D'Cat Queen

Because Travelling is not just a passion, it is a life need!

MENU

Jun 2013

28

VILLA ESCUDERO, PILIHAN WISATA HIJAU DI SAN PABLO CITY ;)

Terletak di kawasan San Pablo city, sekitar 2.5 jam dari Manila, villa ini berupa resort yang luas, dilengkapi penginapan, danau Labasin nya yang luas, kolam renang, museum berwarna pink yang sekilas mirip gereja, aula untuk tempat menonton  Phillipines experience show, serta yang terkenal di antara semuanya, waterfall restaurant dengan sistem buffet untuk tamu-tamu yang datang. Fasilitas terakhir ini, yang menjadi alasan utamaku untuk jauh-jauh datang ke Manila.

Cara Menuju Villa

Karena kemarin aku stayed in Manila, jadi patokan yang ditulis, juga start from there 😉 Aku memilih naik bus JAC LINER untuk pergi kesana. Ada 2 station bus yang bisa dipilih,

1. Kamias Station
     2 Mapagmahal street. Baranggay Pinyahan, Kamias. Quezon City, Phillipines
2. LRT-Buendia Station
     2052 Donada street corner. Buendia Street, Pasay City. Metro Manila, Phillipines

Kamias station lebih deket dengan hotel tempat kita menginap. Untungnya juga ada jeepney yang menuju kesana. Tinggal tanya orang-orang ato, pihak hotel juga biasanya tau jeepney jurusan apa yang pergi ke arah Kamias station. Stationnya sendiri persis di samping Jollibee. Ada banyak bus JAC LINER yang sedang parkir ato menunggu penumpang di kawasan itu. Kita ga mungkin salah jadinya.

Sampai di sana, tinggal tanya bus mana yang menuju Villa Escudero di Lucena, dan supir-supir ato kondekturnya akan memberitau bus mana yang akan berangkat. Pas naik, pastikan bicara dengan supir ato kondektur di bus itu, bahwa kita akan turun di Villa Escudero, Lucena. Jadi mereka akan memberitahu kita begitu bus melewati tempat itu.

Tiketnya per orang P150. Sempet aneh ngeliat tiket mereka yang dibolong-bolongin untuk menandakan bulan, tanggal, tahun dan harga tiket. Ga pusing apa ya pada saat balancingnya? ;p

Belum banyak yang naik saat itu. Jadi kita bisa duduk paling depan, tepat di belakang supir. Busnya bersih, wangi, dan nyaman. Bus kita berangkat tepat jam 10.30 pagi.Walopun di beberapa tempat  masih sempet menaikturunkan penumpang, yang bikin perjalanan agak terhambat.

Sepanjang jalan, kita melewati daerah pedesaan yang masih hijau, lalu ada gunung di kejauhan yang aku juga ga tau namanya. Cuacanya adem, ga begitu panas. Kita sampai di Villa Escudero jam 13.30. Agak lebih molor dari seharusnya yang cuma 2.5 jam. Mungkin karena terlalu banyak berhenti.

Patokan kita sudah sampai di Villa, adalah gapura dengan tulisan Quezon atau San  Pablo seperti yang aku attach di bawah.
Gapura San Pablo – Quezon

 Kalo bus udah melewati gapura ini, cuma tinggal kurang lebih 50 meter ke depan, kita turun. Villa Escudero terletak di seberang. Jadi kita tinggal menyebrang jalan, dan akan disambut dengan tulisan palang berbentuk panah: Villa Escudero 1 KM. 
Arah Menuju Villa Escudero

 Biasanya di depan situ ada beberapa pengemudi becak motor yang sedang duduk, siap untuk mengantar tamu-tamu yang akan ke villa, and better you take the ride. Karena jalannya yang lumayan jauh sampai ke depan pintu masuk villa. Biaya untuk becak sekitar P50

