WISATA KOREA UTARA: MASS GAMES, ACARA OLAHRAGA SPEKTAKULER YANG TIDAK BOLEH DILEWATKAN ~ “Saat kita di Pyongyang nanti, bertepatan dengan performance Mass Games. Ini pertunjukan seni khas Korea Utara. Ada yang mau ikutan nonton ga? Tiket kelas 3 nya Eur 100”
Itu yang mas Ariev bilang , trip buddy yang menemani kami selama trip ke Korea Utara September lalu. Deg… denger kata “Eur 100” dan “kelas3” kok berasa gimana banget yaak :p.
Harga yang jujurnya termasuk mahal untuk pertunjukan yang aku sendiri ga tahu seperti apa. Kelas 3, ini seat sekelas festival pula :p. Ragu, bakal beli atau ga. Beda cerita kalo dibilang itu harga tiket untuk menonton konsernya Slank atau Bon Jovi, yang mana semahal apapun bakalan aku bayar wkwkwkwk.
Tapi semua temen yang ikut, sepakat ikutan nonton. Apalagi setelah googling, pertunjukan ini termasuk yang termegah dan melibatkan banyak peserta, plus ditampilkan hanya dalam waktu-waktu tertentu. Ekslusif ceritanya… Yo wiiis, akupun ikutan, dan setuju mengeluarkan budget lebih yang tidak termasuk dalam biaya tour Korea Utara ini.
Orang lokal juga berbondong-bondong menonton acara keren tahunan ini
Seperti Apa Sih Acara Mass Games Korea Utara?
Ternyata, menurut website KoryoGroup, Mass Games itu acara yang sebenarnya banyak dilakukan oleh negara- negara berhaluan sosialis, dengan melibatkan banyak sekali peserta, trutama military, dan menampilkan kombinasi pertunjukan akrobatik, senam, tarian, diiringi musik megah, dan kembang api.
Bagi negara sosialis, pertunjukan Mass Games ini diadakan untuk lebih memperat rasa cinta kepada negara, kekompakan, dan menunjukkan kepada dunia lain bahwa ini loooh, negara kami sangat kuat dan sehat, jadi jangan coba main-main dengan kami:D .
Bagi mereka, Mass Games merupakan alternatif dari borjuis sport event seperti Olimpiade yang rutin dilakukan negara kapitalis. Naah, negara-negara sosialis seperti Korea Utara dan negara pecahan Sovyet zaman dulu punya Mass Games ;).
Kapan Mass Games Korea Utara Diadakan?
Di Korea Utara sendiri, mass games biasanya diadakan setiap Awal Juni sampai dengan Oktober. Tempatnya selalu di May Day Stadium, salah satu stadium terbesar di dunia. Makanya, trip kami yang jalan bulan September, masih bisa menonton pertunjukan ini.
Stadium May Day Pyongyang
Tapiiiiii, kita sedang bicara tentang Korea Utara, yang mana segala sesuatunya tergantung dari titah paduka Kim Jong Un tercintah :D.
Kalau menurut dia acara ga bisa dijalankan, ya berarti schedulenya cancel :p. Ga penting alasannya kenapa, karena perkataan Presiden Korut adalah sabda yang wajib dipatuhi :p. Karenaaaa, acara mass games ini ternyata sempet dihentikan beberapa tahun, dan baru dimulai lagi 2019, bertepatan saat rombongan trip whatravel datang :p. Kalo bukan beruntung, apa itu namanya? Wkwkwkwk…
Tiket Pertunjukan Mass Games Korea Utara:
Ada 4 kelas pertunjukan.
Seat kelas 3: Eur 100
Seat kelas 2: Eur 300
Seat kelas 1: Eur 500
VIP seat: Eur 800
*Rate Eur di bulan September 2019: Eur1 = IDR16,700
Mahal?? Tergantung dari mana menghitungnya :p. Karena buatku, yang setelah menonton sendiri, harga tiket termurahnya aja amat sangat worth it untuk dibayar!! Sebagus itu??? IYESSSS, SEMEGAH ITU PERFORMANCENYA !!
Dan ternyata, seat kelas 3 yang kami dapet aja, itu punya view yang sangat jelas ke depan. Pertunjukan semuanya bisa terlihat dengan baik, dan samasekali ga terhalang oleh apapun!
Foto-foto dulu sebelum pertunjukan dimulai
Jadi Seperti Apa Pertunjukan Mass Games?
Saat kami masuk ke dalam May Day Stadium, penonton sudah mulai ramai dan penuh oleh turis-turis bule dan warga lokal. Lokal guide kami, Gin A, segera membeli tiket, dan setelah itu membagikan satu persatu sambil tetep berpesan,
“boleh mengambil foto, tapi tolong jika ingin merekam video, jangan keselurahan. Sepotong-sepotong saja. Daaan pleaseeee, kalau nanti kalian melihat foto presiden Kim Il Sung & Kim Jong Un, harap berdiri untuk menghormat”
Okaaay kakaaaaa, kami patuh kalau udah berhubungan dengan MR Presiden :D. Daripada ga bisa balik dan disuruh kerja rodi yee kaaannn ;p
Malam itu, kursi stadium, trutama yang kelas 3, FULL BOOKED. Di depan kami, ada tribun yang penuh dengan orang-orang, yang tadinya aku pikir adalah penonton. Ternyata mereka semua peserta yang tugasnya mengganti background di tribun dengan menggunakan ratusan paper!!!
Tribun depan masih belum penuh. Peserta MASS GAMES mulai duduk di tempatnya masing-masing
Pernah liat ga, pertunjukan yang menggunakan LCD dan tulisan/gambarnya berubah setiap beberapa detik/menit sekali?
Di Mass Games ini, tribun besar di hadapanku itu, juga menampilkan gambar yang berganti setiap beberapa detik, dengan gambar – gambar rumit dan cantik, DILAKUKAN OLEH TENAGA MANUSIA YANG HANYA MENGGUNAKAN KERTAS!!!!!
Dan semua itu ZERO MISTAKE dari awal pertunjukan sampai 1.5 jam ke depan!! Sedikitpuuuun shaaay, ga ada gambar yang peyang atau ga sinkron, dan semuanya sempurna menampilkan background yang berganti-ganti dengan KOMPAK DAN SERENTAK!! My goodnesssss, saluuut luar biasa dengan cara mereka latihan.
Sudah siap menampilkan gambar-gambar background berbeda!
Ini beberapa foto yang menampilkan background raksasa berubah-ubah . Semua itu tenaga manusia yang hanya memakai KERTAS. Bukan LCD ato teknologi canggih.
Dengan gambar Background bermacam-macam selama 1.5 jam, berapa banyak kertas yang meraka butuhkan untuk mengganti gambar hanya dalam beberapa detik??? :O
Pertunjukan lainnya, mata kami dimanjakan full dengan koreografi tarian, yang dilakukan ratusan peserta, mulai dari warga sipil, anak sekolah kecil hingga besar, sampai militer. Memakai kostum tradisional, kostum senam, kostum seragam , dan gradasi warna yang ditampilkan benar-benar cantik dan serasi!
