WISATA JEPANG: MAU KEMANA DI HAKODATE? KOTA TUA PELABUHAN DENGAN SUHU MENGGIGIT ~ Balik dari Jepang, bawaannyaaaa…. belum bisa move on hahahaha. Kenapa ya ini negara selalu bikin kangen dan pengen balik lagi :D. Terlalu banyak sih plus poinnya yang susah buat dilupain. Mulai dari transportasi lengkap dan gampang dipahami, orang-orangnya yang ramah dan siap membantu meski ga paham bahasa Inggris.
Tempat wisata cakep dan berbeda di setiap prefectures. Kuliner kebanyakan juga cocok ama lidah Indonesia, daaaaan barang-barangnya murah tapi dibarengi dengan kualitas bagus. Yang ngakunya shopaholic, udahlah…dijamin kalap kalo ke Jepang :p. Siapin budget yang gede yaaa :D…
Jadiiii, sukses landing di Narita akhir Januari kemarin, tujuan pertamaku saat itu langsung menuju Hachinohe, di prefecture Aomori, utaranya Jepang. Yees, karena ini posisinya mendekati Hokkaido, Hachinohe termasuk yang bersalju banyak setiap winter.
Naik shinkansen dari Tokyo, hanya butuh waktu 173 menit untuk sampai di stasiun Hachinohe. Hanya saja, karena hotel yang aku booked masih harus ditempuh kereta api lokal, jadi kami berdua wajib turun untuk pindah platform ke arah stasiun Shin-Hachinohe. Di tulisan ini, aku belum akan cerita tentang Hachinohe. Nanti dulu :). Karena yang bakal diceritakan sekarang, lebih mengenai Hakodate.
Hakodate dan Cara Menuju Kesana
Mungkin ga semua ngeh kalo aku menyebut Hakodate. Orang-orang lebih familier dengan kota tetangganya, Sapporo :D. Exactly, 2 kota ini sama-sama terletak di prefecture Hokkaido. Winternya datang lebih cepet, selesai lebih lama, dan jauuh lebih dingin. Cocok banget buatku yang memang ga kuat panas :p.
Dari hotel kami di Hachinohe, butuh sekitar 123 menit naik shinkansen menuju Hakodate, lalu disambung kereta JR biasa. Bagi pemegang Jr Pass,semua biaya kereta tercover . Tenang jadinya ;p. Ruteku menuju Hakodate saat itu:
Stasiun Shin-Hachinohe menuju – stasiun Hachinohe (kereta JR lokal).
Dari Stasiun Hachinohe mengarah ke – stasiun Shin-Hakodate Hokuto (naik Shinkansen).
Pindah platform untuk naik Ltd exp Super Hokuto menuju – Stasiun Hakodate (Kereta JR Lokal).
Di stasiun Shin Hakodate sambil menunggu kereta menuju Hakodate
Gampang dan cepatkan. Stasiun Hakodate ga terlalu besar, tapi termasuk ramai, secara ini kota pelabuhan dan ada beberapa wisata menarik di Hakodate sini.
Tempat Wisata di Hakodate
Yang terkenal dari kota pelabuhan Hakodate sebenernya ada 5: Fort Goryokaku, naik kereta gantung menuju puncak gunung Hakodate, Morning Market, Keliling kota tua Motomachi dan melihat pelabuhan Hakodate.
Tapi karena waktu yang sangat terbatas, belum menguasai medan, suhu yang drop sampai -5 saat aku kesana, daaaan jalanan super licin karena sudah menjadi es, membuat kami berdua ga mungkin bisa mengunjungi 5-5 nya. Fort Goryokaku dan puncak gunung Hakodate terpaksa diskip. Mengadakan alasan untuk balik lagi tahun depan 😉
Sarapan di Hakodate Morning Market
Dari stasiun Hakodate, ga susah menuju Morning Market. Aku mengandalkan Gmaps untuk mencari arah, dan hanya butuh 5 menit jalan kaki sampai di tujuan. Hujan salju lumayan deras, yang bikin aku dan Kina jadi norak untuk foto-foto wkwkwkwkw.. Maklum cuy, jarang-jarang liat salju hahaha.
Masih sempet minta turis lain fotoin walo sedang hujan salju ;p
Planning awal sih cuma mau sejam-an doang di Morning Market. Kenyataannya, daya tarik aneka jenis ikan, cumi, udang sampai King Crab yang harganya selangit bikin kami betah keliling sambil icip-icip hingga lebih dari 3 jam huehehehe..
Di Morning Market Hakodate, silahkan memilih aneka seafood dan buah, lalu kalau mau langsung dimakan, tinggal naik ke lantai 2, di mana ada restauran yang bisa memasakkan seafoodnya untuk para pembeli. Cukup bayar biaya masak ¥800 doang.
Ga usah di Rp-in segala, karena pasti menggangab itu mahal :p. Kalo sedang liburan gini, anggab aja segala sesuatunya murah ;p.. Emang kalian mau repot masak begituan ;p. Detil masakan yang kami pesen, nanti aku tulis terpisah di bagian Kuliner 😉
Pasar ikan Hakodate bersih, dan ga bau samasekali
Kepeleset Berkali-Kali Menuju Lereng Motomachi
Puas memilih dan makan seafood sampai begah, kami berdua bersiap menghancurkan semua makanan full kolesterol tinggi barusan dengan jalan kaki menuju Motomachi :D.
Ada 2 gereja terkenal di kawasan Motomachi ini dan view dari atas untuk foto-foto juga lumayan bagus. Cek dari Gmaps, jaraknya hanya 1KM yang kami anggab sepele, “oooh, deket ini mah” :p.
