D'Cat Queen

Because Travelling is not just a passion, it is a life need!

MENU

Mei 2020

03

WISATA MYANMAR: GOLDEN ROCK PAGODA, BATU YANG MENOLAK GAYA GRAVITASI BUMI

golden rock pagoda, legenda golden rock

WISATA MYANMAR: GOLDEN ROCK PAGODA, BATU YANG MENOLAK GAYA GRAVITASI BUMI ~Kenapa sih pengen datang ke Yangon? Alasan utamanya karena Golden Rock. Ini semacam kuil  yang menjadi tempat utama para pemeluk agama Budha untuk datang dan berdoa.

 

Rasa-rasanya ada yang kurang kalau menyempatkan diri datang ke Yangon,  tanpa mendatangi tempat Golden Rock Pagoda. Walau pun sebenernya, lokasi kuil ini ga persis bener ada di Yangon, melainkan di Kyaiktiyo hill, sekitar 210 KM dari Yangon.

 

Desa terdekat namanya Kinpun Village dan dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan 2 cara, mau jalan kaki sekitar 11 km lagi ke atas, atau naik truk dengan bak setengah terbuka 😀

 

Iyeeess, truk gede yang biasa untuk mengangkut  material bangunan gitu. Tapi truk di sini udah dimodif kok, supaya bisa membawa penumpang lebih banyak ke atas :D.

 

Zaman sebelum ada truk disediakan untuk naik ke pagoda, rata-rata semua peziarah ya jalan kaki.. Itung aja sendiri bakal ngabisin berapa lama dengan jarak 11 KM , jalan menanjak curam, dan kecepatan kaki tergantung dari stamina masing-masing ;p

 

 

golden rock pagoda, legenda golden rock

 

 

Dan karena memikirkan itu, ditambah panas matahari Yangon lebih parah dari Jakarta, jelas aku lebih memilih naik truk, meski harus dempet-dempetan dengan bermacam manusia dan berbagai aroma ketek.

 

Untuuuuung aja cuy, sisi kiri dan kanan truk terbuka, jadi ga pengap dan bikin sesak napas ;p. Secara gara-gara aroma bau badan yang  menguar kemana-mana, bisa dibilang aku tahan napas sih selama naik ;p

 

 

 

GOLDEN EXPRESS TOUR, YANGON

Oke, jadi open trip ke Golden Rock Pagoda  kali ini, aku memilih untuk booking dari Golden Express Tour yang mana biayanya paling murah dari sekian banyak lokal tour yang lain.

 

Per-Orangnya cuma USD 30 , udah incude van berAC dan guide yang  bisa berbahasa Inggris. Nantinya peserta bakal ketemu di depan kantor Golden Express  pukul 5.45 am, yang mana ternyata ga jauh dari hotel tempat kami stayed, Downtown 15th street Yangon Hotel. Cuma 7 menit berjalan kaki.

 

Dan minivan yang menjemput beneran tepat waktu sih, pukul 5.55 pagi udah datang dan kami siap berangkat. Total peserta hanya 7 orang, ditambah 1 supir dan 1 guide. Minivannya bagus, bersih banget, dan dingin. Aku yang bener-bener picky soal transportasi , karena cendrung jijian kalo naik kendaraan yang jorok, kali ini bener-bener puas ama kebersihan dalamnya 😀

 

Guide kami kali ini laki-laki dengan suara ngebass dan bahasa Inggris yang sangat jelas dan gampang dimengerti. Bagus sih cara dia menjelaskan segala sesuatunya.

 

Itin yang dibuat dari Golden Express tidak langsung menuju Golden Rock Pagoda. Tapi singgah dulu di Htaukkyant War Memorial Cemetary, yang merupakan pemakaman dari tentara-tentara British commonwealth saat perang di Burma (nama lain dari Myanmar ) saat perang dunia ke dua.

 

 

golden rock pagoda

 

 

Kuburannya lumayan bagus, walo tidak terlalu besar. Di latarbelakangi bangunan putih dengan pilar banyak, yang sekilas seperti istana. Kami di sini hanya sekitar 10 menit, itu juga hanya berfoto di bagian depan. Tidak masuk samasekali.

 

 

 

SARAPAN DI REST AREA

Pukul 8 pagi, van berhenti di tempat istirahat yang sepertinya memang menjadi pusat rest area bagi bis, van dan kendaraan pribadi. Tempatnya luas, dan bersih.

 

Food court sepagi itu sudah banyak yang buka. Dengan bantuan si guide, aku akhirnya memilih makanan yang tidak mengandung pork samasekali, dimsum ayam dan Myanmar local noodle yang kuahnya terbuat dari kaldu ikan :D.

 

Ga usah ngarep enak kalo makan di peristirahatan gini. Dimsum ayamnya sedikit amis, bikin aku rada mual saat nyicipin, dan local noodle fix bukan favoritku samasekali secara aroma ikannya kuat banget ;p.

 

 

rest area yangon golden rock

 

 

 

Satu-satunya yang aku suka dari rest area ini, toilet mereka super bersih dan tidak bau sedikitpun. Seorang cleaner yang berjaga langsung sigap membersihkan toilet-toilet yang habis dipakai supaya tetep kering dan bersih.

 

Senengnya lagi, semua wc di Yangon termasuk di rest area  selalu menyediakan bidet alias semprotan air untuk cebok, sesuatu yang sangat berharga buat orang Indonesia hahahah..

 

golden rock pagoda

 

 

 

 

TIBA DI KINPUN BASE

Perjalanan dari Yangon ke desa terdekat dari Golden Rock, Kinpun Village, memakan waktu sekitar 2,5-3.5 jam tergantung kemacetan di jalan. Mungkin karena masih pagi, bisa dibilang perjalanan kami lancar tepat waktu saat itu.

 

Tiba di Kinpun Base, di sinilah waktunya beralih dari van ke truk menuju  Pagoda. Biaya USD30 per orang tadi,  belum termasuk biaya truk dan tiket masuk pagoda . Nah untuk naik truk , biayanya ga terlalu mahal, per orang dikenakan biaya MMK2000 (Kurleb sih IDR 21,165) untuk one way doang yaaa.

 

Ntar turunnya bayar lagi , harga yang sama ;p. Biaya truk bakal dicollect oleh guide , yang nantinya dikasih ke kernet truk pas ditagih.

 

 

golden rock legenda golden rock pagoda

 

 

Awalnya aku sempet berfikir truk yang dinaikin bakal terbuka, tanpa atap, dan semua penumpang hanya bisa berdiri. Ternyataaaa, tidak semenyeramkan itu ;p. Truknya sudah dipasang atap, dan ditambahkan kursi memanjang yang cukup untuk 6 orang tiap deretnya.

 

Dan kalo belum 6 orang, si kernet bakal teriak-teriak lagi untuk mengisi dulu kursi supaya bisa dimaksimalkan , huahahahaha… Kayak angkot banget dah…

 

Ada kali sekitar 20-30 menitan menunggu sampai truk bener-bener penuh. Dan ketika sudah memenuhi kuota, barulah si supir mau menjalankan truknya, mendaki bukit menuju ke atas. Di sini, pengalaman naik truk bagai rollercoaster , dimulai….;p

 

Dari awal, si  guide udah ngebilangin, “ntar jangan kaget ya, rasanya seperti naik rollercoaster. Pegangan aja yang kuat”. Aku anggab rada lebay, secara sebagai pecinta rollercoaster dan udah ngerasain naik beberapa rollercoaster extreme di Jepang, kayaknya ga mungkin jalanan yang cuma menanjak gini dibilang bakal mirip naik rollercoaster ;p. Dan ternyata…….

 

Rasanya memang ga kayak naik rollercoaster, tapi lebih mirip naik angkutan yang supirnya ugal-ugalan di atas jalanan yang berkelok ga abis-abis, sempit, sisi jalan satunya jurang yang hanya cukup untuk 1 kendaraan!

 

Bagi yang pernah jalan darat Tarutung -Sibolga, yang kelokannya ada 1200 tanpa henti, naaah kayak gitu tuh. Cuma yang ini lebih sempit lagi wkwkwkwkwk… Makanya truk di sini harus jalan berdasarkan sinyal dari atas. Kalo sudah diizinkan jalan, dia baru bisa jalan.