Ga hanya tarian, tapi ada juga akrobatik, sirkus, pertunjukan kekuatan para tentara, nyanyian , pertunjukan musik, dan ini dilakukan TANPA ADA JEDA SAMASEKALI CUUUUUY… Sambung menyambung sampai habis acara!
Ga lupa, saat background di belakang menampilkan foto presiden Kim IL Sung & Kim Jong Un, semua penonton berdiri sebagai penghormatan kepada beliau.
Kalo sampe salah membuat formasi muka presidennya, aku ga kebayang hukumannya kayak apa ;p
1,5 jam benar-benar ga terasa, untuk performance spektakuler yang mungkin belum pernah aku liat tandingannya di manapun! Tiket seharga Eur 100 langsung kehitung murah saat melihat pertunjukan Mass Games ini.
Kenapa aku mengatakan spektakuler? Karena sebagian besar pertunjukan dilakukan oleh tenaga manusia tanpa campur tangan teknologi canggih seperti yang sering dipakai di event olahraga negara-negara maju!!
Semua gerakan, itu mereka lakukan dengan amat SERENTAK tanpa ada kesalahan sedikitpun!! Dan perpaduan gerakan ini dilakukan oleh 180,000 PESERTA YANG HANYA LATIHAN 2 BULAN doang!!!! OMG, sapa coba yang ga kagum dan melongo 😮 ??
Melatih 10 orang aja dalam waktu 2 bulan mungkin hal yang masih bisa dilakukan. Tapi 180,000 hanya dalam waktu 60 hari, bisa menghasilkan pertunjukan CANTIK LUAR BIASA seperti ini, harus bilang apa kalo bukan spektakuler??
Aku ga bisa bandingin Mass Games dengan acara Asian Games atau pun Olimpiade di negara maju. Beda banget dan memang ga bisa dibandingkan. Yang 1 masih manual , 1 nya lagi sudah menggunakan peralatan canggih. Jelas akan berbeda.
Kesan Setelah Menonton Mass Games Korea Utara ?
Yang pasti, aku cuma berfikir, kalau negara sosialis ingin menampilkan image negaranya sebagai negara kuat, mereka berhasil menancapkan pesan itu ke dalam kepala para penonton, trutama aku.
Ntah latihan seperti apa yang mereka jalani hingga bisa seperti ini, disiplin yang harus ditaati oleh semua peserta hingga bisa zero mistakes saat melakukan pertunjukan, dan itu hanya 2 bulan, 180,000 peserta!! Ok, fine… Korut benar-benar negara yang ga bisa dianggab enteng :D.
Kuraaaang banget rasanya hanya mendeskripsikan event hebat ini dengan kata-kata dan foto belaka. Melihatnya dengan mata kepala sendiri jauuuh lebih berasa euforia kemegahan yang ingin ditampilkan. Karena Seeing is Believing.
Kalo ingin mengunjungi Korea Utara, pastikan datang saat Mass Games sedang berlangsung, walau pun mungkin ada saat-saat event ini dicancel. Berharaplah semoga Kim Jong Un sedang dalam mood yang baik dan mengizinkan performance Mass Games dilakukan :D.
Aku sempet baca di website KoryoGroup kalo Mass Games ditiadakan awal bulan Juni 2019 hingga batas waktu tak terhingga. Tapi kemudian mulai ditampilkan lagi September. Alasan pembatalan yang aku baca, hanya karena Kim Jong Un merasa tidak puas dan menganggab kurang sempurna..
Hastagaaaaahhhh, kesempurnaan seperti apa yang dia harepin sih wkwkwkwkw..Sempurna itu hanya milik Tuhan Mr President ;). Oh iyaaa, aku lupa dia ga percaya Tuhan ;p. Hufft.. intinya, untuk bisa menilai hebatnya pertunjukan Mass Games, benaran harus datang dan melihat sendiri.. Karena lensa kamera aja ga cukup untuk menggambarkan megahnya..
*Beberapa foto (yang tidak pakai watermark) diambil oleh @arievrahman dan @hendrickhartono . Cek IG mereka untuk melihat beberapa foto dan video yang lebih bagus 😉
*Travel tour: @Whatravel
*Contact person: 0821-2963-2841
Efit Fitriani Boman
Keren banget mbak fan, keep on writing mbak fan idolaque 😘
17 November 2019 ● 17:24Fanny Fristhika Nila
aaah kamuuuu, maaciih loooh… tanpa kalian, trip korut kemarin ga bakal seseru iniiii 😉
17 November 2019 ● 17:39Yeni boman
Duuh tulisannya kereeeeen bangeeet, alhamdulillah kita bs menyaksikan langsung acara ini yah mbaa❤️❤️
18 November 2019 ● 11:19Fanny Fristhika Nila
akupun seneeeeeng banget mba. ga nyeseeel dtg ke korut, bayar 100 eur demi melihat pertunjukan begini. kerennya kebangetan 🙂
20 November 2019 ● 11:16Ria
ahahahah, aku gak heran mereka bisa tampil sempurna… ancamannya kerja paksa booo… Tp memang luar biasa sih hasilnya,lihat dari foto ini aja terkagum2 saiah
18 November 2019 ● 11:25Fanny Fristhika Nila
iyaaaaa krn ancmannya super serem kali yaaa makanya lgs mati2an utk latihan 😀
20 November 2019 ● 11:15evrinasp
Untung dirimu tetap ikut buat nonton ya mbak, sayang banget klo dilewatin, Liat fotonya Aja udah merasa kemegahannya, emang deh Korut de best dah klo soal disiplin makanya gak heran Kalo latihan 2 Bulan doang udah bagus performance background pengganti gambar2 ituh
04 Desember 2019 ● 06:16Fanny Fristhika Nila
aku bisa nangis bombay kalo beneran batal ikut nonton mass games dan ternyata sebagus itu hahahahha.. untung mutusin ikut 😀
14 Desember 2019 ● 23:20ella
ya ampunnn pasti keren bgt ya bisa menyaksikan langsung pertunjukan spektakuler, aplagi dilakukan oleh tenaga manusiaaaaa, nggak kebayang latihannya berapa tahun, wkwkwk
18 November 2019 ● 11:51Fanny Fristhika Nila
2 bulan doang kalo korut mba.
20 November 2019 ● 11:14Jhon simpel
Wah… enak kalau bisa jalan2 ke sana….
18 November 2019 ● 12:34Fanny Fristhika Nila
hayuuuuuk ikutan ke korut :).
