WISATA MALAYSIA: MELEPAS PENAT DI BERJAYA HILLS

WISATA MALAYSIA: MELEPAS PENAT DI BERJAYA HILLS ~ Destinasi berikut atau yang terakhir dari traveling 2 minggu Desember lalu, adalah KualaLumpur. Kami  hanya punya waktu 3 hari 2 malam di sana. Dan aku, yang  bener-bener exhausted  setelah petualangan super HOT di Brunei, mutusin baru akan jalan keluar di hari kedua di KL 😉 Hari pertama ngapain dong? Hanya jalan di sekitaran hotel sambil nge Mall, dan icip-icip aneka makanan yang memang banyak di jalan Alor ;p

Baru keesokan hari, selesai sarapan buffet yang lumayan enak di hotel tempat  stayed, Raka  langsung turun ke bawah untuk membooking private tour package  ke Berjaya Hills dan Batu Caves. Biayanya ga mahal-mahal amat, hanya MYR 250 (Rate MYR1 = Rp 3,300 as per Dec 2014), menggunakan taxi dari  hotel.

Ada alasan sih kenapa kali ini kami memakai jasa tur. Pertama karena Fylly ikut, dan aku jujur aja ogah kalo harus naik mass transport sambil bawa-bawa bayi :D.. Kedua, untuk menghemat tenaga juga..Ini badan udah remuk setelah sebelumnya mengexplore Chiang Rai, Chiang Mai, Bangkok, dan Bandar Seri Begawan 😀

1. Vihara Batu Caves

Merupakan tempat ibadah agama Hindu yang terkenal dengan patung Murugan-nya yang besar dan berwarna keemasan. Sebelum naik ke atas, nantinya bakal melewati banyak banget burung merpati yang berkerumun dan terbang mencari makan. Aku sampe serem ngebayangin kotorannya nemplok di kepala ;p

Ini kali kedua aku datang ke Batu Caves. Hanya saja dulu ga kepikiran mau naik ke atas. Melihat  tangganya yang curam dan banyak gitu udah males duluan. Tapi kali ini, suami keukeuh pengen naik sambil menggendong Fylly :D. Oke, papi jagoan mau bikin rekor kayaknya ;p  Caiyoooo Papi ^o^..Pasti kuat deh….

Untuk naik ke Batu caves, pastikan kalian membawa kain atau memakai rok/celana panjang. Karena kalau tidak, terpaksa harus menyewa kain seharga  MYR 3, yang nantinya akan dikembalikan  saat  turun ke bawah sekalian mengembalikan kain.

Tangga yang sedikit curam, berjumlah sekitar 200-an lebih anak tangga, lumayan membuat  ngos-ngos an bagi yang tidak biasa. Salut ngeliat pak suami masih kuat naik sambil membopong Fylly yang beratnya bisa dibilang ga ringan. Ditambah sekumpulan monyet yang sering mengambil, menarik atau mencegat pengunjung yang membawa makanan ato segala sesuatu yang menggantung, naik ke atas jadi tidak mudah.

Kalau takut dengan monyet, aku saranin jangan naik. Apalagi  kami sebenernya  kecewa  begitu sampai di puncak. Bagian atasnya ga begitu istimewa.. Mungkin untuk orang Hindu yang ingin beribadah, ya di situ tempatnya.. Tapi untuk turis, ga banyak yang bisa dilihat. Hanya ada semacam goa, banyak sekali penjual souvenirs dan tukang foto instan yang kebanyakan ras India.

Tadinya  tertarik untuk masuk ke salah satu goa bernama Dark Cave. Masuk ke dalam pengunjung bisa melihat beberapa spesies kalajengking. Tapi aku batal tertarik karena tiket masuknya  sendiri MYR 130 per orang!!  Mahal banget -_-..

Tempat terbaik dari objek wisata Batu Caves  ini sebenarnya terletak di taman. Turun dari batu caves, jalan sedikit ke sisi sebelah kiri, kalian akan menemukan  taman dan penjual makanan kecil di sana. Ramai, tapi tetap terlihat bersih dan terawat. Sebuah kolam buatan dengan ukuran lumayan besar, berisi ikan-ikan gemuk yang sedang berenang, membuat Fylly betah melihat sampe ogah diajak pergi.

