AYAM GORENG ‘TABASCO’ ALA BLACK PEARL CAFE
Ntah gimana ceritanya bisa terdampar di basement restoran yang berlokasi di BII Tower , daerah Sudirman sono ;p. Black Pearl Cafe nama restorannya. Nyaman, kursi, sofa dan meja yang disusun sedemikian rupa, menciptakan suasana homy dan hangat, seolah ingin menghapus kesan basement yang cendrung dark dan gloomy. Sewaktu kami masuk, mba pelayan berseragam dengan ramah menyambut dan mengulurkan buku menu untuk dipilih.
Suasana Di Dalam |
Bagian Dalam Restoran |
Dari segi harga, bisa dibilang masih normal. Kisaran harga Rp 18,000 – Rp 55,000. Karena sedang ga begitu laper (udah buka puasa dari rumah ;p), jadi sepakat hanya memesan 2 ayam goreng krispy dan 2 bubble tea with Vanilla and Chocolate pudding.
Ayam goreng di Black Pearl Cafe ternyata sedikit berbeda dengan ayam-ayam goreng buatan franchise terkenal itu. Tidak pakai sambal botolan, melainkan saus bikinan sendiri.
Ada rasa cajun. honey BBQ, honey mustard, bluecheese, lemon pepper dan masih ada beberapa yang aku ga ingat. Si mba lagi-lagi ramah banget menjelaskan masing-masing karakteristik rasa dari saus. Dan karena dia bilang CAJUN rasanya paling pedas, jadi itulah yang kami pilih ;).
Bubble tea yang datang lebih dulu. Punyaku dengan puding Vanilla, dan Raka yang coklat. Warnanya agak sedikit pucat dari bubble tea biasa. Ga masalah, toh siapa yang peduli dengan warna , kalau rasanya enak.
Aku sruput 1 tegukan. Ga terlalu manis which was good, dan rasanya lumayan seger. Di bagian dasar gelas dikasih puding. Aku coba ambil dengan sendok supaya bisa mengunyah potongan lebih besar. Mmmmm… not bad. Kenyal, dingin, walo lebih berasa susu daripada Vanilla. But I love the taste ^o^.
|
Bubble Tea Dengan Puding Vanilla Di Dasar Gelas |
Setelah itu makanannya tiba. 2 potong ayam yang ditumpuk , diletakkan dalam 1 piring yang terlalu besar ;p Ayamnya sendiri kelihatan menggugah. Berlumur krim Cajun dan sedikit taburan rosemary ;).
Chicken with Cajun Sauce |
Satu gigitan dan aku mulai merasa sedikit aneh. Susah payah daging ayamnya ditelan. Bukan karena alot, tapiiiiiiii…gosh, ini saus TERASAM yang pernah aku rasa!!
Oke, oke, pedasnya emang ada, tapi asemnya jauh lebih dominan dari rasa pedas. Sumpah…. rasanya ga jauh beda dengan ayam yang dilumuri tabasco sehari semalam! Meresap sampai ke tulang ;p. Cuma 2 gigitan, dan aku nyerah untuk ngabisin sour chicken yang 1 ini. Lebih bagus menikmati bubble teanya.
Rasanya Super Asam ;p |
Jadi kesimpulannya? Ga adil kalo aku bilang resto ini “parah dan jangan dicoba”, karena toh hanya mencoba 1 menu di sana. Anggablah kami sial karena memilih saus yang salah ;p Bisa jadi saus lainnya enak, atau menu-menu lain lebih cocok di lidah.
Namun sejujurnya, aku pribadi kalau kesan pertama udah ngerasa ga enak, agak sedikit males untuk datang kedua kali ;p
Kapan lalu sering makan disitu, di traktir bos. Kebetulan kantor ku daerah2 situ tapi karen adi traktir yaa enak2 aja 🙂
makanya aku ga mw judge smbarangan kalo resto ini jelek mas ;p Kayaknya si aku aja yg sial milih si cajun itu…
kapan-kapan coba ah kayaknya asik tempatnya 😉
asal jangan milih yg saus cajun ;p