WISATA BUKITTINGGI: LOBANG JEPANG, SAKSI SUNYI PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA ~ Ini bukan kali pertama aku datang ke Lobang Jepang. Ketiga kalinya kalo ga salah inget. Datang lagi, hanya karena mau nunjukin ke anak-anak, salah satu peninggalan terkelam dari Jepang saat masa penjajahan.
Sebuah Lobang besar dan panjang, yang dibangun dari darah dan airmata bangsa kita sebagai romusha, alias tenaga kerja paksa.
SEJARAH LOBANG JEPANG BUKITTINGGI
Dari informasi yang terpajang di tempat bersejarah ini, Lobang Jepang dibuat untuk keperluan Jepang di masa penjajahan. Tidak cuma 1 yang dibuat, melainkan di beberapa tempat di Indonesia pun ada Lobang Jepang dengan tujuan pengintaian dan sebagai bunker. Selain di Bukittinggi, ada juga di Bumiayu (Jawa Tengah), Bandung dan Pulau Biak.
Tapi memang yang paling terkenal dan bahkan menjadi tempat wisata, ya versi yang Bukittinggi ini.
Diperkirakan Lobang Jepang dibuat tahun 1942, hingga 1944. Hanya 2 tahun untuk pembangunan terowongan sepanjang 1400 meter, lebar 2 meter dan kedalaman kurang lebih 40 meter di bawah tanah. Tapi memakan korban jiwa manusia yang cukup banyak. Mereka semua dipekerjakan secara tidak manusiawi demi membangun tempat perlindungan yang aman bagi Jepang.
Saat itu tenaga kerja yang dipakai kebanyakan dari pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Kenapa dari luar Sumatera, dan bukan warga Sumatera Barat sendiri? Iniiii salah satu strategi Jepang untuk menjaga kerahasiaan proyek supaya tidak banyak orang yang tahu. Tapi jangan lega duluuuu, orang-orang Sumatera-nya bukan ga disuruh kerja, mereka pun dikirim ke luar daerah untuk membangun Lobang Jepang di tempat yang lain.
BAGIAN DALAM LOBANG JEPANG
Saat terakhir aku datang, sudah banyaaaak sekali perbaikan dan beberapa perubahan di dalam.. Pertama kali datang, saat itu aku dan adik masih sekolah SD. Saking terkesannya dengan terowongan ini, masih tertancap jelas lubang yang dipakai untuk membuang mayat para pekerja ke dalam Ngarai Sianok. Ngeriiii. Tapi Kedua kali datang dengan teman-teman HSBC 2016, lubang pembuangan itu sudah ditutup, demi alasan keamanan.
Tapi aura kesedihan, suram dan kekejaman, masih terasa saat kami menyusuri lorong-lorongnya.
Apa yang menarik, adalah bagian dinding terowongan, dibuat dari tanah khusus yang dicampur air. Sangat kuat, dan bisa menahan serangan bom berkekuatan besar. Bahkan yaaa, gempa yang terjadi 2009 dan menghancurkan banyak bangunan di Padang, hanya menyisakan sedikit kerusakan saja di Lobang Jepang ini. Terbukti Jepang tidak main-main dalam merancang pembangunannya saat itu.
Di dalam sini, kita bakal melihat banyak ruangan yang dijadikan:
Gudang penyimpanan senjata
Ruang Sidang
Ruang Makan
Dapur
Penjara
Pintu Penyergapan
Pintu Keluar
Pintu Penghubung
Dinding dalam terowongan dibuat tidak merata, agar mengurangi gema, sehingga menutupi suara-suara penyiksaan yang terjadi di dalam.
KESAN SAAT MASUK
Merinding…… Di dalam sudah dibuat jalur bertangga untuk memudahkan para visitors. Lampu penerangan remang juga dibuat agar tidak terlalu gelap.. Namun tetap saja, tidak seterang itu.. Terkadang aku harus menyalakan senter di HP demi bisa melihat jalan lebih jelas. Yang mungkin phobia dengan ruangan sempit tertutup, disarankan untuk tidak masuk.
Ga kebayang, orang-orang yang disiksa demi membangun lubang ini. Saat melihat penjara yang dipakai mengurung, aura seram dan suram dengan penyiksaan yang terjadi seolah masih kuat berasa.
Tapi walaupun di bawah tanah, hebatnya, kami samasekali tidak merasa panas atau gerah, menandakan ventilasi di dalam memang bagus dan terjaga. Harus diakui, Jepang hebat dalam merancang pembangunannya. 👍👍
SATU SPOT YANG BIKIN GALAU ….😁
Iyeeeees, ada 1 bagian dari terowongan ini yang sempat bikin aku dan Fylly saling menebak, ini seriuuuuus ada tempat begini ditambahkan bagi visitors?
Yang dimaksud, adalah musholla wanita. Kecil, gelap dan jujur seram..
Beib, aku lebih rela keluar dari Lobang Jepang, dan mencari mesjid di luar, daripada sholat di dalam 😂😂😂😂. Ga maoooooo hahahahahahha. Ini keliatan terang karena aku pake flash yaaa. tanpa itu, ga kliatan apa-apa say . 😅
SUMMARY MENGUNJUNGI SPOT WISATA SEJARAH, LOBANG JEPANG BUKITTINGGI
Aku jujur ga terlalu ingat harga tiket masuk ke dalam, karena yang beli Raka. Tapi pastinya per orang ga lebih dari dari Rp20,000. So dengan harga segitu, ditambah fasilitas lengkap di dalam kawasan Lobang Jepang, masih worth it sangat. Anak-anak bisa belajar sejarah kelam yang dialami bangsanya zaman dulu saat penjajahan Jepang.
Bagian dalam terowongan masih sangat terawat, aman dan menarik. Aku saranin, untuk memakai jasa guide, supaya kalian bisa mendapat lebih deep informasi tentang sejarah bangunan bawah tanah ini. Kami tidak memakai guide samasekali, karena ngejar waktu jujurnya. Kuatir jadi kelamaan di dalam, dan makin telat untuk ke tempat lainnya.
Gara-gara inii, apa yang aku tulis juga terbatas, hanya berdasarkan dari plang-plang informasi yang terpajang di kawasan Lobang Jepang.
Kalau bisa jangan masuk sendirian yaaa. Takut nyasar, secara di dalam agak simpang siur sih, walaupun tanda exit ada terpasang.
Kami keluar dari pintu berbeda saat masuk . Jadi harus melewati banyaaaaaak tangga yang kiri kananya ramai monyet 😂😂. Untung jinak, ga nakal kayak monyet di Ubud. Sayang kami ga bawa buah-buahan karena ga tahu bakal keluar dari pintu berbeda gini.
Jadiiiii, jika kalian ke Bukittinggi, ayo datang dan belajar sejarah di Lobang Jepang ini. Recommended 👍👍, dan samasekali tidak membosankan di dalam.
0 Tanggapan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!