MY SECOND HONEYMOON TO BEIJING (PART 2)
Day 4
Pagi ini acara kami adalah, Visiting The Great Wall of China ^o^ Bagian dari Great Wall yang didatangin adalah Mutianyu Section. Perjalanan ke sana sekitar 2 jam. Tour ini aku booking dari hostel tempat kita tinggal. Biayanya RMB 280 per orang, udah termasuk makan siang dan tiket masuk ke Great Wall plus mengunjungi Olympic Sport Centre.. Jadi 2x deh kita kesana ;p Peserta tour kali ini berjumlah 8 orang. 2 orang turis dari Paris, 4 orang Italia dan sisanya kita berdua. Our tour guide’s name is Janet and she spoke English quite well.
Baca: Wisata Beijing Part 1
Untuk naik ke atas Great Wall ada 3 cara. Pertama berjalan kaki, Kedua naik kereta gantung yang terbuka, dan Terakhir naik kereta gantung yang tertutup. Pilihan pertama sepertinya ga cocok untuk ku. Sementara kereta gantung yang tertutup sedang dalam proses maintenance, so, the only one choice was the second one. Ini lumayan serem terutama bagi yang punya phobia terhadap ketinggian. Kami naik tinggi ke atas, dan karena keretanya terbuka, pemandangan di bawah langsung terhampar tanpa batas. Ibaratnya kalo mau terjun ke bawah tinggal lompat deh. Kalo mau jujur ya, aku definitely ga akan mau naik kereta seperti ini kalo dijalankan di Indonesia ;p. Mengingat banyaknya koruptor yang sering menyunat uang ini itu, terutama yang digunakan untuk maintenance public tools. Waterboom Ancol aja bisa roboh ;p.
Sesampainya di atas, pemandangannya luar biasa ^o^ Spektakuler.. Mengingat sejarah dinding raksasa ini dibuat, banyaknya darah yang tumpah di sini, bener-bener terasa kalo Great Wall pantas menjadi salah satu 7 keajaiban dunia. Cuaca saat itu ga begitu dingin. Tapi bisa jadi karena kita sudah kepanasan naik tangga ke atas.
Mengingat kondisiku yang ga boleh terlalu capek, kami ga begitu lama di sana. Jadi setelah puas foto-foto, siap-siap turun ke bawah dengan menggunakan TOBOGGAN ^o^. Wahhhh seneng banget…kayaknya seru! Awalnya pak suami ga izinin aku naik begini, tapi begitu dilihat sepertinya aman, ngalah juga dia ;p
Seruuuu banget meluncur ke bawah naik begini. Dan semua aspek keamanannya bener-bener udah diperhitungkan. Di setiap kelokan pasti ada penjaga yang duduk, berjaga-jaga apa ada pengunjung yang mengalami kesulitan dengan toboggannya saat meluncur. Mereka juga siap dengan palang-palang berbahasa Inggris, yang memberitahu di mana kita harus mengurangi kecepatan, atau menambahnya.
Sesampai di bawah, semua peserta tour sudah diberitahu bahwa semuanya akan berkumpul di restoran MR YOUNG, jam 1.30pm. Jadi langsung aja meluncur kesana. Sesuai dugaan, baru kami yang ada di dalam restoran;p. Peserta lainnya masih di atas Great Wall, menjelajah sendiri..
Sambil menunggu, minum teh panas dulu, sekalian menghangatkan badan. Kekurangan China yang 1 ini bener-bener membuatku tersiksa sebenernya.. Tidak ada HEATER dalam public place! Kalo di Eropa, even di negara-negara kecil seperti Serbia dan Bulgaria, tempat-tempat umum pasti ada pemanas. Tapi di China, super duper penghematan deh. Kalopun ada, itu dalam bentuk kecil yang udah pasti ga akan bisa menghangatkan ruangan. Jadi secangkir teh panas bener-bener sangat menolong.
Pukul 1.30 pm, peserta tour yang lain mulai berdatangan. Kami makan siang dengan menu yang nikmattt ^o^. Nasi putih dan lauk pauk khas China, yang namanya entah apa. Tapi yang bikin tenang, restoran ini tidak menyediakan babi. So, ga dag dig dug makannya :D.
Pulang dari Great wall, peserta dibawa ke Olympic Sport Centre. Berhubung kemarin udah kesini, jadinya aku ogah foto-foto depan Bird Nest. Sebagai ganti, kami lebih memilih foto-foto di atas sungai yang membeku ;p. Seandainya lapisan es di sungai ini rata dan licin, udah bisa skating. Sayangnya sepatuku ga didesign untuk bisa berjalan nyaman di atas es ;p. Jadi bener-bener harus hati-hati supaya ga kepleset.
Day 5
Tidak ada tour untuk hari ini ^o^. Jadi kami bisa bangun agak siangan.. Trus baru deh ngerancang mau jalan-jalan kemana.. Pilihan jatuh ke TianAnmen Square dan Forbidden City.
Dari Hostel cukup naik bis no 113 dan berhenti di Tianma. Jujur aja ga tau sih penulisannya gimana. Tapi kalo didengar, lafalnya seperti Tianma ;p. Ongkos bis cuma RMB 1 per orang. Kondekturnya juga baik banget ngasih tau di mana kami harus turun.
Temperature hari ini turun lagi menjadi minus (-) 7 dercel. Dan anginnya super kenceng. Baru kali ini aku ngerasain yang namanya ga bisa jalan ke depan karena anginnya seolah mendirikan tembok di hadapan kita, so we couldn’t move forward. Alhasil, harus jalan membelakang, mengikuti arah tiupan angin. Di sini kita hanya foto-foto dari depan Forbidden City.
