REVIEW HOTEL MYANMAR: SEMINGGU TANPA PINDAH DI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON
REVIEW HOTEL MYANMAR: SEMINGGU TANPA PINDAH DI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON ~ Dalam sejarah pertravelinganku, ga pernah kejadian sampe stay di 1 hotel untuk kurun waktu 7 hari berturut-turut ;p. Paling mentok 3-4 hari, trus pasti berpindah ke kota lain , yang artinya berpindah hotel juga.
Tapi kali ini, ntah kenapa pas berhasil membooking tiket promo si Merah dengan harga fantastis murah ke Yangon, aku ga tertarik untuk pindah-pindah hotel dan hanya stay di 1 hotel saja sampai waktunya pulang.
Mungkin karena niat awal memang cuma mau rileks, beduaan ama suami, jenuh dengan kantor, dan cuma kepengin santai mager di 1 kota. Jadilah hotel yang aku pesen kali ini diusahakan ga terlalu mahal, deket kemana-mana, supaya 7 hari ke depan berasa santai, ga capek dan ga terlalu ngabisin biaya ;p.
15th Street Downtown Yangon, nama hotel yang lumayan panjang dan jujur aja susah diinget ;p. Tapi aku tertarik untuk merasakan tinggal di sana setelah membaca banyak review bagus di Tripadvisor, Agoda, Traveloka dan Booking.com. Rata-rata memuji lokasinya yang strategis, keramahan para staff dan kebersihan kamar-kamar yang disewa. Tiga reason ini aja cukup bikin aku yakin untuk stay 7 hari di sana tanpa harus berpindah lagi.
SESAMPAI DI YANGON, MYANMAR
Selesai urusan dengan imigrasi Myanmar yang lancar tanpa ada drama ribet, hal pertama yang aku lakuin, langsung menukar USD yang kami bawa ke money changer bandara, arrival hall.
Harganya bagus kok, malah menurut kaka iparku yang sering bolak balik ke Yangon urusan kantor, money changer di Yangon International airport ini lebih bagus dari luaran. Jadi mendingan langsung tuker aja di sana.
Urusan duit selesai, beberapa supir taxi Myanmar yang menggunakan longyi alias sarung mulai menghampiri dan menawarkan jasa transportasi ke kota. Aku lumayan suka dengan cara mereka karena tidak memaksa, dan sopan.
Setelah tawar menawar harga, pilihan jatuh ke salah satu driver yang mengaku tahu hotel kami dan mau ditawar MMK12,000, yang tetep aja pas sampai hotel aku tambahin karena sepanjang jalan dia memuji Indonesia dan presiden Jokowi hahahahah. Langsung aku genepin jadi MMK15,000 :D.
Jalanan muaceet parah menuju hotel ;p. Padahal di sana hanya ada mobil, karena motor terlarang di Yangon. Denger-denger sih tingkat kecelakaan dulu lumayan tinggi saat masih ada motor. Makanya aturan tanpa motor itu dibuat, tapi itupun tingkat kemacetan tetep saja parah ;p.
Hal unik lain dari kendaraan di Yangon, mobil-mobil di sini punya 2 kemudi berbeda. Ada yang di kiri, dan ada yang di kanan, bingung kan cuuuuy ;p. Ini niiiiih, yang bikin Raka jadi emoh mau sewa mobil saat di Yangon…
Kalau di Indonesia yang kemudinya di sebelah kanan, arah kendaraan dari jalur sebaliknya ada di sebelah kanan kan yaaa… Nah di Yangon, udahlah kemudi di kiri ada, di kanan ada, lalu jalur sebaliknya ada di sisi kiri ;p.. Trus kadang ga pake pembatas jalan di bagian tengah, dan para pengemudi di sana kemungkinan besar ga tau cara mengoperasikan yang namanya REM , dan lebih fokus ke klakson huahahahaha…sutriiis dah kalo udah dijalan ;p.
SESAMPAI DI HOTEL 15TH STREET DOWNTOWN YANGON..
Pak supir taxi ternyata beneran tahu hotel yang kami maksud. Untung saja, karena lokasi hotel sedikiiiit masuk ke dalam jalan kecil tapi untungnya plang nama kliatan jelas.
Jalan-jalan di Downtown Yangon di bagi dari 1st street sampai 57th street. Hotel kami terletak di 15th street, karena itu dikasih nama 15TH STREET DOWNTOWN YANGON. Agak kurang kreatif yaa bikin namanya hihihihihihi.. ;p .
Saat taxi berhenti pas depan hotel, 2 staffnya langsung kluar, dan membantu membawakan koper, bahkan sebelum aku confirm bakal stay di sana ;p. Lah piyee ini, kalo seandainya aku bukan nginep di situ gimana dunk :D.
Buka pintu, langsung ketemu dengan meja resepsionis, yang di sebelahnya disusun 3 meja makan untuk sarapan. Kecil sih ruangannya, tapi bersih dan terang. Hiasan kaca dan notification board berisi daftar tur yang hotel sediakan lengkap dengan harga juga terpajang.
Lalu setumpuk buku wisata yang mungkin menarik untuk para turis asing. Di dinding, beberapa penghargaan karena mendapat rating tinggi di beberapa OTA seperti Tripadvisor, Agoda dan booking.com seolah menjadi bukti kalo hotel ini memang memuaskan banyak tamunya.
Kami datang terlalu pagi, sekitar jam 10, tapi karena kamar yang dipesan memang masih kosong, staffnya mengizinkan untuk early check in, yang aku sambut dengan senang hati. Makluuuuum bok, bangun jam 4 subuh, demi ngejar penerbangan ke Yangon jam 6 pagi buta.
SEPERTI APA KAMAR YANG KAMI BOOK DI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON HOTEL
Cukup memuaskan! Terletak di lantai 3, kamar yang aku pesen ga sempit, ada jendela yang menghadap ke ruko-ruko di depan, kamar mandi bersih dengan air lancar, disediakan 2 botol mineral water setiap hari, dan AC dingiiiin byangettttt hahahaha. Buatku yang ga kuat panas, ini bagai ketemu oase ;p.
Kamar mandi yang menggunakan pintu geser, membuat ruangan jadi lebih lega.Sabun dan shampoo yang ada di rak bathroom, wanginya enak, dan aku pake tiap hari jadinya ;p. Diletakkan juga 2 pasang sendal mandi supaya kaki ga langsung menyentuh lantainya yang mungkin licin. Sampai di sini, aku langsung ngerasa ga nyesel udah booking hotel 15th Street Downtown Yangon untuk 7 hari ke depan.
MENU SARAPAN DI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON HOTEL
Karena males nyari sarapan pagi-pagi keluar, aku sengaja booking hotelnya include dengan makan pagi. Pilihannya memang ga kayak hotel bintang 4 ato 5 yang melimpah ruah. Tapi apa yang ada, udah cukup banget untuk hotel sekelas melati.
