VILLA ESCUDERO, PILIHAN WISATA HIJAU DI SAN PABLO CITY ;)
Villa Escudero, terletak di kawasan San Pablo city, sekitar 2.5 jam dari Manila, villa ini berupa resort besar, dilengkapi penginapan, danau Labasin yang luas, kolam renang, museum berwarna pink yang sekilas mirip gereja, aula untuk tempat menonton Phillipines experience show, serta yang terkenal di antara semuanya, waterfall restaurant dengan sistem buffet untuk tamu-tamu yang datang. Fasilitas terakhir ini, menjadi alasan utamaku jauh-jauh datang ke Manila ;).
CARA MENUJU VILLA ESCUDERO
Karena kemarin kami stayed di Manila, jadi patokan yang ditulis, juga start dari sana ya ;). Aku memilih naik bus JAC LINER menuju destinasi. Ada 2 station bus yang bisa dipilih:
1. Kamias Station
Berlokasi di: 2 Mapagmahal street. Baranggay Pinyahan, Kamias. Quezon City, Phillipines
2. LRT-Buendia Station
Lokasi: 2052 Donada street corner. Buendia Street, Pasay City. Metro Manila, Phillipines
Kamias station lebih deket dengan hotel tempat kami menginap. Untungnya juga ada jeepney yang menuju kesana. Tinggal tanya orang-orang atau, pihak hotel juga biasanya tahu jeepney jurusan apa yang pergi ke arah Kamias station.
Stationnya sendiri persis di samping Jollibee. Ada banyak bus JAC LINER yang sedang parkir atau menunggu penumpang di kawasan itu. Jadi ga mungkin salah deh.
Sampai di sana, tinggal tanya bus mana yang menuju Villa Escudero di Lucena, dan supir-supir atau kondektur akan memberitau bus yang akan berangkat. Pas naik, pastikan bicara dengan supir ato kondektur di bus, bahwa kita akan turun di Villa Escudero, Lucena. Jadi mereka akan memberitahu begitu bus melewati tempat itu.
Tiket menuju villa escudero per orang P150. Sempet aneh melihat tiket mereka yang dibolong-bolongin untuk menandakan bulan, tanggal, tahun dan harga tiket. Ga pusing apa ya pada saat balancing? ;p
Belum banyak yang naik saat itu. Jadi kami bisa memilih duduk paling depan, tepat di belakang supir. Busnya bersih, wangi, dan nyaman. Ga ada delay samasekali, berangkat tepat jam 10.30 pagi. Walau pun di beberapa tempat masih sempet menaik turunkan penumpang, yang bikin perjalanan agak terhambat.
Sepanjang jalan, viewnya melewati daerah pedesaan yang masih hijau, ada gunung di kejauhan yang ntah apa namanya. Cuaca adem, ga begitu panas.
Sampai di Villa Escudero jam 13.30. Agak lebih molor dari waktu seharusnya yang cuma 2.5 jam. Mungkin karena terlalu banyak berhenti.
Patokan yang menandakan sudah sampai di Villa Escudero, adalah gapura dengan tulisan Quezon atau San Pablo seperti yang aku attach di bawah.
|
Gapura San Pablo – Quezon |
Jika bus sudah melewati gapura, cuma tinggal kurang lebih 50 meter ke depan, kami turun. Villa Escudero terletak di seberang. Tinggal menyebrang jalan, dan disambut tulisan palang berbentuk panah: Villa Escudero 1 KM.
Arah Menuju Villa Escudero |
Biasanya di depan situ ada beberapa pengemudi becak motor yang sedang duduk, siap mengantar tamu-tamu yang akan ke villa, and better you take the ride. Karena jalannya lumayan jauh sampai ke depan pintu masuk villa. Biaya untuk becak sekitar P50
APA SAJA YANG BISA DINIKMATI DARI VILLA ESCUDERO, FILIPINA?
Untuk info ya, masuk ke Villa Escudero ini, WAJIB membeli paket mereka. Jadi ga bisa tuh mau naik bamboo raft nya saja, atau mau makan di waterfall restaurantnya doang trus pulang.
A big No…
Ga bakal diizinin masuk ntar ;p. Jadi saat itu, mau ga mau kami memang harus membeli daily tour package seharga P1400 per orang.
Harga segitu inclusive: naik kereta yang ditarik kerbau, menonton pertunjukan tarian kurang lebih 1.5 jam, masuk ke museum, makan siang buffet di Waterfall Restaurant dan naik bamboo raft mengelilingi danau Labasin sepuasnya, unlimited time ;p. Dihitung-hitung, worth it sih sebenernya.