Kondisi hamil, angin yang kelewat kencang, plus pak suami kehilangan sebelah sarung tangannya, membuat kami ga bisa terlalu lama di sana. Pulang melalui jalur bus yang sama, lalu kita makan di Yoshinoya. Ternyata rasanya masih lebih enak yang di Jakarta ;p. Asin banget yang di Beijing.
Sorenya, sekitar jam 4, keluar lagi untuk SHOPPING ^O^ . Tujuan utama YASHOUW MARKET. Denger-denger di sini bisa dapetin berbagai macam souvenirs dengan harga miring… And that’s true ^o^. Apalagi sewaktu ngeliat deretan winter boots yang imut, berbagai macam bentuk dan warna…. ^o^, adrenalin shopping langsung naik ^o^ .
Sepasang boots seharga RMB 500 bisa ditawar sampe RMB 150 aja… OMG, di Jakarta harganya bisa jutaan boots begini… Intinya nih, tawar aja ampe 70 %, dan stick to that price. Kalo si penjual keukeuh ga mau ngelepas dengan harga segitu, yaa berarti emang ga bisa . Tinggal pilih, terima tawaran dia, atau cari toko lain 😉
Puas shopping, kita makan di KFC. Huftt, sepertinya rasa KFC di setiap negara itu emang beda-beda ya, dan menurutku, KFC in Beijing is the worst compared to others. Aku tau sih kalo China itu paling jago yang namanya malsuin barang… Tapi masa daging ayam bisa mereka palsuin juga.. Soalnya tu ayam tekstur dagingnya aneh banget. Kayak karet. Sumpah ga seperti daging.. Susah deh dijelasin dengan kata-kata. Trus hambar lagi.. Enough deh.. Aku mending makan kentang gorengnya aja. Bener kata si Kurt, jauh enakan McD kemana-mana ;p
Day 6
Sad to say, but we’d to go home.. Leaving this cozy hostel and its friendly staffs. Hostel ini aku pilih melalui HostelWorld . Awalnya baca-baca semua reviews dari orang-orang yang pernah stayed di sini, dan ternyata, ga ada satupun yang kasih review jelek. Trus lagi, masuk ke dalam 10 besar hostel murah terbaik di buku Lonely Planets, kitab sucinya para travellers. Itu yang bikin aku jadi yakin untuk ngebooking Hostel ini.
Oke, aku bakal list down all the positive points of choosing Peking Downtown Bakcpackers Accomodation:
1. Rapi dan bersih. Ini yang paling penting nih..
2. Murah.. Tergantung jenis kamar sih.. Tapi yang kita tempatin udah yang no2 terbaik. Double bed, dan kamar mandi di dalam. Harganya hanya RMB 80 per malam.
3. Free breakfast, dengan menu 3 slices of toast + butter and jam + fruits + omelette + chicken sausage and Orange Juice.
4. Deket ama jalur subway. Cukup naik bis no 107, dan turun di halte yang ke 3.
5. Jalur busnya banyak. So ga perlu pusing de kalo mau kemana aja. Minta bantuan pihak hostel untuk menuliskan tempat yang akan kita datangin dengan tulisan China, lalu nomor bis nya. So kalo sampe nyasar, itu bisa kita gunakan untuk bertanya dengan orang-orang lokal..
6. Staff hostel di sini, semuanya bisa berbahasa Inggris. Bener-bener membantu banget untuk berkomunikasi
7. Hostel ini juga provides berbagai macam jenis tour dengan harga reasonable. Yang aku suka dari tournya, unlike others, they don’t offer any shopping ^o^ So ga bakal kejadian kayak ChinaTour.com kemarin ;p
8. Salah satu keunikan di hostel ini, mereka mengizinkan kita untuk mencoret-coret dindingnya, menuliskan kesan-kesan kita selama tinggal di sana. And yes, I left my mesage on the wall 😉
9. Mereka juga provides a pick-up service untuk tamu-tamu yang stay minimal 4 hari di Hostel. Tapi hanya dari Bandara Beijing ke hostel. Sayangnya kemarin kita via Tianjin, lalu naik train ke Beijing. Jadi service ini ga bisa kita nikmatin 😉
10. Fasilitas lumayan lengkap. Ac, Heater, toiletries, buku-buku dan majalah di dalam kamar, Air panas dan dingin..ada kok
Negative points pasti adalah.. Tapi ga begitu berarti dibandingin semua kelebihannya. Salah satunya: Signal Wifi ga sampai ke kamar. Jadi kita harus ke lobby kalo mau internetan, trus lagi, ga semua kamar disediakan TV. Tapi buatku yang ga terlalu suka menonton TV, it’s not a big deal at all 😉
So, this’s all about my latest journey to Beijing. I really enjoy it, together with my husband, and my baby to-be 😉
Dan of course, kita udah punya planning baru untuk next destination.. Juni ini, kita bakal meng eksplore Penang, Malaysia, kota di mana aku bersekolah dulu, sekaligus introduce my husband to all my friends there 😉
See you for the next story
Wah, jd pngen jg nh,,!! Kpn yaa..??? Hmmm
begitu ada promo tiket, lgs deal aja 😉 urusan lainnya, belakangan de ^o^
Serasa baca buku panduan ke beijing mbak,lengkap,thanks ya
Hahahaha ini tulisan lama bangett :p
Beijing ni kalau pergi adalah masalah bahasa juga. Kakak jga takut nak tawar menawar. Jika tawar kita tak beli selalunya dia akan ikut kita juga. Tu buat kakak takut. Kakak pernah naik public transport lalu dia berhenti di tempat yang salah….aduhhhhh……
tapi itulah serunya kak.. krn saya pas kesana tak ada pakai tur.. kami berdua memang suka datang ke tempat yg bahasanya berbeda… jd ada semacam tantangan ;p.. itulah serunya saat traveling 😀