Yang Bisa Dinikmati di Villa Escudero
Untuk info ya, masuk ke dalam Villa Escudero ini, kita WAJIB membeli paket mereka. Jadi ga bisa tuh mau naik bamboo raft nya aja, ato mau makan di waterfall restaurantnya doang trus pulang. A big No… Ga bakal diizinin masuk ama mereka ;p Jadi saat itu, mau ga mau aku emang harus membeli daily tour package nya seharga P1400 per orang. Harga segitu inclusive naik kereta yang ditarik kerbau, menonton pertunjukan tariannya kurang lebih 1.5 jam, masuk ke museum, makan siang buffet di Waterfall Restaurant dan naik bamboo raft mengelilingi danau Labasin selama yang kita mau, unlimited time ;p Worth it banget sih sebenernya.

Selesai membayar, kita diarahkan untuk naik ke kereta yang ditarik kerbau besar. Penumpang tamunya saat itu cuma kita berdua. Selain si penggembala kerbau yang ikut naik ke kereta, naik juga 2 orang, wanita dan pria, yang ternyata bertugas untuk menghibur kita dengan nyanyian Filipina. Si pria memetik gitar, dan wanitanya yang bernyanyi. Suaranya bagus, dan lagunya juga enak didenger. Yang bikin surprise, saat lagu kedua, mereka menyanyikan  “Burung KakakTua” dengan fasih dan tanpa cela. Bangga rasanya lagu anak-anak Indonesia juga dikenal di sini 🙂
Menghibur Kita Dengan Nyanyiannya
Kereta Kerbau
Pemandangan Sepanjang Jalan Yang Kita Lewati

Karena kita sampai pukul 13.30 , dan pertunjukan tarian hanya tinggal sesaat lagi dimulai , jadi deh kita minta dianter dulu menonton  traditional dance performance nya. Diadakan di sebuah aula terbuka, dengan panggung di depan. Aula ini terletak di pinggiran danau persis. Jadi sambil melihat pertunjukan tariannya, kita juga bisa melihat-lihat pemandangan danau sambil ngeliatin orang naik bamboo raft  dan merasakan semilir angin yang bikin ngantuk ;p
Aula tempat Pertunjukan
Penginapan Pinggir Danau di Dekat Aula Pertunjukan
Para Penabuh Musik
Pertunjukan Tarian

Performancenya bagus. Tapi diliat-liat tarian mereka agak mirip ama tarian kita juga ya. Jadi buatku sih, karena tarian begini di Indo juga banyak, jadi rada males kalo harus nonton ampe habis ;p Lagian perut kita juga udah laper.

Cuma nonton 30 menit, kita lalu jalan kaki ke arah Waterfall Restaurant yang ternyata ga begitu jauh. Saat menuruni tangga yang sedikit curam, mulai terdengar suara air terjun yang tidak terlalu gemuruh, karena waterfall nya sendiri ga besar.

Air terjun ini hanyalah buatan. Tapi dibikin sedemian rupa sehingga air dari danau yang turun ke bawah tetap bersih, dan langsung mengalir ke sungai di bawahnya. Kita bisa melepas sepatu ato sendal dan meletakkannya di tempat yang sudah disediakan. Lalu turun pelan-pelan melalui batu-batu yang berfungsi sebagai jembatan ato bisa langsung melompat ke air untuk memilih meja dan kursi 😉 . Karena kita datang setelah lewat jam makan siang, tempatnya jadi sepi. Enak deh bisa milih meja yang terletak di depan air terjun langsung ^o^
Waterfall Restaurant
Lunch Buffet
Si Barney Depan Air Terjun ;p