 

Ini untuk menghindari 2 truk saling ketemu di tengah jalan. Bisa laga kambing ntar ;p. Hebatnya, si supir pas jalanan naik, samasekali ga ngerem cuuuuy, dan itu bikin aku mabok parah -__-. Untung ga sampe muntah. Dan bersyukur, semua penumpang lain juga ga ada yang muntah. Kalo sampe iya, dipastikan itu bakal nular kelainnya huahahahhha..  Perjalanan naik ke atas , makan waktu sekitar 45 menit.

 

Berbeda dengan perginya, saat pulang cara supir mengendarai truk sedikit berbeda. Kalau pas tanjakan dia seperti tidak kenal dengan yang namanya REM, saat turun ke bawah dia justru berkali-kali nginjak rem terlebih saat tikungan tajam , membuat perut semakin mual dan bergejolak. Disarankan sambil ngucapin doa masing-masing supaya truk ga masuk ke jurang di satu sisi.

 

 

 

CABLE CAR UNTUK NAIK KE PUNCAK

Ada 1 alternatif untuk naik ke puncak bukit , yaitu cable car. Tapi tetep aja sih, masih harus menggunakan truk setidaknya sampai setengah perjalanan. Karena stasiun cable carnya masih harus ditempuh dengan truk.

 

Dan kalo mau naik ini, harus bayar tiket sebesar MMK 10,000 one way (Sekitar IDR105,820). Aku emoh, karena ga yakin dengan sistem keamanannya hahahaha… Jadi lebih memilih naik truk sampai ke atas

 

 

golden rock pagoda

 

 

 

GOLDEN ROCK PAGODA, MYANMAR

Sampai juga akhirnyaaa…. Semua penumpang turun, lalu rombongan kami diarahkan untuk membeli tiket dahulu yang mana ini juga ga include dalam biaya tur di awal. Harga tiketnya PER Orang MMK 10,000. Itu harga untuk foreigners. Kalau  untuk lokal seingetku gratis.

 

Dari tempat pembelian tiket, masih harus berjalan kaki ke atas, melewati banyak jualan yang dijajakan orang-orang lokal. Lalu setelah terlihat gerbang, di sini semua yang datang wajib melepaskan sepatu dan alas kaki. Tenaaaang, bisa dititipin ama penjaga, atau bisa bawa sendiri ke dalam tas. Aman kok.

 

Sempet terpikir, kaki bakal melepuh melangkah di atas batu di tengah terik matahari gini. Tapi ternyata, jalanan yang dilapisi batu putih, itu dingiiiiin, samasekali ga panas. Tapi yang dilapisi batu berwarna lain, naah itu sepertinya malah menyerap panas, menjadikan dia  puaanaas saat diinjak.

 

Dari sini sudah harus berjalan kaki tanpa pakai sepatu/sendal

golden rock pagoda

 

 

 

LEGENDA GOLDEN ROCK MYANMAR

Sebelum naik melihat Golden Rock Pagoda, akan ada semacam gerbang dengan 2 patung singa  raksasa dibangun di sisi kiri kanan seolah menjaga gerbang. Guide kami bercerita, kalau konon  ada seekor singa yang  menikah dengan seorang putri dan melahirkan putra mahkota.

 

Dia dipisahkan dari sang singa sedari kecil. Singa menjadi marah dan membuat keonaran di seluruh negeri. Saat sang putra dewasa, dia pun maju dan berhasil membunuh singa tadi, yang kemudian diketahui sebagai ayahnya. Sebagai  bentuk penyesalan, putra mahkota  membangun patung singa di bagian depan gapura sebelum memasuki Golden Rock Pagoda.

 

golden rock pagoda

 

 

Sementara legenda terkenal dengan Golden Rock sendiri, terkait dengan Budha yang dulu sering melakukan perjalanan, dan suatu hari dia bertemu dengan pertapa bernama Thaik Tha.

 

Budha memberikan sehelai rambutnya kepada pertapa, dan oleh pertapa, rambut tadi diwariskan kepada  Raja, yang menjelang wafatnya, langsung meminta untuk dibangunkan semacam pagoda berbentuk seperti kepala sang pertapa.

 

Banyak batu yang sudah dicari, tapi menurut Raja bentuknya tidak sama dengan kepala Pertapa. Karena itu ada sekitar 50 batu-batu  menyerupai Golden Rock, banyak tersebar di sekitaran kuil.

 

Miniatur Golden Rock banyak tersebar di sekitar kuil

golden rock pagoda

 

 

Sampai akhirnya batu yang dianggab menyerupai kepala Pertapa, ditemukan di dasar laut, dan dengan kekuatan magis, dibawa ke atas, dan dibangunkan pagoda sesuai permintaan sang Raja, sementara sehelai rambut Budha tadi, ditanamkan di antara batu sebagai penopang , yang dipercaya menahan batu sehingga tidak jatuh  selama 2500 tahun ini.

 

 

golden rock

 

 

 

 

DETIL DARI PAGODA GOLDEN ROCK MYANMAR

Tinggi pagoda Golden Rock ini hanya 7 meteran. Terletak di atas alas batu yang menopang , dengan ketinggian 7.6 meter. Jadi total keseluruhan kurang lebih 15 meter lah.

 

Pagoda berbentuk kepala pertapa ditempeli oleh banyak gold leaves yang ditempel oleh para peziarah pria. Wanita dilarang keras untuk memegang dan menyentuh pagoda, karena kepercayaan yang menyatakan wanita tidak boleh bersentuhan dengan monk atau biksu laki-laki.

 

Dan karena pagoda ini dianggab sebagai representasi kepala biksu Thaik Tha, maka otomatis wanita dilarang untuk menyentuh pagoda. Hanya diizinkan berdoa dari altar bawah atau tempat yang sudah disediakan khusus wanita.

 

 

golden rock pagoda

 

Dulu, banyak yang menganggab kalau golden rock  merupakan batu yang sama dengan alas batu yang menahan di bawahnya. Tapi penelitian sudah dilakukan, dan terbukti bahwa batu bulat di atas, dan alas batu di bawahnya, BUKAN merupakan satu kesatuan, melainkan 2 batu yang BERBEDA. Karena itu kenapa batu di atas masih tidak bisa jatuh hingga sekarang, tetap merupakan misteri.

 

 

2 batu yang berbeda, liat celah yang  ada di bagian bawah

golden rock pagoda

 

 

 

SISI LAIN DARI KUIL GOLDEN ROCK MYANMAR

Selain melihat pagoda yang terkenal ini, ada beberapa tempat yang bisa dilihat oleh para turis. Salah satunya patung Shwe Nan Kyin, seorang  wanita yang  dipercaya lahir dari sebutir telur, dibesarkan oleh orang biasa, dan akhirnya menikah dengan Raja Thaton.

 

Ada banyak cerita tentang Ratu ini, tapi pada akhirnya dia meninggal dan diyakini disebabkan oleh kejaran harimau. Sampai sekarang patungnya masih diziarahi oleh banyak Budhis Pilgrims.

 

Shwe nan Kyin, ratu yang dipercaya lahir dari sebutir telur

golden rock pagoda

 

 

 

WAKTU TERBAIK MENDATANGI GOLDEN ROCK PAGODA MYANMAR

Sebaiknya memang tidak datang di saat musim ziarah, yang mana jatuh di bulan November-Maret. Karena dipastikan di bulan-bulan ini, bakal rameeee sekali peziarah Budha datang  untuk berdoa dan beribadah. Samalah seperti musim haji.

 

 

golden rock pagoda

 

 

Tapi saat aku kesana, sekitaran awal Maret 2020, situasinya tidak terlalu rame. Mungkin karena akhir dari masa ziarah dan juga wabah korona saat itu sudah mulai terdengar walau pun belum massive di Asia Tenggara. Jadi aku beruntung masih bisa mengambil foto dalam kondisi tidak terlalu bocor.