Selalu ada roti tawar dengan aneka selai dan butter, lalu buah-buahan setiap pagi, telur yang dimasak omelette ato sunny side up, daaaaan menu sedikit berat yang berganti setiap harinya.
Kadang Shan Noodle, kadang rice dengan red bean , pernah juga mie yang disajikan dengan kuah kaldu ikan , biasa disebut Mohinga. Untuk minuman, ada disediakan kopi, teh, infused water, mineral water dan juice.
Salah satu menu sarapan yang aku sukaaak, SHAN NOODLE
Bahkan sebenernya kopi, teh, infused water dan mineral water selalu ada 24 jam di atas meja. Dispenser air panas dan dingin pun ada di setiap lantai.
ADA WIFI GA DI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON HOTEL?
Aku ngerti, untuk para anak gen Z yang ga bisa hidup tanpa paket data, wifi udah kayak kebutuhan primer wajib ada. Mungkin buat mereka, lebih bagus menghemat di budget makan daripada ga bisa akses medsos setiap saat ;p.
Jangan kuatir, di 15th Street Downtown Yangon hotel ini, WIFI dengan user berbeda setiap lantai sudah terinstall dan paswordnya diberikan saat awal check in. Cuma yang aku rasain, kecepatan aksesnya ga terlalu oke yaaa ;p, apalagi di lantai 3 dan 2. Yang paling kuat tetap di lantai dasar yang bahkan tetap nyala walau pun aku udah naik ke kamar di lantai 3.
Jadi kalau tujuannya untuk nonton drakor, diurungkan dulu deh ;p, karena ga bakal lancar. Tapi sekedar membuka medsos dan chatting, ga masalah sih.
HOTEL ITU YANG TERPENTING SERVICE DARI STAFFNYA…
Beneeeer banget. Dan itu juga yang bikin hotel 15th Street Downtown Yangon ini lumayan tinggi ratingnya :D. Karena aku ngerasain sendiri, service para staff dari awal masuk hingga pulang, tetap tanpa cela.
Pertama, mereka sigap menolong tanpa diminta. Kluar dari taxi, langsung siap membawa koper masuk ke dalam. Setelah kamar confirm, mereka juga yang membantu bawa naik koper ke atas.
Kedua saat sarapan, aku mengira karena ini hotel kelas melati, seharusnya tamu sendiri yang menyiapkan roti bakar, teh atau pun kopi. Tapi lagi-lagi, para staff di ruang makan langsung menanyakan kami ingin makan apa, dan mereka yang mempersiapkan roti bakar dan lain sebagainya…
Ketiga, saat aku lapor kalo ac di kamarku sempet bocor, lagi-lagi, staffnya sigap untuk merespon.
Keempat, aku sempet bertanya kemana kalau ingin membeli simcard lokal, dan ternyata mereka menyediakan, dan menjual dengan harga yang masuk akal, sekitaran MMK1500, juga ikut membantu registrasi dan top up MMK2000. Suka deh kalo one stop shopping gini ;p
POSITIF POINT LAINNYA DARI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON HOTEL?
Yang pasti , lokasinya strategis banget. Deket kemana-mana dan sebenernya masih oke untuk jalan kaki. Lokasi 15th street Downtown Yangon Hotel sebenernya masih area Chinatown. Jadi kluar hotel, langsung ketemu beragam jajanan kaki lima dan restoran chinese. Stiap pagi juga ada pasar rakyat yang menjual sayur, sarapan, buah sampe ikan di pinggiran jalan persis.
Trus, jalan kaki dikit ke arah 27-29th street, itu surganya makanan HALAL di Yangon! Mostly India resto, tapi enak-enak kok.. Ntar aku bahas di postingan terpisah. Nemu juga makanan Malaysia dan burger ayam yang terpasang halal di depan restonya.
Aneka mall berjejer asal mau jalan kaki di Yangon.. Ada Sule square, Junction square, Junction city, The Emporium… Lumayankan, buat ngadem badan kalau udah kepanasan. Di Yangon jika mau belanja murah meriah untuk souvenir, masuknya ke Bogyoke Aung San Market.. Dijamin puaaaaaas dan kalap, kalo kalian hobi shopping kayak aku :D.
Ingin jalan kaki ke pagoda terdekat? Datang aja ke SULE PAGODA. Tapi ada biaya masuknya, MMK5000 per orang. Aku sih males, karena dari luar aja pagodanya udah jelas keliatan ;p.
Bagi yang suka ibadah religi, ga hanya pagoda yang bertebaran di downtown Yangon. Ada juga mesjid, yang mana suamiku sempet sholat Jumat pas hari pertama datang ke sini. Dan itu banyaaaaaak banget. Terutama di kawasan 25-29th street, yang merupakan kawasan muslim.
Bahkan aku sempet mendengar azan zuhur dikumandangkan pas sedang melewati daerah sana. Selain mesjid, ada juga Sinagoga, tempat ibadah orang Yahudi di kawasan 26th street, dan berdekatan dengan mesjid pula.
Lalu ada beberapa katedral dan gereja di sepanjang jalan yang sering aku lewati. Ini bagi yang suka wisata religi, pasti seneng karena ada banyak tempat ibadah berbagai agama yang bisa didatangi.
MASA GA ADA MINUSNYA DI 15TH STREET DOWNTOWN YANGON HOTEL??
Adalah pastiii ;p. Walau pun dari sisi lokasi hotel ini sangat strategis karena deket kemana-mana, tapi aku ga bakal nutupin apa aja kekurangan hotel ini 😀
Kesatu, aku ga menyarankan hotel ini untuk tempat menginap para orang tua atau yang membawa anak kecil . Kenapa?? Karena ga ada lift dear ;p Jadi kemarin itu, aku sempet rada kaget juga pas tahu harus ngegotong koper dan tas yang lumayan berat ke lantai 3 kamar kami.
Untuuuuuung aja para staffnya memang sigap ngebantuin. Sampe ga enak ati, dan mau ga mau tippingnya aku kasih gedean huahahahaha… Dan tangganya itu lumayan curam ke atas. Takut aja anak kecil yang hobinya lari-lari tersungkur pas naik turun tangga ini. Aku juga udah ngebayangin mamaku yang punya osteoporosis ga bakal sanggub untuk naik melalui tangga curam begini.
Kedua, wifinya ga terlalu kuat di lantai 2-3 :). Memang sih yang lantai dasar oke, tapi mana enak tiap mau ngedrakor atau download gedean harus turun ke bawah ;p
Ketiga, kunci hotel masih model jadul banget, pake kunci dan bukan kartu :D. Bagi yang suka parnoan karena membawa banyak barang berharga, mending jangan di sini, daripada kuatir mulu ;D. Para staffnya sih aku yakin jujur, tapi ga ada yang tau tentang tamu lainnya kan .. Terlalu gampang untuk di bongkar kuncinya.