2. Berjaya Hills

Menempuh waktu 1 jam dari Batu Caves, jalanan yang dilalui menuju tempat wisata ini lumayan extreme. Naik tinggi ke atas, berkelok-kelok dan sedikit terjal,  tapi dengan kondisi aspal mulus licin. Ada 2 tempat wisata terkenal di Berjaya Hills, Japanese style village dan French Style Village yang sering disebut Colmar Tropicale. Kami mengunjungi dua-duanya.

Japanese Style village berada lebih tinggi daripada Colmar. Sesampai di sana, turun dari taxi, dan udara dingin langsung menyergap. Fresh ;). Tapi yang bikin lesu,  masih ada beberapa anak tangga yang harus didaki untuk menuju tempat wisatanya :D. Lumayan tinggi bro -_-.

Masih kerasa nih pegel-pegel naik turun di Batu Caves. Untungnya sampai di atas, yang terpandang pertamakali adalah gerobak kecil yang menjual sandwich dan sushi ^o^ OMG!!! Surga banget deh ah..Tau aja kami kelaperan berat abis olahraga tangga ;p. Sandwichnya enak, atau mungkin berasa enak  karena kami kecapean dan laper ;p. Harganya cuma MYR 6.5

sandwich pengganjal laper

Di tempat wisata  ini, mata pengunjung dimanjakan dengan beberapa rumah khas Jepang dengan taman-taman cantik yang mengelilingi. Lengkap dengan kolam ikan dan sungai kecil yang jernih banget. Sumpah, aku juga pengen tinggal di desa yang begini ^o^ . Kalau mau merogoh kantong MYR 20, bisa menyewa baju kimono plus foto-foto, ato ikutan ritual minum teh yang sering dilakuin orang Jepang. Aku sih males ;p Lebih suka foto-foto sendiri ajah..

Puas foto-foto, kami kembali ke taxi dan  menuju French Style Village ato Colmar Tropicale. Daaaan… langsung jatuh cinta melihat village nya yang super cakeeeeep!! Aku ga ngerasa lagi di  Asia Tenggara 😀 Sebelum masuk ke gerbangnya, sebuah  hotel berbintang 5, THE CHATEAU yang harga permalamnya menurut temenku yang pernah menginep di sana Rp 2 juta. Para tamu akan bener-bener di served  layaknya bangsawan. Saat makan saja ditungguin ama seorang butler, dan diambilin semua makanan yang dimau. Tapi sejujurnya… aku jadi ga tertarik. Ga puas ya kayaknya makan digituin :p. Trus, ga boleh bawa anak kalau menginap di THE CHATEAU.

The Chateau hotel

Kami berjalan ke arah Colmar. Pintu gerbang besar dengan kuda warna-warni menghiasi bagian depan. Masuk ke dalam, langsung ketemu aneka bangunan ala Perancis jaman dulu yang langsung bikin mata seger dan tingkat kenarsisan naik 100% ^o^. Foto-foto sampai puas!!

Komplek kecil ini dilengkapi beberapa restoran, toko-toko souvenir, hotel, menara pandang, 6D Movie theater, tempat bermain anak-anak, dan taman-taman pastinya. Aku sempet menonton 6D movie theater nya dengan film Rollercoaster. Not bad…Serasa naik rollercoaster yang super seram melewati pegunungan dan jurang lalu masuk ke perut bumi.

Fylly ga mau berenti menaiki  aneka kids’ rides, dengan bayaran MYR4 untuk 2 token. Aku ngabisin MYR 28 supaya Fylly puas main begini ;p

Ah, samasekali ga rugi mendatangi tempat ini.  Makanan yang  enak, tempat bagus dan sejuk,  terawat, fotogenic  untuk foto-foto, dan ga kerasa kami pun menghabiskan waktu 4 jam di sini ;). Saatnya kembali ke KualaLumpur yang sibuk dan macet 😀