Selesai membayar, para tamu diarahkan naik ke kereta yang ditarik kerbau besar. Penumpang keetulan hanya kami berdua. Selain si penggembala kerbau yang ikut naik ke kereta, naik juga 2 orang, wanita dan pria, yang ternyata bertugas untuk menghibur penumpang dengan nyanyian Filipina.
Si pria memetik gitar, dan staff wanita bernyanyi. Suaranya bagus, lagu juga enak didenger. Yang bikin surprise, saat lagu kedua, mereka menyanyikan “Burung KakakTua” dengan fasih dan tanpa cela. Bangga rasanya lagu anak-anak Indonesia juga dikenal di sini 🙂
|
Menghibur Kita Dengan Nyanyiannya |
Kereta Kerbau |
Pemandangan Sepanjang Jalan Yang Kita Lewati |
Karena kami tiba pukul 13.30 , dan pertunjukan tarian hanya tinggal sesaat lagi dimulai , jadi deh minta diantar menonton traditional dance performance. Diadakan dalam aula terbuka, dengan panggung di depan. Aula ini terletak di pinggiran danau persis. Jadi sambil melihat pertunjukan tarian, kami juga bisa melihat-lihat pemandangan danau sambil memperhatikan pengunjung yang naik bamboo raft dan merasakan semilir angin bikin ngantuk ;p.
Aula tempat Pertunjukan |
Penginapan Pinggir Danau di Dekat Aula Pertunjukan |
Para Penabuh Musik |
Pertunjukan Tarian |
Performancenya bagus. Dilihat-lihat tarian Filipina agak mirip tarian Indonesia. Jadi buatku pribadi, karena tarian begini di negara sendiri juga banyak, rada males kalau harus nonton sampai habis ;p. Lagian perut juga udah laper.
MAKAN SIANG DI WATERFALL RESTAURANT VILLA ESCUDERO
Cuma nonton 30 menit, selanjutnya kami memilih jalan kaki ke arah Waterfall Restaurant yang ga begitu jauh. Saat menuruni tangga yang sedikit curam, mulai terdengar suara air terjun yang tidak terlalu gemuruh, karena waterfall nya sendiri ga besar.
Air terjun ini hanyalah buatan. Dibuat sedemian rupa sehingga air dari danau yang turun ke bawah tetap bersih, dan langsung mengalir ke sungai di bawah.
Tamu bisa melepas sepatu atau sendal dan meletakkannya di tempat yang sudah disediakan. Lalu turun pelan-pelan melalui batu-batu yang berfungsi sebagai jembatan ato bisa langsung melompat ke air untuk memilih meja dan kursi ;). Karena datang setelah lewat jam makan siang, tempatnya jadi sepi. Enak deh bisa milih meja yang terletak di depan air terjun langsung ^o^.
|
|
Waterfall Restaurant |
Lunch Buffet |
Si Barney Depan Air Terjun ;p |
Buffet makanan ga jauh dari situ. Pilihan menu sih ga banyak, tapi lumayan lah. Ada lalapan seperti pare, terong, dan banyak sayuran yang aku ga tahu namanya. Disediakan juga sambel untuk lalapan, but I didn’t like the taste. Aneh, ga pedes samasekali.
Menu main course, ada nasi, ikan bakar, ayam, daging yang dimasak seperti kalio, dan juga tentunya makanan non halal. Aku hanya mengambil nasi, dan lauk ayam serta kalio daging. Setelah dicicipi, ayamnya hambar, ga ada saus pula. Tapi kalio daging enak. Untuk minuman, kami hanya minta air mineral dingin.
Buffet Lalapan |
Gosh…menikmati makan siang, di tengah-tengah air terjun, dinaungi pohon-pohon yang teduh, sambil kaki basah terendam air jernih, itu nikmatttt bangeettt ^o^. Walopun rasa makanan B aja (kecuali kalio daging) , tapi menurutku, ini sesuatu yang beda, yang belum pernah dirasakan. Bikin rasa makanan separah apapun, jadi terasa lebih nikmat ;p.
Seorang fotographer akan memotret setiap tamu, dan hasil foto akan dipajang di arah pintu keluar villa. Kalau tertarik membeli fotonya, cukup membayar P125. Kalau ga suka, ga perlu diambil.
Airnya Langsung Mengalir ke Sungai |
Untuk dessert, ada pisang berlumur caramel. Rasanya enak, manis dan lembut banget..