Jalan kaki menuju Motomachi, jalanan full es sampe ke atas lereng 😀
Realitanya, kami tidak memperkirakan angin kencang sepanjang perjalanan, hujan salju makin lebat, daaaan jalanan licin karena es. Yang seharusnya jarak segitu bisa ditempuh dalam 20-25 menit (tergantung kecepatan langkah dan ga berenti foto-foto mulu), sukses kami tempuh dalam 1 jam lebih hahahaha.
Dari jauh, saljunya memang terlihat tebal dan empuk. Tapi sebenernya, bagian bawah sudah mengeras dan menjadi es. Kalo sol sepatu yang dipakai ga mumpuni, jangan harap bisa melangkah lancar tanpa jatuh :p.
Aku sendiri terhitung kepeleset sampai lebih dari 7x wkwkwkwkw. Untung ya cong, jaket winter tebel, tas ransel sebagai pelindung punggung, dan legging thermal juga lapis bulu, jadi jatuhnya ga parah-parah amat. Tapi teuteeeup, nih pantat memar-memar, plus trauma saking kagetnya tiap kali jatuh :p.
Alhasil langkah kami berdua jadi jauuuh lebih lambat. Angin kenceng bikin telinga dan hidung kayak mati rasa. Aku langsung ngeluarin pelindung hidung, yang sialnya….. langsung terbang ketiup angin karena tangan yang kedinginan rada kaku.
Awalnya sih dikejar, tapiiii karena sempet kepeleset lagi pas lari, aku lebih milih pasrah ikhlasin itu masker hilang terbang ntah kemana hahahaha… Hidung ditutup syal ajalah :p.
Depan pelabuhan Hakodate, dengan angin super kenceng 😀
Kanemori Red Brick Warehouses dan Lereng Motomachi.
Menuju lereng Motomachi, pejalan kaki bakal melewati pelabuhan Hakodate yang terkenal, dan Kanemori red brick warehouses . Di sini nih, bakalan banyaaak sekali melihat turis berhenti untuk foto.
Sebenernya , di Kanemori sendiri ada beberapa tempat untuk belanja, cafe dll. Tapi saat itu aku lebih tertarik naik ke atas, melihat 2 gereja , orthodoks dan katolik yang lumayan terkenal dan sudah lama didirikan. Bagian altar dalamnya bagus dan megah. Sayang, saat itu ditutup dan kami berdua ga bisa masuk.
Kanemori red brick warehouses
Naik ke atas lereng Motomachi, butuh perjuangan ekstra. Tanjakannya curam dan tinggi. Lapisan es sudah mengeras, akibatnya, aku berkali-kali terpeleset <<A.G.A.I.N>> di sini.
Sampe takuuut banget mau melangkah. Jalan jadi makin pelan, dan nyariin pohon atau pagar mulu untuk pegangan saat melangkah .Makin ke atas, makin serem cuy liat ke bawah :p. Ga kebayang kalo ngegelinding hahahaha. Naiknya aja extra effort!!
Tapi sesampai di atas, kebayar sih semua capek dan memar yang didapat. Gerejanya bagus, megah, dengan salju tebal, dan view latar yang bikin kami berdua ga pengen turun :p.
Gereja Katholik. Minta tolong foto ama 2 oppa yang ternyata hasil foto puncaknya malah kepotong wkwkwkw
Seriuuuus man, giliran turun ke bawah, aku dan sahabat udah jiper duluan karena kebayang bakal kepeleset lagi dan lagi wkwkwkwkkw… Sereeem :o. Finally kami selamat sih baliknya , walo tetep sesekali tergelincir.
Tarik napas liat turunan ke bawah ;p. Pegangan tembok trus supaya ga kepeleset wkwkw
Depan gereka Orthodoks Rusia di Hakodate. Ditangga inilah banyak turis kepeleset termasuk Kina 😀
Untuk menghangatkan badan dan mengisi perut yang mulai kosong (energi cepet abis di cuaca dingin beku begitu :p), mampir dulu ke Lucky Pierrot, Hakodate. Semacam restoran burger yang terkenal di Jepang. Tapi gimana rasa dan lain-lainnya, aku bakal tulis terpisah minggu depan 😉
Lucky Pierrot
Hari pertama di Jepang, aku cukup bangga bisa survive. Ga ada pak suami, hanya 2 cewe yang belum pernah ke Hakodate sebelumnya, ngandelin Gmaps doang. Meski agak sedih karena Fort Goryokaku dan puncak gunung Hakodate ga bisa didatengin, tapi ga papa..
Toh kami berdua sangat menikmati 3 tempat wisata yang di atas. Mendingan sedikit tapi bisa enjoy tempatnya, daripada banyak yang divisit, tapi semua terburu-buru :p. Capeek bok yang ada.
Kembali ke stasiun Hakodate, dan bersiap pulang menuju hotel di Hachinohe. Dingin makin menggigit, suhu drop ke minus 7. Muka sih udah kucel, tapi hati berasa hangat dan happy , ngebayangin lagi semua tempat dan makanan enak yang seharian dicoba dan didatangi. Ah, winter di utara Jepang memang magic. Ga peduli sebanyak apa aku jatuh karena es, tetep aja selalu ingin balik kesana 😉
Minggu depan, review tentang kuliner Hakodate bakal menyusul . Seenak apa kaki King Crab yang aku beli?? Mengingat harga kakinya doang mencapai Yen 4000 an ;p. Tungguin yaaaa 😉
lianny hendrawati
Jepang sekarang banyak dikunjungi wisatawan ya. Teman-temanku yang pergi ke Jepang selalu pengin balik lagi ke sana.
17 Februari 2019 ● 16:03Duh saljunya tebeeel *langsung berasa kedinginan hahaha
Itu gerejanya bagus ya, penasaran dengan desain dalam gerejanya seperti apa.