 

Beberapa peziarah memasang alas tidur untuk berisitirahat di pelataran

golden rock pagoda

 

 

Para peziarah yang datang, kebanyakan menginap di hotel-hotel sekitar pagoda (bagi yang mampu), ataupun menggelar tikar di pelataran sebelum masuk ke pagoda (bagi yang budgetnya sangat terbatas). Sebuah jam pemberian Jepang, nampak terpasang di tengah-tengah pelataran.

 

 

Jam pemberian Jepang yang dipajang di pelataran

golden rock pagoda

 

 

 

 

BIAYA YANG HARUS DISIAPKAN SAAT KE GOLDEN ROCK MYANMAR

Seperti yang kutulis di atas, menuju Golden Rock ini aku membooking paket trip dari Golden Express seharga USD 30 per Orang. Harga segitu sudah include van PP dan guide berbahasa Inggris.

 

Lalu masih harus disiapkan biaya untuk:

  • Sarapan pagi di rest area (Tergantung budget masing-masing, tapi kisaran harga MMK 1000-5000)

  • Biaya naik Truk di Kinpun Base (Duduk di depan samping supir MMK 3000 One way, Duduk di belakang MMK 2000 one way)

  • Biaya cable car (yang kepengin aja, MMK 10,000 one way)

  • Tiket masuk pagoda (MMK 10,000)

  • Makan siang di hotel (tergantung budget masing-masing juga. Kisaran harga MMK 3000 – MMK 9000)

  • Tipping untuk guide dan supir. (Aku dan suami sih nyiapin MMK 20,000 dari kami berdua untuk supir dan guide). Tapi ini tergantung keihklasan masing-masing aja.

Rate MMK1 = IDR10.62  (as per May 2020)

 

 

 

Itu doang sih kisaran budget yang harus dipersiapkan.. Mungkin kalau pergi sendiri bisa jadi lebih murah, tapi juga pasti lebih ribet. Lagian open trip yang aku pakai ini udah paling murah sih dengan kendaraan yang nyaman dan peserta ga terlalu rame.

 

 

View dari atas hill

golden rock

 

 

 

 

YANG HARUS DIINGAT SAAT KE GOLDEN ROCK PAGODA MYANMAR

  • Pastinya karena ini tempat ibadah, jangan lupa untuk memakai baju yang sopan. Celana/rok pendek, baju tanpa lengan, dilarang keras. Ada sih tempat untuk menyewakan sarung-sarung yang nantinya bisa dipinjam oleh para turis, tapi aku ga tau apa itu gratis atau berbayar.

  • Saat menuju truk untuk balik ke bawah, akan banyak anak-anak kecil menjajakan jualan, dan mereka pada bilang, “Free, free, it’s for you”, saranku jangan diambil. Dari dulu aku ga pernah percaya dengan segala sesuatu yang gratis ;p. Takutnya pas udah dipegang, dipaksa untuk bayar pula dengan harga ga masuk akal.

  • Ga ada salahnya membawa payung, karena saat matahari bersinar, itu teriknya ampun-ampunan!

 

 

Ga kebayang saat gempa, amit-amit batunya keguling

golden rock

 

 

Layaknya Shwedagon Pagoda, Golden Rock juga sangat rekomen untuk didatangi. Malah sejujurnya aku lebih suka mendatangi tempat ini daripada Shwedagon yang bentuk kuilnya hampir sama dengan lainnya.

 

Sementara Golden Rock dengan keunikan batu yang ntah kenapa tidak terguling dan sudah bertahan selama 2500 tahun, rasanya lebih menarik untuk dilihat langsung ;p. Tapi tetap terpulang dengan selera masing-masing..

 

Para peserta trip Golden Rock

golden rock

 

 

 

Cerita lain tentang Myanmar Trip 2020

128 tanggapan untuk “WISATA MYANMAR: GOLDEN ROCK PAGODA, BATU YANG MENOLAK GAYA GRAVITASI BUMI”

  1. Bara Anggara berkata:

    wah jauh juga atuh itu mah 210 km,, lebih jauh dari Jakarta-Bandung..

    kalau harus jalan kaki menanjak sejauh 11 km mah, aku pun lebih baik naik truk, jauh bgt itu wkwk..

    Tarutung-Sibolga ngeri2 sedap emang jalannya, berkelok2 dan sempit. Nah kalau di golden rock pagoda ini lebih sempit lagi, dan naik truk begitu, pasti lebih deg-degan ya, walaupun sudah diatur supaya ngga papasan 2 truk.. tapi tetep aja, kebayang sih, 😀

    anyway, kenapa kisahnya pakai hewan singa ya? Myanmar itu kan dari dulu bukan habitat singa, kalau harimau ada. Pakai harimau aja harusnya biar lebih make sense hehe..

    masih berpikir keras gimana ceritanya tu batu masih tetep ngejogrok aja di situ, padahal udah di ujung batu bawahnya..

    -traveler paruh waktu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Naaah kamu tau kan seremnya jalan Tarutung Sibolga :p. Ini masih LBH sempit lagi hahahaha. Udh dag Dig dug lah selama perjalanan itu mas. Apalagi supirnya kayak lupa kalo dia baw gerombolan org di belakang hahahahaha.

      Itulah anehnya :p. Kenapa malah singa. Bukan harimau. Apa karena itu raja hutan, dan ini nikah Ama putri :D. Wassalam, namanya aja legenda . PAdahal legenda shwe nan kyin nya meninggal Krn dikejar harimau :p.

      • Agus warteg berkata:

        Jalan Tarutung Sibolga memang epik, jalan sempit kiri kanan hutan atau jurang. Berarti jalan di Myanmar lebih epik lagi ya.😁

        Apa mungkin dulu kala ada seorang biksu yang mengumpulkan tujuh buah dragon ball lalu minta pada naga agar bagi Golden Rock tidak jatuh ya? 😂

        Wow, ada putri yang lahir dari telor ya, jadi ingat dongeng putri Kaguya yang katanya lahir dari bambu.

        Untunglah ngga ada foto makanan, takut khilaf lagi puasa.🤭

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          Waaah kamu pernah ke Tarutung Sibolga mas? Naaah kalo jalan di sana aja udh sejelek itu, yg Myanmar LBH sempit lagi, kebayang gaaa? Hahahaha. Serem lah pokoknya.

          Hahahaha bisa jadi, jgn2 semua ini ada hubungan dgn dragon ball :D.

          Eh tulisan ku terbaru ttg makanan loh :p. Jgn sampe batal puasa ntr bacanya mas :p

    • Yossie berkata:

      Bayangin naik truknya kok mual ya.. Belum lagi kalau kecium bau ketek hahaha.. Aku pasti gak tahan tuh. Mesti bawa tolak angin atau minyak kayu putih 😂😂

      • Fanny Fristhika Nila berkata:

        Hahahaha iya mba. Hrs pinter2 nahan napas dah kalo naik truk ini :p. Untung yaaa ga ketutup rapet. Angin yg masuk bikin ga terlalu mual sih

    • Eryvia maronie berkata:

      Ya ampun ngeri bangeri bayangin track untuk naik ke atas dengan truk.
      Saya mungkin udah jerit2 tuh kalo ngebut tanpa rem dan samping kiri kanan jalan itu jurang, hiii….

      Btw unik banget Golden Rock ini.
      Tapi koq gak masuk dalam 7 Wonders ya?

      • Fanny Fristhika Nila berkata:

        Kayaknya kalo syarat bisa msuk ke 7 wonders lebih berat mba :). Borobudur aja ga msuk dlam 7 keajaiban dunia. Padahal kita berharap bisa msuk. Ga tau deh kriteria seperti apa yg bisa bikin masuk kesana

  2. CREAMENO berkata:

    Mbaaa, ngeri ngeri sedap lihat batunya, sudah diujung tanduk ituuuu :)) kalau saya nggak akan berani berdiri di bawahnya, pasti langsung membayangkan hal yang nggak-nggak :”””D

    By the way, 210 km lumayan juga jaraknya ya mba. Bisa 2-3 jam baru sampai tujuan. Tapi terbilang murah kalau hanya bayar 30 USD PP / orang. Apalagi kalau dapat van yang dingin dan bersih, secara saya juga picky banget soal kendaraan seperti mba 😀 jadi mau mencontek itinerary mba kalau one day saya dapat kesempatan balik ke Yangon, Myanmar :> meski harus berpikir ribuan kali dulu, akan berani apa nggak naik truknya ehehehe.

