WISATA GEORGIA: WINE, SIMBOL DAN TRADISI MINUM BAGI GEORGIAN
WISATA GEORGIA: WINE, SIMBOL DAN TRADISI MINUM BAGI GEORGIAN ~ Kalau hari pertama di Georgia kami dibawa driver ke Kazbegi dan melihat beberapa objek wisata termasuk ski resort, hari keduanya, suatu kota bernama KAKHETI, jadi destinasi selanjutnya.
Baca: Wisata Georgia, Terpana Dengan Keindahan Alam Kazbegi
ADA APA DI KAKHETI, GEORGIA
Berhubung yang bikin itin bukan aku, melainkan tur lokal yang kami book selama di Georgia, jadi ikut ajalah kemana si driver membawa 😁. Yang pasti, ini tempat-tempat yang akan kami datangi seharian…
Itin hari kedua di Georgia
Sayangnya, ada 2 tempat, 9 April Park dan Museum Of Pirosmani yang gagal dikunjungi, karena ntah kenapa kami ga tertarik, yang bikin aku nyesel kemudian.
BERKUNJUNG KE TOKO WINE DAN PABRIK ANGGUR TERKENAL DI KAKHETI
Ga mungkin ke Georgia tanpa menyinggahi pabrik pembuatan WINE.. Di tulisan sebelumnya, aku dah posting, kalau Wine itu pertama kali dibuat dan berasal dari GEORGIA. Di negara ini, bisa dibilang nyaris seluruh warganya punya kebun anggur, dan mereka bisa membuat wine sendiri.
Dah kayak minum air putih beib 😄 . Jauh lebih mudah menemukan botol wine daripada mineral water di Georgia 😅
Jadi, spot pertama yang kami samperin, adalah salah satu pabrik wine terkenal dan lumayan besar, OLD KAKHETI WINE HOUSE. Aku dan Fara ga minum wine samasekali, tapi ga ada salahnya toh, untuk melihat bagaimana sih wine diolah di negara asalnya ini? 😉
CUCI MATA DAN BELANJA DI TOKO WINE
Tempatnya lumayan luas. Suhu saat itu jauuh lebih hangat dari kemarin. Temperature di Hp menunjukkan angka -1 derajat celcius only.. Masih mending say, kemarin kan -10😂😂😂.
Old Kakheti wine factory
Ternyata, pertama-tama kami dibawa masuk ke tokonya terlebih dahulu.. Di sana udah berkumpul ramai turis dari beberapa negara yang akan masuk juga ke pabrik wine..
Guide yang nanti menemani sudah bilang ke pengunjung, “silahkan lihat-lihat dulu, aneka koleksi wine dan liquor yang dijual, tapi membelinya nanti saja, setelah masuk ke pabrik wine”
Intinya dia mau kami memantau dulu aneka brand, harga dan jenis liquor, lalu setelah melihat penjelasan langsung di dalam pabrik, baru memutuskan mau beli yang mana.. Daripada nyesel kaaan 😆
HARGA LIQUOR DI OLD KAKHETI WINE SHOP
Ternyata ga terlalu mahal. At least dibanding beberapa wine yang aku tahu dijual di Jakarta. Tapi bisa jadi wine yang masuk ke Jakarta kan udah kena tax tinggi, wajar kalau mahal.
Selain wine, toko ini juga menjual Brandy, tapi dalam bahasa Georgia disebut CHACHA. Persentase alkohol di brandy pastinya lebih tinggi daripada wine. Even aku lihat ada yang levelnya sampai 52% cyiiiin😂😂😂😂. Panas dah tuh badan 😄. Apalagi brandy memang biasanya diminum untuk menghangatkan badan di negara-negara 4 musim seperti Georgia.
Aneka chacha alias brandy Georgia
Untuk harga bervariasi.. Brandy alias Chacha dengan alkohol 52%, kisaran GEL45 (Dalam IDR, kurang lebih Rp254,000).
Brandy 52% alcohol
Sementara harga Wine juga tergantung dari usia dan limited editionnya… Walau pun aku ga mengkonsumsi ini, tapi aku beli 2 botol Wine, untuk sahabat tergemas Aling yang ga bisa ikutan trip, dan buat orang paling berjasa meng-handle Dcatqueen selama belasan tahun 😊, Mas Joddie .