Fanny Fristhika Nila
beneeeer mbaaaa. bikin betaaah. aku yg suka traveling, cm milih jepang utk negara yg bakal aku datangin berkali kali. biasanya aku emoh sampe balik 2x k negara yg udh didatangin.
di websitenya baguuuus banget bagian dalam gerejanya. itu yg bikin aku pgn ksana 😉
17 Februari 2019 ● 16:10Riza Alhusna
Ihh, jalan-jalan ke Jepang. Uhuy banget dahh
Btw mbak, naik kereta di sana kayak kita lagi naik krl di manggarai ke sudirman pas jam kerja gak?
Hahahaha
18 Februari 2019 ● 12:55Fanny Fristhika Nila
eh jangaan salah, krl yg pagi2 utk para pekerja di sjni, itu jg ruameeeee gilaaaak mas ;p. thn ini sih aku ga rasain. tp thn lalu pas ke jepang,aku ngerasain naik krl nya mereka pas jam kerja dan amsyooong hahahahah. sampe2 ada nenek terguling pas turun 🙁 . banyak yg bantu sih tp. samaaa kok, jeoang jg serem krlnya di jam kerja ;p
25 Februari 2019 ● 10:11ria
hadoh aku mupeng liat foto2nya… itu emang janjian kostum ya jeung… yg satu merah, yg satu pink? hahahahha ^_^
18 Februari 2019 ● 16:16setojoh, kl lagi liburan ya tutup mata aja… jgn semua dirupiahin… bisa2 gak ngapa2in
Fanny Fristhika Nila
wkwkwkwk ga mbaaaa.kuta ga janjian samasekali kalo soal kostum. pokoknya cm bilang jgn pake yg gelap ato muda. ntr ga cakep di tengah salju hahahahah
25 Februari 2019 ● 10:09ria
eh, td kyknya sih udah posting komen tp kok gak ada ya… aniweeeei… akoeh suka foto2nyaaaa… dan emang bener, kl lg liburan ya tutup mata aja ya jgn dirupiahin semuanyaaa
18 Februari 2019 ● 16:19Fanny Fristhika Nila
masuk moderasi dulu mba ;). supaya g ada blog yg lupa aku BW in. betuuul sekali. kalo liburan , ya udh sik, ga usah mikirin rp nya brp ;p. ga kemakan ntr hihihi
25 Februari 2019 ● 10:05Nurul Sufitri
Wawwww….hebat deh mb Fanny ini jelong2nya. Udah berapa kali ke Jepang ya mbak? Ternyata berasa juga jatuh sampai 7 kali wkwkwkkwk kirain ga sakit ya ternyata ada memarnya juga. Kepengen tau cerita burger Jepang di Lucky Pierrot nih. Btw itu semacam pasar ikan ya? bersih banget tempatnya dan milih2 seafoodnya nyaman gitu. Emang ya kalau liburan mau kulineran dll jangan kebanyakan mikir dirupiahkan ntar ga jadi2 makannya hehehehe, keren!
18 Februari 2019 ● 21:30Fanny Fristhika Nila
ini yg k2 mba :p. thn depan balik lg ama anak2 :D. terlalu cinta aku ama jepang soalnya hahahaha. kuliner udh aku tulis loooh ;).
iyaaa pasar ikanbya bersiiiih banget. ga ada bau samasekali. kereen memang jepang inj. kebersihannya sampe diperhatiin bangettt
25 Februari 2019 ● 10:02Dita Indrihapsari
Aku mana tahan ya suhu sampe -5.. Hiiyy kayak apa itu dinginnyaa.. haha.. Mba Faaan, gak sia-sia emang perjuangan, ya.. Itu view-nya kece sangat.. Gerejanya cakep. Jalanannya juga salju semua gitu, ampun mba, untung dirimu gak gelinding pas turun.. 😄
19 Februari 2019 ● 15:16Fanny Fristhika Nila
akupun ga kebayang kalo sampe ngegelinding ke bawah mba wkwkwkwkek.. trauma itu pasti. tinggi loh itu turunannya ;p.tp hakodate memang keren. ga nyeseeel banget bisa ksana.
25 Februari 2019 ● 10:01Ibadah Mimpi
waduww. keren mbak..
19 Februari 2019 ● 15:20Saya pikir Jepang itu cuma Tokyo sama Kyoto aja yang kece. wkwkwk
Fanny Fristhika Nila
mas, tokyo dan kyoto mah biasa ;D. yg paling indah bukan di sana :D. aku pribadi paling suka dgn yamagata, iwate dan daerah paling utara jepang 😉
25 Februari 2019 ● 09:53Nychken Gilang Bedy S
Impian banget ke Jepang. Minta detail budgetnya dong Mbak
19 Februari 2019 ● 15:37Fanny Fristhika Nila
email aja ya mba, ke fannyfristhika@gmail.com 😉
25 Februari 2019 ● 10:00Reyne Raea (Rey)
Mbaaaa… dari kemaren liat foto2 di IG, saya menggigil rasanya.
Sekarang baca lebih detail plus lagi batpil pula, rasanya kok jadi kayak mau demam kedinginan, padahal di sini hangat hahaha.
Kereeenn mbaaa, jadi bayangin frezer kulkas aja udah membeku, apalagi di sini yak.
Asyik banget lagi bisa mainnya ama teman cewek, berdua pula.
Itu rasanya lebih asyik, lebih bebas, lebih sehati.
Gerejanya keren bangetttt.
Terbayar deh segala pantat memar demi tujuan hahaha
Saya bayangin salju itu empuk kayak marshmallow gitu, eh ternyata bikin memar juga yak wakaka
Baca-baca blog ini aja dulu, sambil berdoa semoga diizinkan bisa menikmati salju di Utara Jepang ini juga someday, aamiin 🙂
Ditunggu postingan lainnya mba, kepo ama yang musium bom atom itu.