    Saya kira naik truknya hanya sebentar, ternyata 45 menitaaan. Lama juga mbaaa >,< saya sampai membayangkannya sambil baca cerita mba, bagaimana supirnya menyetir mirip supir bus malam yang ugal-ugalan di jalanan sempit, dan kemudian membayangkan juga saat turun harus kena rem terus-terusan. Duuuh, berasa ikutan mual padahal baru mendalami ceritanya saja *nggak tau deh kalau mengalaminya betulan, harus siap-siap kantong khusus sepertinya* :))))

    Ditunggu cerita-cerita berikutnya mbaaa, selalu suka ~ <3

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahaha aku juga sebenernya sereeem mba berdiri di bawahnya. Kebayang aja kalo sampe jatuh. Walopun selama ribuan tahun dia masih kuat berdiri sih :p amit2 yaa jgn sampe jatuh .

      Hahahaha EMG berasaaaaa banget naik truknya. 45 menit bisa mabok kalo ga kuat. Jalanannya ga ada niat di benerin kurasa -_-.

      Harga tiket yg Ama golden Express ini menurutku paling murah dan cepet sih mba. Krn kebanyakan ga ada yg bisa PP trus pada mahaaal semua

  3. Cipu Suaib berkata:

    Perjalanannya menyenangkan dan seru, pake deg-degan pula. Saya belum pernah ke Myanmar, pastinya akan mengagendakan ke golden rock pagoda jika punya kesempatan ke sini.

    Itu Cable car nya sepertinya sepi pengunjung ya… Apa karena semua sama sama merasa lebih aman naik truck ya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iya mas ga terlalu banyak yg pake cable car, Krn mahal juga :p. Dan lagian mau naik itu ttp aja hrs naik truk dulu. Jd rugi lah, jatuhnya dobel :p

  4. Nita Lana Faera berkata:

    Heee modar juga ye 45 menit naik minivan yang ugal2an gitu, hahah… Tapi terbayar dengan melihat tempat wisata yang juga menjadi tempat ibadah orang lokal ya. Naik cable car-nya gak seaman naik di Pahang ya, Mba, haha…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      45 menit itu naik truk mba nit hahahahah :p. Kalo naik minivan mah msh lumayan, ga nyampur Ama pengunjung lain :p. Sayangnya untuk naik ke atas memang wajiiiib naik truk :p

  5. Yofara berkata:

    Jadi kangen Yangon. Dulu saya tinggal di Yangon ada 5 tahun Mba. Tp ga pernah ke sini. Jalan2 selama di Yangon paling ke Mandalay. Terud ke Bangkok sama Singapur krn deket 🙈🙈🙈

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Waaahhh ortunya diplomat kah mas?

      Sayang dulu blm sempet ksana yaaa. Aku justru kepengin ke Myanmar Krn golden rock ini, bukan yg lain :D.

  6. Sayyidah Inayah berkata:

    mbak.. aku gumunan.. ha.. ha.. web mbak keren banget. saat masuk saya bingung mana tulisannya? eh saat saya pencet gambar saya mendapati blog traveling yang luar biasa. terimaksih mbak sudah menginspirasi saya dengan tuisan di blog mu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Makasih banyaaak mba, udah mampir dan baca2 blog saya . Jgn bosen main kesini yaaaa 😉

  7. Hastira berkata:

    unik banget batunya, mungkin batu yg ada di tol cipali kalau dibagusin gak tampak serem sepertinya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku jd penasaran loh mba am batu yg di tol Cipali ini. Udah ada bbrp temen yg nyebut2 ttg batu di tol Cipali. Aku sendiri blm pernah ngeh Ama batunya

  8. Matius Teguh Nugroho berkata:

    Eh, aku baru tau ada kereta kabel, kalo aku kayaknya bakal cobain hehe. Btw kenapa mobil van gak sekalian sampe atas, mbak? Gak kuat?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kayaknya memang udah perjanjian dengan masyarakat lokalnya ya mas. Jd supaya mereka juga bisa dapet penghasilan dr hasil penjualan tiket truk.makanya siapapun yg mau naik ke atas ya wajib pake truk.

      Kalo mau naik cablecar juga ttp aja hrs naik truk dulu. Itu yg bikin aku ga terlalu pengin naik itu. Bayarnya jd dobel. Truk iya, cable car iya. 😛

  9. Gustyanita Pratiwi berkata:

    Mbaaaaa, aasssyik ada apdatean trip yang kemaren

    Ckckckck, seruuuu sekaligus penuh perjuangan waktu naik truk yang penuh dengan aroma ketek samping-sampingnya wakkakak, tapi alhamdulilah lancar jaya ya mba walau sambil tahan napas dan ga sampai pengsan ehehe

    Klo berkelok-kelok kayak gitu berhubung aku blom pernah melintas tarutung sibolga, aku malah bayanginnya mirip yang mau ke puncak lawang, kelok 9 atau empat puluh empat apa ya kalau di padang tuh, lupa, tapi asli tikungannya tajem-tajem abis

    #baru tau yang namanya biget itu semprotan air yang ada di wc ahhahah

    Eh aku juga kalo transit makan di rest area cuma modal yang penting kenyang, urusan rasa aku makan sambil merem alias ga aku rasain, terutama klo model yang kuah-kuahan ikan, terlampau kuat boook klo kaldunya ikan xixii

    Pas nyampe objek wisatanya, asli keren parah, batunya bisa ga ngegelinding sejak ribuan tahun yang lalu, bener2 kekuatan semesta ga bisa diragukan lagi…memang benar adanya, untung pas ke sana walau sebenernya panas pas mijakin kaki ke lantai berbatu putihnya adem ya mbaaaa..tapi emang bener sih mending bawa payung aja buat jaga2 ga terlampau gosyong hihi

    Aku tertarik banget tuh sama yang cerita singa memporak porandakan negeri gegara ga dikasih ketemu ayahnya sapa,pas tau ayahnya singa, nyesel deh, sama satu lagi yaitu yang wanita yang lahir dari sebutir telur, menarik banget asli

    Terus yang di tempat wisata ditawarin apa walau bilangnya free aku juga suka ga main ambil, takutnya ternyata malah bayar hahahhaha, atau ada selipan kalimat apa dalam bahasa lokal yang aslinya ga gratis gratis amat ehehe

    Seruuu, aku selalu suka baca travelingmu yang gini, serasa aku kayak diajakin plesir juga, apalagi bahasanya enak mudah dimengerti (ala-ala gw banget gitu loh ga terlampau berat buat dicerna post-postmu tentang jalan2 tau tau uda rampung aja, tapi jadi penasaran selanjutnya akan ke objek wisata atau kulineran apa lagi hihihi)

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku ga pengen terlalu kaku, ntr malah g ada yg mau bacaaa nit hahahhaa. Kayak tulisanmu tuh, kayak sdg cerita lgs ke kita :D. Jd enak bacanya walo panjaaaaaang :p, tp ga bosenin.

      Sisa cerita ttg Myanmar tinggal kuliner doang nih. Kalo wisatanya udh abis semuaaa hahahah.

      Iyaaa, legenda2 di Myanmar itu banyak banget. Beneran sih orang sana itu mirip banget kayak Indonesia. Kan dan banyak cerita mitos juga di negara kita. Myanmar juga gitu. Anakku pasti seneng kalo dgr cerita2 gini.. sayang dia ga ikut kemarin.