Keempat, ini berkaitan dengan kamar 302 yang aku inapin. AC nya itu bener-bener menghadap ke tempat tidur. Trus suhu ac nya duingin banget dan fan nya lumayan berasa. Padahal settingannya udah aku ubah supaya anginnya ga terlalu kena ke muka. Tapi ga begitu berhasil.. Aku memang ga kuat panas, tapi bukan berarti aku suka didera angin AC terus-trusan juga hahahaha.. Takut Bell’s Palsy cong ;p. Pengennya, nih AC ga adep-adepan ama kasur gituuu ;p
Kelima, naaaah ini bikin Raka uring-uringan , tapi ga ngaruh ke aku ;p. Di kamar ga bakal ditemuin TV ;p. Aku mah ga anggab ini masalah karena toh ga pernah nonton tv juga, even di Indonesia ;p.. Tapi Raka sangat suka nonton tv ;p. Nih suamik sempet mau pindah hotel malahan, yang berhasil aku ademin supaya nonton aja dari youtube ;p.
Itu aja sih minus poin yang aku rasain. Terserah ke masing-masing pribadi bakal merasa minus poin di Hotel 15th Street Downtown Yangon ini ngerugiin banget atau ga. Kalo hanya 5 hal di atas, aku masih bisa trima dan tetep ga masalah untuk stay di hotel ini.
Wah yang baru pulang langsung update blog. Seru baca cerita perjalanan. Aku seringnya jalan sama keluarga, jadi hotel merupakan hal utama apalagi untuk Mami yang juga kena osteoporosis. Syarat utama harus pakai lift.
Pernag sih pas ke malaysia hotelnya pakai tangga. Alhasil Mami gak turun dari kamar kecuali pas cari sarapan dan check out dari hotel
Fix kayak mamaku mba. Aku kalo udh bawa mama, pastiiii hotel hrs yg terbaik, ada lift. Krn mama ga mungkin naik turun tangga :D. Kendaraan juga jd LBH sering taxi kalo udh Ama mama.
Tp kalo Ama suami, ya sudahlah, yg ptg bersih aja :D.
Murahnnn n bersih yaaa. I can work with that. Aku tuh orangnya suka jijay’an sama kamar mandi hanaha. Untung ada smprotannya ya.
Hahahaha iyaaaa . Untungnya di Myanmar rata2 kamar mandi selalu bersiiiiiih bangettttt mba. Even yg public toilet. Aku salut sih. Trus ada semprotan :D. Orang2 sini pembersih sih
Oh…sama sekali ga ada motor to mba di Yangoon. Klo sepeda ontel ada Ndak? Soalnya klo mobil aja, apa ndak penuh bngt jalannya..
Btw, jarang lho ya hotel tanpa tv. Untung mas Raka nya bisa diluluhkan dengan YouTube ya😊
Sepeda yaaaa… Hmmmm kok aku jrg liat juga ya mbaaa wkwkwkwkwk. Kok di mataku semua mobil ato bus :D. Tp diluar Yangon ada kok, cuma Yangon doang yg dilarang 😀
Faaan, terus terang gue saluuut hahahahah masih berani jalan2 meski lg ada wabah, meskipun myanmar ngga masuk list tapi kan transit di KL hahahha. Gue tadinya mau ke Sin sama anak2 tgl 15 ini, akhirnya cancel dulu deeeh.. secara lagi pada batpil jd mending jaga2 aja duluuuu 😀 Gue liat FB lo, manalah hebat banget tetep makan, makanan pinggir jalan hahah sehat2 terus ya Faan, biar gue bisa liat poto2 & cerita seru jalan2 yg lain 😀
Jujur aja sih, selama di sana vitamin, madu, air putih, aku ga pernah lupa san. Di KL aku ga kemana2, hanya di bandara dan hotel. Memang sengaja Krn ga mau terlalu ketemu crowd juga. Untungnya bandara sepiiii.
Waktu itu udh discuss Ama hubby, mau gimana nih. Tp kita pikir2, lanjut dulu aja deh. Myanmar jujurnya 1-1 nya negara Asean yg belum aku datangin. Itu alasan utama knpa ttp pergi. Sampe di JKT pun, aku masih rutin ttp hrs jaga kesehatan, anak2 aku ksh madu, dan segala penaik imun, asistenku juga. Untungnya mereka skr belajar di rumah. Moga2 lah ga ada apa2. Dan wabah ini cepet berlalu. Aku msh ada 1 trip di bulan sept :D.
homey banget ya mba. berasa di rumah nenek kalau kata anak zaman now. hihi.
Hahahaha iyaa mba. Homey, bikin betah :p
Waduh, gak ada tv, wifi gak kenceng, gak ada lift, makanan B aja, kok menurutku budjet banget ya mbak hotel ini. Jelas gak ada kolam renang juga kan? Ini klo cuma dipake buat rebahan aja sih mungkin Ok ya, tapi klo buat staycation atau nginep dalam jangka waktu yang agak lama begini bisa bosen banget hehehe
Tujuan utamaku bukan utk staycation mas. Jd buatku hotel ini nyaman bangetttt . Aku toh LBH tertarik dgn service para Staff. Kamarnya bersih, AC dingin, toilet lancar, sarapan selalu berganti menu. Tv dan WiFi ga terlalu ptg buatku :). Lokasi amat sangat strategis pula.
Kalo mau utk staycation, aku bakal pilih hotel bintang 5 mereka sekalian 😀
hahhhhhhhhhh, dirupiahin harga 7 malam jadi 2,3 jt? Worth it bangetlah itu, walau memang gak ada yg sempurna ya di dunia inihhhh…
aku ingin tanya masalah tipping, sebenarnya wajib gak tipping? Ini misalnya kl mereka ada lift dan kita bisa angkut sendiri tas (gak bawa barang banyak)… Ada standar minimal kudu tipping berapa? *As if gue yg bakal ke sana gituuuh)
Jujur aja, negara yg aku tau ga ada tipping hanya Jepang. Negara lain seingetku Ada mba. Makanya aku slalu ksh sih, apalagi kalo liat bellboy nya sedikit menyedihkan hahahahah. Ga tegaaa ceritanya . Pasti aku ksh. Kalo patokanku yaaa, aku hrs tau hrg std makanan di sana berapa, tipping nya aku kali 2 ato 3 :D.