20 November 2019 ● 11:14Herva Yulyanti
Ya ampun tercengang 2 bulan latian dengan 180.000 peserta and zero mistake itu latihannya rodi banget ya mba atau jangan2 diawasi sama presidennya bah jadi 100euro ga nyesel ya mba Fan 😀
18 November 2019 ● 13:04Fanny Fristhika Nila
hahahahah ga nyeseeel sama sekaliiii. betul2 worth it ama yg mereka tampilkan mbaaa :D.kagum bener2 ama cara mereka latihan sih
20 November 2019 ● 10:45Mirna
Tapi selain negara yang ga bisa dianggap enteng, karena Mass Games ini aku pun jadi ngeri-ngeri sedap euy, itu gimana caranya mengatur 180.000 dalam 2 bulan dengan zero mistakes,,, ngeri ih bayangin mereka latian… salut sih tapi entah keselip ngeri kalo di aku ya,,, tapi emang cantik banget pertujukannya,
18 November 2019 ● 13:09Fanny Fristhika Nila
naaah iyaaaa. kekuatan mereka ga bisa dianggab enteng sih. Dengan kemampuan begitu, aku udh kebayang ama kekuatan lain2nya :D. Luar biasa warganya… ato mungkin krn takut ama pemimpinnya jg yaa
20 November 2019 ● 10:46Nasirullah Sitam
Hehehehhe, aku membayangkan bagaimana ketika raut wajah para peserta tersebut saat presiden bilang kurang memuaskan. Tentu ngeri-ngeri sedap
18 November 2019 ● 13:33Fanny Fristhika Nila
hahahahaha iyaaaaa. pelatihnya panas dingin gemeter itu -_-
20 November 2019 ● 10:47Nanik K
Wouww event internasional dengan harga tiket yg nggak murah, dikerjakan tanpa peran teknologi sama sekali, begitu kah mbak?
Hehe, saya ngebecanya saja malah jadi merinding. #maaf
Btw semoga rakyat korut selalu sehat dan bahagia ya mbak.
Alhamdulillah Mb Fanny dan teman2 Indonesia juga bisa kembali pulang dengan selamat.
Nice review mbak.
18 November 2019 ● 14:42Andaa luarr biasa.
Fanny Fristhika Nila
makasiiiih mbaaa :D. aku memang suka visit negara2 yg ga biasa kayak ini. blm banyak yg mengulas pula. jd menceritakannya bisa lebih dalem :D.
ga nyesel kmrn aku mutusin utk datang kesana. apalagi setelah tau korut bedaaa dr semua cerita yg prnh kita denger.. aku jd belajar, kalo blm tentu semua yg ditulis oleh mesia itu benar
20 November 2019 ● 10:49Rosanna Simanjuntak
Sepakat!
19 November 2019 ● 08:48Spektakuler adalah kata yang tepat.
Tentu diperlukan fokus untuk bisa tampilkan atraksi super hebat!
Luar biasa!
Fanny Fristhika Nila
2 jempol ga cukup utk menggambarkan kehebatan para warga korut ini 😀
20 November 2019 ● 10:49Aul Howler
Gila keren bangeeeetttt
19 November 2019 ● 11:31Fanny Fristhika Nila
byangett mas 😀
20 November 2019 ● 10:50Nining
sepanjang baca tulisan mbak Fanny tentang Korut dari kemarin aku cuman bisa ternganga semacam, haaaa??? haaaa??? haaaa???
trus kuatir kalo mereka ada salah gitu kena hukuman apa enggak ya mbak? scara itu presidennya mintanya bener2 sempurna sampe dibatalin segala huhuhu
19 November 2019 ● 21:22Fanny Fristhika Nila
naaah itu aku ga denger deh, apa sempet dihukum gara2 dianggab ga sempurna. semoga ga yaaaa.. kasian jg soalnya ama mereka. tp mungkin krn rasa takut itu mereka jd bisa memberikan yg terbaik sih
20 November 2019 ● 10:51Nyi Penengah Dewanti
MasyaAllah betapa bahagianya bisa menyaksikan secara langsung Mba
20 November 2019 ● 00:10Semua gelaran akbar di atas. Pasti suasananya keren banget duh.
Semoga kapan2 bisa main ke Korea, aamiin. Pengen ngetrip ke Korea.
Fanny Fristhika Nila
semoga bisa kesini ya mba :). dijamin bakal berkesaaan banget ama korut
20 November 2019 ● 10:52Muna Fitria Hidayat
👏👏👏
20 November 2019 ● 00:35Serius itu bukan LCD gambar2nya? Waaah.. Amazed emang ya kalo nonton pertunjukan kolosal gini..
Fanny Fristhika Nila
tenaga manusia mbaaa :D. aku aja takjuuub pas tau. bukan lcd samasekali .. hebat kaaan makanyaaa :o.
20 November 2019 ● 10:53Eryvia Maronie
Wuih… Secanggih itu ya gambar yang ditampilkan, manual menggunakan kertas aja bisa rapi dan zero mistake.
21 November 2019 ● 06:23Kebayang latihannya yang pasti ketat bangetz hehe…
Fanny Fristhika Nila
udah bukan ketat lagi mba ;p. abis2an pasti sampe bisa mengahsilkan performance seperti ini
01 Desember 2019 ● 20:51Helena Magdalena
Keren banget sih ini. kukira di Korut serem2 gitu loh mbak, hahaha. ternyata bisa juga berkreasi selama di acc sama Mr. President.
20 November 2019 ● 01:10Fanny Fristhika Nila
tertipu kita semua dgn segala pemberitaan ttg mereka. beda banget dgn yg dilihat sendiri 🙂
20 November 2019 ● 10:53Nita Mbul
Aku penssaran knp sempat dihentikan yg sebelum 2019,
Dan aku lg2 senyum2 pas baca petush guide lokalnya klo liat paduka langsung otomatis harus posisi hormat, sungguh sangat deg degan emang, tp syukur guidenya uda fasih segala aturan jd rombongan yg dibawa alhamdulilah bisa pulang dg selamat sampek rumah hihi
Klo sepengamatsnku, keknya desain tribunnya yg bagus kali ya, jd walau seat 3 tetep berasa vvip
Keren performancenya
20 November 2019 ● 02:02Aku jd mikir china termasuk sosialis jg ga mb, kan aku sering liat di tipi dia jg sering adain pertunjukan dg peserta masal macam ini
Fanny Fristhika Nila
iya krn design stadionnya jg bagus sih. jd mau kls 3 sekalipun ttp pandangan mata enak ngeliat ke depan.
pantesan yaa china jg hebaaat kalo bikin performance. kayaknya negara2 berhaluan sosialis gini memang lbh kuat disiplinnya. jd melatih orang2nya jv ga susah
20 November 2019 ● 11:13Gilang
Jadi mba Fanny penggemar Slank juga ternyata? *ku baru tahu hehehe.
20 November 2019 ● 04:30Ampun deh gak ngerti aku sama Korut ini. Punya stadium May Day yang masuk dalam kategori salah satu stasium terbesar di dunia. Kokoh banget keknya itu bangunan stadium. Gemes mba aku liat pergantian gambar latar mass gamesnya yang manual pake tenaga manusia. Bisa sekeren itu dan gak ada yang salah. Warbiyasak. Pantesan aja harga tiketnya lumayan ya. Orang semuanya dikerjakan secara manual. Ampun deh keren banget 180.000 peserta dalam 60 hari latihan bisa kayak gitu hmmm … sungguh memukau.
