WISATA JEPANG: MUSEUM BOM ATOM HIROSHIMA; KISAH KELAM JEPANG DI MASA LALU ~ Bayangkan di hari itu, kalian sedang melakukan rutinitas pagi. Ada anak yang bersiap pergi ke sekolah, membawa bekal makan siang sederhana yang sudah disiapkan oleh mama tercinta.
Lalu ada seorang Ibu, yang mulai sibuk menyiapkan kebutuhan keluarganya atau sekedar beres-beres rumah sebelum melakukan kegiatan lain. Terlihat juga seorang ayah, melangkahkan kaki untuk mencari nafkah di tengah kondisi Jepang yang sedang kritis pangan karena perang tak berkesudahan .Terakhir, seorang bayi, yang baru saja membuka mata dan merengek minta susu karena haus.
Lalu….Tepat pukul 8.15 pagi….Mimpi buruk itu dimulai.
Semua rutinitas tadi hancur sekelip mata oleh ledakan maha dahsyat bom atom, yang sanggub meluluhlantakkan sebuah kota hingga radius 4 km, dan langsung membunuh 70 ribu nyawa di tempat.
Orang-orang yang berada di pusat ledakan , bisa di pastikan meninggal saat itu juga. Tapi korban-korban lain, sayang tidak seberuntung itu. Beruntung kubilang??? Karena.. wahai netizen yang terhormat, para korban selamat ini hanya menikmati sesaat dari hari-hari yang menyiksa.
Mereka memang hidup, tapi kulit badannya terbakar melepuh dan bahkan terkelupas seperti kulit sofa yang usang :(. Mereka hidup, tapi radiasi yang terbentuk dari ledakan bom atom, membentuk kanker ganas di tubuh mereka, yang perlahan menggerogoti dari dalam hingga meninggal.
Mereka hidup, tapi koloid menebal di seluruh tubuhnya, timbul bercak-bercak keunguan karena ada pendarahan di bawah kulit. Ya mereka memang hidup, tapi diikuti gejala yang disebut epilation seperti kebotakan permanen, efek dari radiasi nuklir yang harus mereka tanggung. Banyak yang menderita diare parah, hingga kotoran yang keluarpun bercampur darah.
Dan percayalah, itu hanya sedikit dari banyak after effects yang terjadi bahkan lamaaa setelah bom atom tadi meledak.
Aku paham, bangsa Jepang terkenal kejam saat masih menjajah Indonesia dan negara-negara lain. Sebut aja Korea dan Tiongkok. Aku tahu Negara yang pantang menyerah ini diam-diam dan tanpa peringatan menyerang , membom Pearl Harbour dan membuat Amerika shocked.
Tapi aku tetep merasa, menjatuhkan 2 buah bom atom yang luar biasa mengerikan di 2 kotanya, Hiroshima dan Nagasaki, adalah perbuatan kejam dan sangat tidak berperikemanusiaan :(. Mereka balas dengan membunuh para wanita dan anak-anak yang tidak tau apa-apa.
Di salah satu video yang sempat aku tonton, para korban ini menangis, dan berkali-kali bertanya, apa salah mereka. Kenapa mereka harus merasakan hal menyakitkan seperti itu :(. Kenapa anak-anak mereka meminggal dengan cara yang kejam.. Ratusan pertanyaan ga terjawab, bahkan sampai maut menjemput.
Museum Bom Atom Hiroshima
Little Boy, nama bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima , tepat tanggal 6 agustus 1945, pukul 8.15 pagi. Nama bomnya memang terdengar imut, dan seolah tanpa bahaya. Kenyataannya, bom berbentuk langsing , dengan berat 4,400 kg, panjang 3 meter dan diameter 71 cm, mampu menghancurkan seketika dalam radius 2 km dan membakar kota sampai 13 km persegi.
Hiroshima terpilih untuk dibom, karena kota ini pusat militer, kota pelabuhan yang menjadi titik nadi negara Jepang. Sekutu ingin efek yang timbul dari ledakan bom atom bisa meluas dan berdampak parah sehingga Jepang akan menyerah.
Tiruan Little boy
Seberapa Kuat Ledakan Bom Atom Little Boy di Hiroshima?
Ga terbayangkan ngerinya kalau 1 bom bisa menghancurkan 1 kota sekejap mata. Yang dahsyatnya, bom ini meledak saat masih di ketinggian 550 meter, tapi efek yang ditimbulkan dari reaksi berantai nuklir sanggub menyapu bersih area Hiroshima sampai 13 km persegi.
Ledakan usai, sinar Gamma pun datang. Penduduk yang hidup, mengatakan ada sinar yang membutakan mata mereka dengan intensitas yang sangat kuat. Siapapun yang langsung terpapar tanpa ada perlindungan di tubuhnya, akan langsung meninggal.