19 Februari 2019 ● 23:02Makanannya juga bikin ngiler, terutama ramen, kemaren liat di IG bikin ngiler hahaha
Fanny Fristhika Nila
jgn tertipu dr yg tampak luar mba.. salju tidak selembut yg dikira wkwkwkwkwkwk… selama ini aku jg nemunya salju yg masih lembut, yg blm keras dan jd es bawahnya. baru sekali ini jg aku ngerasain salju yg jd es. dan ga nyangka selicin itu hahahahah.. aku tuh tiap kali jatuh, mndadak gitu mba. tau2 udh keduduk aja wkwkwkwk. gmn ga kaget coba.
kulinernya udah aku tuliiis loh ;). bacaaa yaaaa 😉
25 Februari 2019 ● 09:49Reyne Raea (Rey)
oohhh salju yang baru turun dari langit itu lembut ya? maklum katrok belom pernah liat salju hahaha.
02 Maret 2019 ● 01:11Betewe mba Fanny belom pernah nulis tentang persiapan saat traveling kah?
Bagaimana menyiapkan itinerarynya, berapa biayanya dan semacamnya.
Kayaknya banyak yang kepo juga nih selain saya.
Meskipun kalau saya baca, di blog ini cuman membahas detail tempat wisata sih 😀
Fanny Fristhika Nila
lembuuuuut kalo baru turun :D.. kayak bedak lah, bisa dibentuk2 juga.. tapi kalo udah es, wassalam hahahahaha…
kalo persiapan, kayaknya emag blm sih ;p.. soalnya aku pikir, persiapan traveling part yg paling bosenin kayaknya .. menurut aku ;p.. ga kepikiran ada yg mau tahu sih.. apalagi akukan tipe yg nyiapinnya itu setahun sebelumnya mba :D.. sementara kebanyakan org kalo traveling beli tiket memang jauh2 hari, tp persiapan biasanya mendekati pergi ;p.. sementara aku ga bisa.. apalagi nyiapin budget.. itu beneran jauh2 hari 😀
03 Maret 2019 ● 18:33ria
masih ngebayangin salju itu seempuk es krim vanilla… hahahaha… Resepnya apa sih Fan lo bisa tahan cuaca dingin? Baju sama sepatu aja kayaknya gak cukup dah buat ngelawan itu semua
15 Maret 2019 ● 10:32Fanny Fristhika Nila
mungkin krn aku ga kuat panas. jd ketemu dingiiiin lgs excitednya luar biasa hahahahaha. makin dingin, aku makin seneeeeng mbaaaaa wkwkwkwk
15 Maret 2019 ● 12:44Hastira
kapan bisa merasakan salju ya, indahnya
20 Februari 2019 ● 02:35Fanny Fristhika Nila
bisaaaa mba ;). apalagi banyak promo k jepang skr ini 😉
25 Februari 2019 ● 09:49Rita
Kalau di indonesia Pasar ikannya sebersih itu sih, saya pasti akan betah berlama lama di pasar ikan. Hihihi
Btw 1¥ sama dengan berapa rupiah ya?
30 April 2019 ● 12:32Fanny Fristhika Nila
pas aku kesana 1 yen = 130 mba
05 Mei 2019 ● 20:37Utari ninghadiyati
Aduh senangnya bisa main salju. Makan seafood sampai puas. Jepang memang menakjubkan. Andaikan Indonesia demikian pasti keren banget
20 Februari 2019 ● 06:36Fanny Fristhika Nila
jepang memang ngangenin ;). negra yg ga mungkin bikin aku bosen lah. mau banget bolak balik ksana lg.. biasanya kalo udh dtg k suatu negara, aku emoh balik lg mba ;).
25 Februari 2019 ● 09:41Tia
Mbaaa.. baru bgt pulang dr Jepang nih? Pantesan aku mondar mandir kesini kok blm ada postingan baru, ternyata Lg Travelling toh. Hehe..
Seruu bgt mbaaa bikin mupeng hehe, Lg salju pula disana yaa, brp derajat tuh mba suhunya?
20 Februari 2019 ● 08:23Fanny Fristhika Nila
minus 7 mba :). sbnrnya ga masalah di minusnya.. tp anginnya kenceng. itu yg bikin beku sih
25 Februari 2019 ● 09:31Himawan Sant
Wwwwwkkk .. akupun akan milih kayak kak Fanny kalo lihat jenis pilihan olahan seafood sebanyak itu, akan kupilih semua untuk diicip-icip kesemuanyaaaah …, terus jalan kaki sejauh mungkin lihat-lihat pemandangan ketje sambil buang kolesterol deh 😀
Betewe, foto kak Fanny saat megang makanan itu kelihatan apik, loh :).
20 Februari 2019 ● 09:28Foto-foto disaljunya juga bikin mupeng diriku 🙁
Fanny Fristhika Nila
hahahaha yakin bangettt, kalo kanu yg ksana, foto2nya pasti jauuuh lbh keren mas ;). hrs belajar aku dr kamu, cara pose yg seru tiap traveling hahahah
25 Februari 2019 ● 09:32Himawan Sant
Hadeeuh …. malu aku
26 Februari 2019 ● 20:49Wwwkkkk :D.
Tetiba aku kok …, berasa jadi guru koreografer pengarah gaya gitu yaaak.