Buffet makanan ga jauh dari situ. Pilihannya sih ga banyak ya. Tapi lumayan lah. Ada lalapan seperti pare, terong, dan banyak sayuran yang aku ga tau namanya. Disediakan juga sambel  untuk lalapan, but I didn’t like the taste. Aneh, ga pedes samasekali. Main coursenya, ada nasi, ikan bakar, lalu ayam, daging yang dimasak seperti kalio, dan juga ada makanan non halal. Aku hanya mengambil nasi, dan lauk ayam serta kalio daging. Setelah dicicipi, ayamnya hambar, ga ada saus pula. Tapi kalio dagingnya enak. Untuk minumnya, kita hanya minta air minetal dingin.
Buffet Lalapan

Gosh…menikmati makan siang, di tengah-tengah air terjun begini, dinaungi pohon-pohon yang teduh, sambil kaki kita basah terendam air yang jernih, itu nikmatttt bangeettt ^o^. Walopun rasa makanannya hanya biasa(kecuali kalionya) , tapi menurutku, ini sesuatu yang beda, yang belum pernah aku rasain, dan bikin rasa makanan separah apapun , jadi terasa lebih tasty ;p Seorang fotographer  nanti akan memotret kita, dan hasil fotonya akan di pajang di arah pintu keluar villa. Kalo kita tertarik membeli fotonya, cukup membayar P125. Tapi kalo ga suka, ga perlu kita ambil.
Airnya Langsung Mengalir ke Sungai

Untuk dessertnya, ada pisang berlumur caramel. Rasanya enak, manis dan lembut banget..

Pisang Karamel

 Kenyang makan dan menikmati keunikan tempat ini, aku dan suami naik lagi ke atas, untuk bermain bamboo raft ^o^. Tapi karena semua rakit lagi dipakai, kita harus menunggu sampai pesertanya pada pulang. Agak sedikit kuatir, karena hari mulai mendung. Hujan bakal turun nih kayaknya..Dan bener, ketika beberapa peserta kembali dari naik rakit, hujan mulai turun rintik-rintik. Tapi masih oke untuk bermain-main sebentar, hanya merasakan duduk di atas rakitnya, sambil mendayung. Tapi kita berdua ga kompak samasekali. Saat suamiku mendayung maju, aku malah mendayung mundur. Hahahaha..otomatis rakit kita cuma muter-muter di tempat ;p
Main Rakit di Danau Labasin
Hujan, Tapi Foto-Foto Dulu ;p

Hujan turun semakin deras. Aku cuma mengkuatirkan tas kainku kalo sampe kecebur ato basah. Secara kamera ada di dalam ;p Kita putusin untuk naik aja dan menyudahi bamboo raftnya. Oh iya, danau ini lumayan dalam juga. Sekitar 30 meter, dan ada larangan keras untuk berenang di danau. Berhubung renang masuk ke dalam olahraga yang tidak aku kuasain samasekali, jadi yaa..ga ada masalah ama larangannya ;p

Acara selanjutnya, mengunjungi museum. Karena hujan semakin deras, kereta yang ditarik kerbau diganti menjadi mobil panjang yang biasa dipakai untuk wisata di tempat-tempat terbuka. Kita diturunkan persis di depan kaunter masuk ke museum, dan langsung disambut pria setengah tua yang ramah dan mengoceh panjang dalam Tagalog karena mengira kita berdua orang Phillipines ;p
Museum Villa Escudero

Tas ditinggalkan di kaunter depan, tapi semua barang-barang berharga harap dibawa. Kamera dilarang gunakan di dalam museum, tapi ga masalah kalo mau berfoto di bagian depannya. Museum ini sepertinya bekas gereja, besar cantik dan berwarna pink ^o^ I love pink..;) Di dalamnya gelap, tapi sejuk dan penuh dengan patung-patung , mulai yang besar sampai kecil. Ruangan pertama dipajang banyak sekali patung-patung Yesus, dan tokoh-tokoh Alkitab, Bunda Maria dan masih banyak lagi yang aku ga tau arti dan maknanya. Ada juga display baju-baju, mahkota, lukisan-lukisan, juga buku-buku dengan hurup kuno.