Hawa panas yang kemudian muncul, bahkan sanggub merubah bentuk gelas kaca yang terletak jauh dari hypocentrum (pusat ledakan), tidak pecah, tapi mengkerut memuai karena panas yang dihasilkan hampir mencapai 4000 dercel. Juga beton, dan benda-benda baja lainnya.
Beberapa jam setelah ledakan, timbul hujan dengan air berwarna hitam. Efek radiasi yang dihasilkan. Sangat berbahaya jika terkena kulit, apalagi terminum, yang sayangnya banyak dilakukan oleh para korban selamat.
Mereka ga tahu… Yang mereka rasakan saat itu panas. Dan ketika hujan turun walaupun airnya berwarna hitam, mereka tetap meminumnya dengan harapan bisa menghilangkan rasa haus luar biasa yang terjadi saat itu. Efek sampingnya?? Banyak dari mereka yang terkena penyakit genetik karena hujan radiasi tadi.
Tembok yang ternoda oleh black rain
Foto berikut adalah urutan animasi dari saat Hiroshima masih hijau, sampai Little boy datang dan menghancurkan segalanya.
Hiroshima, 6 Agustus 1945
Little Boy (di tengah) bersiap dijatuhkan dari pesawat Enola Gay
Ledakan dahsyat langsung menghancurkan Hiroshima dalam radius 2 km
Efek berantai nuklir, yang menghasilkan energi lebih besar lagi untuk membumihanguskan Hiroshima
Hiroshima setelah ledakan
Barang-Barang Yang Dipajang Dalam Museum Bom Atom Hiroshima.
Ini kali kedua aku mendatangi Museum bom Atom Hiroshima. Dan rasanya masih saja sedih, apalagi saat melihat foto-foto kejadian.
Awan jamur yang terbentuk setelah ledakan, kota Hiroshima hancur rata dengan tanah, foto para korban terpampang nyata, lukisan bayi yang terlempar karena ledakan hebat dan tergantung di pagar, jam tangan mati tepat di angka 8.15 am, baju-baju para korban yang masih anak-anak, kotak makan siang hangus sebelum sempat dimakan, sepeda roda tiga yang sudah menghitam, juga ada surat dari orang tua yang mencari anaknya :(.
Sampai di sini, airmata berat untuk ga menetes.
Salah satu ruangan menampilkan Artifact collection dengan tema “I want to see my mother” . Serius sih, aku nangis di ruangan ini.. Barang-barang peninggalan dari beberapa orang Ibu yang menjadi korban.
Ada sebuah gunting jahit, donasi dari Kazuko Wakui, anaknya yang survive karena berada jauh dari pusat ledakan dan terlindung oleh potongan beton, menderita luka bakar dari efek panas. Dia berusaha kembali ke rumah, hanya untuk menemukan adik lelakinya meninggal, rumah mereka hancur rata, dan yang sangat menyedihkan, ibunya sudah berupa tulang tengkorak, dengan sebuah gunting jahit hitam gosong ada di samping jasad..
Si ayah selamat, tapi mengalami shock luar biasa. Sebagai satu-satunya anak yang selamat, Kazuko harus kuat dan tidak boleh memperlihatkan wajah sedih di depan sang ayah. Gunting jahit itu dia serahkan ke pihak museum, agar pengunjung bisa melihat, seperti apa kekejaman yang dihasilkan oleh sebuah bom atom :(.
Ah… ga kuat membaca cerita lainnya.. Terlalu sedih, menguras emosi.. Dan percayalah, para pengunjung lainpun, sama menahan kesedihan membaca semua kisah para survivors.
Keluar dari sana, berdoalah untuk para korban, di Monumen Perdamaian , Cenopath, tidak jauh dari museum bom Hiroshima. Bentuknya khas, melengkung, dengan batu bertuliskan nama para korban yang dikubur di sana secara massal.
Masih di area yang sama, ada monumen untuk mengenang korban para anak-anak tak berdosa, dengan patung Sadako Sasaki, di atasnya. Sadako salah satu korban, yang terkena kanker Leukimia efek dari radiasi nuklir yang timbul karena ledakan. Sadako percaya, jika dia bisa membuat 1000 bangau dari kertas, dia akan sembuh dari kanker. Yang sayangnya itu tidak terkabul.
Trakhir, sebuah bangunan setengah utuh, yang hancur sebagian karena ledakan bom atom. Tidak dipugar apalagi renovasi. Pemerintah Jepang sengaja membiarkan bangunan ini apa adanya, sebagai pengingat, sedahsyat apa efek dari ledakan nuklir di Hiroshima.
Hentikan perang, karena ga ada 1 keuntungan pun atau kebaikan yang didapat, selain penderitaan warganya, dan kota yang hancur sia sia.
Cara Menuju Museum Bom Atom Hiroshima.