Kak Fanny bisaan deh bilang kayak gitu 🙂
Fanny Fristhika Nila
hahahahaha krn memang gayamu asyik2 di foto 😉
03 Maret 2019 ● 18:50SARIF HIDAYAT
Mantapp, inspiring sekali kak 🙂
Memotivasi untuk tandang ke Japan
20 Februari 2019 ● 13:40Fanny Fristhika Nila
makasiih mas ;). hayuuuk ke jepang. dijamin pasti nagih
25 Februari 2019 ● 09:35herva yulyanti
jadi aja aku langsung gugling biaya masak 800 yen berapa rupiah wkwkwk *maklum emak ekonomis :p
mayan juga ya mba Fan biaya masaknya segitu belum biaya seafoodnya pantesan pas aku liat vlog RANS yang edisi Zaskia-Irwan traktir makan di Jepang cuman brp orang abis brp puluh juta *sesak napas aku wkwkwkwk
Tapi setuju sih mba Fan, namanya liburan jangan itung2an kan ga setiap hari yes kesana 🙂 btw itu jatuh sampe 7x saking susah ya mba aku makin penasaran gimana jalan di salju hahaha
ditunggu post kulinernya mba :p
20 Februari 2019 ● 14:52Fanny Fristhika Nila
yg 7x itu yg keitung mbaaa. aslinya lebih dr itu wkwkwkwkwk.. udh capek ngitungin lg aku, sejak srg banget kepeleset. :p. yg ada stiap jalan, aju jd super hati2 :p
25 Februari 2019 ● 09:36Swastikha
Nggak kebayang gimana dingin dan rasanya jatuh di atas tumpukan es kalau lihat fotonya sih rasa lelah itu hilang ya mba? Fotonya cakep-cakep euy
20 Februari 2019 ● 15:26Fanny Fristhika Nila
sakiit mba hahahahaha. untungnya ga pernah kena kepala krn terlindung ranselku. tp teteeeeup, malu juga pas jatuh. cm setelah melihat bukan cm aku yg kepelset, jd yo wiis, ketawa2 aja hahaha
25 Februari 2019 ● 09:37Edwina
Nggak kebayang dinginnya kayak apa bagi kulit tropis kita, mbak. Serunya nggak perlu jauh-jauh ke Eropa demi salju ya.
20 Februari 2019 ● 16:27Fanny Fristhika Nila
dingin siih memang, tp masih bisa dinikmati mbaaa hahahah :). beneran deh, ke jepang saat winter itu asyik. dinginnya ga menggigit kyk eropa 😀
25 Februari 2019 ● 09:39Ucig
Mbak Fan, luar biasa. Aku kok ikut kedinginan sih baca ceritanya haha. Terus ngeri kpleset juga 😂
20 Februari 2019 ● 18:16Nunggu review makanannya.
Itu foto puncaknya malah kpotong, klo pake tripod knp gitu mbaa?
Fanny Fristhika Nila
review makanannya udaah looh ;). itu puncak gereja kepotong gara2 yg motoin org lain mba. si oppa dr korea, yg kita pikir jago motret krn bawa dslr, trnyata biasa aja wkwkwkwk.. kita ga bawa tripod. beraat :p
25 Februari 2019 ● 09:38Ginting Praba
Pengin banget bisa ke Jepang. Semoga bisa terwujud amin.
20 Februari 2019 ● 20:36Fanny Fristhika Nila
aamiin… pasti bisa mas ;). yg ptg niat dan ttp menabung 😉
25 Februari 2019 ● 09:40ursula meta rosarini
Kayak apa dinginnya suhu minus 7 gitu mbak? di Kelapa Gading yang panasnya kaya gini aja aku selalu kedinginan
21 Februari 2019 ● 09:39Fanny Fristhika Nila
wkwkwkwk seriuuus mbaaaselaku kedinginan. ya ampuuun balik ke jakarta aku udh kyk mau lepas baju saking gerahnya hahaha
25 Februari 2019 ● 09:39Abdul Majid
Wow. Keren Sis.
21 Februari 2019 ● 14:37Sesekali jalan2 ke Sumbawa Barat NTB Sis. Banyak destinasi wisatanya.
Fanny Fristhika Nila
link hidupnya aku hapus yaa. ga sopan mas nyelipin link hidup di blog org lain. tanpa kamu selipin, aku biasanya selalu BW. tp krn diselipin, males sih jujur aja
25 Februari 2019 ● 09:30GoTravelly.com
hahaha, Gapapa kakak jalan sejam yang penting dapat foto foto cantik dan tentu saja menghangatkan tubuh dengan jalan kaki meski angin menmapar nampar dingin. Biasanya biasa saja dengan jepang, ini bingit mupeng bngit.
22 Februari 2019 ● 09:31Fanny Fristhika Nila
hahahaha, iya sih… plus nya kita berdua bisa lbh banyak foto, wali susah juga mba. krn kalo ngeluarin jari dr sarung tangan lgs kaku hahahaha. walopun gloves ku bisa utk ttp gunain hp, tp krn ga biasa, ttp aja susah. jd mau ga mau hrs buka sarung tangan dulu :p.
25 Februari 2019 ● 09:29Nasirullah Sitam
Gercep banget nulisnya mbak ahahahhah.
22 Februari 2019 ● 13:03Perasaan baru kemarin mainnya, eh udah tayang aja di blog. Keren dah
Fanny Fristhika Nila
wkwkwkwk seblum lupaaaa mas :p. makin lama ditulis, makin amnesia aku :p
25 Februari 2019 ● 09:27Sulis
Aku lihat fotonya sudah berasa dingin mba….segitu kok es semua bawahnya..😀😀
22 Februari 2019 ● 17:54Fanny Fristhika Nila
hahahaha tapi seruuuuu mba. aku seneng banget kalo udh k tempat dinhin gini 😀
25 Februari 2019 ● 09:27Lusi
Wah tampak ceria & cantik itu ya di tengah salju? Aku dingin AC saja sudah kebingungan. Ikan-ikannya itu best deh. Kami sekeluarga pecinta ikan segar. DUlu di Riau masih bagus sering dapat ikan dengan daging bersih segar seperti itu. Jogja ini payah sekali krn adanya cuma lele & guramih.