Fanny Fristhika Nila
ngefans berat ama slank dr zaman smp hahahahahahha… banyaaak bangunan2 di sana yg bikin kagum mba. kebanyakan megah, dan semua rata2 dibangun sangat cepet. stasiun kereta apinya terdalam di dunia, banghnan2 nya banyak yg tertinggi, stadion terbesar, angkat topilah ama negara 1 ini:)
20 November 2019 ● 11:11Echi mustika
Seru banget mba pengalaman yang tidak terlupakan, meriah banget yaa peralatanya canggih banget itu paati klo liat langsung nggak mau berkedip
20 November 2019 ● 07:08Fanny Fristhika Nila
peralatannya justru ga canggih mba. ini pakai tenaga manusia semua. kecuali lampu sorot
20 November 2019 ● 11:10Aulia
Ketika membaca ceritanya mbak Fanny, aku ikut merinding dan bisa merasakan betapa kerennya acara Mass Games itu. Mungkin kebudayaan disiplin tinggi di Korea Utara yang membuat para kontributor di acara itu bisa sangat rapi dan kompak ya. Salut deh!
20 November 2019 ● 07:10Fanny Fristhika Nila
iya, pastinya krn disiplin yg memang udh tinggi , jadi lebih gampang melatihnya juga ya mba. saluuut ama orang2 nya ini.
20 November 2019 ● 11:09Masra
mendengar nama korea utara seketika membuatku merinding. ga pernah terpikirkan akan berkunjung ke negara tersebut. tapi ternyata korut tidak semenyeramkan yang dibayangkan ya kak
20 November 2019 ● 07:59Fanny Fristhika Nila
ga samasekali mba :). semoga nanti kamu bisa melihat lgs, bahwa negara ini betul2 beda dr yg diceritakan oleh media selama ini
20 November 2019 ● 11:08rizka edmanda
Aku gak nyangka korur itu cukup maju negaranya sampai bisa mengadakan perhelatan olahraga semegah ini
20 November 2019 ● 08:00Fanny Fristhika Nila
akupun ga nyangka. takjub ama kedisiplinan mereka dan kemegahan acaranya pdhl tidak menggunakan teknologi canggih
20 November 2019 ● 10:43Ira Hamid
suasananya meriah yaa, Mba. Lampunya warna-warni. Pasti seru banget nih nontonnya 🙂
20 November 2019 ● 09:31Fanny Fristhika Nila
bangettt mba. pengalaman yg paling memorable selama wisata ku ke korut 🙂
20 November 2019 ● 10:39lianny hendrawati
Wow, pertunjukan yang luar biasa. Beruntung sekali ya bisa menyaksikan langsung Mass Games. Takjub banget baca kalo latihan untuk acara spektakuler seperti itu cuma 2 bulan doang. Perlu disiplin yang sangat tinggi.
20 November 2019 ● 09:42Fanny Fristhika Nila
bener mbaaa.. mungkin krn dari lahir mereka udh dibiasain segala macam disiplin, jd ga susah lg utk melatih orang2 yg mentalnya udh begini :). asliiik keren banget pertunjukannya
20 November 2019 ● 10:25ifa musyrifah
Kakkk!! Aku bacanya aja merinding dan takjub sendiri. Seruuuuu banget. Gimana kalau nonton langsung pasti senengnya itu bikin hati full yah 😀
20 November 2019 ● 18:07Fanny Fristhika Nila
pengen balik lagi kalo nonton sendiri mba ;). saking terpesonanya ama hasil yg mereka buat ;).. luar biasa sih performancenya
01 Desember 2019 ● 20:41roosvansia
Mba,aku ngga kebayang gimana mereka latihan untuk bikin penampilan maksimal gitu. Trus kalau salah pas perform apa ya kira2 hukumannya. Serem juga.
Tapi asli ini tuh keren banget. Dulu di TV suka ada penampilan gitu, bikin bentuk2 dari susukan orang2. Mba pernah lihat ngga? Tapi sekarang ya boro2, org telalu sibuk bikin prank ngga penting atau selfie di tmpt terlarang huhuhuhu.
20 November 2019 ● 18:48Fanny Fristhika Nila
aku aja ga kebayang mbaa… itu tribunnya gede bangte. gbr background yg ditampilkan juga berganti trus selama 1.5 jam, dan gbrnya rumit2… tapi bisa loooh sempurna hasilnya hanya pake tenaga manusia.. hebaaaaat sih mereka.
01 Desember 2019 ● 20:12Helena
Aku ternganga cakep banget gambar-gambar modal kertas (doang). Ga nyangka itu 2 bulan latihan tiap hari atau gimana ya bisa sekompak itu? Trus mereka dibayar berapa? Hahaha kepo deh
20 November 2019 ● 20:15Fanny Fristhika Nila
kalo negara komunis, semua incomenya sama rata mba ;p.. yg bayar negara… mereka kerja jualanpun, itu dibayar negara, dan hasil jualannya diksh ke negara :D.. makanya saat dikasih tips, mereka seneng dan lgs belanjain, krn itu ga termasuk yg harus disetor ke negara.. menurut lokal guide yg dampingin kami sih begitu 😀
01 Desember 2019 ● 20:13Roswitha Jassin
Kenapa deg-degan ya kalau bahas sesuatu tentang Korut. Mereka sudah terbiasa disiplin keras tegas dari anak2 ya. Jadi zero tolerance untuk kesalahan sekecil apapun itu. Ga kaya kita udah salah masih juga ga sadar, cuma senyum senyum ga jelas *lirikkoruptor
20 November 2019 ● 23:50Fanny Fristhika Nila
ada bagusnya juga ya mba, disiplin keras sedari kecil. Mereka jd terbiasa kerja keras, dan usahanya jadi lebih keras drpd orang2 lain 😀
01 Desember 2019 ● 20:28Reyne Raea
Mbaaa, para blogger traveler harus banget mencontek cara menulis mba ini.
Diulas per lokasi, jadinya pembaca lebih dapet semua apa yang mba fanny liat dan alami di sana.
Kebanyakan (dan saya juga dulunya :D) menulis itu per hari.
Mungkin karena nulisnya secara personal kali ya, jadi kebanyakan menceritakan harinya selama traveling, dan lokasinya jadi kurang melekat di pikiran pembaca 😀
Udah gitu, tulisannya manusiawi, nggak panjang-panjang banget, ga juga pendek banget.
Saya sungguh sedikit migrain baca tulisan traveling temen-temen yang kayaknya sampai 4000 kata deh saking panjangnya hahaha.
Betewe, jujur stadionnya sama sekali nggak terlihat mewah ya.
Tapiii, itu tampilannya uwowwww banget!
Rasanya lupa kalau itu ada di negaranya mister president narsis hahaha.
Eh atau bisa dibilang, justru karena presidentnya aneh, jadinya hal-hal yang nggak biasa jadi bisa terjadi.
Yang bener aja gitu loh, di zaman modern gini, bisa pakai layar, mengapa cari kerjaan dengan pakai manusia coba? hahahaha.