Pisang Karamel |
Kenyang makan dan menikmati keunikan tempat, aku dan suami naik lagi ke atas, untuk bermain bamboo raft ^o^. Karena semua rakit sedang dipakai, kami harus menunggu sampai peserta pada pulang.
Agak sedikit kuatir, karena hari mulai mendung. Hujan bakal turun kayaknya.. Bener saja, ketika beberapa peserta kembali dari naik rakit, hujan mulai turun rintik-rintik. Tapi masih oke untuk bermain-main sebentar, hanya merasakan duduk di atas rakit, sambil mendayung. Kami berdua ga kompak samasekali. Saat suami mendayung maju, aku malah mendayung mundur. Hahahaha.. Otomatis rakit cuma muter-muter di tempat ;p
Main Rakit di Danau Labasin |
Hujan, Tapi Foto-Foto Dulu ;p |
Hujan turun semakin deras. Aku mengkuatirkan tas kainku kalau sampai tercebur atau basah. Secara kamera ada di dalam ;p. Diputuskan untuk udahan dan menyudahi bamboo raft. Oh iya, danau Labasin ini lumayan dalam. Sekitar 30 meter, dan ada larangan keras untuk berenang. Berhubung renang masuk ke dalam olahraga yang tidak aku kuasai, jadi yaa.. ga ada masalah dengan larangannya ;p.
MUSEUM VILLA ESCUDERO
Acara selanjutnya, mengunjungi museum. Hujan semakin deras, kereta yang ditarik kerbau diganti menjadi mobil panjang yang biasa dipakai untuk wisata di tempat-tempat terbuka. Kami diturunkan persis depan kaunter masuk museum, dan langsung disambut pria setengah tua yang ramah dan mengoceh panjang dalam Tagalog karena mengira kami berdua orang Phillipines ;p
|
Museum Villa Escudero |
Tas harus ditinggalkan di kaunter depan, tapi semua barang-barang berharga harap dibawa. Kamera dilarang pakai dalam museum, tapi ga masalah kalau mau berfoto pada bagian depan.
Museum ini sepertinya bekas gereja, besar cantik dan berwarna pink ^o^. I love pink..;). Di dalamnya gelap, tapi sejuk dan penuh dengan patung-patung , mulai yang besar sampai kecil. Ruangan pertama dipajang banyak sekali patung-patung Yesus, dan tokoh-tokoh Alkitab, Bunda Maria dan masih banyak lagi yang ga tahu arti dan makna setiap benda. Ada juga display baju-baju, mahkota, lukisan, juga buku-buku dengan hurup kuno.
Masuk ke ruangan lain, disambut dengan banyak sekali hewan yang diawetkan. Ratusan jumlahnya. Ada kepala rusa, banteng, ada berbagai macam burung dari yang kecil sampe besar, termasuk singa, harimau, juga leopard. Malah tertulis leopardnya diawetkan setelah dia membunuh seorang warga perkampungan. Ada hewan-hewan seperti berang-berang, musang, dan yang lebih mengejutkan , seekor orang utan juga menjadi korban pengawetan 🙁 . Sedih banget melihatnya.
Ga mau berlama-lama di sini, pindah naik ke lantai 2. Aku melihat 1 kotak kaca yang berisi banyak sekali boneka dari berbagai dunia memakai pakaian tradisional. Termasuk Indonesia. Bonekanya memakai pakaian adat Palembang kalo ga salah menilai.
Trus ada juga kumpulan vas dan guci-guci besar dari jaman lampau. Tapi kalo melihat cara penempatan yang dibiarkan begitu saja, rasanya harga guci dan vas-vas ini ga begitu mahal. Mereka akan menyimpan dalam lemari kaca tertutup kalau memang guci ini berharga ;p.
Ada juga artefak-artefak dari jaman purba dalam lemari kaca terkunci.
Aku sempet terpisah dari suami. Jujur ya, berjalan dalam ruangan remang-remang, dengan banyak sekali patung, dan hewan-hewan yang diawetkan di bawah, lalu sekarang bagian atas ada banyak manekin-manekin yang memakai pakaian tradisional Filipina, benar-benar bikin merinding.
Manekin-manekin ini berdiri berjejer dalam ruangan kaca, memakai baju yang sepertinya pakaian daerah, dengan mimik muka kaku yang rada menyeramkan ;p. Ga pengin terlalu lama melihat ke arah mereka, langsung cepat-cepat berjalan lagi ke ruangan yang lain .