22 Februari 2019 ● 21:48Fanny Fristhika Nila
mungkin krn aku seneeng banget ama cuaca dingin mba.jd kalo ada di tempat dingin, bawaan lgs happy ;). kalo daerah pelabuhan psti seafoodnya bnayak dan seger. kalo jogja memang bukan sih yaaa, makanya ikannya ga banyak. 🙂
25 Februari 2019 ● 09:26nur rochma
Ngeri-ngeri sedap mba Fan, jalan diatas es gitu. Jadi ikut ngebayangkin jatuh bangun buat sampai di tempat yang dituju. Syukurlah nggak apa-apa ya, mba.
23 Februari 2019 ● 22:00Fanny Fristhika Nila
hahaha iya mba.. untungnya ga napa2, selain memar2 doang :p. tp akh ga kebayang sih kali ajak anak .. omg, g mungkin aku hrs gendongin mereka sambil jalan. makanya kalo ksana lg, aku bnr2 hrs prepare dlm hal sepatu juga
25 Februari 2019 ● 09:24kresnoadi DH
Dari niatnya sejammalah sampe lebih dari 3 jam. :))
Waah itu seru sih. Mana pas winter lagi. Doain aku semoga bisa ke jepang juga suatu saat nanti. Yuhuuu! \(w)/
24 Februari 2019 ● 13:40Fanny Fristhika Nila
hahahah iyaaa. saking serunya di dlm, jd ga berasa bisa lama gt kitanya :p. aamiin aamiin… moga bisa nyusul kesana mas. dijamin sekalibudh dtg k jepang, pasti pgn balik lg 😉
25 Februari 2019 ● 09:23Latifika Sumanti
Susah ya cari makanan halalnya mba, tapi Jepang salah satu dari 3 negeri yg aku jatuh cinta walaupun belum pergi ke sana (satunya Arab of course sama Brunei) *gayaa beeut, kaya yang bisa aja go abroad -__-
Kamu nulisnya tu detil banget mba, pokoknya ga bosan baca cerita traveling dan kuliner. Kalo cerita traveling berasa dapat suasananya, kalo cerita kuliner berasaaa…ikutan laparnya. ahahahaaa
26 Februari 2019 ● 03:12Fanny Fristhika Nila
pasti bisaaaaa ;).. yakin deh, yg ptg niatnya kuat, insya allah yang di Atas mengizinkan utk kita bisa pergi ;). alhamdulillah kalo yg aku tulis bisa berasa suasana dll nya ;).. semoga aja bisa bikin yg baca juga termotivasi utk traveling sejauh mungkin :).. krn dulu pas sekolah, akupun ga kebayang bakal bisa jalan2 trs mba.. walo papa sbnrnya mampu, tp beliau tipe yg rumahan banget.. makanya aku jrg jalan2 dulunya 😀
03 Maret 2019 ● 18:55Sabda Awal
Waktu nyebrutin hakodate memang ga familiar, bener taunya sapporo karena banyak direview orang-orang… saya pengen dehbmain ke mornjng market nanti, pasti seru… foto2 di tengah hujan salju norak, wew namanya kita org tropis mbak, kalau saya ga peduli, yang penting fotoooo, hahah
26 Februari 2019 ● 09:00Fanny Fristhika Nila
hahahaha, aku jg mikirnya, ga ada yg kenal ini di sana, makanya mau norak gpp wkwkwkwkwkw… iya, rata2 turis indonesia lbh seneng ke sapporo yg lbh familier buat mereka :D.. aku jg pgn ksana, tp sayangnya kmrn ga cukup waktu :).. thn depan planningnya bakal eksplor sapporo 😉
03 Maret 2019 ● 18:57PutuEkaJalanJalan.com
Jepang memang sukses membuat kita selalu ingin balik.kesana lagi.
Seru baca kisahnya, tapi kok ya syerem jatuh-jatuh karena jalanan licin es, jadi berfikir untuk ambil sepatu yang proper untuk jalan di es
28 Februari 2019 ● 09:08Fanny Fristhika Nila
haruuus, kalo ga mau kepeleset :).. krn jatuh di atas es, seriously bikin kaget dan takut hahahahaha.. aku sampe trauma :D..
03 Maret 2019 ● 18:48Aul Howler
Aaaaakkkkk ku sirik sekali ingin ke sini jugaaaa
28 Februari 2019 ● 16:52Fanny Fristhika Nila
hahahahah ayuuuk ke jepang ;).. pasti pgn balik lagi dan lagi 😉
03 Maret 2019 ● 18:46Akbar S. Yoga
Betul-betul nagih kah, Mbak? Sial, saya mupeng. Wqwq. Meskipun belum pernah ke sana, tapi entah kenapa saya ngerasa Jepang kok dekat banget buat saya. Mungkin karena dari sekian banyak referensi bacaan negara luar, Jepang termasuk yang paling sering saya baca. Atau mungkin karena pernah belajar bahasa Jepang juga di sekolah (walaupun sekarang udah lupa). Atau mungkin karena Indonesia pernah dijajah? Halah.
Tapi seandainya ke sana, saya belum bisa bayangin gimana rasanya menghadapi suhu minus, yang Mbak tulis bahkan sampai tujuh. Gila juga. Suhu AC yang cuma 17 derajat aja masih suka kedinginan. Wahaha. Terus, saya pernah baca di mana gitu, orang bisa lebih bertahan hidup dalam cuaca panas banget daripada dingin banget.