Masuk ke ruangan lain, kita disambut dengan banyak sekali hewan yang diawetkan. Ratusan jumlahnya. Ada kepala rusa, banteng, ada berbagai macam burung dari yang kecil sampe besar, ada singa, harimau, juga leopard. Malah tertulis leopardnya diawetkan setelah dia membunuh seorang warga di perkampungan. Ada hewan-hewan seperti berang-berang, musang tapi yang lebih mengejutkan , seekor orang utan yang juga menjadi korban pengawetan 🙁 Sedih ngeliatnya…

Ga mau berlama-lama di sini, kita pindah naik ke lantai 2.Aku melihat 1 kotak kaca yang berisi banyak sekali boneka dari berbagai dunia memakai pakaian tradisional. Termasuk Indonesia. Bonekanya memakai pakaian adat Palembang kalo aku ga salah menilai. Trus ada juga kumpulan vas dan guci-guci besar dari jaman lampau. Tapi kalo melihat cara penempatannya yang dibiarkan begitu saja, aku rasa harga guci dan vas-vas ini ga begitu mahal. Mereka menyimpannya di lemari kaca tertutup kalo emang guci ini berharga ;p

Ada juga artefak-artefak dari jaman purba yang disimpen dalam lemari kaca terkunci.

Aku sempet terpisah dengan suamiku. Jujur ya, berjalan di dalam ruangan yang remang-remang, dengan banyak sekali patung, dan hewan-hewan yang diawetkan di bawah, lalu sekarang di atas aku melihat banyak manekin-manekin yang memakai pakaian tradisional  Filipina, membuatku merinding. Manekin-manekin ini berdiri berjejer dalam ruangan kaca, memakai baju yang sepertinya pakaian daerah, dengan mimik muka kaku yang rada menyeramkan ;p Aku ga mau terlalu lama melihat ke arah mereka, lalu cepet-cepet berjalan lagi ke ruangan yang lain .

Kali ini ada foto-foto, guntingan koran, pakaian dan sepatu dari semua Presiden Phillipines dan istri, yang pertama sampe yang sekarang masih memerintah. Ada juga foto istri presiden Marcos, Imelda Marcos yang terkenal karena memiliki banyak sekali  koleksi sepatu saat suaminya masih menjabat.

Dari atas lantai 2, aku masih bisa melihat ke lantai dasar. Sempet tertarik saat melihat replika patung-patung yang dibuat berdasarkan ukuran manusia, yang menggambarkan “perjamuan terakhir”. Lalu kita turun kembali, ga sengaja memandang sebuah lukisan yang digantungi kaca pembesar. Penasaran, kitapun berhenti untuk melihat. Lukisan itu sedikit kabur, tidak berwarna, dan berjudul “New Testament”. Tapi ternyata setelah diperhatikan dengan kaca pembesar, lukisan ini digambar dari tulisan-tulisan amat kecil yang baru bisa diliat dengan menggunakan lup ato kaca pembesar tadi. Bingung, gimana cara bikinnya ya 🙂

Overall sih aku suka dengan museum ini. Banyak yang bisa diliat dan dipelajari. Samasekali ga ngebosenin  berada di dalam.

Puas melihat-lihat, kita foto-foto dulu dong di bagian depannya. Apalagi ternyata  banyak taman-taman cantik di sekitar museum ini, dengan latar belakang pink yang manis, ditambah bunga-bunga bermekaran dengan aneka warna, sayang dilewatin tanpa mengambil foto 😉
Museum Villa Escudero
Taman Depan Museum

Dan akhirnya hari semakin sore. Waktunya kita pulang, kembali ke Manila. Hujan masih belum berhenti saat itu. Tapi udah ga sederas tadi. Saat pulang kita melewati display yang memajang foto-foto yang diambil di area waterfall resto barusan. Dan karena hasilnya lumayan bagus, aku dan suami sepakat membeli foto itu seharga P125. Untuk kenang-kenangan juga.