Paling gampang KFC, hrg paket std nya berapa, ya aku kaliin 2 :D. Kali 3 kalo orangnya baik banget :p
Mbak Fanny… kangen deh sama review hotelmu eh ada postingan terbaru.Astaga aku bacanya ga ada jeda, mulai dari staf hotel yang ramah karena langsung bawain tas, ya kali kalau nggak nginpe gimaana coba ahahahhaa. Untung sarapannya dibuatin sama stafnya ya dan ac bocor langsung dibenerin. Tapi ya kalau langsung menghadap ke muka aduh pusing wkkwkw
Harganya worth it banget alias murah, masa cuma segitu selama seminggu,. Astagaaa murah euy
Yeeee kaaaan. .aku juga udh cari hotel yg lain, iniii yg termurah. Trus baca review juga bagus2, lgs book mba 😀
sangat sederhana nih.. kerenn 😀 dann jadi caatatan bangt, karyawan penginapannya ramah ramah. sampe baru dateng aja udah dibantu angkat koper hehe
Hahahahah iya nih. Mereka ga izinin samasekali aku bawa snediri loh :D. Ramah2 banget
kenyamanan yang bikin betah ya
Iyeees MB, yg ptg nyaman 😉
Royal banget dikau mb fan kasih tip tambahan ke driver taxinya
Hahaha
Heuw aku loh generasi milenial yang klo ga ada wifi woles aja, yang penting malah foto aja yang banyak dulu, nah updatenya abis liburan kelar wakakakkakak
Malanya klo liburan aku suka anteng bahkan aku jarang liat hape yang terkonek internet, tapi abis itu nimbun fotonsegunung buat taktulis diblog yang pe er banget watermarkinnya hahahh
Suasana yangon beneran kerasa rasa aisa tenggaranya euy, terutama yang pakai kain2 di pinggang, trus streetfoodnya bikin salfok yang ada jual ikan, buah2an itis, atau makanan gitu…
Etapi aku salfoks ma kipas angin yang di atas dispenser tu
Asli murceu banget tuh rate nginep seminggu segitu
Ih kalo aku sdg jalan, aku jg emoh but update blog ato apalah :p. Itu ntr pas balik :D. Palingan aku cm updet medsos. Tp sbnrnya kenapa aku update medsos, supaya aku ga lupa juga, jd pas nulis blog bisa sambil liat yg udh aku tulis di Ig ato FB :p.
Buatku, yg ptg banyakin foto juga, walopun ntr aku sortir yg jelek dibuang :p
Muraaah kan rate-nya :p. Worth it bangetlah kalo tujuannya utk tidur ajaa 😀
Saya banget iniiihhhh!
Kalau jalan-jalan, hal yang paling penting adalah foto!
Pokoknya kumpulin foto sebanyak-banyaknya, bahkan bisa dibilang, lebih penting fotonya ketimbang lainnya wakakakak.
Kayak si Mbul nih, kalau update blog, fotonya bejibun 😀
Hahahahah Nita mbul yaaa. Aku jg gitu sih, tp kdg mau diupload semua takut yg baca ntr misuh2, ini album foto ato blog wkwkwkwkwk… Makanya foto komplit biasanya aku save di FB setidaknya :D.
Etapi aku ga bisa ngebayangin andai aku yang bawa mubil ada setir kanan plus setir kiri yang ada ngeri banget wakakka
Tapi patut diacungi jempol sih kebijakan yang ga ada motor
Lumayan ngurangin polusi juga
Hahahahaha suamiku aja yg pembalap males bawa mobil di sana nit :p. Udh paling bener naik taxi aja wkwkwkwkwk
Thanks sharingnyaa..
Yang aku tau soal Myanmar cuma kasus Rohingya. Tapi kalau baca di sini kehidupan beragama di Yangon rasanya cukup harmonis ya? Mudah menemukan makanan halal dan ada masjid lengkap dengan azan. Bener-bener kasih perspektif yang berbeda dan bikin pengen juga datang ke sana 😊
See, sblm aku DTG ksinipun, dulu sempet sedih Krn ada kekerasan agama di Myanmar. Tapi ntah kenapa, setelah DTG melihat lgs, kok ya penduduk aslinya ramah2 banget, toleransi beragama mereka patut diacungin jempol. Ntahlah ada salah ato misscomm di mana. Tapi yg pasti, dengan DTG dan melihat sendiri, pikiranku jd LBH terbuka ttg Myanmar 🙂
The power of traveling banget!
Orang bakal menua dengan bijak kalau sering traveling, karena banyak yang dilihat, dari berbagai perspektif.
Huhuhu, semoga sayapun bisa menikmati traveling nanti 🙂
Meski mungkin di Indonesia dulu 🙂
Ga masalah destinasinya Rey. Yg ptg journeynya itu :). Makin sering traveling, aku ngerasa makin kecil sebagai manusia. Melihat banyak kota2 , budaya, orang2 dengan kebiasaan berbeda.. itu selalu bikin Amazed sih 🙂
Waaah finally tulisan Myanmar rilis juga mba hehe, waktu itu mba pernah bilang mau ke Myanmar soalnya 😀 jadi penasaran cerita-cerita di Yangon, Myanmar karena saya waktu itu nggak pergi ke banyak tempat ~
By the way, memang hotel itu yang utama service pegawainya. Kadang ada hotel mahal tapi service-nya buruk alhasil membuat badmood. Tapi kalau hotel affordable, service bagus, langsung bisa jadi bintang lima feelingnya ya mbaaa 😀
Iyeeees, yg ptg sbnrnya itu service :). Aku sempet juga ketemu dgn owner hotel ini, dan dia samaaaaaa ramahnya dgn staff2 nya mba. Gimana coba makin betah banget :).
Tunggu ceritaku lain ttg Yangon yaaa :D.kali aja ada yg blm mba dtgin wkt itu :D. Minggu ini aku publish
Seminggu di Yangon rebahan doang di hotel, Mbak? Hehe..
Mungkin karena si hotel minus di fasilitas, jadi mereka kasih plus di pelayanan. Jadinya malah lebih memuaskan yah.
Ga dooong ;). Aku blm mulai tulis ttg wisatan tungguin Sabtu ini ya mba 😉
Nama hotelnya sesuai nama jalan, nah kalo ntar pindahan ganti nama lagi kali ya, haha… Oh di Yangon ternyata nggak ada motor ya, cuma mobil aja. Naik mobilnya cukup menegangkan juga ternyata, haha… Hotelnya kalo bawa koper gede mampus juga ye, lantai 3 tapi gada lift, hahahah… Anyway baru pembuka aja udah membuka wawasan saya ttg Yangon. Ah ditunggu cerita batu emas yang di iG itu, Mba Fanny. Jadi terpikir untuk mengunjungi Yangon juga. Oh ya, nuker duitnya dari sini berarti dollar aja ya.
Hahahahaha jgn pindah dunk. Susah nemuin lagi ntr :p. Kalo sedang promo airasia, murah bangetttt mba ksini. Aku aja nungguin itu wkt beli tiketnya. Di sana segalanya LBH murah lagi. Iya tuker USD nya di bandara aja :). Di money changer kita ga nyediain MMK 😀
Wow, 7 malam itu harganya cuma 2.3 juta, murah banget ya mbak, ngga sampai 400 ribu semalam, mana stafnya juga baik banget bantuin angkat koper ke lantai tiga yang tidak ada liftnya.
Jadi pengi ke Myanmar juga, tapi ke Borobudur juga belum, Bali juga belum. Ke Monas sajalah yang murah.😊😄😊
Hahahaha aku Monas beluum loh mas :p. Cm lwt doang, tp ga prnh naik ke atas wkwkwkwk
Lho sama mbak Fanny, aku juga belum pernah naik ke atasnya, kalo ke pelatarannya Monas sudah 2x.