Kali ini ada foto-foto, guntingan koran, pakaian dan sepatu dari semua Presiden Phillipines dan istri, yang pertama sampe yang sekarang masih memerintah. Ada juga foto istri presiden Marcos, Imelda Marcos yang terkenal karena memiliki banyak sekali koleksi sepatu saat suaminya masih menjabat.
Dari atas lantai 2, aku masih bisa melihat ke lantai dasar. Sempet tertarik saat melihat replika patung-patung yang dibuat berdasarkan ukuran manusia, yang menggambarkan “perjamuan terakhir”.
Lalu kami turun ke lantai dasar, ga sengaja memandang sebuah lukisan yang digantungi kaca pembesar. Penasaran, sempat berhenti untuk melihat. Lukisan itu sedikit kabur, tidak berwarna, dan berjudul “New Testament”. Tapi ternyata setelah diperhatikan dengan kaca pembesar, ini digambar dari tulisan-tulisan amat kecil yang baru bisa diliat dengan menggunakan lup ato kaca pembesar tadi. Bingung, gimana cara bikinnya ya 🙂
Overall sih aku suka dengan museum ini. Banyak yang bisa dilihat dan dipelajari. Samasekali ga ngebosenin berada di dalam.
Puas melihat-lihat, foto-foto dulu di bagian depan. Tak kalah cantik karena ternyata banyak taman-taman menarik sekitar museum, dengan latar belakang pink yang manis, ditambah bunga-bunga bermekaran aneka warna, sayang dilewatin tanpa mengambil foto 😉
|
Museum Villa Escudero |
Taman Depan Museum |
Dan ketika hari semakin sore, waktunya pulang, kembali ke Manila. Hujan masih belum berhenti, tapi setidaknya sudah ga sederas tadi. Saat pulang kami melewati display yang memajang foto-foto yang diambil di area waterfall resto. Karena hasil foto lumayan bagus, aku dan suami sepakat membeli seharga P125. Untuk kenang-kenangan juga.
Untuk kembali ke bagian depan villa menggunakan becak. Harga masih tetep P50. Sampai di depan, tinggal bilang ke security agar bantu menyetop bis yang mengarah ke arah CUBAO, Manila. Ga perlu menunggu terlalu lama, karena ada banyak bus lewat yang mengarah ke sana. Kali ini mendapat bus DLTB seharga P139 per orang, ke Cubao.
Puas, puas, puaassss bangett akhirnya bisa datang ke villa ESCUDERO dan melihat waterfall restaurantnya. Terlepas dari rasa makanan yang biasa banget, tapi aku suka sekali tempat ini. Cocok untuk para turis yang berniat honeymoon atau menikmati keindahan dan ketenangan alam Phillipines. Di villa juga tersedia penginapan. Dengan pemandangan indah langsung menuju danau. Untuk keterangan lebih lanjut mungkin bisa log on ke website mereka, Villa Escudero ini . See you Escudero ^o^
Photos:
View Yang Dilewati Sambil Naik Becak Ke Pintu Gerbang Villa |
Si Kerbau Sedang Berkubang Kalo Ga Ada Pelanggan ;p |
Danau Labasin |
Taman Sekitar Aula Pertunjukan |
Taman |
Waterfall Restaurant |
Penginapan Escudero di Pinggiran Danau |
Patung Pahlawan |
Awww..Tempatnya Sempit Banget ;p |
Asli makan siang di bawah air terjun buatan itu romantis banget 🙂
Level romantisnya udah full banget ini sih… pengen banget…, dulu aku pernah kak, waktu kecil, pas lg main kelereng kok ada air terjun gitu dari belakang, kagak taunya itu bukan air terjun, tapi emak nyiram air dari belakang karna udah sore belum pulang 😀
Hahahahaha…. kasian amat ampe disiram gitu ;p.. kamu nakal bgt ya duluuu ;p
hihihi..iya mas..walo ga enak ya makanannya ;p
mantap perjalanannya, jadi pengen kesono
wajib dtg kalo ke Phillippines ;). Ga nyeselll
Fanny, ternyata kamu ke villa escudero, jiah…iri dot com. Tadinya udah niat banget mau kesana eh suamiku males gitu karena hrs naek bis, dia kmana-mana maunya naksi, duile. Nyesel banget nih baca blogmu ttg escudero ini, emang kepengen banget makan di waterfall restonya yg terkenal itu, next time kalo ke manila lagi deh
wahhhh, naik busnya ga capek kok… nyaman lagi… jgn bayangin bus antar kota di Indo ;p Dari awal mw ke Manila, aku memang udh bikin target harus ke Villa ini 😉 syukur, skr udah kesampean 😉 . Ayooo, kesana lagi ntr
Iya niatnya sih thn dpn mw kesana lg, tapi lanjutin ke Coron dan Palawan jg. Kmrn cuma sempat ke Ilocos Sur dan Norte. Qta targetnya pengen ke semua tempat yg terkenal di filipin kyk ke Bohol dan Cebu jg. Boracay udh skitar 3 thn yl.