01 Maret 2019 ● 17:00Fanny Fristhika Nila
mungkin krn aku pecinta dingin ;p.. jadi suhu minus malah bikin badanku super seger :D.. ga gampang capek juga.. beda kalo kena panas… aku lgs lemes itu, drop, semangat jalan2 juga lgs ilang 😀 . seriuuus, jepang itu nagih :)… baru ini ada negara yg bikin aku rela balik trus setiap thn ;p… cuma jepang 😀
03 Maret 2019 ● 18:41Nita Lana Faera
Wah, hahaha…. Apalagi diriku yak, bisa lebih sering lagi mungkin jatuhnya. Lumayan juga ye memar2 bergembira jalan di atas salju, haha… Dulu bayangan saya salju itu macam es serut, jadi kalo diinjek ya lumer aja. Ternyata bikin jatuh juga ya, haha… Kuat nih Mba Fanny kelayapan pas -5 gini. Jepang banyak daerah yang bisa didatangi sih ya, jadi bolak-balik Jepang pun asyik.
02 Maret 2019 ● 07:47Fanny Fristhika Nila
liciiin kalo udh jadi es mba ;p.. kalo baru turun mah lembuuuut, kayak bedak… jgn harep kalo udh beku hahahaha… tp ttp sih, aku cinta winter sedingin apapun ;p… makin minus, makin cinta hahahahaha
03 Maret 2019 ● 18:29fika
Sukses berat nih mba rutenya ke Hakodate wkkkwkwk perlu dicontoh nih tahun depan ke Jepang lagi 🙂
02 Maret 2019 ● 11:44Fanny Fristhika Nila
hahahhaa thn depanpun aku ke jepang lg mba.. mau lebih eksplor hokkaido 😉 bareng anak2 dan suami
03 Maret 2019 ● 18:27Titis Ayuningsih
Tidaaak, membaca ulasan ini saya mengharap bisa wisata ke Jepang, mainan salju. Pastinya, saya penasaran sama transportasi di sana,tertib banget ya mbak hehe. Mukanya, happy loh, sehat selalu mbak biar bisa wisata terus sambil share di blog.
03 Maret 2019 ● 15:36Fanny Fristhika Nila
ga cuma transport mba, tapi segala sesuatu di jepang teratur dan gampang banget even untuk turis yang baru datang. makanya berasa nyaman dan aman kalo ke jepang.. itu kenapa aku ga kuatir walo ga prgi bareng suami :).. Amiiin, semoga thn depan aku benran bisa dtg lg ke sini 😉
03 Maret 2019 ● 18:26Leli
Waaah seru banget bacanya. Jadi ikut ngebayangin kak ^^
Ditunggu cerita selanjutnya.
Btw itu 2 cewek jalan sendirian, sahabatan apa sodaaraaan ?
03 Maret 2019 ● 20:22Kayak kompak bener seneng liatnya
Fanny Fristhika Nila
ama sahabaaaat :). kita berdua selalu suka jalan2.dan biasanya tiap thn kita memang jalan bareng. kmrn suami ga bisa nemenin soalnya. ya udh, aku ajak sahabatku ini 😀
15 Maret 2019 ● 15:31Leli
Btw ngga papa kali norak foto foto terus disana, aku pun kalo belum pernah liat salju dan ada disana pasti foto dikamera bisa sampe serebu wkakaka
03 Maret 2019 ● 20:22Fanny Fristhika Nila
hahahaha aku biasanya jarang foto mba :p. pas di jepang kmrn lgs heboh krn sahabtku jg suka foto 😀
15 Maret 2019 ● 15:30Sandra Hamidah
Dibalik foto indah selalu ada kisah memukau ya mba, siapin mental dulu ah btw bener nih makin dewasa ciee tempay wisata mending dikit tapi enjoy n berkesan daripada riweuh apalagi bawa anak hahah
03 Maret 2019 ● 22:22Fanny Fristhika Nila
beneeer. kalo bawa anak aku ga bakal maksa dtg ke banyk tempat. mnding dikit tp bisa nikmatin 😀
15 Maret 2019 ● 15:24lunarv2
Cukup… cukup bisa ngiri lagi liat postingan yang ini, apalagi yang di pelabuhan Hakodate. Sumpeh ini mah bukan gimik.
Wajar kepleset mulu, di Indonesia mah gak ada salju. Jadi nemu salju dikit langsung kepleset, wkwk..
06 Maret 2019 ● 18:07Fanny Fristhika Nila
hahahaha iya mas. dan aku jd tau skr kenapa temen2 yg di LN, kalo sdg winter suka cerita jalanan licin pas salju. baru ngerasain jalanan jd es kayak apa hahahahah
15 Maret 2019 ● 14:43Sandra Nova
faan, coba itu dipoto penutup idungnya kayak apa hahahah, kok aku kepikiran penutup idung kayak badut yg merah yaa XD Aku ngiler banget sama kepiting jumbonya itu, terlihat enak meski harganya ngga enak 😀 trus kepikiran gimana caranya kalau ke Jepang pas winter tapi ngga kepeleset, apakah harus pake sepatu yg kayak pemain bola biar ngga kepeleset hahahahah, soalnya peer banget itu kepeleset2 pas lagi jalan kan yaaa 😀
14 Maret 2019 ● 12:54Fanny Fristhika Nila
hahahaha halaaaah kayak masker biasa itu looh san. yg suka dipake cewe naik motor. tapiii bahanny lbh tebel. kdg ada yg bulu. gitu doang hahahahah
ada sol sepatu khususnya. jd memang lbh bergerigi gitu. ternyata di family mart hakodate ada yg juaaaal. setelah kita kepeleset berkali2 dan mau balik ke hotel di hachinoheee doong. nyebelin kaan hahahahah
15 Maret 2019 ● 13:07Sofyan
Wah ini baru pass travellingnya ..
16 Maret 2019 ● 17:39Fanny Fristhika Nila
pass apa maksudnya?