Segala renewal payment, maintenance ataupun ada something error di Dcatqueen blog, semua itu mas Joddie yang perbaiki, mana mungkin aku yang gaptek paham begituan😂.
Sebagai tanda terimakasih, sebotol red wine Kindzmarauli and White Wine Tvishi aku adopt untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh 😊
Tvishi dan kindzmarauli Wine buat sorvenirs 2 teman baik
Sempet lihat wine yang usianya dah lumayan tua dan limited pula, hanya seharga GEL84. Beda jauuuuuh ini mah dengan harga wine tua di Jakarta 😂.
Trus ada yang bentuk botolnya lucuuuu ameeet, dari tembikar tanah liat yang dilukis gitu.. Cakeep deh.
Botol unik wine
DEKORASI TOKO YANG DIBUAT DARI BERBAGAI BOTOL WINE
Iyeees, toko ini cantiiiik. Jadi walau ga bisa mencicipi aneka welcoming wine yang dikasih gratis, aku dan Fara cukup happy bisa foto-foto segala sudutnya.
Pohon Natal yang masih terpajang juga disusun dari botol-botol wine dan chacha yang sudah kosong.. Kreatif👍👍
christmas tree dari botol wine
Yang asyiknya, ga cuma di dalam toko, tapi di luar pun, ada banyaaak spot estetik yang bikin seneeeng lah untuk menarsiskan diri😄😄. Hanya karena dingiiiin ya cyiiiiin, ga sanggub eike lama-lama di luar 😂. Kalo kata Kina, enak nih duduk-duduk sini sambil minum brandy… Lah elu bisa minum, kami minum apaaan? Bandrek😂???
bayangin menikmati segelas brandy di tengah cuaca beku😂
MELIHAT PABRIK WINE OLD KAKHETI GEORGIA
Puas melihat-lihat dalam toko, sekarang waktunya ke pabrik penyulingan wine.. Ga jauh sih, di sebelah tokonya, ada bangunan besar, ya di situ tempat wine dan aneka liquor diolah.
Walau ga jauh, tapi jalan kaki ke sana cukup menguras tenaga, karena ntah kenapa anginnya lagi kenceng , dan melawan arah jalan kami pula😅. Mau ga mau langkah kaki makin berat jalan ke depan, tabrakan ama angin.
melawan angin menuju factory of wine
Pabrik wine di sebelah toko yang barusan kami masuki
Bagian dalam ruangan luaaas banget, udah semacam hanggar. Begitu masuk, langsung terlihat tabung-tabung raksasa yang semuanya dikasih nomor. Itu menandakan jenis anggur dan liquor yang berbeda.
aneka tabung dengan nomor berbeda yang berisi wine dan brandy
Di tempat ini, lagi-lagi aku dan Fara cuma bisa cengok melihat Kina dan turis lain menikmati wine yang bebas dicoba 😂😂😂. Semuanya dipersilahkan ambil gelas, lalu mencicipi aneka wine yang diberi.
Guidenya sampe bingung, gitu juga driver kami.. Aku capek jelasin kalo kami ga bisa minum alkohol karena religion rule. Mukanya bingung banget, whyyyyy, kenapa agama elu ga ngizinin?? Akhirnya kalo udah capek ditanya, aku jawab aja, “I’m allergic to alcohol” , biar puaaas ga nanya-nanya 😂😂.
TESTING WINE DAN BRANDY
Di sini guide akan menjelaskan beberapa jenis wine dan brandy ke peserta yang ada..
Tabung pertama, bernomor 22. Isinya WHITE WINE TVISHI. Seperti biasa yang mencoba udah pasti Kina, dan dia yang mendeskripsikan wine nya seperti apa ke aku dan Fara..
White wine Tvishi punya rasa manis, sesuai untuk pendamping salad dan dessert. Aromanya seperti Pear dan citrus.
Pengunjung yang datang bisa mencoba liquor, lalu nanti semisal suka dengan rasanya, hapalin nomor tabung wine yang dicoba, lalu tinggal sebut nomor tersebut ke staff toko, saat membeli.
