WISATA JAKARTA: MELIHAT SEJARAH DI MUSEUM JEND. NASUTION ~ Masih dalam rangka ngajakin sahabatku dari Penang, Afifa, jalan-jalan keliling Jakarta..

 

Jujur sih aku bingung mau bawa  nih anak kemana ;p. Secara ya aku dan Afifah tuh beda banget sifatnya. Kalau dia rajin, pinter, dan terobsesi mau ambil S3, aku mah udah puas   dengan gelar S1 aja :D.

 

Dia halus, lembut dan sabar, aku boro-boro bisa diem, apalagi sabar begitu ketemu   sesuatu yang mengganggu. Intinya kami 180 derajat berbeda. Tapi mungkin perbedaan-perbedaan ini yang bikin kami berdua cocok dari jaman kuliah ampe sekarang.

 

Tempat wisata standar yang ada di Jakarta sih palingan Ancol, Dufan, atau agak jauh dikit Jungleland. Tapi aku ga mau ngajakin Fifa kesana karena, duluuuuuuuu banget, pas kami berdua masih kuliah di Penang, aku pernah ngajakin Fifa main-main di pasar malam gitu.

 

Nah, ada banyak wahana-wahana ekstrem yang ternyata seru banget dan dijamin, para  pecinta adrenalin rush seperti aku dijamin langsung cinta dan wajib nyobain!! Salah satunya, wahana semacam Kora-kora, yang bedanya dengan  Kora-kora di Dufan, ayunannya cuma setengah lingkaran, Kora-kora yang ini berayun 360 derajat, alias kepala  sudah pasti bakal di bawah!! Serunya lagi, pas kepala di bawah itu, kora-koranya langsung berhenti dong!!!

 

Hahahahahaha, aku langsung  girang luar biasa naik wahana yang begitu, tanpa sadar kalo Afifa di samping pucat bukan main, tapi samasekali ga ngeluarin suara. Dan saat kami turun dari kora-kora, Fifa langsung lari ke toilet dan muntahin semua isi perut.

 

Gosh, langung ngerasa berdosa. Kenapa dia ga bilang sih kalo ga bisa naik wahana-wahana ekstrem begini. Tapi selanjutnya kami berdua cuma ketawa-ketawa dan aku janji, ga akan pernah bawa dia ke tempat-tempat yang khusus adrenalin junkies begitu ;p.

 

See, ga ada gunanya kan kalau ngajakin dia ke Dufan? Masa cuma mau naik komedi puter dan masuk  Istana Boneka doang. Rugi tiketnya ;p…

 

Akhirnya, setelah aku paksa tempat wisata seperti apa yang dia mau datangin, Afifa ngaku  kalo dia NAK SANGAT KE……… Museum Jend Nasution, Museum Ahmad Yani, Mesjid Istiqlal, Lubang Buaya, dan Monas. Wkwkwkwkwwkkwkw……. sumpah ya beib, hampir 8 tahun tinggal di Jakarta aja, aku ga pernah ke tempat-tempat yang dia sebut tadi ;p.

 

So, demi nyenengin my very best friend, aku bela-belain nganter dia ke 3 tempat seharian. Museum Jend Nasution, Istiqlal, dan monas. Sisa hari kami habiskan belanja  oleh-oleh Batik di Thamrin city.

 

Sementara Lubang buaya dan Museum Ahmad Yani terpaksa ditunda karena waktu yang ga cukup dan aku sendiri udah harus kerja besoknya. Jadi mau ga mau Fifa keliling sendiri ke 2 tempat tersisa, sambil ditemani supir yang udah aku wanti-wanti supaya ni anak jangan sampe kesasar pulang ke rumah ;D.

 

 

 

Museum Jend Nasution

Terletak di Jalan Teuku Umar no. 40, Menteng, untung supirku tahu tempatnya di mana ;p. Secara ya, kali ini kami jalan-jalan tanpa Raka karena dia udah harus masuk kerja. Museum ini buka dari Selasa-Minggu, jam 08.00 sampai 14.00 siang. Patung Jend Nasution yang besar keliatan menghiasi halaman depan rumah.

 

 

Saat kami datang, ga ada 1 pun pengunjung. Tapi kata petugas yang sedang in charge, sebelum kami ada rombongan 12 orang  mengunjungi museum ini. Setelah mengisi buku tamu, dan melepas sepatu/sendal,  langsung diarahkan oleh si mas penjaga yang super ramah dan detil banget nyeritain kejadian kelam 30 September yang lalu.