      Nah iyaaa, kalo udh ketemu penjual di tempat2 wisata gini, aku tuh males nit. apalagi yg sampe maksa jualannya. Pake acara nipu bilang gratis ternyata kmudian bayar. Duuuh udh banyak jenis scan gitu

  10. Arif Rudiantoro berkata:

    Wah aneh ya Sob baru tau kok ada batu gitu,
    Mungkin batunya mengandung magnet sehingga ngak bisa jatuh, kalau batu biasa sih pasti sudah jatuh mengingat batu sebesar itu berada di lereng tebing,
    Kok ya itu ada orang yg berani di bawah batu klo glundong bagaimana haha

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Salep skr pun aku masih penasaran mas, kenapa nih batu ga bisa jatuh :p. Bisa jadi kali yaaaa ada magnetnya. Abis blm ada penjelasan ilmiah sih :p

  11. Sandra Hamidah berkata:

    Unik ya mba batunya ga jatuh.. Aku ngebayangin bau ketek n muntah tadi tapi pengalaman seru banget ya sensasi nya untung pada bersih. Ditunggu kisah selanjutnya mba Fanny heheh

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      KeajaiBan alam ya mba. Sampe skr msh blm ada penjelasannya kenapa batu ini ga jatuh . Penasaran aku 😀

  12. Reyne Raea berkata:

    hahahahahahahahhahahahaa, mau ngakak dulu, ya ampuunnn, ini sebenarnya wisata ke tempat agamis gitu, tapi kok ya kayak komedi banget perjalanannya.
    Dan sama sekali nggak rekomen bawa anak-anak ya hahaha.

    Beneran deh, dari membaca bau ketek aja, perut saya udah agak bergolak, liat di foto aja udah membayangkan bagaimana teriknya panas di sana, karena semua yang pernah saya baca tentang traveling ke negara ini itu panaassssss, jauh lebih panas ketimbang Indonesia 😀

    Trus Mba, itu 200 KM, nggak jauh Mba, tapi jauuuhhhh buanget hahaha.
    Emang nggak diragukan lagi deh jiwa traveler Mba Fanny, karena saya baca aja udah ngos-ngosan.
    Apalagi membayangkan naik trus setengah terbuka seperti itu, melewati jalanan berkelok.
    Mending roller coaster kayaknya ya 😀

    Itu mengingatkan saya pertama kali ke Bromo belasan tahun lalu, kami naik bus mini dari Probolinggo, dan naik ke Bromo, saya hampir muntah plus bergidik.
    Lah duduk di belakang di samping ayam, trus supirnya ugal-ugalan, trus ada jurang di mana-mana dan jalannya masih keciiilll banget dan rusak, belum sebagus sekarang 😀

    Apalagi kalau naik truck gitu ya Mba, kita nggak kejungkal keluar juga syukur-syukur hahaha.

    Terus, yang ditakutkan adalah kalau ada yang muntah.
    Saya tuh mabukan banget kalau naik kendaraan terlalu goyang, apapun itu.
    Tapi biasanya nggak sampai muntah.

    Yang bikin muntah itu karena orang lain muntah, saya ikutan deh hahahahaha.
    Belum lagi ketambahan bau ketek ya? qiqiqiqiqiq

    Sampe di lokasinya juga deg-degan Mba, ye kan kali aja pas kita datang terjadi kejadian luar biasa, batunya menggelinding hahahaha.
    Sumpah ya itu serem banget, dipastikan saya ogah meski hanya lewat di bawah batu itu, kalaupun lewat saya pasti lari.
    (makanya ya saya nggak ke mana-mana, terlalu penakut plus ribet! :D)

    tapi terlepas dari semua kelucuan dan drama di perjalanan, saya rasa semuanya tidak bisa ditukar dengan apapun, karena merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan banget.
    Kapan lagi kan bisa naik kendaraan perang zaman dulu hahahahahahah

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aaghhhhhjj Rey, aku ga bisa bayngin naik kendaraan umum tp di samping ada ayam segalaaaa hahahaha. Kurasa aku bisa beneran muntah sih. Apalagi kalo sampe tuh ayam bau :p.

      Nah iyaaaa, aku sndiri biasanya kuat nahan muntah. Tp kalo sampe ada yg muntah dan baunya kecium,waduuuuh itu bisa auto ikutan muntah sih :p. Aku ga kuat nyium aromanya. Kayaknya aku mnding nyium aroma ketek drpd aroma muntah orang hahhhh.

      Duuuh amit2 yaaa kalo sampe ada gempa misalnya trus tuh batu terguling. Sumpah aku penasaran sih kenapa nih batu bisa ttp ga jatuh. Hrsnya ada penjelasan ilmiahnya yaaa. Tp aku belum nemu sampe skr

      • Reyne Raea berkata:

        euyyy ga mau bau keduanya aahh, ampuuunnn
        Bukan cuman baunya orang muntah, denger orang muntah aja langsung byor dah.

        Saya jujur malah baru tahu di postingan Mba ini tentang batu ajaib itu, meskipun ajaib tetep saja saya ogah dan ngeri di bawahnya.

        tapi bener sih, seharusnya ada alasan ilmiahnya.
        Entah poros bumi atau apalah, yang jelas liatnya ngeri dahhh hahaha

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          hahahahha amit2 reeeey, kalo sampe ada yg muntah aku bendera putih daah ituuuu hahahaha… ga kuaaaat baunya.. mnding aku nyium bau ketek ajaaa ;p.

          naah itu, aku sbnrnya pgn tau banget alasan ilmiah kenapa batu ini masih bisa berdiri kokoh 😀

  13. Dewi Ratih Purnama berkata:

    Ya ampun.. petualangan banget mba.. luar biasa pengalamannya.. ajrut2an dan uji nyali yaa.. huft.. Ajaib ya batunya ribuan tahun ga jatoh 🙈 pas yang naik van ga ada fotonya ya mba? Truknya terlihat rapi dan nyaman

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ada sih mba. Tp memang ga kupajang di blog foto yg naik Van :p. Yg pasti Van biasa, kayak model Hiace gitu. Bersih dan sepertinya baru , jd masih nyaman banget.

  14. Akbar S. Yoga berkata:

    Saya kayaknya pas naik truk yang mirip angkot ugal-ugalan itu pasti isi perut keluar kabeh. Huhu. Menyedihkan memang diri ini gampang mabok.

    Kok bisa ya bertahan begitu batunya, padahal letaknya rada miring? Apakah ada unsur-unsur gaibnya? Wahaha. Oke, ngawur. Alas batunya yang datar itu mungkin cukup kuat sebagai pijakan maupun penopang jika lihat fotonya yang dari bawah.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Waah Yog, susah nih kalo kesini :D. Jalanannya serem begini. Ga ada tanda2 bakal dibagusin untuk bbrp THN kedepan :p.

      Walopun minum Antimo, ttp mabok Yog?

      Tp walopun dasarnya yg menjadi alas besar, ttp aja batunya sendiri miring loh. Makanya aku takjub kenapa bisa ga jatuh . Apa g ada gempa bumi ya di sana … Ga kebayang kalo ada goncangan kuat

  15. Himawan Sant berkata:

    Ya ampuuun itu keren banget sih … ngetrip pakai truk begitu!.
    Harusnya ya lokasi wisata di Indonesia juga gunain mobil jadul begitu, kan jadi tambah berkesan buat para pelancongnya.

    View di bawah Golden Rock juga apik. Dilihat dari kejauhan seolah baru besar itu siap menggelinding 😁.

    O, iya di Jogja juga ada posisi batu yang seolah ‘mlingkik-mlingkik’ alias kesannya mau bersiap gelinding gitu, kak.
    Namanya Watu Goyang.
    Tapi ya areanya ngga ditata secakep Golden Rock ini.
    Cuma dipoles taman dikit dan alami apa adanya 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kayaknya kalo ke Jogja aku hrs liat deh batu yg kamu maksud mas. Aku tuh suka penasaran Ama hal2 yg ga masuk akal gini. Penasaran aja pgn tau jawaban ilmiahnya kenapa :D.

      • Himawan Sant berkata:

        Siiip, kak ..
        Ntar didatengin aja lokasi Watu Goyang.

        Buat menuju ke lokasi batu yang unik itu melewati titian jembatan bambu yang tinggi banget nempel di tepi tebing.
        Bikin deg-degan tapi seru juga nglewatinnya 🙂

  16. Ranny berkata:

    Mungkin aq kurang traveling, keknya ini salah satu tempat yang luas dan nggak boleh pakai alas kaki ya selama berada di dalamnya. Keren!Terlihat bersih juga di sepanjang area ya, Fan.
    Takjub banget dengan golden rock ini, memang misteri Ilahi, ya.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Kalo tempat terluas ga bisa pake alas kaki, rasanya Masjidil haram lebih luas Ran :D. Tp juga jauuuuh LBH bagus.