Dari stasiun Hiroshima, jika menggunakan JR pass, turun ke bawah, tempat pemberhentian bus sightseeing. Pilih GREEN ROUTE, yang mana bus ini nantinya akan melewati museum atomic bomb/ Peace Memorial Park. Semuanya gratis karena tercover oleh JR PASS.
Takut nyasar? Ga perluuu, karena di bagian dalam bus, ada layar monitor yang menampilkan spot-spot destinasi di mana bus akan berhenti. Jadi penumpang hanya tinggal menekan bel supaya driver bus tahu kalo ada penumpang yang ingin turun.
Bagian dalam bus sightseeing
Tempat menunggu bus sightseeing, kembali ke Stasiun Hiroshima
Cara lain, bisa menggunakan trem. Dari stasiun Hiroshima, jalan keluar dari stasiun, dan carilah halte trem terdekat. Naik trem yang nomor 2 atau 6, dan turun di halte Genbaku Dome-Mae. Hanya saja ini ga gratis.Masih harus membayar biaya trem 160 yen per-orangnya.
Halte trem di depan Memorial Park
Tiket Masuk Museum Bom Atom Hiroshima
Ga mahal samasekali. Mungkin karena pemerintah Jepang ingin spread the message ke semua turis dan warga negaranya, bagaimana nuklir bisa menghancurkan suatu kota jika dipakai untuk berperang, sehingga tiket masuk ke museum ini bisa dibilang amat sangat murah.
Saat aku datang February 2019 lalu, hanya dikenakan Yen 200 per orang (Dewasa). Anak-anak GRATIS. Aku ga tau batasan umur yang dianggab masih ANAK, tapi di website mereka tertulis, untuk Senior high school tiketnya hanya Yen 100 per orang, dan Junior high school ke bawah, FREE OF CHARGE 😀
Jam Operasional Museum Bom Atom Hiroshima
Waktunya berbeda-beda mengikuti musim. Saat winter, jam tutup Museum Bom Atom akan lebih cepat daripada summer.
Desember – February: 08.30 – 17.00
Maret – July: 08.30 – 18.00
Agustus : 8.30 – 19.00 (Khusus tanggal 5 & 6 Agustus, jam buka diperpanjang hingga pukul 20.00. Untuk memperingati hari saat Hiroshima dibom.
September – November: 08.30 – 18.00
Minggu depan, aku bakal menuliskan kengerian saat Nagasaki, kota kedua di Jepang dijatuhkan bom atom hanya berselang 3 hari setelah Hiroshima lumpuh 🙁 ..
Cerita Jepang Lainnya:
Mau Kemana di Hakodate
Kuliner Hakodate & Hachinohe
Serunya Menyusuri Tebing Geibikei, Iwate
Sulis
Ngeri banget ya mba…bayangin kena bom itu…berasa kiamat paling yaa.. tapi itungannya untuk recovery cepet ya mba..setelah itu segera bangkit lagi, jadi negara maju kayak sekarang
24 Maret 2019 ● 17:37Fanny Fristhika Nila
hebat ya mba jepang itu. bim sedahyat itu, bisa lgs bangkit mereka. dan bahkan jd negara paling maju. aku memang hrs angkat topi utk keuletan mereka 🙂
31 Maret 2019 ● 21:15Farah Salsabila
ya Allah aku yg cuma baca aja mau nangis apalagi kak fanny yang liat secara langsung 😭
02 September 2020 ● 08:07Fanny Fristhika Nila
Campur aduk far pas liat museum ini. 🙁
03 September 2020 ● 23:44Cerita Bang Ale
Kagak pernah kepikiran sih kalau ke jepang bakalan ke Hirosima..ternyata harus masukin wish listnya, keren banget nambah pengetahuan banget. Sebagai orang yang suka wisata sejarah, this one ngak boleh terlewat
24 Maret 2019 ● 17:41Fanny Fristhika Nila
haaaruuus bang ;). sekalian nagasaki, krn ceritanya lbh tragis drpd hiroshima 🙁
31 Maret 2019 ● 21:15Hidayah Sulistyowati
Cuma baca aja aku ikut merinding, nggak bisa membayangkan gimana kalo berada di sana
24 Maret 2019 ● 23:56Fanny Fristhika Nila
ngerii bnget :(. apalagi kalo liat foto2 korban mba 🙁
31 Maret 2019 ● 21:17Nasirullah Sitam
Melongok ke sejarah kelam Hirosima dan Nagasaki; memang peperangan di amanpun itu hanya meninggalkan luka.
25 Maret 2019 ● 08:41Fanny Fristhika Nila
bener mas. yg menderita hanya wrga sipil dan anak2. demi ego para pemimpinnya
31 Maret 2019 ● 21:17anies
BTW ada lagi tak sisa sisa radioaktif yang melekat pada bangunan tu.sekarang?