Tapi memang gara-gara itulah jadi spektakuler, beruntung banget mba ke sana pas juga ada acaranya 🙂
21 November 2019 ● 02:02Fanny Fristhika Nila
duluuuu aku nulisnya jg perhari mba ;p. tapi aku dikasih tau ama master travel blogger , mas Efener yang skr sedang di aussie, kalo tulisan jalan2 itu harusnya per lokasi, ato per tema. jgn dihajar lgs semuanya ;p.. jadi ceritanya bisa banyak dan detil :D. sejak itu aku mulai nulisin per lokasi sih 😀
Udah abis kata2lah kalo bicara korut.. ntah gimana cara presidennya bisa membuat WN nya jd super disiplin, super patuh dan kalo latihan ga pernah butuh waktu lama :). hebat luar biasa sih mereka. aku masih pengen balik lagi kesana mba.. anak2ku harus bisa melihat negara hebat ini
01 Desember 2019 ● 20:45Reyne Raea
Nah bener kan, selain bahan tulisan banyak, pun yang baca jadi lebih detail, nggak kepanjangan juga hahaha.
Btw Mbaaaa… dirimu meracuni dengan drakor yang crash landing itu, jujur saya sama sekali nggak tertarik nontonnya, gara-gara Mba bilang nonton jadi ikutan ngintip, dan iya ya, beberapa scenenya ambil gambar pemandangan dari hotel yang di tengah danau itu ya?
Keren abis mah kalau bikin drakor di Korea itu, detail banget.
02 Februari 2020 ● 00:16Tentunya itu syutingnya di korselm tapi suasananya persis foto-foto di beberapa postingan di sini 😀
Fanny Fristhika Nila
Naaah aku juga kaget Krn bbrp scene kliatan banget itu bner2 di Pyongyang. Mereka ambil shootnya diem2 apa yaaa :p. Aku bener2 jd ga bisa lepas Ama drakor nih jdinyaaaa wkwkwkwkwk. Gara2 CLOY, parah deh.. :p
02 Februari 2020 ● 00:30Reyne Raea
Etapi saya baca di postingan mana ya, kalau Korea Utara meng kritik CLOY sebagai penghinaan.
kalau menurut saya sih iya, terlalu berlebihan dibikinnya, untung aja Korut nggak lemparin salah satu bomnya ke Korsel.
Meskipun mungkin di Korut sekejam yang digambarkan, tapi terlalu timpang jika pemerintah Korsel malah santai terhadap penerobos dari korut 😀
07 Maret 2020 ● 02:28Fanny Fristhika Nila
Wkwkwkwkwk iyaaaa, ga mungkin banget penerobos gini dibiarkan dengan baik :p. Udh tau mereka musuh bebuyutan :p. Ga kebayang ya Rey kalo sampe ada di kehidupan nyata. Kurasa ttp disiksa sih Ama masing2 pihak :p.
Aku juga dgr yg ttg cloy ini dianggab menghina 1 kubu. Tp ntah yaaa.. kalo dr pandanganku pribadi, yg sedikit menghina mungkin, pas si Yon se RI bisa2nya lolos melewati banyaaaaaaak penjaga di erbatas itu. Adalah penjaga LG nonton drakor segala wkwkwkwkwk. Itu rada menguna sih :p. Kayaknya ga mungkin tentara Korut seteledor itu. Mau mati apaaaa :p
16 Maret 2020 ● 21:35Sabda Awal
kali aja kalau mereka sempet bikin salah koreo kena kerja rodi mbak, * tutup mata
2 bulan, ngetaliht segini banyak orang selama 1,5 jam acara tanpa salah, itu emejing, bikin terkesima. Diawal saya juga mikir 100 eur mahal beut, tapi akhirnya worth it, dari foto aja keliatan
21 November 2019 ● 08:23Fanny Fristhika Nila
aku rasa juga begitu ;p.. mungkin kerja rodi hukumannya kalo salah. ;p
01 Desember 2019 ● 20:40Zizy Damanik
Wah, membayangkan tenaga manusia yang menggantikan tiap-tiap huruf dan koreo, sungguh luar biasa. Keren memang Korut ini. Ternyata ketegasan (ehm) pemimpinnya berdampak positif juga pada warganya, hasilnya gak main-main. Sementara kita di sini mungkin ada yang baru latihan 10x sudah lelah terus nyerah yeee..
Ah keren Fan. Untung ya diputuskan nonton itu.
Dan untunggg berdiri pas foto Kim muncul. Kan jangan sampai kerja rodi. Hahahaha…
21 November 2019 ● 09:12Fanny Fristhika Nila
aku aja masih ga bisa move on dari performance ini. terlalu takjub sih, dan bagusnya bangetttt. harga tiket segitu jd terasa murah banget kalo melihat semuanya dibikin manual
01 Desember 2019 ● 20:40Riza Alhusna
Gila mbakkk, keren mampus !!!
Pengen liat mbakkkk
Huhuhu
21 November 2019 ● 15:34Fanny Fristhika Nila
aku aja masih pgn baliiiiik kesana 😀
01 Desember 2019 ● 20:33Sulis
Meski bbrp hal manual…tapi tetep bagus ya mba. Mirip kayak yang udah hi-tech.
Jadi keinget acara open+closing ceremony Asian games di Indonesia, tahun kemarin pa ya…yang kreatifnya Wishnutama itu…itu juga bagus banget..
21 November 2019 ● 21:00Fanny Fristhika Nila
karena tenaga manual ini yg bikin hasilnya jd kliatan luar biasa mba :D.. kalo mereka pake teknologi sih, justru kliatan biasa dan ga istimewa, krn seharusnya lbh spekta lagi kalo pake teknologi 😀
01 Desember 2019 ● 20:32Edwina
Gilaaa, beruntung banget bisa menyaksikan langsung Mass Game, mbak! 100 euro terasa sangat worth it, aku aja yang baca ceritanya excited sekali melihat foto-fotonya.
22 November 2019 ● 15:54Fanny Fristhika Nila
aku berharap suatu hari nanti masih bisa melihat pertunjukan ini lagi mba 😉
01 Desember 2019 ● 20:29lendyagasshi
Mereka ini gak percaya teknologi atau memang ingin mengedepankan keunikan, kak?
Keren banget..banget…banget.
Tinggal di Korut sebulan bisa lupa sama gadget kali yaa..