      Kalo golden rock, luas juga tp ga segitunya. Apalagi batu2 penahan panasnya walo berfungsi baik, tp ga terlalu bersih. Kakiku ttp kotooor pas mau pake sepatu lagi :p. Untung bawa tisu basah.

  17. Hebat berkata:

    Wah habis corona kesini wajib keknya nih

  18. thya berkata:

    kirain mba fanny bakal milih jalan kaki 11 km, biar sekalian olahraga.. wekekek.. ternyata ikutan naik truk..

    beruntungnya truk udah dimodif ya mba fan.. ada atap plus kursinya.. jadi lumayan lah nyaman dikit meski ugal2an nanjaknya.. hihi.. kalo aku naik kayak gitu langsung jekpot kayaknya, isi dalam perut keluar semua. haha..

    btw, itu batu bener2 ngelawan grafitasi banget yaa.. udah diujung gitu tapi gak jatuh dong.. apa di lem kali itu ya.. haha..

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Isshhhh Amit amit mbaaa. Mnding naik teuk daah :p. Bisa semaput aku kalo harus jalan kaki 11 km hahahahaha.

      Untungnya aku memang ga gampang mabok, kalopun mual tp slalu bisa nahan. Asal jgn ada yg muntah aja. Justru bau muntahan dr org lain bisa memicu aku yg tadinya ga mau muntah malah muntah beneran :p

      • Reyne Raea berkata:

        Hahahahaha, mending nahan mual juga kali ya Mba ketimbang jalan kaki 11 KM, mana jalannya kek gitu hahahaha

        • Fanny Fristhika Nila berkata:

          kalo jalan kaki 11 km, aku pingsan dengan kondisi panaas begitu dan nanjak wkwkwkwkw. pas di jepang aku rekor pernah jalan kaki dari pagi ampe malam total 19 km. tp itu winter dan jalannya bagus hahahahaha. kalo panas trus nanjak, maaaappphhh ga sanggub kakiku ;p

  19. Rudi Chandra berkata:

    Banyak legenda yang menarik ya Mbak, kayak singa dan putri dari telur.

    Tapi kok singa ya? Emangnya di sana habitat singa?

    Posisi batunya emang unik, bisa nggak jatuh selama ribuan tahun.

    Meski jauh dari Yangon, menurutku tempat ini wajib dikunjungi kalo lagi di Yangon sih.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku sukaa kalo baca legenda2 gini mas :). Apalagi kalo ajakin anak2, merek pastiii banyak nanya deh kalo udh denger mitos ato cerita apapun.

      Bener banget, kalo ke Yangon, jgn ski utk DTG ke tempat ini

  20. Indah Juli berkata:

    Jadi ngebayangin perjalanan darat Tarutung – Sibolga saat pulang kampung, nahan pengen muntah dan deg-degan sepanjang perjalanan padahal supirnya canggih.
    Penasaran dengan batu Golden Rock ini, sampai kubesarin fotonya, hehehehe
    Menarik ya cerita-cerita unik yang menyertai pagoda ini, bikin penasaran ingin melihat langsung.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahaha, aku jd kangeeen loh Ama Tarutung Sibolga kelokan itu :p. Apalagi kalo ngelewatin air terjun2 nya dan batu lubang mba. Hiks, beneran kangeeen banget pgn pulkam :(.

      Mitos yg menyertai batu ini sbnrnya yg bikin menarik :). Jujur aja akupun DTG ksana Krn tertarik dengan ceritanya 🙂

  21. febridwicahya berkata:

    Ini golden rock, punya mitos seperti Batu Blenengnya Tol Cipali ngga wgwgw

  22. innaistantina berkata:

    Mbaaaa, bicara tentang nahan napas, entah gimana ceritanya, saya tuh punya kemampuan buat nahan napas agak lama. Semacam napas dari mulut gituuu, xixixixii.

    Terutama di saat-saat genting harus masuk toilet umum yang iyuhhh banget aromanya, atau di tempat-tempat umum seperti angkutan umum, pas antri dengan berjubel aneka manusia dengan aneka bau bertebaran.

    Btw, tadi seklias liat patung yang rebahan, kirain orang benerannnn

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahaha kalopun terpaksa aku jg bisa mba, tapi kan ttp jijik yaaa kalo masuk ke toilet yg jorok apalagi kalo sampe ranjaunya msh ada hahahahaha.

      Walopun aku tahan nasp, ttp aja bakal mau muntah liat yg ditinggalin :p.

      Memaaang patungnya rad serem sih.dibuat mirip banget kayak orang :p

      • Reyne Raea berkata:

        Mba Innaaaa, mending mah nafas dari hidung kalau ada yang bau, ketimbang dari mulut hiii, itu aromanya nempel di mulut hahahahahaha

  23. Nurul Sufitri berkata:

    Wuih, pasti mengesankan banget ya mbak Fanny sampai naik truk segala, mana umpel2an bau kelek hahaha 🙂 Untung guide nya bagus, jelas jelasin ke wisatawan. Iya ya, harta karun banget kalau toilet luar negeri ada penyemprot air di toiletnya. Itu kelihatan mau jatuh ya batunya. Ternyata sejarahnya menarik juga. Oh, begitu ya, jangan mudah percaya kalau ditawarin barang gretong di sana? Sinar mataharinya terik bener.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah semuanya terbayar pas melihat si golden rock mba :). Bau ketek dan semuanya, lgs lupaaa hahahaha.

      Rekomen bnaget lah tempat ini. Wajib datangin kalo ke myanmar

  24. ainun berkata:

    kalo aku juga sama milih ikutan open trip kalo obyek wisatanya begini, jaraknya aja jauh banget dari kota. diitung itung jatuhnya bisa lebih hemat.
    waktu pertama tau ada golden rock, aku sampe mikir ‘ini batu benerna kah?’ ternyata beneran batu.
    magic sekali, batu segede itu nggak nggelinding,

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Yaaa kaaan. Aku juga penasaran bangetttt kenapa bisa begitu. Ya tapi maklum aja sih, karena kalo mau ngikutin agama, kadang2 EMG ga masuk logika reasonnya.

      Tapi kalo dicari jawaban ilmiah, msh blm nemu kenapa bisa gini :p

  25. nyi Penengah Dewanti berkata:

    Ini sih keren banget mbaa. Iya aneh kan ya batunya ga jatuh padahal kurang dikit lagi lho. Jadi ngayal kalo baru jatuh dunia hancur eaaaa efek banyak nonton pilm hahah. Masyah bikin mupeng pengen bisa main ke sana Mbaaa

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku sih bener2 penasaran kenapa ini batu sampe ga jatuh. Apalagi udah ribuan tahun. Keajaiban alam bnget ya mba. Kuasa yg Maha Esa 🙂

  26. Farah Salsabila berkata:

    Aaa Farah selalu kagum sama tulisan travel kakak 😍.
    Btw Farah ada nge e-mail kakak nih kak, Farah mau tanya tanya tips travel gituu 😍

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Faraaah maaf yaaa baru cek emailnyam sudah aku bales ;). Tengkiuuu udah mampir kesini 😉

  27. Ella Fitria berkata:

    Auto bayangin jalan kaki sejauh itu. Ahaha
    Bner bgt mending naik truk meskipun bau ketek di mana2, drpd kaki gempor nggak sampai2 kan. Sepakat bgt kl nemu toilet yg ada airnya tuh bahagia bgt, apalah kita yg kl cebok nggak merasa bersih kl nggak pke air🤣

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyaa mba, aku mah lebih emoh lagi disuruh jalan kaki securam dan sepanas itu hahahahaha. Mnding nahan napas sepanjang jalan sih :p.

      Yaaa kaaan, cebok Ake air itu ga bisa dikompromi buat kita orang Indonesia :p. Berasa ga bersih Ake tisu doang

  28. Mirna Rahardjo berkata:

    wah udah 2500 tidak terguling tapi tetep ngeri sih itu kalo kata orang jawa “njantil” kurang dikit gitu kek mau jatoh batunya, btw kalo ada anak kecil yang menjajahkan dagangannya terus ngomong free aku jadi keinget pas umroh dan mampir ke Masjid Quba, sebelumnya aku udah nonton vlog orang kalo jangan megang jualan anak kecil di tempat itu karena bakalan drama, eh beneran pas ada salah satu temen jamaah pegang eh drama nangis gt minta dibeli semua, untung ada pembimbing yang berani negur anaknya pake bahasa Arab.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Aku jg masih ga abis ukir kenapa yaa batunya bisa ga jatuh gitu :o. Ajaib sih memang. Keajaiban alam banget.