01 April 2023 ● 20:34Fanny Fristhika Nila
Menurt guide, sudah bersih kak. Saya rasa pun begitu. Krn tak mungkin merek buka untuk umum kalo masih ada kan. Saya percaya orang Jepang tak seperti itu. Beda cerita kalo China 😅. Saya ragu…
02 April 2023 ● 00:28GoTravelly.com
baru tahu klo Bom dinamai Little boy yang efeknnya Nggak little dan nggak boy juga. Dahsyat banget.
25 Maret 2019 ● 11:03Fanny Fristhika Nila
mereka sengaja menamainya dngn istilah gitu utk mengelabui musuh mba. takut ada informasi yg bocor aku baca. efeknya samasekali ga seperti hasil little boy yaaa 🙁
31 Maret 2019 ● 21:18herva yulyanti
DUh ngeri banget ya mba Fan, aku juga pastinya sedih dan nengais dngerin cert-ceirtanya. Btw ini harga masuknya 25rbu ya mbak kalau dirupiahin 🙂 betul ga?
25 Maret 2019 ● 14:54Fanny Fristhika Nila
kurleb segitulah mba :). untuk ukurna museum di jepang, udh murah bangettt.. krn yg lain2nya bisa jauuh di atas itu. apalagi, display di dalam bener2 lengkap dan sangat interaktif .rekomen banget utk wisata keluarga yg suka sejarah 🙂
31 Maret 2019 ● 20:56Reyne Raea (Rey)
Sudah pernah baca postingan sebelumnya, dan tetep sedih baca yang ini mba, saya paling suka wisata sejarah, apalagi yang banyak peninggalan seperti ini, yang juga berkaitan dengan negara kita.
Sedih banget ya, para pemimpin yang egois, rakyat yang menderita.
Gak bisa bayangin kalau saya liat langsung mba, dijamin nangis bombay saya di situ.
Keren banget pemerintah Jepang mematok harga murah untuk tiket masuk musium ya, agar semua dunia tahu betapa perang itu gak ada gunanya.
Ditunggu postingan berikutnya mba, kepo juga dengan Nagasaki.
Gak puas membunuh dengan sadis orang2 di Hiroshima, masih juga dilanjutkan di Nagasaki ya.
Oh ya, btw busnya keren tuh, mirip Surabaya Bus hehehe
25 Maret 2019 ● 23:12Bu Risma emang selalu terinspirasi dari fasilitas publik di luar negeri untuk diadakan di Surabaya 😀
Fanny Fristhika Nila
aku udh posting yg nagasakii :). dibacaaa yaaaa…. itu lbh tragis.. krn sbnrnya sasaran sekutu bukan nagasaki 🙁 . lbh mewej sih aku rey pas liat yg nagasaki ini 🙁
31 Maret 2019 ● 20:57Suryani
Ya ampun mba, aku kok liatnya sedih banget yah yang foto seragam yang tercabik-cabik itu. Emang pengeboman disana itu sering banget disebut sebut waktu pelajaran sejarah. Akhirnya bisa juga liat peninggalannya disini meski ngga pernah kesana.
26 Maret 2019 ● 00:37Fanny Fristhika Nila
akupun ga tahan ngeliatnya mba. terlalu sediih banget. anak2 yg sedang sekolah jd korban ledakan. sekejam itu yaa hasil dari nuklir 🙁
31 Maret 2019 ● 20:58Meriska Putri
Kayaknya museum ini berkesan banget sampai ke sini lagi.
Merinding baca bagian dari efek bomnya, ku kira begitu diledakkan yang meninggal ya yang kena bomnya aja. Ternyata ada yang “disiksa perlahan” karena efek radiasinya.
26 Maret 2019 ● 04:24Fanny Fristhika Nila
bangeeet mba. apalagi krn aku bawa temen yg blm pernah ksana. makanya aku bela2in kesana lgi utk nunjukin ke dia. dan dia jg suka banget ama tempat ini.
31 Maret 2019 ● 21:00Haryadi Yansyah | Omnduut
Baca paragraf pertamanya aja aku udah merinding. Huhu sedih. Kalau liat langsung ke sana bisa nangis kayaknya aku. #YayanCengeng
Infonya lengkaaap banget. Aku kalau berkesempatan ke Jepang kayaknya skip Tokyo sekalian haha. Mau langsung ke kota-kota yang apik dan masih jarang dikunjungi kayak gini. Cuma gak kuat mahalnya itu Jepang hahaha.