Kita kembali ke bagian depan villa dengan menggunakan becak. Harga masih tetep  P50. Dan sampai di depan, tinggal bilang ke securitynya untuk menyetop bis yang mengarah ke arah CUBAO, Manila. Ga perlu menunggu terlalu lama, karena ada banyak bus lewat yang mengarah ke sana. Kali ini kita mendapat bus DLTB seharga P139 per orang, ke Cubao.

Puas, puas, puaassss bangett akhirnya bisa datang ke villa ini dan melihat waterfall restaurantnya. Terlepas dari makanannya yang biasa banget, tapi aku suka sekali dengan tempat ini. Cocok untuk para turis yang berniat honeymoon ato menikmati keindahan dan ketenangan alam Phillipines. Di villa ini juga tersedia penginapan kok. Dengan pemandangan indah langsung menuju danau. Untuk keterangan lebih lanjut mungkin bisa log on ke website mereka, Villa Escudero ini . See you Escudero ^o^

 

Photos:

View Yang Dilewati Sambil Naik Becak Ke Pintu Gerbang Villa
Si Kerbau Sedang Berkubang Kalo Ga Ada Pelanggan ;p
Danau Labasin
Taman Sekitar Aula Pertunjukan
Taman
Waterfall Restaurant
Penginapan Escudero di Pinggiran Danau
Patung Pahlawan
Awww..Tempatnya Sempit Banget ;p

31 tanggapan untuk “VILLA ESCUDERO, PILIHAN WISATA HIJAU DI SAN PABLO CITY ;)”

  1. cumilebay.com berkata:

    Asli makan siang di bawah air terjun buatan itu romantis banget 🙂

    • Level romantisnya udah full banget ini sih… pengen banget…, dulu aku pernah kak, waktu kecil, pas lg main kelereng kok ada air terjun gitu dari belakang, kagak taunya itu bukan air terjun, tapi emak nyiram air dari belakang karna udah sore belum pulang 😀

  2. hihihi..iya mas..walo ga enak ya makanannya ;p

  3. Budy Jullianto berkata:

    mantap perjalanannya, jadi pengen kesono

  4. Vari Sapi Lucu berkata:

    Fanny, ternyata kamu ke villa escudero, jiah…iri dot com. Tadinya udah niat banget mau kesana eh suamiku males gitu karena hrs naek bis, dia kmana-mana maunya naksi, duile. Nyesel banget nih baca blogmu ttg escudero ini, emang kepengen banget makan di waterfall restonya yg terkenal itu, next time kalo ke manila lagi deh

    • wahhhh, naik busnya ga capek kok… nyaman lagi… jgn bayangin bus antar kota di Indo ;p Dari awal mw ke Manila, aku memang udh bikin target harus ke Villa ini 😉 syukur, skr udah kesampean 😉 . Ayooo, kesana lagi ntr

    • Vari Sapi Lucu berkata:

      Iya niatnya sih thn dpn mw kesana lg, tapi lanjutin ke Coron dan Palawan jg. Kmrn cuma sempat ke Ilocos Sur dan Norte. Qta targetnya pengen ke semua tempat yg terkenal di filipin kyk ke Bohol dan Cebu jg. Boracay udh skitar 3 thn yl.
      Murah ya ke filipin, kmrn aja naek cebu pp berdua cuma 1,4 jt. Gile lebih murah drpd ke lombok.
      Eh tukeran link blog ya, blogmu dah ku taruh di blog qta.
      The Traveling Cows

    • iya cebu kalo lg promo murah bgt var… Tapi kmrn gara2 AA kita dicancel sepihak , kita klabakan nyari pes pulang k jkt, ujung2nya pake cebu, one way doang b2 kena 3 jt ;p

      berhubung target travelingku itu keliling dunia , jd kayaknya, kalo 1 negara itu udh aku kunjungin, males utk didatangin lg, kec, targetku udh selesai, baru de balik muterin destinasi yg lain, ato yg udh prnh didtangin ;p Semoga bisa Amiinn… ^o^

