NOSTALGIA RESTORAN TUA, TIP TOP
Tip Top Restoran Medan ini sudah lama berdiri, bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka. Awalnya ga berniat mau makan di TipTop. Kami tuh malah pengin kulineran mencoba makan di Soto Udang Kesawan, yang kebetulan sederet dengan Tip Top Restoran. Ga rezeki, si abang penjual soto masih dalam libur lebaran, jadi warung soto ditutup dulu.
Alternatifnya, Soto Sinar Pagi yang didatangi selanjutnya, pun juga ga buka. Ga ada pilihan lain, kami mampir ke Tip Top Restaurant ;p.
|
Suasana Bagian Luar |
Restaurant TIP TOP berdiri sejak tahun 1934, merupakan tempat makan favorit para tua, juga muda mudi menikmati santapan lezat dan es krim klasik olahan sendiri. Dan memang yang terkenal dari menu tiptop itu, adalah es krim dan nasi goreng.
Pilihan Macam Es Krim |
Menu appetizer pertama yang kami pilih adalah:
Sup jagung kepiting (Rp 17,000). Disajikan dalam mangkok ukuran sedang, tapi masih cukup banget dicicipi kami ber-5. Kuahnya ga begitu kental, tapi jagung sangat terasa dan cacahan daging kepiting lumayan banyak. Enak..:).
|
Sup Jagung Kepiting |
Sup tomat sapi (Rp 13,000), appetizer yang aku pilih. Dari dulu paling suka sup tomat. Bisa jadi karena pengaruh cerita novel remaja Lima Sekawan yang sering kali berpiknik dengan dibekali sup tomat ;p.
Dan sup tomat sapi ala Tip Top Restaurant ga kalah enak. Dengan harga yang sangat murah, tapi porsi mengenyangkan, beneran ga nyesel untuk memesan menu ini.
Rasa sup tomatnya, sedikit asam tapi segar, dan ada campuran kacang polong juga jamur di dalam. Cacahan daging sapi cincang menambah rasa gurih kaldu. Perut mulai kenyang setelah mencicipi 2 appetizer sop ini.
Sup Tomat Sapi |
Untuk makanan berat, masing-masing kami memilih:
Nasi goreng udang (Rp 26,000). Taburan udang lumayan banyak, rasa nasi goreng smokey, harum, sedap, dan karena dari awal request pedas, terlihat taburan cabe rawit potong tersebar di antara nasi. Whoooaaa, mantep!! Nasi yang mengepulkan uap panas, dan pedas membakar, ini jenis makanan yang aku suka.
|
Nasi Goreng Udang |
Kwetiau kuah (Rp 23,000) pesanan Raka juga ga kalah menggoyang lidah. Mie lembut bagai melting di tenggorokan. Yang menjadi topping andalan, udang, sayuran dan telur dicampur ke dalam masakan.
Kuah kwetiaw gurih dan segaar. Cocok sih kalau dimakan kala hujan, penghangat badan ^o^. Cuma menurutku, porsi kwetiau terlalu gede. Secara kandungan karbo tinggi, semangkok besar kwetiau begini pasti bikin cepet kenyang.
Kwetiau Rebus |
Ifumie goreng (Rp 23,000). Dari semua menu Tiptop, buatku, ini yang paling enak. Terdiri dari potongan daging, udang, sayuran, toge dan taburan bawang goreng, membuat aroma Ifumie semerbak wangi dan membangkitkan napsu makan.
Cara menggoreng Ifumie juga bagus. Tekstur mie masih kenyal dan tidak berminyak yang bisa bikin tenggorokan gatel. Bumbu Ifumie terasa gurih merata. Jika ingin pedas, kasih potongan cabe rawit, sensasi rasa pedas membakar pasti menambah kenikmatan ;).
Ifumie Goreng |
Nasi goreng ham dan telur (Rp 26,000). Potongan beef ham tidak pelit dimasak, dengan size yang pas untuk digigit. Telur disajikan dalam bentuk orak arik ke dalam nasi. Potongan pedas cabe rawit lagi-lagi banyak tersebar bagai ranjau siap meledak dalam mulut. Sudahlah, ga perlu komen banyak, aku SUKA nasi goreng ini ^o^.
Nasi Goreng Ham & Telur |
Untuk minuman, kami memesan jus segar seperti terong Belanda (Rp 13,000), semangka (Rp 13,000), Jus alpukat yang enak banget walau diminum tanpa susu kental manis coklat (Rp 15,000), juga soda gembira, yaitu susu dengan soda cap badak (Rp 14,000), yang di Jakarta kayaknya udah langka banget tuh barang.
Terakhir Raka penasaran dengan rasa es Johor ( Rp 17,000). Yang aku lihat, semacam es campur. Ini tuh, es serut dituangi susu kental manis dan sirup, lalu di dalamnya ada potongan-potongan cincau, peach, apel, dan buah-buahan segar lain. Refreshing diminum saat hari panas terik seperti cuaca Medan kala itu.
Ki-ka: Soda susu, jus semangka dan jus terong Belanda |
Jus alpukat |
Es Johor |
Untuk dessert, jelaslah semua memilih es krim andalan restoran ^o^. Ada banyak pilihan dan jenis. Terlihat menggoda dan menggugah selera. Pada akhirnya kami memilih:
Es krim Carmen (Rp 16,000). Tersaji dalam gelas kecil aluminium berkaki tinggi. Es krim olahan sendiri yang berwarna kuning, ditaburi kacang yang dicacah kasar, susu coklat, dan potongan peach. Hiasan buah cherry merah diletakkan pada puncak es krim.
Aga sedikit bingung menentukan rasa es krim bikinan sendiri yang berwarna kuning. Manis, tapi hanya itu. Ga ada rasa jeruk atau peach atau apalah. Tekstur juga beda dengan es krim-es krim modern seperti Walls dan lainnya, sedikit kasar, tapi rasa tetap enak.
|
Es Carmen |
Morkop (Rp 16,000). Kami sepakat es krim ini yang menjadi juara, karena rasa paling enak dari es krim lain yang kami pesan. Berbentuk unik, bagai jamur yang kepalanya dituang coklat kental :). Bagian atas dan bawah terbuat dari biskuit lembut. Homemade ice cream juga sama seperti Carmen, berwarna kuning. Tebakanku, ciri khas es krim rumahan TipTop, ya yang berwarna kuning manis begini.
Es krim Morkop |
Mexicaner Ice Cream (Rp 16,000). Ga jauh berbeda dengan Carmen. Hanya saja tanpa taburan kacang parut di sekeliling es krim.
Mexicaner Ice cream |
Ystaart ( Rp 17,000). Lebih sesuai dibilang Ice cream cake ;). Dasarnya memakai bolu setinggi 1.5 cm, lalu bagian atas terdiri dari 3 lapis es krim, coklat, vanilla, dan strawberry. Not bad, lumayan suka rasanya. Potongan slice juga lumayan gede.
Ystaart |
Sayangnya nih, kue basah seperti risol, kroket dan lain-lain sedang tidak dijual. Padahal menurut adikku, kue-kue basah Tip Top Restaurant juga menjadi menu andalan. Itu artinya, jika ke Medan lagi, aku harus balik ke TipTop dan mencoba menu-menu lain, termasuk aneka kue basah.
Komentarmu seperti pakar kuliner profesional dengan jutaan bahasa ala farah queen yang agak sulit dipahami orang awam yang hanya mengerti kenyang…
gyahahahaha…masa sih ;p Efek suka makan dan nyobain kuliner baru soalnya ;p