KULINER MEDAN: 2 JAM SIA-SIA DI KOPI KITA
KULINER MEDAN: 2 JAM SIA-SIA DI KOPI KITA ~ Terus terang ya, aku bingung mau mereview apa tentang restoran cafe kali ini. Soalnya, restoran yang baru buka 3 bulanan ini yang punya masih itungan sodara ;p. Tapi supaya ga dibilang nepotisme, review harus selalu jujur ya. Nulis apa adanya sesuai yang dirasakan ;).
So, this is, my most honest review about the restaurant cafe, KOPI KITA…(“,)
Lokasi KOPI KITA masih di daerah STM Medan. Masuk dikit ke perumahan gitu. Tapi plang bertuliskan KOPI KITA nya gede banget kok dan pasti kliatan asal mata ga minus-minus amat.
Begitu masuk, halaman luas yang ditata seperti kebun dan taman langsung terlihat. Rapi sih, dan dipasangi lampu-lampu bikin suasananya menarik. Ada beberapa pondokan bagi yang suka ngopi-ngopi atau makan di luar. Trus beberapa meja kayu disusun memanjang, sementara dinding sekeliling dipasangi berbagai macam foto dan lukisan. Sisi lainnya, terdapat mini bar with tools untuk orang-orang yang cuma mau minum-minum.
Kami sekeluarga saat itu lebih memilih duduk di sofa-sofanya yang empuk. Overall, dari segi suasana sih, cozy bangetlah…
Kertas menu dibagikan. Andalan restoran ini sebenernya Steam Boat. Tapi karena saat kami datang menjelang jam 20.30 malam, jelaslah langsung kehabisan. Menu-menu lain juga banyak yang sudah sold out.
Sehingga yang tersisa hanyalah Nasi Goreng Tomyam, paket nasi + Udang Kecap + Sayur Asem, Paket nasi + Kepiting Saus Padang + Sayur Asem, dan paket nasi + ikan bakar dan lagi-lagi sayur asem. Aku curiga pemiliknya cinta mati ama sayur asem banget. Semua menu dipakein sayur asem, ga peduli cocok atau ga rasanya ;p
Untuk minuman aku memesan juice Terong Belanda, tapi beberapa saudara langsung tertarik dengan Wedang Jahe, jus Timun dan susu Kedelai.
Enaknya di sini, sambil menunggu kami disuguhi air putih, cemilan kacang dan biskuit gratis. Lumayanlah untuk ganjel perut yang emang udah laper berat dari tadi. Bayangin aja jam 20.30 itu kami belum makan samasekali.
Ngobrol sambil makan kacang, ga terasa 1 gelas minuman habis. Kacang juga udah ludes ga bersisa, biskuit apalagi. Tapi kok ya makanan ga datang-datang yooo..
Jangankan makanan, minuman-minumannya aja belum nongol. Dan mama langsung berinisiatif datang ke dapur langsung, untuk nanya kenapa orderan kami belum muncul-muncul.
Ternyata menurut Om ku yang mengelola tempat ini, mereka sedang kekurangan orang. Koki yang harusnya ada 2, cuma tinggal 1. Staff lainnya pun ga banyak. Karena itu mereka rada kelimpungan menghandle pesanan-pesanan yang masuk.
Dan ketika minuman datang, aku langsung nyeruput jus Terong Belanda yang sudah ditunggu daritadi. Hmmm… sekali sedot aja langsung ga suka dengan rasanya. Kebanyakan air dan sedikit hambar 🙁 . Tapi ya sudahlah. Berharap pesanan lain lebih enak rasanya.
Nyicipin susu Kedelai yang aku pesan untuk Fylly, rasanya juga hambar, dan jelas banget ini bukan susu Kedelai murni yang dimasak, tapi hanya bubuk kedelai instan. Kecewa jadinya….
Makanan kami tetep belum datang. Aku bener-bener penasaran , karena sebenernya kami banyak memesan nasi goreng Tomyam. Susahnya di mana ya masak tuh nasi Goreng?!
Jam 21.30, tetep belum ada makanan yang nongol ke meja. Udah sejam loh bok ;p…. Mama udah masuk lagi ke dapur dan protes ama sodaranya ini, yang langsung menjanjikan makanan bentar lagi siap terhidang.
Tapi mungkin ada perbedaan persepsi “bentar lagi” yang dia maksud, dengan yang kami harapkan. Karena ternyata makanan-makanan itupun akhirnya datang ke meja sekitar jam 22.00 WIB ;p Itupun baru nasi goreng aja. Ayam bakar, udang kecap dan kepiting saus padang masih belum selesai.. LOL!! ;p. Masalahnya yaaaa, kami tuh lagi bawa tamu-tamu dari Jakarta. Ga enak banget dong, masa cuma mesen nasi Goreng nunggunya lewat dari sejam..
Memandang plating-an nasi goreng Tomyam punyaku, honestly, napsu makan langsung ilang. Bentuknya mirip banget ama nasi goreng hotel-hotel gitu deh. Aku berani taruhan rasanya pasti so-so banget, yang ternyataaaaa….. beneerrr duuoonggg….
Oke, potongan udang, ayam, baso dan ikan asin ga pelit dicampur ke nasinya. Tapi rasa tomyam sendiri biasa aja, cendrung hambar malah. Dan aku hampir pingsan kelaperan nungguin 2 jam cuma untuk makanan seperti iniiii?!
Makanan-makanan lain mulai datang setelah nasi goreng kami hampir abis. Udang kecapnya ga begitu besar. Saus kecap sambel yang dijadikan cocolan juga ga istimewa.
Kepiting saus Padang boro-boro berasa saus Padang, lebih cendrung ke asem manis asin. Mana kepitingnya kecil-kecil. Ayam bakar sama aja mengecewakan seperti makanan lainnya.
Jadi sori ya kalo aku ga nulis something tasty dari restoran ini, kecuali tempatnya yang rada homy dan cozy. Itupun berharap PLN ga lagi doyan matiin listrik, karena gensetnya lama banget baru diidupin . Kejadian di kami soalnya…
Bikin murka kalo oelayanan nya lama
pastinyaaa…sayang karena ini om ku, jd ga bisa murka 😀 Moga-moga aja dia ga baca blog ini ;p
Platingnya simple ya… 😀 eh btw gimana hingga paman atau saudara kamu baca postingan ini..? 😀
Kayaknya sih engga 😀 Berharap gitu sih hahaha…