Murah ya ke filipin, kmrn aja naek cebu pp berdua cuma 1,4 jt. Gile lebih murah drpd ke lombok.
Eh tukeran link blog ya, blogmu dah ku taruh di blog qta.
The Traveling Cows
iya cebu kalo lg promo murah bgt var… Tapi kmrn gara2 AA kita dicancel sepihak , kita klabakan nyari pes pulang k jkt, ujung2nya pake cebu, one way doang b2 kena 3 jt ;p
berhubung target travelingku itu keliling dunia , jd kayaknya, kalo 1 negara itu udh aku kunjungin, males utk didatangin lg, kec, targetku udh selesai, baru de balik muterin destinasi yg lain, ato yg udh prnh didtangin ;p Semoga bisa Amiinn… ^o^
Udah aku add blogmu… seruu..bisa bnyak bljr jg dari sana 😉
Suasananya enak banget ni vila…walaupun hanya melihat fotonya tapi udah kebayang indahnya
Untuk honeymoon-an cocok bgt mas 😉 Aplagi makan di waterfall restonyaaaa ^o^ Ah, aku kgn pgn ksana lagiiii
Air terjunnya indah sekali ya, taman di villanya juga. Bikin betah pasti klo tinggal di situ 🙂
Alasan utama aku ke Manila, itu cuma krn air terjun restoran ini mba 😀 Dan ga pernah nyeseeel ^o^
Haaaa kayak nonton film telenova. Romantis tempat2nya 🙂
bangeeet mbaaa 😉 Aku ngotot ke Manila cuma krn mw ksana :D…Walopun makanannya ga enak, tp resto air terjunnya supeerr 😉
mantap…….
itu yang jadi background fhoto pertama semacam air terjun buatan ya mbak? wahhhh masih sangat asri, nuansa hijau ehmmmm
iya air terjunnya buatan… tapi bnran dibikin serius, dan baguuuus 😉 Sensasinya itu beda bgt mba, makan dgn kaki terendam air gitu ..makanan g enak lgs berasa enak deh
Air terjunnya meskipun buatan tapi krna mungkin ambil fotonya pas, jadi berasa bukan air terjun buatan
lumayan tinggi ini.. airnya dari danau labasin yg ada di bagian atasnya 😉 Keren bgt pokoknya..kyknya 1-1 nya hiburan yg bikin aku seneng k manila, ya cuma waterfall resto ini 😀
Wiiih bagusnya yang waterfall restaurant. pasti semriwing sejuk2 gitu ya. Pengen ke Manila jadinya, kotanya bersih ya?
agak lebih bersih dari jakarta sih mba 🙂 TApi kalo macetnya lebih parah kubilang…
waterfall restonya itu bgssss…wajib dtg kalo kesana
hyaahh pinter banget mba fanny ini mengen-mengeninnya :G
terakhir ke museum munjali di jogja serem juga liat manekin-manekin perangnya :’)
tujuan utamanya restoran air terjunnya sih mba ;).. Itu juara bgt deh… restoran unik yg prnh aku dtgin 😉
keren banget waterfall restaurantnya… saya klo ksana ga bisa bawa jav hihihi…
pasti berenang ato main aer deh kalo bawa anak ;p..
Enak banget, santap makanan dibawah air terjun. Meski makanannya sederhana tetep enak klo makan begini, apalagi menu itu aduhai kayak gitu. itu kesukaan aku pisang manis it, tapi klo bikin sendiri aku tambahin keju. yummyyy
Sayangnya mereka ga ngasih keju di atas pisang :D.. secara keseluruhan sih, makanan filipina itu ga cocok ama lidahku mba… di sana sepertinya ya, org2nya lbh suka manis dan asem… ga suka pedes samasekali -__-..
Ma kasih infonya Mba…sy rencana mo ke Manila Juni nanti so berguna banget 🙂
sama2 mbaa ;).. duh jd kgn escudero nih