WISATA THAILAND: NIGHT BAZAAR, TEMPAT ASIK BERBURU KULINER DAN SURGANYA BELANJA ~ Tiap kali mendengar nama Chiang Rai, Chiang Mai, atau mungkin membaca  artikel-artikel yang pernah menulis tentang 2 kota ini, rata-rata pada sepakat, night bazaarnya wajib dikunjungi. Bukan hanya murah, tapi barang-barang yang dijual pun beraneka macam dan unik terkadang. Aku dan Winda, jelaslah udah merencanakan  bakal ke sana, dengan niat awal bertekad ga mau belanja banyak-banyak :D. Well,  lihat aja seberapa gede tekad ini bisa dipegang ;p

NIGHT BAZAAR ~  CHIANG RAI

Letaknya di terminal bus 1. Udah mulai buka menjelang jam 6an sore.  Dengan tempat yang lumayan gede, dan selalu ruammeee dengan orang-orang lokal atau pun turis  yang sekedar ingin melihat atau memang mau belanja. Barang-barang yang dijual? Banyak macam!! Sebut aja, mulai dari yang biasa seperti baju, celana, tas, sepatu, sendal, mainan,  barang-barang tenunan sendiri, scarf, kain khas daerah Chiang Rai, makanan-makanan kecil, sampe hewan peliharaan seperti anjing, kucing, marmutpun ada dijual.

Awalnya, aku ga mau kelewat banyak belanja di pasar malam Chiang Rai. Mikirnya dulu, di Chiang Mai bakal ada pasar malam  lain dan di Bangkok pun kami akan mengunjungi Chatuchak, yang juga terkenal sebagai surga  belanja. Tapi ternyata, memilih untuk ga banyak belanja di sini, sama aja dengan ‘menyesal belakangan ga berguna’, karena harga-harga di night bazaar Chiang Rai ini SUPER MURAH, even dibandingin Chiang Mai dan Chatuchaknya Bangkok!!

Agghhhhh, dan aku cuma belanja sedikit :(. Bayangin ya, waktu itu kami berdua naksir berat dengan celana alibaba bercorak gajah yang dijual antara Bath 100-150. Aku beli 1 dengan harga Bath 120. Mikirnya di Bangkok ato Chiang Mai pasti ada juga, dan mungkin bisa lebih murah karena pasar malamnya dan Chatuchak lebih gede kan. Kenyataannya, harga celana yang sama di Chiang Mai sekitar Bath 180 dan di Chatuchak kisaran Bath 180-250!! Mereka ambil barangnya dari Chiang Rai apa?! Spare harganya jauh bangetttt!

Selain barang-barang seperti tadi, ada banyak kedai makanan di Chiang Rai Night Bazaar. Kami berdua selalu milih makan malam di sini, karena selain harga super murah, rasanya ga usah ditanya, super duper yummy to the max!! ^o^ Belum lagi jajanan kecil seperti Takoyaki, mini crapes, buah2 strawberry yang ditaburi gula, roti manis, bahkan serangga goreng 😀 Guys, di sini tuh beneran surga belanja dan makanan!

Night Bazaar Chiang Rai memang ga segede yang di Chiang Mai, tapi padat. Banyaknya orang yang berlalu lalang bikin  makin semangat melihat  1 toko dengan toko lainnya. Penjualnya juga ramah-ramah, selalu senyum saat menawarkan dagangan. Ah, apa balik lagi aja ya kesana sambil bawa 1 koper kosong untuk nampung belanjaan ;)?

NIGHT BAZAAR ~  CHIANG MAI.

Kalau 3 malam  di Chiang Rai, kami berdua cukup gembira, puas dan selalu ga sabar untuk balik lagi ke pasar malam, di Chiang Mai, kegairahan yang dirasa sebelumnya bagai menguap…

Diawali dengan, susahnya menemukan tempat ini -__-!! Oke, bisa jadi ini karena kami nya yang belum hapal jalanan di Chiang Mai, dan hanya berpatokan dengan peta yang dikasih si penyewa motor. Di peta sih jelas-jelas night bazaar  deket ama hotel Le Meridien di luar kota tua. Tapi ntah karena skala peta kegedean, atau memang  kami berdua yang salah ngartiin, ni tempat baru ketemu menjelang jam 9 malam!! Lapernya dah tingkat dewa -_-

Setelah markir dan mengunci motor sewaan, kami pun berbaur, menikmati dan sesekali memperhatikan kehidupan malam yang baru menggeliat di kota ini.

Winda depan pohon natal night bazaar chiang mai

Pasarnya lebih besar daripada yang di Chiang Rai, tapi kesannya kosong. Apa karena tempatnya yang terlalu besar yaa.., atau yang datang  memang ga rame?? Dunno…Barang-barang yang dijual bisa dibilang mirip-miriplah ama yang di Chiang Rai. Baju, celana, souvenirs, scarf, ada tukang pijat refleksi, yang seperti itu… Tapi begitu  tanya harga, semuanya kayak janjian ngebuka harga yang jauh lebih mahal daripada Pasar Malam Chiang Rai! Males bangetkan mau nawar kalo harga pembukanya aja udah serem begitu 🙁 . Dan jadinya, aku hanya membeli 3 magnet kulkas bertuliskan Chiang Mai sebagai koleksi.

Selanjutnya, kami putusin untuk mengganjal perut yang sedari tadi udah memberontak hebat. Deretan warung-warung makanan terletak di sisi lain dari night bazaar. Makanan yang dijual juga ga sebanyak seperti pasar malam sebelumnya. Dan rata-rata ga halal :D. Membuat pilihan makananku jadi lebih sedikit.

Akhirnya, hanya memesan FRIED BEE HON with MUSHROOM dan TOMYAM SEAFOOD pesanan Winda, kami  berdua duduk menikmati malam sambil memandang ke arah panggung yang sedang diisi oleh transgender berlipsync ria dengan gaya super HOT! Para bule-bule yang ikut menonton langsung bersorak semangat membuat si pretty boy semakin tertantang untuk menampilkan gaya yang lebih sexy. Lumayan menghibur kami yang udah BT dan pengen cepet pulang, gara-gara night bazaar yang  jauh dari ekspektasi.

Jadi pastinya, night bazaar Chiang Mai ga seheboh di Chiang Rai, harga jauh lebih mahal, makanan ga seenak dan sevariatif di Chiang Rai, dan sumpah, aku bosan gila di sini!! Padahal pas di Chiang Rai, kami kayak ga berasa udah berjam-jam ngiterin tempatnya…-__-