HOTEL YOGYAKARTA: MEMORABLE STAY DI SANTIKA PREMIERE JOGYA ~ Awalnya, hotel ini bukan  tempat tujuan  kami stayed selama outing dari tanggal 10-12 Oktober kemarin. Tapi ntah karena alasan apa, hotel 101 yang semula dijadikan  akomodasi wisata rombongan kami, malah dicoret dan diganti dengan Santika Premiere, yang honestly sih, malah baguslah  :D.  Denger-denger, breakfast buffetnya terkenal enak dan variatif ;). Ditambah lokasi strategis yang sangat dekat dengan Malioboro dan Tugu.

Menjadi rombongan pertama yang datang duluan, aku, dan 3 orang lainnya, langsung check in dan menuju kamar masing-masing. Berhubung temen sekamarku belum datang, aku bebas memilih mau tidur di bed yang mana, dan bisa puas foto-fotoin kamarnya sebelum diacak-acak dia ;p

Saat datang untuk check in,  seorang staff langsung menawarkan segelas wedang anget dan kue bolu as welcoming drink.Yang aku paling impressed nih, keramahan dari para frontliners di sana, senyum seperti ga lekang dari bibir mereka dan dengan ramah slalu menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Ada loh beberapa hotel yang juga berbintang tapi staffnya jarang tersenyum saat melayani tamu-tamu. Sebagai sesama karyawan yang juga bekerja di bidang service, tahu bangetlah bagaimana  seharusnya  melayani customers.

Masuk ke kamar, langsung puas melihat ruangannya yang lumayan besar. Disediakan  balkon untuk beberapa kamar yang menghadap kolam renang. Sayangnya, kamar yang aku dapat ga ada. Tapi dengan size yang lumayan luas, twin bed dan masing-masing dapat 2 bantal besar yang empuk as a standard in 4-star- hotel, sepertinya  ga ada alasan lagi untuk komplain ;). Ga lupa, sepre juga aku cek dari ujung ke ujung, dan untungnya ga nemu aneka noda mencurigakan di atasnya :D. Kalau sampe ada, dijamin  aku bakal nyerewetin bagian housekeeping untuk segera mengganti sepre.

Kamar mandi juga bikin betah untuk mandi berlama-lama. Cermin berbingkai kayu  besar, jadi barang pertama yang terlihat. Kran air panas dan dingin senantiasa ada dengan semburan kencang. Dan handuk hotel, ga perlu pake acara ditaro di lantai, selalu diganti ama yang baru keesokan harinya…. Asyiiik…

Tapi juara dari semuanya, jelas sajian breakfast buffet yang banyak macem dan mostly enak-enak ^o^. Mulai buka dari jam 6.00 ampe 10.00, kami ga perlu kuatir bakal keabisan. Sebelum masuk ke restoran Pandansari, para tamu  bakal melewati penabuh gamelan yang sedang memainkan  tembang-tembang Jawa. Menciptakan suasana adem  nenangin dan bikin tamu semakin senang berada di restoran. Trus, akan ada staff yang  tersenyum menyambut dan menanyakan nomor kamar tamu  dengan sopan.

Bagian dalam restoran ternyata luas. Bahkan tersedia ruangan outdoor. Hanya saja, aku lebih memilih duduk di dalam yang lebih sejuk dan lebih deket dengan buffet pastinya :D.  Sajian yang tersaji sangat komplit,  mulai dari yang ringan seperti aneka roti, juice, susu, kopi dan teh, lalu macam-macam bubur mulai dari bubur ayam, bubur kacang ijo, ketan hitam, candil, ampe bubur-bubur aneh yang belum pernah aku rasain sebelumnya. Juga ada telur dadar, sosis, smoked beef, somay, pancake, dan waffle dengan aneka topping, soup Korea, menu-menu ala Chinese food seperti chinese fried rice, bee hoon, fried noodle, sampe menu tradisional seperti gudeg, lontong, pecel dan lainnya.

Ga semua makanan bisa aku cicip karena kelewat banyak, dan rada males juga sih motoin makanan sebanyak itu ;p. Apalagi tamu-tamu yang makan banyak cuy. Takut ganggu kalo kelamaan moto-moto 😀 . Oh iya, ada aneka jamu-jamuan juga loh. Cuma berhubung ga doyan, jadi ga kuminum.

Dari beberapa menu yang dicoba,  aneka bubur dan waffle jadi favoritku. Lembut, rasa manis yang berpadu dengan gurihnya santan, ga bikin eneg,  dan untuk waffle, wangi adonannya 😉 ..

Plus point juga untuk para karyawan yang bertugas di ruang makan. Mereka   langsung sigap mengangkat piring-piring kosong dari atas meja. Jadi ga sampe numpuk, dan langsung membawakan sendok, garpu atau pisau yang baru saat kami minta. Dari segi service, Santika Premiere Yogya ini  bener-bener patut diacungin jempol.

Masih soal menu restoran, aku sempet melihat harga-harga makanan dari daftar menu yang disediakan di tiap kamar. Untuk menu western ala carte bisa dibilang standard sih. Ga semahal hotel berbintang 4 di Jakarta. Steak aja cuma Rp 170 ribuan ++. Sama  kayak restoran steak lain yang sering aku datangin di ibukota. Harga menu baru terasa mahal  untuk makanan Indonesia. Bayangin, nasi goreng biasa aja kita harus merogoh kocek sampai  Rp 70 ribuan++ perporsi. Ini sih harga hotel banget ;p

Beralih ke rate kamar permalam, lagi-lagi harganya   ga bikin kantong jebol. Deluxe room yang kami pesan cuma Rp 1.2 jutaan per malam. Tapi of course HSBC memakai rate corporate saat itu, sehingga harga bisa ditekan menjadi  Rp 700 ribuan only 😀

Cuma biar gimana, ga ada gading yang ga retak bro ;p. Minus point dari Santika Premiere hotel ini tetep ada. Sepele banget pula,  no hair dryer bok -__-. Baru kali ini aku nginep di hotel bintang 4, tapi ga nyediain hair dryer. Aku sendiri sih ga butuh-butuh  amat tuh barang. Temen sekamar yang sempet bingung pas meriksain semua lacinya tapi ga nemuin hair dryer di mana pun. Tapi, karena minusnya cuma itu, okelah, masih bisa dimaafin kalo aku pribadi ;p

Toh keramahan staff dan kenyamanan kamarnya jauh lebih utama daripada sebuah hair dryer doang.