White wine Tvishi yang aku beli sebagai oleh-oleh buat sahabat gila semata wayang, Aling ceu tercinta😄😄.
tabung white wine Tvishi
Neng Kina, gelas pertama masih seger mukanya 😀
Tabung kedua, nomor 24. Jenis RED WINE KINDZMARAULI, yang aku beli untuk mas Joddie 😁. Bukan sogokan loh mas, jangan bosen bantuin segala printilan Dcatqueen yaaak😂
Kindzmarauli sejenis semi sweet wine. Bagus untuk low blood pressure, jika diminum segelas sehari.. Kalo menurut guide, ini semacam Georgia Medicine😁. Piyeee ini yang ga bisa minum hahahaha.
wine no 24, kindzmarauli red wine
Tabung ketiga, nomor 28, RED WINE CARRA. Masuk dalam kategori limited production wine daaaan paling mahaaal cyiiin. Tapi yaitu, semahal-mahalnya wine di Georgia, ga nyampe jutaan kayak di Indonesia 😂.
Kalau menurut Kina yang icip-icip, Wine 28 rasanya miriiiip kayak white wine Tvishi, tapiiii wine no 28 ada sedikiiit taste asam.. Dan dari warna agak lebih terang dibandingkan Red wine Kindzmarauli.
tabung 28
Wine Carra dibuat dari 2 jenis grapes, tapi soooowrrry, aku ga jelas denger pas guide nyebutin nama anggur yang dipakai, kalo ga salah jenisnya, Mujuretuli dan Alexandrauli grapes. 😃
Tabung keempat, nomor 35. Kali ini bukan wine, melainkan Brandy 😁😁. Alkoholnya 40%, usia brandy 10 tahun dan Kina bilang, ini tuh kombinasi dark chocolate mix alkohol. Karena kandungan alco yang tinggi, brandy ini cepet banget bikin badan panas.
Untuk yang penasaran, brandy itu pahiiit ya 😄. Bukan jenis manis kayak wine. Brandy Georgia mirip dengan Cognac, bedanya Cognac lebih terkenal di Prancis. Di Georgia mereka tidak menyebutnya Cognac, tapi Brandy atau Chacha.
Kina sewaktu mencoba Brandy, dah mulai panas badan ;p
Tabung terakhir, nomor 15. Di sini, Non Kina udah mulai oleng beib😅. Brandy nomor 15 seperti ada mix rasa madu. Alcoholnya 45%, lebih tinggi dari yang nomor 35. Dan brandy nomor 15 ini WAJIB diminum dan telan secara cepat.
Kina pas nelan udah kayak merem-merem , secara dengan kandungan alkohol setinggi itu, brandy ini berasa membakar tenggorokan.. Itu kenapa wajib ditenggak cepat.
brandy no 15, Kina dah mulai ga sanggub
Abis minum ini, tuh anak langsung tepar di mobil 😂.
SUMMARY WINE TESTING DI OLD KAKHETI
Berakhir sudah destinasi pertama di tempat penyulingan wine. Menariiik banget.. Terutama buat kami yang samasekali buta tentang wine. Kina pun hanya tahu minum, tapi ga paham sejarahnya. Dengan langsung datang ke pabrik di negara asal pembuat wine, pastinya kami mendapat ilmu baru tentang wine, jenis-jenisnya, kegunaan dan cara pembuatan.
Jadi untuk teman-teman yang berlibur ke Georgia, walaupun mungkin kalian tidak minum alkohol, ga ada salahnya belajar untuk tahu tentang wine ini, yang masuk dalam budaya minum orang-orang Georgia.. Apalagi bagi yang ga ada masalah untuk menikmati secangkir dua wine dan brandy, kalian pasti puas untuk memborong aneka alkohol di sini 😊
ada yang menjual kopi dan pastry di depan wine shops
Yang kami kuatirin cuma 1 pas mau balik, itu si driver ikutan minum say😂😂😂. Lah gimana toh, dia kan masih harus nyupir. wkwkwkwkwk… Untungnya baik-baik aja sih selama perjalanan.. Ga kayak Kina yang langsung ketiduran 😂. Efek combo wine mix brandy bikin KO temenku kayaknya😄
Walau ga minum, tapi di sini puas bisa foto-foto ^o^
Berhubung tulisan wine factory ini aja udah lumayan panjang, cerita selanjutnya saat kami datang ke toko roti dan keju khas Georgia, bakal aku tulis minggu depan 😘
Menarik sekali jalan-jalan ke Old Kakheti Wine House ya mbak. Ada Brandy yang kadar alkoholnya 52%, tinggi sekali ya.