26 Maret 2019 ● 09:11Fanny Fristhika Nila
tokyo akupun boseeen hahahahaha.. cm themepark fuji q nya aja yg bikin aku semangat :p. tp lain2nya biasa aja. mndingan kamu ke hiroshima, nagasaki, yamagata, ato kota2 yg ga terlalu turis mas. jauuuh lbh bgs dan muraaaaah 😀
31 Maret 2019 ● 21:03Himala
Hiiii… ngeri banget ya mbak. Jadi merinding aku ngebayanginnya… 🙁
Itu berarti museumnya masih di tengah kota Hiroshima ya? Keliatannya enak bisa sampai cuma dengan 1 kali naik bus aja… 😀
26 Maret 2019 ● 10:13Fanny Fristhika Nila
beneeer mba. ini dipusatnya hiroshima. kayaknya sekutu memang sengaja mengincar pusat supaya efeknya bisa merata ke seluruh kota 🙁
31 Maret 2019 ● 21:04Dwi
Hiks,,, tak sanggup dengan detail aku membacanya… Jepang masih menjadi destinasi wisata impian keluarga kami, tapi rasanya aku prefer mengunjungi tempat wisata keluarhaganya aja deh, hihii apalagi kalo bawa anak.
Btw, thanks for sharing mbak, sedikit banyak jadi tahu kisahnya.
26 Maret 2019 ● 10:43Fanny Fristhika Nila
memang sediih sih kalo ke museum ini. tp bagi penyuka sejarah ini menarik banget. tp kalo ada waktu ke hiroshima, masih banyak mba tempat2 bagus lainnya :). sayangnya akupun ga sempet eksplor. krn wkt terbatas banget
31 Maret 2019 ● 21:06Lia Harahap
Mbak, aku menunggu tulisan selanjutnya ya. Aku suka banget tulisan yang ada sejarahnya seperti ini.
26 Maret 2019 ● 12:42Fanny Fristhika Nila
baca yg nagasaki yaaa :). aku udh upload di blog. dan itu lbh tragis sbnrnya 🙁
31 Maret 2019 ● 21:06ursula meta rosarini
Bangunan setengah umuh yg hancur aja masih sebagus itu ya mbak, mungkin bangunannya terlalu kokoh, walaupun di bom masih kokoh
26 Maret 2019 ● 15:14Fanny Fristhika Nila
naaah itu diaaaa. akuoun udh nyangka ini aslinya mah pasti kokoh banget, sampe dibom cm hancur setengah. apalagi ini dekeeeet bgt ama pusat ledakan 🙁
31 Maret 2019 ● 21:07Nita Mbul
Seketika langsung keinget filmnya ghibli studio yang pasca perang grave of the fireflies
Sediiih ngebaca para korban perang yg aslinya ga tau apa apa ini
Bener….lebih menderita yang masih idup tapi tersiksa secara perlahan lahan akibat pancaran radiasi nuklir n bom atomnya….ga ku ku bacanya akutu…
Oya mb nanya dong, klo yang fotonya memanjang banget itu disttingnya pake mode apa ya, jadi keliatan luas dan bagus banget foto fotonya, ketangkep background pemandangannya
27 Maret 2019 ● 06:14Fanny Fristhika Nila
kalo yg luas seharunya pake mode panorama Nit :D.
ntr kamu baca yg nagasaki yaaa. itu jauuh lbh sedih :(.
31 Maret 2019 ● 21:11riawani elyta
Saya dulu pernah baca ttg efek dahsyat kedua bom tsb di majalah anak2. Itu efek ngerinya masih terasa sampe berminggu2.
27 Maret 2019 ● 19:46Perang memang selalu meninggalkan luka dan trauma yg dlm
Fanny Fristhika Nila
bertahun2 mba. ga hanya seminggu dua :(. sediih memang. apalagi kalo liat korban2 yg masih bayi, anak2.. ya allah ga tegaaa banget
31 Maret 2019 ● 20:52Blog Geografi
Berkunjung ke museum sambil belajar sejarah masa lalu yang kelam, banyak korban jiwa akibat bom atom tersebut
28 Maret 2019 ● 01:30Fanny Fristhika Nila
beneeer. bisa ngerti banget gmn sejarahnya sampai kota ini dijatuhi bom atom
31 Maret 2019 ● 20:51Alid Abdul
Aduh mbak yu aku mbrebes mili bacanya sumpah, merinding ngilu ngebayangin semua itu. Tetapi jika Little Boy tidak dijatuhkan, Jepang tidak akan pergi dari negara kita. 11 hari setelah Jepang dibom oleh Amerika, negara kita merdeka. Ngomongin perang nggak akan ada habisnya, semuanya egois, korban tetap saja rakyat sipil.
Dua kali ke Jepang belum sempat ke Hiroshima, mungkin kunjungan yang ketiga bakalan ke sana 🙂
28 Maret 2019 ● 13:03Fanny Fristhika Nila
aku akuin, Indonesia bisa merdeka krn jepang menyerah. tp ttp aja aku kasian krn melihat yg jd korban hanya anak2 dan wanitanya.. kakek2, sampe juga hewan seperti kuda yg sekarat. sediih banget itu mas. tp ad komen yg lbh jahat di FB ku pas publish ini.. dia bilang gpp jepang digituin, drpd indonesia ga merdeka.
ya ampuuun ga ada hati ato gmn yaaa. mungkin krn suaminya org amerika sih memang -_-
31 Maret 2019 ● 20:47lunarv2
Bisa sampe dipetakan gitu ya dampaknya, btw tu anak dalam photo lucu juga, mungkin kalo dia masih hidup udah kakek2 kali ya ?