24 November 2019 ● 10:26Ini kehidupan yang aku impikan, hahaha…
Fanny Fristhika Nila
yg iyanyaa, mereka sangat percaya teknologi, tapi khusus nuklir :D.. internet dibatasi, supaya ga mengotori mindset orang2 wrga negaranya mba :D.. tapi hebat yaaa, bisa bertahan dengan hanya begitu
01 Desember 2019 ● 20:09Nurul Sufitri
Pantas aja kalau gitu deh bayar 100 Euro buat nonton pertunjukan spektakuler semacam ini 🙂 Hebat bangeeed ya 1,5 jam non stop ga ada salah2 gitu..pemainnya udah terlatih pasti ya. Wah, kudu hormat gitu pas lihat foto atau video sang presiden? hiiiii….. yo wes lah daripada kenapa2 ya mb Fanny 😀
24 November 2019 ● 22:34Fanny Fristhika Nila
100 eur lgs berasa murah pas udah liat pertunjukannya mba :D.. ga rugilaah ngeluarin uang segitu krn hasilnya memang diluar dugaan 😀
01 Desember 2019 ● 19:50Nurul Sufitri
Ternyata asik juga ya dapat seat 3 ga ada penghalang pandangan hehehe. May Day Satdium ini berarti patur dikunjungis wisatawan ya…soalnya dari cerita mb Fanny aja tuh puas banget nonton pertunjukan ini. Sambil bawa2 makanan ngunyah gitu makin seru kayaknya hihihi.. ala2 bioskopan 😀
05 Januari 2020 ● 16:13Fanny Fristhika Nila
Seingetku g bisa bawa makanan mba :D. Takut mengotori nanti. Tp memang kalo mau nonton ini hrs liat jdwalnya. Krn semua tergantung dr titah presiden juga. Walopun memang ada jadwal, tp si presiden ga ngizinin, ya wassalam :p
07 Januari 2020 ● 09:31Ratutips.com
Widiiiiwww kayanya seru dan happy ya ka fanni.. walaupun lelh tapi terobati dengna acaranya yaa kaaa
25 November 2019 ● 22:03Fanny Fristhika Nila
aku berharap bisa balik lagi kesana dngan keluarga mba 😉
01 Desember 2019 ● 19:49Tia
ku pikir mass games itu semacam asean games.. ternyata bukan yaa..
btw, ku salut banget sama 180rb orang yang ganti-ganti bcakground itu.
26 November 2019 ● 13:40keren dan kompak banget. mana cuma latihan 2 bulan.. tsadisss.. gak habis pikir aku tu.. 😀
Fanny Fristhika Nila
aku jg ga abis pikir mba… tanpa ada kesalahan, bisa sekompak itu, dan backgroundnya ga cuma 1.. tapi full berganti2 sampe akhir acara :o. melongo banget sih nontonnya
01 Desember 2019 ● 19:47Matius Teguh Nugroho
Dari foto-fotomu aja udah terbayang megahnya, mbak! Salut sama petugas kertas background yang kinerjanya sempurna. Keterbatasan mengundang kreativitas.
27 November 2019 ● 12:02Fanny Fristhika Nila
bener mas… keterbatasan, ditambah disiplin tinggi, dan mungkin rasa takut ama leadernya :D. apapun, semua jempol lah untuk pesertanyaa!!
01 Desember 2019 ● 19:18amirria
keren banget pertunjukannya, bikin meirnding.
28 November 2019 ● 10:09Fanny Fristhika Nila
bangetttt mba, aku ga bakal nolak kalo harus menonton pertunjukan ini lagi 😉
01 Desember 2019 ● 19:15Yoga Akbar S.
Pantesan yang kelas 3 seharga EUR 100. Itu ada banyak manusia yang perlu dibayar karena sistem ganti gambarnya secara manual dan pakai kertas, bukan LCD.
Tapi yang betul menurut saya emang aturan mereka untuk enggak merekam seluruhnya. Jika sibuk merekam dan motret, kegembiraan melihatnya dengan mata tanpa terganggu gadget akan berkurang.
28 November 2019 ● 18:57Fanny Fristhika Nila
aku jg ngerti yog skr, setelah tau kalo performancenya dilakukan oleh manusia hampir keseluruhan, tiket termurahnya jadi bener2 sangat worth it :D.. sesuai banget sih ama yang kita dapet.. aku ga bakal nolak kalo hrs melihat ini lagi.. krn memang sebagus ituu!!
Dan bener, sebaiknya jgn trus2an mengambil video, krn serius, melihat dgn mata kepala sendiri jauuuuh lbh berasa merindingnya 😀
01 Desember 2019 ● 19:11nur rochma
Aku aja terpesona lihat foto-fotonya mbak Fanny ttg mass games, apalagi kalau melihat langsung. Pasti luar biasa. Itu semua pesertanya keren banget. Latihan cuma 2 bulan, bisa bikin performance yang bagus tanpa alat canggih. Mungkinkah mereka ini sudah terlatih ya mbak?
29 November 2019 ● 12:11Fanny Fristhika Nila
sangat terlatih ;p… mereka ga bisa dianggab enteng sih .. kalo dalam hal begini aja udah kliatan skillnya, apalagi dalam latihan militer 😀
01 Desember 2019 ● 19:01Sandra Hamidah
Keren ya mba tanpa teknologi kekinian bisa zero mistake gitu, salut deh
03 Desember 2019 ● 20:07Fanny Fristhika Nila
angkat topiii untuk semua peserta dan pelatihnya 😉
14 Desember 2019 ● 23:21Movierall
Aku juga pengen banget ngeliat pertujukan yang kayak gini, bagus banget tau nggak sih
06 Desember 2019 ● 06:36Fanny Fristhika Nila
super duper banguuuuus byangetttt ;). wajib nonton kalo sdg di korut.. yaaa walopun ga jaminan jg diadain tiap thn sih ;p
14 Desember 2019 ● 23:35Rudi Chandra
Manual pake kertas, gilak banget sih itu.
07 Desember 2019 ● 18:40Fanny Fristhika Nila
jenius sinting hahahahah
14 Desember 2019 ● 22:58Sera W.
Wkwkwk aku ngakak so hard pas ngebahas mr presidennya, suwer deh ya titah presiden.
Anyway, baru dari foto aja udah ngebayangin gimana spektakulernya acara ini.
08 Desember 2019 ● 19:25Cuman, ak yg masih g bisa bayangin itu gimana para manusia ganti gambar itu pake paper, apa aku kudu kesana? Hahaha
Fanny Fristhika Nila
aku tuh jg ga bisa bayangin kecepatan tangan mereka bisa serentak dan tepat sama potongan kertasnya, sehingga membentuk gbr yg sempurna mba :O . itu masih melongo sih bayanginnya. tp memang secepat itu perubahan gbrnya.. luar biasa memang mereka. kalo ada rezeki , masukin korut ke bucket listmu mba ;).. trust me, ini negara sangat menarik 🙂
14 Desember 2019 ● 22:55ratutips.com
wii seru banget acaranya ya ka fanny.. jadi pengen kesana heheheheheee mantap emang latihannya udah hebat banget yaa
10 Desember 2019 ● 12:07Fanny Fristhika Nila
ga ngerti lagi laaah gimana mereka latihannya ini ;p
14 Desember 2019 ● 22:44Agus Warteg
Ternyata Korea Utara cukup maju juga ya, sampai ada pertunjukan yang luar biasa seperti mass games. padahal selama ini yang saya baca cukup terbelakang.q
16 Desember 2019 ● 11:18Fanny Fristhika Nila
Sangat beda jauh dr yg kita baca mas. Selama ini propaganda Amerika berhasil banget nampilin kalo Korut itu seram dan terbelakang. Kenyataan, ga begitu.
28 Desember 2019 ● 21:46Agus warteg
Iya, seperti nya memang media barat terutama Amerika Serikat selalu menjelekkan Korea Utara, mungkin karena merasa tersaingi karena Korut mau bikin nuklir dan tidak tunduk kepada Amrik.