Bagus juga ya di Yangon tidak ada sepeda motor, tapi kok tetap macet parah.😂
kalo blm naik ke atasnya, aku anggab blm prnh ke monas mas hahahahah… hrs naik dunk ;p.
ga ada motor, tp mobilnya segambreng ;p. macet parah dah…
Huwaaah, AC begitu mending di off in dulu aja kali ya… Nti gerah baru nyalain lagi.
Btw sama, aku tipe yg betahan sih Stay di 1 hotel seminggu asalkan service oke kaya gitu dan nggak susah nyari makanan halal.
Mantap ulasannya lengkap sekali, kalau mau bawa krucil perlu diperhatikan deh hal2 tadi. Thk u…
Aku Ama suami kalo udh ga tahan, kami matiin dulu memang :p. Trus ntr idupin lagi. Ato suhunya dinaikin :D.
Cm kalo bawa anak, kayaknya aku LBH milih stay di tempat lain sih. Para krucils ga bisa diem, takut keguling dr tangga mbaaa hahahah
Waaaaahhhh…. bener2 deh ini hotel melati pelayanannya luar biasa. Cekatan amat ya, mulai mb Fanny dan suami tiba, hingga urusan simcard, beres semua. Kamarnya kelihatan bersih meskipun sederhana. Yang penting wifi ada hihihi. Lokasi strategis itu poin penting juga ya.
Beneeeeeeer. Service oke, lokasi bagus, udh cukuplah poin2nya bikin kami betah 😉
Murah meriaaahh Mba, 7 malam loh cuman 2,3 juta.
Yang penting itu dingin, bersih dan tenang sih kalau menurut saya.
Toh cuman berdua doang kan.
330an ribu per malam, dapat sarapan, udah amat sangat worth it Mba, toh buat bobok doang, bukan buat staycation hahaha.
Meskipun juga lucu ya nggak ada TVnya, mungkin pertimbangan hotel buat backpaker kali ya, makanya nggak dikasih TV.
Kalau memang kejebak di hotel, bisa turun ke bawah, donlot film terus nonton di atas 😀
Dan masalah tangga memang kembali lagi, itu tipe hotel backpaker, di mana biasanya buat orang-orang muda, jadinya dibuat seminimalis gitu.
Saya bookmark Mba, who knows kan besok-besok saya bisa ke sono, wajib dicoba nih yang ekonomis gini 😀
Yang paling penting juga lokasinya strategis ya, bisa dengan bebas ke mana-mana, kok jadi kayak hotel-hotel dekat Malioboro yak? 😀
Oh ya, yang paling penting dari semua itu memang pelayanan ya, setidaknya buat saya pribadi, mau setidak nyaman apapun kamarnya, kalau pelayanannya bagus, sopan dan senyum hangat, duh semua jadi auto nyaman kayaknya.
Apalagi kalau responnya cepat gitu ya.
Oh ya selain AC sih Mba, saya kok bacanya aja udah merasa hidup meler, terus masuk angin gara-gara ditiup AC langsung gitu hahahaha
Naaah iyaaa, aku tau sih hotel begini rata2 utk para backpacker ato pedagang. Krn Kawasan yang aku inepin utk sentra pasar sih mba. Makanya mungkin lift dan TV g disediain :D. Tapi biarpun begitu aku udh puaaaas banget Krn service yg dikasih.
Aku sempet ketemu ownernya, dan diapun ramaaaaah banget. Nyapa kita, nanyain apa yg kurang, bahasa Inggrisnya bagus. Dan aku liat interaksi dia ke staffnya juga ramah banget. Jd pada dasarnya memang baik orangnya.
Kalo ke Yangon berdua lagi , bisa dipastikan aku LBH milih stay di sini nih. Drpd cari hotel lain yg blm tentu :D. Cm pak suami aja yg hrs dibujukin Krn dia rewel memang g ada tipi :p
Hahahaha, noted Mba. tapi sumpah saya pikir harganya minimal di atas 500rebo lah.
Mungkin paksu itu bosan juga Mba, udah nggak ada TV, wifi lemot pula.
Kan nggak mungkin nyampe kamar langsung tidur aja, pasti masih santai-santai bentar.
Meskipun sebenarnya kan asyik ya, dengan wifi lemot, tv nggak ada, nyampe kamar bener-bener istrahat, biar fit jalan-jalan lagi.
Tapi melihat dari tujuan Mba kulineran khas tadi, saya kok jadi makin mupeng ya, ternyata asyik juga traveling menetap 1 minggu di 1 kota gitu 😀
hahahah, suamiku emg bosen… dia itu terbiasa selalu nonton tv mba.. biasanya sih liat berita ato film2 hbo gt. nah makanya dia stress kalo sampe g ada ;p. lah aku mah tipe yg ga pedulian kalo ga ada tipi ;p. anak2 aja aku biasain jgn nonton tipi, tp apa daya gagal. krn pak suami ngerasuki mereka ama tivi muluuu -__- .
jujurnya itu krn aku lg capek aja sih, makanya ga pgn jln2 ke kota sekitar… nth kenapa myanmar ini cuma sekedar pgn khatamin asean doang. kalo negaranya kayak jepang, aku cuma tinggal di 1 kota, itu baruuuu rugi ;p.
betah banget 7 hari mbaa ga ganti hotel haha..
pantes betah lah ya, wong harganya terjangkau bingit..
jadi wajar kalau wf kurang kenceng, tv pun gak ada.. huhu..
yg penting pelayanannya memuaskan ya mbaa..
Iyeees yg ptg buatku service :D. Lain2nya aku msh bisa tutup mata. Tp kalo service jelek, hiiiih fasilitas lainpun berasa ancur walo lengkap :p
Tempatnya bersih ya mba, belum lagi strategis dan semingguan 2,3 jt.. menurutku itu worth it banget! Ketimbang nginep di hotel kapsul mendingan ini yaa
Iyaaaa kaaan ;). Mana luas, ga sumpek dan sempit kayak kapsul. Kalo kapsul sehari dua hari okelah. Tp kalo seminggu aku bisa kena claustrophobia :p
baca dari awal hingga akhir lalu nemu kekurangannya, yass ga ada lif dengan tangga curam oh my wkwkwk iya banget ini sih mba Fan ga cocok bawa ortu yah :p
btw 7 hari betah banget mba kalau aku kayaknya sama deh kayak pak suami mba meski bisa nonton yucub ttp aja kudu ada TV hahaha
Mungkin Krn aku udh lama ga nonton tv d rumah mba :p. Jd udh biasa tanpa tv. Tpkan aku bikin acaranya padat selama 7 HR itu :p. Pak suami nih yg bawel aja hahahahah
Wah…Mbak jalan-jalannya jauh banget nih…
Nginap sampai 7 malam di 1 hotel, saya jadi penasaran baca judulnya. Kok bisa?
AH ternyata hotelnya bagus banget. Bersih. Apalagi pelayanannya yang baik seperti diceritakan Mbak.