28 Maret 2019 ● 18:59Fanny Fristhika Nila
korban anak2 gini yg bikin aku ga kuat mas liatnya. sediiih lgs kebayang anakku di rumah 🙁
31 Maret 2019 ● 20:44Sara Neyrhiza
aku sedih banget bacanya mbak..dan langsung meriding kala melihat foto jam tangan yang berenti di pukul 8.15 itu
semoga para korban yang meninggal dan yang selamat mendapat kemudahan di dunia dan akhirat
29 Maret 2019 ● 00:23Fanny Fristhika Nila
aamiin ya mba.. kasian kalo melihat foto2 korban, trutama anak2 itu yg bikin aku sedih
31 Maret 2019 ● 20:37Latifika Sumanti
Omooooo… Yg baca aja ga kuat apalagi yg langsung liat kesana. Cukup mba sampai di sini aja, untung ga ditambah lagi T.T tapi aku tetep pengen tau Nagasaki, biar ga cuma sekedar jadi memori pelajaran SD
29 Maret 2019 ● 03:42Fanny Fristhika Nila
kalo kamu baca nagasaki, itu sbnrnya lbh tragis :(. apalagi krn sbnrnya sasaran sekutu bukan mereka 🙁
31 Maret 2019 ● 20:36Eryvia Maronie
Ya allah, saya baca tulisan mbak Fanny aja langsung nangis… Gimana kalo saya ke sana ya? Pasti lebih sedih lagi rasanya lihat diorama dan barang-barang peninggalan itu.
Ngeri banget ya efeknya bom atom itu!
29 Maret 2019 ● 06:44Jadi gak sabar pengen baca tentang Nagasaki.
Fanny Fristhika Nila
kalo ke jepang masukin hiroshima dan nagasaki mba :). tempatnya bahkan lbh bgs drpd tokyo sbnrnya 🙂
31 Maret 2019 ● 20:35Dian Juarsa
Seriusan sih aku mewek bacanya. Sumpah sedih banget, apalagi lihat gunting yang dengan lapang dadanya diberikan ke pihak museum.
29 Maret 2019 ● 08:35Fanny Fristhika Nila
apalagi kalo melihat lgs mba. cerita2 survivors yg lain sama sedihnya.. surat2 mereka wkt mencari kluarga yg hilang. ya allah, ga kebayang kayak apa saat kejadian
31 Maret 2019 ● 20:34Roosvansia
Kalau ada perang semua orang jd dirugikan ya mba huhuhuhu. Sedih liatnya, mereka yg ga tau apa2 menderita, sama seperti saat kita jg menderita krn penjajahan. Semoga gakkan ada lg kejadian spt ini. Terlalu sakit.
29 Maret 2019 ● 09:20Fanny Fristhika Nila
bangeeet mba. anak2 yg slalu jadi korban :(. itu yg bikin sediiih banget liat museum ini
31 Maret 2019 ● 20:33uci
tulisannya sangat menginspirasi, aku jadi banyak tahu tentang kejadian Bom Atom Hiroshima, semoga bisa melihat langsung ke museum ini suatu saat nanti
29 Maret 2019 ● 09:52Fanny Fristhika Nila
sama2 mba :). semoga nanti jg bisa meluhat lgs ke museum ini
31 Maret 2019 ● 20:33Tian lustiana
Kebayang ya hiruk pikuk pas kejadian. Duh saya merinding sekali. Jd pengen ke museum nya langsung. Semoga ada rezeki bisa ke Jepang.
29 Maret 2019 ● 19:53Fanny Fristhika Nila
aamiiin mba.. moga bisa ke sana nanti yaaa. ajak anak2. krn museum ini samasekali ga bosenin kok
31 Maret 2019 ● 20:32Nurul Sufitri
Wuiiiih..aku bacanya juga deg2an nih. Gara2 si Little boy, wilayah seluas 13m persegi kandas semua. Kasihan ya korban2 yang hidup tapi tersiksa. Lebih baik mati kayaknya hiks ;( Bom atomnya panjang juga 3 m mah dengan bobot 4000kg an. Duh serem banget kalau baca cerita mbak Fanny. Akibat bom yang dijatuhkan di Hiroshima ini.. efeknya kayak air mengalir ya. Bikin penyakit berbahaya timbul di kemudian hari terhadap orang2 yang kena. Seru nih, nungguin kisah Nagasaki ah minggu depan 🙂
29 Maret 2019 ● 20:58Fanny Fristhika Nila
beneer mba. efeknya ga berhenti sampe ledakan. tp msh kebawa trus smpai bertahun2 kemudian :k. sedih bayanginny
31 Maret 2019 ● 20:31Atisatya Arifin
Aku baca tulisan ini langsung merembes air mataku mbak. Kemenangan yang didapat dari perang adalah kemenangan semu ya karena sesungguhnya semua jadi korban, terutama masyarakat sipil. Kebayang betapa menderitanya mereka, kadang mikir masih mendingan yang langsung meninggal deh daripada yang survive tapi harus menghadapi kanker dan penyakit lainnya karena radiasi.