      Naaah, aku dari dulu belajar utk g terlalu tertarik dgn jualan2 yg dijajakan di tempat wisata gini Krn pasti hrgnya digetok. Apalagi kalo dibilang gratis.. duuuh ga bakal percaya. Terlalu banyk scan model begitu. Yg ujung2nya turis yg telanjur megang disuruh bayar

  29. andiyani achmad berkata:

    kebayang ini perjalan ke golden rock pagoda, bener-bener seru dan agak serem buat aku yang takut akan ketinggian

  30. Roosvansia berkata:

    Pertama. Aku ENVY, ahhhh kapan aku bisa jalan2 keluar negeri hahaha. Ijinnya remponggg euy.

    Kedua. Ttg batu itu, apa jangan2 didalem tanahnya itu ada satu hal keajaiban alam yg bikin spt magnet gitu ya *mulai sotoy.

    Ketiga. Its free for you juga berlaku di Baliiii. Ahhh rasanya aku ingin kaburrrr kalau diserbu anak kecil gitu.

    Seremmm hihihihiii

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Ijin utk cutinya yg ribet ya mba? Ada sih yg aku tau bbrp instansi yg memang agak susah kalo mau cuti. Tp mba, zaman lagi Corona gini, feelingku mah cara kita traveling ga bakal sama lagi kayak dulu :(. Ada yg bilang bakal ada banyak perubahan, dan virus ini diperkirakan sampe 5 THN bakal ttp ada. Jadi ga mungkin cara kita trveling bisa sama kayak dulu. Sedih sih aku

  31. mamaayuutami berkata:

    Karena semenjak berkeluarga waktu traveling berkurang, jadi seneng kalo baca artikel ttg traveling. Jadi tau mana2 deh, ikut terbawa suasana kayak ikut jalan2 juga hihihi

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Sering2 mampir yaaa mba ayu ;). Moga2 stok ceritaku bisa cukup sampe aku bisa jalan lagi pas wabah ini mereda hahahaha :p.

  32. JUSTIN berkata:

    Mba Fanny, jadi untuk ke pagoda itu bisa nail cable car, truk, atau jalan kaki ya? Truknya sama atau beda sama yg sebelumnya?

    Btw legendanya kok seru seru sih. Batunya ternyata terinspirasi kepala Buddha, terus dapatnya di bawah laut (itu gimana cari dan ngangkutnya wkwk), terus ada putri lahir dari telur, wah kalau ada bukunya bakalan seneng bacanya.

    Oh cerita dikit, aku pernah tuh naik truk dulu pas di Jogja, dari kota naik menuju kaki gunung Merapi. Gak kayak kamu dikasih kursi, itu bak truk apa adanya cuman dikasih terpal biar gak keujanan wkwk. Dulu aku milih berdiri biar kena angin. Tapi itu kan dekeut ya, kalau ini lintas kota jauh bet gitu, mending duduk bisa sambi tidur…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iyeeees mba, jadi bisa naik truk, cable car ato jalan kaki :p. Tp aku ga nyaranin lah, gila aja securam itu pake jalan kaki segala kaki wkwkwkwkwk. Bendera putih kalo aku mah. Triknya sih beda ntr, bukan trus yg sama Ama yg kita pergi.

      Namanya legenda mba, kadang2 suka berasa ajaib :D. Tp diceritain sih, orang yg mampu mengangkat batu itu dr dasar laut, memang sakti :D.

      Aku ga kebayang sih kalo hrs berdiri huahhahahahaha. Ga tahan juga, mana curam begitu :p

  33. Riza Alhusna berkata:

    Perjalanan anda bikin saya mupeng.

    Pliss, ajak gue kalo mau piknikkk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      kalo wabah udah ilang, yoooook kita double date ama pasangan masing2 ;p hahahaha

  34. Diandroid berkata:

    gambar pertama liatin apaan dahh 😀

  35. Nurul Sufitri berkata:

    Wah, kok mbak Fanny mikirnya naik cable car kurang pengamanannya? Padahal bisa menikmati pemandangan dari atas kan seru hihihihihi 😀 Oh gitu ya, kayak nemuin harta karun ya kalau toilet di lur negeri tuh ada semprotannya wkwkwkwk biar bersih.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      secaraaa ini myanmar mba ;p… kalo di jepang mungkin aku bakal naik krn yakin ama maintenancenya ;p

  36. Hendi Setiyanto berkata:

    aku pun mikirnya sama, gimana kalau ada gempa/angin puting beliung/tanah longsor hmmm tapi itu kenapa ga longsor merupakan rahasia alam.

  37. Ami berkata:

    Aroma ketek tuh macam mana mba? :v
    Gilaaaa keren gede banget golden rock, tapi aneh gak jatuh2 ya itu batu
    Gak kebayang kalo ada gempa, posisi orang ada dibawahnya aduh ngeri

  38. Dyah berkata:

    Wah … jadi semangat mengatur jadwal ke Myanmar. Tadinya mau di pertengahan tahun ini. Tapi karena corona, ya harus diundur mungkin tahun depan. Btw, untung banget ke sana awal Maret ya. Itu saat-saat terakhir sebelum Indonesia tutup penerbangan masuk, bukan?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      iyeees mas.. itu aja ampir batal krn suami sempet susah minta approval ke kantor. tp untung akhirnya diapprove. kita tetep jalan deh :D. nyesek aja kalo sampe batal

  39. Mutiara berkata:

    Hmmm biasanya yang aku denger, orang2 travellingnya ke thailand, kali ini ke myanmar. Kalo dari segi biaya, lebih murah ke thailand atau myanmar ya?
    Kenapa kepikiran ke golden rock? Apa ini tempat wisata yang bener2 harus dikunjungi di sana?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      krn aku rutin traveling mba, jd pilihan negaraku cendrung yg ga mainstream ;p. thailand aku jg prnh, tp krn myanmar 1-1nya negara asean yg aku blm dtangin, jd waktu itu lbh milih myanmar;)

      kenapa ke golden rock, krn aku ga suka kuil sbnrnya. buatku sama aja bntuknya di mana2.. tapi golden rock beda.. ada batu yg ribuan tahun ga terguling, itu aja udh bikin penasaran 😀

  40. Himawan Sant berkata:

    Ijin datang lagi buat baca ulang, ya. Soalnya suka baca kisah batu ‘ajaib’ yang nangkring ini 🙂

  41. Khanif berkata:

    jiahaha gak kebayang ya naik trucknya hempit-hempitan gitu, kalo gw sih udah mabok duluan mbak :D.. btw cerita pangeran yang membunuh singa ayahnya sendiri sekilas mirip cerita sangkuriang 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      untung sisi kiri kanannya, ga ditutup… serius muntah juga sih aku kalo gitu ;p

      iyaa mirip cerita sangkuriang.. beda binatangnya aja ;p.

  42. Jalan-Jalan KeNai berkata:

    Kayaknya lebih seru naik truknya, ya. Tapi, bacanya juga bikin saya deg-degan. Boleh gak sih kalau ada yang sampai berteriak kecil. Khawatir yang lain jadi terganggu 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      rameeee kok mba yg gitu hahahahaha.. apalagi turis juga banyak yg naik ini. wajar aja kalo sesekali mereka teriak :D. jd pasti ada kok yg ribut2 gitu hihihih

  43. Astriatrianjani berkata:

    Saya ngeri banget bayangin jalanannya yang nanjak, belok2, trus sempit. Bisa serangan jantung kalau enggak kuat, apalagi pinggirnya jurang😖
    Padahal saya juga tinggal di pegunungan, tapi selalu takut kalau lewat jalan begituan.