24 Maret 2019 ● 00:01Febrian Ammar
Mantul banget ini mba Fanny, Saya kepingin banget nih bisa megang salju, moga bisa kesampean ya hehe, Kalau sempat silahkan mampir ke blog saya ya terima kasih 🙂
26 Maret 2019 ● 23:22Fanny Fristhika Nila
aamiin.. semoga bisa ksana jg
31 Maret 2019 ● 21:08Nita Lana Faera
Dibalik foto yang macam di negeri dongeng ini, ternyata ada perjalanan ya luar biasa ya. Mulai dari jatuh terpeleset, sampe penutup hidung yang terbang, haha… Seneng banget ya, Mba Fanny. Iya gpp lah nggak usah ngejar jumlah itin, yang penting di 1 tempat udah bener2 hepi, nggak buru2.
Kalo traveling ke luar negeri gini, apalagi pejalanan mandiri, nggak perlu takut kolesterol ya. Udah imbang dengan jalan kaki, haha… Nggak usah pula dihitung pake rupiah. Makan, enak, kenyang, duit abis ya cari lagi. Kalo takut duit abis ya molor aja di rumah, haha…
28 Maret 2019 ● 09:26Fanny Fristhika Nila
hahahahaha beneeeer mba. ga usah diitung2 kalo sdg trveling. udh tau kita rp masih lemah. jd percuma diitungin bikin sakit ati :p. mnding nikmatin liburan, enjoy, happy2 trus nabung lg pas balik :p
31 Maret 2019 ● 20:50vanisa
Kalau kepeleset gitu di salju, sha jadi inget salah satu drakor judulnya pinochio, reporternya sampe nungguin di tangga buat liput orang yang kepeleset gegara licin 🙂
19 April 2019 ● 18:06Fanny Fristhika Nila
hahahahaha aku jd pengen nonton drakornya :D.ntr ah aku cari sha.itu sakiiit kalo kepeleset. apalagi seringnya mndadak. tau2 udh jatuh ajaaa :p.
21 April 2019 ● 09:31zunif
wah nggak kebayang nih kak kalau saya tinggal di situ pasti nggak kuat ya soalnya banyak salju dan pasti dingin banget ya, tapi kalau stay sementara disitu untuk sekedar wisata boleh juga dicoba ya kak 😉
26 Mei 2019 ● 17:02Fanny Fristhika Nila
hihihihih krn aku penyuka winter dan salju siiih ;p.. jd makin dingin, makin cintaaa ama tempatnya ;p
10 Juni 2019 ● 21:32Afrizal Ramadhan
Asyik banget di jepang, semoga bisa jalan-jalan ke jepang ya mbak
28 Mei 2019 ● 15:54Fanny Fristhika Nila
aaamiin… pasti bisa kok. skr ini banyak banget promo ke jepang ;).
10 Juni 2019 ● 20:25Dinilint
Mbak Fanny, aku ngubek-ubek postinganmu soal Jepang buat obat kangen.
10 Maret 2022 ● 21:46Aku geli baca artikel yang ini. Mbak Fanny kedinginan dan kepleset berkali-kali tapi tetep nggak kapok buat balik lagi. Emang pas momennya serasa nyebelin, tapi tetep kangen balik lagi yaaaa. Travelling emang gitu.
Fanny Fristhika Nila
Krn ada 1 tempat di Hakodate yg aku blm sempet datangin mba. Jadi wajib kesana lagi. Blm lagi seafoodnya enaaaak parah sih 😍😍
19 Maret 2022 ● 09:16mrhanafi
wah…bestnya kalau datang berlibur di Jepang
boleh main salji dan yang best juga tempat ini sejuk
08 April 2022 ● 08:00Fanny Fristhika Nila
Sangaaaat 😍. Apalagi saya tak kuat panas. Makanya selalu ambil vacation di saat winter
11 April 2022 ● 19:58Akarui Cha
Huwaaaa seneng banget aku bisa mampir ke tulisan Kak Fanny tentang Hakodate. Nah, sepakat sih, mending yang dikunjungi sedikit tapi seru daripada banyak tapi jadinya buru buru.
13 Juli 2022 ● 20:52Fanny Fristhika Nila
Duuuuh mba Acha bikin aku kangeeen Ama Hakodate deh 😭😄😄. Ini kota fav ku bangettttt. Apalagi saat winter. Dinginnya menusuk tapi segeeeer. Blm lagi seafood nya mba, hrs kesana kalo ke Jepang nanti 😉
23 Juli 2022 ● 20:31anies
suka tengok salji memutih macam tu. rasa tempat ni jadi sangattttt cantik. tapiiiii sejuk tuuuuu memang tak tahannnnnn… kalau saya paling lama 30 je kot bertahan. lepas tu terus cari tempat berteduh😁
02 April 2023 ● 16:33Fanny Fristhika Nila
Kita memang beda sangat kalo soal musim Yaa 🤣. Fanny malah tak tahan summer. Spring tak suka Krn mahal. Autumn lagi banyak hujan. Makanya season fav Fanny itu winter 😄
08 April 2023 ● 05:37anies
bila nampak church tu sy membayangkan tempat ini ramai penganut kristian berbanding pengikut agama shinto
02 April 2023 ● 19:46Fanny Fristhika Nila
Memang, di sini lebih ramai penganut Kristen drpd Shinto kak. Mungkin Krn Nagasaki lama dijajah Ama Portugis kali yaa
08 April 2023 ● 05:38Ezna
Nampak cantik semua gambar-gambar Fanny dikelilingi salju yang memutih. Kalau berjalan masa salju ni kena sentiasa pakai lip balm supaya bibir tidak luka. Kakak kalau tak pakai je mesti bibir luka. Kena sentiasa bawa dalam tas.
28 Oktober 2024 ● 09:57Fanny Fristhika Nila
betuuuul… lip balm wajib pakai.. dan lotion yg untuk kulit extra dry. kalo tak, keriiing sangat nanti
29 Oktober 2024 ● 13:33