      Udah aku add blogmu… seruu..bisa bnyak bljr jg dari sana 😉

  5. Daniel berkata:

    Suasananya enak banget ni vila…walaupun hanya melihat fotonya tapi udah kebayang indahnya

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Untuk honeymoon-an cocok bgt mas 😉 Aplagi makan di waterfall restonyaaaa ^o^ Ah, aku kgn pgn ksana lagiiii

  6. Air terjunnya indah sekali ya, taman di villanya juga. Bikin betah pasti klo tinggal di situ 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Alasan utama aku ke Manila, itu cuma krn air terjun restoran ini mba 😀 Dan ga pernah nyeseeel ^o^

  7. Lusi berkata:

    Haaaa kayak nonton film telenova. Romantis tempat2nya 🙂

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      bangeeet mbaaa 😉 Aku ngotot ke Manila cuma krn mw ksana :D…Walopun makanannya ga enak, tp resto air terjunnya supeerr 😉

  8. ayu berkata:

    mantap…….

  9. Amri Evianti berkata:

    itu yang jadi background fhoto pertama semacam air terjun buatan ya mbak? wahhhh masih sangat asri, nuansa hijau ehmmmm

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      iya air terjunnya buatan… tapi bnran dibikin serius, dan baguuuus 😉 Sensasinya itu beda bgt mba, makan dgn kaki terendam air gitu ..makanan g enak lgs berasa enak deh

  10. Air terjunnya meskipun buatan tapi krna mungkin ambil fotonya pas, jadi berasa bukan air terjun buatan

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      lumayan tinggi ini.. airnya dari danau labasin yg ada di bagian atasnya 😉 Keren bgt pokoknya..kyknya 1-1 nya hiburan yg bikin aku seneng k manila, ya cuma waterfall resto ini 😀

  11. Winda Carmelita berkata:

    Wiiih bagusnya yang waterfall restaurant. pasti semriwing sejuk2 gitu ya. Pengen ke Manila jadinya, kotanya bersih ya?

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      agak lebih bersih dari jakarta sih mba 🙂 TApi kalo macetnya lebih parah kubilang…

      waterfall restonya itu bgssss…wajib dtg kalo kesana

  12. Daridan aka Dwiaryn berkata:

    hyaahh pinter banget mba fanny ini mengen-mengeninnya :G
    terakhir ke museum munjali di jogja serem juga liat manekin-manekin perangnya :’)

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      tujuan utamanya restoran air terjunnya sih mba ;).. Itu juara bgt deh… restoran unik yg prnh aku dtgin 😉

  13. Nathalia DP berkata:

    keren banget waterfall restaurantnya… saya klo ksana ga bisa bawa jav hihihi…

  14. Emakmbolang berkata:

    Enak banget, santap makanan dibawah air terjun. Meski makanannya sederhana tetep enak klo makan begini, apalagi menu itu aduhai kayak gitu. itu kesukaan aku pisang manis it, tapi klo bikin sendiri aku tambahin keju. yummyyy

    • Fanny Fristhika Nila berkata:

      Sayangnya mereka ga ngasih keju di atas pisang :D.. secara keseluruhan sih, makanan filipina itu ga cocok ama lidahku mba… di sana sepertinya ya, org2nya lbh suka manis dan asem… ga suka pedes samasekali -__-..

  15. Antique berkata:

    Ma kasih infonya Mba…sy rencana mo ke Manila Juni nanti so berguna banget 🙂

Tinggalkan Balasan ke Fanny Fristhika Nila Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

«

About Me

Fanny Fristhika Nila

Email: fannyfristhika@gmail.com

My Twitter: @f4nf4n

Lihat profil lengkapku

Follow Me

Subscribe Tulisanku


Delivered by FeedBurner

Archives

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.