Semoga kejadian Hiroshima ini menjadi yang pertama dan terakhir di muka bumi. Semoga setiap individu yang ada di bumi senantiasa menjaga perdamaian. Aamiin.
30 Maret 2019 ● 10:39Fanny Fristhika Nila
sayangnya masih ada nagasaki setelah itu mba. dan kisahnya bahkan lebih tragis dari hiroshima 🙁
31 Maret 2019 ● 20:25Nita Lana Faera
Inilah mengapa jangan sampai di negeri manapun ada perang. Apa salah kami? Iya ini pasti yang keluar dari kita2 yang nggak ngerti masalah negara, tapi jadi kena sasaran. Besar juga ya bomnya, jadi 3 meter gitu dan langsung hancur sekota. Jadi menyimak sejarah lagi ya, Mba Fanny.
30 Maret 2019 ● 14:43Fanny Fristhika Nila
bener mba. makanya nuklir skr dilarang banget . krn memang efeknya terlalu mengerikan :(. bener2 ga tega kalo melihat korban anak2 🙁
31 Maret 2019 ● 20:24Himawan Sant
Yang jadi pertanyaanku .., apa yang kak Fanny rasakan saat berada di museum yang menyimpan bukti barang-barang keganasan tragedi Hiroshima-Nagasaki yang terkenal sampai negara manapun ini …, begidikkah ?.
31 Maret 2019 ● 17:42Fanny Fristhika Nila
nangis, merinding, campur aduk mas 🙁 . apalagi kalo melihat korban anak2.. ga tega banget banget 🙁
31 Maret 2019 ● 20:22Sandra Hamidah
Alhamdulillah ya mba bisa kesana jadi bisa sharing disini, ikut sedih juga bacanya huhu
05 April 2019 ● 22:29Fanny Fristhika Nila
iya mba… aku selalu suka dengan tempat2 bersejarah kelam seperti ini . banyak belajar jadinya
06 April 2019 ● 15:00Wian
Huhuhu berasa banget ada di sana saat kejadian, baca opening tulisan kamu. Gak kebayang sik ya tiba-tiba bum hancur semua 😭😭
07 April 2019 ● 06:59Efek jangka panjangnya ke orang yang selamat itu juga loh yang bikin aku mau nangis
Fanny Fristhika Nila
iya mba… yg selamatpun sebenernya kasian karena pasti tersiksa dengan efek after bombing.. :(.. ga kebayang sih.. makanya kubilang lbh beruntung orang2 yg lgs meninggal on spot 🙁
13 April 2019 ● 23:11Damar Aisyah
Duh, Mbakk, kekepin anak-anak. Itu makanya aku paling gak tahahn kalau ada yang ribut2 ngomong perang! Lawan! Demo! Duh, emang masih pengin apa kembali ke jaamn perang. Meskipun kadang sebal juga sama Jepang, karena Mbah Kakungku sempat jadi Heiho. Tapi gak kuat juga liat kayak gini. Namanya juga manusia, Mbak. Mana mungkin tega melihat pembantaian seperti ini.
09 April 2019 ● 19:52Fanny Fristhika Nila
bener mba.. apapun yg terjadi di masa lalu, semua pihak ngerasain akibatnya.. ga ada yg diuntungin kec mungkin pabrik senjatanya… semoga yaa kita ga alamin lg hal begini
13 April 2019 ● 22:59ria
wah Fan, gue salut sama elo. Bahwa elo di tengah jalan2 mau menyempatkan diri ke tempat bersejarah. Sementara gue yg dicari mah biasanya pasti tempat makannya dulu #tepokjidat Padahal pergi ke tempat bersejarah seperti ini juga memberi pengetahuan lebih ya buat kita.
10 April 2019 ● 16:13Dan yg gue salut, iya sih ada google maps…tapi elo bs ke sana ke mari gak nyasar itu buat gue… UOH BANGET ^_^ Pernah kepikiran jadi tour guide? heheheh… gue peserta pertamanya
Fanny Fristhika Nila
hahaahahah tengkiuuuu mba ;D… eh aku udh beberapa kali jd guide gini ;p… tapi selama ini ama temen2 deket dan keluarga aja … ayuuuk mbaaa jalan bareng ama aku ;).. thn depan mau tak ?
kalo kulliner juga wajib ;D.. aku doyan makan juga.. tp objek wisata aku juga lbh seneng yg tempat2nya kaya sejarah gini .. ngebayangin seperti apa zaman dahulu itu
13 April 2019 ● 22:54Sera Wicaksono
Sedih bacanya,
Ak pernah sih kayaknya lihat cuplikan film bom atom hirosima ini, dan nyesek banget.