 

Aku sendiri sebenernya udah apal di luar kepala. Itu film dokumenter yang selalu diputer jaman Orba, kliatannya berhasil mencuci otak banyak warga Indonesia untuk percaya bagaimana peristiwa itu terjadi. Walau pun, sekarang ini banyak cerita-cerita lain  yang sepertinya mulai berani bersuara kalo G30S oleh PKI bukan seperti yang difilmkan .

 

Si mas yang mengguide  sih udah pasti nyeritainnya based on story yang sama persis seperti film . Jadi bener-bener cuma Afifa yang tertarik mendenger ceritanya.

 

1 kejadian yang rada ngagetin,  aku  sempet shocked waktu   masuk ke dalam rumah, mau  menuju kamar Jend Nasution. Tiba-tiba di depanku, SESEORANG, atau yang tadinya aku pikir ORANG, mengacungkan senjata langsung ke badan. Waaakss….dan ternyata itu patung sodara-sodara ;p. Hihhh, bikin jantungan aja…

 

Jadi, patung-patung tentara cakrabirawa yang dulu datang akan menculik Jend Nasution dibikin persis seperti aslinya, lengkap dengan senjata yang mereka bawa. Patung Ade Irma Suryani yang tertembak dan digendong oleh ibunya juga ada. Patung Jend Nasution yang menyelematkan diri lewat tembok, bahkan patung ajudannya Kapt Pierre Tendean yang salah diculik oleh Cakrabirawa melengkapi koleksi museum ini.

 

Terlepas dari mana cerita yang bener, sedih rasanya melihat  semua patung-patung dan foto, yang menggambarkan peristiwa sadis yang pernah terjadi di rumah ini. Lubang-lubang peluru yang membekas di pintu kamar Jend Nasution masih kliatan jelas. Yang bikin nyesek, ada  foto Ade Irma Suryani  berdua dengan Kapt Pierre Tendean hanya 7 hari sebelum peristiwa :(. Dan sebuah tulisan dengan kata-kata, “Papi, Apa salah Ade?” :'(

 

Selain  itu, dipamerkan juga senjata yang melukai Ade Irma Suryani, dan baju terakhir yang Ade kenakan sebelum kejadian. Ingat ga  filmnya, adegan  Ade kegirangan dibeliin baju tentara kecil? Baju itu juga masih ada di lemari kaca museum.. 🙁

 

Sayangnya, kami datang terlalu siang. Karena beberapa jam sebelum sampai museum, ibu Yanti (Kakak kandung Ade Irma) ternyata menyempatkan diri datang ke sana. Agghh…padahal pengen banget ketemu beliau.

 

Dan gara-gara visit museum ini, aku jadi bertekad harus datang ke Lubang Buaya dan museum Ahmad Yani.

 

Reaksi temenku sendiri, Afifa, pas datang ke museum  begini, kagum kalau Indonesia punya banyak museum sejarah dan terpeliara baik lagi. Di Malaysia, dia bilang palingan cuma ada museum coklat, HelloKitty atau museum lain yang ga begitu menarik. No history inside. Itu kata dia loooh ;).

 

Aku setuju sih kalo dibilang museum Nasution ini memang terjaga rapi. Barang-barangnya dibersihkan, disimpan baik dan gratis tis tis!! Jarangkan ada museum gratisan tapi bagus begini. Moga-moga aja, pengunjung yang datang semakin rame, dan bisa jadi tempat belajar sejarah yang asik bagi semua orang yang berkunjung :).

 

 

Ps. Museum ini memang gratis. Tapi di bagian depan pintu ada kotak sumbangan seikhlasnya yang bisa diisi oleh pengunjung. Ga ada salahnya kan memberi sedikit supaya tempat-tempat bersejarah seperti ini tetep dijaga dengan baik. Hitung-hitung  tambahan buat yang jaga. :)…

 

 

 

Photos:

1. Potret Jend Nasution…

 

 

2. Ruangan tempat Jend Nasution biasa menerima tamu.

 

 

 

3. Bagian dalam kamar Jend Nasution.

 

 

 

4. Tembok di mana Jend. Nasution menyelamatkan diri. Tembok ini sudah ditinggikan. Awalnya hanya sampai garis yang ditengah.

 

 

 

5. Potret Ade Irma Suryani

 

 

 

6.  Potret Ade Irma Suryani dan Kapt Pierre Tendean. Dia cakep bangettttt yaaa… :(. Si Kapten maksudnya…

 

 

 

7. Rumah ini masih seperti aslinya. Hanya sedikit bagian rumah yang diubah. Ubinnya malah masih sama seperti dulu

 

 

 

8. Patung Kapt Pierre Tendean ditangkap oleh Cakrabirawa karena disangka Jend Nasution.