29 Desember 2019 ● 20:55Fanny Fristhika Nila
Ciri khas Amerika banget yaaaa. Pokoknya pake cara licik, lgs main embargo utk semua negara yg ga mau patuh Ama dia, trus bikin propaganda . Ga tertarik sampe skr aku ke negara itu -_-
07 Januari 2020 ● 10:28Putu Eka Jalan Jalan
Worth banget ya ternyata dengan harga segitu untuk menonton acara yang wah seperti ini
18 Desember 2019 ● 07:30Haryadi Yansyah | Omnduut
Pengalaman tak terlupakan! udah macam nonton opening SEA Games ini liat di fotonya doang. Dan, rame banget yang nonton ya mbak.
Dari tulisan-tulisan mbak Fanny ini banyak banget hal menarik dari Korut yang aku dapatkan. Ditunggu tulisan selanjutnya 🙂
18 Desember 2019 ● 10:53Fanny Fristhika Nila
Tenaaaaang masih ada tulisan Korut lainnya ;).
28 Desember 2019 ● 21:36golilaunyu
pandanganku ke korea utara berubah 180 derajat…. ternyata korea utara gak seserem apa yang didoktrin orang-orang…
ada bagusnya juga ternyata…..
18 Desember 2019 ● 21:26Fanny Fristhika Nila
180 derajat beda banget mas. Bener2 propaganda Amerika yaaa, sampe kita mikirnya Korut itu seram dll. Kenyataannya ga begitu
28 Desember 2019 ● 21:34Dwi
Masya Allah … Kereeeen dan megah ya stadionnya… Duuh apalagi lihat langsung performance kaya gitu, worth it lah ya..
19 Desember 2019 ● 11:48Fanny Fristhika Nila
Ga rugi samasekali bayar tiketnya yg mahal. Sebanding Ama yg dilihat mba :). Sampe merinding liat pertunjukan mereka
28 Desember 2019 ● 20:54Aorlin
Seru bangat mbakkk..
19 Desember 2019 ● 12:59Fanny Fristhika Nila
Bangetttttt. Bikin takjub pokoknya
28 Desember 2019 ● 20:52Bara Anggara
asli,, ini mah luar biasa.. hanya dari baca aja kalau mereka ganti2 background itu manual, hanya manusia dan kertas, itu udah WOW banget.. terus gak ada kesalahan, musiknya yang sambung-menyambung.. pantes hampir 2 juta pun jadi gak kerasa mahal ya,, sebanding dengan suguhan yang disajikan..
ngomong-ngomong ttg background manusia dan kertas, jadi keinget video pendek komedi yang menampilkan bikin muka presiden pake kertas, dan gara2 satu orang gak ikut, gigi presiden jadi ompong. dan video itu juga oriental, jangan2 inspirasinya emang dari korut ini ya, ahaha..
-Traveler Paruh Waktu
20 Desember 2019 ● 21:22Fanny Fristhika Nila
Wkwkwkwk aku ga kebayang mas kalo sampe ada yg salah angkat kertas pas muka presiden, aku rasa dia siap2 pindah dunia deh :p.
28 Desember 2019 ● 21:43Bara Anggara
kalau kejadian beneran, mending dia bunuh diri daripada disiksa kim jong un trs dibunuh juga akhirnya haha..
-Traveler Paruh Waktu
31 Desember 2019 ● 15:41Fanny Fristhika Nila
Hihihi… Iyaaa. Ga kebayang hukumannya apa kalo sampe salah angkat kertas yg bikin muka presiden jd ga simetris :D.
07 Januari 2020 ● 10:09Dian
Wah senangnya yg sudah ke korea..
Acaranya seru ya…
Pasti menyenangkan bisa nonton langsung
20 Desember 2019 ● 22:14Fanny Fristhika Nila
Bangettt mba. Ga rugi beli tiketnya yg mehong itu :p wkwkwkw
28 Desember 2019 ● 17:32Annafi
Wah ke Korea Utara pas dengan acara Mass games, menurutku itu hoki, mba 😀 pas tahu semua pertunjukan dilakukan 100% dengan tenaga manusia, latihannya 2 bulan aja lagi. Ga kebayang latihannya digeber kayak gimana
21 Desember 2019 ● 10:57Fanny Fristhika Nila
Aku beruntung bisa nonton pertunjukan mereka. Serius bikin takjub bangetttt mba. Udh ga ngerti latihannya kayak apa 😀
28 Desember 2019 ● 21:42Pipit Widya
Dari kemarin2 saya cuma baca ceritanya Mba Fanny ttg Korut. Isinya cuma waw wow. Apalagi postingan ini, keren banget. Nggak nyangka dengan Korut yang ternyata oke banget karena saking tertutup.
22 Desember 2019 ● 11:58Fanny Fristhika Nila
Aku pergi ke sana dengan ekspektasi rendah mba. Makanya pas ngeliat aslinya kayak apa, lgs melongo, saking takjubnya. Beda Ama yg ditulis media 😉
28 Desember 2019 ● 17:51CREAMENO
Ya ampuuun nggak kebayang itu latihannya sampai bisa menghasilkan karya sebagus itu. ratusan ribu orang pulaaaa :O secara saya dulu kecil latihan tari saman 10 orang saja masih susah untuk bisa serentak tanpa ada kesalahan. Salut sih sama kemauan keras mereka 😀 keep sharing mba, senang baca cerita-ceritanya~ :3
25 Desember 2019 ● 02:26Fanny Fristhika Nila
Naah itu diaa mba. Ga kebayang latihannya kayak apa, brp lama tiap harinya.. sampe bisa bener2 kompak, serentak, zero mistake. Aku salut Ama mereka 😮
28 Desember 2019 ● 17:26Ratutips.com
Kayanya dikejer kaya atlet dan pemain sea games kali ya kak.. ampe melongo ngeliatnya.. kebayang yang liat asli pasti applause ya ka
28 Desember 2019 ● 16:04Fanny Fristhika Nila
Aku beneran takjub sih yg ngeliat lgs. Kayak ga percaya mereka bisa sekompak itu :D. Luar biasa latihannya
28 Desember 2019 ● 16:06ratutips.com
pokonya mantul banget ya ka fanny.. semoga suatu hari bisa langsung liat acaranyaa,.. Amin
06 Januari 2020 ● 08:44Fanny Fristhika Nila
Aamiin. Akupun berharap bisa melihat mass games LG tp ntr bareng suami 🙂
07 Januari 2020 ● 09:22Mugniar
Wiiih, zero mistakes ckckck.
Menakjubkan ya ketaatan para peserta sama negara dan presidennya.