Mungkin juga sebagai pengingat kita, untuk menjaga kedamaian ini. saat rakyat jepang berduka sebegitu kita bisa merasakan merdeka, dan kemerdekaan kita juga gak mudah.
Skr wes merdeka, tp knapa malah sok2an mau perang gara2 beda pilihan presiden doang, coba.
Semoga kedamaian ini selalu terjaga ya, dan kita selalu dalam lindungan Nya.
11 April 2019 ● 13:34Fanny Fristhika Nila
aamiin… semoga jgn sampe ya mba, kita ngerasain perang lagi… itu cuma kegoisan penguasa dan elite politik yg pgn berperang2… 🙁 ga mikirin rakyat di bawah yg merasakan
13 April 2019 ● 22:49Dita Indrihapsari
OmG,aku baru ngeh ternyata bom atom di Hiroshima meledaknya masih di udara ya mba, belum nyentuh bumi… Menderita banget itu korban yang selamat… 🙁 Dulu waktu sekolah suka banget belajar sekarah termasuk soal peristiwa ini… Wishlist aku juga nih bisa ke Hiroshima, semoga bisa ngajak anak-anakku juga supaya mereka bisa tau dulu orang Jepang termasuk anak-anak di sana pernah ngalamin hal memilukan gini karena perang…
12 April 2019 ● 13:07Fanny Fristhika Nila
harus datang ke sana mba kalo nanti ke jepang.. sekalian nagasaki yaaa… worth it banget kok ini didatangin.. kotanya sedniri bagus sekali.. sayang aku blm sempet jelajah lama di sana…
iyaa bom atom itu meledaknya di udara.. jd bukan menghantam bumi. powerful nya luar biasa yaaa 🙁
13 April 2019 ● 22:45Edwina
Thank you for visiting the museum and sharing the story to us, mbak. Jadi tahu kondisi kota Hiroshima dan peninggalan perang ketika itu.
12 April 2019 ● 15:59Fanny Fristhika Nila
sama2 mba.. aku sendiri karena sukaa banget ama sejarah2 kelam begini. ngeliatnya lagi kayak masuk ke lorong waktu. ngebayangin seperti apa rasanya, seramnya dll. 🙁
13 April 2019 ● 22:40gilang
Sedih banget baca ini, dan ngeri juga sama bom bernama little boy yang efek ledakannya maha dahsyat. Makin sedih pas lihat animasinya berubah warna itu hiks
24 April 2019 ● 21:15Fanny Fristhika Nila
ga kebayang kan kalo seandainya kita yg merasakan :(.. takut banget bayanginnya
05 Mei 2019 ● 20:59Riza Alhusna
Baca ini jadi langsung teringat pelajaran pas SD
03 Mei 2019 ● 11:35Fanny Fristhika Nila
hahahahah pasyi taunya cuma kota ini kena bom doang kan :p.
20 Mei 2019 ● 22:40Raven
sedih bacanya. jadi inget perjuangan pendahulu melawan penjajah jepang
06 Juli 2019 ● 00:32Fanny Fristhika Nila
emg umur lo brp? kayak tau aja rasanya
08 Juli 2019 ● 05:17Arif Keisuke
Jadi berasa pengen ke sana kak. Makasih udah mewakili gambarin suasana di sana, semoga aja bisa nyampe ke hiroshima hehe
14 Januari 2021 ● 13:37Fanny Fristhika Nila
Aaamiiin mas. Semoga bisa cepet kesana, bisa melihat lgs museum Hiroshima dan Nagasaki 😉
19 Januari 2021 ● 19:14Dinilint
Aku ikut sedih, padahal baca, belum sampe ke museumnya.
10 Maret 2022 ● 22:06Perang itu nggak ada untungnya emang. Hiks
Fanny Fristhika Nila
Bangeeeeeet 😣. Pokoknya kalo ke museum bom ataom, yg di Nagasaki ataupun Hiroshima, ga mungkin ga nangis mba. Sedih bgt liatnya
19 Maret 2022 ● 09:15anies
sy tak mampu nak bayangkan betapa dahsyatnya bom atom ni. bagaimana agaknya nasib mereka yg terselamat tapi keturunannya, dlm badan mereka masih ada kesan dan sisa nuklear..
saya pun rasanya akan menangis melihat penderitaan mereka. kita, cuaca panas atau ribut hujan pun dah takut apatah lagi bencana dahsyat seperti ini? tak terjangkau fikiran memikirkannya
01 April 2023 ● 13:05Fanny Fristhika Nila
Kalo Kaka kesini, sewa sekalian audio nya Yaa, jadi bisa dengerin lebih detil cerita mereka. Sumpah nangis lah 😔
02 April 2023 ● 00:30