Btw, itu diatas ada foto ibu-ibu dan bapak-bapak jalan kaki, koq sarungan begitu ya Mbak? Apa pemandangan yang biasa pakaian seperti begitu?
Salam dari saya di Sukabumi,
Kalo di Myanmar, laki2 di sana udah biasa pake sarung yg disebut longyi mas. Ke kantor, ke asar, kemanapun :). Makanya suamiku ikuta2an :p.
Saya pertama kali baca mengenai sarung ini di blognya Eno, terus jadi ingat para bapak-bapak dan mama-mama di Buton, dulunya sih.
Dulu tuh sarungan di mana-mana, bahkan orang pede aja gitu pakai sarung buat mandi di permandian umum gitu.
Jalan-jalan di tengah jalan, padahal cuman pakai sarung doang, kalau sarungnya melorot gawaaatt hahahha.
Kakek saya juga seumur-umur malah nggak pernah saya liat dia pakai celana, selalu sarung dama celana pendek.
Sayangnya sekarang udah jarang sih yang kayak gini, tinggal di pelosok-pelosok saja, itupun hanya di rumah, kalau keluar udah malu hanya sarungan 😀
Padahal termasuk budaya juga ya 😀
Padahal yaaaa, sarung Myanmar ini ternyata buatan Indonesia mba, tp motifnya dibuat supaya ada khas Myanmar. Hahahahhaha tau gituuuuu, aku bawa sarung sendiri dari jakarta.krn sbnrnya msh LBH bgs sarung kita kemana2 hahahahaha
hampir menyelami semua artikel di blog ini.. menarik juga mba haha. saya tunggu apdet artikelnya lg mba
Makasih udh mampir mas 😉
Reviewnya lengkap banget mba Fanny. Ini aku liat dari fotonya suasana kamarnya homey gitu ya jadi ya bikin betah juga. Dari luar ga keliatan kaya hotel ya hihi ( foto yang mba fanny sama suami ) tapi dengan pelayanan sebagus itu dan harga segitu worth banget ya, masih dapat sarapan pula ya
Itu diaaa mba. Ga nyeseeeeel book hotel ini. EMG nyaman dan murah , aalagi service para Staff yg terasa ramahnya.. itu kali yaaa yg bikin betah juga. Berasa stay di rumah sendiri :). Sempet ketemu Ama ownernya, dan samaaa ramahnya. Sukaaa banget aku
Wah, asiknya mba jalan-jalan ke luar negeri. Aku malah belum pernah, semoga aku bisa jalan-jalan ke sini. Suatu saat nanti.
Aaamiiin. Semoga nanti ada kesempatan kesana ya mba :). Aku jg dulu ga bakal ngira bisa traveling ke LN gini. Cuma impian doang. Tp yg namanya niat, doa, pasti didenger Ama yg maha kuasa 🙂
Lama banget ya 7 hari gak pindah hotel. Betah itu sih, udah kayak rumah sendiri jadinya hehee..
Dan 7 hari kena AC langsung ke badan, masuk angin gak ya. Tapi tanpa TV sih bisa berduaan yaaaa…. 🙂
Tapi peraturan tanpa motor sebenarnya memang sangat-sangat membantu mengurangi tingkat kecelakaan. Sayangnya di Indonesia itu sepertinya “gak mungkin kejadian”…
cuma mimpi kalo di indo mah ;p… lagian publik transportnya msh belum memadai… jd ga mungkin menghilangkan motor saat ini :D.
nah beneeer, krn g ada tv aku ama suami jd bisa lebih deket ;p.. walopun kemudian dia sering ngeluh krn ga bisa nonton ;p..
Wah nyaman banget ya ka.. para staffnya juga sigap 😀
bangeeet mba… ga nyesel lah stayed di hotel ini lama2 😀
seru juga ya si pak suami jalan-jalan pake sarong. aku belum kesampaian buat ke sini.
hahahah dia mah PD banget memang ;p
Homy beginiii …, aku juga bakalan betah stay berhari-hari disana 🤩.
Ditambah letak kestrategisannya, klop sudah.
mas himaaaaa, lama banget ga aktif di blog.. kemana ajaaaa :D.. duh kangen baca tulisanmuuuu 😀
Legaaaaaa …
Ternyata komentarku ada disiniii 🤩😆
Kemarin sempat ragu kira-kira bakalan muncul ngga ya komentarku, karena apa .. kayak-kayaknya aku udah salah tulis alamat email 🤔.
Ternyata ngga 😅
Ini aku berkomentar dari blog baru,kak.
Blog lama sudah non aktif 😨
Sayang sih sebenarnya,tapi apa boleh buat, keterbatasan waktu buat hunting lokasi terus menerus untuk kepentingan update posting artikel baru.
Sekarang blog baruku bermacam konten artikel, kak.
Biar lebih variatif dan bisa mengulas banyak hal, sekalian biar jari jemariku tambah lincah ngetik papan keyboard ,wkkkk 😂
Isssh mas, sayang banget yg lama ga aktif.. apalagi cerita candinya kan seru… banyak informasi bagus. mending diterusin di sana nulisnya.. jd tetep ada, tp kali ini nichenya lbh beragam ;).
Sekilas hotelnya rapi dan bersih. Desainnya juga eye catching ya. Suasananya lebih cocok ut yang mau hanimun
ihihihi, kalo honeymoon kurang cocok :D. tapi untuk sekedar santai2, leyeh tapi tetep pgn lokasi yg strategis, naah ini hotelnya cocok banget 😀
belum ada apdet artikel baru lagi nih mba hehe
adaaa atuh.. baruuu aja di update 😉
Jujur aku belum terpikir untuk liburan ke Myanmar. Not my priority list tapi sepertinya menarik juga ya. Apalagi ternyata ada kampung Muslim disana so at least gak terlalu susah cari makanan halal. Terima kasih rekomendasinya Mba Fanny ☺️
aku pilih ini, karena 1-1 nya negara asean yg blm aku datangin mba ;p.. jd ceritanya pgn khatamin dulu , supaya bisa fokus ke negara2 lain 😀
Duh jadi mupeng kesini, corona go away, pengen jalan-jalan kesini. Hihihihi, komplit juga yaa mbak fasilitas hotelnya buat backpakeran. Semoga situasi keadaan segera membaik dan bisa travel lagi
aaamiiin mba.. aku sedih banget krn wabah ini. bener2 banyak bisnis yang terancam, orang2 yang kena dan bahkan meninggal… banyak plan yg juga jd batal :(. moga2 pas musim udh mulai panas, wabahnya jg hilang yaaa
Bener sih ini nama hotel yang cukup panjang..hehe
Sekarang mah gampang, Teh. Cukup buka youtube aja jadi gak perlu ada tv. Aku aja gak pernah nonton TV, kalau dirumah paling, itu pun bingung nonton apa, karena ya tayangannya gitu-gitu aja..haha
Wah lumayan banget, segitu lamanya bayar 2.3jt. Udah dapet sarapan lagi. Yang utama itu kenyamanan menginap di hotel itu ya, Teh.
nah itu, aku udh lama bangettt ga nonton tv mas, apalagi acaranya ga ada yg bener. kalo mau nonton lbh milih youtube ato aplikasi kayak iflix, drakor id plus.. mendingan nonton itu 😀
bener2 senenglah pas dpt hotel ini. murah banget, service bagus, dpt sarapan 😀
Nah bener, acaranya sinetron terus yang ada.. bikin bosen.