Cuaca di Georgia memang dingin banget, makanya sudah tradisi minum wine, mungkin untuk menghangatkan badan.
memang begitu mas… kalo udh negara dingin begini rata2 mereka minum alkohol ya supaya hangat badannya :D.. makanya ga cocok di indonesia.. udh cuaca panas, malah minum alkohol .. ya makin beringas hahahaha
Wow botol-botolnya baguss yaa dan tokonya juga estetik. Bahkan bagian luarnya juga cakep, jago nih yg punya ide dan menata sampai seindaah itu.
Harga beda jauh yaa, kalo di sana Chacha 500ribuan di sini brandy bisa jutaan, hmmmmmm.
Mungkin pak supir udah biasa minum jadi gak gampang teler walau habis minum wine? Tapi emang deg2an jadinya ya Kak, takut kenapa2 di jalan.
pastinya mereka dah biasa ;p.. makanya minum segitu belum bikin mabuk :D.
memang alkohol di negara2 yg membuat sendiri begini pasti lebih murah mba… bedalah ama negara kita yg kebanyakan import kalo liquor
Biasanya saya melihat dokumentari pembuatan wine di kaca television channel luar negara. Memang banyak bentuk botolnya sama seperti kepelbagaian bentuk botol minyak wangi juga.
Cantik sungguh pemandangan di musim sejuk dengan latar salji.
Ada yang bilang musim sejuk tiada yang indah. Bagi Kak Amie, setiap musim ada keunikannya yang tersendiri baik musim sejuk, musim bunga, musim luruh atau musim panas.
Tahniah Fanny kerana sentiasa memanfaatkan setiap kembara dengan banyak perkongsian menarik.
yg bilang winter tak indah, pasti dia tak kuat dingin hahahah;p betul kak amie.. semua musim itu indah… tinggal preferensi kita suka yg mana.. saya sendiri krn ga kuat panas, makanya menghindari summer. dan selalu memilih winter utk traveling.. bukan krn summer tak bagus, tp krn panasnya itu yg saya tak suka.
sama2 kak amie, itulah guna traveling kan.. kita bisa belajar dari banyak hal selama perjalanan 🙂
Lahhh berarti disana mereka lebih sering minum wine ya mba daripada air putih?? padahal kan minum air putih bikin lega gitu menurutku serasa ada yang kurang kalo gak minum air putih. Mereka kenal air putih hangat gitu gak mba??tetep yaa maksa nanyain air putih hehe…padahal beda tempat beda kebiasaan 🙂
Lumayan tinggi juga ya mba kandungan alkoholnya ini sampe 45% gak bisa bayangin gimana rasanya di tubuh…Untung ya mba kinan gak sampe tepar di tempat gegara kebanyakan wine dan brandy 🙂
krn air putih mereka bisa minum dari air keran nya mba… air keran mereka enaaak bangetttt ;p hahahahaha. langsung dari pegunungan . kina sendiri ga terlalu suka brandy.. krn memamng itu panaaas. tp ya di negara begini mungkin bisa bikin mereka jadi anget..
sampai sekarang, hukum minum wine ternyata masih rada simpang siur
ada sebagian yg memperbolehkan/kasih keringanan, katanya klo kuatir hipotermia atau kedinginan / beku di negri bersalju, boleehh minum wine 🤣
ada temanku, pas naik Gunung di Nepal, dia minum wine , padahal doi alumnus pondok pesantren.😷🤏
keknya kalo ntar ke georgia, temanku ini bakal nenggak wine jugaaa… walo sepertinua bakal skip yg brandy, karena kuatir mabookkk 😆🤣🍤🍢
kalo di gunung yg dinginnya memang extreme, aku masih bisa anggab itu urgent mba.. tp kayak di georgia ini, aku rasa ga urgent ;p.. krn toh aku sendiri masih kuat dinginnya, asalkan pakaian proper.. jd aku ga ngerasa butuh utk minum alkohol di sana. 😀
“I’m allergic to alcohol”
😂😂. Yes that’s the best answer sambil dlm hati berdoa…
“Ya Allah, Kau kurniakan lah mereka hidayah. Aamiin.”.
hahahahaha iya juga ya kak… harusnya saya doakan 😀