Menurut  tukang ojek sih, beberapa di antara penjualnya adalah keturunan dari mbah Maridjan sendiri. Orang-orang desa ini menjual kerajinan tangan dan apapun yang bisa dijual untuk menyambung nafkah hidup mereka. Ga ada salahnya untuk belanja di sana, dan sebisa mungkin ga menawar harga 😉 . Itung-itung amal untuk membantu sesama kita yang kesusahan 😉

5 tanggapan untuk “BERCERITA MELALUI FOTO 2 : WELCOME TO KINAHREJO”

  1. Alfi kamal fikri berkata:

    600°C ._. Bisa jadi manusia panggang… -_- turut prihatin dengan bencana yang terjadi dan juga bagi korban yang terlibat

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku juga merinding ngebayanginnya Fi… Ga kebayang ya korban yg kena awan panas ini 🙁

  2. lisa berkata:

    serem 🙁

  3. Reyne Raea berkata:

    Makanya pas baca judulnya, kok kayak pernah dengar gitu, ternyata benar tebakan saya ada sangkutannya dengan mbah Maridjan 😀

    Di luar ganasnya merapi, meluluh lantakan daerah tersebut.
    Justru malah mendatangkan keuntungan bagi masyarakat karena tanahnya jadi subur ya.

    Saya jadi ingat pernah baca, bahwa New Zealand juga subur karena abu vulkanik 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      jd kangeeen aku pgn ksana lagi :).. apalagi skr udh ada museumnya kaaan.. aku dulu pas kesana masih bener2 ancur tempatnyaaa :(.. slalu ada hal baik dr setiap bencana ya mba 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

«

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.