Paling sering aku nontonnya youtube, Teh. Bisa dicari sesuai apa yang kita pengen, sekalian belajar juga bisa via youtube 😀
Pas banget, udah nyaman dapet makanan pula. Makannya wajar teh Fanny sampe berhari-hari gitu betahnya..hehe
Naaah, kalo aku mah pgn nonton tinggal buka YT mas.. tp pas suami bawel banget, maunya tv hahahaha. dia terbiasa memang nonton tv. sementara aku udh dibiasain dari ama ortu ga ush sering2 liat tv krn ga bgs tontonannya ;p.. jd udh terbiasa.. tp untungnya si paksu bisa diem krn bisa nonton dari YT pas wifi lg kenceng ;p
Aku ngikutin IGS mu mba sewaktu di Yangon,, kamu stay di satu tempat ya,,, kayak rumah gitu tapi lumayan juga servicenya, gak nyangka ada wifinya juga kupikir kayak losmen biasa,,, pantes betah wkwkwk.. btw suasanya kayak jakarta kota tua atau bandung gitu ya…
iya mba, karena waktu itu mikirnya males pindah2… cuma pgn di satu tempat aja :D. makanya cuma stay di yangon ;p.. alhamdulillah hotelnya lumayan bikin betah 😀
Kangen traveling jadinya mba ehehehe
perjalanan yang menyenangkan dan seru!
Pengen juga ngerasain nginep di sini tempatnya dekat mana-mana pula kan jadi asyik
bener mba… yg ptg lokasi jg sih. kalo stay di hotel yg bgs, tp lokasi jauh dari mana2, yg ada malah mahal diongkos ;p
Susah membayangkan kondisi lalu lintas yang setir mobilnya campur-campur dan pengemudinya lebih gemar mengklakson. Bakal kayak apa itu?
Saya juga paling malas kalau AC menghadap ke kasurnya. Pernah tuh kejadian pagi-pagi sewaktu nginep di hotel daerah Bandung, bangun-bangun kaki saya kaku banget semacam keram gitu. Itu saya panik banget. Efek kedinginan AC yang langsung mengarah ke tubuh bisa separah itu.
Selain pakai wifi yang tersedia di hotel atau restoran, untuk keperluan paket data sementara itu sebetulnya lebih enak pakai kartu SIM lokal daripada beli paket roaming ya, Mbak?
paraaaah macetnya ;p.. jd ceritanya, ini menurut guide yg aku tanya, kenapa ada mobil yg setir kiri, ada yg setir kanan… jd menurut diaaa, dulu itu utk membedakan politik sayap kiri dan sayap kanan , dibuatlah dr mobil ;p. kalo setir di kiri berarti pendukung sayap kiri ;p. begitu jg sebaliknya.. betol2 ga LUBER yaaa… ;p
aku ga pernah mau roaming mas. maaaahhhaalllll jatuhnya. apalagi kalo ga sengaja ngedonlot ato nelpon ;p. udah paling bener sim lokal ato sewa modem wifi kalo rame2 😀
Nama hotelnya unik sih. Daripada bingung mau kasih nama apa, yaudah kasih nama sesuai jalan aja. 😀
Menemukan sebuah hotel yang cocok, mulai dari pelayanan, kenyamanan, lokasi yang strategis, dengan harga yang terjangkau dan kemudian ditempati selama 7 malam itu sungguh ga mudah. Apalagi banyak review positif dari para traveller lainnya.
Makasih untuk infonya. Ditunggu cerita lainnya tentang Yangon 🙂
makasih mas :). aku udh tulis ttg kulinernya tuh :). ntr mau tulis ttg tempat wisata lainnya ;D
Seru juga baca pengalaman Traveling dan stay di hotel ini. Jadi tahu sedikit situasi jalanan di Yangon, hehe. Bingungin sih mobilnya kemudinya ada kanan ada kiri.
Kayaknya servis hotel emang utama jadi sorotan ya. Meski ada kekurangan kalo pelayanan & stafnya ramah & sigap bikin betah. Buktinya Mbak di sana bisa sampai seminggu, hehe
Kalo aku sih slalu liat servicenya dulu mbaa :D. Baru kemudian poin2 lain kayak lokasi dan harga :D. Walopun jalanan ngejelimet, tp sbnrnya lumayan suka sih aku Ama kotanya. Apalagi seglanya serba murah 😀
Iyaya…kalo ga Ada tipi dan wifi pun sinyalnya ngehe, jadi hiburan satu-satunya adalah buku yaa..
Penduduk setempat komunikasi ya menggunakan bahasa apa, kak?
Bahasa Myanmar, tp mirip India mba :D. Aku ga ngerti samasekali sih.
Kalo aku sepanjang ada buku, aku ga bakal bosen. Tp pak suami bisa mati gaya hahahah
Waahhh seru banget kayak nya . .jadi pengen aku mba
Hayuuuk sesekali liburan ke Myanmar 😉
Keren banget kak baru pulang langsung update blog, aku butuh mood luar biasa berbulan2 haha semua ada dikepala tapi magernya minta ampun. Bersih disana apa india mba? Hihi
Kalo ga gini, yg ada lupaaaa mba hahahahah. Eh aku ga bisa bandingin Ama India, karenaaa blm pernah ke indiaaa hihihihi… Ntr, aku hrs liat dgn mata kepala sendiri dulu, baru bisa bilang bersihin siapa. Tp aku ksh tau aja, toilet di Myanmar, aku blm liat ada yg kotor dan bau. Semuanya bersiiiiiih
Murah ya…
Tapi bagus gitu, feel homey bgt
Iyaa mba. Bikin betaaaah lama2 stay di sini 🙂
Wah, 7 hari di Yangoon lama juga tya. Kemana aja?? Kemari aku di Yangoon gak sempat nginep, cuma keliling sehari aja.
Ntr, aku bakal tulis kemana aja selama di sana :). Blm semua di tulis mba. Tp rata2 Krn EMG males pindah2, kebanyakan trip yg aku ambil dr OTA kayak klook gitu. Biar gampang dan enak :D. LG males repot
Seru ya mba honeymoon sama Suami aku juga jadi pengen hhahahahah ditunggu mba petualangan seru lainnya okay
Aku baru nulis cerita baru loooh :). Monggo mampir LG mbaaa 😀
Catet ah, mana tau jalan-jalan ke Yangon, bisa nginap di sini aja.
Toh selama ini tv di hotel kagak pernah kuhidupin juga.
Yaaa kaaan. Aku nginep di hotel manapun, bisa dibilang tv ga pernah nyalaaa hahahaha. Lah wong dibuka jg kebanyakan ga ngerti isinya apa :p.