    Ajaib banget ya udah 2500 tahun tapi batunya bisa nggak jatuh, padahal kalau dilihat di foto agak miring lho. Apa mungkin ada unsur magisnya? Masih misteri ya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahah wallahualam mba :p. Kuasa Tuhan lah sampe batunya ga jatuh selama ribuan THN ini 😀

  44. Dinilint berkata:

    Seru banget baca cerita tentang Golden Rock di sini. Komplit dan bikin aku tambah nyesel kenapa kemarin pas ke Myanmar nggak sempet main ke sini. Ah,, apa aku pergi ke Myanmar lagi dan ngelihat sendiri si batu ajaib ini ya?

    Tapi sebenernya yang paling menantang malah naik truk di jalanan terjal berkelok-kelok itu. Penasaran kek mana rasanya. Haha

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Balik lagiiiiii hayuuuuk :D. Ga nyesel lah mba ke golden rock ini. Takjub aja ngeliat batunya dari Deket , tp ga terguling gitu :D. Pake travel yg aku pake itu udh bagus dan murah banget.

  45. Reisha berkata:

    Udah beberapa kali lihat foto temen di Myanmar, kayaknya menarik juga ya. Ke negara-negara ASEAN udah pernah semua kah mba?

  46. kyndaerim berkata:

    Pertama kali mampir ke blog ini, langsung disambut sama kucing lucu, hehe..

    Btw, baru tau aku tuh kalo ada wisata unik di Yangon. Kalo di Sumut adanya batu gantung, kurang lebih mirip-mirip nih 😀

    Salam kenal mbak Fanny 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Naaah yg di Sumut aku pernah denger mba, tp ga tau di mana. Padahal aku orang Sibolga loh. Aku taunya di sana Batu Lobang hahahaha :D.

      Persisnya di mana yg batu gantung? Kalo ntr mudik ,aku mau sempetin datang liat batunya

  47. Eksapedia berkata:

    WAh mantap sekali tripnya ke Myanmar kak, aku malah belum pernah sekalipun ke luar negeri. Wkwkwkw.. pernah keluar pulau, tapi itu pas piknik sekolah #Lahhh..
    😀
    Padahal di Semarang yang aku anggep panas aja masih panasan Jakarta, apalagi di Yangon..
    Huhuhu

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Jakarta itu blm ada apa2nya dibanding panas di Yangon mas :D. Apalagi di Kamboja, aku sampe demam pas trakhir kesana :D.

      Mas di Semarang yaaa.. aku suka tuh kotanya, tiap kali mudik ke solo, aku slalu lewatin Semarang, mampir beli lumpia Ama mkan nasi goreng babat :p. Jd kangen ihhh kesana

  48. Lasmi berkata:

    Aduuh, ngeri ketimpah masa lihat ada orang di bawah pagoda batunya.
    Betewe, di kampung saya juga ada loh truk yang keneknya bakalan teriak-teriak nyari penumpang dan baru berangkat kalau udah penuh sesak.
    Kira-kira udah mirip Yangon belum? Wkwkwk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      hahahah akupun kdg ngebayangin ini kalo ampe ketimpa batunya gimanaaaa serem bangettt ;p.. tp udah ribuan tahun masih aman, jd agak tenang mba.. hahahaha aku prnh tuh liat kendaraan yg kalo penuh baru jalan ;p.. agak mirip memang begitu ;p. untung ini penuhnya cepet mba, kalo lama malesin juga

  49. Ririsnovie berkata:

    Truk yang model itu ada di buku anakku..kendaraan khas myanmar. Lupa euy namanya
    Terbayar ya mbaak, setelah naik truk dgn jalan dan sopirnya luar biasa, akhirnya melihat panorama yg indah bangeet..

  50. Phebie berkata:

    Misterius sekali ya batunya, dan menarik info soal representasi dari apa…
    Wah saya penggemar roller coaster mbak, cuma nggak pernah tuh nganggep naik kendaraan dengan jurang berkelok kelok sebagai roller coaster…wkwkwk…uji nyali iya…

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Iiihhh bisaaa nih kita main rollercoaster bareng mbaa hahahhaha. Iyaaa sih, lebih mirip uji nyali jalanan truknya. Sikap mata dikit bhaaay sudaaah 😀

  51. bang Day berkata:

    Kok saya serem liat batunya.. kepikiran lagi ramai orang di bawahnya trs ada gempa dan batunya menggelinding.. iih. Parno sendiri heheh.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Hahahahah jangan mikiiiir yg gitu dong mas :p. Ntr malah takut beneran :p. Kita anggab ajalah memang ada kejaiban di sana hahahaha

  52. Salman berkata:

    Wah, baru aja liat golden rock ini di acara tv. Kagum juga sih. Bisa y gak geser gtu batunya, padahal tumpukannya gak meyakinkan banget. Dan ternyata butuh perjuangan juga yah kalau mau ke situ.

    Btw tumpangannya mirip sama yang di kampung saya, cuma gak ada kursi sama atapnya. Dan memang kalau ke atas itu gak pake rem mba. Klo g bakalan susah nanjaknya, apalagi truk yang banyak muatannya gtu, bisa mundur lagi ke belakang, wadaw.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Wkwkwkwkwk ya Allah aku ga bisa bayangin kalo sampe mundur lagi maaaas :p. LBH sereeeeem hihihi… Perjuangaaan banget, tapi setidaknya udh ga disuruh jalan kaki lagi mas. Dulu jalan kaki soalnya :p

  53. Djangkaru Bumi berkata:

    Sungguh unik sekali ya
    Saya yang lihat photonya kawatir juga batu itu jatuh
    Keajaiban yang sungguh luar biasa
    Soal itu cebok, kok aku banget ya 😀

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Krn orang Indonesia pada dasarnya resik sekali hahahahaha. Jd soal cebok males banget pake tisu :p.

      Semoga ga jatuh2 ya mas, seraaaaaaam wkwkwkwk. Tp udah 2500 THN aman2 aja 😀

  54. Ekopriantoblog.id berkata:

    Waw,,,liat batu yg warna emas itu kok malah ngeri ya saya,,,gimana kalau gelundung kebawa tuh wkwkwk

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Wkwkwkwk jgn bayangin gitu mas, sereeeeem. Tp 2500 THN udh berdiri dan aman aja :p. Berarti kuat mas :p

  55. Roem Widianto berkata:

    Ini ajaib banget, Mbak Fan. Kok bisa ya, batunya gak jatuh. Padahal letaknya ada di ujung gitu. Gak bisa bayangin deh kalau ada gempa ntar bakalan gimana. Tapi mudah-mudahan jangan sampai jatuh lah. Kasihan kalau ada yang ketiban..

    Ngomong-ngomong tau cerita Mbak Fanny naik truk itu aku jadi ingat pertama kali naik angkot. Dulu aku gak bisa tahan muntah gara-gara bau keringat orang-orang dalam angkot yang berkumpul menjadi satu membuat suatu persekongkolan jahat untuk hidungku, Mbak 🙈. Tapi itu udah duluuuuuu banget, pas aku masih SD kalau gak salah. Sekarang malah di kotaku udah gak ada angkot sama sekali. Eksistensinya sudah tergeser sama ojek dan taxi online 😭

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Duuuh jgn mikir gituuuu mbaaa, seraaaaam :D. Tapi batu ini udh bertahan 2500 tahun, jadi harusnya dia memang kuat :p.

      Aku memng paling benciiii kalo udh gabung Ama orang2 yg bau badan gini. Kdg mikir, seriuuuus itu orang2 ga sadar Ama bau bdn sendiri apa. Kita aja terganggu banget nyiumnya. Apa ada masalah Ama indera penciuman mereka yaaa -_-

  56. rezkypratama berkata:

    wah ini jalan2nya di sponsori oleh truk
    brarti kudu sedia antimo yang banyak biar g mabok

  57. Ezna berkata:

    Kalau tengok photo ni macam kepala Raka ada batu. Kalau nak tengok batu tu kalau jalan kaki 11km? Ok kakak pilih naik kenderaan. Hehe…..batu tu nampak unik sebab macam nak jatuh tapi tak jatuh. Memang misteri ni.

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      betuuul.. saya pun penasaran kenapa bisa tak jatuh hahahaha. tapi memang ini spot yg wajib didatangi kalo ke myanmar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

«

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.