Beruntung ya di sana bisa dapat tiket kelas 3 dengan tempat yang bagus, Mbak. 🙂
30 Desember 2019 ● 07:50Fanny Fristhika Nila
Iya mba, bisa dibilang rombongan kami LG sangaaat beruntung :D. Ga rugilah bayar mahal utk tiketnya 😀
07 Januari 2020 ● 10:06Nita Lana Faera
Yang ternilai mahal ini karena pakai tenaga manusia yang sangat hebat ini. Mengganti kertas2 dalam hitungan detik. Yang lemot mah hempass dah, hahahah… Keren banget dan limited show ya, makanya gak rugi dong nonton ini, apalagi ke Korutnya pun susah ye, haha…
03 Januari 2020 ● 09:35Fanny Fristhika Nila
Hahahaha beneeeer mba, kalo sampe lemot, ga bakal dipake LG itu . Mnding ga dipake, kalo sampe dihukum Ama paduka mulia, bisa berabe 😀
07 Januari 2020 ● 09:42Amallia Sarah
Pengen deh mbak bisa jalan2 sekalian kasih edukasi ke anak dan adikku seperti yang banyak mbak share di blog ini. Buat saya informatif banget. Saya sering sengaja suruh adik saya baca dulu sebelum berkunjung, dan tulisan mbak jadi salah satu referensi. Thank banget y mbak. Tulisannya enak dibaca dan ringan dimengerti Adik aku
06 Januari 2020 ● 23:17Fanny Fristhika Nila
Makasiiih mba Sarah ;). Akupun kalo mau traveling, pasti nyari referensi dulu dr blogger2 yg prnh kesana, supaya setidaknya tau apa yg kita bakal hadapi, dan tau wisatanya gmn. Jd ga buang2 waktu, kecuali kalo tujuannya memang cuma santai tanpa ada rencana 😀
07 Januari 2020 ● 09:22Andrie Kristianto
Jadi kayak acara pembukaan asian games di Indonesia tahun lalu yaa, tapi saya lihat di korea ini unik unik sekali pertunjukkannya. Jadi membayar mahal seperti ini terbyar juga dengan pertujukkannya yang seru seru.. Wahh boleh nih sekali sekai wkwkwk
07 Januari 2020 ● 15:22Fanny Fristhika Nila
haruuuus ;).. kalo ada rezeki, coba ikutan trip kesana mas.. dijamin ga rugi
12 Januari 2020 ● 16:44Andrie Kristianto
Hehehehe iya kak, semoga bisa kesana aminn
05 Maret 2020 ● 12:32Fanny Fristhika Nila
Aaamiiin, semoga bisaaa 😉
16 Maret 2020 ● 22:11si klimis
Ternyata Korea Utara keren dan indah, hebat banget ya ada event berkelas Internasional tapi sayang banget kurang begitu disorot media mungkin karena negaranya tertutup gitu.
09 Januari 2020 ● 21:27Fanny Fristhika Nila
iya beneeer. tertutup banget negara ini. apalagi sejak dikasih sanksi ama amerika dkk nya itu..
12 Januari 2020 ● 16:29Sarjana Kertas
Pengen banget bisa jalan” kayak mba 🙁
10 Januari 2020 ● 07:54Fanny Fristhika Nila
intinya satu, rajin nabung 🙂
12 Januari 2020 ● 16:27Ratutips.com
Yuu rajin nabung biar kaya ka fanny jalan2 terus hihii..
20 Januari 2020 ● 05:00Fanny Fristhika Nila
Hayuuuklaah nabung :D. Sekali jalan2 pasti lgs ketagihan
20 Januari 2020 ● 06:58arenapublik
sumpah ini keren banget mba hwhehe
22 Januari 2020 ● 15:17mauu juga ke sna
Fanny Fristhika Nila
Haruuus kena ;). Ga bakal nyesel mas
02 Februari 2020 ● 01:39bundadzakiyyah
Masyallah keren banget ya mbak, apalagi yang background raksasa dilakukan oleh tangan manusia itu. Ya allah… meski bagiku mahal (karena belum mampu beli tiketnya) tapi ya emang keren bangat gitu sih. Btw, penasaran deh itu gimana cara bikinnya? hehehe
19 Februari 2020 ● 17:32Fanny Fristhika Nila
aku aja penasaran mba… kok bisa yaaaa serentak banget gitu ;p.. hebaaat memang orang2nya.. disiplin tinggi banget sampe bisa menghasilkan karya begitu
23 Februari 2020 ● 20:30Dian
woww, meriah ya mbal\k..
01 Juni 2020 ● 15:51wah aku baru tahu ternyata travelling ke korea utara juga oke ya mbak
aman ya buat travelling?
Fanny Fristhika Nila
Amaaaan bangettt. dari sekian banyak negara , korut aku rasain paling aman mba …
01 Juni 2020 ● 20:50mrhanafi
Tidak semua dapat peluang untuk lawat Korea Utara..
memang betul-betul bernasib baik
02 Februari 2022 ● 18:49Fanny Fristhika Nila
Kebetulan ada provider tour kesana, langsung lah saya ambil kesempatan itu 🙂
12 Februari 2022 ● 07:40anies
mahalnya harga tiket!!!! dah serupa macam tiket flight😁
26 Maret 2023 ● 12:24Fanny Fristhika Nila
Tapi seriously, kalo kakak ke sana, dan kebetulan mass games sedang ada, wajib siih kak liat. Ini performance terbaik yg pernah Fanny tonton 👍👍👍. Tak rugi bayar mahal
27 Maret 2023 ● 10:37anies
tapi sangat menarik event seperti ini sebab bukan semua orang berpeluang untuk merasainya. harus datang ke KU baru boleh dapat pengalamannya😁
26 Maret 2023 ● 20:28Fanny Fristhika Nila
Dan dtgnya hrs diwaktu yg tepat. Krn kalo pemimpin negaranya sedang ga mau bikin, ya ga bisa liat 🤣. Percaya lah kak, harga tiketnya worth it sangaaaaaaat dengan apa yg kita tonton ❤️👍👍👍.
Ada travel di Malaysia yg buka trip ke KU? Sekarang memang Korut masih tutup Border. Tapi Krn China udah buka, ada kemungkinan dia sebentar lagi buka.
27 Maret 2023 ● 10:36fajarwalker
Asli merinding liat dan bacanya mbaaak. Kukira sekilas ini tuh permainan LED, eh.. ternyata 100% hasil kerja keras manusia ya. Jadi keinget momen opening Asian Games di Indonesia juga kan bisa sekeren itu, salah satunya karena ada perform Tari Ratoe Djaroe yang berisi ratusan orang dengan koreografi menarik. Nah ini, mereka semua bisa berpadu dengan luar biasa indah tanpa kesalahan sedikitpun. Definisi dari tak selamanya teknologi tuh bisa menggantikan keindahan buah tangan manusia ya.
Paling deg-degan pas nongolin muka presiden si. Kalo sampe salah.. duh, udah langsung say hi to malaikat izroil. hahaha
Btw salfok sama Mbak Fanny, dulu mah masih semangat banget ngegembol kamera kalo lagi traveling yak. hehehe
19 Juli 2025 ● 11:48Fanny Fristhika Nila
awalnya aku kira juga LED mas… ternyata pas merhatiin bener2, ya allah manusia semua yg buat.. gilaaaa sih, rumiiiit dan serentaknya luar biasa… tapi ga heran krn negara2 komunis begini mereka disiplin dalam hal latihan… makanya utk olahraga mereka itu jagooooo. dilatih nya udah dari keciiil. saluuut ama korut.. dengan segala keterbatasan, mereka ga kalah soal kreatifitas dan olahraga
21 Juli 2025 ● 16:49