Saya cuma baca aja udah ikutan stress. Ngebayangin ada yang stir kiri, ada yang kanan hahaha. Kalau begini memang enakan jadi penumpang aja, lah. Suka kalau hotel yang strategis begini. Jadinya gak perlu ke mana-mana naik kendaraan. Tetapi, kalau lihatgak ada lift, syaa juga setuju kalau kurang bersahabat untuk orang tua atau anak kecil
Naah ituuu mba, EMG udh paling bener naik taxi ato grab kalo di sana. Toh grab ato taxi ga mahal2 amat :p. Drpd ribet trus nabrak yeeee, negara org masalahnya hahahahah
Hai kakakkk
Lama gak main ke sinih
Ya ampun, kangen deh main ke Yangon. Apa kabar sekarang Yangon? Gw dulu ke situ jaman kuliah. Gw ke sono berasa ke Indonesia jaman 80-90 an, wkwkwkwk.
isssshhh sekarang aja blm terlalu maju banget mas.. kan belum lama mereka lepas dari sanction US dkk… ga kebayang jadulnya dulu sih ;p
Bener, rate di Yangon Airport itu bagus, aku nggak ngerti kenapa banyak blogger bule yang nyuruh nukerin duit di luar airport. Soal taksi, udah naik ya sekarang. Dulu tahun 2017 masih 10.000 MMK alias 10 USD.
Hotel di sana baik-baik kayaknya, ya. Aku early check-in juga nggak masalah. Duh itu Shan Noodle memang enaaakkk. Nggak jauh dari Sule Pagoda ada kedai shan noodle yang enak banget. Sama, hotelku juga nggak ada lift, hotelmu masih mending tangganya bagus.
Soal tingginya kecelakaan motor, no wonder, naik mobil aja mereka kayak gitu.
Wkwkwkwkw iyaaaa untung aja motor udh dicabut yaaa :p.
Kalo taxi, pas aku sampe pertama kali itu memang rada mahal mas. Tp pas pulangnya, ke bandara dari hotel cm 7rb wkwkwkkw. Tp gpp lah, toh supirnya baaik :p.
Shan noodle itu fav kuuuu. Ya ampuuun suka bangetttt ama rasa mienya yg kenyal2 . Pgn lagi akuuu
Penasaran sama kendaraan bentuknya kek gimana bisa ada kemudi kiri dan kanan hha… Wahhh fasilitas penginapannya lumayan yaahh udah bikin nyaman banget, apalagi deket dengan tempat wisata penting di lokasi tersebut.. Ga nyesel deh, dan sebanding banget hhe
Eh ini maksudku, mobil2 di sana ada yg kemudinya di kiri, tp afa juga yg dikanan ya mas :p. Bukannya 1 mobil kiri dan kanan hauhaahahahah. Kalo itu LBH bingungin lagi Sik :p
staf membantu sekali, suka kalo apa apa dibantuin gini. untuk kamarnya, menurut aku udah bagus ya, kasur, ac, kamar mandi bersih, ga ada tv ga masalah, karena pergi pagi pulang malam juga
Yg ptg mah bersih, service bagus dan AC dingin :D. Buatku itu cukup :D. Aaplagi hanya utk tidur doang
Hi Kak Fanny! Terima kasih udah mampir ke blog aku sebelumnya 🙏
Anyway, aku belum pernah ke Myanmar jadi pas baca post ini, aku dapat sedikit gambaran soal kondisi di sana. Agak mirip Thailand nggak sih kak? Banyak pagoda-pagoda gitu hahaha.
Hotelnya murah banget! Berarti sekitar 300rb-an semalem kan! Worth it banget sih itu. Mana staff-nya baik dan ramah, dapat sarapan pula! Super worth it. Kamarnya juga homey, serasa di kos-an gitu nggak sih? Hahaha.
iyeeees, mirip2 ama thailand kalo bicara templenya yaaaa. tapi kotanya ga semaju thailand yang memang udh fokus banget ama pariwisatanya…
hahahah iyaaa, dipikir2 mirip di kos an gitu hotelnya ;p.. apalagi suasana dan para staffnya yang ramah dan deket ama tamu.. bikin betah banget pokoknya 🙂
Hotel murah emang jarang yang pakai lift, ya. Makanya kalau backpacking dengan keluarga harus waspada dengan yang satu ini. Tapi okeh juga nih. Catet dulu ah … kalau-kalau tahun depan sudah bisa jalan-jalan lagi, siapa tahu bakalan ke Myanmar.
Aaamiiinnnn seneng loh aku baca doanya :D. Akupun udh pgn bangetttt mau jalan lagi mas. Kalo hotel murah kebanyakan memang ga pake lift sih ya. Supaya costnya bisa ditekan :). Tp penginapan ini walo ga pake lift nyaman banget kok 😉
Apa supir taksinya ngefans pak jokowi ya, makanya memuji indonesia dan pak jokowi😁
Dari foto-fotonya emang kelihatan bersih dan rapi ya. Kalau saya yang ke sana kayaknya sebulan juga betah😂
Dan yang bikin saya kagum, karena di daerah sana banyak tempat ibadah untuk berbagai macam agama. Menunjukan kalau toleransinya besar. Bikin hati adem jadinya😊
Naah iya mba. Aku ga nyangka bakal nemuin mesjid dan Sinagog segala, tempat ibadah Yahudi. Toleransi mereka lumayan bagus kok. Ga ngerti deh kenapa ada case Rohingya segala di sana
Kayak uda nyaman dengan satu orang gitu ya kak,ini betah seminggu di satu hotel,hhehe. Aku pernah gitu hanya berada dalam 1 hotel di satu kota,alasannya memang pengen leyeh-leyeh dan tentunya kalo aku cari yang budget backpacker,wkwkwkwk. Hmm, selama di Yangon berarti susah juga mau rental mobil ya kak kalo tempat kemudinya membingungkan gitu. Tertarik untuk ke Yangon nih karena pernah lihat di aplikasi online travel, budget hostel itu murah banget,ada yang sekitar 50 ribuan tapi entah cemana lah di dalamnya itu.
Udh paling bener pake grab transportnya Rin. Muraaaah bangettt hahahaha. Ga usah capek mikir sewa mobil segala :p
Iyaaa, nth Napa yaa, mungkin faktor U juga, aku udh ga ngoyo pindah2 hotel keseringan. Skr mah pengennya nyaman aja. Kalo udah nemu yg enak, ya udahlaaah, di situ aja apalagi kalo objek wisatanya msh ga jauh2 :D.capek badan kalo geret2 koper lagi :p. Walopun dengan makin banyak pindah, bahan tulisan review hotel jd banyak hahahahah
Tak sangka Yangon pun ada masjid…
sudah tentu memudahkan para pelawat Muslim untuk bersiar-siar di sana
Ada kok bang. Yangon ini komplit tempat ibadah. bahkan Sinagog utk tempat yahudi pun ada juga 😄